Anda di halaman 1dari 21

9 OPTIKA GEOMETRI I

Overview

Untuk melihat penampilan diri sendiri, biasanya orang selalu bercermin. Lain halnya lagi dengan cermin cekung yang digunakan untuk mengumpulkan sinar matahari untuk sumber panas seperti yang cermin cekung raksasa di Perancis. Dengan tujuan keamanan, maka setiap kendaraan bermotor selalu dilengkapi cermin cembung (kaca spion). Semua fenomena tersebut memerlukan cahaya supaya dapat terlihat. Pada bab ini kita akan membahas mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.

Tujuan

1. 2. 3. 4. 5.

Memahami konsep cahaya dan optic Mengatahui hukum pemantulan Memahami konsep pemantulan cahaya pada cermin datar Memahami konsep pemantulan cahaya pada cermin cekung Memahami konsep pemantulan cahaya pada cermin cembung

Optika Geometri I

149 PAGE 10

9.1

Cahaya

Dapatkah kamu melihat, membaca, dan menulis dalam keadaan gelap? Tentu saja tidak. Cahaya sangat penting dalam kehidupan kita. Bayangkan jika di bumi tidak ada cahaya. Bumi akan gelap gulita, bahkan tidak akan ada kehidupan. Dengan adanya cahaya, kita dapat melihat benda di sekitarmu dan menikmati keindahan alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Lantas ada pertanyaan :apakah cahaya itu? Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombangnya saja. Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik seperti yang telah kita bahas pada bab sebelumnya. Cahaya dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, difraksi dan polarisasi. Pada bagian ini kita akan melihat sifat cahaya dalam pemantulan dan pembiasan (pada bab 10) sebagai landasan syarat optik yang harus dipenuhi oleh cahaya.

Gambar 9. 1 Gelombang EM

Pada tingkat yang dapat diamati, cahaya menunjukan dua perilaku yang tampaknya berlawanan, yang digambarkan secara kasar melalui model-model gelombang dan partikel. Biasanya jumlah energi yang ada begitu besar sehingga cahaya berprilaku seakan-akan merupakan gelombang kontinu ideal, yaitu gelombang medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan. Interaksi cahaya dengan lensa, cermin, prisma, celah dan lain-lain, dapat dipahami melalui model gelombang. Sinar adalah garis matematis yang ditarik tegak lurus ke muka-muka gelombang dari suatu gelombang cahaya. Sinar tersebut menunjukan arah perambatan energi elektromagnetik.
150 Optika Geometri I PAGE 10

Tiga bentuk berkas cahaya (sinar) adalah : Parallel Beams Converging Beams Diverging Beams

9.2

Optika Geometri

Cabang fisika yang mempelajari cahaya yang meliputi bagaimana terjadinya cahaya, bagaiamana perambatannya, bagaimana pengukurannya dan bagaimana sifat-sifat cahaya dikenal dengan nama Optika. Dari sini kita kemudian mengenal kata optic yang berkaitan dengan kacamata sebagai alat bantu penglihatan. Optika dibedakan atas optika geometri dan optika fisik. Pada optika geometri dipelajari sifat-sifat cahaya dengan menggunakan alat-alat yang ukurannya relatif lebih besar dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya. Sedangkan pada optika fisik cahaya dipelajari dengan menggunakan alat-alat yang ukurannya relatif sama atau lebih kecil dibanding panjang gelombang cahaya sendiri.

Optika Geometri I

151 PAGE 10

9.3
a.

Hukum Pemantulan
Fenomena pemantulan cahaya ada dua jenis, yaitu : Pemantulan difuse (membaur) : pemantulan cahaya ke segala arah

Gambar 9. 2 Pemantulan baur

b.

Pemantulan teratur : pemantulan cahaya dengan arah teratur

Gambar 9. 3 Pemantulan teratur

Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan snellius; yang berbunyi : Dalam pemantulan cermin (spekuler) : 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.

Gambar 9. 4 Sudut datang, garis normal dan sudut pantul

152

Optika Geometri I PAGE 10

2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p)

Gambar 9. 5 Sudut datang=sudut pantul

9.4

Pemantulan Pada Cermin Datar

Cermin datar membentuk bayangan tegak, dengan ukuran yang sama dengan bendanya, dan bayangannya berada dalam jarak yang sama dari permukaan pantul dengan jarak benda di depan cermin. Bayangan tersebut maya, yaitu bayangan tidak akan muncul pada layar yang diletakan pada posisi bayangan karena cahaya tidak memusat (konvergensi) di sana.

Gambar 9. 6 Pemantulan objek pada cermin datar

Pada gambar di atas mata melihat lampu listrik berada di X, sebab sinar-sinar yang datang ke mata berasal dari X. Tentu saja ini tidak benar. Sinar-sinar yang bagi mata berasal dari X sebenarnya merupakan sinar-sinar yang dipancarkan oleh lampu listrik ke permukaan cermin datar di depannya. Oleh cermin datar sinar-sinar ini dipantulkan ke mata sehingga terkesan bagi mata seolah-olah sinar-sinar tersebut datang dari X. Jadi yang dilihat oleh mata adalah bayangan lampu listrik di X, bukan lampu listrik yang sebenarnya. Bayangan seperti ini disebut bayangan maya.

Berikut proses pembentukan bayangan pada cermin datar


Optika Geometri I 153 PAGE 10

Gambar 9. 7 Pemantulan garis pada cermin datar

Dari sifat kesebangunan OAB dengan OAB diperoleh : AB = AB atau h= h OA = OA atau s=s Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sifat pembentukan bayangan pada cermin datar sebagai berikut: Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin Tinggi bayangan = tinggi benda Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin Perbesaran bayangan pada cermin datar :

Gambar 9. 8 Pemantulan kompleks pada cermin datar

154

Optika Geometri I PAGE 10

Berapa jumlah bayangan yang dapat dibentuk oleh dua buah cermin yang membentuk sudut , maka pertanyaan ini dapat dicari dengan persamaan : dengan n : jumlah bayangan : sudut antara dua cermin jika jika hasilnya bilangan genap hasilnya bilangan ganjil

Contoh Soal Dua buah cermin saling berhadapan dengan sudut 900, maka berapa jumlah bayangan yang terbentuk? Jawab:

9.5

Pemantulan Pada Cermin Cekung

Cahaya yang menyebar (diverge) dari benda nyata dan jatuh pada cermin cekungakan dipantulkan mengumpul (konverge) kembali untuk membentuk bayangan. Daerah di depan cermin tempat sinar datang berasal dinamakan daerah nyata atau sisi R (real) dan daerah dibelakang cermin dinamakan daerah maya atau sisi V ( Virtual ), karena tidak ada cahayadalam daerah ini. Berdasarkan kondisi tersebut maka dibuat perjanjian sebagai berikut: 1. Benda dikatakan nyata jika berada di depan cermin cekung. Jarak benda ke cermin cekung sebut saja S harus positif. Sebaliknya benda dikatakan maya jika berada di belakang cermin cekung. Jarak benda ke cermin S harus negative. 2. Bayangan dikatakan nyata jika berada di depan cermin cekung. Jarak bayangan ke cermin cekung sebut saja S harus positif. Sebaliknya bayangan dikatakan maya jika berada dibelakang cermin cekung. Jarak bayangan ke cermin sebut saja S harus negative. 3. Jari jari kelengkungan cermin cekung sebut saja R bertanda positif karena titik pusat kelengkungan cermin cekung berada pada daerah nyata.

Optika Geometri I

155 PAGE 10

Daerah nyata dibagi menjadi 3 bagian yaitu: - Jarak antara cermin ke titik fokus dinamakan ruang 1 - Jarak antara titik focus ke titik pusat kelengkungn cermin dinamakan ruang II - Jarak yang lebih besar dari titik pusat kelengkungan cermin dinamakan ruang III

Ruang III

Ruang II

Ruang I

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

Gambar 9. 9 Ruang pada cermin cekung

Persamaan matematis pada pemantulan cermin cekung adalah: dengan R=Jarak Jari-jari cermin (+) f= Jarak fokus cermin (+) s= Jarak benda s=Jarak bayangan Contoh Soal Sebuah cermin cekung memiliku jari-jari 40 cm. Jika diletakan bayangan sejauh 30 cm. Dimana letak bayangan dan sifat bayangan tersebut?

