(RPP)
Pertemuan I
1
III. Indikator :
1. Kognitif
1.1 Menjelaskan pengertian lup.
1.2 Menjelaskan prinsip kerja lup.
1.3 Menganalisis pembentukan bayangan pada lup.
1.4 Mengamati pembentukan bayangan pada lup berdasarkan gambar.
1.5 Menyebutkan bagian-bagian dari lup.
1.6 Menganalisis sifat-sifat bayangan yang di bentuk pada lup.
1.7 Membedakan lup tanpa berakomodasi dengan lup berakomodasi.
1.8 Melukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan dari lup.
.
2. Keterampilan
1. Merangkai alat-alat yang disediakan secara baik dan benar.
2. Mengumpulkan hasil eksperimen tentang lup
3. Menyajikan data hasil eksperimen tentang lup
4. Menghitung perbesaran bayangan pada lup
IV. TujuanPembelajaran :
1. Kognitif
1. Secara mandiri siswa mampu menjelaskan pengertian lup
2. Melalui eksperimen siswa mampu menjelaskan prinsip kerja lup
3. Melalui eksperimen siswa mampu menganalisis pembentukan bayangan pada lup
4. Melalui eksperimen siswa mampu menganalisis pembentukan bayangan pada lup
berdasarkan gambar
5. Secara mandiri siswa mampu menyebutkan bagian-bagian pada lup
6. Melalui diskusi siswa mampu menjelaskan sifat-sifat bayangan yang di bentuk pada
lup
7. Melalui eksperimen siswa mampu membedakan lup tanpa berakomodasi dengan lup
berakomodasi
8. Melalui eksperimen siswa mampu melukis jalannya sinar pada pembentukan
bayangan dari lup
2. Keterampilan :
1. Siswa mampu merangkai alat-alat yang disediakan secara baik dan benar.
2. Siswa mampu mengumpulkan hasil eksperimen tentang Lup
2
3. Siswa mampu menyajikan data hasil eksperimen tentang Lup
4. Siswa mampu menghitung perbesaran bayangan pada lup
V. MATERI PEMBELAJARAN
LUP
Kaca pembesar (Lup) adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas.
a. Ukuran Anguler atau Sudut Penglihatan
Dua buah benda berukuran sama, yang satu diletakkan lebih dekat dan yang lain lebih
jauh dari anda. Apakah kedua benda yang anda lihat tersebut tetap berukuran sama?
Tampaknya tidak. Mata anda akan memberi kesan bahwa benda yang dekat tampak lebih
besar dari pada benda yang jauh. Hal yang sama terjadi ketika anda yang sedang berdiri
ditepi pelabuhan dan melihat kapal yang menuju pelabuhan. Mula-mula kapal tampak sangat
kecil, tetapi makin dekat dengan anda, kapal tampak makin besar.
Untuk menjelaskan peristiwa tersebut diperkenalkan konsep sudut penglihatan atau
anguler. Benda OA, OB, dan OC memiliki ukuran Anguler berturut-turut α 1 , α 2, dan α 3
dengan α 1<¿ ¿ α 2<¿ α ¿ (Gambar 1.1) .
3
Bayangan yang dibentuk oleh lensa mata pada retina adalah OA1, OB1, dan OC1, dengan
OA1 < OB1 < OC1. Jadi, benda OA yang terletak paling jauh menghasilkan bayangan OA1 di
retina yang tampak paling kecil karena ukuran angularnya (α 1) paling kecil.
