Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

Pencemaran Lingkungan
(Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan)

Mata Kuliah : Praktikum IPA di SD

Disusun oleh :
1. Nuralita Afifah (857154857)
2. Irfani Rahmayani (857160073)
3. Nurul Rizqi Hana (857161867)

BI PGSD (Semester I)

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI S1 PGSD
POKJAR CILANDAK
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD

A. Tujuan Percobaan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

B. Teori Dasar
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio didalam biji yang
semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologi yang
menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda
ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air,
efek yang terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam
sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1.  Faktor internal : Gen dan Hormon
2.  Faktor eksternal : Air, cahaya, suhu, nutrisi, ph, ketinggian tempat, O2, CO2,
kelembapan, angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan
sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik
serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari
asam sulfonat.

C. Alat dan Bahan


 Neraca analitik/sendok the 1 buah
 Gelas kimia 600 ml 10 buah
 Kertas saring/tissue secukupnya
 Mistar denga skala mm 1 buah
 Kertas untuk label secukupnya
 Gelas kimia 1000 ml 1 buah
 Air ledeng secukupnya
 Deterjen serbuk 1 gram

D. Cara Kerja
 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label
 Cara menyediakan larutan
a. Larutkan, 1gr deterjen dengan serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga
1000ml. kemudian beri label 100%
b. Ambil 500ml larutan deterjen 100% lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000ml. kemudian beri label 50%.
c. Ambil 500ml larutan deterjen 50% lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000ml. kemudian beri label 25%.
d. Ambil 500ml larutan deterjen 25% lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000ml. kemudian beri label 12,50%.
e. Ambil 500ml larutan deterjen 12,50% lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000ml. kemudian beri label 6,25%.
f. Ambil 500ml larutan deterjen 6,25% lalu tambahkan air ledeng/PDAM hingga
1000ml. kemudian beri label 3,10%.
 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi
lingkaran kertas saring
 Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam

E. Hasil Pengamatan
Tabel Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

Konsentrasi larutan deterjen


No Hari ke-1 (24Jam)
3,1 Kontro
100% 50% 25% 12,5% 6,25% % l
1 0 5 8 13 15 20 25
2 2 5 8 11 18 18 27
3 0 3 9 11 14 22 25
4 0 5 9 13 18 22 24
5 0 4 7 13 17 22 20
6 0 3 9 11 18 20 25
7 4 5 9 10 12 18 25
8 3 3 7 9 18 18 24
9 2 3 7 9 13 22 19
10 2 3 7 13 11 20 25
Jumlah 13 39 80 113 154 202 239
Rata-rata 1,3 3,9 8,0 11,3 15,4 20,2 29,3

Konsentrasi larutan deterjen


No Hari ke-2 (48Jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 10 19 30 29 32 50
2 3 8 20 28 33 32 50
3 0 8 22 27 28 35 44
4 0 9 18 30 27 35 40
5 0 10 20 29 27 29 52
6 0 11 18 27 29 32 48
7 4 10 17 27 29 35 50
8 2 9 20 29 29 30 48
9 2 8 19 30 30 35 54
10 0 10 22 30 30 30 47
Jumlah 13 93 195 287 291 325 483
Rata-rata 1,3 9,3 19,5 28,7 29,1 32,5 48,3

F.  PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 1,3
mm dan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 3,9 mm, larutan 25% 8,0 mm, larutan 12,5%
11,3 mm, Larutan 6,25% 15,4 mm . Dan larutan 3,1% panjangnya 20,2 mm. Sementara
pada larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar
mencapai 29,3 mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan panjang
pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama
1,3 mm tetap sama menjadi 1,3 mm. Larutan 50% dari 3,9 mm menjadi 9,3 mm dan pada
larutan 25% panjangnya 8,0 mm menjadi 19,5 mm. Larutan 12,5% yang semula 11,3 mm
menjadi 28,7 mm. pada larutan 6,25% panjangnya 15,4 mm menjadi 29,1 mm. larutan
3,1% panjangnya 20,2 mm menjadi 32,5mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 48,3
mm..
Berdasarkan data yang diperoleh, deterjen memiliki pengaruh terhadap makhluk
hidup yang ada lingkungan sekitar. Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh deterjen
sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Ada 4 tahap pencemaran
1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
G.   KESIMPULAN
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau akan
berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin tinggi
perkecambahan terhambat.
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu
kehidupan organisme.

H. PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab : Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang
paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen. 

2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawab : Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah ?
Jawab : Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

I. LAMPIRAN
Air kontrol dan air deterjen dengan masing- Kacang hijau yang sudah direndam
masing kadar konsentrasi

Ditutup dengan kertas timah agar tidak ada cahaya


Kacang hijau yang sudah diatur dan direndam
yang masuk
dengan larutan deterjen dalam gelas label yang
sesuai dengan kadarnya

Hasil 48jam kacang hijau yang direndam dengan Hasil 48jam kacang hijau yang direndam dengan
air PDAM rata-rata panjang akar kecambah kadar 100% rata-rata panjang akar kecambah
mencapai 48,3mm atau 4,83cm mencapai 1,3mm atau 0,13cm

Anda mungkin juga menyukai