Anda di halaman 1dari 142

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD

MODUL 7: OPTIK

DISUSUN OLEH:
NAMA : NITA SUGIANTI
NIM : 858872079
KELAS : PGSD SI (BI)

UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. PEMANTULAN CAHAYA
A. JUDUL PERCOBAAN

 Pemantulan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang memiliki
sifat mendua. Disatu sisi cahaya merupakan gelombang namun disisi lain cahaya
memiliki sifat seperti sebuah partikel. Salah satu sifat cahaya sebagai gelombang adalah
dapat mengalami pemantulan (refleksi) sedangkan salah satu sifat cahaya sebagai partkel
adalah cahaya dapat mengalami peristiwa tumbukan (Herman, 2015 : 39).
Ketika sebuah berkas cahaya mengenai sebuah permukaan bidang batas yang
memisahkan dua medium yang berbeda, seperti misalnya sebuah permukaan udara kaca,
energi cahaya tersebut dipantulkan dan memasuki medium kedua, perubahan arah dari
sinar yang ditransmisikan tersebut disebut pembiasan ( Tipler, 2001 : 446)
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung
dan cermin cembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang
memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter
Sifat pemantulan pada cermin cekung
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya
2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)
Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya
yang berbentuk cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraan
Sifat pemantulan pada cermin cembung :
1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil
2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)
Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
seolah-olah sinar datang dari titik tersebut.
M : perbesaran bayangan
h’ : tinggi bayangan benda
h : tinggi benda
s’ : jarak bayangan benda ke cermin
s : jarak benda ke cermin
E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.


a) Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar
7.1 di modul halaman 7.5.
b) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datag dan sudut pantul.
d) Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r) tersebut.
e) Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
f) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
a) Menyusun semua alat seperti gambar 7.2 di modul halaman 7.6.
b) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c) Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a) Menyusun alat seperti Gambar 7.3 di modul halaman 7.7.
b) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
e) Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda
dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

F. HASIL PENGAMATAN

1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

b. Besar sudut datang (i) dan Sudut pandang pantul (r)


NO i (derajat) r (derajat)
1 120
120
2 130 130
3 180 180
4 270 270
5 330 330

c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


1. Tinggi benda = tinggi bayangan .
2. Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


1. Maya.
2. Sama tegak.
3. Bayangan lebih kecil dari pada bendanya
c. Hasil pengamatan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 10 cm 35 cm
2 15 cm 40 cm
3 20 cm 50 cm
4 25 cm 55 cm

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

Jalannya Sinar pada Cermin Cekung

Proses pembentukan bayangan pada cermin cekung


b. Sifat bayangan yang dibentuk.
1. Maya
2. Sama tegak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya
c. Hasil pengamatan.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 10 -30

2 15 -32

3 20 -35

4 25 -45

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sifat bayangan yang dibentuk Cermin datar
2) Sifat bayangan yang dibentuk Cermin cekung
3) Sifat bayangan yang dibentuk Cermin cembung
Jawaban :
1) Bersifat semu (maya), Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap
cermin (berkebalikan), Ukuran bayangan sama dengan ukuran benda, Tinggi benda
sama dengan tinggi bayangan, Jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak
bayangan terhadap cermin.
2) Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan dan Letak Bayangan pada Cermin Cekung
No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan
1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di belakang cermin
2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di belakang cermin
3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di depan cermin
4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama Di depan cermin
besar
5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di depan cermin
3) Maya, Tegak, Diperkecil, Terletak di belakang cermin, yaitu di antara titik pusat optik
(O) dan titik fokus (F), Jarak bayangan lebih kecil dari jarak benda (s’ < s), Jarak
bayangan selalu berharga negatif (s’ = −).

H. PEMBAHASAN

1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar


Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul. Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin
datar berikut :
Proses pembentukan bayangan :
b. Benda di depan cermin datar.
c. Berlaku hukum pemantulan.
d. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin,
akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
e. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
f. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
g. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning),
merupakan bayangan pangkal benda.
h. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah:
1. Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2. Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali
4. Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus
menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari
lantai setinggi;
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala

I. KESIMPULAN
1. Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar,
2. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah:
a) Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
b) Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
c) Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali
Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus
menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Herman dan asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar: Unit
Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar.
Tipler, Paul. 2001. Fisika Sins dan Teknik. Jakarta: Erlangga

K. KESULITAN YANG DIALAMI

 Tidak menemui kesulitan apapun


L. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan Bahan

Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar


Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung


2. PEMBIASAN CAHAYA
A. JUDUL PERCOBAAN
 Pembiasan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
1) Menjelaskan sifat cahaya
2) Menjelaskan sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
3) Menjelaskan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
4) Menentukan fokus cermin cekung
5) Menentukan fakus lensa cembung

C. ALAT DAN BAHAN


1) Lampu senter
2) Celah cahaya
3) Balok kaca
4) Kertas putih
5) Busur derajat
6) Lensa cembung
7) Lensa cekung
8) Layar (tabir kertas)
9) Lilin
10) Penggaris panjan (100 m)

D. LANDASAN TEORI
Pengertian Pembiasan (refraksi) cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya.
Pembiasan cahaya disebabkan medium (zat Perantara) yang dilalui cahaya berbeda kerapatam
optiknya yang menyebabkan kecepatan cahaya pada medium itu berbeda pula.

Contoh Pembiasan Cahaya : Cahaya dari udara ke kaca, dari air ke kaca, dari udara ke air,
dan sebagainya kelihatan bengkok/membelok. Alat yang digunakan untuk menyelidiki
pembiasan cahaya adalah cakra optik.
Hukum Snellius pada pembiasan Cahaya menyatakan :

a) Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar

b) Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium yang rapat dibiaskan mendekati
garis normal

c) Sinar datang dari medium rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan menjahui garis
normal

d) Sinar datang yang tegak lurus dengan bidang batas tidak dibiaskan, melainkan
diteruskan. pembiasan cahaya

INDEKS BIAS

Indeks bias mutlak adalah perbandingan antara cepat rambat cahaya dalam ruang hampa
dan cepat rambat cahaya dalam medium lain. Indeks bias medium yang rapat itu lebih besar dari
indeks bias medium yang kurang rapat. Sebaliknya indeks bias medium kurang rapat itu lebih
kecil dari indeks bias medium yang rapat. Indeks Bias mutlak dirumuskan :
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menyusun lampu senter, celah cahaya dan balok kaca
2) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4) Mempergunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang reatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian menggeser jarak yang relatif
dekat antara lensa dan huruf. Kemudian menggeser lensa perlahan lahan menjauhi
huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak
tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
5) Menyusun lensa cembung, layar, lilin dan pengaris panjang
6) Mengatur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-sifat
baingan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
7) Mempergunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku anda,
dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian menggeserkan lensa secara perlahan
menjauhi huruf tersebut. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
lensa cekung tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca.
b. Sudut yang dibentuk
No Sudut datang Sudut bias
1. 150 230
2. 280 360
3. 350 400
4. 380 430

c. Jarak benda ke jarak bayangan


Percobaan membaca huruf dengan lensa cembung

No Bayangan Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1. Besar 10 -51
2. Sangat besar 14 -47
3. Kabur 19 -30
4. Tidak tampak 29 -25

Percobaan membaca huruf dengan lensa cekung

No Bayangan Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1. kecil 3 51
2. Sangat kecil 8 46
3. Kabur 10 41
4. Tidak tampak 16 35

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
2) Sifat bayangan yang dibentuk lensa
cembung Jawaban :
1) bayangan benda, biasanya lebih besar dari pada aslinya.
2) bayangan benda lebih kecil daripada aslinya.

H. PEMBAHASAN
Berkas cahaya yang mengenai permukaan bidang batas yang memisahkan dua medium
yang berbeda (ex : permukaan kaca) energi cahaya akan memantulkan dan memasuki
medium kedua.
I. KESIMPULAN
Sudut bias tergantung pada laju cahaya dalam dua medium dan sudut pandang.
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati
bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya.Indeks bias mutlak suatu bahan
adalah perbandingan kecepatan cahaya diruang hampa dengan kecepatan cahaya di bahan
tersebut. Indeks bias relatif merupakan perbandingan indeks bias dua medium berbeda.
Indeks bias relatif medium kedua terhadap medium pertama adalah perbandingan indeks
bias antara medium kedua dengan indeks bias medium pertama.Pembiasan cahaya
menyebabkan kedalaman semu dan pemantulan sempurna

J. DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/fisika-kelas-8-pembiasan-cahaya-dan-kaitannya-dengan-
peristiwa-terbentuknya-pelangi. Diakses Kamis, 5 November 2020.
Rumanta, Dr. Maman Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka Banten. 2019

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Mencari lokasi yang tidak cukup cahaya untuk melihat hasil pembiasan cahaya dengan
hasil yang lebih maksimal. Karena ruang kelas masih cukup terang sehingga harus
mencari lokasi yang lebih gelap. Karena praktikum dilakukan pada pagi hari.
Saran dan masukan sebaiknya praktikum dilakukan pada malam hari agar mendapatkan
hasil bias cahaya yang lebih maksimal
L. FOTO PRAKTIKUM
Foto-foto Hasil Praktikum

Alat dan bahan

jalannya berkas sinar pada balok kaca

Sudut yang
dibentuk
Membaca huruf dengan lensa cembung

Membaca huruf dengan lensa cekung


3. PERCOBAAN DIFRAKSI, INTERFERENSI DAN DISPERSI
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan fokus lensa cembung dan cekung serta menjelaskan sifat-sifat cahaya.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lampu TL
2. Kisi disfraksi.

D. LANDASAN TEORI
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan spektrum yang terbatas
(spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada spektrum tertentu tersebut
gelombang elektromagnetik dapat terlihat yang kemudian kita sebut sebagai cahaya.
Tidak ada batasan yang eksak mengenai spektrum optik tersebut, akan tetapi mata normal
manusia dapat menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang antara 400 sampai 700 nm (yang kita sebut sebagai cahaya tampak).
https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/

Selain cahaya adalah gelombang, cahaya juga dapat dikatakan terdiri dari partikel
yang disebut foton. Arah getar cahaya tegak lurus terhadap arah rambatnya, jadi
gelombang cahaya dikategorikan sebagai gelombang transversal.
Gelombang cahaya memiliki empat karakteristik utama, yaitu:
a. Dispersi Cahaya
Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias.
Kita dapat mengamati sifat cahaya ini dengan menggunakan prisma sebagai
medan pembias. Pada prisma, cahaya yang masuk akan mengalami pembiasa dua
kali, yakni saat masuk ke prisma dan saat keluar ke prisma.

Pelangi merupakan salah satu contoh dispersi cahaya yang dapat kita amati
secara alami. Air hujan membiaskan cahaya matahari sehingga cahaya terdispersi
menjadi berbagai cahaya tampak yang kita sebut sebagai pelangi.
b. Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya
atau lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain.
c. Difraksi Cahaya
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah sehingga cahaya
akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat
cahaya yang baru.
d. Polarisasi Cahaya
Polarisasi cahaya merupakan berkurangnya intensitas cahaya yang diakibatkan
oleh berkurangnya komponen pada gelombang cahaya. Polarisasi hanya dapat terjadi
pada gelombang transversal. Polarisasi cahaya dapat terjadi akibat pemantulan,
pembiasan, absorpsi dan hamburan.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyusun lampu TL, penggaris panjang dan kisi.