Gambar 1.1 Semakin besar ukuran aguler benda, maka semakin besar bayangan yang
dibentuk pada retina
Keterangan :
α = sudut penglihatan tanpa menggunakan lup
3
Telah dijelaskan bahwa ukuran angular berperan dalam memberi kesan besar benda
yang dilihat oleh mata. Benda yang besar sekalipun dapat tampak sangat kecil jika benda
tersebut berada sangat jauh dari mata. Sebagai contoh, bulan bulan yang memiliki garis
tengah 0,25 kali garis tengah bumi, yaitu 3000 km lebih, hanya tampak oleh Anda sebesar
bola basket karena berada pada kira-kira 384403 km. Apakah ukkuran anguler tidak ada
batasnya? Jika suatu benda kita geser terus mendekati mata, ada jarak paling dekat ke mata
hingga bayangan masih tampak jelas. Jika pada titik terdekat ini benda terus kita geser
mendekati mata, bayangan akan tampak kabur. Titik terdekat dari mata hingga bayangan
suatu benda masih tampak jelas disebut titik dekat mata. Jadi, bayangan yang dibentuk pada
retina tampak paling besar tampa bantuan alat optik jika benda terletak dititik dekat mata.
Untuk mata normal, jarak titik dekat mata berkisar 25-30 cm. Dalam soal, jika tidak
diketahui, anggap jarak dekat mata sama dengan 25 cm.
b. Perbesaran Anguler (Perbesaran Sudut)
Perbesaran Anguler (Ma) didefenisikan sebagai perbandingan antara ukurang anguler
benda yang dilihat dengan menggunakan alat optik (β) dan ukuran anguler benda yang dilihat
tanpa menggunakan alat optik (α).
β
M a= (1)
α
Dengan:
Ma = perbesaran sudut
β = sudut penglihatan dengan menggunakan lup
α = sudut penglihatan tanpa menggunakan lup
c. Perbesara lup
Lup atau kaca mata pembesar adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung.
Umumnya, lup digunakan untuk melihat angka-angka yang sangat kecil dan banyak
digunakan oleh tukang arloji untuk melihat komponen-komponen arloji yang berukuran kecil.
Ukuran anguler jika kita melihat benda dengan menggunakan lup adalah lebih besar dari
pada ukurang anguler jika kita melihatnya langsung dengan mata. Oleh karena itu, Lup
memiliki perbesaran anguler. Berikut ini kita akan meninjau tiga kasus perbesaran anguler
sebuah lup, yaitu perbesaran anguler sebuah lup, yaitu perbesaran anguler lup ketika:
a. Mata berakomodasi pada jarak x
b. Mata berakomodasi maksimum
c. Mata tidak berakomodasi.
4
(1) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x
Lup adalah sebuah lensa cembung. Telah anda ketahui bahwa bayangan maya, tegak,
diperbesar dapat kita amati pada lensa cembung jika benda ditaruh di antara O dan F, atau
jika jarak benda s memenuhi O < s < f.
Ukuran anguler paling besar oleh mata langsung tanpa lup diperoleh jika benda diletakkan
pada titik dekat mata (lihat gambar 1.2a). Ukuran angler untuk lup dengan mata
berakomodasi pada jarak x ditunjukkan persamaan 1.2b.
Mari kita turunkan dahulu perbesaran anguler yang berlaku umum untuk lup. , Perhatikan,
untuk sinar-sinar paraksial nilai sudut dalam radien mendekati nilai tangennya. Dengan
demikian,
h
α =tan α = lihat gambar 1.2 a
sn
'
h
β=tan β= lihat gambar 1.2b
x
Sesuai defenisi perbesaran anguler persamaan (1.1)
h sn
()
' '
β h
M a= = = ( )… ..(1)
α h /s n h x
Dengan:
5
