Anda di halaman 1dari 34

CAHAYA DAN ALAT OPTIK

KELAS 8
Sifat-sifat cahaya :
1. Cahaya sebagai gelombang dan partikel
2. Cahaya termasuk gelombang transversal (arah rambat tegak lurus)
3. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan
medan magnet dan medan listrik secara periodik, sehingga cahaya bisa merambat di ruang hampa. Cepat
rambat cahaya di ruang hampa udara 300.000.000 m/s
Berdasar frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada banyak jenis yang disebut spektrum elektromagnetik.
Berikut jenis – jenis spektrum elektromagnetik :
4. Cahaya merambat lurus pada medium yang sama, dan tidak membutuhkan media untuk merambat

5. Cahaya dapat dipantulkan (refleksi)


6. Cahaya dapat dibiaskan (refraksi)
Jika cahaya menembus medium yang berbeda, seperti dari udara ke air maka cahaya akan
dibiaskan. Hal ini membuat benda dalam air terlihat lebih dekat dari aslinya

7. Cahaya dapat diuraikan (dispersi)


Pelangi merupakan hasil pembiasan cahaya matahari yang diuraikan oleh air

8. Cahaya dapat diserap arah getarannya (polarisasi), dapat mengalami pelenturan (difraksi), dan dapat
dijumlahkan (interferensi)
Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius :
1) Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang sama dengan sudut pantul. θi = θr
3) Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali.
Contoh soal hukum pemantulan cahaya :
Pemantulan cahaya pada cermin datar
Jika dua buah cermin disusun membentuk sudut, maka akan terbentuk beberapa bayangan
Rumus : n = - 1
adalah sudut yang dibentuk antara kedua cermin datar
jika n bukan bilangan bulat, maka dibulatkan ke atas
misalnya n = 3,4 dibutlatkan ke atas menjadi n = 4
Contoh soal
Dua buah cermin disusun membentuk sudut 60º. Berapa banyak bayangan yang terbentuk ?
n= -1
n= -1
n = 6 – 1 = 5 bayangan
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya yang terjadi saat cahaya melewati dua medium yang
berbeda kerapatannya.
Hukum snellius tentang pembiasan cahaya
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar
2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis
normal. Ini berarti, sudut bias lebih kecil daripada sudut datangnya (r < i).
3. Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat, cahaya akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Jadi, sudut datang lebih kecil dari sudut bias (i < r).
Cepat rambat cahaya akan berkurang jika memasuki medium
dengan kerapatan tinggi. Sebaliknya, cepat rambat cahaya akan
bertambah jika memasuki medium dengan kerapatan rendah.

4. Jika sinar datang tegak lurus batas dua medium, maka sinar tidak dibiaskan melainkan
diteruskan
Pembentukan cahaya pada cermin datar
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. Maya (titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang menyebar/divergen)
2. Tegak
3. Sama besar dengan benda
4. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
5. Posisi bayangan berlawanan dengan posisi benda
Pembentukan cahaya pada cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya berbentuk lengkungan ke dalam (konkaf). Contohnya
bayangan pada bagian dalam sendok.
Cermin cekung disebut juga cermin konvergen (mengumpulkan berkas sinar)
Bagian-bagian cermin cekung
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus cermin
2. Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama
cermin.
3. Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan kembali
melalui titik yang sama.
Sifat bayangan pada cermin cekung
• Sifat bayangan pada cermin cekung tergantung pada posisi benda
• Ruang benda + ruang bayangan = 5
• Jika ruang bayangan > ruang benda, maka sifat bayangannya diperbesar
• Jika ruang bayangan < ruang benda, maka sifat bayangannya diperkecil
• Jika bayangan berada di depan cermin, maka sifat bayangannya nyata dan terbalik
• Jika bayangan berada di belakang cermin, maka sifat bayangan maya dan tegak
• Jika benda di titik R, maka sifat bayangan sama besar, nyata, dan terbalik
• Jika benda berada di titik f, maka tidak akan menghasilkan bayangan
Contoh soal
Jika benda berada di ruang 1, maka bayangan ada di ruang 4
karena 1 + 4 = 5
Ruang bayangan > ruang benda, maka sifat bayangan diperbesar
Ruang bayangan di ruang 4 berarti di belakang cermin, maka
sifatnya maya dan tegak
Jika benda berada di ruang 2, maka bayangan ada di ruang 3
karena 2 + 3 = 5
Ruang bayangan > ruang benda, maka sifat bayangan diperbesar
Ruang bayangan di ruang 3 berarti di depan cermin, maka
sifatnya nyata dan terbalik
Contoh soal
Jika benda berada di ruang 3, maka bayangan ada di ruang 2
karena 3 + 2 = 5
Ruang bayangan < ruang benda, maka sifat bayangan diperkecil
Ruang bayangan di ruang 2 berarti didepan cermin, maka
sifatnya nyata dan terbalik

Jika benda di titik R maka Jika benda di titik f


bayangannya sama besar, nyata, dan terbalik maka tidak akan menghasilkan bayangan
Penggunaan cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari
• Sebagai pemantul pada lampu sorot mobil, motor, dan lampu senter
• Sebagai antenna parabola penerima sinyal radio
• Sebagai pengumpul sinar matahari pada pembangkit listrik tenaga surya
Cermin cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya berbentuk lengkungan ke luar
Penggunaan cermin cembung yaitu pada kaca spion dan cermin di persimpangan jalan
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
1. sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
2. sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. sinar datang yang menuju ke titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari
titik tersebut.

Sifat bayangan pada cermin cembung : maya, tegak, diperkecil


Rumus umum cermin dan lensa
Jarak titik fokus, jarak bayangan dan jarak benda
dimana:
s = jarak benda
s' = jarak bayangan
f = jarak titik api atau titik fokus cermin
1. Letak bayangan yang dibentuk cermin cekung adalah 30 cm di depan cermin. Apabila jari-jari cermin 20
cm, maka tentukan jarak benda terhadap cermin, perbesaran bayangan, dan sifat-sifat bayangan!
Dalam soal diketahui bahwa R = 20 cm, maka f = 20 : 2 = 10 cm dan s’ = 30 cm. Bayangan yang terbentuk
yakni:
1/f = 1/s + 1/s’
1/s = 1/f - 1/s’
1/s = 1/10 - 1/30
1/s = 3/30 - 1/30
1/s = 2/30
s = 30/2 = 15 cm
pembesaran bayangan: Sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar
M = s’/s
M = 30 cm/15 cm
M=2
2. Sebuah benda diletakkan 6 cm di depan sebuah cermin cekung dengan jarak fokus
9 cm. Jarak bayangan dari cermin adalah …
Dik : s = 6 cm, karena cermin cekung maka f bernilai positif f = 9 cm
Dit : s’ = …
Jawab : = +  = +
maka = - = - =  = maka s’ = = - 18 cm
nilai s’ negatif menunjukkan bahwa bayangan bersifat maya, tegak dan diperbesar
Contoh 5
Sebuah benda diletakkan 6 cm di depan sebuah cermin cekung dengan jarak fokus 9 cm
Perbesaran dan sifat bayangan yang terbentuk adalah …
Dik : s = 6 cm, f = 9 cm (f pada cermin cekung bernilai positif)
Dit : M dan sifat bayangan
Jawab : M =  M = = = 3
M = 3 artinya bayangan diperbesar 3 x lipat
M bernilai positif artinya bayangannya maya dan tegak
Mata dan cacat mata
Bagian-bagian mata
Fungsi bagian-bagian mata
• Sklera atau selaput keras: merupakan lapisan berwarna putih yang tidak tembus cahaya dan keras.
Bagian depan sklera yang bening dan transparan disebut dengan kornea. Kornea berfungsi untuk
menerima dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata serta melindungi bagian dalam indera
penglihatan ini.
• Koroid atau selaput pembuluh: lapisan tengah yang berwarna cokelat kehitaman yang berfungsi
memberi zat makanan atau nutrisi dan oksigena untuk retina. Koroid berisi banyak pembuluh darah.
• Fungsi pupil adalah mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil dapat
mengecil ketika banyak cahaya masuk ke mata atau saat kita berada di tempat dengan cahaya terang
dan membesar ketika cahaya yang masuk ke mata hanya sedikit atau saat kita berada di tempat agak
gelap.
• Iris merupakan bagian yang memberikan warna pada mata seseorang seperti warna coklat, hitam,
biru, atau warna lainnya.
• Lensa memiliki fungsi untuk memfokuskan cahaya agar bayangan jatuh pada retina
dengan cara memipih atau mencembung (daya akomodasi)
• Otot mata: fungsi bagian mata yang pertama adalah untuk mengatur gerakan bola mata.
• Saraf mata: fungsi bagian mata ini untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak.
• Retina : berfungsi untuk tempat jatuhnya bayangan.
• Bintik buta: berfungsi untuk menangkap dan meneruskan rangsang cahaya ke otak.
• Vitreous humor: fungsi bagian mata ini untuk menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata.
• Aqueous humor: fungsi bagian mata ini untuk membiaskan cahaya dan menjaga bentuk bola mata.
Mata
• Mekanisme cahaya masuk ke mata manusia : cahaya masuk melalui kornea → merambat melalui pupil →
masuk ke lensa mata (bayangan difokuskan) → bayangan terbentuk pada retina → sel khusus di retina
mengubah bayangan menjadi impuls → impuls menuju otak dan diterjemahkan sebagai obajek atau benda
yang kita lihat.
• Bayangan yang terbentuk pada retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Kemudian bayangan tersebut
diteruskan ke saraf optik menuju otak. Otak mengubah bayangan tersebut sehingga kita melihat benda seperti
aslinya.
• Kemampuan lensa mata untuk mencembung atau memipih disebut daya akomodasi mata
• Lensa mata akan mencembung jika digunakan unutk melihat benda-benda yang jaraknya dekat, sebaliknya
lensa mata akan memipih jika digunakan unutk melihat benda-benda yang jaraknya jauh.
• Jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal adalah 25 cm. Titik ini disebut titik
dekat mata atau punctum proximum (PP)
• Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata adalah tak terhingga. Titik ini
disebut titik jauh mata atau punctum remotum (PR)
Cacat mata
1. Miopi/ rabun jauh
* tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas
* lensa mata cenderung mencembung
* pp= 25 cm (normal) namun PR kurang dari tak terhingga
* bayangan jatuh di depan retina
* dapat dibantu dengan menggunakan kacamata cekung (negatif)
* kekuatan lensa yang digunakan P =  P = kekuatan lensa (dioptri)
PP = titik terjauh mata penderita (cm)
2. Hipermetropi/rabun dekat
* tidak dapat melihat benda-bendadekat dengan jelas
* lensa mata cenderung memipih
* PP > 25 cm namun PR tak terhingga/normal
* bayangan jatuh di belakang retina
* dapat dibantu dengan menggunakan kacamata cembung (positif)
* kekuatan lensa yang digunakan P = -  P = kekuatan lensa (dioptri)
PR = titik dekat mata penderita (cm)
Sn = titik dekat mata normal (cm)
3. Mata tua/presbiopi
Disebabkan mata yang daya akomodasinya berkurang (karena usia yang sudah tua)
Tidak bisa melihat jauh dan tidak bisa melihat dekat dengan jelas
Dapat dibantu dengan menggunakan kacamata lensa bifocal (cekung dan cembung)

