Anda di halaman 1dari 16

PENULISAN NASKAH MEDIA PENDIDIKAN

“CAHAYA”

DOSEN PENGAMPU : ENDAH RESNANDARI PUJI A.S.Pd.M.Pd.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 13

YULIATIN (22161005)

HAERUL ANWAR (22161008)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
2023

1
PENULISAN NASKAH MEDIA PENDIDIKAN

1 Mata pelajaran :IPA


Kelas :VIII
Materi : Cahaya
Tujuan pembelajaran :Pesetra didik dapat memahami,menguasai:
 Menganalisis sifat-sifat cahaya
 Menganalisis pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
 Memahami sistem pengelihatan manusia
 Memahami proses pembentukan bayangan pada mata serangga
 Memahami sistem alat optik
Penulisan Naskah :Kelompok 13
Yuliatin (22161005)
Haerul Anwar(22161008)

2. Pengumpulan data\materi
A. cahaya
a. sifat-sifat cahaya
b. pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
c. sistem penglihatan manusia
e. sistem alat optic dalam kehidupan sehari-hari
d. proses pembentukan bayangan pada mata serangga

2
1. Sifat – sifat Cahaya

Sifat – sifat cahaya ada 4 yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan dan
merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya merambat lurus contohnya lilin atau lampu
yang dinyalakan dalam ruangan gelap akan menerangi ruangan tersebut. 

Pemantulan terjadi jika cahaya menumbuk suatu permukaan bidang, pemantulan berupa
pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan
oleh bidang tidak rata seperti aspal, tembok, batang kayu dan sebagainya. 

Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang rata seperti cermin datar atau
permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut
pemantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut datangnya cahaya. 

Ilustrasi pemantulan baur dan teratur :

Hukum Pemantulan Cahaya

1). Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar .

2). Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul ( ) 

Berikut proses pemantulan cahaya pada cermin datar

Cahaya yang mengenai benda sebagian dipantulkan ke mata, sebagian lagi diserap benda
sebagai energi, contohnya cahaya yang mengenai benda terlihat berwarna merah, berarti
spektrum cahaya merah dipantulkan oleh benda dan spektrum cahaya lainnya diserap oleh
benda. 

Pembiasan terjadi jika cahaya melalui 2 medium yang kerapatan optiknya berbeda. Semakin
besar kecepatan cahaya melalui 2 medium, semakin besar pula efek pembiasannya. Namun,
pembiasan tidak terjadi saat cahaya masuk dengan posisi tegak lurus bidang batas kedua
medium. Berikut contoh pembiasan : 

3
(a) : pembiasan berkas cahaya,

(b) : pembiasan sendok dalam gelas berisi air

Gelombang cahaya terbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan medan listrik
secara periodik sehingga merupakan gelombang elektromagnetik. Gelombang cahaya
matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa. Ini
berarti cahaya dapat merambat melalui ruang kosong tanpa adanya materi.  

Berdasar frekuensinya, gelombang elektromagnetik ada banyak jenis yang disebut spektrum
elektromagnetik. Berikut jenis – jenis spektrum elektromagnetik : 

Cahaya tampak adalah cahaya yang dapat dilihat oleh mata manusia,   sekitar 400 –
700 nm. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada panjang gelombang dari
gelombang cahaya yang masuk ke mata. Benda hanya memantulkan cahaya yang warnanya
sama dengan warna permukaannya, sehingga kita dapat menghindari dengan tepat warna
benda. 

2. Pembentukan Bayangan pada Cermin dan Lensa

Bayangan bersifat nyata jika titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar – sinar pantul
yang mengumpul (konvergen). Sebaliknya, bayangan bersifat maya jika titik potongnya
merupakan hasil perpanjangan sinar – sinar pantul yang menyebar (divergen). Berikut contoh
pembentukan bayangan pada cermin datar : 

s = jarak benda terhadap cermin 


s’ = jarak bayangan terhadap cermin 

Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar :

1). Lukis sinar benda menuju cermin dan dipantulkan ke mata sesuai hukum pemantulan

cahaya yaitu ( )
2). Lukis sinar kedua seperti langkah pertama
3). Lukis perpanjangan sinar – sinar pantul dibelakang cermin hingga berpotongan.
Perpotongan sinar – sinar pantul merupakan bayangan benda 
4). Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin 

4
Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar
– sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus – putus. Cahaya dapat dipantulkan pada
cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung. Cahaya akan dibiaskan pada lensa cekung
dan lensa cembung. 