Dari persamaan perbesaran linier lensa, telah anda ketahui bahwa
' '
h −s
=
h s
Dengan demikian, persamaan (1) menjadi
M a=
s x ( )
−s' s n
… …(2)
Seperti telah dinyatakan pada persamaan 1.2b, untuk mata berakomodasi pada jarak
x, bayangan harus terletak didepan lup sejauh x, sehingga s’ = -x. Subtitusikan nilai ke dalam
(2), maka akan menghasilkan rumus umum perbesaran anguler, yaitu :
M a= ( s x)( )
−(−x ) s n
sn
M a= persamaan 1.2
s
1 1 1
= −
f f s'
1 1 1
= −
f f −x
1 1 1 x+ f
= + =
s f x fx
1
Jika nilai ini disubtitusikan kedalam persamaan (1.2), kita peroleh
s
xs n +fs n
1
M a= sn =
s
x+ f
fx ( )
sn =
fx
x sn f s n
¿ +
fx fx
6
sn s n
M a= + persamaan 1.3
f x
Agar mata yang mengamati benda melalui sebuah lup berakomodasi maksimum,
bayangan harus terletak dititik dekat mata. Dengan demikian, s ’= -sn dengan sn adalah jarak
titik dekat mata pengamat. Dengan demikian, x = s n. Dengan memasukkan nilai ini kedalam
persamaan (1.3), kita peroleh rumus perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum
sn s n
M a= +
f sn
sn
M a= +1 persamaan 1.4
f
Agar mata yang mengamati benda melalui lup tidak cepat lelah, lup digunakan dengan
mata tidak berakomodasi. Caranya adalah dengan menempatkan benda di titik fokus lensa,
sehingga sinar-sinar yang mengenaimata sejajar, seperti pada gambar 1.3
Gambar 1.3 lukisan pembentukan bayangan sebuah lup untuk tidak berakomodasi
h
β=tanβ= (lihat gambar 1.3)
f
7
β h/f
M a= =
α h /s n
sn
M a= (persamaan 1.5)
f
Contoh soal:
1. Seorang petugas pemilu mengamati keaslian kartu suara dengan menggunakan lup
berkekuatan 10 dioptri. Apabila dia memiliki titik dekat 30 cm dan ingin memperoleh
perbesaran anguler maksimum, maka hitung jarak kartu suara harus ditempatkan
terhadap lup.
Penyelesaian:
Perbesaran anguler maksimum diperoleh jika mata berakomodasi maksimum, sehingga:
sn
M a= +1
f
1 1
Karena sn = 30 cm, dan f = = m=10 cm, maka
p 10
30
M a= +1=4
10
sn 30
=4 =4
s s
30
s= cm=7 , 5 cm
4
Jadi, kartu suara harus diletakkan 7,5 cm dari kaca pembesar.
2. Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm, dan digunakan untuk melihat benda pada jarak
5 cm dari lup. Hitunglah perbesaran anguler lup tersebut,
Penyelesaian:
Karena benda diletakkan dititik fokus, maka s = f = 5 cm, sehingga mata tidak
berakomodasi.
sn 25 cm
M a= = =5
f 5 cm
jadi, perbesaran anguler kaca pembesar tersebut adalah 5 kali.
8
VI. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
VII. MEDIA
9
X. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran Al
ok
Fase-Fase asi
No Pendekatan Metode Sumber
Model PBL Kegiatan Guru Kegiatan Siswa W
ak
tu
1 Kegiatan A. Kegiatan Awal Siswa menjawab salam
Pendahuluan Mengucapkan salam dari guru Mengamati Ceramah dan I
Pembuka Siswa melaksanakan doa Mengkomunikasik Tanya
Meminta kepada salah satu bersama an. jawab
siswa untuk memimpin doa Siswa menjawab Menanya
Guru melakukan kegiatan pertanyaan siapa yang
presensi (absensi) tidak hadir (absensi)
Guru memberikan apersepsi Siswa mendengar dan
1. Apa yang dimaksud dengan memperhatikan 10’
12
kertas yang ada pada kakek
tidak mengalami perubahan
sama sekali, cucu merasa
kebingungan. Mengapa hal
ini terjadi? Bantulah cucu
mencari tahunya!
XI. PENILAIAN
1. Jenis/ Tehnik Penilaian
a. Sikap : observasi, penilaian diri, dan penilaian antar pendidik
b. Pengetahuan : Tes Tulis
c. Keterampilan : Tes Praktek
2. Instrumen Penilaian
a. Teknik Penilaian : Pengamatan
b. Instrumen Penilaian : Lembar Pengamatan
A. PENILAIAN PENGETAHUAN
Instrumen Kognitif
15
perbesaran pada menggunakan kacamata 2,38 dioptri. Rizal mengguanakan dua alat optik, yaitu
lup untuk mata mengamati benda dengan lup yang memiliki jarak kacamata dan lup. Titik dekat tanpa
tidak fokus 7 cm. Perbesaran lup untuk mata tidak kacamata adalah x = 84 cm. Kuat lensa
berakomodasi berakomodasi adalah........... kacamata P= 2,38 dioptri, sehingga
jarak fokus f adalah
1 1 100
f= = m= cm=42 cm
P 2 , 38 2 , 38
Titik dekat dengan menggunakan
kacamata, Sn
x sn
f=
x−s n
84 s n
42=
84−s n
( 84−s n )=¿ 2 s n
84=¿ 3 sn
sn=¿ 28 cm
Jarak fokus lup f = 7 cm
Maka perbesaran untuk mata tidak
berakomodasi
Sn 28
Ma= = =4 kali
f 7
16
2 Menganalisis C4 Pagi hari Nenek dan Cucu sama-sama membaca, Kaca pembesar/lup terdiri dari sebuah 15
lensa cembung nenek membaca koran diteras rumah tidak terkena lensa cembung yang berfungsi untuk
pada lup sinar matahari dan Cucu juga membaca koran memperbesar bayangan benda, sehingga
dilapangan tempat ia bermain dan terkena sinar kita bisa melihat benda-benda yang
matahari. Koran yang dibaca cucu dan nenek dalam berukuran kecil menjadi lebih jelas.
keadaan kering/tidak basah. Nenek memakai kaca Lensa cembung pada lup memiliki sifat
mata untuk membaca dan cucu memakai lup untuk Mengumpulkan cahaya/panas. Saat kita
membaca. Tiba-tiba, kaca mata yang di pakai nenek mengarahkan lup ke sinar matahari,
jatuh dan pecah, nenek jadi kesulitan untuk maka sinar dan panas matahari akan
membaca, cucu yang melihat kejadian itu mengumpul di satu titik fokus lensa
memberikan Lup miliknya yang satu lagi pada cembung lup tersebut. Panas yang
nenek agar bisa kembali membaca. Nenek dan cucu terkumpul pada titik fokus tersebut
sama-sama menggunakan lup untuk membaca. lama-lama mampu membakar kertas
Tidak lama kemudian koran yang di baca cucu kering tersebut.
terlihat mulai terbakar dan cucu merasa kebingungan
dengan kejadian tersebut, karna cucu melihat koran
yang di baca nenek tetap bagus tidak terbakar.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
3 Menganalisis C4 Zulmahdi Seorang tukang arloji bermata normal P = 10 Dioptri → f = 100 =10 cm 20
10
jarak benda ke setiap harinya memperbaiki jam tangan yang rusak,
lup dan Zulmahdi menggunakan menggunakan lup yang a. Mata berakomodasi maksimum
17
perpesaran berkekuatan 10 dioptri agar Zulmahdi tidak S’= -Sn = -25 cm (normal)
angulernya kesusahan melihat komponen-komponen mesin jam Berarti agar mata berakomodasi
yang Zulmahdi gunakan karna komponen yang maksimum jarak benda ke lup harus
Zulmahdi gunakan susah dilihat walaupun Zulmahdi memenuhi :
bermata normal. Tentukan jarak benda ke lup dan 1 1 1
perbesaran angulernya jika diharapkan pengamatan = =
f s s'
Zulmahdi dengan:
1 1 1
a.mata berakomodasi maksimum, = +
10 s (−25)
b.mata tak berakomodasi?