2. Menyalakan lampu TL, kemudian melakukan pengamatan dengan menggunakan kisi


3000 celah atau d=1/300 cm, jika yang dipilih warna ,ungu, ukurlah jarak warna ungu
yang dilihat di lampu TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang
anda amati tersebut. Ukur jarak kisi ke lampu TL.

F. HASIL PENGAMATAN

Pelaksanaan Praktikum dengan jarak 25 cm

Pelaksanaan Praktikum dengan jarak 50 cm


Pelaksanaan Praktikum dengan jarak 1 m

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa disfraksi, interferensi dan dispersi?
Jawaban pertanyaan :

1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.

2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.


Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan.Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
kedua gelombang tersebut.

H. PEMBAHASAN
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak. Cahaya
adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum
kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang
studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada
fisika modern.
Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:
• Intensitas
• Frekuensi atau panjang gelombang
• Polarisasi
• Fasa
dan sifat optik fisis:
• Interferensi
• Difraksi
• Dispersi
• Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji,
ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.

Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut.

I. KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut
foton.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/. Gelombang Cahaya. Diakses


Kamis 01 Juni 2023.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

 Kesulitan dalam mencari alat dan bahan, beberapa kali datang ke berbagai sekolah
untuk meminjam alat dan bahan namun rata-rata SD tidak memiliki alat tersebut.
L. FOTO PRAKTIKUM
Foto-foto Hasil Praktikum

Alat dan bahan


Pelaksanaan Praktikum dengan jarak 25 cm

Pelaksanaan Praktikum dengan jarak 50 cm


Pelaksanaan Praktikum dengan jarak 1 m
MODUL 7 OPTIK

KP. 2 Lensa Cembung dan Cermin Cekung


LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. JUDUL PERCOBAAN
 Lensa Cembung dan Cermin Cekung

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa.
Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama.
Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat
mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau
konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
i. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar Berkas Sinar Istimewa I

ii. Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II


iii. Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)
Gambar Berkas Sinar Istimewa III
(Sunaryono, 2010)
Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa cekung
pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya.
Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus
f, perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II


c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan
Gambar Berkas Sinar Istimewa III

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. PERCOBAAN LENSA CEMBUNG
a) Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda]

2. PERCOBAAN CERMIN CEKUNG


a) Susunlah alat seperti gambar
b) Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)d. Ulangi percobaan beberapa kali
dengan kedudukan benda yang berbed
F. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung
No Jarak Benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm) Keterangan Hasil
Bayangan
1 2 85 Terbalik diperbesar
2 4 65 Terbalik diperbesar
3 5 50 Terbalik diperbesar
4 8 45 Terbalik diperbesar
5 10 20 Terbalik diperbesar

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda s Jarak bayangan s’ (cm) Keterangan Hasil Bayangan
(cm)
1 1 11 Terbalik diperbesar
2 2 10 Terbalik diperbesar
3 3 9 Terbalik diperbesar
4 4 8 Terbalik diperbesar
5 5 7 Terbalik diperbesar

A. PERTANYAAN-PERTANYAAN
2. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat membentuk bayangan
nyata pada jarak ½ x jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan terhadap lensa
cembung tersebut ?
Jawaban pertanyaan :
1. Jarak fokus lensa cembung :
diketahui : s = 45
s’ = 55
ditanyakan f = ...

Jawab =

= = =
f = 24,75 cm = 24 ¾ cm

2. Kekuatan lensa (p)

3. Jarak fokus cermin cekung =


diketahui : s = 60
s’ = 170
ditanyakan f = ...

Jawab =

= = =

f = 44,35 cm

B. PEMBAHASAN

Titik fokus dicari dengan rumus =

Kekuatan lensa (p) 


C. PEMBAHASAN

Titik fokus dicari dengan rumus =

Kekuatan lensa (p) 


D. KESIMPULAN

Titik fokus dicari dengan rumus =


Kekuatan lensa (p) 

E. DAFTAR PUSTAKA

 Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

F. KESULITAN YANG DIALAMI

 Kesulitan dalam mencari alat dan bahan, beberapa kali datang ke berbagai sekolah
untuk meminjam alat dan bahan namun rata-rata SD tidak memiliki alat tersebut

G. FOTO PRAKTIKUM

Alat dan bahan


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET

DISUSUN OLEH:
NAMA : NITA SUGIANTI
NIM : 858872079
KELAS : PGSD SI (BI)

UNIVERSITAS TERBUKA
2023
LKPI-9 BIMBINGAN

MODUL 8 : LISTRIK DAN

MAGNET

KP.1 KELISTRIKAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KP 1. KELISTRIKAN
PERCOBAAN 1 MUATAN LISTRIK

A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik

B. TUJUAN
a. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan.

b. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


a. Bola pingpong 2 buah.
b. Benang jahit secukupnya.
c. Lembaran wool dan nilon.
d. Tas plastik.
e. Isolasi.
f. Sisir plastik.
g. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik merupakan sifat ataupun muatan dasar yang dibawa partikel dasar
sehingga menimbulkan partikel dasar tersebut hadapi style tarik menarik serta tolak
menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis positif serta negatif. Bila 2
barang mempunyai muatan yang sama akan tolak menolak serta kedua barang akan tarik
menarik bila mempunyai muatan yang berbeda jenis. Butuh dikenal, partikel dasar serta
subatomik seperti elektron serta proton mempunyai muatan listrik. Elektron bermuatan
negatif serta proton bermuatan positif.
Muatan listrik merupakan muatan dasar yang dimiliki sesuatu barang, yang
buatnya menghadapi style pada barang lain yang bersebelahan serta pula mempunyai
muatan listrik. Simbol Q kerap digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan
Internasional (Sang) dari satuan Q merupakan coulomb, yang ialah 6,24 x 1018 muatan
dasar.
Jenis Muatan Listrik
Ada pula jenis muatan listrik antara lain yaitu :
 Muatan Listrik Positif (Proton)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif biasanya bersifat saling tolak
menolak dengan sesuatu barang yang bermuatan, serta dalam perihal ini terjalin
sebab muatan positif itu sejenis sehingga akan beraksi saling tolak menolak.
 Muatan Listrik Negatif( Elektron)
Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada sesuatu barang bisa
ditentukan bila ada barang yang mempunyai muatan negatif serta saling tolak
menolak dengan plastik yang mempunyai muatan, hingga bisa ditentukan kalau
muatan barang tersebut negatif.
Uraian lebih lengkapnya yaitu :
 Muatan 1 elektron=- 1,6. 10-19 coulomb
 Muatan 1 proton= +1,6. 10-19 coulomb
Muatan listrik sesuatu barang ditetapkan oleh jumlah proton serta elektron yang
dikandung barang tersebut.
 Bila suatu barang kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron
Σ Proton), hingga barang tersebut bermuatan negatif
 Bila suatu barang kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ
elektron&lt;Σ Proton), hingga barang tersebut bermuatan positif
 Bila jumlah elektron = jumlah proton (Σ proton=Σ elektron) hingga
barang tersebut tidak bermuatan (muatan netral)
Sifat – sifat Muatan Listrik
Benda – benda yang bermuatan listrik, apabila saling didekatkan bisa
menghadapi gaya tarik ataupun gaya tolak.
Gaya tarik terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan listrik
yang berbeda (muatan positif serta negatif).

Gaya tolak terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan listrik
yang sejenis ataupun sama (muatan positif dengan positif ataupun muatan negatif
dengan negatif).
Dengan demikian, sifat – sifat barang bermuatan listrik bisa disimpulkan sebagai
berikut :
 Benda – benda yang mempunyai muatan listrik sejenis akan saling tolak
menolak.
 Benda – benda yang mempunyai muatan listrik tidak sejenis akan saling
tarik menarik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda beberapa
kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Mengosok sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan!.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan sampai
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Menggosok bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa
yang terjadi!
6. Melengkapi tabel di bawali ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya
"tolak-menolak" atau "tarik-menarik".

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan
wool Plastik nilon

wool

Plastik

nilon
F. HASIL PENGAMATAN
a. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
b. Ada muatan listrik
c. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah
habis.
d. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
e. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat
gosokan dengan kain wool.
f. Tabel hasil pengamatan
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan
wool Plastik nilon

wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik

Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik

nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


a. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab : Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.

b. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab: Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

c. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila di diketahui


benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan
negatif, tentukanlah jenis muatan B, C, dan D!
Jawab: Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
i. B bermuatan positif
ii. C bermuatan negatif
iii. D bermuatan positif

d. Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
berlawanan adalah tarik menariK.
H. PEMBAHASAN
a) Ketika tas plastik digosokkan pada baju selama beberapa kali kemudian
didekatkan pada bola pingpong, maka terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
b) Ketika sisir digosokkan pada rambut selama beberapa kali kemudian didekatkan
pada potongan-potongan kertas, maka beberapa potongan kertas akan menempel
pada permukaan sisir yang digosokkan pada rambut. Hal ini menunjukkan
adanya muatan listrik.
c) Jika sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama kemudian baru ditempelkan
pada potongan-potongan kertas, maka potongan kertas tidak bisa menempel
pada permukaan sisir karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
d) Ketika dua bola pingpong diikatkan pada bagian pinggir meja lalu dua bola
tersebut didekatkan, maka tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola
pingpong.
e) Ketika bola kiri dan bola kanan digosokkan dengan kain wool lalu keduanya
didekatkan, maka keduanya akan saling menolak karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan sebagai berikut :
a) Benda netral memiliki jumlah proton yang sama dengan jumlah elektron, benda
yang netral dapat bermuatan listrik positif atau negatif dengan cara melepas atau
menangkap elektron.
b) Pemberian muataan pada benda dapat dilakukan dengan menggosok suatu benda
dengan benda yang lain.
c) Listrik statis terjadi akibat adanya dua benda yang bermuatan listrik.
d) Muatan listrik yang sejenis akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang
tidak sejenis akan tarik menarik.

J. KENDALA
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam praktikum ini.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT.
Gramedia.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/muatan-listrik-pengertian-jenis-
sifat-sifat-persamaan-rumus-muatan-dan-contoh-soal.html.
L. LAMPIRAN
Dokumentasi Pecobaan Muatan

Tahap
Awal
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KP 1. KELISTRIKAN
PERCOBAAN 2 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

I. JUDUL PERCOBAAN
Arus dan Tegangan Listrik

II. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

IV. LANDASAN TEORI


Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam rangkaian tiap
satuan waktu. Arus listrik disimbolkan dengan huruf "I" dan satuannya adalah
Coulomb/detik atau Ampere (A).
I=Q/t
Selain itu besarnya arus listrik adalah proporsional dengan tegangan yang
diberikan dan juga besarnya tahanan pada penghantar.
I=V/R
V = Tegangan, R = Tahanan/resistansi

Tegangan
Tegangan adalah beda potensial antara dua titik rangkaian listrik yang memberi
tekanan ke arus listrik untuk mengalir. Tegangan disimbolkan dengan "V" dan
satuannya adalah Volt.

