Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

SIFAT-SIFAT CAHAYA

RAHAYU SETYORINI
857757505

UPBJJ (KABUPATEN SEMARANG)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN
SIFAT CAHAYA (PEMANTULAN CAHAYA)

B. TUJUAN
1. Menjelaskan sifat – sifat cahaya
2. Menjelaskan sifat – sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
3. Menjelaskan sifat – sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
4. Menentukan fokus cermin cekung
5. Menentukan fokus lensa cembung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar ( 3x 6 cm² )
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu Senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar ( tabir kertas )
9. Celah Cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya tergolong gelombang elektrimagnetik karena cahaya dapat merambat tanpa zat antara
(medium). Sifat-sifat cahaya, yaitu:
(1) Cahaya dapat merambat lurus,
Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah rumah yang gelap akan
tampak seperti garis-garis putih yang lurus
(2) Cahaya dapat menembus benda bening,
Cahaya dapat menembus benda bening, kita dapat melihat ikan yang ada di dalam akuarium
dan kita dapat melihat cahaya lampu senter yang menembus kaca.
(3) Cahaya dapat dipantulkan,
Sebelumnya telah dibahas bahwa cahaya merambat lurus. Namun, sebenarnya rambatan
cahaya dapat diubah arahnya. Caranya dengan menggunakan benda yang permukaannya
mengilap. Perubahan arah rambatan cahaya disebut pemantulan cahaya.
Pemantulan ada 2 yaitu :
1. Pemantulan Baur : Jika suatu berkat cahaya sejajar datang dari permukaan yang
kasar dan tidak rata, sehingga cahaya dipantulkan ke berbagai arah yang tidak
menentu.
2. Pemantulan teratur : Jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai permukaan halus dan
rata sehingga cahaya dipantulkan kearah tertentu.
Hukum Pemantulan yang menyatakan bahwa :
Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik yang terletak pada
satu bidang datar. Sudut datang ( i ) sama dengan sudut pantul ( i´ ) Sudut datang dan sudut
pantul diukur dari garis normal.
(4) Cahaya dapat dibiaskan,
Perubahan arah atau pembelokan arah rambatan cahaya disebut pembiasan cahaya. Apabila
cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan
mendekati garis normal.
(5) Cahaya putih dapat terurai menjadi cahaya berwarna (dispersi cahaya).
Cahaya putih merupakan gabungan dari beberapa cahaya warna dengan panjang gelombang
yang berbeda. Jika cahaya putih datang dari udara ke prisma kaca, cahaya tersebut akan
dibiaskan oleh prisma kaca hingga terurai menjadi cahaya berwarna, seperti merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Peristiwa ini disebut dispersi cahaya

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
 Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.
 Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.
 Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
 Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
 Menyusun semua alat.
 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung.
 Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang
dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
 Menyusun alat dan bahan.
 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cekung.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.
 Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas dan
tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
 Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin
cekung pada keadaan tersebut (s).

F. HASIL PENGAMATAN
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
o Ketika menghadap ke cermin, tangan kanan memegang telinga kanan, maka banyangan
telingan kananyang terbenuk pada cermin tampak di sebelah kiri kita, dan bayangan
telinga kiri yang terbentuk pada cermin tampak di sebelah Kanan kita
o Bayangan api pada cermin terleak di atas bayangan lilin, tinggi lilin dan bayangan lilin
sama
o Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)
No i ( derajat ) r (derajat )
1 30 30
2 35 35
3 40 40
4 45 45
2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah
dari titik fokusnya.
 Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokusnya akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utamannya.
 Sinar datang yang seolah-olah menuju titik pusat kelengkungannya maka akan
dipantulkan seolah-olah berasal titik pusat kelengkungannya.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm
1 4 cm 2 cm
2 6 cm 5 cm
3 7 cm 6 cm
4 8 cm 7 cm
3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokusnya.
 Sinar datang yang melalui titik fokusnya akan dipantulkan sejajar dengan sumbu
utamannya.
 Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungannya akan dipantulkan kembali
melalui titik pusat kelengkungannya.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm
1 3 cm 5 cm
2 5 cm 9 cm
3 6 cm 10 cm
4 8 cm 13 cm

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Agar cermin cekung yang memiliki jarak focus 10 cm dapat membentuk bayangan pada jarak
dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung tersebut?
Jawab :
supaya cermin cekung membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, maka benda
harus diletakkan di depan cermin cekung tesebut.
2. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawab :
berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, jarak fokusnya adalah 1,5 cm
3. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawab :
berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan, jarak fokusnya adalah 2,5 cm

H. PEMBAHASAN
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar, adalah banyangan tidak nyata, dengan ukuran
yang sama dengan benda aslinya, namun banyangan yang dibentuk adalah banyangan
terbalik.
2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
Pada cermin cembung, terlihat sinar mengumpul dan lebih kecil, hal ini terjadi karena lensa
cembung mengumpulkan sinar. Sifat bayangan pada cermin cembung adalah semu (maya),
tegak dan diperkecil dari benda yang sesungguhnya.
3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, yaitu: 1) Jika benda berada dekat dengan
cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, diperbesar, dan semu (maya). 2) Jika benda
berada jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata (sejati), terbalik, dan
diperkecil.

I. KESIMPULAN
1. Bayangan Cermin datar tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap cermin
(berkebalikan).Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda.Tinggi benda sama dengan
tinggi bayangan.Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin.
2. Berdasarkan proses pembentukan bayangan benda pada cermin cembung, dapat disimpulkan
bahwa sifat-sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cembung adalah sebagai berikut.
□ Maya.
□ Tegak.
□ Diperkecil.
3. Berdasarkan proses pembentukan bayangan benda pada cermin cembung, dapat disimpulkan
bahwa sifat-sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cembung adalah sebagai berikut.
□ Maya.
□ Tegak.
□ Diperbesar

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Selama kegiatan penelitian yang dilakukan belum ada kesulitan yang dihadapi, karena materi
cukup mudah untuk dipahami, di amati dan di praktikkan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Pembiasan Cahaya
B. TUJUAN PENELITIAN :
Mengamati sifat pembiasan cahaya
C. ALAT DAN BAHAN :
1. Lampu Senter
2. Celah Cahaya
3. Balok Kaca
4. Kertas Putih
5. Busur Derajat
6. Lensa Cembung
7. Lensa Cekung
8. Layar (tabir kertas)
9. Lilin
10. Penggaris Panjang (100 cm)
D. LANDASAN TEORI :
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati da mediumyang berbeda
kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan oleh manusia dalam pembuatan berbagai alat
optik. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan
dibiaskan mendekati garis normal

Perhatikan gambar sebatang pinsil dalam gelas berisi air diatas, pinsil terlihat seolah-olah
bengkok hal ini terjadi karena adanya pembiasan cahaya.
B. PROSEDUR PERCOBAAN:
a) Menyusun lampu senter, celah, dan balok kaca.
b) menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas sinar pada
saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
c) Menggambar jalan berkas sinar, sehingga tampak sudut datang dan sudut biasnya. Kemudian
mengukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
d) Menggunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak yang
relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-lahan menjauhi huruf
tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur. Mengukur jarak huruf ke
lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk untuk lensa
cembung tersebut.
e) Mengatur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam
pada tabir. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-sifat bayangan
yang dibentuk lensa cembung tersebut.
f) Menggunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku. Dengan jarak yang
relatif dekat. Kemudian menggeser lensa secara perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut.
Mencatat sifat-sifat bayangan yang dibentuk
C. PEMBAHASAN
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan sinar karena melalui kerapatan yang berbeda. Pembelo-
kan ini ada dua macam, yaitu pembelokan yang mendekati garis normal dan pembelokan yang
menjauhi garis normal. Pembelokan yang mendekati garis normal terjadi ketika sinar melalui
medium renggang menuju medium rapat. Sedangkan pembelokan yang menjauhi garis normal
adalah ketika sinar melalui medium rapat menuju medium renggang.
Hubungan antara sudut datang (i) dengan besarnya pergeseran(t) adalah semakin besar sudut
datang maka nilai besarnya pergeseran juga semakin besar atau panjang.
D. KESIMPULAN
Berkas cahaya yang masuk dengan berkas cahaya yang keluar dari kaca plan paralel adalah
sejajar.
E. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka
F. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

A. JUDUL PERCOBAAN
Laporan Praktikum Difraksi, Intreferensi, dan Dispersi
B. TUJUAN
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat cahaya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Lampu TL
2. Kisi disfraksi.
D. LANDASAN TEORI
Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Agar interferensi cahaya
dapat teramati dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua
gelombang cahaya dikatakan koheren apabila kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai
amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Ada dua hasil interferensi cahaya yang
dapat teramati dengan jelas jika kedua gelombang tersebut berinterferensi. Apabila kedua
gelombang cahaya berinteferensi saling memperkuat (bersifat konstruktif), maka akan
menghasilkan garis terang yang teramati pada layar. Apabila kedua gelombang cahaya
berinterferensi saling memperlemah (bersifat destruktif), maka akan menghasilkan garis gelap
yang teramati pada layar. Marilah sekarang kita mempelajari peristiwa interferensi cahaya yang
telah dilakukan percobaan/eksperimen oleh para ilmuwan terdahulu, seperti halnya Thomas
Young dan Fresnell.
Interferensi Cahaya pada Celah Ganda
Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan Fresnel pada dasarnya adalah sama,yang
membedakan adalah dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren.
ThomasYoung mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan menjatuhkan cahaya
darisumber cahaya pada dua buah celah sempit yang saling berdekatan, sehingga sinar cahaya
yangkeluar dari celah tersebut merupakan cahaya yang koheren. Sebaliknya Fresnel
mendapatkandua gelombang cahaya yang koheren dengan memantulkan cahaya dari suatu
sumber ke arah dua buah cermin datar yang disusun hampir membentuk sudut 180º, sehingga
akan diperoleh dua bayangan sumber cahaya. Sinar yang dipantulkan oleh cermin I dan II dapat
dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang koheren. Untuk menunjukkan hasil interferensi
cahaya, di depancelah tersebut diletakkan layar pada jarak L maka akan terlihat pada layar berupa
garis gelap danterang.
Interferensi pada Selaput Tipis
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat adanya warna-warna pelangi yangterjadi pada
gelembung air sabun atau adanya lapisan minyak di permukaan air jika terkenacahaya matahari.
Hal ini menunjukkan adanya interferensi cahaya matahari pada selaput tipis airsabun atau selaput
tipis minyak di atas permukaan air
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000 celah
atau d=1/300 cm, jika yang dipilih warna, ungu, ukurlah jarak warna ungu yang dilihat di
lampu TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang anda amati tersebut.
Ukur jarak kisi ke lampu TL.
F. JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?
Jawab : Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?
Jawab :
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. Semakin
kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah peristiwa penguraian
cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u)
pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna
dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang
terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

E. PEMBAHASAN
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm. pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut
"dualisme gelombang-partikel". paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan
secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan
optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
• intensitas
• frekuensi atau panjang gelombang
• polarisasi
• fasa
dan sifat optik fisis:
• interferensi
• difraksi
• dispersi
• polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan. semakin
kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. dispersi adalah peristiwa penguraian
cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada
prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan
berbeda-beda panjang gelombang. interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu
daerah. interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
F. KESIMPULAN
Cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang
gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang
tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat
mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

G. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Banten: Universitas Terbuka.

H. KESULITAN YANG DIALAMI

Selama kegiatan penelitian yang dilakukan belum ada kesulitan yang dihadapi, karena materi
cukup mudah untuk dipahami, di amati dan di praktikkan.

Anda mungkin juga menyukai