Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PENGARUH DITERJEN PADA PERKACAMBAHAN)

MUHAMMAD KARNI HAJIRI


NIM 858300261

UPBJJ BANJARMASIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD KARNI HAJIRI


NIM : 858300261
Program Studi : S1 PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini
atau ada klaim atas karya saya ini.

Banjarmasin, 23 April 2022


Yang membuat pernyataan

MUHAMMAD KARNI HAJIRI


NIM: 858300261
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah:
1. Sendok teh 1 buah.
2. Gelas ukuran besar 7 buah, Mangkok 7 buah.
3. Tisu secukupnya.
4. Kardus kedap cahaya 1 buah.
5. Mistar dengan skala mm 1 buah.
6. Kertas untuk label secukupnya.
7. Wadah 1000 mL 1 buah.
8. Air ledeng secukupnya.
9. Deterjen serbuk 1 gram.
10. Kacang hijau secukupnya.

D. LANDASAN TEORI
Perkecambahan merupakan tahapan awal dari perkembangan dan
pertumbuhan

E. PROSUDER PERCOBAAN
1. Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%,
3,10% serta kontrol yang berupa air ledeng. Lalu menyimpan cairan
dengan gelas ukuran beser yang telah diberi label sebagai berikut.
a. Label I = 100%
b. Label II = 50%
c. Label III = 25%
d. Label IV = 12,50%
e. Label V = 6,25%
f. Label VI = 3,10%
g. Label kontrol = (air ledeng/PDAM)
2. Cara menyediakan larutan.
a. melarutkan satu gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng /PDAM
hingga 1000 mL. kemudian diberi label 100%.
b. mengambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu ditambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 mL. kemudian diberi label 50%.
c. mengambil 500 mL larutan deterjen 50%, lalu ditambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 mL. kemudian diberi label 25%.
d. mengambil 500 mL larutan 25%, lalu ditambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 mL. kemudian diberi label 12,50%.
e. mengambil 500 mL larutan 12,5%, lalu ditambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 mL. kemudian diberi label 6,25%.
f. mengambil 500 mL larutan 6,25%, lalu ditambahkan air
ledeng/PDAM hingga 1000 mL. kemudian diberi label 3,10%.
3. Menyediakan 7 buah gelas ukuran sedang, yang diberi label I, II, III,
IV, V, VI, dan kontrol. Masing-masing gelas diberi tisu.
4. Kacang hijau dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air. Kacang
hijau yang mengapung dibuang, sedangkan kacang hijau yang
tenggelam, itu yang akan digunakan dalam percobaan ini.
5. Dari kacang hijau yang terpilih, 10 butir diambil lalu direndam dalam
larutan I, 10 butir lagi dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10
butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam
larutan VI, dan 10 butir dalam larutan kontrol. Rendaman kacang hijau
tersebut dibiarkan selama lima menit.
6. Kacang hijau diatur dalam mangkok yang ada tisunya dengan label
yang sesuai. Diatur dengan baik, diusahakan hilum mengarah ke
bawah.
7. Gelas yang sudah diisi kacang hijau tersebut diberi larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 mL atau kira-kira dua sendok.
8. Ketujuh gelas tadi ditutup dengan kardus sehingga tidak ada cahaya
yang masuk.
9. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, panjang akar diukur dengan mistar dari luar gelas.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang
akar 0 mm. jika pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh akarnya (0
mm), maka dianggap kacang hijau mati.
10. Mencacat setiap hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
11. Membuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam dengan menggunakan warna yang berbeda.
24 jam warna biru, 48 jam warna coklat.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.10
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau

Konsentrasi Larutan Deterjen


No. Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 3 2 4 13 12 17 14
2 1 2 4 3 13 4 12
3 1 4 5 7 12 16 10
4 1 1 8 4 10 15 4
5 0 4 6 7 15 4 18
6 0 0 4 5 7 5 12
7 0 0 3 7 7 13 13
8 0 0 9 5 3 8 15
9 0 0 7 5 9 12 16
10 0 0 5 8 0 10 15
Jumlah 6 13 55 64 88 104 129
Rata- 0,6 1,3 5,5 6,4 8,8 10,4 12,9
rata
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari ke-2 (48 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 5 3 6 22 29 28 29
2 4 3 9 15 20 15 30
3 2 4 11 20 22 32 19
4 0 4 15 5 18 28 16
5 0 6 15 12 28 12 30
6 0 0 8 9 15 19 19
7 0 0 8 9 18 14 14
8 0 0 15 10 10 18 32
9 0 0 12 9 27 30 23
10 1 0 11 11 7 31 26
Jumlah 12 20 110 122 194 227 238
Rata- 1,2 2,0 11,0 12,2 19,4 22,7 2,38
rata

Grafik 2.2
Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Per Konsentrasi pada 24 jam dan
48 jam
25

20

15

24 JAM
10
48 JAM

0
0% 3,10% 6.25% 12.5% 25% 50% 100%
KONSENTRASI

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
2. Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau
yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah?