V=IxR
Hambatan
Elektron-elektron yang mengalir di penghantar cenderung mengalami gesekan
dan perlawanan. Perlawanan ini lah yang disebut dengan "Resistansi atau
Hambatan". Sesuai dengan namanya, hambatan bersifat menghambat arus listrik
(laju elektron yang mengalir) dan efek dari penghambatan ini bisa menimbulkan
energi lain seperti panas, cahaya. Hambatan disimbolkan dengan huruf "R" dan
memiliki satuan "Ohm".
R=V/I

Hukum Ohm
Arus listrik akan mengalir dalam pengahantar jika memenuhi dua syarat yaitu
adanya tegangan dan rangkaiannya tertutup. Jumlah arus listrik
yang mengalir dalam rangkaian dipengaruhi oleh besarnya tegangan yang
diberikan dan juga besarnya hambatan. Jika tegangan dinaikkan, maka arus listrik
akan meningkat. Namun, jika hambatannya juga dinaikkan maka arus akan
melemah.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1: Arus Listrik
1. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya.
2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub
(-).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran anus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.
5. Menyusun rangkaian seperti gambar berikut.
Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara
mengisi hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini.
Berilah tanda cek (v) pada tabel berikut ini

Lampu Koduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak

1 Kawat besi

2 Kawat tembaga

3 Sendok perak

4 Kayu

5 Karet penghapus

6 Grafit (mata
pensil)

7 Kertas

8 Tas plastik

9 Air keran

10 Air garam
Percobaan 2: Tegangan Listrik
1) a. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini

b. Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut.

c. Melanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah nyala lampu (tidak menyala,menyala


redup ,nyala lebih terang,nyala sangat terang). Mengapa demikian?
d. Melakukan hal yang sama pada langkah a,b,c dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2) Mengapa percobaan langkah b,c, dan d nyala lampu berbeda?
VI. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan 1: Arus listrik
Tabel 8.1
Lampu Koduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak

1 Kawat besi 🗸 🗸

2 Kawat tembaga 🗸 🗸

3 Sendok perak 🗸 🗸

4 Kayu 🗸 🗸

5 Karet penghapus 🗸 🗸

6 Grafit (mata 🗸 🗸
pensil)

7 Kertas 🗸 🗸

8 Tas plastik 🗸 🗸

9 Air keran 🗸 🗸

10 Air garam 🗸 🗸

2. Percobaan 2: Muatan listrik


a. Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak
ada tegangan listrik
b. Membuat rangkaian listrik
Menutup Saklar (s, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan
listrik yang mengalir lebih besar.

c. Membuat rangkaian

Setelah menutup saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang


karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena
disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak

d. Setelah menutup saklar, lampu menyala sangat terang karena jumlah


baterai banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

VII. PERTANYAAN
1. Dari hasil penagamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik?
Jawab:

Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.

2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Jawab :

Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.

3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?


Jawab :
Keterangan:
I = arus listrik (ampere)
V = tegangan listrik (volt)
R = hambatan listrik (ohm)

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah


baterai ya ng disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
Jawab :
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:
a) Arus listrik.
b) Tegangan
listrik. Jawab :
a) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu, arus listrik dapat diukur dalam satuan
Coulomb/detik atau Ampere.

VIII. PEMBAHASAN
a) Saat bahan yang digunakan kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit,
air keran, dan air garam, lampu dapat menyala. Hal ini menunjukkan muatan
listrik dapat mengalir melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut
termasuk bahan konduktor.
b) Saat bahan yang digunakan kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik,
lampu tidak menyala. Hal ini menunjukkan muatan listrik tidak dapat
mengalir melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut bukan
bahan konduktor atau biasa disebut bahan isolator.
c) Pada rangkaian gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik terbuka
sehingga muatan listrik tidak dapat mengalir dan lampu tidak menyala.
d) Pada rangkaian gambar 2, 3, dan 4 menunjukkan rangkaian listrik tertutup
sehingga muatan listrik dapat mengalir dan lampu menyala. Semakin
banyak jumlah baterai yang disusun seri semakin besar tegangan yang
dihasilkan sehingga muatan yang mengalir semakin besar dan nyala lampu
semakin terang.

IX. KESIMPULAN
1. ARUS LISTRIK
Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari
bahan bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan
sebagai konduktor adalah : kawat besi, kawat tembaga, sendok perak,
grafit, air kran, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik
(isolator) adalah : kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik.

2. TEGANGAN LISTRIK
Untuk menghasilkan arus harus ada muatan yang mengalir sehingga
lampu dapat menyala pada rangkaian listrik tertutup dan tidak menyala pada
rangkaian listrik terbuka. Semakin besar sumber tegangan maka nyala
lampu akan semakin terang.

X. KENDALA
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam praktikum ini.

XI. DAFTAR PUSTAKA


Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
PT. Gramedia.
https://munarohwaroh96.wordpress.com/kegiatan/data-data-ipa/materi-
fisika/pengertian-hambatan-arus-tegangan-dan-bunyi-hukum-ohm/ .
XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

Tahap
Awal

Alat dan Bahan

Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KP 1. KELISTRIKAN
PERCOBAAN 3 ENERGI LISTRIK

I. JUDUL
Energi Listrik

II. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

IV. LANDASAN TEORI


Pengertian Energi Listrik
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau
kerja. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan.
Ini berarti bahwa energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk
energi yang lain. Contoh energi listrik berubah ke energi panas, cahaya,
gerak, dan bunyi.
Tentu tidak ada hal yang ideal dari perubahan satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain, hal ini disebabkan dalam satu perubahan tidak hanya satu wujud
perubahan namun diikuti oleh perubahan yang lain, misal saat energi listrik
berubah ke energi cahaya, juga akan diikuti oleh perubahan energi panas.
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi
yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan tegangan listrik
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan
satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan,
mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik
untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. (Wikipedia)
Maka pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau
menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan
muatan dari satu titik ke titik yang lain).
Kalian telah mempelajari bahwa arus listrik terjadi karena aliran elektron di dalam
suatu penghantar. Elektron bergerak dari potensial rendah ke potensia yang tinggi.
Pada saat terjadinya pergerakan elektronelektron, tidak menutup kemungkinan
terjadinya saling bertumbukan. Akibat tumbukan ini bisa menimbulkan energi
panas, bukan?
Hal ini dapat diterangkan jika energi yang dialirkan dari sumber tegangan pada
penghantar diperbesar, maka jumlah elektron yang bergerak makin besar dan
cepat sehingga tumbukan antara elektron yang satu dengan yang lain dalam atom-
atom mempunyai probabilitas yang bertambah besar.
Oleh karena itu, bahan suatu penghantar yang digunakan selain mempunyai sifat
konduktor yang baik juga diperhatikan titik leburnya.
Ingat konduktor yang baik merupakan penghantar panas yang baik pula, sehingga
penghantar tersebut akan menyebarkan panas ke seluruh bagian penghantar
secara merata dan cepat.
Rumus dan Satuan Energi Listrik
Apabila di dalam sebuah rangkaian diberi beda potensial V sehingga mengalirkan
muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang
diperlukan,

W = Q V dengan Q = I t

Keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )
W adalah energi listrik dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi
diperlukan untuk memindahkan satu muatan sebesar 1 coulomb dengan beda
potensial 1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt.
Sedangkan muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka energi
listrik dapat ditulis, Karena I = Q/t maka diperoleh perumusan
W = (I.t).V
W=VIt
Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V = I.R) maka
diperoleh perumusan

Dari persamaan-persamaan menunjukkan bahwa besarnya energi listrik


tergantung pada muatan, beda potensial, arus listrik, hambatan, dan waktu.
Semakin besar muatan, kuat arus, beda potensial dan waktu, semakin besar pula
energinya. Sedang untuk hambatan, semakin besar hambatan, energi semakin
kecil.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)
2. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3. Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan kawat. Catat
skala yang ditunjukkan termometer (...◦ C)
4. Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang ditunjukkan
termometer (...◦ C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?

VI. HASIL PENGAMATAN


1. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.
a. Lilitan menjadi panas.
b. Korek api akan terbakar.
2. Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan
kawat. Catat skala yang ditunjukkan termometer 36oC
3. Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang
ditunjukkan termometer 74oC
4. Ada kenaikan karena perubahan energi listrik menjadi energi panas.

VII. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika
listrik?
Jawab: Perubahan energi yang terjadi saat menggunakan setrika
adalah perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
2) Dua buah batrai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi yang digunakan selama 1
menit Jawab:

Diketahui:
V = 1,5 V + 1,5 V = 3V
R = 0,5 x 2 = 1 Ohm (Ω)
t = 1 menit = 60 detik
Ditanya: Kuat arus = ….?
Daya = …. ?
Energi = …. ?
Jawab:

a) Kuat arus yang mengalir


I = V / (r + R) = 3 / (1+ 2)

I=3/3

I=1A
Kuat Arus total = 1 A+ 3 A = 4 A

b) Daya listrik

c) Energi selama satu menit

W = 180 Joule

3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi lisrtik?


Jawab : Energi listrik dapat diubah menjadi energi yang lain,
misalnya energi kalor.

VIII. PEMBAHASAN
a) Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang
menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor.
b) Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain.

IX. KESIMPULAN
Energi listrik dapat diubah menjadi panas. Hal tersebut ditunjukkan oleh
perbedaan suhu ketika saklar dibuka dan di tutup. Ketika saklar ditutup
terdapat peningkatan suhu dari 36oC menjadi 74oC hal tersebut terbukti
dengan terbakarnya korek api ketika saklar ditutup.

X. KENDALA
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam praktikum ini.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT.
Gramedia.
https://www.berpendidikan.com/2015/10/pengertian-dan-rumus-energi-listrik-
beserta-satuannya.html. Diakses pada hari Selasa, 17 November 2020.

XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Percobaan Energi Listrik
SURAKARTA,19 November 2020
TUTOR PRAKTIKAN

SITI LATIFAH, M.Pd MUHAMMAD EFENDI


NIP. NIM. 857807197
197211051998022001
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1: MAHLUK HIDUP
KP 2 : SIMBIOSIS

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD EFENDI
NIM : 857807197
KELAS : 1 B PGSD SI (BI) Kelas B

UNIVERSITAS TERBUKA SURAKARTA


2020
189
PRAKTIKUM IPA DI SD / PDGK 4107
MODUL 1 KP 2 : SIMBIOSIS
MANDIRI

A. JUDUL PERCOBAAN
 Simbiosis Parasitisme
 Simbiosis Komensalisme
 Simbiosis Mutualisme

B. TUJUAN PERCOBAAN
 Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
 Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

 Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang
berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis
disebut simbion.
The word symbiosis literally means "together life". It refers to organisms that live
in close approximation; often one cannot live without the other. In extreme cases, one
organism actually lives inside the other organism (Marietta College, 2008). Istilah
symbiosis berarti ‘hidup bersama’, istilah ini mengacu pada organisme yang hidup
sangat dekat, bahkan kadang suatu individu tidak dapat hidup tanpa individu yang lain.
Bahkan pada beberapa kasus, satu organisme hidup di dalam organisme lainnya.

