Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

PENGARUH DETERGEN TERHADAP PERKECAMBAHAN


(Kacang Hijau)

Oleh :
Fikri Mubarrok
NIM. 858396318

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SAMARINDA
POKJAR TANAH GROGOT
TAHUN 2022

A. Judul Praktikum : Pengaruh detergen terhadap perkecambahan.


B. Tujuan Praktikum : Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan
kacang hijau.
C. Dasar Teori : Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan,
embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan
kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji
yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun
udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya
membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan
sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya
cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen
merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

D. Alat dan Bahan


1. Neraca analitik/sendok the 1 buah.
2. Gelas kimia 600 mL 10 buah.
3. Kertas saring/tissue secukupnya.
4. Kardus 1 buah.
5. Mistar dengan skala mm 1 buah.
6. Kertas untuk label secukupnya.
7. Gelas kimia 1000 mL 1 buah
8. Air ledeng secukupnya.
9. Detergen serbuk 1 gram.
E. Cara Kerja
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%,
serta control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri
label.
2. Cara menyediakan larutan.
Cara membuat larutaan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini
dapat dilihat pada cara menyediakan larutan pada percobaan 1:
pengaruh detergen terhadap pertumbuhan akar kacang hijau.
3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI
masing-masing diberi lingkaran kertas saring.
4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah
kacang yang mengapung.
5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan
II,10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam
larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan
berlabel sama.
8. Tutup kelima gelas dengan Kardus sehingga tidak ada cahaya masuk.
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar
dengan mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap
memiliki panjang akar = 0 mm.
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam.
F. Hasil Pengamatan

Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan


Konsentrasi Larutan Deterjen Hari ke-1 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,10% Kontrol
1 0 0 3 6 10 10 18
2 0 0 2 5 2 13 19
3 0 0 0 3 8 5 11
4 0 0 0 4 5 7 13
5 0 0 0 2 6 6 20
6 0 0 0 1 5 6 14
7 0 0 0 2 4 6 11
8 0 0 0 1 5 6 12
9 0 0 0 1 2 6 9
10 0 0 0 2 1 6 7
Jumlah 0 0 5 27 48 71 134
Rata-rata 0 0 0,5 2,7 4,8 7,1 13,4
No. Konsentrasi Larutan Deterjen Hari-2 (48 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,10% Kontrol
1 0 3 6 10 18 25 38
2 0 1 5 8 8 28 26
3 0 1 3 7 16 15 20
4 0 2 2 6 12 22 18
5 0 1 1 6 15 13 32
6 0 0 2 4 9 15 26
7 0 0 2 5 8 14 24
8 0 0 2 4 10 10 18
9 0 0 0 4 5 10 14
10 0 0 0 5 5 11 13
Jumlah 0 8 23 59 106 163 229
Rata-rata 0 0,8 2,3 5,9 10,6 16,3 22,9
Grafik rata-rata pertumbuhan kacang hijau per konsentrasi pada 24 jam dan 48
jam.

G. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada
hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan.
Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan
12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan
3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan
panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100%
yang pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm
menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5%
yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%.
Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan
kontrol menjadi 6,3mm.
H. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau
akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen
semakin tinggi perkecambahan terhambat.
I. Jawaban dan Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah
larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak
mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau
yang mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin
kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat
dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

Link Video
https://youtu.be/8rs7ky3gSNM

Anda mungkin juga menyukai