Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM MANDIRI

IPA MODUL 7 OPTIK DAN MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET

Di Susun Oleh :
Santia ( 856763806 )

Tutor :
Metta Liana, S Si, S. Pd, M.P
Mata kuliah :
Pratikum ipa di SD

UPBJJ 19/ PALEMBANG


POKJAR PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

1
MODUL 7 OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 SIFAT CAHAYA

1. PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA


1.1. Latar belakang
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter. Sifat pemantulan pada cermin
cekung Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya dan
Memantulkan berkas cahaya (kovergen).
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung Ada 3 sinar istimewa yang dapat
digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda yang berada di
depan cermin cekung yaitu: Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik focus Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan
kembali Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion
kendaraan.
Sifat pemantulan pada cermin cembung Bayangan yang dihasilkan adalah
bayangan maya yang diperkecil Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu,
Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik
fokusnya, Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama, Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
1.2. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa

2
d. Menentukan focus cermin cekung.
e. Menentukan fokud lensa cembung
1.3. Manfaat
Untuk mengetahui sifat-siafat cahaya, sifat-sifat bayangan yang dihasilkan
oleh cermin cembung dan cekung serta mengetahui fokus cermin cekung dan
cembung.
1.4. Metodologi
a. Alat dan Bahan
1) Cermin datar (3x6 cm2)
2) Cermin cembung
3) Cermin cekung
4) Lampu senter
5) Busur derajat
6) Kertas putih
7) Lilin (Gambar 1 alat dan bahan)
8) Layar (tabir kertas)
9) Celah cahaya
1.5. Landasan Teori
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter.
a. Sifat pemantulan pada cermin cekung
1) Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2) Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
b. Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak
bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3) Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali

3
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca
spion kendaraan
c. Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1) Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2) Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa
yaitu:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari
titik fokusnya
2) Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar
sumbu utama
3) Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan
dipantulkan seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M : perbesaran bayangan
h’ : tinggi bayangan benda
h : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin
s : jarak benda ke cermin
1.6. Cara Kerja
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
1) Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin
datarseperti gambar dibawah ini.
2) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datag dan sudut pantul.
4) Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
5) Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar
dan mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan
cermin datar.
6) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin

4
datar tersebut
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
1) Menyusun semua alat seperti gambar dibawah ini,
2) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3) Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
Nampak sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang
terbentuk.
4) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1) Menyusun alat seperti Gambar dibawah ini.
2) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
cekung.
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
4) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin
cekung tersebut.
5) Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan
jarak bayangan.
6) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut.

5
1.7. Hasil dan Pembahasan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

(Gambar. 2 )

Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)


Tabel. 1 Hasil pengamatan cermin datar
NO I (derajat) r (derajat)
1 35 35
2 40 40
3 45 45
4 50 50
5 55 55
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
1) Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan .

6
2) Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3) Tegak.
4) Maya.
5) Sama besar
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

(Gambar. 3)

Tabel. 2 Hasil pengamatan


No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

7
Sifat bayangan yang dibentuk cermin cembung
1) Maya
2) Sama tegak.
3) Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

(Gambar. 4)

Tabel. 3 Hasil pengamatan cermin cekung.


No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 M 2 Cm

8
Sifat bayangan yang dibentuk cerin cekung.
1) Maya
2) Sama banyak
3) Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
d. Analisis Data
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh
perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut :
Proses pembentukan bayangan :
1) Benda di depan cermin datar.
2) Berlaku hukum pemantulan.
3) Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai
cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang
putus-putus (biru muda).
4) Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai
cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang
putus-putus (merah).
5) Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru
muda dan merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan
bayangan ujung benda.
6) Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin,
akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus
(kuning), merupakan bayangan pangkal benda.
7) Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah:
1) Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2) Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3) Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali
4) Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita
harus menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi

9
bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan
dari lantai setinggi.
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala

2. PERCOBAAN PEMBIASAAN CAHAYA


2.1. Alat dan bahan
a. Lampu senter
b. Celah cahaya
c. Balok kaca
d. Kertas putih
e. Busur derjat
f. Lensa cembung
g. Lensa cekung
h. Layar tabir kertas
i. Lilin
j. Pengaris panjang
2.2. Prosedur percobaan
a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti Gambar 7.4
b. Nyalankan lampu senter dan amatilah dengan baik jalannyabekas sinar
pada saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut
datang dan sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut
bias tersebut.
d. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
denganjarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan
lensa perlahanlahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf
menjadi sangat besar dankabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke

10
lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.
e. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang. Atur letak
lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangannya lalilin paling tajam
pada tabir. Ukur Jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) dan catat sifat-sifat
batangan yang dibentuk lensa cembung tersebut,
f. Pergunakanlah lensa cekung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
denganjarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa perlahan lahan
menjauhi huruf tersebut.Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cekung tersebut.
2.3. Hasil dan pengamatan
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

(Gambar 5)

11
Tabel 4 hasil pengamatan

I (derajat) R (derajat)
No
sudut datang sudut bias
1 30O 30O
2 70O 70O
Sifat nya
1. Nyata
2. Terbalik
Gambar 6

Tabel 5 jarak benda ke lensa cembung


No Jarakbenda(cm) Jarakbayangan(cm)
1 16cm 14cm
2 19cm 15cm
3 24cm 18cm
4 30cm 20cm
Sifat bayangan
1. Maya
2. Tegak

12
2.4. Pertanyaan

a. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada dijauh tak berhingga.
Dengan menggunakan persamaan 7.5 pada landasan teori,tentukan jarak fokus
cermin cekungtersebut!
Jawab :
Jarak Fokus = Jarak
BendaS =f
Sehingga = 1/s’ = 0

s′=∞

b. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk
bayanganpada jarak dua kali jarak bendanya.dimanakah benda harus diletakkan dari
cermincekungtersebut?
Jawab : f=10 cm
f=10 cm
s ′=

2ss=?
1 1 1
Maka, = −
f s′
s
1 1
1 −
=
𝑠 10 2𝑠
1 1 1
+ =
𝑠 2𝑠 10
3 1
=
𝑠 5
3 x5 =s
s=15 cm
c. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat
membentuk bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak
bendanya, dimanakah benda harus diletakkan terhadap lensa
cembung tersebut? 60 cm

13
2.5. Kesimpulan
Sifat cahaya yaitu cahaya dapat merambat lurus dan cahaya dapat
dipantulkan. Sifat bayangan pada cermin datar yaitu Tegak, Maya dan
Samabesar. Sifat bayangan pada cermin cekung yaitu, Apabila benda dekat
dengan cermin maka bersifat Maya, Lebih Besardan Tegak. Apabila benda
jauh dengancermin maka bersifat Nyata danTerbalik. Sifat bayangan pada
cermin cembung yaitu Tegak, Maya dan Diperkecil. Sifat cahaya pada
pembiasan bahwa cahaya dapat dibiaskan dan cahaya dapat menembus benda
bening. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung MayadanTegak. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung Nyata dan terbalik.

2.6. Daftarpustaka
Rumanta,M.2020.Praktikum IPAdiSD.UniversitasTerbuka,Tangerang.
2.7. Kesulitan yang dialami
Kesulitan yang dialami yaitu pada saat percobaan menentukan jarak benda
dan jarakbayangan. Dimana cukup sulit membuat bayangan menjadi tajam
pada tabir. Selain itumasihkelirunyaantaramenentukan jarak bendadanjarak
bayangan

14
Kegiatan Praktikum 2
Lensa Cembung dan Cermin Cekung

l. Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari
lensa.Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu
utama.Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa
cembung dan lensa cekung.Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul
(konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen
(Sarojo, 2011).

Alat optik yaitu cermin dan lensa yang sering kita jumpai,baik itu lensa cembung,
lensa cekung,cermin datar, cermin cembung,maupun cermin cekung. Cermin merupakan
benda optik yang tidak tembus cahaya yang memantulkan hampir semua cahaya yang
datang.Sedangkan lensa adalah piranti optis yang dibatasi oleh dua permukaan bola atau
salah satu bidang batasnya bidang datar.Pada percobaan ini digunakan lensa cembung dan
cermin cekung.

Titik api lensa positif (cembung) merupakan titik potong berkas sinar bias jika sumber
cahaya berada jauh tak hingga. Sedangkan titik api cermin cekung merupakan titik potong
berkas sinar pantul, jika sumber cahaya berada jauh tak terhingga.
Persyaratan jauh “tak terhingga” dapat juga dipenuhi asalkan berkas sinar yang
menuju ke lensa atau cermin merupakaan berkas yang sejajar. Jarak titik api (f) dapat
ditemukan dari hubungan :
1=1+1
_ _ _
f s s’

Dengan :
F adalah jarak titik api (m)
S adalah jarak benda (m)
S’ adalah jarak bayangan (m)

Sedangkan keakuratan lensa (p) dinyatakan dengan

P=1
_
F

Dalam hal ini f harus dinyatakan dalam satuan meter dan satuan kekuatan lensa
adalah dioptri.