190
Simbiosis merupakan suatu pola hubungan antara dua makhluk hidup yang
berbeda jenis. When individuals oftwo or more species live in direct and in·timate
contact with one another, their relationship is called symbiosis (Campbell and
Reece, 2007: 1202). Ketika individu dari dua atau lebih spesies hidup secara
langsung dan berhubungan dengan satu dan lainnya, maka hubungan ini disebut
sebagai simbiosis.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa simbiosis merupakan bentuk hubungan
interaksi antara dua organisme dari dua spesies yang berbeda yang mana interaksi
tersbut dapat saling menguntungkan, menguntungkan yang satu dan merugikan yang
lain, atau dapat juga menguntungkan organisme satu dan tidak memberikan pengaruh
apapun terhadap organisme yang lain.

Simbiosis terjadi karena suatu organisme tidak dapat hidup sendiri, saling
membutuhkan satu sama lain, sehingga kemudian mereka saling berinteraksi,
walaupun interaksi tersebut dapat merugikan salah satu organisme. Beberapa
bentuk simbiosis sangat rumit sehingga sangat sulit untuk menjelaskan mana
organisme yang memulai atau yang mengakhirinya. Kebanyakan organisme
yang terlibat dalam interaksi simbiosis hanya mengerti bahwa interaksi yang
terjadi diantara mereka merupakan mekanisme bertahan hidup, cara organisme
tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, perilaku yang
merupakan insting dalam menghadapi seleksi alam.
Bentuk hubungan interaksi ini dapat berupa cara suatu organisme untuk
bertahan sehingga menyebabkan satu organisme yang tidak dapat hidup tanpa
organisme lain (obligate) atau berupa hubungan dimana keberadaan suatu
organisme tidak begitu penting bagi organisme lain (facultative). Simbiosis
sangatlah luas dan penting dalam kehidupan bagi banyak organisme dan
memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem alam.

Segala interaksi baik yang merugikan, menguntungkan dengan yang lain


tidak berpengaruh apapun, ataupun salah satu untung dan lainnya rugi,
merupakan simbiosis. Berdasarkan kualitas hubungan tersebut, simbiosis
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme,
dan simbiosis komensalisme.

191
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies
makhluk hidup, hidup bersama masing – masing mendapat keuntungan dan kedua
populasi dapat berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani
(2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis mahkluk hidup
dimana yang satu beruntung dan yang lain dirugikan.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis komensalisme
adalah hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu mendapat untung,
sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula diuntungkan

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Praktikan berkeliling di lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Setelah itu, praktikan mengamati mahluk hidup di sekitar dan mengidentifikasi
beberapa simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme yang
terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Praktikan menemukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Praktikan mengambil gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah
satu simbiosis.
6) Praktikan menuliskan hasil identifikasi hubungan antar mahluk hidup di lingkungan
sekitar.
7) Praktikan menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
8) Praktikan menuliskan jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan
simbiosis tersebut.

192
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No. Jenis hubungan Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
parasitisme
Jenis Jenis kerugian Jenis Jenis
mahluk mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kutu dengan Kucing Darah kucing Kutu Kutu
Kucing yang diisap memperoleh
Kutu makanan dari
kucing yaitu
darahnya.
2 Pohon mangga Pohon Produksi Benalu Menyerap
dengan benalu mangga makanan makanan dari
berkurang inangnya
bahkan tidak
bisa berbuah.
3 Kupu-kupu putih Tanaman Tanaman pucuk Kupu- Memakan
(kleper) dan pucuk merah dimakan kupu dedaunan yang
Tanaman pucuk merah daunnya putih ada di tanaman
merah sehingga pucuk (kleper) pucuk merah.
merah cepat
mati.
4 Teh-tehan dan tali Teh-tehan Teh-tehan Tali putri Memperoleh
putri diambil nutrisi dari Teh-
nutrisinya tehan.
sehingga teh-
tehan akan
kekurangan
nutrisi hingga
mati.
5 Jamur dan kucing Kucing Gatal–gatal Jamur Dapat
pada kulit melangsungkan
kehidupan
dengan
mengambil
makanan dari
kulit kucing.

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme


No. Jenis hubungan simbiosis Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk
hidup yang tidak
Jenis mahluk Jenis
diuntungkan atau
hidup keuntungan
dirugikan
1 Anggrek dengan Pohon Anggrek Mendapat
Sawo tempat tinggi
Pohon sawo
untuk
memperoleh
193
cahaya
matahari

2 Sirih dan tumbuhan Sirih Mendapat


inangnya tempat tinggi
untuk Tumbuhan Inang
memperoleh
cahaya matahar
3 Tumbuhan paku dan pohon Tumbuhan Tumbuhan
jati Paku paku bisa
mendapatkan
sinar matahari Pohon Jati
untuk
melaksanakan
fotosintesis.
4 Tumbuhan Paku Tanduk Tumbuhan Mendapatkan
Rusa dan Inangnya paku tanduk cahaya Tumbuhan
rusa matahari yang inangnya
lebih baik.

Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme

No. Jenis hubungan Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang


simbiosis diuntungkan
Jenis Jenis Jenis Jenis
mahluk keuntungan mahluk keuntungan
hidup hidup
1 Kupu-kupu dengan Kupu-kupu Mendapat Tanaman Membantu
Tanaman Kamboja nektar dari penyerbukan
Kamboja
bunga
2 Semut hitam dan Semut Dapat tanaman Melindungi
tanaman jati membuang tumbuhan
hitam jati
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama.

3 Lebah dan tanaman Lebah Mendapat Tanaman Membantu


nektar dari penyerbukan
bunga jengger Bunga
bunga
Jengger
4 Enceng gondok dan ikan Ikan Komet Mendapat Enceng Mendapatkan
komet tempat nutrisi
gondok
persembunyian
dari enceng
gondok

194
5 Kerbau dan burung jalak Burung Mendapat Kerbau Badannya
makanan menjadi
jalak
berupa kutu bersih dari
dari badan kutu
kerbau

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
simbiosis parasitisme?Jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :

1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme,


karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing.
Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-
gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian
misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides
aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat
mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian, nyamuk
cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel
kanker, jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian
.
b. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya!

Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat


merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau
lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena
intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang

195
c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan
bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus
besar manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan
manusia mendapatkan keuntungan berupa proses pembusukan makanan
sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia
diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat
dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.

H. PEMBAHASAN
1) Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak
dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat
diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada kucing yaitu kutu memperoleh keuntungan
dikarenakan ia mendapat makanan dengan cara menghisap darah dari kulit kucing.
Sedangkan kucing dirugikan karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu
kehadiran kutu sangat mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak
nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga
termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki
klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia
mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Hal
ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan

196
inang seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar
digunakan untuk perkembangan tanaman benalu.
Pada awalnya tanaman tali putri bersimbiosis dengan tumbuhan teh - tehan,
tumbuhan tanaman tali putri hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit
mengisap sari makanan dari tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan
mineral untuk melanjutkan kehidupannya diambil dari tumbuhan inang. Semakin
lama tanaman tali putri tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari inangnya.
Bahkan, tanaman tali putri juga dapat beradu memperebutkan area dan pembagian
cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat menganggu tumbuhan inang
yaitu teh tehan dalam fotosintesis. .
Kupu-kupu putih atau kleper sering kali kita jumpai. Mereka hinggap dan
tinggal di berbagai macam tanaman. Saat hinggap dan tinggal di suatu tanaman,
kleper tersebut bertelur hingga dewasa tinggal di tanaman tersebut. Sehingga
makanan dari kleper itu juga berasal dari daun-daun tanaman yang dihinggapinya,
missal tanaman pucuk merah. Saat kleper mencari makan, kleper tersebut
memakan daun-daun yang ada di tanaman pucuk merah. Lambat laun daunnya
pada berlubang dan layu, sehingga tanaman pucuk merah tersebut mati.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola
interaksi antara jamur dengan kucing. Jamur mendapatkan keuntungan karena ia
memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit
kucing. Kucing dalam hal ini mendapat kerugian karena merasa gatal dan
ketidaknyamanan

2) Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman
anggrek dengan pohon sawo. Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau
merambat pada pohon sawo dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari
dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan fotosintesis.
Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga
mineral yang terdapat pada kulit pohon sawo tersebut. Selain itu, juga sanggup
menyerap dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi
tanaman anggrek, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon sawo.

197
Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap
ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu contoh
dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan
cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya atau
tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk
mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis
pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi
tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa halnya
dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman
jati. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk
melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri
yang dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa
dari tumbuhan paku.
Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati
dari faktor bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang
menjadikannya sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal
mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu
menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon inangnya.
Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang serupa dengan tanaman
anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada suatu pohon dengan
obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan beberapa bahan lain
untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi
tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditempelinya sebab tidak menyita
cadangan makanan dari tanaman yang ditempelinya.

3) Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang berbeda, maka
keduanya akan mendapatkan manfaat. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak

198
melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi
begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-
kupu dengan tanaman kamboja. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan
sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga kamboja sebagai organ
reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu
menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga kamboja, kakinya
akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga kamboja. Sehingga
mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan
pada bunga kamboja.
Semut hitam adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman
buah seperti pohon waru, pohon jati dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan
semut ini sangat mengganggu karena sering menggigit kita secara tiba-tiba. Namun
keberadaan semut ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini
dikarenakan semut hitam akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang
merusak tanaman. Semut hitam memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan
tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut hitam. Serangga kecil ini pun
tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang
tumbuhan.
Selain kupu-kupu dan semut hitam juga terdapat serangga lain seperti lebah
yang bisa membantu proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah
biasanya hinggap pada bunga jengger karena ingin memperoleh madu atau nektar
sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan
pada bunga bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga jengger diuntungkan
dengan kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara enceng gondok dan ikan
komet. Ikan komet merasa terlindungi dari pemangsa dan panasnya sinar matahari
dengan bersembunyi di tanaman enceng gondok. Ikan komet juga bisa leluasa
berkembang biak karena telur-telurnya bisa disembunyikan di akar enceng gondok.
Sedangkan enceng gondok sendiri mendapat untung bisa mendapatkan air dengan
kadar nutrisi yang tinggi dari ikan.

199
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.
Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini
sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali
ini, burung jalak akan mencari makanannya yang berupa kutu yang banyak
ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang
membersihkan dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak
tersebut. Hal ini dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang
terdapat pada tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih nyaman.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain.
Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya.
Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan inangya ( tumbuhan yang
ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati
karena kekurangan makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang
ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan
atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup
bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.

J. DAFTAR PUSTAKA
 Campbell, Reece, et all,. 2008. Biology. San fransisco: Pearson Benjamin
Cummings.
 Dwidjoseputro. 1994.Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta :
Erlangga.
 Rumanta, M, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.
 Susanto P.,dkk. 2004.Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten : CV Sahabat

200
 Jkimball.http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.ht
ml (diakses tanggal 10 Oktober 2020)
 Marietta College. 2008. Symbiosis. www.marietta.edu (diakses tanggal 10
Oktober 2020)

K. KESULITAN YANG DIALAMI


 Sulitnya mendapatkan gambar kleper yang hinggap di tanaman pucuk merah,
setiap mau difoto langsung terbang.
 Sulitnya mendapatkan gambar kutu pada kucing yang sangat kecil
sedangkan kucingnya suka gerak-gerak
 Sulitnya mendapatkan tanaman tali putri pada musim kemarau.
 Saat ingin mengambil gambar lebah dan kupu-kupu yang hinggap di tanaman.
 Pada musim pancaroba seperti saat ini tumbuhan paku yang hidup di pohon
jati kebanyakan pada mati.
 Ketika hendak memfoto burung jalak yang sedang hinggap pada kerbau.

L. FOTO PRAKTIKUM
1) Simbiosis Parasitisme

Jamur pada Kucing Pohon Mangga dengan benalu

201
Kleper dengan tanaman pucuk Teh-tehan dengan tali putri
merah

Kutu pada Kucing

2) Simbiosis Komensalisme

Anggrek dengan Pohon Sawo Tumbuhan paku dan pohon jati

202
Tumbuhan Paku Tanduk Rusa dan
Sirih dan tumbuhan inangnya
Inangnya

3) Simbiosis Mutualisme

Kupu-kupu dengan Tanaman Enceng gondok dan ikan komet


Kamboja

Semut hitam dan tanaman jati Kerbau dan burung jalak

203
Lebah dan tanaman bunga jengger

SURAKARTA,15 Oktober 2020


TUTOR PRAKTIKAN

SITI LATIFAH, M.Pd MUHAMMAD EFENDI


NIP. NIM. 857807197
197211051998022001

204
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
SISTEM PENCERNAAN
MANDIRI

Nama : Muhammad Efendi


NIM 857807197
POKJAR :PGSD SI (BI) 2020 KELAS B

UPBJJ SURAKARTA
2020

205
MODUL 3 KP 3
A. JUDUL PERCOBAAN : PENCERNAAN MAKANAN

B. TUJUAN PERCOBAAN :
Dapat mengurutkan bagian sisitem pencernaan

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI :
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang
lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana
dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ
pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang
dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana. Proses pencernaan makanan pada tubuh
manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
a. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar
menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik
dilakukan dengan menggunakan gigi.
b. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang
kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat- alat
pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat
pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan
menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan
manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok: Saluran
pencernaan

206
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan
mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju
pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus
halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya.
Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan
kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret
yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar
pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Organ sistem pencernaan makanan anatara lain:
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang
membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga
mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut,
yaitu :
a) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini
memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi
dapat dibedakan atas tiga macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham.
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
c) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva)
2. Kerongkongan (oesofagus)
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung. Kerongkongan
berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Melalui kerongkongan makanan didorong masuk ke
dalam lambung dengan gerak peristaltik.

207
3. Lambung
Lambung ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai
tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas
(kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak
berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau
sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
4. Usus Halus
Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang (± 8,5 meter). Terdiri
atas tiga bagian, yaitu:
a. doudenum atau usus duabelasjari, panjangnya ± 0,25 m
b. jejenum atau usus kosong, panjangnya ± 7 meter
c. ileum atau usus penyerapan, panjangnya 1 meter
Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara enzimatis.
Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus bersifat asam karena mengandung HCl.
Akibatnya akan merangsang sel-sel kelenjar usus untuk mengeluarkan getah usus.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke
usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu
dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri
E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka
sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting
dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
6. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses
ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot
spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun
rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses

208
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding
perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya
feses dapat terdorong ke luar anus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN :
Cara kerja :
1. Memperhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja di akhir
modul ini
2. Mengurutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Menuliskan bagian- bagian tadi pada lembar kerja
4. Menyimpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.

F. HASIL PENGAMATAN :
Hasil dari pengamatan sistem pencernaan pada manusia dari rongga mulut hingga anus.

Gambar Sistem pencernaan manusia

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN :
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2. Enzim apa saja yang dihasilkan organ-organ tersebut?
209
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
Jawaban :

1) Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu: mulut, lambung, usus
halus.
2) Enzi yang dihasilkan organ pencernaan:
a) Mulut , terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan enzim ptyalin.
b) Lambung menghasilkan asam klorida, pepsin dan rennin
c) Usus halus tempat 3 muara saluran, dari saluran pancreas menghasilkan enzim
lipase, amylase dan tripsin. Hati menghasilkan getah empedu, dinding usus halus
menghasilkan enzim maltose, lactose, sucrose , tripsin dan enreokinase.
3) a) Enzim ptyalin, berfungsi untuk mengubah makanan yang mengandung zat
karbohidrat menjadi menjadi gula sederhana (maltose).
a)

b) Asam klorida, berfungsi membunuh kuman yang masuk bersamaan makanan yang
dimakan
c) Enzin pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton
d) Enzim rennin, berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein).
e) Amylase berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltose
f) Lipase berfungsi mengumah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
g) Tipsin , berfungsi mengubah protein dan pepton menjadi asam amino
h) Maltose, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
i) Sukrosa , berfungsi mengubah sucrose menjadi glukosa dan fruktosa.
j) Lactose, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
k) Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
l) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen ( enzim yang dihasilkan
pancreas) menjadi tripsin

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan mengenai sistem pencernaan pada manusia
yaitu :
a. Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari mulut, kerongkongan , lambung, usus
halus ,usus besar dan anus.
b. Kelenjar pencernaan yang terdiri dari
210
1) Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptyalin, yang berfungsi untuk mengubah
makanan yang mengandung zat karbohidrat menjadi menjadi gula sederhana
(maltose).
2) Lambung menghasilkan
- Asam klorida, berfungsi membunuh kuman yang masuk bersamaan
makanan yang dimakan
- Enzin pepsin, berfungsi mengubah protein menjadi pepton
- Enzim rennin, berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein).
3) Usus halus merupakan tempat bermuaranya 3 saluran yaitu dari lambung,
saluran pancreas dan saluran empedu (hati)
- Pankreas menghasilkan getah yang mengandung enzim- enzim :
a. Amylase berfungsi mengubah zat tepung menjadi maltose
b. Lipase berfungsi mengumah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
c. Tipsin , berfungsi mengubah protein dan pepton menjadi asam
amino
- Empedu dihasilkan hati, fungsi getah empedu mengemulsikan lemak.
- Dinding-dinding usus halus juga menghasilkan ensim-enzim:
1. Maltose, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
2. Sukrosa , berfungsi mengubah sucrose menjadi glukosa dan
fruktosa.
3. Lactose, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen ( enzim yang
dihasilkan pancreas) menjadi tripsin.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa
 proses pencernaan makanan pada manusia dibagi menjadi dua yaitu proses secara
mekanik dan kimiawi

211
 alat pencernakan makanan dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, dkk (2019). Praktikum IPA di SD . Modul 1 .Tangerang: UT

Saktiyono (2004). IPA BIOLOGI 2, Esis

Sulistyanto, Heri. Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 SD/MI. Buku Sekolah
Elektronik (BSE). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam melakukan percobaan ini kami tidak mengalami kesulitan

L. FOTO PRAKTIKUM

Persiapan Alat dan Bahan

212
Pengamatan Sistem Pencernaan Manusia

SURAKARTA,21 Oktober 2020


TUTOR PRAKTIKAN

SITI LATIFAH, M.Pd MUHAMMAD EFENDI


NIP. NIM. 857807197
197211051998022001

213
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
MODUL 5: KALOR, PERUBAHAN WUJUD ZAT
DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
(MANDIRI)

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD EFENDI
NIM : 857807197
KELAS : 1 B PGSD SI (BI) Kelas B

UPBJJ SURAKARTA
2020

214
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1: KONDUKSI

I. JUDUL PERCOBAAN
“Konduksi”
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.
Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas
dari api berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada
perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.

II. TUJUAN
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Tripot 1 buah.
2. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.
3. Cakram konduksi 1 buah.
4. Lilin warna/malam secukupnya

IV. LANDASAN TEORI


Konduksi panas atau konduksi termal adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan
bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini biasanya terjadi pada benda padat. Konduksi
terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Benda suhunya tinggi
akan melepaskan kalor, sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, hingga
tercapai kesetimbangan termal.

215
Konduksi merupakan suatu perpindahan panas yang melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Dalam arti, perpindahan Panas (kalor) pada suatu zat itu tidak
disertai dengan adanya perpindahan pada partikel-partikelnya.
Benda yang terbuat dari logam akan terasa panas, hangat jika benda tersebut dipanaskan,
contohnya:

1. Knalpot motor yang menjadi panas pada saat mesin motor dihidupkan.
2. Mentega yang dipanaskan pada wajan yang menjadi meleleh disebabkan karena panas.
3. Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak
4. Air akan mendidih pada saat dipanaskan dengan menggunakan panci logam dan
sejenisnya
5. Memasak air dengan menggunakan panci logam. Panas panci yang berasal dari
kompor yang digunakan saat memasak.
6. Membuat kopi atau lain sebagainya minuman panas
7. Membakar besi, logam, dan juga sejenisnya
8. Saat menyetrika baju, panas yang berasal dari setrika berpindah ke baju karena
digosokkan dengan secara langsung sehingga baju tersebut menjadi hangat.
9. Pada saat memegang gelas yang panas, maka telapak tangan kita juga akan menerima
panas dari gelas tersebut.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengambil empat bagian lilin /malam dan meletakkan masing-masing di ujung logam
pada cakram konduksi.
2. Meletakkan cakram konduksi di atas tripot.
3. Memanaskan cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.
4. Memperhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9

216
VI. HASIL PENGAMATAN

Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin

Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair


No Jenis bahan
pertama kedua ketiga keempat
1 Besi V
2 Tembaga V
3 Aluminium V

VII. PERTANYAAN
1. Sebutkan diantara keempat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar
panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
Yang paling baik menghantarkan panas adalah tembaga, sebab tembaga yang paling
cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
Jawab : Dari ketiga bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat
tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan
dengan singkat dan jelas!
Yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab tembaga lebih cepat terurai
bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkan panas, sedangkan kayu
sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.
Jawab: Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga,
sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat
isolator daripada konduktor.
3. Mengapa logam-logam tersebut diatas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yang
singkat,padat dan jelas!

217
Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yang
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga
logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.
Jawab : Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena
sifatnya yang mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya,
sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.

VIII. PEMBAHASAN
Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang sama dari api
lilin tetapi daya hantar kalor ketiganya berbeda. Pemanasan pada ujung zat menyebabkan
partikel-partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi
kinetiknya bertambah. Partike-partikel yang energi kinetiknya lebih besar ini memberikan
sebagian energi kinetic kepada partikel tetangganya melalui tumbukan sehingga partikel-
partikel ini memiliki energi kinetic lebih besar. Demikian pemberian energi kinetik ke
tetangganya terus sampai mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan
kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor
dibutuhkan beda suhu yang tinggi di antara kedua ujung. Dalam logam, kalor dipindahkan
melalui elektron- elektron bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang
dipanaskan, energi elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron bebas mudah
berpindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat diberikan ke elektron-elektron lain
yang letaknya berjauhan melalui tumbukan. Dengan cara ini kalor berpindah lebih cepat.
Semua kawat yang dipakai dalam praktikum ini memindahkan kalor dengan cara ini.

IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga
lilin cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi. Lilin mudah
meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini
disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor).

218
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia.
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.

XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan konduksi.

