Anda di halaman 1dari 86

CAHAYA DAN ALAT

OPTIK
MTsN PADANG PANJANG
Pengertian cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik , dengan
Cepat rambat di ruang hampa 3 x 108m/s , dan cahaya
disebut juga sebagai partikel
Gelombang elektromagnetik terbentuk karena adanya
perubahan medan magnet dan medan listrik secara
periodik.
Berdasarkan frekuensinya, gelombang
elektromagnetik ada bermacam-macam.
Berikut klasifikasi gelombang elektromagnetik yang
dikenal dengan spektrum elektromagnetik
1. Cahaya tampak
Yaitu cahaya yang dapat diamati langsung oleh mata ,
memiliki panjang gelombang 4000 0A – 7000 0 A,
nilai 1 A= Angstrom = 10 pangkat -10, A, contoh
cahaya tampak, cahaya lampu, cahaya matahari ,
cahaya kunang-kunang
2. Cahaya tidak tampak yaitu cahaya yang tidak dapat
diamati langsung oleh mata dengan panjang
gelombang diluar panjang gelombang cahaya tampak
contoh sinar gamma , sinar x, sinar ultraviolet, dan
lain-lain
Sifat-sifat cahaya
1. Merambat lurus
Cahaya merambat lurus jika melewati medium yang
sama . Misalnya,jika lilin atau lampu yang kamu
nyalakan di tempat gelap, maka kamu akan melihat
bahwa daerah yang ada di sekitar lilin atau lampu
tersebut akan terang
sifat –sifat cahaya

2. Cahaya dapat dibiaskan


Cahaya akan dibiaskan ketika melalui medium dengan
kerapatan yang berbeda.
Namun, pembiasan tidak akan terjadi saat benda
dicelupkan dalam posisi tegak
Contoh gambar pembiasan cahaya
3. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya memiliki sifat dapat
dipantulkan jika menumbuk suatu
permukaan bidang pantul
( reflektor )
4. Cahaya dapat dipadukan
( interferensi )
5. Cahaya dapat dilenturkan ketika melewati celah
sempit ( difraksi )
6. Cahaya dapat mengalami polarisasi yaitu terserapnya
arah bidang datar dari gelombang cahaya
7. Cahaya mengalami dispersi ( dapat diuraikan )
Berkas cahaya
Berkas cahaya adalah kelompok sinar yang dapat
dilihat oleh mata . Berkas cahaya ada 3 macam yaitu :
1. Berkas cahaya sejajar ,contoh cahaya lampu senter

2. Berkas cahaya mengumpul ( konvergen ), contoh


cahaya yang dilewatkan pada lensa cembung
3. Berkas cahaya menyebar( divergen), contoh
berkas cahaya lampu

