Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Pencemaran Lingkungan
(Pengaruh diterjen terhadap perkecambahan
kacang hijau)

RAHAYU SETYORINI

857757505

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. Judul Percobaan
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

B. Tujuan :
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. Alat dan bahan :


1) Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2) Gelas kimia 600 mL 10 buah
3) Kertas saring/ tissue secukupnya
4) Kertas timah secukupnya
5) Mistar dengan skala mm 1 buah
6) Kertas untuk label secukupnya
7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8) Air ledeng secukupnya
9) Deterjen serbuk 1 gram

D. Landasan Teori :
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio
didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi
tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar
biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati
adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti
“minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari
tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah
membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan
biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel
mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

Menurut Mohkaris (2008) pencemaran lingkungan adalah penambahan atau


masuknya zat-zat asing ke lingkungan dalam jumlah tertentu sehingga dapat
menyebabkan ancaman bagi kesehatan manusia, terganggunya kehidupan,
terganggunya ekosistem dan rusaknya sumber daya alam dalam suatu
ekosistem. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa pencemaran tidak hanya
berbahaya bagi manusia tetapi juga bagi tumbuhan, hewan, dan keseimbangan
ekosistem sendiri.
E. Cara Kerja :
1) Menyediakan larutan deterjen serbuk sebanyak 100%, 50%, 25%, 12,5%,
6,25%, 3,1% serta kontrol yang berupa air ledeng/ air PDAM saja. Lalu
menyimpan larutan yang telah diberi label berikut:
a) Label 1 : 100%
b) Label 2 : 50%
c) Label 3 : 25%
d) Label 4 : 12,5%
e) Label 5 : 6,25%
f) Label 6 : 3,10%
g) Label kontrol : air ledeng/ air PDAM saja
2) Cara menyediakan larutan
a) Melarutkan satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng/ PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%.
b) Mengambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu menambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 mL. Kemudian diberi label 50%.
c) Mengambil 500mL larutan deterjen 50%, lalu menambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 mL. Kemudian diberi label 25%.
d) Mengambil 500mL larutan deterjen 25%, lalu menambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 mL. Kemudian diberi label 12,5%.
e) Mengambil 500mL larutan deterjen 12,5%, lalu menambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 mL. Kemudian diberi label 6,25%.
f) Mengambil 500mL larutan deterjen 6,25%, lalu menambahkan air
ledeng/ PDAM hingga 1000 mL. Kemudian diberi label 3,1%.
g) Menyediakan enam gelas kimia lain, memberikan label kontrol, I, II,
III, IV, V, dan VI. Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/
kertas tissue (sambil melihat gambar 2.1)
h) Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Membuang
kacang yang mengapung, sementara kacang hjau yang tenggelam yang
digunakan dalam percobaan ini (kacang hijau terpilih)
i) Dari kacang hijau yang terpilih, mengambil 10 butir lalu merendam
dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10
butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam
larutan VI dan 10 butir dalam larutan kontrol (air ledeng/ PDAM).
Membiarkan rendaman selama lima menit.
j) Mengatur kacang hijau dalam botol selai dengan label yang sesuai.
Mengaturnya harus baik agar hilum mengarah ke bawah.
k) Mengisi gelas kimia yang telah terisi kacang hijau tersebut dengan
larutan yang berlabel sama, kira-kira 100 mL.
l) Menutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya
yang dapat masuk.
m) Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, mengukur panjang akar dengan mistar dari luar gelas
piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki
panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak
tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati. Mencatat hasil
pengamatan pada Lembar Kerja Tabel 2.10.
n) Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam (Grafik 2.2) dengan menggunakan warna
yang berbeda. Misal 24 jam dengan warna merah, 48 jam dengan
warna hitam.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 2. 10
Hasil pengamatan Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan
Konsentrasi Larutan Deterjen
Hari ke 1 (24 jam)
No
6,25 3,1
100% 50% 25% 12,5% % % Kontrol
1 3 3 2 5 2 3 0
2 2 1 2 3 2 1 2
3 1 2 2 1 2 1 0
4 1 1 1 1 2 1 4
5 2 2 1 1 1 2 3
6 1 2 1 1 3 3 0
7 1 2 1 1 3 3 0
8 1 2 2 2 2 3 3
9 1 3 3 2 1 2 3
10 0 1 1 2 2 3 4
Jumlah 13 19 16 19 20 22 19
Rata-rata 1,3 1,9 1,6 1,9 2 2,2 1,9
Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari ke 2 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 4 5 7 8 4 6 0
2 3 0 6 7 4 6 4
3 2 5 4 0 6 0 0
4 2 3 4 0 5 0 7
5 3 3 3 4 6 5 8
6 3 4 5 4 6 4 5
7 2 5 3 3 5 5 0
8 2 5 6 4 4 4 6
9 1 4 5 5 4 5 6
10 0 5 4 5 5 6 8
Jumlah 22 39 47 40 49 41 44
Rata-rata 2,2 3,9 4,7 4 4,9 4,1 4,4

G. Jawaban Pertanyaan
1) Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?

Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi


larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan
yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2) Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati?
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup


dengan kertas timah ?
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

H. Pembahasan
Berdasarkan percobaan di atas, diperoleh data sebagai berikut : pada
hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah 1,3 mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan.
Larutan 50% rata-rata panjangnya 1,9 mm, larutan 25% 1,6 mm, untuk larutan
12,5 panjang akar rata-rata 1,9 mm. Pada larutan 6,25% rata-rata panjangnya 2
mm dan larutan 3,1% memiliki panjang rata-rata akar 2,2 mm. Sementara
pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding,
panjang akar mencapai 1,9 mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam kacang hijau mengalami pertambahan
panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100%
yang pada hari pertama 1,3 mm menjadi 2,2 mm. Larutan 50% dari 1,9 mm
menjadi 3,9 mm. Pada larutan 25% dari 1,6 mm menjadi 4,7 mm. Larutan
12,5 % panjangnya dari 1,9 mm menjadi 4 mm. Larutan 6,25% panjang akar
dari 2 menjadi 4,9 mm. Pada larutan 3,1% panjang akar dari 2,2 mm menjadi
4,1 mm. Sedangkan untuk larutan kontrol dari 1,9 mm menjadi 4,4 mm.
Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan
yang paling baik untuk perkecambahan kacang hijau. Jika pada larutan kontrol
ada kacang hijau yang mati, menandakan bahwa biji kacang hijau tersebut
bukan merupakan bibit yang unggul.

I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
tumbuhan kecambahpada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa
mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi
tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati
J. Daftar Pustaka
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/tmi/2009/jiunkpe-
ns-s1-2009-25405002-12853-sinar_sosro-chapter2.pdf
http://repository.ub.ac.id/179434/

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Pengamat menyiapkan
bahan-bahan yang akan
dilakukan,kemudian
Tahap Awal / Pembukaan merendamnya.

Setelah direndam
kemudian letakkan
dalam wadah yang
berisi kapas dan
Proses Kegiatan menutupnya.
Pengamat mencatat
hasil pengamatan
setelah 24 jam dan
setelah 48 jam.

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai