Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M7.KP1: SIFAT CAHAYA

(RAMADHAN)
(856740372)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Ramadhan
NIM/ID Lainnya : 856740372
Program Studi : S-1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR (PGSD)

Nama(Gelar) : Fauzan Kurniawan, S.Pd., M.Pd


NIP/Id Lainnya :
Instansi Asal : Pokjar UT Prabumulih UPBJJ Palembang
Nomor Hp : 082269304301
Alamat Email : Fauzan.kurniawan01@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Ramadhan


NIM : 856740372
Program Studi : S-I PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Prabumulih, 28 November 2023


Yang membuat pernyataan

Ramadhan
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M7.KP1: SIFAT CAHAYA

NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740373

UPBJJ : PALEMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Percobaan Pemantulan Cahaya

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4. Menentukan fokus cermin cekung.
5. Menentukan fokus lensa cembung

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar
2. Cermin cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya

D. LANDASAN TEORI
Untuk landasan teori diharapkan telah menjelaskan dan mencakup judul percobaan
dengan menggunakan sumber buku atau jurnal minimal 3 ahaya adalah bentuk
gelombang elektromagnetik yang memiliki dua sifat yaitu, cahaya apat Bersifat
sebagai gelombang dan dapat bersifat sebagai partikel. Dimana saat cahaya bersifat
sebagai gelombang cahaya dapat memantul, dan saat cahaya bersifat sebagai cahaya
dapat mengalami tumbukan .
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias. Lensa Cembung
memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensacembung
terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa cembung
datar dan lensa konkaf konveks (cembung cekung). Lensa cembung disebut juga lensa
positif. Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkancahaya sehingga disebut
juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbuutama mengenai
permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan
dibiaskan melalui satu titik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
2) Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya.
4) Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut
5) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati
bayangannya selama benda itu anda geser-geserkan di depan cermin datar
6) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembun


1) Susunlah alat seperti Gambar 7.2
2) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.

c. Proses pemantulan cahaya pada cermin cekung.


1) Susunlah alat seperti Gambar 7.3
2) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4) Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.
5) Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
F. HASIL PENGAMATAN
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)

No i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
5 75 75

c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar

1.Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan


2.Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3.Tegak.
4.Maya.
5.Sama besar.
b. Pemantulan cahaya pada cemin cembung
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


Sifat bayangan dari cermin cembung akan diperkecil maya dan juga
tegak. Benda yang berada di depan cermin cembung akan mampu
menghasilkan bayangan di area belakang cermin, serta akan memiliki
Sifat maya, tegak, dan diperkecil.

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
a. Benda di ruang 1

b. Benda di ruang 2

c. Benda di ruang 3

d. Benda di ruang M
e. Benda di ruang F

2) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


Sifat bayangan pada cermin cekung terletak pada letak bendanya. Jika
letak benda dekat dari cermin cekung maka bayangan yang terbentuk
adalah semu, diperbesar, dan tegak.

3)
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5,5 cm 5 cm
2 5 cm 5 cm
3 4 cm 5,5 cm
4 1,5 cm 3 cm

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga (s' = ~).
Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak fokus
cermin cekung tersebut! Jawab : Jarak fokus = jarak benda dari dari cermin
cekung tersebut, atau s
= f, sehingga 1/s' = 0, dan s'= ∞ tak terhingga 1/f = 1/s + 0
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak fokus 10cm dapat
membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak
bendanya.dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung
tersebut?
Jawab :
3. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori,
tentukan indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok
kaca dari hasil kegiatan II.
Jawaban :
a. Li = 30°
Lr = 15,47°
N = …..?
L = …..?
N, Sin = N2 Sin r
N1, sin 30° = N2 Sin 19,47
N1 0,5 = N2 0,33
N2 2/2 = N2 1/3
N1/N2 = 1/3/1/2 = 2/3

b. Li = 53°
Lr = 30°
N2 Sin 53° = N2 Sin30° N1 0,8 = N2 0,5
N1/N2 = 0,5/0,8 = 0,65

c. Li = 77,1°
Lr = 40,53°
N2 Sin 77,1° = N2 Sin 40,530° N1 0,99 = N2 sin 0,30
N1/N2 = 0,30/0,99 = 0,3
N = C1/C2
2/3 = 3,108/C C = 3,108/2/3 C = 3,108.3/2 = 9, 108/2 = C = 4,5108

4. Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat


membentuk bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, di
manakah benda harus di letakkan terhadap lensa cembung tersebut?
Jawab : lensa cembung f
= 20 cm
m = ¹/₂
kali,
nyata
s = __ ? <-- di ruang 2

m = f / (s -
f) ¹/₂ = 20 /
(s - 20) s -
20 = 40
s = 60 cm
PEMBAHASAN
Percobaan Pemantulan Cahaya pada
a. Cermin datar
melengkung. Cermin ini biasanya digunakan untuk bercermin.
b. Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung
ke arah luar. Adapun cermin ini sering digunakan untuk kaca spion pada
kendaraan bermotor.
c. Cermin Cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa
cekungan ke arah dalam. Cermin cekung biasa digunakan sebaga reflector (benda
yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu mobil -
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar , yaitu :
a. Tinggi benda sama dengan benda bayangan.
b. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin
c. Tegak
d. Maya
e. Sama besar.

