Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM IPA DI SD ( PDGK-4107 )


MODUL 2: MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
KP 2: PENCEMARAN LINGKUNGAN
PRAKTIKUM: PENGARUH DETERJEN TERHADAP
PERKECAMBAHAN

IWAN MAULANA
836244758

UPBJJ JAKARTA POKJAR RENGASDENGKLOK


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020.2
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IWAN MAULANA


NIM/ID Lainnya : 836244758
Program Studi : PGSD
Nama Sekolah : UPJJ Jakarta Pokjar Rengasdengklok

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama : FERRY PERDIANSYAH,


NIDN : 0428018901
Instansi Asal : UMT
Nomor HP : 085716441352
Alamat Email : ferry_perdiansyah@yahoo.co.id
A. PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring
4. Kertas timah
5. Mistar
6. Kertas untuk label
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng
9. Deterjen serbuk 1gram

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya pada
tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang semula berada pada
kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara,
maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut
tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari
II-3
tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya
membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni
fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal
- Gen
- Hormon
2. Faktor eksternal
- Air
- Cahaya
- Suhu
- Nutrisi
- Ph
- Ketinggian tempat
- O2
- CO2
- Kelembapan
- Angin

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi beri label sebagai berikut:
a) Label I = 100 %
b) Label II = 50 %
c) Label III = 25 %
d) Label IV = 12,50 %
e) Label V = 6,25 %
f) Label VI = 3,10 % II-4

g) Label Kontrol = air ledeng/ PDAM


2. Cara membuat larutan:
 Melarutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
100%
 Mengambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri
label 50%
 Mengambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
 Mengambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri
label 12,50%
 Mengambil 500 mL larutan deterjen 12,50%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
beri label 6,25%
 Mengambil 500mL  larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri
tabel 3,10%
3. Menyediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring/ kertas tissue.
4. Memasukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
5. Mengambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan kontrol.
6. Mengatur kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai dengan hilum mengarah
ke bawah.
7. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama. Kira-kira
100 mL.
8. Menutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan diukur panjang
akar dengan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap
memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pengamatan 2 hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya,
dianggap kacang hijau mati. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
10. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
dengan menggunakan warna yang berbeda (24 jam = warna merah, 48 jam = warna hitam). II-5
F. HASIL PENGAMATAN
Berikut adalah hasil pengamatan pertumbuhan kecambah dari 7 larutan selama 2 x 24 jam:

a. Tabel Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan


Konsentrasi Larutan Deterjen
No Hari ke-1 (24 jam)
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 3 3 4 4 3 4 3
2 2 1 4 4 3 2 2
3 1 3 3 3 3 4 4
4 1 2 2 2 3 2 4
5 2 3 2 2 2 3 3
6 1 3 2 3 4 3 5
7 1 3 3 3 4 4 6
8 1 4 2 3 3 4 4
9 1 2 3 4 2 3 5
10 1 2 3 3 4 4 5
Jumlah 14 26 28 31 31 33 41
Rata-rata 1,4 2,6 2,8 3,1 3,1 3,3 4,1

Konsentrasi Larutan Deterjen


No Hari ke-2 (48 jam)
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 2 5 5 0 4 5 5
2 3 0 5 5 4 8 7
3 3 5 4 5 6 4 6
4 2 3 4 5 5 5 8
5 2 4 5 4 6 5 5 II-6
6 3 4 5 5 6 5 6
7 0 4 3 5 5 5 7
8 2 5 6 5 4 5 7
9 2 4 5 5 4 5 6
10 0 5 4 5 5 6 6
Jumlah 19 39 46 44 49 53 63
Rata-rata 2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,3 6,3
b. Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

48 Jam

24 Jam

100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol

G. JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawab: Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen, juga sebagai bukti bahwa
larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab: Ada kemungkinan biji kacang hijau tersebut merupakan biji yang tidak unggul,
dalam arti biji tersebut tidak memiliki gen dan hormone yang baik sehingga tidak mampu
bertahan pada konsentrat deterjen. II-7

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawab: Supaya mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya
yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
Pada hari pertama (24 jam), larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah 1,4 mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan. Larutan 50% rata-rata
panjangnya 2,6 mm, larutan 25% panjangnya rata-rat 2,8 mm, untuk larutan 12,50% dan 6,25%
rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1 mm. Dan larutan 3,10% panjangnya 3,3 mm.
Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang
akar mencapai 4,1 mm.
Di hari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang pada
akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 1,4 mm
menjadi 2,4 mm. Larutan 50% dari 2,6 mm menjadi 4,3 mm, dan pada larutan 25% panjangnya
4,6 mm yang semula hanya 2,8 mm. Larutan 12,50% yang semula 3,1 mm menjadi 4,9 mm,
begitu pula pada larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,10% panjangnya 5,3 mm yang semula 3,3
mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3 mm yang semula 4,1 mm. Kemudian pada larutan
diterjen dengan konsentrasi 100%, 50% dan 12,50% di hari ke-2 terdapat beberapa biji kacang
hijau yang mengapung (2 biji di konsentrat 100%, 1 biji di konsentrat 50%, 1 biji di konsentrat
12,50%) yang dimungkinkan itu adalah biji kacang hijau yang mati karena tidak mampu
bertahan dengan konsentrat diterjen dan kemungkinan biji bukan merupakan bibit unggul.

I. KESIMPULAN
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung
dengan baik. Namun juga sebaliknya, jika persentase deterjen semakin tinggi maka
perkecambahan akan terhambat. Selain itu, faktor gen dan hormon (bibit unggul) kacang hijau
juga menentukan ketahanan hidup terhadap cairan berkonsentrat deterjen.
II-8
J. DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, Dkk. (2007). (2008). (2009). (2010). (2011). (2012). (2013). (2014). (2017).
(2018). (2019). (2020). Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

“Bahaya diterjen terhadap lingkungan”. penerbit: IDN TIMES. 07 Oktober 2018.


https://www.idntimes.com/science/discovery/dita-anitya/fakta-bahaya-detergen-
lingkungan-c1c2/2

“Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau”. penerbit: miss Ike. 26 Oktober
2020. http://ikerachmawatirohali.blogspot.com/2019/04/laporan-praktikum-ipa-
pengaruh-deterjen.html#:~:text=Semakin%20rendah%20persentase%20deterjen
%20dalam,deterjen%20semakin%20tinggi%20perkecambahan%20terhambat.

“Tipe Perkecambahan”. penerbit: Ruang Guru. 22 April 2020. https://blog.ruangguru.com/tipe-


perkecambahan

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami dalam melakukan percobaan/ penelitian ini adalah sulitnya mencari
peralatan praktikum, sehingga ada beberapa alat praktikum yang diganti oleh benda/ alat lain
namun tidak mengurangi funsinya pada proses dan hasil praktikum.

SARAN DAN MASUKAN:


Jangan sering memindahkan obyek penelitain (botol-botol larutan), karena dengan gerakan II-9

sedikit saja, posisi tissu sebagai media peletakan biji akan berubah (mengapung ke permukaan)
dan dapat merubah letak kacang, bahkan terjatuh ke dasar botol.

DOKUMEN VISUAL
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

a. Hari ke-1

II-10
b. Hari ke-2

II-11
II-12

Anda mungkin juga menyukai