Maka diperbesar.

(di ruang III), sehinggan bayangan bersifat nyata, terbalik

156

Optika Geometri I PAGE 10

Untuk menggambarkan bayangan dari suatu benda pada cermin cekung digunakan aturan berikut : 1. Sinar datang sejajar jari-jari kelengkungan cermin yang melewati benda dipantulkan menuju titik focus cermin cekung.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

2. Sinar datng menuju titik fokus yang melewati benda dipantulkan sejajar jari jari kelengkungan cermin.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin yang melewati benda dipantulakan kembali ke titik pusat kelengkungan tersebut.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

Optika Geometri I

157 PAGE 10

4. Sinar yang datang pada titik pusat cermin akan dipantulkan kembali, dengan sudut datang=sudut pantul

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

Berdasarkan aturan tersebut maka : - Jika benda nyata dan membentuk bayangan nyata maka bayangan yang terbentuk selalu terbalik - Jika benda nyata dan membentuk bayangan maya maka bayangan yang terbentuk selalu tegak.

Benda

R Bayangan

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

158

Optika Geometri I PAGE 10

Benda

Bayangan

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

Benda R f

Bayangan

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

9.6

Pemantulan Pada Cermin Cembung

Cahaya yang menyebar (diverge) dari benda nyata dan jatuh pada cermin cembung akan dipantulkan menyebar (diverge) kembali dan kepanjangan sinar sinar pantul pada daerah virtual akan membentuk bayangan. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung juga berlaku perjanjian yang sama. Hanya saja jari jari kelengkungan cermin cembung bertanda negative karena pusat kelengkungan cermin cembung berada pada daerah maya.

Optika Geometri I

159 PAGE 10

Untuk menggambarkan bayangan dari suatu benda pada cermin cembung digunakan aturan sebagai berikut : 1. Sinar datang sejajar jari jari kelengkungan yang melewati benda dipantulkan kembali kedaerah nyata searah dengan garis yang menghubungkan titik fokus dengan titik pantulan. Dengan kata lain sinar pantul merupakan kepanjangan dari sinar yang seolah- olah berasal dari titik fokus menuju titik pantul.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

2. Sinar datang yang melewati suatu benda menuju / berarah ke titik fokus cermin cembung dipantulkan sejajar jari jari kelengkungan.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

160

Optika Geometri I PAGE 10

3. Sinar datang yang melewati benda menuju / berarah ke titik pusat kelengkungan cermin cembung dipantulkan kembali dalam arah semula. Dengan kata lain sinar pantul merupakan kepanjangan dari sinar yang seolah olah berasal dari titik pusat kelengkungan cermin cembung menuju titik pantul.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

4.

Sinar datang yang datang pada titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan kembali dengan sudut datang=sudut pantul.

DAERAH NYATA

DAERAH MAYA

Persamaan matematis pada pemantulan cermin cekung adalah: dengan R=Jarak Jari-jari cermin (-) f= Jarak fokus cermin (-) s= Jarak benda s=Jarak bayangan

Optika Geometri I

161 PAGE 10

Gambar 9. 10 Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Berdasarkan aturan tersebut maka benda nyata akan selalu membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak dan diperkecil. 9.7 Aplikasi Pemantulan Pada Pembacaan DVD Cara Kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD. rinsip kerja DVD Player yang paling fundamental terletak pada pemfokusan dari laser ketika melakukan pembacaan pit-pit dijalur trak, karena titik kerjanya harus dapat terfokus pada setiap permukaan bidang pantul. Ini sangat menentukan terutama waktu menjalankan jenis piringan DVD yang memiliki double-layer , karena dalam satu muka terdapat dua lapis reflektor yang masing-masing memiliki jarak yang berbeda, sehingga titik fokusnya juga tidak sama. Untuk lapis pertama dibuat sebagai bidang reflektif semi-transparan, dimana laser juga harus mampu menembusnya ketika membaca data pada layer inti yang berada di lapis kedua. Setiap sorotan laser akan langsung mengenai lapisan pemantul bahan polycarbonate dari piringan DVD , kemudian dipantulkan kembali ke komponen opto-electronic yang bertugas mendeteksi setiap perubahan cahaya yang dipantulkan. Jadi dari opto-electronic tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kode-kode binary yang biasa disebut bit.

162

Optika Geometri I PAGE 10

Pekerjaan paling berat dalam sistem pembacaan dari piringan DVD adalah pada saat menjaga posisi sorotan laser yang harus tetap fokus ditengah-tengah jalur trak data.Tugas ini dibebankan pada tracking system yang selalu bergerak kontinu dari tengah ke pinggir piringan, sehingga akan terjadi pergeseran laser dari arah dalam bergerak keluar secara linier. Kecepatan dari pembacaan datanya juga berlangsung konstan, ini dapat kita buktikan melalui gerakan motor spindle yang berputar semakin lambat ketika mata laser mulai menuju ke pinggir piringan DVD.

9.8

Pemantulan Sempurna Pada Fiber Optik

Cahaya yang membawa informasi dapat dipandu melalui serat optik berdasarkan fenomena fisika yang disebut total internal reflection (pemantulan sempurna). Secara tinjauan cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, informasi dibawa sebagai kumpulan gelombang-gelombang elektro-magnetik terpandu yang disebut mode. Serat optik terbagi menjadi 2 tipe yaitu single mode dan multi mode. Secara umum system komunikasi serat optik terdiri dari : transmitter, serat optik sebagai saluran informasi dan receiver. Pada transmitter terdapat modulator, carrier source dan channel coupler, pada saluran informasi serat optik terdapat repeater dan sambungan sedangkan pada receiver terdapat photo detector, amplifier dan data processing. Sebagai sumber cahaya untuk sistem komunikasi serat optik digunakan LED atau Laser Diode (LD). Struktur dan Perambatan Serat Optik Bagian Fiber Optik Fiber optik dibuat dari silikon dan germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2.SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca Serat optik terdiri dari 3 bagian, yaitu : Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core). Buffer Coating adalah plastik pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.

Optika Geometri I

163 PAGE 10

Gambar 9. 11 Struktur Fiber Optik

Adapun alur dari sinyal data dan jalan sinyal yang dikirimkan pada fiber optik sebagai berikut:

Gambar 9. 12 Alur sinyal data dalam fiber optik

Gambar 9. 13 Jalan sinar dalam fiber optik

164

Optika Geometri I PAGE 10

Rangkuman

1. Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik. 2. Cahaya dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, difraksi dan polarisasi. 3. Pada tingkat yang dapat diamati, cahaya menunjukan dua perilaku yang tampaknya berlawanan, yang digambarkan secara kasar melalui modelmodel gelombang dan partikel. 4. Pada optika geometri dipelajari sifat-sifat cahaya dengan menggunakan alat-alat yang ukurannya relatif lebih besar dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya. 3. Hukum Pemantulan snellius : Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar; Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (p) 5. Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar sebagai berikut: Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin Tinggi bayangan = tinggi benda Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin 6. Cemin ini dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin cembung (konveks). 7. Daerah di depan cermin tempat sinar datang berasal dinamakan daerah nyata atau sisi R (real) dan daerah dibelakang cermin dinamakan daerah maya atau sisi V (virtual ) 8. Sifat bayangan hasil pantulan cermin cekung tergantung dari letak benda (ruang benda). 9. Sifat bayangan pada cermin cembung : maya tegak dan diperkecil. 10. Jari-jari cermin cekung positif tetapi pada cermin cembung jari-jari nya negatif.

Kuis Benar Salah

Optika Geometri I

165 PAGE 10

1.

Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, juga termasuk gelombang longitudinal. 2. Refleksi terjadi pada cermin, sedangkan refraksi terjadi pada lensa. 3. Pemantulan cahaya pada bidang datar akan mengalami difuse. 4. Pembantukan bayangan pada cermin datar selalu bersifat maya. 5. Semakin besar sudut antara dua cermin, maka semakin banyak bayangan yang dapat dibentuk. 6. Untuk dapat melihat bayangan seluruh badan kita ketika bercermin, maka diperlukan tinggi cermin minimal sama tinggi dengan tinggi badan kita. 7. Jika sebuah benda disimpan antara titik fokus dan jari-jari cermin cekung, maka akan terbentuk bayangan yang terletak di belakang cermin. 8. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu cermin cekung, akan dipantulkan melalui titik api. 9. Bayangan pada cermin cembung selalu diperkecil. 10. Cermin cembung bersifat konvergen

166

Optika Geometri I PAGE 10

Pilihan Ganda

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Dua cermin daftar membentuk sudut 90o satu sama lain. Sebuah benda titik berkilau ditempatkan di antara keduanya, maka banyaknya bayangan yang terbantuk adalah a. 3 d. 4 b. 1 e. 5 c. 2 2. Sebuah sinar cahaya membentuk sudut 25o dengan garis normal ke suatu cermin datar. Jika cermin tersebut diputar 6o dengan membentuk sudut datang 31o, dengan sudut berapakah sinar yang dipantulkan tersebut berputar? a. 10o d. 45o o b. 30 e. 6o c. 12o Berapakah jauhkah sebuah benda dari cermin cekung dengan jari-jari 36 cm sehingga terbentuk bayangan nyata sepersembilan ukurannya? a. 0,20 cm d. 0,14 cm b. 0,18 cm e. 0,12 cm c. 0,16 cm

3.

Optika Geometri I

167 PAGE 10

4.

Cermin cekung dengan fokus f dan jari jari R, membentuk bayangan dari sebuah benda yang berada pada jarak s. 1. jika s > R, bayangan bersifat nyata, diperkecil, terbalik 2. jika s = R, bayangan bersifat nyata ditempat benda, terbalik 3. jika s = f, bayangan bersifat nyata di titik tak terhingga 4. jika s < f, bayangan bersifat nyata, diperbesar, tegak Di bawah ini, pernyataan yang benar adalah a. 1,2,3 d. 4 b. 1,3 e. 1,2,3,4 c. 2,4 Dua cermin yang masing masing panjangnya 1,6 m disusun berhadapan. Sinar jatuh tepat pada ujung salah satu cermin dengan sudut datang 30o. Sinar akan keluar dari pasangan cermin itu, setelah mengalami pemantulan sebanyakkali.

5.

a. 16 b. 15 c. 14

d. 13 e. 12

168

Optika Geometri I PAGE 10

Latihan
1. Jarak titik-titik pusat bola cermin cekung dan cermin cembung sejauh 21 cm. Suatu benda berada 15 cm dimuka cermin cekung yang berfokus 6 cm. Hitunglah jarak kedua bayangan pertama yang terjadi bila fokus cermin cembung 4 cm. 2. Dua buah cermin cekung A dan B yang identik, masing-masing berjarijari 20 cm diletakkan berhadapan dengan sumbu utamanya berimpit. Sebuah benda diletakkan 15 cm didepan cermin A tegak lurus sumbu utama. Bila panjang bayangan sejati yang terjadi karena pemantulan oleh A dulu kemudian oleh B besarnya 4 kaki panjang benda mula-mula, berapa jarak antara kedua cermin tersebut. 3. Dibelakang cermin cembung yang berfokus -4 cm terdapat sebuah bayangan yang tingginya 3/16 cm pad jarak 8/3 cm carilah dimana letak bendanya dan berapa tingginya. Lukiskan peristiwa tersebut. 4. Sebuah pensil berdiri tegak memiliki panjang 10 cm. Pensil diletakkan didepan cermin cembung sejauh 20 cm dan cermin memiliki jari-jari kelengkungan 60 cm. Tentukan letak dan tinggi bayangan!

Optika Geometri I

169 PAGE 10

Anda mungkin juga menyukai