XII. LAMPIRAN

Dokumentasi Pecobaan Konduksi

Tahap
Awal

Menyiapkan Alat dan bahan

219
Tahap
Kegiatan

220
Tahap
Akhir

Mencatat hasil pengamatan

221
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 2: KONVEKSI

I. JUDUL PERCOBAAN
“Konveksi”
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini
terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat
yang panas dan bagian zat yang dingin.

II. TUJUAN
1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.
2. Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Kotak konveksi 1 buah.
2. Lilin 2 buah.
3. Kertas karton 2 lembar.

IV. LANDASAN TEORI


Konveksi adalah Kalor atau panas dapt berpindah melalui suatu zat yang disertai
perpindahan partikel tersebut .
Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara
bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.
Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat perantaranya
itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga mengakibatkan kalor
merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi pada zat cair dan juga gas
(udara/angin).
10 Contoh Konveksi :

222
1. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
4. Gerakan balon udara.
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
6. Ketika kita merebus kacang hijau pada saat airnya sudah memdidih maka ada pergerakan
naik turun dari kacang hijau.
7. Pada saat kita merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga
yang dingin turun.
8. Terjadinya angin darat serta jugaangin laut, karena adanya suatu perbedaan pada suhu
di daratan danjuga tentu di lautan.
9. Saat memanaskan air, air akan terlihat seperti diaduk. Itu disebabkan karena, air yang
paling bawah akan pertama kali lebih dulu panas dan juga menjadi akan menjadi lebih
ringan sehingga saat berpindah ke atas.
10. Proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air
tersebut berpindah secara bersamaan dengan mengalirnya air panas itu ke es batu.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar
6 cm, tinggi 15 cm.
2. Membuat cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.
3. Mengusahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik teba
4. Memperhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.
5. Membuat asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar
asap.
6. Mendekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.

VI. HASIL PENGAMATAN


1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi
tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong

223
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi
karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan
udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.

VII. PERTANYAAN
1. Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada tungku? Beri
penjelasan secara singkat serta gambarkan proses alur aliran asap kertas!
2. Apa fungsi lilin pada kotak konduksi?

VIII. PEMBAHASAN
1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses
pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi
sehingga mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti
percobaan yang yang telah dilakukan yakni ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1,
kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas karena nyala lilin sehingga
udaranya bertekanan tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan asap keluar melalui
cerobong 2.
2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna
untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu
mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

IX. KESIMPULAN
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena
perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan
molekul/partikel zat tersebut.

X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.

224
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan konveksi.

XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Percobaan Konveksi

Tahap
Awal

Tahap
Kegiatan

225
Tahap
Akhir

226
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 3: KONVEKSI DALAM AIR

I. JUDUL PERCOBAAN
“Konveksi dalam air”
Peristiwa konveksi dapat juga ditunjukan pada kegiatan arus konveksi dalam air. Pemanasan
air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukan bagaimana
pergerakan konveksi dalam air terjadi.

II. TUJUAN
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi didalam zat cair ( air )

III. ALAT DAN BAHAN


1. Bejana kaca 1 buah
2. Serbuk Gergaji secukupnya
3. Tripot 1 buah
4. Busen/Lampu Spiritus1 buah
5. Kasa 1 buah

IV. LANDASAN TEORI


Konveksi adalah proses berpindahnya kalor akibat adanya perpindahan molekul-molekul
suatu benda. Biasanya kalor berpindah dari tempat yang bersuhu tinggi menuju tempat yang
bersuhu rendah.
Konveksi terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara
bagian zat yang panas dan bagian zat yang dingin.

227
Konveksi merupakan suatu perpindahan panas dengan melalui aliran yang zat perantaranya
itu ikut juga berpindah. Pada saat partikel itu berpindah dan juga mengakibatkan kalor
merambat, terjadilah suatu konveksi. Konveksi tersebut terjadi pada zat cair dan juga gas
(udara/angin).
10 Contoh Konveksi :

1. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.


2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
4. Gerakan balon udara.
5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
6. Ketika kita merebus kacang hijau pada saat airnya sudah memdidih maka ada
pergerakan naik turun dari kacang hijau.
7. Pada saat kita merebus air maka akan ada pergerakan air yang panas naik dan juga yang
dingin turun.
8. Terjadinya angin darat serta jugaangin laut, karena adanya suatu perbedaan pada suhu
di daratan danjuga tentu di lautan.
9. Saat memanaskan air, air akan terlihat seperti diaduk. Itu disebabkan karena, air yang
paling bawah akan pertama kali lebih dulu panas dan juga menjadi akan menjadi lebih
ringan sehingga saat berpindah ke atas.
10. Proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas pada air
tersebut berpindah secara bersamaan dengan mengalirnya air panas itu ke es batu.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengisi bejana dengan air sampai hampir penuh.
2. Mencampur sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.
3. Memanaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
4. Mengamati serbuk – serbuk dalam bejana sebelum dan saat mulai dipanaskan dan
seterusnya. Mencatat perubahan apa saja dan pergergerakan apa saja yang terjadi dalam
bejana.
5. Mencatat hasil pengamatan dan kesimpulan

228
VI. HASIL PENGAMATAN
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk
gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk
gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada
dipermukaan air.
2. saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji
tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas
berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.

VII. PERTANYAAN
1. Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk-serbuk tersebut?
Jawab:
Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji
didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas
berputar terus.

2. Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya? Beri penjelasan
dengan menggunakan hubungan volume, massa, massa jenis, dan kaitannya dengan
suhu T.
Jawab:
Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:
Φ = hxAx t
t
Keterangan :
h = Koefisien konveksi
t = Perbedaan suhu
Φ = Massa

229
VIII. PEMBAHASAN
1. Yang terjadi serbuk – serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti
aliran air yaitu dari bawah keatas berputar terus
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:

IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, maka diketahui bahwa setelah air di panasi maka
serbuk yang awalnya di dasar bergerak menuju atas/mengambang. Dan serbuk yang
tadinya ada diatas /mengambang bergerak menuju dasar air. Semua itu dikarenakan adanya
perpindahan kalor dari suhu yang tinggi menuju suhu yang rendah. Sehingga serbuk yang
didasar karena kena panas maka naik menuju air yang lebih dingin.
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa
konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang
panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas
begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.

X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.

XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan konveksi dalam air.

230
XII. LAMPIRAN

Dokumentasi Pecobaan Konveksi Dalam Air

Tahap
Awal

Tahap
Kegiatan

231
Tahap
Akhir

232
233
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 4: RADIASI

I. JUDUL PERCOBAAN
“Radiasi”
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak memerlukan zat
perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang hampa udara. Bila radiasi datang
pada suatu benda, maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas
yang mengenainya.

II. TUJUAN
Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan perantara dengan
melakukan percobaan termoskop.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat dan Bahan Jumlah
1. Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah.
2. Papan triplek ukuran (15 x 30) cm 1 buah.
3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah.
4. Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.
5. Selang plastik kecil diameter ± 1/2 cm 20-25 cm.
6. Zat pewarna merah/biru secukupnya.
7. Statis/dudukan 1 buah.

IV. LANDASAN TEORI


Radiasi panas terjadi sama sekali tidak memerlukan zat perantara. Radiasi dapat terjadi
dalam gas maupun ruang hampa udara. Bila radiasi datang pada suatu benda, maka benda itu
akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor atau panas yang mengenainya.

234
Kemampuan benda memancarkan radiasi sebanding dengan kemampuannya untuk
menyerap radiasi, penyerap yang baik juga merupakan pemancar yang baik dan sebaliknya.
Suatu benda pada temperature yang sama dengan lingkungannya harus menyerap dan
memancarkan radiasi dengan laju yang tepat sama. Bilamana suatu benda lebih panas
dibandingkan dengan lingkungannya, benda itu lebih banyak memancarkan radiasi daripada
menyerapnya. Perbedaan ini disebut deteksi. Penyerap sempurna disebut benda hitam dan
merupakan radiator sempurna pula. Permukaan mengkilat memancarkan sedikit radiasi,
namun permukaan ini juga menyerap sedikit radiasi yang jatuh padanya. Permukaan gelap
menyerap hamper semua radiasi yang jatuh padanya.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mencatat dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih
dulu lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2. Memasukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3. Menyusun pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4. Mengamati pergerakan cairan dalam selang plastik ke kanan atau ke kiri
5. Mencatat kesimpulan dan pemabahasan .

VI. HASIL PENGAMATAN


Membuat rangkaian seperti gambar pada modul, lampu berwarna hitam dan putih
dihubungkan dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan
triplek. Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran
/radiasi sinar matahari. Setelah kedua lampu bohlam tersebut disinari atau terkena sinar
matahari atau panas, cairan berwarna mendekat kearah bohlam atau lampu yang
berwarna putih. Cairan tersebut bergerak kearah bohlam berwarna putih karena telah
terjadi perpindahan panas secara radiasi. Bohlam hitam merupakan penyerap kalor atau
panas yang baik sedangkan bohlam putih merupakan penyerap kalor atau panas yang
buruk sehingga kalor atau panas yang datang dari sinar/cahaya matahari dapat diserap
dengan baik oleh bohlam berwarna hitam, hal ini menyebabkan cairan bergerak kearah
bohlam berwarna putih. Terdapat hubungan antara tekanan, volume, dan suhu. Suhu
Bohlam hitam lebih besar dibandingkan suhu bohlam putih (bohlam hitam penyerap
kalor yang baik) sehingga tekanan (P) bohlam hitam lebih besar dibandingkan dengan

235
bohlam putih. Suhu yang tinggi ini menyebabkan tekanan bohlam hitam yang tinggi pula
sehingga mendorong cairan berwarna ke arah bohlam yang berwarna putih.

VII. PERTANYAAN
1. Kemanakah pergesaran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari?
Mengapa demikian! Beri penjelasan secara singkat!
2. Apa yang anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?

VIII. PEMBAHASAN
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah lampu
putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih tinggi
dari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau meningkatkan
tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas sehingga udara
didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian rupa agar dapat
membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor

IX. KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan:
 Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor.
 Telah terjadi pancaran radiasi (perpindahan panas tanpa melalui perantara) pada
termoskop tersebut.
 Benda yang berwarna hitam merupakan penyerap kalor atau panas yang baik dan
benda yang berwarna putih merupakan penyerap kalor yang buruk.

X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.

