Anda di halaman 1dari 23

CAHAYA DAN ALAT OPTIK

A. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu gelombang elektromagnetik. Yang di maksud
gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium atau zat
perantara. Ada dua sumber cahaya yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya
buatan. Matahari merupakan sumber utama cahaya alami di muka bumi. Sedangkan
sumber cahaya buatan contohnya yaitu lampu neon, lampu senter, lilin dan sebagainya.
Cahaya memiliki sifat diantaranya; dapat merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat
dibiaskan, dapat merambat dalam ruang hampa. Cahaya memiliki kecepatan terbesar dan
tidak ada yang mampu melebihi kecepatan cahaya yang besarnya 3 x 10 8 m/s.
Benda di bagi ke dalam 3 bagian yaitu:
1. Benda yang dapat menghasilkan cahayanya sendiri (Sumber cahaya)
2. Benda tembus cahaya dan
3. Benda tidak tembus cahaya
B. Pemantulan Cahaya
Seperti di jelaskan di atas bahwa salah satu sifat cahaya adalah dapat di
pantulkan. Berikut ini adalah Hukum pemantulan Cahaya yang di kemukakan oleh
Snellius.
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang cahaya (i) sama dengan sudut pantul cahaya (r), atau (<AON = <NOB)

Gambar 10.1 Pemantulan cahaya.


Ada 2 jenis pemantulan yang harus kalian ketahui yaitu:
1. Pemantulan Teratur
Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang mengenai permukaan
datar dan licin, contohnya: pemantulan pada cermin dan lensa .

created by Linda Antika


Gambar 10.2 Pemantulan Teratur.
Cermin terdiri dari tiga jenis, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung. Ada dua jenis bayangan yang di bentuk oleh cermin yaitu bayangan
maya dan bayangan nyata. Bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk
dari perpotongan garis cahaya-cahaya pantul. Bayangan nyata
dapat ditangkap oleh layar. Sedangkan bayangan maya merupakan bayangan
yang terbentuk dari perpotongan perpanjangan garis cahaya-cahaya pantul.
Bayangan maya tidak dapat ditangkap oleh layar, tetapi bayangan dapat dilihat di
cermin.
a. Cermin Datar
Cermin merupakan suatu bidang licin yang dapat memantulkan seluruh
cahaya yang jatuh padanya. Cahaya yang jatuh pada cermin datar akan di
pantulkan kembali dan memenuhi hukum pemantulan. Bayangan yang di
hasilkan pada cermin datar yaitu: maya, tegak dan sama besar. Pada cermin
datar jarak bayangan sama dengan jarak benda, tinggi bayangan sama
dengan tinggi benda, dan posisi bayangan berlawanan dengan posisi benda.

Gambar 10.3 Bayangan yang di bentuk pada cermin datar.

b. Cermin Cekung

created by Linda Antika


Cermin cekung adalah cermin yang bentuk permukaannya melengkung.
Ke arah dalam. Contohnya pada reflector sebuah center, permukaan sendok
bagian dalam, lampu sorot mobil dan lain sebagainya. Berikut ini bagian –
bagian Cermin cekung

Gambar 10.4 Bagian –bagian cermin Cekung.


O-F= ruang I
F-P = ruang II
P- tak hingga = ruang III
O-tak hingga = ruang IV
SU = sumbu utama
P = titik pusat kelengkungan cermin
F = titik focus cermin
O = titik pusat optic
R = jari-jari cermin
f = jarak titik focus cermi
Pada cermin cekung terdapat beberapa bagian penting di antaranya titik
focus (f), jari-jari kelengkungan (R). Panjang jari-jari kelengkungan cermin
cekung adalah 2 kali panjang focus.
Untuk menghitung besar jarak focus pada cermin cekung secara
matematika dapat di tuliskan sebagai berikut.