Jawaban Pertanyaan:

1. Fungsi larutan kontrol sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan


deterjen sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang
paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati dapat disimpulkan
karena mungkin bibit kacang hijau tersebut tidak bibit unggul.
3. Karena jika tidak ditutup kertas timah, maka intensitas cahaya akan
masuk ke dalam tempat percobaan. Jika intensitas cahaya masuk ke
dalam tempat percobaan maka pertumbuhannya akan terhambat.

H. PEMBAHASAN
Menurut pengamatan selama 2 hari, terdapat pengaruh deterjen
terhadap perkecambahan kacang hijau. Semakin tinggi konsentrasi
deterjen maka semakin besar pula pengaruhnya dalam menghambat
perkecambahan kacang hijau. Sebaliknya semakin rendah konsentrasi
deterjen maka akan semakin kecil pula pengaruhnya dalam menghambat
perkecambahan kacang hijau. Disini kami dapat membuktikan bahwa
pertumbuhan tanaman akan terganggu jika terdapat zat kimia atau polutan
dalam media tanam.
Menurut Effendi (2003) deterjen termasuk dalam golongan polutan
toksik yang berupa bahan-bahan yang tidak alami dan dapat
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dan karakteristik
morfologi berbagai organisme akuatik.

I. KESIMPULAN
. Setelah pengamatan yang kami lakukan ternyata larutan deterjen
100% sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau, yaitu
kacang hijau rata-rata tidak mengalami pertumbuhan di hari pertama, dan
mengalami pertumbuhan yang sangat kecil di hari kedua. Sedangkan di air
kontrol kacang hijau mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan
sempurna rata-rata kacang hijau tumbuh di hari pertama dan kedua. Dari
sini dapat kita ketahui bahwa pengaruh deterjen sangat tidak baik bagi
perkecambahan, deterjen dapat mempengaruhi proses perkecambahan
kacang hijau. Kacang hijau pada kadar konsentrasi rendah masih bisa
mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi
tinggi kacang hijau tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan
mati.
Semakin rendah persentasi deterjen dalam air, perkecambahan
kacang hijau akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, semakin
tinggi persentasi deterjen perkecambahan menjadi semakin terhambat,
kemudian dari hasil pengamatan larutan yang mengandung deterjen
meninggalkan bekas kekuningan pada kapas tempat kacang hijau tumbuh,
sedangkan air kontrol tetap bersih.

J. DAFTAR PUSTAKA
Bisono, O.H.P dan A. Heryani., 2008. Pengolahan Limbah Deterjen
Sintetik Dengan Trickling Filter. UNDIP, Semarang.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal.
Lichtenberg, D., H, Ahyayauch and F. M, Goñi., 2013. The mechanism of
detergent solubilization of lipid bilayers.Biophysical Journal
Rumanta, Maman, dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Mengukur satu persatu kecambah kacang hijau untuk penelitian
ini. Saran dan masukan: alangkah baiknya ketika melakukan percobaan
ini, gelas yang digunakan adalah gelas/wadah yang cukup lebar
diameternya, agar nantinya dapat mengatur posisi/jarak kacang hijau
supaya tidak berdekatan/bergerombol. Kalau bergerombol nantinya
akan sulit untuk mengukur panjang akarnya.

L. FOTO-FOTO BERSERI PRAKTIKUM


Judul Percobaan: Pengaruh Deterjen terhadap Perkecambahan

Tahap Awal/ Pembuka Menyiapkan atau menyediakan alat dan bahan


(Dokumentasi pribadi)
Proses Kegiatan Praktikum
Proses pembuatan larutan

(Dokumentasi Pribadi)

Proses mengatur kacang hijau dalam gelas


kimia dengan label yang sesuai

(Dokumentasi pribadi,)
Proses memasukkan larutan deterjen kedalam
gelas kaca yang sudah berisi kacang hijau

(Dokumentasi Pribadi,)

Tahap Akhir
Kacang hijau setelah 24 jam

(Dokumentasi pribadi)

Kacang hijau setelah 48 jam

(Dokumentasi Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai