Anda di halaman 1dari 8

MATERI KE-20

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui studi literasi dan tanya jawab, peserta diidk dapat menjelaskan sifat-
sifat cahaya dengan benar.
2. Melalui tanya jawab dan pemberian tugas, peserta didik dapat menghitung
besar sudut pantul dari suatu sinar datang dengan tepat.
3. Melalui praktikum dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan sifat cahaya
dapat dibiaskan dengan benar.
4. Melalui studi literasi dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan sifat cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik dengan benar.
5. Melalui Studi literasi dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan
pembentukan bayangan pada cermin datar dengan benar.
6. Melalui pemberian tugas, peserta didik dapat menghitung banyaknya
bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar bersudut dengan benar.

B. MATERI PEMBELAJARAN
SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN CERMIN DATAR

1. Sifat-Sifat Cahaya
a. Cahaya memiliki beberapa sifat, yaitu:
▪ merambat lurus,
▪ dapat dipantulkan (refleksi)
▪ dapat menembus benda bening
▪ dapat dibiaskan (refraksi)
▪ dapat mengalami penguraikan (dispersi)
▪ dapat mengalami pelenturan(difraksi)
▪ merupakan gelombang elektromagnetik.
▪ memiliki energi
▪ bersifat dualism (bersifat gelombang dan partikel)
▪ dapat dipancarkan dalam bentuk radiasi
b. Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu
permukaan bidang.
▪ Pemantulan yang terjadi dapat berupa pemantulan baur dan
pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan
oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, dan batang kayu.
▪ Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang
rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur dan pemantulan
teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut
datang cahaya
Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius. Snellius
menambahkan konsep garis normal yang merupakan garis khayal yang
tegak lurus dengan bidang pantul. Garis normal berguna untuk
mempermudah kamu menggambarkan pembentukan bayangan oleh
cahaya. Snellius mengemukakan bahwa:
1) Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar.
2) Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul (∠i = ∠r).

c. Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua medium yang memiliki


kerapatan optik yang berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat
dari udara memasuki air atau medium yang lebih rapat. Semakin besar
perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda,
akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun,
pembiasan tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak
lurus bidang batas kedua medium.
d. Berbeda dengan gelombang laut, cahaya dapat mentransfer energi dari
satu tempat ke tempat lainnya tanpa menggunakan medium. Gelombang
cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan
listrik secara periodik, sehingga merupakan gelombang elektromagnet.
Berdasarkan frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada bermacam-
macam. Berikut klasifikasi gelombang elektromagnetik yang dikenal
dengan spektrum elektromagnetik.

2. Cermin Datar
a. Pembentukan bayangan pada cermin datar
Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui diagram
sinar, titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul.
Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari
perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul).
Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan
hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar).
dengan:
s = Jarak benda terhadap cermin
s' = Jarak bayangan terhadap cermin
Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan
dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-
putus.

b. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


Cermin datar merupakan cermin yang bentuk permukaannya datar.
Biasanya, cermin inilah yang berada di rumah dan digunakan untuk
melihat penampilan atau berkaca. Cermin ini akan memantulkan berkas-
berkas sejajar dengan cahaya datang. Sehingga, apabila sebuah benda
diletakkan menghadap cermin datar, akan terjadi proses pemantulan
cahaya yang membentuk bayangan benda terletak pada perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantulnya.
Terdapat dua macam hasil yang didapatkan dari bayangan cermin datar,
yaitu bayangan nyata dan bayangan maya (semu).
Bayangan nyata disebabkan oleh sinar-sinar pantul yang saling
berpotongan, sedangkan bayangan maya (semu) diakibatkan oleh
terjadinya perpotongan perpanjangan sinar pantul.
Berikut ini sifat-sifat bayangan cermin datar.
1. Tegak.
2. Hasil bayangan yang didapat sama seperti aslinya. Dengan kata lain,
semua ukuran, baik besar, tinggi, dan lebar benda adalah sama
antara asli dan pantulannya.
3. Jarak benda ke cermin dengan jarak benda ke cermin.
4. Maya atau tidak berbentuk.

c. Cara menghitung banyaknya bayangan yang dibentuk oleh dua cermin


datar bersudut
Karena dapat memantulkan semua berkas cahaya, maka ketika suatu
objek berada di depan sebuah cermin datar akan terbentuk sebuah
bayangan yang sama persis dengan objek asli meskipun berkebalikan.
Lalu apa yang akan terjadi jika sebuah objek diletakkan pada dua buah
cermin datar yang disusun membentuk sudut tertentu? Coba kalian
amati gambar di bawah ini.
Gambar di atas menunjukkan sebuah mainan Donald Duck yang
diletakkan di depan dua buah cermin datar yang membentuk sudut
sebesar 50°. Dan bisa kalian hitung jumlah bayangan yang terbentuk
adalah 6 buah. Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa
bisa terbentuk beberapa bayangan? Bagaimana rumus untuk
menentukan jumlah bayangan yang terbentuk? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Seperti yang telah kalian ketahui, ketika suatu objek berada di depan
sebuah cermin datar, maka sinar datang dari objek tersebut akan
dipantulkan sekali. Oleh karena itu hanya akan terbentuk sebuah
bayangan. Namun apabila objek tersebut diletakkan di depan dua
cermin datar yang disusun membentuk sudut tertentu, maka sinar
datang dari objek akan dipantulkan beberapa kali sehingga akan
terbentuk lebih dari satu bayangan (jamak). Agar kalian lebih paham,
coba amati gambar di bawah ini.

Dari gambar di atas, ketika objek berada di depan sebuah cermin datar,
hanya terjadi satu kali pemantulan cahaya. Ketika objek diletakkan di
antara dua cermin yang disusun membentuk sudut 90° maka terjadi dua
kali pemantulan. Sedangkan jika objek diletakkan pada dua cermin yang
membentuk sudut 60° maka akan terjadi tiga kali pemantulan.
Ketika pemantulan sinar datang dari objek terjadi berkali-kali
(berulang) maka akan terbentuk lebih dari satu bayangan. Itulah
sebabnya kenapa benda yang diletakkan di antara dua cermin datar yang
disusun membentuk sudut akan memiliki bayangan lebih dari satu. Dan
satu hal yang perlu kalian ketahui bahwa semakin kecil sudut yang
dibentuk dua cermin datar, maka akan semakin banyak jumlah
pemantulannya sehingga jumlah bayangan yang dihasilkannya juga akan
semakin banyak.
Rumus Menentukan Jumlah Bayangan pada 2 Cermin yang Disusun
Membentuk Sudut

Nah sifat bayangan yang terkahir inilah yang akan kita gunakan untuk
menentukan rumus jumlah bayangan pada dua cermin datar. Sekarang
kita akan mencoba menggambarkan proses pembentukan bayangan
pada objek yang terletak di antara dua cermin datar yang disusun
membentuk sudut 60°. Perhatikan gambar berikut ini.

Dengan menggunakan konsep bahwa jarak benda ke cermin sama


dengan jarak bayangan ke cermin, maka proses pembetukan
bayangan-bayangan pada 2 cermin datar yang disusun membentuk
sudut 60° adalah sebagai berikut.
1) Bayangan 1 adalah bayangan dari objek yang dibentuk oleh cermin
I, di mana jarak bayangan 1 ke cermin I sama dengan jarak objek
ke cermin 1.
2) bayangan 2 adalah bayangan dari objek yang dibentuk oleh cermin
II.
3) bayangan 1’ adalah bayangan dari bayangan 1 yang dibentuk oleh
cermin II.
4) bayangan 2’ adalah bayangan dari bayangan 2 yang dibentuk oleh
cermin I.
5) bayangan 1’2’ adalah bayangan dari bayangan 1’ yang dibentuk
oleh cermin I atau bayangan dar bayangan 2’ yang dibentuk oleh
cermin II.

Dengan demikian, jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin


datar yang disusun membentuk sudut 60° adalah 5 buah. Oleh karena
itu, hubungan antara jumlah bayangan dengan sudut apit kedua cermin
secara matematis dinyatakan dalam rumus berikut.
360°
n = − 1
Θ

Keterangan:
n = jumlah bayangan
θ = sudut apit kedua cermin

C. SOAL-SOAL

Pilihan Ganda

1. Sebuah benda dapat terlihat oleh mata kita karena ….


A. Terjadi pembiasan cahaya
B. Benda berukuran besar
C. Benda berada di tempat terang
D. Berkas cahaya dipantulkan ke mata
Jawaban: D
Pembahasan:
Pada saat kita menutup mata, kita tidak dapat melihat apapun yang ada di sekitar
kita karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata kita. Hal ini menunjukkan bahwa
mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda
kemudian dipantulkan ke mata kita.

2. Berikut ini yang bukan sifat-sifat cahaya adalah …


A. Cahaya dapat dipantulkan
B. Cahaya dapat menembus benda gelap
C. Cahaya dapat dibiaskan
D. Cahaya merambat lurus
Jawaban : B
Pembahasan :
Cahaya tidak menembus benda gelap, tetapi cahaya dapat menembus benda
bening

3. Pelangi terjadi karena cahaya matahari mengalami ….


A. Merambat lurus
B. Penguraian
C. Menembus benda bening
D. Pemantulan dan pembiasan oleh titik-titik air
Jawaban : B

Essay
4. Kegiatan manusia yang memanfaatkan sifat cahaya:
a. Menembus benda bening
b. Cahaya dapat dipantulkan
c. Cahaya dapat dibiaskan
d. Merambat lurus
Pembahasan:
• mengamati ikan dalam akuarium merupakan penerapan sifat cahaya dapat
menembus benda bening (kaca dan air)
• melihat kendaraan lain dari kaca spion merupakan penerapan sifat cahaya
dapat dipantulkan
• melihat pemandangan dari balik jendela kaca merupakan penerapan sifat
cahaya menembus benda bening (kaca jendela)
• Bayangan ikan di dalam air tidak tepat pada tempatnya
• menggunakan lampu senter pada saat gelam merupakan penerapan sifat
cahaya dapat merambat lurus

5. Benda diletakkan di antara dua buah cermin datar yang disusun sedemikian
rupa sehingga membentuk sudut sebesar 45° satu sama lain. Berapakah
jumlah bayangan benda yang terbentuk?
Penyelesaian:
Diketahui : θ = 45°
Ditanya : n = ?
Jawab:
n = (360°/45°) – 1
n=8–1
n=7
Jadi, banyaknya bayangan yang terbentuk adalah 7 buah bayangan.

Anda mungkin juga menyukai