1 1 1 5+ 2
= + =
s 10 25 50
50 1
s= =7 cm
7 7
Dan perbesaran anguler pada
akomodasi maksimumnya sebesar:
sn
M= +1
f
25
¿ +1=3 ,5 kali
10
b. Mata tak berakomodasi sama dengan
berakomodasi minimum berarti jarak
bayangan dan benda dari lup
memenuhi:
18
'
s=
s=f =10 cm
Dan perbesaran anguler
minimumnya memenuhi:
s n 25
M= = =2 ,5 kali
f 10
4 Menganalisis C4 Sekelompok siswa menguji coba hasil pembuatan Ketika Bohlam yang berisi air 15
hasil percobaan percobaan sederhana membuat kaca pembesar/lup digunakan untuk melihat huruf atau
benda kecil lainnya maka huruf atau
pembuatan lup dengan barang-barang bekas yang ada di sekitar kita.
benda kecil tersebut tampak menjadi
sederhana dengan Sekelompok siswa tersebut meletakkan selembar lebih besar. Hal ini disebabkan
menggunakan alat kertas yang berisi tulisan, kemudian siswa terjadinya pembiasan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda. Pada
dan bahan bekas mendekatkan bohlam yang berisi air di atas kertas
saat bohlam berisi air didekatkan maka
dan tidak terlalu dekat, siswa berusaha mengambil cahaya mengalami pembiasan sehingga
posisi dimana huruf agar terlihat dengan jelas, apa sudut pandang mata bertambah besar.
yang terjadi? Ternyata huruf-huruf tersebut menjadi
lebih besar. Mengapa bisa terjadi seperti demikian?
5 Merencanakan C6 Sekelompok siswa ingin melakukan percobaan Langkah percobaan: 30
percobaan untuk membuat kaca pembesar/lup sederhana dari 1. Menyiapkan alat dan bahan
membuat kaca alat dan bahan bekas yang ada di sekitar kita agar 2. Buatlah lubang pada lampu bohlam
pembesar/lup bisa melihat tulisan yang sangat kecil dan komponen- pada bagian yang hitam di ujung
sederhana komponen alat yang kecil dengan alat sederhana yang Bohlam
19
akan di buat. 3. Keluarkan isi bohlam dengan
Alat dan bahan yang akan di gunakan sebagai menggunakan obengyang sudah
berikut: disiapkan, hati-hati jangan sampai
1. Lampu Bohlam Bekas bohlam pecah dan obeng meleset-
2. Obeng meleset
3. Air 4. Isilah bolam itu dengan air bening
4. Kantong Plastik 5. Tutup ujung bohlam dengan plastik
5. Karet gelang untuk mengikat dan ikat dengan karet gelang.
6. Kertas yang berisi tulisan
Bagaimanakah rancangan percobaan yang akan
dilakukan siswa tersebut ?
B. PENILAIAN KETERAMPILAN
LEMBAR PENGAMATAN TES PRAKTEK
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Topik/Subtopik : Alat-alat Optik/Lup
Indikator : 1.1 Merancang percobaan sederhana untuk menganalisis perbesaran Lup
I.2 Melakukan percobaan sederhana untuk menganalisis perbesaran Lup
I.3 Mengumpulkan hasil eksperimen tentang Lup
I.4 Menyajikan hasil percobaan Lup
20
No Nama Siswa Persiapan Percobaan Pelaksanaan Percobaan Kegiatan Akhir Jumlah Skor
Percobaan
Rubrik Penilaian
Kriteria Skor
Menyusun alat 4
Menggunakan semua bagian masing – masing alat Optik lup dengan benar
Tidak melakukan keteledoran dan kesalahan paralaks
Menemukan cara – cara yang efektif dalam menggunakan masing – masing alat Optik lup
Rangkaian alat benar dan memperhatikan keselamatan kerja, pengamatan cermat dan tidak mengandung interpretasi, dan data
lengkap, terorganiris, dan ditulis dengan benar
Hasil pengamatan dalam rentang data yang diijinkan (sesuai data standar)
Laporan ditulis dengan menggunakan notasi ilmiah dan angka penting yang benar
Menyusun alat 3
21
Menggunakan semua bagian masing – masing alat Optik lup dengan benar
Tidak melakukan keteledoran dan kesalahan paralaks
Rangkaian alat benar dan memperhatikan keselamatan kerja
Hasil pengamatan dalam rentang data yang diijinkan (sesuai data standar)
Laporan ditulis dengan menggunakan notasi ilmiah dan angka penting yang benar
Menyusun alat 2
Menggunakan semua bagian masing – masing alat ukur dengan benar
Tidak melakukan keteledoran dan kesalahan paralaks
Hasil pengamatan dalam rentang data yang diijinkan (sesuai data standar)
Menyusun alat 1
Menggunakan semua bagian – bagian masing – masing alat Optik dengan benar
Hasil pengamatan di luar rentang data yang diijinkan (sesuai data standar)
Keterangan :
Kriteria Persen
Sangat Baik 85% - 100%
Baik 75% - 84%
Cukup Baik 65% - 74%
22
Kurang Baik 55% - 64%
Sangat Kurang Baik 0% - 54%
23
XII. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
LUP
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Kelompok :
Tanggal :
I. INDIKATOR
1. Menganalisis prinsip kerja Lup
2. Merancang proses pembentukan bayangan pada Lup
3. Menafsirkan, memprediksi sifat-sifat bayangan yang di hasilkan alat optik Lup
4. Memprediksi perbesaran bayangan alat optik Lup
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui percobaan siswa dapat menganalisis prinsip kerja Lup
2. Melalui eksperimen siswa dapat merancang proses pembentukan pada Lup
3. Melalui percobaan siswa dapat Menafsirkan, memprediksi dan menyimpulkan
sifat-sifat bayangan yang di hasilkan alat optik Lup
5. Melalui percobaan siswa dapat Memprediksi perbesaran bayangan alat optik Lup
III. MATERI PEMBELAJARAN
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri alat optik yang terdiri sebuah lensa
cembung. Lup memiliki perbesaran Angular, yaitu perbandingan antara ukuran angular benda
yang dilihat dengan menggunakan alat optik (β) dan ukuran angular benda yang dilihat tanpa
menggunakan alat optik (α).
24
β
M a=
α
Dengan:
Terdapat tiga kasus perbesaran angular sebuah lup, yaitu perbesaran angular lup ketika:
1. Mata berakomodasi berjarak x
Untuk mata berakomodasi berjarak x, bayangan harus terletak di depan lup sejauh x dan S n
sebagai jarak titik dekat mata pengamat. Maka rumus perbesaran lup yaitu:
Sn S n
M a= +
f x
Dengan:
Sn = Jarak titik dekat mata
f = Jarak fokus lup
x = Mata berakomodasi berjarak x
2. Mata berakomodasi maksimum
Afar mata yang mengamati benda melalui sebuah lup berakomodasi maksimum,bayangan
harus terletak di titik dekat mata, dengan Sn sebagai jarak titik dekat mata pengamat. Jadi,
perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum yaitu,
Sn
M a= +1
f
3. Mata tidak berakomodasi
Agar mata yang mengamati benda melalui lup tidak cepat lelah, lup digunakan dengan
mata tidak berakomodasi. Caranya yaitu dengan memdapatkan benda di titik fokus lensa,
sehingga sinar-sinar yang mengenai mata sejajar. Jadi perbesaran lup tidak berakomodasi
yaitu,
sn
M a=
f
IV. MASALAH
25
Suatu hari Rizal membantu kakaknya memperbaiki jam tangan kakaknya. Namun saat
Rizal melihat bagian-bagian mesin jam tidak dapat terlihat jelas karna ukurannya sangat
kecil. Bagaimana supaya Rizal dapat melihat bagian-bagian mesin jam dapat terlihat jelas?
Hipotesis :
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
26
Tabel Hasil Pengamatan
NO F S S’ Ma
1.
2.
3.
VIII. KESIMPULAN
1. Bandingkanlah hasil diskusi yang telah kalian lakukan berdasarkan apa yang
kalian amati dengan hasil prediksimu dari awal?
2. Simpulkan percobaan yang telah dilakukan!
27