Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PENCEMARAN LINGKUNGAN

SHABRINA ULFA
857373429

UPBJJ BOGOR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Shabrina Ulfa


NIM/ID Lainnya : 857373429
Program Studi : S1 PGSD BI (Masukan Sarjana) 119
Nama Sekolah : SDN Kawunggading_________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Charisma Pramuda Wijaya, S.Pd., M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 199105292022211003/76002231
Instansi Asal : SMP Negeri 2 Gambiran
Nomor Hp : 081515307435
Alamat Email : charismawijaya95@guru.smp.belajar.id
LAPORAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh detergen terhadap perkecambahan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.
C. ALAT DAN BAHAN
 ALAT
1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2. Gelas plastik 7 buah
3. Gelas plastik 1000 ml 7 buah
4. Sendok pengaduk
5. Kertas saring/tissue secukupnya
6. Kertas timah/alumunium foil secukupnya
7. Mistar dengan skala mm 1 buah
8. Kertas untuk label secukupnya
 BAHAN
1. Air ledeng secukupnya
2. Deterjen serbuk 1 gram
3. Biji kacang hijau
D. LANDASAN TEORI
Pencemaran lingkungan yang ditinjau dari segi ilmu kimia adalah peristiwa
penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan
keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga
mengganggu kesejahteraan manusia. Menurut Undang-Undang pokok pengelolaan
Lingkungan Hidup nomor 4 Tahun 1982. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkan –nya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Terdapat beberapa jenis pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air,
pencemaran tanah dan pencemaran udara. Salah satu pencemaran air yaitu dari bahan
buangan zat kimia seperti detergen, sampo, bahan pembersih lainnya dan pemberantas
hama. Deterjen adalah campuran berbagai bahan (biasanya berasal dari turunan
minyak bumi) yang digunakan untuk membantu membersihkan atau mencuci
sesuatu., tetapi memiliki dampak negatif.
Perkecambahan adalah tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya
pada tumbuhan berbiji. Pada tahap perkembangan ini, embrio di dalam biji yang
semula berada pada kondisi dorman mengalami perubahan fisiologis yang
mengakibatkan biji tersebut mengembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda
ini yang disebut dengan kecambah. Perkecambahan ini diawali dengan penyerapan air
dari lingkungan sekitar biji seperti tanah, udara maupun media lainnya. Selanjutnya
tahap imbibisi yaitu perubahan membesarnya ukuran biji karena sel embrio membesar
dan biji melunak. Proses tersebut murni karena kehadirannya air pada sel yang
mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Adapun beberapa factor yang
mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
Faktor internal: gen dan hormone
Faktor eksternal: air, cahaya, suhu, nutrisi, ph, ketinggian tempat, O 2 , CO2,
kelembapan dan angin.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan atau fabaceae ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang
hijau merupakan komoditas strategis yang dapat ditanam dilahan sawah kering saat
musim kemarau dan peluang keberhasilan lebih tinggi dibandingkan komoditas
lainnya.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyediakan larutan detergen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran
25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta air
control yang berupa air ledeng. Lalu menyimpan larutan yang telah diberi label
sebagai berikut:
Label 1 : 100%
Label 2 :50%
Label 3 : 25%
Label 4 : 12,5%
Label 5 : 6,25%
Label 6 : 3,1%
Label control : air ledeng
2. Cara menyediakan larutan
 Melarutkan 1 gram detergen serbuk ke dalam air ledeng hingga 1000 ml.
kemudian memberi label 100%
 Mengambil 500 ml larutan detergen 100% lalu menambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. kemudian memberi label 50%
 Mengambil 500 ml larutan detergen 50% lalu menambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. kemudian memberi label 25%
 Mengambil 500 ml larutan detergen 25% lalu menambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. kemudian memberi label 12,5%
 Mengambil 500 ml larutan detergen 12,5% lalu menambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. kemudian memberi label 6,25%
 Mengambil 500 ml larutan detergen 6,25% lalu menambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. kemudian memberi label 3,1%
3. Menyediakan 7 gelas kimia atau gelas plastik lalu diberi label control, 100%,
50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%. Masing-masing gelas diberi lingkaran tissue.
4. Merendam biji kacang hijau ke dalam gelas selama 5 menit. Membuang kacang
yang mengapung di dalam gelas, sementara kacang hijau yang tenggelam yang
digunakan pada percobaan ini (kacang hijau terpilih)
5. Mengatur atau memasukkan kacang hijau ke dalam gelas plastic yang telah
diberikan media tissue dan sudah diberi label. Hilum pada kacang hijau
mengarah ke bawah
6. Mengisi gelas plastik yang sudah terisi kacang hijau dengan larutan yang
berlabel sama label 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,1%
7. Menutup semua gelas tadi menggunakan kertas timah/alumunium foil lalu
dimasukkan ke dalam dus. Sehingga tidak ada cahaya yang masuk.
8. Melakukan pengamatan selama 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan
mengukur panjang akar dengan mistar dari luar gelas. Kacang hijau yang tidak
tumbuh akarnya di anggap memiliki akar=0 mm, jika pengamatan pada dua
hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm), dianggap kacang hijau mati.
Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja.
9. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24
jam dan 48 jam dengan warna berbeda.

