ALAT
OPTIK
TIKA DWI LESTARI
IDENTITAS PENYUSUN
Cahaya
proses Cahaya yang mengenai benda sebagian
pemantulan
dipantulkan ke mata, sebagian lagi
diserap benda sebagai energi,
cahaya pada
contohnya cahaya yang mengenai
benda terlihat berwarna merah, berarti
spektrum cahaya merah dipantulkan
cermin datar oleh benda dan spektrum cahaya
lainnya diserap oleh benda.
Pembentuka Bayangan bersifat nyata jika titik
potongnya diperoleh dari perpotongan sinar
datar
1). Pusat kelengkungan cermin : titik di pusat bola yang
diiris menjadi cermin, disimbolkan dengan M
cermin
3). Titik api (titik fokus) : titik bertemunya sinar – sinar
pantul yang sejajar dengan sumbu utama (terletak antara
vertex dan titik pusat), disimbolkan dengan F
cekung
PEMBAGIAN RUANG
MENURUT DALIL
ESBACH
Menurut Dalil Esbach, jumlah ruang benda dengan ruang bayangan = 5
(Rbenda + Rbayangan = 5)
Persamaan cermin
ce k u n g
1/F= I/S+1/=1/S¹ dengan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke
cermin (cm)
Perbe sa r an c er m i n
cekung M= h¹/g=[s¹/s]
M = perbesaran
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
rak b ay an gan (l a yar) k e cermin
s’ = ja
h’ = tinggi bayangan k (d an maya)
yan g a n a d a la h te g a
h’ positif menyatakan ba a lik (dan
b ay a n g an a d a la h te rb
h’ negatif menyatakan
nyata)
Cara melukis bayangan pada
cermin cembung
1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar
datang melalui titik tersebut menuju cermin
2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin,
pantulkan kedua sinar sesuai aturan sinar istimewa pada
cermin cembung
3). Tandai titik potong sinar – sinar pantul atau
perpanjangan sinar – sinar pantul sebagai tempat
bayangan benda
Contoh pembentukan bayangan
pada cermin cembung
Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau
cembung, berfungsi membiaskan cahaya.
Kaca pembesar (lup) bagian
utamanya lensa cembung yang
berfungsi memperbesar bayangan
benda yang akan diteliti. Sifat
bayangan pada lensa cekung dan
cembung tergantung pada posisi
benda.
Indra Penglihatan
Manusia dan Hewan
• dengan :
• PH = kekuatan lensa kacamata hipermetropi (D)
• s = jarak benda didepan kacamata (Cm)
PP (punctum proximum) = titik dekat mata (Cm)
Contoh: Ini dapat berupa hal yang Anda jawab secara berbeda atau yang Anda setujui dan karenanya dapat Anda bahas lebih mendetail.
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
GAMBAR
LATIHAN SOAL
1
JIKA SUDUT DATANG SEBESAR 30º, BERAPAKAH BESAR SUDUT PANTUL YANG
TERBENTUK?