Dengan f = jarak focus (cm)


s0 = jarak benda ke cermin (cm)

created by Linda Antika


si = jarak bayangan benda (cm)
M = perbesaran bayangan benda
hi = tinggi bayangan benda (cm)
h0 = tinggi benda (cm)
Dalam menggunakan persamaan pada cermin cekung, ada sejumlah aturan-aturan
tanda berikut.
1. Pada cermin cekung, f dan R bertanda positif (+)
2. Jarak benda (s0) bertanda positif untuk benda nyata (di depan cermin) dan
bertanda negative untuk benda maya (di belakang cermin).
3. Jarak bayangan (si) bertanda positif untuk bayangan nyata (di depan cermin) dan
bertanda negatif untuk bayangan maya (di belakang cermin).
Sinar-Sinar Istimewa pada cermin cekung, yaitu:
a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik focus

Gambar 10.5 Sinar dipantulkan melalui titik focus.


b) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama

Gambar 10.6 Sinar dipantulkan sejajar sumbu utama.


c) Sinar datang melalui titik pusat cermin dipantulkan kembali melalui titik
pusat cermin.

created by Linda Antika


Gambar 10.7 Sinar dipantulkan melalui titik pusat cermin.
Berikut ini lukisan bayangan yang di bentuk oleh benda pada cermin cekung
1) Berikut ini lukisan bayangan yang di bentuk oleh benda ketika di ruang I

Gambar 10.8 Lukisan bayangan benda di ruang I


Sifat bayangan yang di bentuk yaitu: maya, tegak, diperbesar, (bayangan
ada di ruang IV)
2) Benda di ruang II di depan cermin cekung

Gambar 10.9 Lukisan bayangan benda di ruang II


Sifat bayangan yang di bentuk yaitu: nyata, terbalik, diperbesar,
(bayangan benda berada di ruang III)
3) Benda di ruang III di depan cermin cekung.

created by Linda Antika


Gambar 10.10 Lukisan bayangan benda di ruang III
Sifat bayangan yang di bentuk yaitu: nyata, terbalik, diperkecil,
(bayangan benda berada di ruang II)
4) Benda tepat berada di titik focus, Sifat bayangannya: nyata, di jauh tak
terhingga
5) Benda tepat di titik pusat cermin sifat bayangannya : nyata, terbalik, sama
besar dan berada di titik pusat.
c. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung ke arah
luar. Sama halnya dengan cermin cekung, pada cermin cembung memiliki titik
focus,dan jari jari kelengkungan.
Sinar sinar Istimewa pada cermin cembung

1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik focus

2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.

3. Sinar datang menuju titik pusat cermin dipantulkan kembali seolah-olah


dari titik pusat cermin.

created by Linda Antika


Berikut ini adalah bagian –bagian dari Cermin Cembung

Gambar 10.11 Ruang di sekitar cermin cembung.


O-F = ruang I
F-P = ruang II
P-tak terhiungga = ruang III
O-tak terhingga = ruang IV
SU = sumbu utama
P = titik pusat kelengkungan cermin
F = titik focus cermin
O = titik pusat optic
R = jari-jari cermin
f = jarak titik focus cermin
Untuk menghitung besar focus pada cermin cembung dapat di gunakan
persamaan sebagai berikut.

Dengan f = jarak focus (cm)


s0 = jarak benda ke cermin (cm)
si = jarak bayangan benda (cm)

created by Linda Antika


M = perbesaran bayangan benda
hi = tinggi bayangan benda (cm)
h0 = tinggi benda (cm)

Dalam menggunakan persamaan pada cermin cembung, ada sejumlah aturan-


aturan tanda berikut.
a. Pada cermin cembung, f dan R bertanda negatif (-)
b. Jarak benda (s0) bertanda positif untuk benda nyata (di depan cermin) dan
bertanda negative untuk benda maya (di belakang cermin)
c. Jarak bayangan (si) bertanda positif untuk bayangan nyata (di depan cermin)
dan bertanda negatif untuk bayangan maya (di belakang cermin).
Lukisan bayangan pada cermin cembung.

Gambar 10.12 pembentukan bayangan pada cermin Cembung.


Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung yaitu maya, tegak dan di
perkecil (bayangan benda berada di ruang I).
2. Pemantulan Baur (Difus)
Pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang mengenai permukaan yang
kasar. Contoh pemantulan baur yaitu pada peristiwa pemantulan cahaya matahari
yang mengenai permukaan bumi, di mana permukaan bumi memiliki permukaan
yang kasar (tidak teratur).

Gambar 10.13 Pemantulan Baur.

C. Pembiasan Cahaya

created by Linda Antika


Adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya pada bidang batas antara dua
medium yang berbeda kerapatannya.

Pembiasan cahaya disebabkan oleh cepat rambat cahaya Yang berbeda-beda untuk
tiap-tiap medium Yang jenisnya berbeda-beda pula.

1. Hukurn Pembiasan Cahaya

a. Menurut Cristian Huvaens:

Cepat rambat cahaya dalam ruang hampa udara dibandingkan dengan cepat rambat
cahaya dalam zat (medium) tertentu mempunyal nifal tertentu yang disebut indeks
bias (n). Keterangan :

n = indeks bias (tanpa satuan)


c
n
cn c = cepat rarnbat cahaya dalam ruang hampa
udara (3 x l08 m/s)

c, = cepat rambat. cahaya dalam zat (medium)


tertentu

b. Menurut Willebrord Van Roijen Snellius

Hukum Snellius:

1). Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar

2). Perbandingan antara proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias pada bias
batas

Keterangan :
d n = Indeks bias (tanpa satuan)
n
b
d = proyeksi sinar datang

b = proyeksi sinar bias

Informasi:

1) Sinar jatuh dari medium kurang rapat ke medium lebih


rapat, dibiaskan mendekati garis normal
2) Sinar jatuh dari medium lebih rapat ke medium kurang
rapat, dibiaskan menjauhi garis normal

created by Linda Antika


Tabel 5.1 Indeks bias beberapa zat.

1. Pembiasan Cahaya pada Lensa


Pembiasan cahaya terjadi pada benda bening, diantaranya kaca, air, lensa, dan
sebagainya. Pada bab ini kita akan membahas mengenai pembiasan pada lensa,
yaitu lensa cembung (konveks) dan lensa cekung (konkaf).
a. Lensa Cembung
Lensa cembung di sebut juga dengan lensa konveks atau konvergen.
Kenapa dinamakan lensa konvergen karena lensa cembung mengumpulkan
berkas sinar sejajar yang diterimanya Lensa cembung merupakan lensa yang
bagian tengahnya lebih tebal di bandingkan bagian sisinya. Ada tiga jenis lensa
cembung, yaitu lensa cembung-cembung (bikonveks), lensa cembung-datar
(plankonveks), dan lensa cembung-cekung (konveks-konkaf).

(a) (b) (c)


Gambar 10.15 (a) bikonveks, (b) plankonveks, (c) konveks-konkaf
Bagian – Bagian Lensa Cembung

Gambar 10.16 Lensa cembung.

created by Linda Antika


SU = sumbu utama
P = titik pusat kelengkungan lensa
F = titik focus lensa
O = titik pusat optik
R = jari-jari lensa
f = jarak titik focus lensa
O-F= ruang I
F-P = ruang II
P- tak hingga = ruang III
O-tak hingga = ruang IV
Sama halnya dengan cermin pada lensa pun memiliki jarak focus, dan jari jari
kelengkungan yang besarnya dua kali focus. Untuk menghitung besar jarak focus
pada lensa cembung dapat di hitung dengan menggunakkan persamaan sebagai
berikut.

Dengan f = jarak focus (cm)


s0 = jarak benda ke cermin (cm)
si = jarak bayangan benda (cm)
M = perbesaran bayangan benda
hi = tinggi bayangan benda (cm)
h0 = tinggi benda (cm)
Pada lensa cembung f dan R bernilai positif (+). Sedangkan untuk kekuatan
lensa dapat di hitung dengan menggunakan persamaan:

P1
f
Dengan: P = kekuatan lensa (Dioptri)
f = jarak focus (cm)
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung yaitu.
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus f 1
2. Sinar datang melalui titik focus f 2 dibiaskan sejajar sumbu utama.

created by Linda Antika


3. Sinar datang melalui titik pusat optik akan diteruskan
Bayangan yang di hasilkan pada lensa cembung yaitu:
a. Maya, tegak, diperbesar, di ruang IV

b. Nyata, terbalik, diperbesar, di ruang III.

c. Nyata, terbalik, sama besar, di titik P

d. Nyata, di jauh tak hingga.

Lensa cembung biasanya di gunakan untuk menolong penderita rabun


dekat (hipermetropi).
2. Lensa Cekung
Lensa cekung merupakan lensa yang bagian tengahnya lebih tipis
dibandingkan bagian sisinya. Lensa cekung juga di sebut dengan lensa divergen
karena lensa cekung menyebarkan berkas sinar sejajar yang diterimanya Ada tiga
jenis lensa cekung, yaitu lensa cekung-cekung (bikonkaf), lensa cekung- datar
(plankonkaf), dan lensa cekung-cembung (konkaf-konveks).