Jenis benda berdasarkan dapat tidaknya dilalui cahaya,


dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. Benda tidak tembus cahaya yaitu benda yang tidak dapat
meneruskan cahaya yang mengenainya, contoh kertas
karton, triplek, kayu , seng, tembok , dan lain-lain
2. Benda tembus cahaya adalah benda yang dapat
meneruskan sebagian kecil cahaya yang mengenainya,
contoh kertas minyak
3. Benda bening yaitu benda yang dapat meneruskan semua
cahaya yang mengenainya , misal kaca, plastik bening dan air
bening
Pemantulan cahaya
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika
menumbuk suatu permukaan bidang pantul
( reflektor )
Pemantulan cahaya terbagi 2 :
1. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti
cermin datar atau permukaan air danau yang
tenang. Dan cahaya memantul ke satu arah
2. pemantulan baur ( difus)
Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh
bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok, batang
kayu, sehingga cahaya dipantulkan ke segala arah
Gambar pemantulan difus ( baur) dan pemantulan
teratur
Keuntungan pemantulan difus
( baur )
a. Ruangan yang tidak terkena cahaya matahari secara
langsung kelihatan terang
b. Berkas cahaya pantul tidak menyilaukan mata
sehingga berkesan teduh di mata
c. Angkasa tampak terang di siang hari karena sinar
matahari dipantulkan baur oleh debu-debu di
atmosfer
Hukum Pemantulan cahaya
Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh Snellius
yang berbunyi :
1.Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
2.Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.
Jika dirumuskan adalah sebagai berikut.
< i =< r
Keterangan :
i = Sudut datang
r = Sudut pantul
Gambar Proses pemantulan cahaya pada
cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datar
Jika seberkas cahaya mengenai cermin datar maka
cahaya tersebut dipantulkan secara teratur. Peristiwa
pemantulan cahaya pada cermin datar menyebabkan
pembentukan bayangan benda oleh cermin.
Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin
datar dengan diagram sinar, ikutilah
langkah-langkah berikut ini.
1. Letakan benda di depan cermin datar dan lukis sinar
datang yang mengenai benda menuju ke cermin datar
2) Lukis sinar kedua sebagaimana langkah pertama.
3) Lukis perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut di
belakang cermin sehingga berpotongan. Perpotongan
sinar-sinar pantul tersebut merupakan bayangan
benda.
4) Jika diukur dari cermin, jarak benda terhadap cermin
(So) harus sama dengan jarak bayangan terhadap
cermin (Si).
Gambar Pembentukan bayangan pada
cermin datar
So Si
Keterangan:
So = Jarak benda
terhadap cermin
Si= Jarak bayangan
terhadap cermin
Sifat bayangan pada cermin datar
 1. Maya , tegak , sama besar
 2. Jarak benda ke cermin( So ) = jarak bayangan ke cermin
( Si)
3. Bagian kanan benda menjadi bagian kiri pada bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk cermin atau lensa ada 2 yaitu :
1. Bayangan maya ( semu ) yaitu bayangan yang dapat dilihat langsung
di dalam cermin atau lensa
Pada cermin bayangan maya di belakang, sedangkan pada lensa di
depan lensa
2. Bayangan nyata ( sejati ) yaitu bayangan yang tidak dapat dilihat
langsung di dalam cermin atau lensa ,tapi dapat ditangkap layar,
pada cermin bayangan nyata di depan cermin, sedangkan pada lensa
di belakang
Pembentukan bayangan pada susunan dua
cermin datar
 sinar masuk

sinarkeluar

Jumlah bayangan (n) yang terbentuk dari benda yang


terletak di depan dua buah cermin datar yang disusun
membentuk sudut ( α) n= 360 ∕ α – 1
Contoh soal
Sebuah benda diletakan di antara dua cermin datar yang
membntuk sudut 60 ̊ . Hitung jumlah bayangan yang
terbentuk
No 2. Sebuah benda terletak diantara 2 cermin
menghasilkan jumlah bayangan 3 buah, hitunglah besar
sudut yang dibentuk antara cermin
b. Pemantulan cahaya pada cermin sferis ( lengkung )
Cermin sferis yaitu cermin yang permukaannya
lengkung seperti bola. Cermin sferis ada 2 yaitu
cermin cekung dan cermin cembung
1. Pemantulan cahaya pada cermin cekung ( cermin
konvergen atau cermin positif )
Cermin cekung adalah cermin yang bagian
mengkilapnya melengkung ke dalam , cermin
cekung bersifat mengumpulkan cahaya pantul
sehingga disebut cermin konvergen
Cahaya yang mengenai cermin cekung akan dipantulkan
menuju titik fokus ( titik api ), sehingga berkas cahaya
pantul mengumpul di titik fokus
Berkas cahaya mengumpul ( konvergen ) padacermin
cekung
Bagian-bagian cermin cekung
Dari gambar berkas cahaya pada cemin cekung di atas
dapat diketahui bagian-bagian cermin cekung yaitu :
1. Titik O : titik pusat bidang cermin
2. titik P(M) : titik pusat kelengkungan cermin
3. titik f : titik fokus ( titik api )
4. Jarak o-f : jarak fokus (f)
5. jarak O-M : Jari-jari kelengkungan cermin
Titik fokus cermin cekung berada di bagian depan
cermin, sehingga cermin cekung disebut cermin
positif
Tiga sinar istimewa pada cermin cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin
dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan
sejajar sumbu utama

3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin


akan dipantulkan
Penomoran ruang benda dan bayangan
cermin cekung
Penomoran ruang benda dan bayangan pada cermin
cekung memudahkan untuk pengecekan sifat-sifat
bayangan pada cermin, berikut ini adalah gambar
penomoran ruangan benda dan bayangan.
Sifat bayangan berdasarkan ruang benda di
depan cermin cekung
Berikut ini adalah sifat-sifat bayangan pada cermin cekung
berdasarkan ruang penempatan benda.
Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.
Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar.
Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.
Benda tepat di pusat kelengkungan : nyata, terbalik,
sama besar.
Ruangan tempat terbentuknya bayangan dapat ditentukan
dengan persamaan berikut:
Ruang Benda + Ruang Bayangan = 5 Jadi ruang bayangan
adalah : Ruang bayangan = 5 - Ruang Benda
Melukis bayangn pada cermin cekung
Untuk melukis bayangan benda pada cermin cekung
boleh menggunakan 2 sinar istimewa , perpotongan
kedua sinar pantul dari dua buah sinar
istimewatersebut menunjukan letak bayangan benda
1. Bayangan benda yang diletakkan antara F dan M
memiliki sifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
2. Benda berada antara F dan P( ruang 2 ) , sifat
bayangan nyata , terbalik dan diperbesar
Benda berada di ruang 3 , sifat bayangan,
nyata, terbalik, diperkecil
Tabel sifat bayangan cermin cekung
Hubungan jarak fokus(f), jarak benda (S)
dan jarak bayangan (s̕ )
Cermin Cekung: nilai fokusnya positif (+)
Keterangan : f = jarak fokus ( m atau cm )
S = jarak benda ( m atau cm )
S ̕ = jarak bayangan ( m atau cm )
Persamaan perbesaran pada cermin
cekung
Rumus Perbesaran Bayangan (M) pada Cermin Cekung:
atau

Keterangan:
M = perbesaran bayangan
s = jarak benda terhadap cermin (cm)
s’ = jarak bayangan terhadap cermin (cm)
h = tinggi benda (cm)
h’ = tinggi bayangan (cm)
Contoh Soal
1. Jarak sebuah benda ke cermin cekung adalah 5 cm.
Jika cermin cekung tersebut memiliki nilai fokus 3
cm, maka tentukan jarak bayangan dan posisi
bayangan tersebut
2. Sebuah benda setinggi 5 cm berada di depan cermin
cekung. Jarak fokus cermin cekung tersebut adalah 2
cm dan jarak benda terhadap cermin cekung adalah
3 cm. Tinggi bayangan yang terbentuk adalah ….
pembahasan
1. Diketahui:
Jarak benda ke cermin = s = 5 cm
Jarak fokus = f = 3 cm
Ditanyakan:
Jarak bayangan = s’ … ?
Pembahasan
2. Diketahui:
Tinggi benda = h = 5 cm
Jarak fokus = f = 2 cm
Jarak benda = s = 3 cm
Ditanya : jarak bayangan (s̕ )
2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
( cermin divergen atau cermin negatif )
Cermin cembung adalah cermin yang bagian
mengkilapnya melengkung keluar . Cermin cembung
bersifat menyebarkan cahaya pantul sehingga disebut
juga cermin divergen . Cahaya yang mengenai cermin
cembung akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokus ( titik api ), sehingga berkas cahaya pantul
menyebar dari titik fokus . Titik fokus cermin
cembung berada di belakang cermin, sehingga cermin
cembung disebut juga cermin negatif.
Gambar bagian cermin cembung
( divergen)
Keterangan gambar
M = titik pusat kelengkungan cermin
O = titik pusat bidang cermin (vertex)
F = titik fokus cermin
OM = R = jari-jari kelengkungan cermin
OF = f = jarak fokus
Perpanjangan OM = sumbu utama cermin
PM = sumbu tambahan, yang panjangnya sama dengan
R dan dapat berfungsi sebagai garis normal
Gambar berkas cahaya menyebar
( divergen ) cermin cembung
3 sinar istimewa cermin cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah dari fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus (f) akan
dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju titik kelengkungan R
akan dipantulkan seolah-olah dari titik kelengkungan R.
Melukis bayangan benda pada cermin
cembung
Untuk membentuk bayangan sebuah yang terletak di
depan cermin cembung , kita cukup menggunakan 2 buah
sinar istimewa di atas, bayangan benda pada cermin
cembung selalu berada di belakang cermin dengan sifat
yang tetap yaitu maya, tegak, diperkecil
contoh proses pembentukan bayangan pada cermin cembung.
Langkah 1: Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah dari fokus.
Langkah 1: Sinar datang sejajar sumbu utama
dipantulkan seolah-olah dari fokus.

Langkah 2: Sinar datang seolah-olah menuju titik kelengkungan R


akan dipantulkan seolah-olah dari titik kelengkungan R.
Langkah 3
gambar bayangan benda yang merupakan perpotongan
kedua sinar pada langkah 1 dan langkah 2.

Sifat bayangan tang terbentuk pada gambar di atas adalah maya, tegak, diperkecil.
Hal ini sesuai dengan sifat bayangan yang akan terbetuk pada cermin cembung (di
manapun letak bendanya), yaitu selalu maya, tegak, diperkecil
Persamaan cermin cembung
Rumus atau persamaan cermin cembung mirip cermin
cekung, hanya saja nilai fokusnya (F) negatif.

Keterangan:
f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
Untuk mencari perbesaran bayangannya pada cermin
cembung menggunakan rumus:
Untuk mencari perbesaran bayangannya ( M )pada
cermin cembung menggunakan rumus:

Keterangan:
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
Contoh Soal Cermin Cembung

 Sebuah benda diletakkan 4 cm di depan cermin cembung yang


berfokus 6 cm. Letak bayangan yang terbentuk yaitu
 Diketahui:
s= 4 cm
f= 6 cm (-)
Jawab:
1/f = 1/So + 1/S’
-1/6 =1/4+1/s’
-1/s’ = 1/6 + 1/4
1/s’ =2/12 + 3/12
-1/s’= 5/12
s’ = 12/5 = -2,4 cm Sifat bayangan yaitu Tegak, Maya, dan Diperkecil
Contoh soal 2
Sebuah benda terletak 20 cm di depan cermin
cembung yang berfokus 12 cm dan tinggi bayangan 10
cm , tentukan perbesaran dan tinggi benda !
Manfaat dan penerapan cermin cembung di
kehidupan sehari-hari contohnya:
1. Cermin cembung dimanfaatkan sebagai kaca spion
mobil, motor, atau berbagai alat lainnya.
2. Sebagai cermin yang diletakkan di pertigaan atau
perempatan jalan untuk menghindari tabrakan
Pembiasan cahaya ( Refraksi )
Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat
cahaya karena memasuki dua medium yang
kerapatannya berbeda, contoh pensil dimasukan ke
dalam gelas yang berisi air maka pensil akan terlihat
seperti bengkok / patah
Hukum pembiasan cahaya
Hukum Snellius menyatakan sebagai berikut :
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak
pada satu bidang datar
2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat menuju
medium yang lebih rapat , sinar akan dibiaskan
mendekati garis normal, jika sinar datang dari
medium yang lebih rapat menuju medium yang
kurang rapat , sinar akan dibiaskan mendekati garis
normal
Gambar pembiasan cahaya
Persamaan pembiasan cahaya
Ketika cahaya mengalami pembiasan , nilai besaran
fisika yang berubah yaitu cepat rambat cahaya,
gelombang, dan indek bias medium, sedangkan
frekuensi cahaya selalu tetap. Indek bias medium(n)
adalah bilangan yang menunjukan kerapatan sebuah
medium
Indek bias medium (n) adalah bilangan yang
menunjukan kerapatan sebuah medium

n = c/v
Keterangan : n = indek bias medium
c = cepat rambat cahaya diruang hampa
v = cepat rambat cahaya di dalam medium
Hubungan indeks bias pada medium 1 (n1) dengan cepat
rambat pada medium 1(v1) dengan indek bias pada
medium 2(n2) dan cepat rambat pada medium 2 ( v2)
yaitu:

n1 x v1 =n2xv2
Hubungan indek bias dengan panjang
gelombang
Hubungan indek bias pada medium 1 (n1) dan panjang
gelombang cahaya pada medium 1 ( 1) dengan indek
bias pada medium 2 ( 2)

n1x 1 = n2 x 2
Contoh soal
1. Jika diketahui indek bias air 4/3 , berapakah
kecepatan cahaya dalam air ,c = 3x10 8 m/s
Pembiasan cahaya pada lensa
Lensa adalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh 2 bidang
lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar
1. Lensa cembung ( lensa konvergen = lensa positif)
Lensa cembung terdiri dari 3 macam yaitu :
1) Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua
permukaannya cembung.
2) Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung)
yaitu lensa yang permukaannya satu cembung yang lainnya
cekung.
3) Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang
permukaannya satu cembung dan yang lain datar.
Gambar jenis lensa cembung
Bagian – bagian lensa cembung

P dan P
1 2 = Titik pusat bidang lengkung lensa
PP
1 2 = Sumbu utama lensa
R dan R
1 2 = Jari-jari kelengkungan permukaan lensa
O = Pusat optik lensa
OP dan OP
1 2 = Jari-jari kelengkungan (R)
F dan F
1 2 = Titik api (titik fokus) lensa
OF dan OF
1 2 = Jarak fokus lensa (f)
Sifat lensa cembung yaitu konvergen
Sinar-Sinar Istimewa Lensa Cembung
1 .Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan
melalui titik fokus (F1) di belakang
2. Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F 2)
akan dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O)
akan tidak dibiaskan melainkan diteruskan
Gambar sinar istimewa lensa cembung
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA
CEMBUNG
Pembentukan Banyangan Benda di Ruang I , sifat
maya , tegak, diperbesar
Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang II

Pembentukan Bayangan Benda Di Titik Fokus F2,


sifat bayangan maya, tegak , tak hingga
Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang II sifat
nyata, terbalik diperbesar
Pembentukan Banyangan Benda Di 2F2 ,
sifat nyata , terbalik, sama besar
Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang
III , sifat nyata , terbalik, diperkecil
2. Pembiasan lensa cekung( divergen) ( -)
Lensa cekung memiliki sifat menyebarkan sinar bias,
sehingga lensa cekung disebut juga lensa divergen
Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung antara lain:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan
seakan akan berasal dari titik fokus aktif F1.
2. Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif
F2 dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan
tanpa memb
Gambar sinar istimewa lensa cekung
Melukis bayangan lensa cekung
 Posisi benda selalu di depan lensa cekung sehingga
bayangan yang dihasilkan maya, tegak, diperkecil
Persamaan pada lensa
f = jarak fokus cermin (m) = R/2
s = jarak benda (m)
s’ = jarak bayangan (m)
R = jari-jari kelengkungan cermin
Untuk lensa cembung jarak fokus positif (f) disebut
juga lensa konvergen (mengumpulkan cahaya).
b) Untuk lensa cekung jarak fokusnya negatif (-f)
disebut juga lensa divergen (menyebarkan cahaya).
Tingkatan status gunung berapi menurut
Badan Geologi Kementerian ESDM
Badan geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya
Manusia (ESDM) membedakan status gunung api
menjadi empat (4) tingkatan.
1. AWAS
2. SIAGA
3. WASPADA
4. NORMAL
Level terendah adalah status NORMAL dengan warna
isyarat hijau. Tingkatan level paling tinggi adalah
status AWAS dengan isyarat warna merah
Tanda alam gunung api yang akan meletus
Gunung api yang akan meletus memiliki tanda-tanda , contohnya ;
 1. sekitar gunung api yang akan meletus akan memiliki suhu yang terus
meningkat. air dari sumber air pegunungan menjadi hangat dan beberapa
sumber air dapat mengering, tumbuhan yang hidup di daerah tersebut
layu. Gunung yang akan meletus juga menimbulkan suara gemuruh.
 2. Selain itu, gempa kecil yang terjadi terus menerus di sekitar gunung api
akan meletus dengan melihat perilaku hewan yang tinggal di
pegunungan akan bermigrasi turun gunung,
 Jika kita sudah mengetahui gunung api akan meletus, langkah selanjutnya
yang harus dilakukan adalah mengungsi ke tempat yang aman atau ke
titik evakuasi.
 Selain pertanda alam di atas, kamu juga harus mengikuti arahan dari
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait
aktivitas gunung api.
Hidrosfer
 Arti Hidrosfer.
Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan
sphaira yang berarti selimut. Jadi, hidrosfer
merupakan lapisan air yang menyelimuti Bumi seperti
danau, sungai, air tanah, dan uap air yang ada di
udara.
Siklus hidrologi
3 SIKLUS HIDROLOGI
1 . Proses Evaporasi yaitu proses penguapan air laut
oleh panas matahari
2. proses kondensasi yaitu proses pengumpulan uap
air menjadi kumpulan awan
3. prestipitasi yaitu proses turunnya air hujan dari
kumpulan awan yang telah berkondensasi dan mengisi
cadangan air di permukaan bumi
Banjir
Pengertian banjir
Banjir adalah Aliran air yang berlebihan hingga meluap
ke daratan yang berasal dari luapan penyimpanan
air, baik itu danau, waduk, sungai yang tidak mampu
menampung jumlah air yang sangat besar.
Penyebab banjir .
1. tingginya curah hujan
2. sistem pengelolaan lingkungan yang buruk seperti
berkurangnya daerah resapan air karena kurangnya
tumbuhan hijau
Penyebab banjir
3. akibat perilaku manusia seperti membuang sampah
ke tempat saluran air seperti sungai, selokan, dll
Tindakan waspada banjir

Anda mungkin juga menyukai