Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

PRAKTIKUM IMBINGAN

MODUL 7 OPTIK

PRAKTIKUM 1 (SIFAT CAHAYA)

1. Percobaan Pemantulan Cahaya


2. Percobaan Pembiasan Cahaya
3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi

PRAKTIKUM 2

1. Lensa cekung Dan cermin Cembung

MODUL 8 KELISTRIKAN

Kegiatan Praktikum 1

1. Percobaan Muatan Listrik


2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
3. Percobaan Energi Listrik
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1

SIFAT CAHAYA

(1. Percobaan Pemantulan Cahaya)

A. TUJUAN PENGAMATAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya;
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa;
d. Menentukan fokus cermin cekung;
e. Menentukan fokus lensa cembung.

B. LANDASAN TEORI
Sebelum kita membahas sifat-sifat cahaya mari kita membahas dulu mengenai apa itu
cahaya, dari teori ini lah kemudian berkembang bahwa sifat cahaya itu salah satu nya dapat
dipantulkan. Menurut Sir Isaac Newton (1642-1722) : teori emisi newton mengatakan bahwa
dari sumber cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan ringan ke segala arah
dengan cepat yang sama besar, bila mengenai mata kita maka dapat mendapat kesan melihat
sumber cahaya tersebut.
Teori Albert Einsteins (1879-1955) : dengan teori gejala foto listrik dapat diterapkan
bahwa cahaya memiliki sifat sebagai partakel dan juga bersifat sebagai gelombang
electromagnetic yang disebut dengan sifat dualisme.
Dari teori-teori dan percobaan-percobaan yang dilakukkan oleh para ilmuan dari sejak
zaman Newton sampai Einstein dapat disimpulkan bahwa :
1. Cahaya dapat bersifat sebagai gelombang
2. Cahaya juga dapat bersifar sebagai partikel.
Sebagai gelombang cahaya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Dapat mengalami pemantulan (Refleksi)
2. Dapat mengalami pembiasan (Refleksi)
3. Dapat dipadukan/ dijumlahkan (Interferensi)
Dari sifat-sifat cahaya inilah kita akan melakukan percobaan mengenai pemantulan
cahaya pada cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cermin adalah kaca bening yang salah
satu mukanya dicat dengan air raksa. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantulan cahaya berupa cekungan. Cermin cekung bisa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja
dokter. Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan yang
berbentuk cembung. Biasa digunakan sebagai kaca spion kendaraan, kemudian cermin datar
adalah cermin yang memiliki bagian pemantulan yang datar.
Dari hasil pemantulan tersebut, bayangan yang dihasilkan berbeda-beda. Ada bayangan
yang sama dengan benda, lebih kecil dari benda, dan ada yang sama dengan benda tersebut.
Sifat cahaya yang dihasilkan masing-masing cermin akan berbeda, beda. Oleh karena itu
dilakukan percobaan untuk mengetahui sifat cahaya yang dihasilkan oleh cermin cekung,
cermin cembung dan cermin datar tersebut.
C. ALAT DAN BAHAN
2
1. Cermin datar (3 × 6 cm ).
2. Cermin cembung.
3. Cermin cekung.
4. Lampu senter.
5. Busur derajat.
6. Kertas putih.
7. Lilin.
8. Layar (tabir kertas).
9. Celah cahaya.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar seperti Gambar 7.1.
2. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya.
4. Ukurlah besar sudut dating (i) dan besar sudut pantul tersebut (r).
5. Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu Anda geser-geserkan di depan cermin datar.
6. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung


1. Susunlah alat seperti Gambar 7.2.
2. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dam sesudah mengenai cermin cembung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.

c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


1. Susunlah alat seperti Gambar 7.3.
2. Nyalakanlah liln dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cekung.
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.
5. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang jelas
dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dari
cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan pemantulan cahaya pada cermin datar.
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

Besar sudut datang (i) dan sudut pantul ( r )

Tabel 7.1

No I (derajat) R (derajat)
1 50 50
2 55 55
3 60 60
4 65 65

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu :

a. Sama, maya, tidak nyata


b. Sama besar
c. Sama tegak
d. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.

2. Hasil pengamatan pemantulan cahaya pada cermin cembung

Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung


Tabel hasil pengamatan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 7 24
2 10 27
3 14 30
4 16 32

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung yaitu :


a. Maya/ tidak nyata
b. Sama tegak
c. Diperkecil
d.

3. Hasil pengamatan pemantulan cahaya pada cermin cembung


Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

Tabel hasil pengamatan jarak benda dan jarak bayangan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 10 8
2 20 4
3 30 2
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung yaitu :
1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan lebih besar dari bada bendanya

F. PEMBAHASAN
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, sinar datang kemudian memantul pada
cermin. Setelah dipantulkan, cermin tersebut juga menghasilkan sinar pantul. Sehingga, sinar
datang dan sinar pantul pada cermin datar adalah sama. Pada cermin datar, bayangan yang
dihasilkan sama dengan bendanya, baik itu dari bentuknya, ukurannya, maupun posisinya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, bayangan yang dihasilkan lebih kecil
dari pada bendanya. 3 sinar istimewa pada cermin cembung :

1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan olah-olah
sinar datang dari titik tersebut.

Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, bayangan yang dihasilkan akan menjadi 2
kali lebih besar daripada bendanya.Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda
yang berapa didepan cermin cekung yaitu :

1. Sinar dating sejajar sumbu utama akan dipantulan melalui titik fokus.
2. Sinar dating melalui titik fokus akan dipantukan sejajar sumbu utama.
3. Sinar dating menuju pusat lengkungan akan dipantulkan kembali.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
2. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya.
3. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung adalah lebih kecil dari pada bendanya.
4. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung adalah lebih besar dari pada benda nya.

H. PERTANYAAN DAN JAWABAN


Pertanyaan
1. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk bayangan pada
jarak dua kali jarak benda ny, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung
tersebut?

Jawaban

1. Agar cermin cekung membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, maka
benda harus diletakkan didepan cermin cekung tersebut.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang
Selatan : Universitas Terbuka.
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar-gambar percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1

SIFAT CAHAYA

(2. Percobaan Pembiasan Cahaya)

A. TUJUAN PENGAMATAN

B. LANDASAN TEORI
Pengertian cahaya menurut (Halliday, 2007), merupakan suatu gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan suatu sumber cahaya tertentu. Cahaya diasumsikan
bergerak lurus dan sebagian dibiaskan dan dipantulkan ketika mengenai suatu permukaan
(Moller, 2007). Sebagai gelombang elektromagnetik, cahaya terbentuk dari dua pasang vector
medan sama yaitu medan listrik dan medan magnet (Saleh, 1991).
Pembiasan cahaya merupakan keadaan ketika suatu cahaya yang diteruskan melewati
suatu medium akan mengalami perubahan arah (Guenther, 1990). Menurut Serway (2008),
cahaya yang tmasuk kedalam medium kedua kemudian berubah arah perambatannya di batas
antar medium disebut dengan pembiasan.
Salah satu sifat cahaya yaitu cahaya dapat dibiaskan, karena itu kami melakukan
percobaan pembiasan cahaya.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lampu senter.
2. Celah cahaya.
3. Balok kaca.
4. Kertas putih.
5. Busur derajat.
6. Lensa cembung.
7. Lensa cekung.
8. Layar (tabir kertas).
9. Lilin.
10. Penggaris panjang (100 cm).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti Gambar 7.4.
b. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat sebelum
dan sesudah menembus balok kaca.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut dating dan sudut
biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
d. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan jarak
yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa perlahan-lahan
menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau
tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
e. Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang seperti gambar 7.5 berikut.
f. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling tajam pada
tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-sifat bayangan yang
dibentuk lensa cembung tersebut.
g. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku Anda, dengan
jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa secara perlahan-lahan menjauhi huruf
tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.

E. HASIL PENGAMATAN
Pembiasan cahaya pada lensa cekung, diperoleh sifat cahaya memancarkan/
menyebarkan sinar (divergen), jika sinar datang sejajar sumbu utama lensa maka akan
dibiaskan seolah-olah dari titik fokus lensa.

Cahaya yang jatuh pada lensa cembung akan mengalami pembiasan. Berkas-berkas
sinar datang akan dibiaskan sehingga berkas-berkas sinar bias nya mengumpul. Bagian lensa
yang tebal akan menghambat cahaya lebih banyak dari pada bagian lensa yang tipis.

Tabel Pengamatan sudut datang dan sudut bias

No I (derajat) R (derajat)
1 45 60
2 55 65
3 60 70
Tabel Pengamatan jarak benda dan jarak bayangan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 10 12
2 20 18
3 30 25

F. PEMBAHASAN

Lensa cekung merupakan lensa yang dapat menyebarkan cahaya dengan titik fokus
bernilai negative. Itulah sebabnya mengapa sehingga nama lain dari lensa cekung sering juga
disebut dengan lensa negatif atau lensa penyebar karena sifatnya yang menyebarkan cahaya
atau sinar (divergen). Jadi, ketika seberkas cahaya atau sinar menuju ke permukaan lensa
cekung, maka sinar-sinar datang tersebut akan dibiaskan secara menyebar.

Berdasarkan bentuk permukaannya, lensa cekung terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Lensa bikonkaf (Cekung-cekung), yaitu lensa yang permukaan depan dan belakangnya
cekung.
2. Lensa plan-konkaf (cekung-datar), yaitu lensa yang permukaan depanny cekung,
sedangkan permukaan belakangnya datar.
3. Lensa konkaf-konveks (cekung-cembung), yaitu lensa yang permukaan depannya cekung
sedangkan permukaan belakangnya cembung.
Cara kerja lensa cekung adalah :
1. Berdasarkan prinsip pembiasan cahaya (refraksi, yaitu peristiwa membeloknya arah
rambat cahaya ketika melewati medium yang berbeda.
2. Oleh karena pengaruh perbedaan ketebalan lensa dari tepi atas dan bawah hingga ke
tengah lensa cekung, maka berkas cahaya atau sinar datang yang masuk ke permukaan
depan disebarkan oleh permukaan belakang lensa.
3. Lensa cekung dapat menyebarkan sinar oleh karena itu lensa cekung disebut juga dengan
lensa divergen.
Untuk memahami cara kerja dan pembiasan cahaya pada lensa cekung, perhatikan
gambar

Lensa cembung dibedakan menjadi tiga macam yaitu :


1. Lensa double cembung/ cembung ganda (bikonveks)
2. Lensa cembung datar (plan-konveks)
3. Lensa cembung cekung (konveks-konkaf).
Bagian-bagian lensa cembung :

Keterangan:

P1 dan P2 = Titik pusat bidang lengkung lensa


P1P2 = Sumbu utama lensa
Jari-jari kelengkungan permukaan
R1 dan R2 =
lensa
O = Pusat optik lensa
OP1 dan OP2 = Jari-jari kelengkungan (R)
F1 dan F2 = Titik api (titik fokus) lensa
OF1 dan OF2 = Jarak fokus lensa (f)

Pada gambar di atas, titik F disebut titik fokus. Berbeda dengan cermin cembung, titik fokus
pada lensa cembung ada dua, yaitu fokus di depan lensa (F2) dan fokus di belakang lensa (F1).
Titik fokus F1 disebut fokus utama atau fokus aktif. Sedangkan F2 disebut fokus pasif. Titik
fokus aktif adalah titik fokus tempat sinar-sinar dibiaskan sedangkan titik fokus lainnya
ditetapkan sebagai fokus pasif.

G. KEIMPULAN
Pembiasan cahaya dapat terjadi pada lensa cekung dan lensa cembung
H. PERTANYAAN DAN JAWABAN
Pertanyaan
1. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat membentuk bayangan pada
jarak dua kali jarak benda ny, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung
tersebut?

Jawaban

2. Agar cermin cekung membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, maka
benda harus diletakkan didepan cermin cekung tersebut.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang
Selatan : Universitas Terbuka.
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Foto Proses Percobaan Pembiasan Cahaya


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM 1

SIFAT CAHAYA

(3. Percobaan Difraksi, Interferensi, dan Dispersi)

A. TUJUAN PENGAMATAN
Untuk mengetahui adanya sifat cahaya difraksi, interfensi dan dispersi.

B. LANDASAN TEORI
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran
sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Sementara menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya
bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang gelombangnya saja.
Disini kita akan melakukan praktikum difraksi, interferemsi cahaya dan disperse.
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan.
Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar
gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya atau
lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain.
Interfensi cahaya pada celah ganda terjadi karena adanya beda fase cahaya dari
cahaya yang melalui kedua celah tersebut. Ketika sebuah sumber cahaya yang sama persis
frekuensi dan panjang gelombangnya melewati dua buah celah, maka akan menjadi
superposisi yang menyebabkan munculnya garis-garis gelap dan terang pada layar.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lampu TL.
2. Kisi difraksi.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun lampu TL, penggaris panjang dan kisi seperti Gambar 7.6 berikut.
2. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi 3000
celah/cm atau d = 1/300 cm. jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak warna ungu yang
Anda lihat ke lampu TL. Catat orde atau warna ungu ke berapa dari lampu TL yang Anda
amati tersebut (k). Ukur jarak kisi ke lampu TL.

E. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Cahaya adalah energy berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elekromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya
adalah partikel yang disebut foton.
Sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut, “dualisme
gelombang-partikel”. Paket cahaya yang disebut spectrum kemudian dipersepsikan secara
visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan
optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik :
 Intensitas
 Frekuensi atau panjang gelombang
 Polarisasi
 Fasa
Dan sifat optic fisis :
 Interferensi
 Difraksi
 Dispersi
 Polarisasi

Dari hasil pengamatan ditemui :


1. Penyebaran gelombang karena adanya halangan disebut difraksi.
2. Dari disperse ini cahaya yang berwarna putih (polikramik) diuraikan menjadi berwarna
warni (monokramatik) melalui pembiasan atau pembelokan.
3. Sedangkan Interferensi adanya interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.

F. KESIMPULAN
1. Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih (cahaya polikromatik) menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya putih
melewati medan pembias. Kita dapat mengamati sifat cahaya ini dengan menggunakan
prisma sebagai medan pembias. Pada prisma, cahaya yang masuk akan mengalami
pembiasa dua kali, yakni saat masuk ke prisma dan saat keluar ke prisma.
2. Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua gelombang cahaya atau lebih
yang dapat menimbulkan terbentuknya gelombang lain. Interferensi cahaya pada celah
ganda terjadi karena adanya beda fase cahaya dari cahaya yang melalui kedua celah
tersebut. Ketika sebuah sumber cahaya yang sama persis frekeuensi dan panjang
gelombangnya melewati dua buah celah, maka akan terjadi superposisi yang
menyebabkan munculnya garis-garis gelap dan terang pada layar.
3. Proses dimana sinar cahaya dibagi menjadi spektrum tujuh warna dikenal sebagai
dispersi. Dengan kata lain, dispersi dapat didefinisikan sebagai fenomena alam yang
membantu seberkas cahaya putih terpecah menjadi tujuh warna yang dikandungnya.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan kegiatan
3!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan dispresi!

Jawaban

1. Warna, warna yang dipancarkan oleh lampu TL yaitu merah, biru, kuning, violet/ ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan.
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat
bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi pokok Praktikum IPA di SD. Tanggerang
Selatan : Universitas Terbuka.
I. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar Difraksi cahaya

Gambar interferensi cahaya

Gambar dispersi cahaya

Anda mungkin juga menyukai