4. Astigmatisme
Astigmatisme adalah cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata kurang melengkung sehingga
berkas cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus pada satu titik.
Dapat dibantu dengan menggunakan kacamata silindris untuk memfokuskan berkas-berkas cahaya pada
titik
Contoh soal :
Kirana duduk di kelas bagian belakang dengan jarak 4 m dari papan tulis. Ternyata ia tidak bisa melihat
tulisan di papan tulis dengan jelas. Ia bisa melihat dengan jelas saat maju ke depan hingga berjarak 50 cm
dari papan tulis. Agar ia bisa melihat normal, ia membutuhkan kacamata dengan kekuatan …. Dioptri
Dik : kirana tidak bisa melihat benda jauh dengan jelas (rabun jauh)
PR = 50 cm
Dit : P = …. Dioptri
Jawab : P = = = -2 dioptri
Contoh soal
Seorang kakek sedang membaca koran. Ia harus menjauhkan korannya pada jarak 50 cm agar bisa
melihat dengan jelas. Agar kakek bisa melihat dengan normal, maka dibantu dengan kacamata dengan
kekuatan …. Dioptri
Dik : Kakek tidak bisa melihat benda dekat dengan jelas (rabun dekat)
PR = 50 cm, Sn = 25 cm
Dit : P = …. Dioptri
Jawab : P = -
P= -
P=4–2
P = +2 dioptri

Anda mungkin juga menyukai