UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M7.KP1: SIFAT CAHAYA
NIM : 856737589
UPBJJ : PALEMBANG
A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Percobaan Pemantulan Cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya;
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa;
d. Menentukan fokus cermin cekung;
e. Menentukan fokus lensa cembung.
D. LANDASAN TEORI
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan. Pemantulan cahaya ada
dua jenis yaitu pembantulan baur ( pemantulan difus) dan pembantulan teratur.
Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk
permukaannya ada cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua
macam, yaitu cermin cekung dan cermin cembung.
a. Cermin Datar adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak
melengkung. Cermin ini biasanya digunakan untuk bercermin.
b. Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke
arah luar. Adapun cermin ini sering digunakan untuk kaca spion pada kendaraan
bermotor.
c. Cermin Cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan ke arah dalam. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan
alat kerja dokter.
Sifat - sifat bayangan pada cermin sebagai berikut :
a. Cermin datar : maya, tegak, dan sama besar.
b. Cermin cembung : maya, tegak, dan diperkecil.
c. Cermin cekung :
1) maya, tegak, dan diperbesar.
2) nyata dan terbalik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
2) Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya.
4) Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r).
5) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan di depan cermin datar.
6) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
Tabel 7.1
No i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
5 75 75
b. Benda di ruang 2
c. Benda di ruang 3
d. Benda di ruang M
e. Benda di ruang F
2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
Sifat bayangan pada cermin cekung terletak pada letak bendanya. Jika
letak benda dekat dari cermin cekung maka bayangan yang terbentuk
adalah semu, diperbesar, dan tegak.
3)
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5,5 cm 5 cm
2 5 cm 5 cm
3 4 cm 5,5 cm
4 1,5 cm 3 cm
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
PERTANYAAN
a. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga (s' = ~).
Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus
cermin cekung tersebut!
Jawaban :
Jarak fokus + jarak benda dari cermin cekung tersebut atau s= f, sehingga
1/s’ = 0, dan s’ = ∞ tak terhingga 1/f = 1/s + 0
s=3x5
s = 15 cm
c. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
Jawaban :
a. Li = 30°
Lr = 15,47°
N = …..?
L = …..?
N, Sin = N2 Sin r
N1, sin 30° = N2 Sin 19,47
N1 0,5 = N2 0,33
N2 2/2 = N2 1/3
N1/N2 = 1/3/1/2 = 2/3
b. Li = 53°
Lr = 30°
N2 Sin 53° = N2 Sin30° N1 0,8 = N2 0,5
N1/N2 = 0,5/0,8 = 0,65
c. Li = 77,1°
Lr = 40,53°
N2 Sin 77,1° = N2 Sin 40,530° N1 0,99 = N2 sin 0,30
N1/N2 = 0,30/0,99 = 0,3
N = C1/C2
2/3 = 3,108/C C = 3,108/2/3 C = 3,108.3/2 = 9, 108/2 = C = 4,5108
1
s= s
2
ditanya : s =…?
Jawab :
f .s'
s=
s−f
1
20 x
2
S= 1 s
s−20
2
1
s−20=10
2
S = 60 cm
H. PEMBAHASAN
1. Percobaan Pemantulan Cahaya pada
a. Cermin datar
- melengkung. Cermin ini biasanya digunakan untuk bercermin.
b. Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke
arah luar. Adapun cermin ini sering digunakan untuk kaca spion pada
kendaraan bermotor.
c. Cermin Cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan ke arah dalam. Cermin cekung biasa digunakan sebagai
reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter,
lampu sepeda, lampu mobil - Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar , yaitu :
a. Tinggi benda sama dengan benda bayangan.
b. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
c. Tegak
d. Maya
e. Sama besar.
I. KESIMPULAN
a. Cermin Datar adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak
melengkung. Cermin ini biasanya digunakan untuk bercermin.
b. Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke
arah luar. Adapun cermin ini sering digunakan untuk kaca spion pada
kendaraan bermotor.
c. Cermin Cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan ke arah dalam. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil dan
alat kerja dokter.
Sifat - sifat bayangan pada cermin sebagai berikut :
a. Cermin datar : maya, tegak, dan sama besar.
b. Cermin cembung : maya, tegak, dan diperkecil.
c. Cermin cekung :
1) maya, tegak, dan diperbesar.
2) nyata dan terbalik.
K. DAFTAR PUSTAKA
Jackson, T. 2006. Seri Kegiatan Sains: Cahaya dan Warna (Terjemahan).
Bandung: Pakar Raya.
L. Foto/Video Praktikum
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3).
Dibikin Point Contoh:
1. Percobaan Pemantulan Cahaya
a. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Tahap Awal /
Pembukaan
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
Tahap Akhir
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M7.KP2: LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
NIM : 856737589
UPBJJ : PALEMBANG
A. JUDUL PERCOBAAN
Lensa Cembung Dan Cermin Cekung
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung.
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P).
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap.
2. Lensa cembung.
3. Cermin cekung.
4. Layar.
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu).
D. LANDASAN TEORI
a. Lensa Cembung
Merupakan suatu lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi.
Maka dikatakan bahwa cahaya yang jatuh pada permukaan lensa cembung akan
mengalami pembiasan. Berkas-berkas sinar datang akan dibiaskan sehingga berkas-
berkas sinar biasnya mengumpul. Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa
konvergen.
Pada lensa cembung, semakin kecil jarak titik fokusnya, maka semakin kuat
lensa tersebut memancarkan sinar. Hal ini dapat dikatakan bahwa kekuatan lensa akan
berbanding terbalik dengan jarak titik fokusnya. kekuatan lensa dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1
P =
f
Keterangan:
P = kekuatan lensa (dioptri = D)
f = jarak fokus (m)
b. Cermin Cekung
Adalah cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat memantulkan cahaya.
Cermin cekung disebut juga cermin positif atau cermin konvergen, karena sifat cermin
cekung yang mengumpulkan atau memusatkan sinar yang jatuh padanya.
1 1 1
= +
f s s
'
2 1 1
= +
s
R s
'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber
cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar
pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s').
d. Ulangi percobaan beberapa kali kedudukan benda yang berbeda
F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan Lensa Cembung
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
PERTANYAAN :
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban :
Jarak fokus lensa cembung
No Jarak benda ( cm ) Jarak bayangan ( cm ) Jarak fokus ( f )
1 10 10 5 cm
2 15 10 6 cm
3 20 8 5,7 cm
4 35 8 6,1 cm
5 30 7,5 6 cm
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban :
Jarak fokus cermin cekung
No Jarak benda ( cm ) Jarak bayangan ( cm ) Jarak fokus (f)
1 5 8 0,225 cm
2 8 5 0,225 cm
3 10 4 0,35 cm
4 20 2 0,55 cm
H. PEMBAHASAN
1. Percobaan Lensa Cekung
Mengacu pada hasil pengamatan dan diperkuat dengan sumber buku atau jurnal
I. KESIMPULAN
K. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan sumber buku/jurnal yang digunakan di Landasan Teori dan
Pembahasan (Minimal 3 buku/jurnal)
L. Foto/Video Praktikum
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3).
Dibikin Point Contoh:
1. Percobaan Lensa Cembung
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
M8.KP1: KELISTRIKAN
( SUCHI AULIA UTARI NERMA YALA LEO )
( 856737589 )
UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M8.KP1: KELISTRIKAN
NIM : 856737589
UPBJJ : PALEMBANG
A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Percobaan Muatan Listrik.
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Percobaan Muatan Listrik
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
2. a. Arus Listrik
Adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik
yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikro Ampere seperti didalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-
200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Di dalam itu kebanyakan sirkuit
arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit dapat bergantung pada voltase dan resistansi
sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere diartikan sebagai arus konstan yang nama apabila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.
Selain itu, arus listrik mengalir dari potensial listrik yang lebih tinggi ke potensial
listrik yang lebih rendah. Pada DC muatan listrik mengalir dalam satu arah. Namun pada
AC arah muatan listrik berubah secara sporadis. Arus DC dimungkinkan dari sel atau
baterai. Arus AC dimungkinkan dari generator AC dan listrik.
b. Tegangan Listrik
Adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau komponen dari satu
terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat menggerakkan muatan listrik.
Secara matematis, kerja yang dilakukan untuk menggerakkan suatu muatan sebesar
satu coulomb dapat didefinisikan sebagai perubahan energi yang dapat dikeluarkan
(dalam Joule) terhadap perubahan muatan listrik(dalam Coulomb) dengan ini
satuannya Volt. Kemungkinan yang bisa terjadi pada tegangan listrik adalah tegangan
jatuh atau tegangan naik.Tegangan jatuh terjadi apabila potensial dipandang dari
terminal lebih rendah ke tinggi, dan tegangan naik terjadi apabila potensial dipandang
dari terminal lebih tinggi ke terminal lebih rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Muatan Listrik
1) Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang
terjadi!
2) Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi!
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan
ke bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah
kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5) Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
6) Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah
hasilnya "tolak-menolak" atau "tarik-menarik".
1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2. Ada muatan listrik.
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir
sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada
kutub (-)
5. Tabel 8.1.
Lampu Konduktor
No Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi ✓ ✓
2 Kawat tembaga ✓ ✓
3 Sendok perak ✓ ✓
4 Kayu ✓ ✓
5 Karet penghapus ✓ ✓
6 Grafit ( mata pensil) ✓ ✓
7 Kertas ✓ ✓
8 Tas plastik ✓ ✓
9 Air keran ✓ ✓
10 Air garam ✓ ✓
Lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir besar
c. lagi.
d. Lampu menyala saat terang karena jumlah baterai lebih banyak
sehingga muatan listrik lebih besar lagi.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
PERTANYAAN :
1. Percobaan Muatan Listrik
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawaban :
Karena kedua bola pingpong tersebut tidak ada reaksi dan juga tidak
mengandung muatan listrik.
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawaban :
Kedua bola pingpong tersebut bermuatan sejenis, sehingga saling tolak
menolak.
4) Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawaban :
Jadi dapat diartikan bahwa Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan
muatan berlawanan adalah tarik menarik.
Keterangan :
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawaban :
Paralel baterainya akan lebih tahan lama dikarenakan muatan listrik yang
mengalir lebih sedikit sehingga bisa menyebabkan nyala lampu redup.
H. PEMBAHASAN
1. Percobaan Muatan Listrik
Mengacu pada hasil pengamatan dan diperkuat dengan sumber buku atau jurnal
I. KESIMPULAN
1. Percobaan Muatan Listrik
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
K. DAFTAR PUSTAKA
L. Foto/Video Praktikum
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3).
Dibikin Point Contoh:
1. Percobaan Muatan Listrik
Proses Kegiatan
Tahap Akhir
Proses Kegiatan
Tahap Akhir