Cermin lengkung adalah cermin yang permukaannya melengkung. Cermin lengkung ada 2
yaitu cermin cekung dan cembung. Berikut penampang melintang cermin lengkung : 

Unsur – unsur cermin lengkung yaitu :

1). Pusat kelengkungan cermin : titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin, disimbolkan
dengan M 

2). Vertex : titik di permukaan cermin yang sumbu utamanya bertemu dengan cermin,
disimbolkan dengan O

3). Titik api (titik fokus) : titik bertemunya sinar – sinar pantul yang sejajar dengan sumbu
utama (terletak antara vertex dan titik pusat), disimbolkan dengan F

4). Jari – jari kelengkungan cermin : jarak antara vertex (O) ke pusat kelengkungan cermin
(M), disimbolkan dengan R

5). Jarak fokus : jarak dari vortex ke titik api, disimbolkan dengan f. 

Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar – sinar istimewa. Sinar –
sinar istimewa pada cermin cekung : 

Cara melukis sinar istimewa cermin cekung

1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik tersebut menuju
cermin

2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinar sesuai aturan sinar
istimewa cermin cekung

3). Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan benda 

4). Lukis perpotongan sinar – sinar pantul tersebut 

Berikut contoh melukis bayangan cermin cekung

5
1). Benda berada pada jarak lebih dari R : 

Bayangan yang terbentuk : nyata, terbalik dan diperkecil 

2). Benda di titik fokus (F) : 

Bayangan yang terbentuk : tidak terbentuk bayangan atau bayangan terletak di jauh tak
hingga 

3). Benda diantara cermin dan F : 

Bayangan yang terbentuk : maya, tegak dan diperbesar 

Pembagian ruang menurut Dalil Esbach :

Menurut Dalil Esbach, jumlah ruang benda dengan ruang bayangan = 5


(Rbenda + Rbayangan = 5) 

Persamaan cermin cekung :

dengan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak banyangan (layar) ke cermin (cm) 

Perbesaran cermin cekung :

dengan :
M = perbesaran 
s = jarak benda ke cermin 
h = tinggi benda 
s’ = jarak bayangan (layar) ke cermin 
h’ = tinggi bayangan 
h’ positif menyatakan bayangan adalah tegak (dan maya) 
h’ negatif menyatakan bayangan adalah terbalik (dan nyata) 

Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak dan diperkecil. Berikut sinar – sinar
istimewa pada cermin cembung : 

Cara melukis bayangan pada cermin cembung :

6
1). Pilih titik pada ujung atas benda dan lukis dua sinar datang melalui titik tersebut menuju
cermin 

2). Setelah sinar – sinar datang mengenai cermin, pantulkan kedua sinar sesuai aturan sinar
istimewa pada cermin cembung 

3). Tandai titik potong sinar – sinar pantul atau perpanjangan sinar – sinar pantul sebagai
tempat bayangan benda 

4). Lukis bayangan benda pada cermin perpotongan sinar – sinar pantul

Contoh pembentukan bayangan pada cermin cembung :

Persamaan cermin cembung sama dengan cermin cekung, namun titik fokus (F) dan pusat
kelengkungan (M) terletak dibelakang, sehingga jarak folus (f) dan jari – jari (R) bernilai
negatif.

Lensa adalah benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung,
berfungsi membiaskan cahaya. Jika dipegang, lensa cembung bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian tepi. Lensa cekung bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepi. Berikut
contoh lensa cembung dan lensa cekung : 

Kaca pembesar (lup) bagian utamanya lensa cembung yang berfungsi memperbesar bayangan
benda yang akan diteliti.  Sifat bayangan pada lensa cekung dan cembung tergantung pada
posisi benda. 

Sinar – sinar istimewa pada lensa cekung :

Pada lensa cekung, benda yang terletak didepan lensa akan selalu menghasilkan bayangan
maya, tegak, diperkecil dan terletak didepan lensa. Perbesaran pada lensa : 

Pada lensa cembung, titik fokus (F) bernilai positif (sama seperti cermin cekung); pada lensa
cekung, titik fokus bernilai negatif (sama seperti cermin cembung). 

Kuat lensa (D) adalah kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan sinar,
satuannya dioptri, dinyatakan sebagai : 

Dengan syarat f harus dinyatakan dalam m, jika f dinyatakan dalam cm maka rumusnya : 

3. Indra Penglihatan Manusia dan Hewan

7
Mata adalah organ penglihatan pada manusia dan hewan, berbentuk bulat, memiliki bagian –
bagian yang memiliki fungsi berbeda. Mata manusia dilindungi oleh 3 lapisan yaitu lapisan
sklera yang membentuk kornea, lapisan koroid yang membentuk iris dan lapisan ketiga
(retina). Berikut bagian – bagian mata manusia : 

 Mata berbentuk seperti bola, berdiameter 2,5 cm. Sklera membentuk putih mata, bersambung
dengan bagian depan bening (kornea). Kornea bersifat kuat, tembus cahaya, berfungsi
melindungi bagian sensitif dibelakangnya dan memfokuskan bayangan pada retina. 

Pupil adalah bagian berwarna hiam yang merupakan jalan masuknya cahaya ke mata. Pupil
dikelilingi iris : bagian berwarna pada mata yang letaknya dibelakang kornea. Besar kecilnya
pupil dan iris tergantung cahaya yang masuk ke mata. 

Lensa mata berbentuk bikonvex (cembung depan – belakang), bersifat fleksibel, otot siliar
yang ada di mata akan membantu mengubah kecembungan mata. Berikut contoh
kecembungan lensa mata : 

Ketika melihat benda berjarak jauh, otot siliaris berelaksasi, menyebabkan lensa mata lebih
datar (tak berakomodasi). Ketika melihat benda berjarak dekat, otot siliaris berkontraksi,
menyebabkan lensa menjadi cembung (akomodasi maksimum). 

Retina : sel yang sensitif terhadap cahaya matahari atau saraf penerima rangsang
(fotoreseptor) pada bagian belakang mata. Sel fotoreseptor ada 2 yaitu sel batang dan sel
kerucut. Sel batang akan menunjukkan responnya ketika di tempat redup, mampu menerima
rangsang sinar tidak berwarna, jumlah selnya sekitar 125 juta. 

Sel kerucut memungkinkan kita melihat warna, tapi membutuhkan cahaya yang lebih terang
dari sel batang, jumlah selnya sekitar 6,5 – 7 juta. Berikut struktur sel batang dan sel kerucut-
kerucut :

Mekanisme cahaya masuk ke mata manusia : cahaya masuk melalui kornea  → merambat
melalui pupil → masuk ke lensa mata (bayangan difokuskan) → bayangan terbentuk pada
retina → sel khusus di retina mengubah bayangan menjadi impuls → impuls menuju otak dan
diterjemahkan sebagai obajek atau benda yang kita lihat. 

Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita hipermetropi, miopi,
buta warna, presbiopi dan astigmatisma. 

8
Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas
benda yang jaraknya dekat (± 30 cm). Karena bayangan yang terbentuk jatuh di belakang
retina. Penderita dibantu dengan lensa cembung. Berikut perubahan fokus sinar pada
hipermetropi : 

Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan yaitu :

dengan :
PH = kekuatan lensa kacamata hipermetropi (D)
s = jarak benda didepan kacamata (Cm) 

  PP (punctum proximum) = titik dekat mata (Cm) 

Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda
yang jaraknya jauh (tak hingga). Karena bayangan yang terbentuk jatuh didepan retina.
Penderita dibantu dengan lensa cekung. Berikut perubahan fokus sinar pada miopi : 

Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan :

dengan : PM = daya lensa untuk miopi (D) 

PR (Punctum Remotum) = titik jatuh mata (Cm) 

Buta warna adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel – sel kerucut mata untuk
menangkap suatu warna tertentu, bersifat menurun, ada 2 jenis yaitu buta warna total dan
sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih, buta warna
sebagian tidak mampu melihat warna tertentu misalnya merah, biru atau hijau saja. 

Untuk menguji buta warna (uji ushihara) digunakan huruf tokek seperti berikut : 

Penderita presbiopi tidak dapat melihat benda berjarak jauh dan berjarak dekat, karena
kurangnya daya akomodasi mata. Penderita dibantu dengan lensa rangkap (kacamata bifokal)
yaitu kaca mata cekung dan cembung. 

9
Astigmatisma (silinder) adalah gangguan pada mata karena penyimpangan dalam
pembentukan bayangan pada lensa, disebabkan cacat lensa yang tidak dapat memberi
gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan sehingga
penglihatannya kabur. Penderita dibantu menggunakan kacamata silindris. 

Mata serangga disebut mata majemuk (faset) yang terdiri atas beberapa omatidia (tunggal :
omatidium). Omatidia berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.

Setiap omatidium terdiri atas 5 bagian yaitu :

1). Lensa : permukaan depannya merupakan satu faset mata majemuk

2). Kerucut kristalin : dapat menembus cahaya 

3). Sel – sel penglihatan : peka terhadap cahaya 

4). Sel – sel yang mengandung pigmen : pemisah antar omatidia 

Setiap omatidium menangkap informasi penglihatan dari satu objek yang dilihat serangga
dari arah yang berbeda – beda. Gabungan semua informasi omatidium merupakan bayangan
mozaik yang menyusun pandangan serangga. Berikut struktur mata lalat : 

Contohnya, lalat terdiri atas mata yang ditata dalam segi enam (omatidium), setiap oamtidium
diarahkan keatas, bawah, depan, belakang dan samping sehingga bisa melihat ke semua arah;
terdapat 8 neuron (reseptor cahaya) sehingga totalnya 48.000 sel indra penglihatan. Dengan
demikian, lalat dapat memproses 100 gambar per detik. 

5. Alat Optik dalam Kehidupan Sehari – hari

Pembentukan bayangan pada mata manusia merupakan bentuk pemanfaatan alat optik dalam
kehidupan sehari – hari. Contoh alat optik dalam kehidupan sehari – hari yaitu kamera, lup,
mikroskop, teropong dan teleskop. 

a. Kamera : alat untuk mengambil gambar atau foto suatu objek; memiliki diafragma
dan pengatur (shutter) untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa; kemudian
memfokuskan bayangan benda pada film foto; bayangannya nyata, terbalik dan
diperkecil; ukuran bayangan tergantung pada panjang fokus lensa dan jarak lensa pada
film.  

10
b. Kaca pembesar (lup) : alat untuk melihat objek yang kecil agar terlihat lebih besar dan
jelas. Besar objek yang kita lihat, tergantung pada ukuran bayangan objek pada retina,
ukuran bayangan tergantung pada sudut mata yang berhadapan dengan objek. Agar
mata tidak mudah lelah ketika menggunakan lup, letakkan objek pada titik fokus lup. 

Berikut contoh pengamatan menggunakan lup :

(a) : pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum,

(b) : pengamatan menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi 

c. Mikroskop : alat untuk melihat benda atau makhluk hidup yang bersifat mikroskopik.
Mikroskop mempunyai 2 lensa cembung yaitu :

1). Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata

2). Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek.

Berikut bagian – bagian mikroskop cahaya :

Benda yang diamati ditempatkan pada kaca objek dan disinari bawah. Cahaya
melalui lensa objektif membentuk bayangan nyata dan diperbesar, kemudian
diperbesar lagi oleh lensa okuler membentuk bayangan maya dan diperbesar.
Berikut pembentukan bayangan pada mikroskop : 

d. Teleskop : alat optik yang dapat melihat benda jarak jauh menjadi dekat; ada 2 jenis
yaitu teleskop bias dan pantul. Teleskop bias sederhana adalah kombinasi antara 2
lensa cembung yang terletak pada bagian pipa. Lensa yang besar adalah objektif,
lensa yang kecil adalah okuler. Lensa objektif membentuk bayangan dan diperbesar
lagi dengan lensa okuler.
e. Lensa objektifnya berdiameter lebih besar daripada diameter mata, berarti banyak
cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke lensa kemudian ke mata, sehingga
bayangan yang terbentuk sangat jelas dan detail. Berikut contoh teleskop bias : 
f. Teleskop pantul : mempunyai cermin cekung pada lensa objektifnya, cahaya yang
dipantulkan objek jauh masuk salah satu ujung tabung dan ditangkap oleh cermin lain
pada ujung yang lain. Cahaya dipantulkan dari cermin cekung ke cermin datar dalam
tabung, kemudian memantulkan cahaya ke lensa okuler yang berfungsi memperbesar
gambar. 

11
6. Pembentukan Bayangan pada Mata Serangga

Serangga adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam
(tiga pasang), sehingga  mereka disebut pula Hexapoda. Beberapa ordo serangga antara
lain antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera
(misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan
ngengat). Lalat, belalang, kumbang atau serangga ternyata mempunyai cara melihat suatu
benda dengan cara yang sangat berbeda dengan manusia. Apabila manusia hanya
memiliki dua buah mata untuk melihat, serangga memiliki banyak sekali mata untuk
melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk”.

Mata pada serangga memiliki struktur yang khas. Tidak seperti pada mata manusia yang
disusun oleh sebuah lensa, pada mata serangga tersusun puluhan hingga ratusan lensa.
Oleh karenanya mata serangga dikenal dengan istilah mata majemuk. Sebagian serangga
bisa melihat pada jangkauan yang sangat lebar hingga 360 derajat. Hal itu dikarenakan
seluruh bagian kepala terdapat susunan lensa. Disamping itu mata serangga juga mampu
melihat gerakan yang sangat cepat sehingga ia mampu menghindar dari bahaya dan atau
menangkap mangsa dengan lincah. Misalnya mata yang dimiliki oleh lalat seperti pada
gambar di bawah ini.

Mata majemuk merupakan mata yang memiliki ribuan reseptor warna individual. Gambar
yang didapat merupakan kombinasi masukan dari ribuan omatidia yang terletak di
permukaan konvek, yang tertuju ke arah yang berbeda beda. Dibandingkan dengan mata
biasa, mata majemuk dapat menangkap gambar dalam sudut yang sangat lebar, dan dapat
mendeteksi gerakan cepat, dan dalam beberapa kasus dapat melihat polarisasi cahaya.
Karena lensa individual sangat kecil, efek difraksi membatasi resolusi yang didapat. Hal
ini dapat di atasi dengan meningkatkan jumlah dan ukuran lensa.

Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-


masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap
omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. (1) Lensa, permukaan
depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. (2) Kerucut kristalin, yang tembus
cahaya. (3) Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. (4) Sel-sel yang
mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya. 

12
Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek
yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan
memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari
gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik,
yang menyusun seluruh pandangan serangga.

Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi
enam (omatidium). Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke
depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-
mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua
arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor (penerima
cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam
matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus
gambar per detik.

Para ilmuwan berusaha mengembangkan peralatan yang diperlukan untuk kepentingan


manusia dengan meniru rancangan mata lalat yang luar biasa. Misalnya, para ilmuwan
mengembangkan alat detektor gerakan berkecepatan tinggi dan kamera sangat tipis yang
dapat membidik ke banyak arah. Salah satunya dalam bidang yang memanfaatkan adalah
bidang medis, untuk memeriksa bagian dalam lambung.

Alat tersebut dikembangkan agar dapat ditelan oleh pasien. Jika sudah sampai di dalam
lambung, alat tersebut akan mengumpulkan data melalui mata majemuknya dan
mengirimkan laporannya tanpa kabel. Ada pula ilmuwan yang mengembangkan mata
majemuk tiruan berukuran lebih kecil daripada kepala jarum pentul yang terdiri atas
8.500 lebih lensa. Namun demikian, kehebatan ciptaan manusia tersebut tidak ada artinya
jika dibandingkan dengan mata majemuk serangga, misalnya capung yang mempunyai
kira-kira 30.000 satuan optik di setiap matanya.

Penulisan Naskah

NO PELAKU/JENIS KALIMAT/
MUSIK ATAU BUNYI YANG DIREKAM
FX

13
1 MUSIK MUSIK PENGENAL IN-UP-DOWN-UNDER
2 NARATOR Halo teman teman semua, kembali lagi di podcast
Pembelajaran Sains?!

3 MUSIK MUSIK PEGENAL UP-DOWN-OUT

4 NARATOR Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai


cahaya.
Oleh karena itu, setelah teman-teman mendengarkan materi
mengenai cahaya, teman-teman dapat mengetahui dan
memahami mengenai materi tersebut. Yuk kita simak
percakapan Yulia dan Haerul yang sedang bercakap-cakap
mengenai cahaya.

5 MUSIK (X) IN-UP-DOWN-OUT

6 Yulia Mm, BTW bahas-bahas cahaya. Sifat-sifat cahaya itu apa aja
sih ?
7 Haerul Oowh sifat-sifat cahaya. Sifat – sifat cahaya itu ada 4 yaitu
merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan dan
merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya merambat
lurus contohnya lilin atau lampu yang dinyalakan dalam
ruangan gelap akan menerangi ruangan
8 Yulia Mm gitu, kalau pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
gimana ?
9 Haerul Kalau itu, bayangan pada cermin datar sifatnya maya. Jadi,
titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar – sinar pantul
yang digambarkan oleh garis putus – putus. Cahaya dapat
dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung. Cahaya akan dibiaskan pada lensa cekung dan lensa
cembung. 
10 Yulia Bagaimana dengan indra penglihatan manusia dan hewan ?
11 Haerul Bahas alat indra penglihatan kita ambil salah satu contohnya
adalah mata. Mata adalah organ penglihatan pada manusia dan
hewan, berbentuk bulat, memiliki bagian – bagian yang
memiliki fungsi berbeda. Mata manusia dilindungi oleh 3

14
lapisan yaitu lapisan sklera yang membentuk kornea, lapisan
koroid yang membentuk iris dan lapisan ketiga (retina). Berikut
bagian – bagian mata manusia : 
 Mata berbentuk seperti bola, berdiameter 2,5 cm. Sklera
membentuk putih mata, bersambung dengan bagian depan
bening (kornea). Kornea bersifat kuat, tembus cahaya,
berfungsi melindungi bagian sensitif dibelakangnya dan
memfokuskan bayangan pada retina. 
Pupil adalah bagian berwarna hiam yang merupakan jalan
masuknya cahaya ke mata. Pupil dikelilingi iris : bagian
berwarna pada mata yang letaknya dibelakang kornea. Besar
kecilnya pupil dan iris tergantung cahaya yang masuk ke mata. 
Lensa mata berbentuk bikonvex (cembung depan – belakang),
bersifat fleksibel, otot siliar yang ada di mata akan membantu
mengubah kecembungan mata. Berikut contoh kecembungan
lensa mata : 
Ketika melihat benda berjarak jauh, otot siliaris berelaksasi,
menyebabkan lensa mata lebih datar (tak berakomodasi).
Ketika melihat benda berjarak dekat, otot siliaris berkontraksi,
menyebabkan lensa menjadi cembung (akomodasi
maksimum). 
12 Yulia Lalu bagaimana dengan alat-alat optik yang sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari?
13 Haerul Alat optik yang sering digunakan adalah salah satu cara
pembentukan bayangan pada mata manusia. Contohnya,
kamera, lup, mikroskop, teropong dan teleskop. 
14 Yulia Kalau pembentukan bayangan pada mata serangga bagaimana?
15 Haerul Lalat, belalang, kumbang atau serangga ternyata mempunyai
cara melihat suatu benda dengan cara yang sangat berbeda
dengan manusia. Apabila manusia hanya memiliki dua buah
mata untuk melihat, serangga memiliki banyak sekali mata
untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata
majemuk”.

15
Mata majemuk merupakan mata yang memiliki ribuan reseptor
warna individual. Dibandingkan dengan mata biasa, mata
majemuk dapat menangkap gambar dalam sudut yang sangat
lebar, dan dapat mendeteksi gerakan cepat, dan dalam beberapa
kasus dapat melihat polarisasi cahaya.
Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium
(jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi
sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.
Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata
yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap omatidium
dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan,
belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat
melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat
mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah.
16 Yulia Owh begitu. Terimakasih ilmunya.
17 Haerul Oke, sama-sama
18 NARATOR Sampai disini dulu podcast kita kali ini. Semoga ilmunya
bermanfaat. Kita akan berjuma kembali pada podcast yang
akan datang. TERIMAKASIH.

19 MUSIK UP-DOWN-OUT
PENUTUP

16

Anda mungkin juga menyukai