(a) (b) (c)

created by Linda Antika


Gambar 10. 17 (a) cekung –cekung, (b) cekung –datar, (c) cekung-cembung)
Bagian-bagian lensa cekung

Gambar 10.17 Lensa Cekung


SU = sumbu utama
P = titik pusat kelengkungan lensa
F = titik fokus lensa
O = titik pusat optik
R = jari-jari lensa
f = jarak titik fokus lensa
O-F= ruang I
F-P = ruang II
P- tak hingga = ruang III
O-tak hingga = ruang IV
Pada pembiasan cahaya oleh lensa cekung juga dikenal tiga sinar istimewa yaitu:
a. Berkas sinar yang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik
fokus lensa.

b. Berkas sinar yang melalui titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu utama.

c. Berkas sinar yang melalui titik pusat optik lensa tidak dibiaskan.

created by Linda Antika


Untuk menghitung besar jarak fokus pada lensa dapat di hitung dengan
menggunakkan persamaan sebagai berikut.

Dengan f = jarak focus (cm)


s0 = jarak benda ke cermin (cm)
si = jarak bayangan benda (cm)
M = perbesaran bayangan benda
hi = tinggi bayangan benda (cm)
h0 = tinggi benda (cm)
Pada lensa cekung f dan R bernilai positif (-). Sedangkan untuk kekuatan lensa
dapat di hitung dengan menggunakan persamaan:

P1
f
Dengan: P = kekuatan lensa (Dioptri)
f = jarak focus (cm)

Sifat bayangan pada lensa cekung: maya, tegak, diperkecil, di ruang I.


Lensa cembung biasanya di gunakan untuk menolong penderita rabun jauh.
(miopi). Sedangkan Presbiopi dapat ditolong dengan memakai kacamata berlensa
rangkap/ganda
Catatan: Dalam menggunakan persamaan pada lensa cembung maupun
lensa cekung, ada sejumlah aturan tanda berikut.
1. Untuk lensa cembung (+), baik f maupun R bernilai positif
2. Untuk lensa cekung (-), baik f maupun R bernilai negatif
3. si bernilaipositif apabila di belakang lensa (untuk bayangan nyata) dan negatif
apabila di depan lensa (untuk bayangan maya).
4. Karena benda selalu dianggap ada di depan lensa maka s selalu bernilai positif

Kekuatan lensa

created by Linda Antika


Yaitu kemampuan lensa untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya yang datang
pada lensa

Kekuatan lensa dinyatakan dalam persamaan :

1 P = 100/ f 100 100


P P=
𝑆𝑛

𝑃𝑃
(hipermetropi )
f P=-
100
(miopi)
( dalam cm ) 𝑃𝑅

Keterangan :

P = kekuatan lensa (diberi satuan dioptri)

f = Jarak fokus lensa (dalam satuan meter)

PR = Punctum Remotum ( titik jauh seseorang cm )

Sn = jarak baca normal (25 cm )

PP = punctum proximum ( titik dekat mata penderita cm )

Contoh: Seorang mengalami gangguan mata hipermetropi dengan titik dekat 50 cm . Ketika
membaca koran pada jarak baca normal maka orang tersebut harus menggunakan lensa
berkekuatan. . . .

D. Alat Optik
Alat optik adalah alat yang bekerja dengan menggunakan beberapa lensa/ cermin, berikut
ini beberapa alat optik diantaranya:

A. MATA
 Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita.
 Bagian-bagian mata
No Bagian Mata Fungsinya

1 Lensa mata Memfokuskan bayangan

2 Iris Mengatur besar kecil pupil

3 Pupil Mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata

4 Retina Tempat terbentuknya bayangan

 Bayangan yang terbentuk pada retina berasifat : nyata, terbalik dan diperkecil.

created by Linda Antika


 Daya akomodasi mata adalah kemampuan menebal dan memipihnya lensa mata sesuai
dengan jarak benda yang dilhat.
 Titik dekat (punctum proksimum) adalah titik terdekat dimana sebuah benda masih dapat
dilihat dengan jelas oleh mata yang berakomodasi sekuat-kuatnya.
 Titik dekat mata ;
1. untuk orang dewasa mata normal = 20 – 30 cm ( + 25 cm )

2. untuk anak-anak mata normal = 10 -15 cm

 Titik jauh (punctum remotum) adalah titik terjauh di mana sebuah benda masi dapat dilihat
dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi.
 Titik jauh mata normal (emetropi) berada tak terhingga.
 Macam-macam cacat mata;
1. Rabun jauh ( Miopi )

- Adalah cacat mata yang penderitannya kurang jelas melihat benda-benda jauh
letaknya

- Disebabkan lensa mata tidak dapat menipis sebagaimana mestinya, sehingga


bayangan terfokus di depan retina.

- Dapat ditolong dengan kaca mata berlensa cokung (lensa negatif)

2. Rabun dekat ( Hipermetrop)

- Adalah cacat mata yang penderitanya kurang jelas melihat benda-benda yang
dekat letaknya

- Disebabkan lensa mata, tidak dapat dicembungkan sebagaimana mestinya,


sehingga bayangan terfokus di belakang retina

- Dapat ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (lensa positif)

3. Mata tua (Presbiopi)

- Adalah keadaan dimana daya akomodasi mata telah berkurang

- Disebabkan karena otot mata sudah lembek, sehingga mata, tidak dapat melihat
benda-benda yang terlalu jauh maupun terlalu dekat

- Dapat ditolong. dengan kaca mata berlensa rangkap (lensa bifocal) yaitu :

a. lensa positif ( cembung ) untuk melihat benda-benda dekat

b. lensa negatif ( cekung ) untuk melihat benda-benda jauh

4. Astigmatis

- Adalah cacat mata dimana penderitanya tidak dapat melihat jelas garis-garis
vertikal dan garis horizantal ( mendatar ) pada saat yang bersamaan

created by Linda Antika


- Disebabkan karena kelengkungan kornea yang kurang sempurna, akibatnya
berkas-berkas sinar yang clatang dari benda-benda dengan kemiringan yang
berbeda akan difokuskan ke tempat yang berbeda di retina

- Ditotong dengan kaca mata berlensa silindris

- Penipuan mata adalah kesalahan pengamatan oleh mata Contohnya

Keterangan :

- garis AB dan CD sebenarnya sama


panjangnya, kelihatan tidak sama panjang

Keterangan :

- garis a, b dan c yang sebenarnya sejajar,


kelihatan tidak sejajar.

Keterangan :

- sisi-sisi bujur sangkar ABCD yang


sebenarnya berupa garis L lurus, tampak
melengkung.

created by Linda Antika


B. KAMERA
- Digunakan untuk mengabadikan kejadian-kejadian yang berkesan
- Benda (obyek) yang akan diabadikan harus diruang III ( So > 2f )
- Dasar kerja kamera sama dengan dasar kerja mata
- Bagian-bagian kamera, yaitu:
1. Lensa positif berfungsi memfokuskan bayangan tepat jatuh pada film
2. Bayangan yang dibentuk bersifat; nyata, terbalik dan diperkecil.
3. Diafragma berfungsi mengatur besar kecilnya apertur
4. Apertur berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke film
5. Shutter berfungsi untuk menutup jalannya cahaya yang menuju ke film
6. Film berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan.
- Persamaan mata dengan kamera, yaitu

No Mata Kamera Fungsinya

1 Lensa mata Lensa cembung Memfokuskan bayangan

2 Iris Diafragma Mengatur besar kecilnya lubang

masuknya cahaya

3 Pupil Apertur Mengatur banyak sedikitnya cahaya

yang masuk

4 Retina Film Tempat terbentuknya bayangan

5 Sifat bayangan Sifat bayangan Nyata, terbalik dan diperkecil

C. LUP (KACA PEMBESAR)


 Digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas.
 Benda yang akan diamati berada dl ruang 1 ( So < f) atau tepat di titik focus (So = f)

created by Linda Antika


 Bayangan yang terbentuk bersifat : maya, tegak dan diperbesar Lup terdiri dari sebuah
lensa konvergen (lensa cembung - lensa positif.
 Pengamatan dengan lup :
1. Untuk mata tak berakornodasi
 Benda berada di titik Fokus ( So = f)

 Bayangan terletak di jauh sekali (jaub tak hingga)