1. KEGIATAN PRAKTIKUM
1.2. Tujuan

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat :


1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

ll.Metodelogi
2.1. Alat dan Bahan
1. Meja optik lengkap
2. Lensa Cembung
3. Cermin Cekung
4. Layar
5. Sumber Cahaya (lilin atau lampu)

2.2. Prosedur Percobaan


1. Percobaan lensa cembung
a. susunlah lensa pada dudukannya dan letakkanlah di antara layar dan sumber cahaya
(Gambar 7.7)
b. Nyalaknlah sumnber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
c. Ukurlah jarak benda (S) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

2. Percobaan cermin cekung


a) Susunlah alat
b) Nyalakanjah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.

Hasil Pratikum 2 Lensa Cembung dan Cermin Cekung


1. Lensa Cembung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 3 cm 2 cm
2 2 cm 2 cm
3 2 cm 3 cm
4 1 cm 2 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 5,5 cm 5 cm
2 4,5 cm 5 cm
3 4 cm 5,5 cm
4 1,5 cm 3 cm
Pembahasan

Dari praktikum yang telah dilakukan di atas, terdapat pengamatan sifat-sifat dan jarak
titik fokus pada lensa cembung.Percobaan pengukurannya dilakukan hingga 5 kali.Dalam 5
kali percobaan tersebut dapat diketahui adanya perbedaan jarak yang berbeda.

Percobaan di atas juga dapat menggambarkan bahwa lensa cembung memiliki sifat
mengumpulkan sinar atau cahaya.Berkas cahaya yang sejajar dengan sumbu utama bisa
mengenai permukaan lensa. Saat hal ini terjadi, maka berkas cahaya akan dibiaskan melewati
satu titik.

Adapun hasil percobaan tersebut, memiliki jarak hasil yang tidak sama atau tidak akurat.
Ketidak akuratannya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang dimaksud
adalah sebagai berikut :

1. Tidak akurat pengukurannya.


2. Tidak terdapat bayangan fokus pada lensa cembung yang digunakan.
3. Perhitungan datanya tidak akurat.
4. Bayangan yang fokus, tidak berhasil didapatkan karena ada cahaya terang yang
menjadi penghalang.

Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa jarak benda yang
semakin dekat akan menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin jauh dengan
cermin. Sebaliknya, jarak benda yang semakin jauh akan menghasilkan jarak bayangan
benda yang semakin dekat.

Jarang benda yang diubah dalam ukuran berapapun, tidak akan mengubah fokus atau
titik api itu sendiri. Sedangkan sifat yang terbentuk dari bayangan yang ada tersebut
bergantung pada jarak bayangan dan jara benda itu sendiri.
Daftar pustaka

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Foto-foto Kegiatan Pratikum


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 7 OPTIK KEGIATAN PRAKTIKUM 3 MATA

A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Bintik Buta

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui bagaimana bayanan benda jika mengenai bintik buta.
2. Menentukan jarak benda yang anda lihat yang bayangannya tepat mengenai bintik
buta

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar A dan B
2. Tabel pengamatan.
3. Alat tulis dan penggaris.

D. LANDASAN TEORI
Mata adalah organ penglihatan. Mata mendeteksi cahaya dan mengubahnya
menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf. Pada organisme yang lebih tinggi, mata
adalah sistem optik kompleks yang mengumpulkan cahaya dari lingkungan
sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui diafragma, mempokuskan melalui
penyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah gambar, mengkonversi gambar tersebut
menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan mentransmisikan sinyal-sinyal ke
otak melalui jalur saraf kompleks yang menghubungkan mata melalui saraf
optik menuju korteks visual dan area lain dari otak.
Titik buta adalah daerah visual di otak yang tidak mendapatkan informasi dari
mata, yakni daerah yang berhubungan dengan kurangnya deteksi cahaya dari sel
fotoreseptor dimana saraf optik melewati cakram optik pada retina. Karena tidak ada
sel yang mendeteksi cahaya pada cakram optik, maka ada bagian dari bidang visi
yang tidak terlihat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bintik buta(1)
(1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu gambar titik buta, tabel
pengamatan dan alat.
(2) Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.
(3) Pegang gambar A dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata anda.
(4) Pusatkan pandangan mata kanan anda pada tanda positif (+), selanjutnya
secara perlahan –perlahan dekatkan gambar tersebut ke bagian muka anda
dengan pandangan mata kanan anda tetap terfokus pada tanda (+) tersebut.
(5) Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam (●) pada gambar
tersebut tidak tampak dalam pandangan anda?
(6) Catat pengamatan pada lembar pengamatan.
2. Bintik buta (2)
(1) Perhatikan gambar B
(2) Tutup mata kiri dengan jari, dan mata kanan, pandanglah tanda positif (+)
secara tajam, jarak gambar mulai dengan 60 cm dari mata anda
(3) Secara perlahan-lahan, dekatkan gambar tersebut ke arah muka anda,
sementara pandangan anda tetap tertuju pada tanda (+)
(4) Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tampak menghilang dari pandangan.
(5) Lanjutkan gerakan pada gambar B, selanjutnya pada garis pendek terlihat
kembali? Apa yang anda lihat anatara garis panjang dengan garis pendek.
(6) Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan gambar A

No Jarak gambar A dari Dengan fokus pada tanda positif (+) maka tanda Keterangan
mata anda bundaran hitam
1 60 Tampak jelas
2 59 Tampak jelas
3 58 Tampak jelas
4 57 Tampak jelas
5 56 Tampak jelas
6 55 Tampak jelas
7 54 Buram
8 53 Buram
9 52 Menghilang

Hasil pengamatan gambar B


No Jarak Dengan fokus pada titik (+) makia
gambar A
dari mata
anda
Garis pendek Garis pendek tampak menyatu dengan
garis panjang
60 Tampak Jelas
59 Tampak Jelas
58 Tampak Jelas
57 Buram
56 Buram
55 Menghilang
45 Tampak meyatu √

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada percobaan bintik buta (1), mengapa (●) menghilang dari pandangan anda
pada njarak tertentu.
2. Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!

Penyelesaian:
1. Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+),
semakin dekat jarak fokus maka tanda (●) akan hilang
2. Karena pada saat kita fokus pada (+) garis disampingnya akan samar samar terlihat
sehingga jarak antara garis pendek dan panjang akan tidak terlihat. Pada jarak 45 cm.
Karena semakin dekat jarak pada fokus (+) maka semakin tidak terlihat gambar
disebelahnya.

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-1 atau bagian A dari jarak 60
cm hingga 55 cm tanda tanda bundaran hitam (.) masih nampak, namun pada jarak
54 cm (.) sudah tidak tampak terlihat karena padangan fokus kita lebih dekat
dengan tanda positif (+). Hal ini menunjukkan bahwa semakin dekat mata kita
kepada titik fokus maka semakin tidak terlihat gambar disekitarnya.
Padajarak 60 cm garis pendek masih terlihat jelas namun pada jarak 57 cm
garis mulai buram dan pada 55 cm garis sudah tak terlihat hanya terlihat garis lurus,
dan pada jarak 45 cm garis nampak menyuatu karna jarak terlalu dekat dan fokus pada
tanda (+). Sehingga mata kita kesulitan melihat jarak anatara garis pendek dan garis
panjang sehingga tampak menyatu.

I. KESIMPULAN
Pada percobaan bintik buta (1) tanda positif (●) tidak terlihat pada jarak 55
cm, sedangkan pada percobaan bintik buta (2) pada jarak 45 cm garis pendek dan
garis panjang tampak menyatu.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman (2019) Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka
https://id.wikipedia.org/wiki/Titik_buta_(penglihatan). Diakses pada tanggal 19
november 2021. Pukul 05:46 WIB

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan dalam percobaan ini adalah pada saat fokus pada (+) baik pada
percobaan bintik buta (1) maunpun (2) untuk melihat (●) maupun garis panjang dan
pendek sangat sulit. Sehingga perlu konsentrasi dan perlu mempertimbangkan selain
fokus (+) kita juga perlu mempertimbngkan yang terlihat disekitarnya.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)


A. JUDUL PERCOBAAN

Percobaan Iris (pupil) Mata

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan terang
2. Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lilin
2. Korek api;
3. Senter;
4. Kucing;
5. Tabel pengamatan;
6. Alat tulis.

D. LANDASAN TEORI
Iris mata merupakan salah satu bagian mata yang berada di dalam. Fungsi iris
mata adalah untuk memberi warna pada mata dan mengatur besar kecilnya pupil.
Pupil: berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Seperti manusia, dalam mata kucing juga ada bagian iris. Iris ini memberikan
warna pada mata kucing.Iris adalah area berwarna yang ada di sekitar pupil mata.Iris
memiliki dua lapisan yang disebut stroma dan jaringan epitel. Kedua lapisan ini
memiliki sel yang memproduksi warna, yaitu melanosit

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Iris (pupil) Mata pada Manusia
1. Mintalah teman anda untuk bekerja secara berpasangan
2. Masuklah kedalam suatu ruangan yang teduh (redup cahaya)
3. Mintalah teman anda untuk duduk berhadapan, kemudian suruhlah menutup mata
dengan kedua tangannya, ambil dan nyalakan lilin kurang lebih 10 cm dari mata
teman anda tersebut. Selanjutnya amati pupil matanya dengan cermat dan
gambarkan hasilnya.
4. Matikan lilin dan suruh kawan anda membuka mata kanan, kemudian perhatikan
pula bagaimana bentuk dan keadaan pupil mata teman anda tersebut dengan
cermat dan gambarkan hasilnya. Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar
kerja.

Iris (pupil) pada mata kucing


1. Ambillah seekor kucing, dan bawalah ketempat yang teduh
2. Amati mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil pengamatan anda.
3. Ambilah sebuah senter, kemudian sorotkan senter tersebut ke mata kucing! Coba
anda perhatikan pupil mata kucing tersebut, baik bentuk maupun ukuranya.
Selanjutnya gambarkan hasil pengamatan anda. Tuangkan setiap hasil pengamatan
anda dalam tabel lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN

Mata saat lilin dimatikan


mata saat lilin dihidupkan

Mata kucing tanpa disorot senter Mata kucing saat disorot senter

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dari hasil pengamatan anda tersebut, mana yang lebih besar, apakah pupil mata
ketika lilin mata dinyalakan ataukah lilin dipadamkan.
2. Apakah fungsi pupil mata bagi penglihatan ?jelaskan!

Penyelesaian:
1. Pada saat lilin dimatikan
2. Pupil: berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

H. PEMBAHASAN

Pada saat lilin dinyalakan pupil mata mengecil sedangkan pada saat lilin
dimatikan pupil mata membesar. Ini terjadi karena melebar atau mengecilnya pupil ini
terjadi secara otomatis berkat saraf pada mata. Dalam kondisi minim cahaya atau di
kegelapan, pupil akan membesar, sehingga lebih banyak cahaya yang sampai ke retina
untuk menunjang penglihatan.Sebaliknya, dalam kondisi terang, pupil akan mengecil
untuk membatasi cahaya yang masuk ke mata. Jika terlalu banyak cahaya yang masuk
ke dalam mata, mata bisa silau dan pandangan menjadi tidak nyaman,
Mata kucing ditempat teduh terlihat warna mata kucing sama saat dicahaya
terang , namun saat disenter mata kucing seperti menyala. Saat disorot lampu mata
nampak menyala ini terjadi karena di dalam membran-membran mata kucing ini,
terdapat sel-sel yang berkilauan dan memberikan pengaruh persis seperti cermin,
sehingga memantulkan cahaya. Itulah sebabnya mengapa mata kucing akan terlihat
bersinar atau menyala, saat disorot dengan senter.
I. KESIMPULAN
Pupil mata manusia mengecil ditempat terang dan melebar ditempat gelap. Mata
kucing jika disenter akan menyala.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman (2019) Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Penerbit
Universitas Terbuka
https://www.alodokter.com/ diakses pada tanggal 19 november 2021. Pukul 06.48
WIB.
https://www.kompas.com/.diakses pada tanggal 19 november 2021. Pukul 06.50 WIB.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan terjadi pada saat mengamati mata manusia dimana saat ditempat
gelap tidak begitu nampak warna iris nya namun nampak melebar. Sarannya jika
melakukan percobaan ditempat teduh namun jangan terlalu gelap.
Saat ingin mengamati kucing sangat sulit untuk diambil gambar. Saran amati kucing
dari kejauhan tanpa membuat kucing tidak nyaman.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat dan bahan


Saat menutup kedua mata

Pada saat lilin dinyalakan


Pada saat lilin dimatikan

Sebelum disenter Setelah disenter


KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN

Judul Percobaan 1 :Muatan Listrik


1. Tujuan
a. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
b. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

2. Dasar Teori
Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupunelektron (muatan
negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya
kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif.
Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu
muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral,
jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk
muatan total yang netral atau tak bermuatan. Alat pengukur torsi (gaya yang sangat
lemah) buatan Charles Coulomb untuk mengukur muatan listrik.

3. Alat dan Bahan


• Bola pingpong 2 buah.
• Benang jahit secukupnya.
• Lembaran wool dan nilon.
• Tas plastic.
• Isolasi.
• Sisir plastic.
• Potongan kertas yang kecil-kecil.

4. Data Hasil Pengamatan

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan

Wool plastik nilon


Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik

Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

Gambar 8.1 Gambar 8.2 Gambar 8.3


Pecobaan bola pingpong Pecobaan bola pingpong Pecobaan bola pingpong
digosok dengan wool digosok dengan plastik digosok dengan nilon

5. Analisis Data
▪ Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
▪ Ada muatan listrik.
▪ Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
▪ Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
▪ Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
▪ listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

6. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?

7. Jawaban Pertanyaan
a. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
b. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
c. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:
1) B bermuatan positif
2) C bermuatan negatif
3) D bermuatan positif
d. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.

8. Kesimpulan
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan benda
yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN

Judul Percobaan 1 :Arus dan Tegangan Listrik


1. Tujuan :
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

2. Teori Dasar
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran
ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya
aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

3. Alat dan Bahan


▪ Baterai 1,5 volt 3 buah.
▪ Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
▪ Bolalampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
▪ AVO meter 1 buah.
▪ Dudukan baterai 3 buah.

4. Cara Kerja
▪ Susun 1, 2 sampai 3 buah baterai secara seri!
▪ Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
▪ Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum menyala
periksalah penyebabnya.
▪ Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia A
VO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.

5. Data Pengamatan
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √

2. Lempengan tembaga √ √

3. Lempengan seng √

4. Kayu √ √

5. Karet penghapus √ √

6. Mata pensil (Grafit) √ √

7. Kertas √ √

8. Tas plastic √ √

9. Air kran √ √

10. Air garam √ √


6. Pembahasan
➢ Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
➢ Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.
➢ Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap
menyala.
➢ Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.
➢ Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
➢ Mata pensil (Grafit)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu
tidak menyala.
➢ Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
➢ Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.
➢ Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu
tidak menyala.
➢ Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan
dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan
lampu tetap menyala.
• Percobaan Tegangan Listrik
1. Hasil pengamatan
Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu tidak menyala.
Karena rangkaian disamping adalah rangkaian terbuka
sehingga tidak ada tegangan listrik. Sedangkan syarat
agar arus mengalir adalah rangkaian harus tertutup.

Gambar 8.8
Saklar ditutup lampu tidak menyala

Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala redup,


karena rangkaiannya tertutup. Namun karena hanya
menggunakan satu baterai arus yang terjadi tidak terlalu
besar.

Gambar 8.9
Lampu menyala redup
karena arus tidak terlalu besar

Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala lebih


terang, karena baterai lebih banyak, sehingga arus
mengalis lebih besar.

Gambar 8.10
Lampu menyala lebih terang karena jumlah
baterai lebih banyak

Setelah saklar s ditutup, ternyata lampu menyala sangat


terang, karena menggunakan lebih banyak baterai,
sehingga arus mengalis lebih besar.

Gambar 8.11
Lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterai lebih banyak

7. Pertanyaan dan Jawaban


a. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi oleh kuat
lemahnya arus listrik yang ada.
b. Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu menyala terang.
c. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
d. I = VI = arus listrik (ampere)
i. R V = tegangan listrik (volt)
e. R = VR = hambatan listrik (ohm)
i. I
f. V = I.R

g. Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang disusun
secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dari nyala lampu
redup.
h. 5). Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
i. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

9. Kesimpulan
a. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
b. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN

Judul Percobaan 1 :Energi Listrik


1. Lilitan kawat tidak mengalami reaksi sebab tidak terkena hantaran panas listrik.

2. Setelah dua menit diletakkan pentul korek api pada lilitan kawat ternyata pentul korek
api itu ikut panas dan bias terbakar.
3. Saklar s dibuka, thermometer menunjukan penurunan suhu.
4. Saklar s ditutup, termometer menunjukkan kenaikan suhu.
5. Setelah saklar ditutup pada termometer akan menunjukkan kenaikan suhu karena
adanya aliran listrik yang mengalir pada lilitan kawat.

• Jawaban pertanyaan
Perubahan energi yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik adalah energy
listrik menjadi energy panas (kalor).
• Kesimpulan
Energi listrik tidak dapat diciptakan dan tidak dapat di musnahkan.

Anda mungkin juga menyukai