Anda di halaman 1dari 20

CAHAYA

SMP SUTOMO 1 MEDAN


Definisi Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang dipancarkan
oleh benda atau sumber cahaya dalam bentuk gelombang
eletromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat
di dalam ruang hampa udara (vakum). Menurut James
Maxwell (1831-1879), cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan
cepat rambat gelombang elektromagnetik, yaitu

Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika


klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas,
frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya.
Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan
dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi
(pemantulan) dan refraksi (pembiasan), dan pendekatan sifat
optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.

Untuk tingkat SMP kita akan fokus mempelajari cahaya


dengan pendekatan geometris (optic geometris) yaitu
pemantulan cahaya (refleksi) dan pembiasan cahaya (refraksi).
Sementara untuk pendekatan fisis (optic fisis) akan lebih
dalam dipelajari saat SMA.
Sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yaitu:
• Cahaya Merambat Lurus
Cahaya memiliki sifat merambat secara lurus, ini bisa dibuktikan
ketika kita menyalakan lampu senter. Lampu senter yang dinyalakan,
maka akan merambat secara lurus. Arah rambat cahaya akan berubah
ketika ada gangguan dari medium rambat, pergerakan sumber cahaya,
dsb.

• Cahaya Menembus Benda Bening


Benda bening merupakan suatu benda yang dapat dilalui atau
ditembus oleh cahaya. Adapun benda yang tidak dapat dilalui oleh
cahaya yaitu biasa disebut dengan benda gelap. Contohnya kaca
jendela yang terkena sinar matahari, maka cahaya akan menembus
kaca jendela dan masuk ke dalam rumah. Ini membuktikan bahwa
cahaya dapat menembus benda bening. Berbeda dengan benda gelap
seperti lemari, jika lemari terkena cahaya maka akan membentuk
sebuah bayangan dari lemari tersebut. Sehingga dapat disimpulkan,
bahwa cahaya yang mengenai benda bening maka akan menembus,
sedangkan cahaya yang mengenai benda gelap maka akan membentuk
bayangan.
Sifat Cahaya
• Cahaya dapat dipantulkan (Refleksi)
Di suatu ruangan gelap, senter dinyalakan dan diarahkan ke cermin, ternyata cahaya memantul
ke arah yang berlawanan. Artinya cahaya dapat dipantulkan. Cahaya yang dipantulkan dapat
dibuktikan juga saat kita berada di depan cermin. 

• Mengalami Pembiasan (Refraksi)


Pernahkah kamu melihat sendok yang seolah-olah patah saat sebagian dicelupkan ke dalam air?
Mengapa bisa demikian?
Hal itu karena cahaya melalui dua medium yang berbeda, yaitu dari udara ke air. Udara dan air
adalah medium yang berbeda.
Jika seberkas cahaya melalui dua medium yang berbeda indeks biasnya, maka kecepatan cahaya
juga akan berbeda. Perbedaan kecepatan cahaya itulah yang membuat seolah-olah pensil terlihat
patah. Peristiwa itu disebut sebagai pembiasan cahaya.
Sifat Cahaya
• Mengalami Penguraian (Dispersi)
Dispersi merupakan peristiwa terurainya cahaya polikromatik (putih) menjadi
monokromatik (merah-ungu). Pelangi dihasilkan oleh adanya peristiwa dispersi. Cahaya
matahari yang bersifat polikromatik dibiaskan oleh tetes air hujan yang ada di atmosfer
dengan sudut yang berbeda-beda. Akibatnya, warna polikromatik dari cahaya matahari
akan terurai menjadi monokromatik. Warna-warna monokromatik tersebut nantinya akan
memantul di belakang tetesan air hujan yang berbentuk speris dan membentuk pelangi.
Untuk percobaan sederhananya, bisa menggunakan prisma. Jika prisma ditempatkan di
bawah cahaya Matahari maka akan terbentuk warna-warna pelangi.

• Mengalami Pelenturan (Difraksi)


Difraksi adalah pembelokan arah rambat cahaya saat dilewatkan pada celah sempit.
Cahaya yang terdifraksi akan membentuk daerah gelap dan terang pada layar.
PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk/mengenai suatu bidang permukaan. Pemantulan yang terjadi dapat
berupa pemantulan difus (baur) dan pemantulan teratur..

Pemantulan difus atau baur (Diffuse Reflection) : Pemantulan teratur (Specular Reflection) :Pemantulan
yaitu pemantulan cahaya ke segala arah yang terjadi teratur adalah pemantulan yang terjadi karena bekas sinar
karena berkas sinar datang jatuh pada permukaan kasar datang jatuh pada permukaan halus atau rata. Pada
(tidak rata). Contohnya, pemantulan cahaya pada permantulan teratur, cahaya akan dipantulkan ke satu arah. 
tembok, kayu, batu, tanah, pasir, dan lain-lain
PEMANTULAN CAHAYA
Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama Hukum Pemantulan Cahaya
kali oleh Willebrord Snellius dan dikenal sebagai Hukum
Snellius. Sinar yang berasal dari sumber cahaya 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
disebut sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin pada satu bidang datar
datar disebut sinar pantul, dan garis yang tegak lurus 2. Sudut datang () sama dengan sudut pantul ()
dengan cermin disebut garis normal.
3. Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan
kembali.

CONTOH :
Suatu sinar mengenai suatu permukaan dan dipantulkan.
Jika berkas cahaya dating dengan sudut terhadap
permukaan pantul. Maka besar sudut pantulnya adalah…

JAWAB :
Dik :
Dit : = … ?
Berdasarkan hukum snellius,
=
CERMIN
Cermin adalah benda padat yang salah satu sisinya halus dan mengkilap yang dilapisi amalgam perak sehingga memantulkan
seluruh cahaya yang datang. Cermin dibedakan menjadi 3, yaitu : cermin datar, cermin cekung , dan cermin cembung.

Pemantulan Pada Cermin Datar


Sifat bayangan cermin datar bersifat
maya karena bayangan tersebut
diperoleh dari hasil perpotongan
perpanjangan sinar pantul. Bayangan
yang terbentuk oleh cermin datar juga
bersifat tegak dan sama besar karena
bayangan yang dibentuk sama persis
letak dan ukurannya dengan letak dan
ukuran benda.
Catatan :
s = Jarak benda ke cermin
s’ = maya
s’= Jarak bayangan ke cermin
s = s’
h = Tinggi benda
h = h’
h’= Tinggi bayangan benda
s’= tegak
CONTOH CONTOH
Sebuah benda diletakkan di depan cermin datar pada
Hitunglah panjang minimum suatu cermin yang
dibutuhkan agar seorang penari adat yang tinggi jarak 2 m. Jika benda tersebut kemudian dipindahkan
badannya 160 cm dapat melihat seluruh mendekati cermin sejauh 0.5 meter, maka jarak antara
tubuhnya. benda dan bayangan sekarang adalah…
Jawab :
Jawab:
Panjang minimum cermin yang dibutuhkan
adalah setengah kali tinggi badan seseorang,
sehingga:
Panjang cermin minimum = ½ × tinggi badan Jawab : Jarak benda ke cermin sekarang :
Panjang cermin minimum = ½ × (160 cm)
Panjang cermin minimum = 80 cm

Jika jarak antara benda dan bayangan kita misalkan x,


maka jarak antara benda dan bayangan sekarang adalah :
Pembentukkan bayangan pada dua cermin datar yang Catatan :
membentuk sudut tertentu akan berbeda. Bayangan yang • Jika hasil bagi merupakan bilangan genap, misalnya
terbentuk bisa banyak sekali tergantung sudut yang 4,6,8,10, dst… maka berlaku rumus
dibentuk. Semakin kecil sudutnya semakin banyak • Jika hasil bagi merupakan bilangan ganjil, misalnya 3,5,7,
bayangnnya. 
dst… maka berlaku rumus tidak dikurangi 1

CONTOH
Sebuah benda diletakkan di antara dua buah cermin datar yang
disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sudut sebesar
45°  satu sama lain. Berapakah jumlah bayangan benda yang
terbentuk?

Diketahui : α = 45° 


Ditanya : n = ?
Jawab:
Pada umumnya jumlah bayangan  benda yang
berada di antara dua cermin datar ditulis dalam
persamaan: n = 8 – 1
n = 7 
Ket :
n : Jumlah Bayangan
α : Sudut yang terbentuk
CONTOH
Seberkas sinar mengenai bidang pantul A dengan sudut dating 60 0. Kemudian dari bidang pantul A dipabtulkan menuju
bidang B yang tegak lurus dengan bidang A seperti gambar di bawah ini!

Bila sinar tersebut akan dipantulkan dari bidang pantul B sebesar sudut , maka besar sudutnya adalah…
Penyelesaian :
Perhatikan Bidang A. Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, maka :

Karena sinar pantul oleh bidang A membentuk sudut , maka sinar datang pada bidang B membentuk sudut i sebesar :

Sesuai dengan hokum pemantulan cahaya : atau pada soal di atas


Pemantulan Pada Cermin Cekung
• Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (P)
Cermin cekung (konkaf) biasa disebut cermin positif adalah akan dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan.
cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke dalam.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul
(konvergen).
Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung:
• Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui R

fokus (f)

Pembagian ruangan pada cermin cekung :


adapun pembagian ruang pada cermin cekung adalah sebagai
R
berikut :
• Ruang I : ruang diantara cermin dan titik focus
• Ruang II: ruang diantara titik fokus dan titik pusat
• Sinar datang melalui fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu kelengkungan cermin
utama. • Ruang III : ruang yang berada dibelakang titik kelengkungan
cermin sampai titik tak berhingga
• Ruang IV : ruang yang berada dibelakang cermin
R

R 0
Cara Menggambar Bayangan Pada Cermin Cekung
1. Sinar datang sejajar dengan 2. Sinar datang melalui fokus 3. Ketika Sinar datang melalui titik
sumbu utama maka dipantulkan sejajar sumbu utama kelengkungan R maka akan
akan dipantulkan melalui fokus. dipantulkan lagi.

Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung


Berdasarkan sinar-sinar istimewa, pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat dilihat seperti gambar di bawah :

R R R

Benda di Ruang I Benda di Ruang II Benda di Ruang III


Menentukan Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung Rumus Cermin Cekung
Kita dapat menentukan sifat-sifat bayangan pada cermin
cekung tanpa harus menggambar jalannya sinar jika letak
benda diketahui dengan ketentuan sebagai berikut: atau
Perbesaran :

|| ||
′ ′
s h
0
M= atau M =
s h
Hubungan jarak focus dan jari-jari kelengkungan :
• Jika benda di ruang I (di antara f dan O), maka sifat
bayangan: maya, diperbesar, di belakang cermin di R IV.
R = 2f atau
• Jika benda di ruang II (di antara f dan P), maka sifat
bayangan: nyata, terbalik, diperbesar, di R III. Keterangan:
• Jika benda di ruang III (di antara P sampai tak terhingga), s : jarak benda terhadap cermin
maka sifat bayangan: nyata, terbalik, diperkecil, di ruang II. : jarak bayangan terhafap cermin
• Jika benda di titik fokus (f), maka sifat bayangan: maya, f : jarak fokus/titik api
tegak diperbesar tak terhingga. R : jari-jari cermin
M : perbedaran bayangan
• Jika benda di pusat kelengkungan cermin (di titik P), maka
sifat bayangan: nyata, terbalik, sama besar. h : tinggi benda
: tinggi bayangan
CONTOH
Sebuah benda yang tingginya 4 cm berada 8 cm di depan sebuah cermin cekung. Jika panjang jari-jari kelengkungan cermin
cekung 12 cm. Tentukan:
a) jarak bayangan
b) perbesaran bayangan a) b)
c) tinggi bayangan kali

d) sifat bayangan c)
Pembahasan :
Dik : R = 12 cm
s = 8 cm d) Sifat bayangan :
h = 4 cm Bisa juga menggunakan rumus -Nyata (s’ bertanda positif)
-Terbalik
Dit :
-Diperbesar 
Jawab :

1
f= R
2
1
f= ( 12 cm )= 6 cm
2
CONTOH : Manfaat dan Kegunaan Cermin Cekung
Bayangan maya yang dibentuk oleh sebuah cermin
cekung tiga kali lebih besar dari bendanya. Bila jarak
fokus cermin 30 cm, maka jarak benda di depan
cermin adalah…
Pembahasan :

Dik : Cermin cekung:


s’ = −3s (Maya)
M = 3 kali lebih besar)
f = 30 cm
Dit : s =…?
Jawab : •Sebagai reflektor lampu mobil, lampu baca dan lain-lain.
•Sebagai reflektor slide proyektor dan bioskop.
•Sebagai reflektor tungku matahari.
•Untuk memeriksa lubang gigi yang sakit.
•Pada alat mikroskop bagian bawahnya terdapat cermin cekung.
•Reflektor lampu senter
•Antena gelombang mikro (antena parabola)
•Kompor tenaga surya
•Pembuatan teropong panggung
Pemantulan Pada Cermin Cembung
Cermin cembung (Konvex) adalah cermin yang Bagian-Bagian Cermin Cembung
permukaan pantulnya melengkung ke luar. Cermin
cembung disebut juga cermin negatif yang memiliki sifat Cermin cembung memiliki bagian-bagian yang terlihat seperti
divergen (menyebarkan cahaya) karena berkas cahaya pada gambar di bawah ini.
yang datang dan mengenai permukaan cermin cembung
akan dipantulkan kembali dari satu titik dan menyebar.

Keterangan gambar:
Disebut cermin negatif karena titik pusat kelengkungan M = titik pusat kelengkungan cermin
cermin dan titik fokus berada di belakang cermin yang O = titik pusat bidang cermin (vertex)
merupakan titik potong perpanjangan sinar-sinar pantul
F = titik api (titik fokus) cermin
dari berkas sinar datang yang sajajar. Oleh karena itu, jari-
jari kelengkungan (R) dan jarak fokus (f) cermin cembung OM = R = jari-jari kelengkungan cermin
berharga negatif (−). OF = f = jarak titik api (jarak fokus), yang panjangnya ½ R
Perpanjangan OM = sumbu utama cermin
Contoh cermin cembung : kaca spion kendaraan, teko yang
mengkilap dan pelukis anamorfik (pelukis yang melihat ke PM = sumbu tambahan, yang panjangnya sama dengan R dan
cermin cembung, bukan ke kanvas pada saat melukis) dapat berfungsi sebagai garis normal
Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung

• Sinar datang sejajar sumbu utama • Sinar datang seolah-olah menuju titik • Sinar datang yang menuju titik
dipantulkan seolah-olah dari kelengkungan R akan dipantulkan fokus akan dipantulkan sejajar
fokus. seolah-olah dari titik kelengkungan R. dengan sumbu utama

Pembagian Ruangan Pada Cermin Cembung


Adapun pembagian ruang pada cermin cembung adalah sebagai berikut :
• Ruang I : ruang diantara cermin dan titik focus
• Ruang II: ruang diantara titik fokus dan titik pusat kelengkungan
cermin
Depan cermin • Ruang III : ruang yang berada dibelakang titik kelengkungan cermin
Belakang cermin sampai titik tak berhingga
• Ruang IV : ruang yang berada didepan cermin
Menentukan Sifat Bayangan Pada Cermin Cembung Rumus Cermin Cembung

Dengan menggunakan bantuan dua dari tiga sinar istimewa pada atau
cermin cembung kita dapat menggambarkan pembentukan
bayangan pada cermin cembung. Coba kalian amati gambar berikut Note : Tanda (-) menyatakan sifat titik focus yang terletak di belakang cermin

ini.
• Perbesaran :

|| ||
′ ′
s h
M= atau M =
R
s h
• Hubungan jarak focus dan jari-jari kelengkungan :

R = 2f atau
R Keterangan:
s : jarak benda terhadap cermin
: jarak bayangan terhafap cermin
f : jarak focus/titik api
Dari kedua gambar terlihat bahwa sifat bayangan pada cermin R : jari-jari cermin
cembung sama pada benda yang diletakkan jauh dari cermin dan M : perbedaran bayangan
benda yang diletakkan dekat dengan cermin. Sifat bayangan cermin h : tinggi benda
cembung : Maya, Tegak, Diperkecil : tinggi bayangan
CONTOH CONTOH
Sebuah benda diletakkan 4 cm di depan cermin Benda setinggi 10 cm, berada di depan cermin cembung yang
cembung yang berfokus 6 cm. Tentukan jarak memiliki jari-jari 80 cm. Bila jarak benda 60 cm, maka tentukan letak
bayangan! bayangan, perbesaran bayangan dan tinggi bayangan!
Pembahasan : Pembahasan :
Dik : s= 4 cm
Diketahui:
f= 6 cm h = 10 cm
Dit : s’ = …? s = 60 cm
R = 80 cm (dibelakang cermin)
Jawab: Ditanya : s’, M dan h’ = …?
Jawab :
b)
kali

c)

Sifat bayangan yaitu


Tegak, Maya, dan
Diperkecil

Anda mungkin juga menyukai