10. Sediakan larutan


detergen serbuk 100%,
pengenceran 50%,
pengenceran 25%,
11. pengenceran 12,5%,
pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1% serta air
kontrol yang
12. berupa air ledeng. Lalu
simpan larutan yang telah
di label sebagai berikut.
13. Label 1 : 100%
14. Label 2 : 50%
15. Label 3 : 25%
16. Label 4 : 12,5%
17. Label 5 : 6,25%
18. Label 6 : 3,1%
19. Label kontrol : air
ledeng
20.
21. Sediakan larutan
detergen serbuk 100%,
pengenceran 50%,
pengenceran 25%,
22. pengenceran 12,5%,
pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1% serta air
kontrol yang
23. berupa air ledeng. Lalu
simpan larutan yang telah
di label sebagai berikut.
24. Label 1 : 100%
25. Label 2 : 50%
26. Label 3 : 25%
27. Label 4 : 12,5%
28. Label 5 : 6,25%
29. Label 6 : 3,1%
30. Label kontrol : air
ledeng
31. Sediakan larutan
detergen serbuk 100%,
pengenceran 50%,
pengenceran 25%,
32. pengenceran 12,5%,
pengenceran 6,25%,
pengenceran 3,1% serta air
kontrol yang
33. berupa air ledeng. Lalu
simpan larutan yang telah
di label sebagai berikut.
34. Label 1 : 100%
35. Label 2 : 50%
36. Label 3 : 25%
37. Label 4 : 12,5%
38. Label 5 : 6,25%
39. Label 6 : 3,1%
40. Label kontrol : air
ledeng
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Hasil pengamatan pengaruh deterjen terhadap kecambah
No. Konsentrasi larutan deterjen
Hari Ke-1 (24 jam)
100% 50 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
%
1 1 1 3 3 3 3 6
2 0 1 1 3 3 3 3
3 0 1 1 3 3 4 4
4 1 1 2 5 2 3 3
5 0 0 2 1 3 3 3
6 0 1 1 0 2 3 3
7 0 1 0 2 3 3 3
8 0 0 2 0 1 3 3
9 0 0 0 0 3 2 2
10 0 0 3 3 0 1 1
Jumlah 2 6 14 20 23 28 31
Rata-rata 0,2 0,6 1,4 2 2,3 2,8 3,1

No. Konsentrasi larutan deterjen


Hari Ke-1 (48 jam)
100% 50 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
%
1 1 4 6 7 10 10 9
2 1 0 6 8 11 10 8
3 1 2 5 6 6 4 9
4 1 0 4 5 5 3 11
5 1 3 2 7 8 6 12
6 1 2 4 9 8 9 14
7 2 1 5 5 8 10 6
8 1 2 2 3 7 12 8
9 2 0 3 3 6 10 7
10 0 0 3 0 1 12 11
Jumlah 11 14 40 53 70 86 95
Rata-rata 1,1 1,4 4 5,3 7 8,6 9,5
Grafik 2.2

Rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi


pada 24 jam
35

30

25

20

15

10

0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi


pada 48 jam
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawaban:
Fungsi dari larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen. Sehingga dapat dijadikan bukti juga bahwa larutan 0 atau kontrol
merupakan larutan yang paling baik dalam pertumbuhan perkecambahan karena
tidak mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawaban:
Jika pada larutan kontrol terdapat kacang hijau yang mati mungkin itu disebabkan
karena kacang hijaunya bukan merupakan kacang terpilih atau dalam artian bukan
kacang yang unggul.
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah?
Jawaban:
Kertas timah memiliki fungsi untuk mengurangi intensitas cahaya yang masuk
pada perkecambahan, karena intensitas cahaya merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan perkecambahan. Kacang hijau yang mendapatkan
cahaya yang cukup ukurannya lebih kecil dan pertumbuhannya sangat lambat
dibandingkan kacang hijau yang tertutup atau tidak terdapat cahaya.
H. PEMBAHASAN
Pada tabel 2.10 memperlihatkan hasil percobaan pengaruh detergen pada
perkecambahan kacang hijau yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Pada hari pertama atau 24 jam pengamatan larutan deterjen dengan konsentrasi 100%
hanya terdapat 2 biji yang mengalami perkecambahan, rata-rata panjang akar
kecambah sebesar 0,2 mm. Larutan 50% memiliki rata-rata panjang akar kecambah
sebesar 0,6 mm. Larutan 25% terdapat 2 biji yang belum mengalami perkecambahan,
rata-rata panjangnya sebesar 1,4 mm. Larutan 12,5% terdapat 3 biji yang belum
mengalami perkecambahan, rata-rata panjangnya sebesar 2 mm. Larutan 6,25% hanya
terdapat 1 yang belum mengalami perkecambahan dengan rata-rata panjang akar
sebesar 2,3 mm. Larutan 3,1% rata-rata panjangnya sebesar 2,8 mm. Sedangkan pada
larutan kontrol yang digunakan sebagai pembanding rata-rata panjang akarnya
mencapai 3,1 mm.
Hari kedua atau 48 jam pada konsentrasi 100%, 50% dan 12,5% masih terlihat
ada yang belum mengalami perkecambahan hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan
kualitas bijinya yang tidak unggul. Larutan 100% memiliki rata-rata panjang akar
yang asalnya 0,2 mm menjadi 1,1 mm . Larutan 50% memiliki rata-rata panjang akar
yang mulanya sebesar 0,6 mm menjadi 1,4 mm. Larutan 25% memiliki rata-rata
panjang akar semula sebesar 1,4 mm menjadi 4 mm. Larutan 12,5% memiliki rata-
rata panjang akar semula 2 mm menjadi 5,3 mm. Larutan 6,25% memiliki rata-rata
panjang akar semula 2,3 mm menjadi 7 mm. Larutan 3,1% memiliki rata-rata panjang
akar mulanya sebesar 2,8 mm menjadi 8,6 mm. Sementara pada larutan kontrol
panjang akar rata-rata yang mulanya 3,1 mm menjadi 9,5 mm.
Pada grafik 2.2 memperlihatkan bahwa pada konsentrasi 100% baik itu pada
24 jam maupun 48jam pertumbuhan perkecambahannya rendah karena faktor
kandungan deterjen yang mempengaruhi hal tersebut. Sedangkan pada yang kontrol
baik itu 24 jam maupun 48 jam pertumbuhan perkecambahannya sangat tinggi karena
tidak ada yang menghambat pertumbuhan perkecambahannya. Selain dari
pertumbuhan perkecambahan deterjen pun dapat merusak kecambah yang seharusnya
tumbuh dengan warna yang normal seperti pada kecambah yang kontrol namun pada
kecambah konsentrasi 100% warna yang dihasilkan pada kecambah lebih gelap dan
pekat. Bisa dilihat gambarnya pada hasil dokumentasi dibawah.

(Kecambah 100%) (Kecambah Kontrol)


I. KESIMPULAN
Dari kegiatan percobaan ini dapat memperlihatkan bahwa pencemaran air
dapat disebabkan salah satunya oleh deterjen serbuk yang sering digunakan oleh kita
dalam kehidupan sehari-hari. Deterjen dalam konsentrasi tertentu dapat mengganggu
pertumbuhan suatu makhluk hidup, ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan
perkecambahan pada kacang hijau. Sehingga semakin rendah persentase deterjen
dalam air perkecambahan kacang hijau akan tumbuh dengan baik, namun sebaliknya
jika persentase deterjen semakin tinggi maka perkecambahan tidak akan tumbuh
dengan baik atau terhambat pertumbuhannya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka
Syamsuri, Iskandar. 2000. Biologi 2000 SMU Jilid B. Jakarta : Erlangga
https://www.patikab.go.id/v2/id/2015/11/14/deterjen-ramah lingkungan/ (diakses
pada tanggal 11 mei 2023).
Webmaster. https://dlh.semarangkota.go.id/jenis-dan-tingkatan-pencemaran-yang-
merusaklingkungan/#:~:text=Pencemaran%20lingkungan%20terbagi
%20menjadi%20tiga,pencemaran%20tanah%2C%20dan%20pencemaran
%20udara. (diakses pada tanggal 11 mei 2023)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada saat melakukan penelitian sulit mengatur kacang hijau agar hilumnya
mengarah kebawah. Serta menentukan kacang mana yang layak dijadikan percobaan
karena setelah direndam dan dipilih yang kacangnya tenggelam tidak mengapung
tetapi pada saat setelah dipilih masih ada saja yang tidak unggul hasilnya.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Hasil Dokumentasi Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Deskripsi
Mempersiapkan fotobahan untuk
alat dan
melakukan percobaan pertumbuhan
perkecambahan

Tah
ap Awal / Pembukaan
Membuat Deskripsi foto/video
larutan deterjen di setiap
konsentrasi dan memasukan kacang
hijau serta menyimpannya pada
tempat yang tertutup

Proses Kegiatan

Hasil perkecambahan setelah 24 jam


Hasil perkecambahan setelah 48 jam

Deskripsi foto/video
Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai