SIFAT CAHAYA
UPBJJ DENPASAR
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
A. JUDUL PERCOBAAN
Pemantulan Cahaya
B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan pengamat dapat:
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat baying yang dihasikan oleh lensa
d. Menentukan focus cermin cekung
e. Menentukan focus lensa cembung
C. ALAT DAN BAHAN
1. Cermin datar (3x6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan
cermin datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar tersebut.
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.
a. Menyusun semua alat.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak
sudut datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Menyusun alat dan bahan.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
e. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak
bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut
(s).
F. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan langkah diatas, hasil percobaan pada pengamatan ini ialah
sebagai berikut:
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar, yaitu terlihat bahwa
sebagai berikut:
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
b. Besar sudut pandang (i) dan sudut pantul (r)
No
i (derajat) r (derajat)
.
1 45o 45o
2 50o 50o
3 55o 55o
4 60o 60o
c. Hasil Pengamatan
Benda di ruang II
No
Jarak benda (cm) Jarak banyangan (cm)
.
1 15 10
2 20 15
3 25 20
c. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda mengilah (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak terhingga (s’=
~). Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak
focus cermin cekung tersebut!
Jawaban:
1
S=ƒ, sehingga = 0 dan s ' = ∞
s'
Diketahui:
ƒ = 10 cm
Si= 2 s o
Ditanya:
s o=….?
1 1 1
= -
s o ƒ Si
1 1 1
= -
s o 10 2 s o
1 1 1
+ =
s o 2 s o 10
2 1 1
+ =
2 s o 2 s o 10
3 1
=
so 5
3 x 5 = so
s o = 15 cm
Jadi jarak benda harus diletakkan dari cermin cekung tersebut adalah 15 cm.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan pada pengamatan ini dapat dipaparkan secara singkat,
yaitu sebagai berikut:
Pada pemantulan cahaya pada cermin datar, terlihat bahwa sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin datar nampak bahwa, tinggi benda sama dengan tinggi
bayangan, jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin, Posisi
bayangan nampak tegak, sifat bayangan terlihat maya, dan ukuran bayangan terlihat
sama besar dimana besar sudut dating (i) sebesar 45 o dan sudut pantul (r) sama
sebesar 45o.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cembung, sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin cembung nampak bahwa bayangan terlihat maya, posisi
bayangan terlihat sama tegak, dan ukuran bayangan lebih kecil dari pada bendanya.
Pada pemantulan cahaya pada cermin cekung, sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh cermin cekung nampak bahwa bayangan terlihat maya dan terbalik, sama
banyak, dan bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya. Serta jarak
bayangan nampak berbeda dengan jarak benda dimana jarak bayangan akan
nampak pada jarak 20 cm ketika jarak benda sepanjang 25 cm. Benda di ruang I:
maya, tegak, diperbesar, benda di ruang II: nyata, tebalik, diperbesar, benda di M:
nyata, terbalik, diperkecil, dan benda di F: tidak terjadi bayangan karena bekas sinar
pantul merupakan sinar sejajar atau bayangan berada jauh tah terhingga.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa, salah satu sifat
cahaya adalah dapat dipantulkan dimana tiap cermin yang berbeda memiliki
bayangan yang berbeda pula. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama
dengan bendanya, sedangkan, bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih
kecil dari pada bendanya, selain itu, bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung
2 kali lebih besar daripada bendanya.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., dkk. 2020. Buku materi pokok PDGK4107/3SKS/MODUL1-9.
Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka
Makhmudah, U., 2011. “Efektifitas Model Pembelajaran Group Investigation
(GI)
Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Gerak (GLB dan GLBB) Kelas
VII MTsNTanonSragen Tahun Ajaran 2010/2011”.
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1084/6/083911061_Bab2.pdf
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Adapun kesulitan atau kendala dalam praktikum pada pengamatan sifat
cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung ialah ketika
mengamati sifat-sifat bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung. Hal ini
dikarenakan perlu tindakan pengamatan yang harus dilakukan secara berulang-
ulang untuk mendapatkan hasil pengamatan yang sesuai.
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan masalah yang dihadapi
pengamatan diatas ialah agar dapat mencermati setiap langkah-langkah kegiatan
supaya tidak terlalu sering melakukan pengulangan pada proses pengamatan.
L. DOKUMENTASI PRAKTIKUM
D. LANDASAN TEORI
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti gambar berikut.
2) Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada sat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3) Gambarlah jalannya berkas sinar tersebut sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
4) Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku dengan
jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat
besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut
dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
tersebut.
5) Susunlah lensa cembung, layar, lilin, dan penggaris panjang seperti gambar
berikut.
6) Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyata lilin paling
tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan catat sifat-
sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut. Pergunakanlah sebuah lensa
cekung untuk mengamati huruf pada buku anda, dengan jarak yang relatif dekat.
Kemudian geserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi huruf tersebut. Catat
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
a. Gambar jalannya berkas sinar pad abalok kaca
Gambar berkas sinar pada balok kaca
b. Sifat bayangan yang di bentuk oleh lensa cembung asalah nyata, terbalik,
diperkecil
c. Tabel sifat bayangan lensa cembung
● Maya.
● Tegak.
● Diperkecil.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dab (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balik dari hasil kegiatan II.
Jawab :
a. Li = 30 °
Lr = 15, 47 °
N = ….?
L=…?
N, Sin = N2 Sin r
N 1, sin 30 ° = N2 Sin 19,47
N1 0,5 = N2 0,33
N2 2/2 = N2 1/3
N1/N2 = 1/3/1/2 = 2/3
b. Li = 53 °
Lr = 30 °
N2 Sin 53 ° = N2 Sin30 ° N1 0,8 = N2 0,5
N1/N2 = 0,5/0,8 = 0,65
c. Li = 77,1 °
Lr = 40,53°
N2 Sin 77,1 ° = N2 Sin 40,53° N1 0,99 = N2 sin 0,30
N1/N2 = 0,30/0,99 = 0,3
N = C1/C2
2/3 = 3,108 / C , C = 3,108/2/3 , C = 3,108 . 3/2 = 9, 108 / 2 = 4,5108
Jadi C = 4,5108
2. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus
diletakkan terhadap lensa cembung tersebut?
Jawab:
Diketahui:
ƒ=20 cm
1
S’= S
2
Ditanya: S….?
Jawab:
ƒ.S'
S=
S ' −ƒ
1
20 x S
2
S= ❑
1
S−20
2
1
= S-20 + 10
2
S = 60 cm
H. PEMBAHASAN
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung berdasarkan posisi benda, sifat
bayangan dan ketak bayangan
a. Di ruang I sifat bayangan maya, tegak, diperbesar dan bayangan terletak di
depan lensa.
b. Di ruang II sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar dan bayangan terletak di
belakang lensa.
c. Di ruang III sifat bayangan nyata, terbakik, diperkecil dan bayangan terletak di
belakang lensa.
d. Di titik F sifat bayangan maya, tegak, diperbesar dan bayangan terletak di depan
lensa
I. KESIMPULAN
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa perubahan arah rambat cahaya
ketika berpindah dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya
berbeda. Penyebab terjadinya pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu: Ketika
sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat maka
sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya ketika sinar datang
melalui medium udara menuju air. Ketika sinar datang dari medium yang lebih
rapat menuju medium yang kurang rapat maka sinar datang akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Contohnya ketika sinar datang melalui medium air menuju
udara.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Bahan Ajar PDGK4107 Edisi
1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang dialami adalah penggunaan alat saat pelaksanaan praktikum
bagi pelaksana yang masih awam, sehingga membutuhkan waktu relatif lebih lama
untuk memahami penggunaan alat dan beberapa kali mengulangi kegiatan
praktikum karena kesalahan penggunaan alat.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Gambar berkas sinar yang melalui
balok kaca
F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan dilakukan dengan kisi difraksi 300 celah/mm jarak lampu ke kisi 25 cm
dan jarak kisi ke layar 30 cm dengan warna yang diamati adalah warna biru. Jarak warna
biru yang dapat dilihat ke terang pusat (lampu TL) adalah 5cm dan warna biru yang dapat
teramati sampai orde pertama saja karena pada orde berikutnya warna biru sudah tidak
jelas.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegatan 3!
Jawab:
Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi, dan dispresi!
Jawab:
H. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang dilakukan banyaknya orde yang nampak jelas pada layar putih
tergantung dari jarak kisi dengan layar, semakin jauh jarak antar kisi dan layar maka
semakin jauh juga jarak dari terang pusat dengan warna yang terbentuk sehinga hanya
sedikit orde warna yang terbentuk yang mampu terlihat pada layar, begitu juga
sebaliknya.
I. KESIMPULAN
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya halangan.
Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah peristiwa
penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik (me, ji,
ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini membuktikan
bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda
panjang gelombang. Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase
kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan
dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang
kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Bahan Ajar PDGK4107 Edisi 1.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Kesulitan yang dialami adalah ketersediaan kisi difraksi yang didapat hanya 100
celah/mm, 300 celah/mm dan 600 celah/mm sehingga dipilih kisi 300 celah/mm.
Kemudian kendala berikutnya pada penggunaan alat saat pelaksanaan praktikum bagi
pelaksana yang masih awam, sehingga membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk
memahami penggunaan alat dan beberapa kali mengulangi kegiatan praktikum karena
kesalahan penggunaan alat.
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Percobaan difraksi
Gambar warna cahaya yang
dipancarkan