236
XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan radiasi.

XII. LAMPIRAN

Dokumentasi Pecobaan Radiasi

Tahap
Awal

Tahap
Kegiatan

237
Tahap
Akhir

238
SURAKARTA, 19 November 2020
TUTOR PRAKTIKAN

SITI LATIFAH, M.Pd MUHAMMAD EFENDI


NIP. NIM. 857807197
197211051998022001

239
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
MODUL 9: BUMI DAN ALAM SEMESTA
(MANDIRI)

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD EFENDI
NIM : 857807197
KELAS : 1 B PGSD SI (BI) Kelas B

UPBJJ SURAKARTA
2020

240
KEGIATAN PRAKTIKUM
PANAS MATAHARI

I. JUDUL PERCOBAAN
“Panas Matahari”

II. TUJUAN
Menjelaskan matahari sebagai sumber panas

III. ALAT DAN BAHAN


1. 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom, atau ember)
2. Termometer 0 – 1000
3. Lempeng plastik transparan.
4. Stopwatch

IV. LANDASAN TEORI


Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu :
konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah
perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang hampa. Dalam
proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat
merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas memancar tanpa
zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada
suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan.
Makin panas air maka rambatannya makin tinggi .
Matahari adalah sumber energi yang memancarkan energi sangat besarnya ke permukaan
bumi. Permeter persegi permukaan bumi menerima hingga 1000 watt energi matahari.
Sekitar 30% energi tersebut dipantulkan kembali luar angkasa, dan sisanya diserap oleh
awan, lautan, dan daratan. Untuk melukiskan besarnya potensi energi surya, energi surya
yang diterima bumi dalam waktu satu jam saja setara dengan jumlah energi yang digunakan
dunia selama satu tahun lebih.
241
Kebutuhan sel surya dunia terus meningkat, terutama setelah permasalahan lingkungan
menjadi semakin parah akibat penggunaan energi fosil dan bencana nuklir.
Pemanfaatan sel surya dunia saat ini untuk membangkitkan listrik dengan skala besar, yang
membutuhkan lahan terbuka luas. Untuk membangkitkan listrik dari sel surya 1 MW
membutuhkan lahan sekitar 2 hektar.
Di samping pada lahan terbuka, peluang pemanfaatan sel surya lain adalah atap rumah
(rooftop) yang potensinya cukup besar. Apabila di atap rumah dipasang sel surya dengan
luas atap 20 meter persegi, dengan efisien 40 persen, dapat menghasilkan daya listrik sekitar
8000 watt (peak). Daya listrik tersebut sudah mencukupi kebutuhan sebuah rumah mewah.
Permasalahannya sekarang adalah harga listrik dari panel surya masih lebih mahal daripada
harga listrik yang berasal dari energi fosil.
Saat ini investasi untuk membangkitkan daya listrik sebesar 1 (satu) watt dari sel surya
sekitar 2 dollar AS. Harga energi listrik yang dihasilkan kurang dari 20 sen dollar AS per
kWh. Dunia memprediksi bahwa pada 2030 harga listrik dari sel surya akan lebih murah
dari harga listrik dari energi fosil.
Untuk pemakaian khusus, saat ini listrik dari sel surya sudah bisa lebih ekonomis, misalnya
untuk penggunaan di daerah terpencil, sebagai pengganti pembangkit listrik tenaga diesel
(PLTD).
Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan matahari
menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan teknologi sel surya atau
sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian
dan perikanan, memasak (kompor surya), dan memanaskan air. Sedangkan sel surya
merupakan alat untuk mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan
efek fotoelektrik. Dengan teknologi sel surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi
energi listrik yang bisa digunakan untuk berbagai hal.
Dengan potensinya yang sangat besar tersebut, energi surya diyakini menjadi sumber energi
utama di masa depan. Apalagi dengan beberapa keunggulan energi surya seperti energi
surya merupakan sumber yang hampir tak terbatas dan ramah lingkungan. Yang hingga kini
masih menjadi kendala adalah teknologi sel surya dan media penyimpanan yang masih
sangat mahal dan memiliki kemampuan yang terbatas.
Penggunaan sel surya di Indonesia sudah dimulai lebih dari 20 tahun lalu, dikenal dengan
Program Solar Home System (SHS) yang dilakukan oleh BPPT dan beberapa kementerian.

242
SHS dipasang di puluhan ribu rumah di pedesaan sebesar 50 Wp (watt peak), dengan gratis.
Juga, Program Desa Mandiri Energi dan program PLN 1.000 pulau, telah dibangun
beberapa pembangkit listrik tenaga solar cell (PLTS), terutama di daerah atau di pulau
terpencil.
Di samping itu, sudah ada beberapa daerah yang menggunakan panel surya untuk
penerangan jalan. Jadi, kebutuhan (pasar) domestik panel surya sudah cukup besar untuk
dapat berkembangnya industri PV di Indonesia. Tetapi, saat ini sebagian besar kebutuhan
domestik tersebut masih dipasok dari impor.
Dalam Kebijakan Energi Nasional yang baru (KEN-2050) dinyatakan bahwa pembangunan
dan pemanfaatan energi terbarukan (termasuk energi surya) menjadi prioritas. Pada 2025,
target bauran energi nasional minimal 23 persen berasal dari energi terbarukan dan pada
2050 minimal 31 persen.
Jika dilihat dari potensi dan besarnya kebutuhan nasional, besaran target tersebut bukanlah
angka yang sulit dicapai, asal saja perencanaan dan penggunaan dana pemerintah dapat
dimanfaatkan dengan efektif dan efisien, tidak lagi terjadi kebocoran dana dan inkonsistensi
dalam kebijakan.
Sebenarnya sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk pemanfaatan sel surya, yang
sudah menghabiskan banyak dana dan upaya selama ini, tetapi belum berhasil seperti yang
direncanakan. Ke depan diperlukan komitmen yang lebih kuat dan fokus dari semua
pemangku kepentingan.
Dengan krisis energi dan listrik serta masih bergantungnya pada sumber energi
konvensional, padahal sumber bahan bakar fosil semakin habis, Indonesia seharusnya mulai
serius memanfaatkan energi surya. Mendorong penelitian-penelitian untuk meningkatkan
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya sehingga potensi 112.000 GWp energi surya
yang dimiliki oleh Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Memanen energi surya menjadi energi terbarukan yang murah, ramah lingkungan, dan
menjangkau seluruh pelosok negeri.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengisi kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya.
2. Mengukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) terbut, mencatat dalam lembar
pengamatan.

243
3. Menempatkan kedua tempat air tersebut dibawah sinar matahari langsung.
4. Menempatkan lempeng plastik transparan diatas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar
10 cm dari permukaan air dalam tempat air.
Menyusun alat dan bahan percobaan.
5. Mengamati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit selama 10
kali pengukuran. Mencatat dalam lembar pengamatan.
6. Bila ada luks meter, mengamati dan mengukur kuat penerangan cahaya matahari tepat
diatas permukaan air setiap 30 menit. Mencatat dalam lembar pengamatan.

VI. HASIL PENGAMATAN


Hasil Pengamatan Panas Matahari
Keadaan Air
No Waktu (A)Tanpa (B) Dengan Keterangan

Lempeng Lempeng
1 10 menit Masih Dingin Masih Dingin Air masih tetap tidak berkurang

2 25 menit Hangat Hangat Air masih tetap tidak berkurang


3 40 menit Air mulai panas Hangat Air berkurang dipercobaan A
4 45 menit Air menjadi panas Mulai panas Air keduanya juga berkurang
5 60 menit Sangat panas Panas Air berkurang / menguap

Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpalempeng terasa panasnya lebih cepat
karena tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang
menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya
penghalang (lempeng plastik).

VII. PERTANYAAN
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai di permukaan bumi!
2. Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!
3. Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap terhadap
penerimaan panas?

244
VIII. PEMBAHASAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari sampai ke permukaan
bumi yaitu:
a. Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan panas
matahari di bumi akan terasa sangat panas.
b. Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari akan
berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju
bumi.
c. Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya tumbuhan
hidup, dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai).
d. Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak
terlalu panas.
2. Matahari adalah sumber energi panas, yang memanfaatkan energi panas matahari di
bumi bukan hanya manusia tetapi juga hewan, dan tumbuhan.
3. Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas adalah mengurangi
atau menghambat cahaya panas matahari yang jatuh dipermukaan air.

IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung memancar
dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda
bergantung pada suhu benda.

X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://pendidikan.co.id/perpindahan-kalor/ Diakses pada tanggal 17 November 2020.
https://environment-indonesia.com/matahari-sebagai-sumber-energi-dunia/ Diakses pada
tanggal 17 November 2020.

XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan panas matahari.

245
XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Panas Matahari

Tahap
Awal

246
Tahap
Kegiatan

Tahap
Akhir

247
KEGIATAN PRAKTIKUM
GERHANA

I. JUDUL PERCOBAAN
“Gerhana”

II. TUJUAN
Membuktikan terjadinya gerhana

III. ALAT DAN BAHAN


1. Bola ping pong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastik dengan diameter 10cm
4. Lampu senter/proyektor film
5. Spidol

IV. LANDASAN TEORI


Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan
Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer
Gerhana Matahari
Bumi beredar mengelilingi Matahari sedang Bulan beredar mengelilingi Bumi. Dalam
peredarannya mengelilingi Bumi, suatu saat Bulan akan berada di antara Bumi dan Matahari
(istilahnya bulan baru). Matahari-Bulan-Bumi tampak segaris seperti pada gambar berikut.
Nah, jika saat itu manusia di Bumi melihat ada bagian Matahari yang tertutup oleh Bulan
maka saat itu terjadi gerhana Matahari (baca terus tulisan ini untuk mengetahui kenapa

248
kejadian ini tidak terjadi setiap bulan baru). Bagian Matahari yang tertutup oleh Bulan bisa
seluruhnya atau sebagian saja.

Geometri yang memungkinkan terjadinya gerhana Matahari.


Peringatan: tidak setiap bulan terjadi.
A. Jenis gerhana Matahari

Jika matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan berarti yang kita saksikan adalah Gerhana
Matahari Total (GMT). Pada GMT piringan Matahari sama sekali tidak terlihat. Yang
terlihat hanyalah bagian Matahari yang disebut korona.
Jika Matahari tertutup sebagian saja namun seluruh Bulan ada di depan Matahari maka
Matahari akan tampak seperti cincin. Karena tampak seperti cincin maka gerhana jenis ini
dinamakan Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Apabila Matahari tertutup sebagian saja dan tidak seluruh Bulan berada di depan Matahari
berarti yang kita saksikan adalah Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Gerhana Matahari
sebagian biasa juga disebut Gerhana Matahari Penumbra.
B. Penyebab terjadinya gerhana Matahari
Matahari laksana bola api raksasa yang memancarkan sinar sangat tajam. Karena Bulan
disinari oleh Matahari maka akan terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut.
Bayangan utama ini dinamakan umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan
tambahan yang dinamakan penumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai
Bumi maka terjadilah gerhana Matahari.
249
Bayangan benda langit akibat cahaya Matahari ada dua jenis: umbra (bayangan utama) dan
penumbra (bayangan tambahan)
Sekarang mari kita ikuti perjalanan Bulan mengitari Bumi. Perhatikan gambar berikut.

Geometri gerhana Matahari total (dilihat dari atas bidang Bumi mengelilingi Matahari yakni
bidang ekliptika).
Pada gambar tersebut, Bulan melintas tepat di antara Bumi dan Matahari. Nah, apabila kita
berada di daerah pertemuan umbra dengan permukaan bumi (yakni daerah yang ditunjuk
oleh panah U pada gambar) maka kita akan melihat GMT. GMT biasanya dapat disaksikan
selama kurang lebih 3 menit. Paling lama sekitar 7 setengah menit. Apabila kita berada di
daerah pertemuan penumbra dengan permukaan Bumi (yakni daerah yang ditunjuk oleh
panah P) maka yang kita lihat adalah GMS.
Gambar berikut ini barangkali bisa memberikan ilustrasi yang lebih baik.

Geometri gerhana Matahari total.


Sumber: http://images.yourdictionary.com

250
Sekarang perhatikan gambar berikut.

251
Geometri gerhana Matahari cincin (dilihat dari atas bidang ekliptika).
Pada gambar tersebut ada daerah yang disebut antumbra (yakni daerah yang ditunjuk oleh
panah A). Daerah ini merupakan perpanjangan umbra. Apabila kita berada di daerah
pertemuan antumbra tadi dengan permukaan Bumi maka yang kita lihat adalah GMC. Kalau
GMT paling lama dapat disaksikan tidak lebih dari 8 menit maka GMC dapat disaksikan
hingga 11 menit. Perhatikan bahwa pada GMC pertemuan penumbra dengan permukaan
Bumi lebih besar dibanding pada peristiwa GMT. Artinya lebih banyak daerah yang bisa
menyaksikan GMS ketika terjadi GMC dibanding ketika terjadi GMT.
Terkadang Bulan melintas tidak tepat di tengah Bumi dan Matahari sehingga umbra dan
antumbra Bulan tidak mengenai Bumi seperti pada gambar berikut.

Geometri gerhana Matahari sebagian (dilihat dari samping bidang ekliptika).


Pada gambar tersebut bayangan yang mengenai Bumi hanyalah penumbra. Jika begini
kejadiannya maka yang terjadi di Bumi hanyalah GMS. Tidak ada GMT dan GMC.
C. Beberapa faktor yang memengaruhi gerhana Matahari
1. Pengaruh jarak
Lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk
lonjong (elips). Demikian juga lintasan Bulan dalam mengitari Bumi. Hal ini mengakibatkan
jarak Bumi dengan Matahari begitu juga Bumi dengan Bulan senantiasa berubah. Akan ada
jarak terdekat Bumi dengan Matahari dan jarak terjauh Bumi dengan Matahari. Akan ada
juga jarak terdekat Bumi dengan Bulan dan jarak terjauh Bumi dengan Bulan. Perhatikan
gambar berikut.

252
Bumi dan Bulan mengitari pusatnya masing-masing dalam lintasan yang berbentuk elips.

Perbandingan ukuran Bulan saat titik terdekat (perigee) dan di titik terjauh (apogee).
Sumber: http://www.starrynightphotos.com
Berbicara masalah jarak, ada hal menarik terkait dengan ukuran Matahari dan Bulan.
Perhatikan gambar berikut.

Perbandingan ukuran Bumi dan Matahari


Diameter Matahari kira-kira 109 kali diameter Bumi. Diameter Bumi kira-kira 3.67 kali
diameter Bulan. Dengan kata lain diameter Matahari 400 kali lebih diameter Bulan. Akan
tetapi jika kita melihat ke langit ternyata keduanya terlihat hampir sama besarnya. Itu
karena jarak Bumi-Matahari juga sekitar 400 kali jarak Bumi-Bulan. Inilah yang
memungkinkan Bulan menutupi seluruh permukaan Matahari ketika terjadi GMT.
Perhatikan kembali gambar lintasan Bumi dan Bulan di atas. Saat Bumi berada di titik
terdekatnya dari Matahari (sekitar 147 juta km) sedang Bulan berada di titik terjauhnya dari

253
Bumi (sekitar 400 ribu km) Bulan akan terlihat lebih kecil daripada Matahari. Nah, ini
memungkinkan terjadinya GMC. Sebaliknya, saat Bumi berada di titik terjauhnya dari
Matahari (sekitar 152 juta km) sedang Bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi (sekitar
357 ribu km) maka Bulan terlihat lebih besar daripada Matahari. Ini memungkinkan
terjadinya GMT.
2. Pengaruh perbedaan bidang lintasan
Walaupun Bulan berada di antara Bumi dan Matahari sebulan sekali (tiap bulan baru)
namun tidak tiap bulan terjadi gerhana Matahari. Dalam setahun biasanya hanya terjadi 2
kali gerhana Matahari. Mengapa demikian?
Bumi mengelilingi Matahari dalam sebuah bidang. Bulan pun mengelilingi Bumi dalam
sebuah bidang. Ternyata bidang lintasan Bumi mengelilingi Matahari tidak berimpit dengan
bidang lintasan Bulan mengelilingi Bumi tetapi berselisih sekitar 5 derajat. Apa akibatnya?
Perhatikan gambar berikut.

Bidang lintasan Bulan memotong bidang lintasan Bumi (dengan selisih sebesar 5 derajat)
Gambar tersebut memperlihatkan dua kejadian bulan baru. Ketika terjadi bulan baru yang
sebelah kanan, Bulan berada jauh di bawah bidang lintasan Bumi sehingga tidak ada
bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai Bumi. Akibatnya tidak terjadi
gerhana. Sekarang bulan baru yang sebelah kiri. Ketika itu Bulan berada di bidang lintasan
Bumi sehingga ada bayangan Bulan (umbra maupun penumbra) yang mengenai bumi.
Akibatnya terjadi gerhana.
Titik potong Bulan dengan bindang lintasan Bumi disebut titik simpul (node). Gerhana
Matahari hanya terjadi jika bulan baru terjadi di sekitar titik simpul tersebut. Perhatikan
gambar berikut.

254
255
Gerhana Matahari terjadi jika bulan baru terjadi di dekat titik simpul (node). Perhatikan
selisih bidang lintasan (orbit) Bulan dan Bumi (ekliptika).
Sumber: http://www.astro.virginia.edu
Gerhana Bulan
Gerhana Bulan dapat dianggap sebagai kebalikan dari gerhana Matahari. Ketika gerhana
Matahari, Bumi berada dalam bayangan Bulan; ketika gerhana Bulan, Bulan berada dalam
bayangan Bumi. Ketika terjadi gerhana Bulan total, Bulan yang sedang purnama secara
berangsur-angsur menjadi gelap (biasanya berwarna kemerahan).

Geometri yang memungkinkan terjadinya gerhana Bulan.


Peringatan: tidak setiap bulan terjadi.
a. Jenis gerhana Bulan

Apabila seluruh Bulan berada di dalam umbra maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan
Total (GBT).
Apabila sebagian Bulan berada di dalam umbra (sebagian lagi dalam penumbra) maka yang
kita lihat adalah Gerhana Bulan Sebagian (GBS).
Apabila seluruh Bulan berada di dalam penumbra atau sebagian saja (ada bagian Bulan yang
tidak mengalami gerhana) maka yang kita lihat adalah Gerhana Bulan Penumbral (GBP).
Perhatikan bahwa GBT selalu didahului dan diikuti oleh GBS dan GBP, sedang GBS selalu
didahului dan diikuti oleh GBP.
b. Penyebab terjadinya gerhana Bulan

256
Sama dengan yang terjadi pada peristiwa gerhana Matahari, ketika Bumi berada di hadapan
Matahari terbentuk bayangan Bumi yang terdiri dari umbra dan penumbra.

Berbeda dengan ukuran umbra Bulan pada gerhana Matahari yang amat kecil dibanding
ukuran Bumi, umbra Bumi pada gerhana Bulan dapat meliputi Bulan seluruhnya. Akibatnya,
apabila pada gerhana Matahari kita hanya bisa menikmati GMT tidak lebih dari 8 menit,
pada GBT kita bisa menikmatinya hingga lebih dari satu jam—tergantung dari seberapa
dekat Bulan dari pusat umbra.
Sekitar 35% dari semua gerhana Bulan adalah GBP yang sangat sukar diamati meskipun
dengan menggunakan teropong, sekitar 30% adalah GBS yang mudah diamati dengan mata
telanjang, selebihnya adalah GBT yang juga mudah terlihat dengan mata telanjang.
Perhatikan bahwa berbeda dengan gerhana Matahari di mana hanya kita yang berada di jalur
umbra yang bisa menyaksikan GMT, pada gerhana Bulan kita semua yang mengalami
malam hari saat terjadinya gerhana dapat menyaksikan GBT.
c. Beberapa faktor yang memengaruhi gerhana Bulan
1. Pengaruh jarak

257
Lain halnya dengan gerhana Matahari di mana variasi jarak Bumi-Matahari dan Bumi-Bulan
berpengaruh pada jenis gerhana, pada gerhana Bulan variasi tadi hanya memengaruhi
ukuran umbra maupun penumbra Bumi yang dilintasi Bulan. Hal ini berpengaruh pada
durasi (lama) gerhana. Jika Bumi berada di jarak terdekatnya dengan Matahari sedang Bulan
berada di jarak terjauhnya dari Bumi dan Bulan melintas tepat di tengah-tengah umbra maka
gerhana Bulan yang terjadi dipastikan lebih lama daripada gerhana-gerhana pada kondisi
jarak yang lain.
2. Pengaruh perbedaan bidang lintasan
Sama halnya dengan gerhana Matahari, perbedaan bidang lintasan mengakibatkan gerhana
Bulan tidak terjadi di tiap purnama. Faktanya gerhana Bulan biasanya hanya terjadi 2 kali
dalam setahun.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
2. Menusukkan bola pingpong tersebut dengan statis kawat runcing dapat berdiri tegak, dan
lakukan yang sama pada bola plastik.
3. Mengikatkan lampu senter pada statis kawat runcing
4. Menyusun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada)
5. Menyalakan lampu senter, amatilah dan menggambar jalannya sinar lampu yang
mengenai globe, Mencatat dalam lembar pengamatan
6. Menyusun percobaan dengan merubah posisi bola ping pong dengan bola plastik (globe).
7. Menyalakan lampu senter dan mengamati dan menggambar jalannya sinar lampu yang
menimpa bola pingpong dan diterima oleh globe. Mencatat dalam lembar pengamatan

258
VI. HASIL PENGAMATAN
a. Percobaan Gerhana Bulan

b. Percobaan Gerhana Matahari

Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan
bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada
pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-
sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal inilah
yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi pada
garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan menutup
sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.
Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari

259
sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida. Sedangakan Gerhana
Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Gerhana bulan total, Gerhana bulan sebagian,
Gerhana bulan penumbra

VII. PERTANYAAN
1. Apa yang disebut dengan gerhana?
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
3. Apakah yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!

VIII. PEMBAHASAN
1. Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sebuah objek disebabkan adanya benda/objek
yang melintas di depannya. Kedua objek yang terlibat dalam gerhana ini memiliki
ukuran yang hampir sama jika diamati dari Bumi. Contohnya gerhana Matahari dan
gerhana Bulan.
2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada pada atau
dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga
sinar matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada
fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan
bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.
3. Umbra adalah bayangan inti yang sangat gelap, sedangkan penumbra adalah bayangan
semu yang terbentuk disekitar bayangan inti

IX. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa Ketika senter dinyalakan, cahaya yang
terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola pingpong. Akibatnya, ada bagian dari
bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke
kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada pada bola tenis akan tampak berubah-ubah.

260
X. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019).Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT. Gramedia
https://rachmanabdul.wordpress.com/2011/12/07/gerhana-bulan-dan-matahari/ Diakses
pada tanggal 18 November 2020

XI. KENDALA
Tidak ada kendala yang berarti dalam percobaan gerhana.

XII. LAMPIRAN
Dokumentasi Gerhana

Tahap
Awal

261
Tahap
Kegiatan

262
Tahap
Akhir

263
264
TUTOR

SITI LATIFAH, M.Pd NIP. 197211051998022001

265
SURAKARTA, 19 November 2020 PRAKTIKAN

MUHAMMAD EFENDI

266

Anda mungkin juga menyukai