 Perbesaran bayangan, dirumuskan

25
M 
f

2. Untuk mata berakomodasi


 Benda tepat di titik di ruang I (So < f)

 Bayangan berada pada jarak dekat mata (S’=S n= 25 cm)


 Perbesaran bayangan, dirumuskan

25
M  1
f

D. MIKROSKOP
 Untuk mengamati benda-benda renik (mikro) agar tampak lebih besar dan jelas. Mikrosop
terdiri dari 2 buah lensa cembung, yaitu :
1. Lensa cembung sebagai lensa obyektif, yaitu lensa yang diarahkan ke benda (obyek)
2. Lensa cembung sebagai lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat.
 Benda yang diamati harus terletak pada jarak antara f dan 2f ( di ruang II ) di depan lensa
obyektif, sehingga terbentuk bayahgan: nyata, terbalik dan diperbesar.

created by Linda Antika


 Bayangan lensa obyektif merupakan benda bagi Lensa okuler, dan Lensa okuler berfungsi
sebagai lup.
 Bayangan akhir bersifat ; maya, terbalik (terhadap bendanya) dan diperbesar.
 Perbesaran mikroskop adalah hasil kali antara perbesaran obyektif dengan perbesaran
okuler, yang dirumuskan:

Mmik = M(oby) x M(ok)

 Untuk mikroskop : f (obyektit) < f (okuler).


 Lensa obyektif dan lensa okuler dipasang di ujung-ujung tabung yang disebut tubus.
 Biasanya mikroskop mempunyai 3 lensa obyektif yang berbeda kekuatannya dan
dipasang pada revolver.

E. TEROPONG (TELESKOP)
 Teropong atau teleskop adalah alat untuk mengamati benda-benda d! darat atau di
angkasa yang sangat jauh letaknya agar tampak lebih dekat dan jelas.
 Teleskop pertama kali diciptakan oleh ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Galileo
Galilei.
 Teropong kita kenal
1. Lensa obyektif, yaitu Lensa positif yang mengarah ke benda (obyek)
2. Lensa okuler, yaitu Lensa positif yang dekat dengan mata pengamat.
Macam-macam teropong antara lain

1. Teropong Bintang
2. Teropong Bumi
3. Periskop

1. Teropong Bintang
 Adalah alat yang digunakan untuk mengamati bintang-bintang diangkasa agar tampak
lebih dekat dan jelas.
 Ada dua jenis teropong bintang, yaitu
a. Teropong bias, menggunakan 2 lensa positif, yaitu;
 Satu lensa positif sebagai lensa obyektif dan satu lensa positif sebagai lensa
okuler
 Fokus obyektif > fokus okuler
b. Teropong pantul, menggunakan cermin cekung sebagai obyektif dan lensa positif
sebagai okuler.
 Bayangan akhir yang terbentuk, sifatnya : maya, terbalik dan diperbesar (dari
bayangan lensa obyektif).
2. Teropong Bumi
 Adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda dipermukaan bumi yang
jauh letaknya. agar tampak lebih dekat dan jelas.
 Ada tiga jenis teropong bumi, yaitu
a. Teropong bumi yang menggunakan 3 buah lensa positif, yaitu.
 1 lensa positif sebagai obyektif

created by Linda Antika


 1 lensa positif sebagai pembalik, yang diletakkan diantara lensa obyektif dan
lensa okuler
 1 lensa positif sebagai okuler
Karena benda yang diamati sangat jauh letaknya, maka bayangan lensa obyektif
akan jatuh tepat dititik pokusnya yang berimpit dengan titik 2f lensa pembalik,
sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa pembalik juga tepat jatuh di titik 2f
nya pula. Kemudian bayangan ini dilihat oleh lensa okuler sebagai lup. Jadi
bayangan akhir adalah maya dan tegak

b. Teropong Prisma
 Teropong ini menggunakan
 2 buah lensa positif (lensa cembung) sebagai obyektif dan sebagai okuler
 2 buah prisma siku-siku sama kaki yang berfungsi
1). sebagai pembelok arah sinar

2). sebagai pembalik bayangan

3). memperpendek teropong

 Teropong prismarnempunyai ukuran lebih pendek dibandingkan dengan


teropong bumi 3 lensa.
 Bayangan akhir bersifat; maya, tegak dan tampak lebih dekat.
c. Teropong Panggung (Teropong Tonil = Teropong Sandiwara = Teropong Galileo)
 Teropong ini menggunakan 2 buah lensa positif (lensa cembung), sebagai :
- Lensa obyektif yang membentuk bayangan ; nyata, terbalik dan diperkecil
- Lensa okuler, membentuk bayangan akhir yang sifatnya :maya, tegak dan
lebih besar dari bayangan lensa obyektif
- Teropong panggung digunakan untuk melihat pertunjukan dipanggung,
misalnya drama, tarian, sandiwara dll.
3. Periskop
 Teropong ini digunakan untuk mengamati keadaan di permukaan laut, dari dalam
kapal selam.
 Periskop menggunakan :
a. 2 buah lensa positif (lensa cembung) yang masing-masing sebagai obyektif dan
okuler.
b. 2 buah cermin datar atau 2 buah prisma siku-siku sama kaki yang diletakkan
diantara lensa obyektif dan iensa okuler.
- Prisma 1 dipasang pada jarak lebih kecil dari focus obyektif, berfungsi
membelokkan arah sinar menuju ke prisma 2
- Prisma 2 membelokkan sinar dari prisma 1 dan memantulkan sempurna
sehingga sinar tepat ber potongan di depan lensa okuler (tepat di titik fokus
okuler).
- Bayangan akhir bersitat ; maya dan tegak.

F. PROYEKTOR
 Adalah alat untuk memperoleh bayangan nyata, diperbesar yang terjadi pada layar.
 Benda yang diproyeksikan berupa gambar diapositif dan gambar positif yang tidak tembus
cahaya.
 Gambar diapositif adalah gambar positif yang tembus cahaya. misainya slide, film
bioskop, tulisan pada transparansi.

created by Linda Antika


 Gambar positif adalah gambar yang warnanya sama dengan benda aslinya, misalnya
photo.
 Gambar negatif adalah gambar yang warnanya komplementer dari benda aslinya,
misalnya klise.
 Ada 2 macam proyektor, yaitu :
1. Diaskop, yaitu untuk memproyeksikan gambar diapositif pada layar. Macam-macam
diaskop:
a. Proyektor Slide

b. Proyektor Film

c. Overhdad Proyektor (OHP)

2. Episkop, yaitu proyektor untuk memperoleh bayangan dari gambar positif


1. Proyektor Slide
 Proyektor ini digunakan untuk membentuk bayangan nyata yang diperbesar pada
layar dari gambar diapositif (slide).
 Untuk memperoleh bayangan yang lebih jelas, maka slide diletakkan diantara f
dan 2f (di ruang 2) dari lensa - proyeksi.
 Agar bayangan yang terjadi tegak, maka slide dipasang terbalk Bagian-bagian
proyektor slide ;
a. Cermin cekung sebagai reflector
b. Lensa positif (lensa cembung) sebagai kondensor
c. Lensa positif (lensa cembung) sebagai lensa proyeksi.

2. Proyektor Film
 Prinsip kerja proyektor ini sama dengan proyektor slide, tetapi penggantian
gambarnya dilakukan dengan cepat sehingga bayangan pada layar tampak
seolah-olah hidup.
 Gambar diapositlfnya berupa film hasil pemotretan yang berturut-turut.
 Film diputar dengan kecepatan + 15 sampai 25 film Setiap detiknya,
3. Overhead Proyektor (OHP)
 Digunakan untuk membentuk bayangan nyata yang diperbesar pada layar dari
tulisan atau gambar pada transparansi.
 Bagian-bagian OHIP :
a. 2 buah cermin datar sebagai refiektor

b. Lensa cembung sebagai lensa kondensor

c. Lensa cembung sebagal lensa proyeksi

 Bayangan yang dibentuk sifatnya ; nyata, tegak dan diperbesar.


 Beberapa keuntungan OHP, antara lain
a. Dapat digunakan di ruang yang tidak terlalu gelap

b. Bentuknya praktis, sehingga mudah digunakan di mana-mana

c. Gambar diapositifnya mudah dibuat (berupa tulisan atau gambar pada


transparansi)

created by Linda Antika


d. Warna bayangan sama dengan warna tulisan atau gambar aslinya.

created by Linda Antika

Anda mungkin juga menyukai