H. KESIMPULAN
Pemantulan cahaya terjadi apabila seberkas cahaya mengenai suatu bidang yang
licin dan datar, sinar akan memantula secara teratur. Jika permukaannya kasar
maka akan dipantulkan secara difusi. Sedangkan pembiasan terjadi ketika seberkas
cahaya melewati bidang batas antara dua medum yang memiliki kerapatan yang
berbeda, sinar akan mengalami pembelokan

I. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam melakukan percobaan ketelitian dan kecermatan yang benda, dan lain
sebagainya.. pemantulan cahaya sebaiknya dilakukan dengan sangat tinggi saat
menentukan sudut datang,

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Bahan Ajar PDGK4107 Edisi 1.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Jackson, T. 2006. Seri Kegiatan Sains: Cahaya dan Warna (Terjemahan).
Bandung: Pakar Raya
Foto/Video Praktikum
1. Percobaan Pemantulan Cahaya
a. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

b. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan
Tahap Akhir

c. Percobaan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M7.KP2: LENSA CEKUNG DAN CERMIN


CEMBUNG

(RAMADHAN)
(856740372)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M7.KP2: LENSA CEKUNG DAN CERMIN CEMBUNG

NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740372

UPBJJ : PALEMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN:
Lensa Cekung Dan Cermin Cembung

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung

C. ALAT DAN BAHAN


a. Meja optik lengkap
b. Lensa cembung
c. Cermin cekung
d. Layar
e. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
a. Lensa Cembung
Merupakan suatu lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi.
Maka dikatakan bahwa cahaya yang jatuh pada permukaan lensa cembung akan
mengalami pembiasan. Berkas-berkas sinar datang akan dibiaskan sehingga berkas-
berkas sinar biasnya mengumpul. Oleh karena itu, lensa cembung disebut juga lensa
konvergen.
Pada lensa cembung, semakin kecil jarak titik fokusnya, maka semakin kuat
lensa tersebut memancarkan sinar. Hal ini dapat dikatakan bahwa kekuatan lensa akan
berbanding terbalik dengan jarak titik fokusnya. kekuatan lensa dapat dirumuskan
sebagai berikut.

1
P =
f
Keterangan:
P = kekuatan lensa (dioptri = D)
f = jarak fokus (m)

b. Cermin Cekung
Adalah cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat memantulkan cahaya.
Cermin cekung disebut juga cermin positif atau cermin konvergen, karena sifat cermin
cekung yang mengumpulkan atau memusatkan sinar yang jatuh padanya.
- Sifat-Sifat Bayangan Cermin Cekung
Adapun bayangan yang dapat dibentuk oleh cermin cekung bisa berupa
bayangan nyata atau maya. Hal ini dikatakan bahwa benda tersebut bergantung
pada tempat benda semula berada. Berikut ini adalah daftar posisi benda, sifat
bayangan dan letak bayangan pada peristiwa pemantulam cahaya pada cermin
cekung.
- Rumus-Rumus Pada Cermin Cekung
Dapat dikatakan bahwa pada cermin cekung, terdapat hubungan antara jarak
benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan jarak fokus (f). Hubungan
tersebut dapat ditulis secara matematis sebagai berikut.

1 1 1
= +
f s s'

2 1 1
= +
R s s'
Keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
R = jari-jari cermin

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan Lensa Cembung
1. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan diantara layar dan sumber cahaya
2. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
3. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
b. Percobaan Cermin Cekung
1. Susunlah alat
2. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar
pada layar terbentuk bayangan paling tajam
3. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
4. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan Lensa Cekung
No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 5 8
2 8 5
3 10 4
4 20 2

2. Percobaan Lensa Cembung


No. Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 10 10
2 15 10
3 20 8
4 35 8
5 30 7,5

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban :
Jarak fokus lensa cembung
No Jarak benda ( cm ) Jarak bayangan ( cm ) Jarak fokus ( f )
1 10 10 5 cm
2 15 10 6 cm
3 20 8 5,7 cm
4 35 8 6,1 cm
5 30 7,5 6 cm

2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam percobaan!


Jawaban :
Kekuatan lensa cembung
No Jarak benda Jarak bayangan Jarak fokus Kekuatan lensa
( cm ) ( cm ) (f) (p)
1 10 10 5 cm 20 dioptri
2 15 10 6 cm 17 dioptri
3 20 8 5,7 cm 18 dioptri
4 35 8 6,1 cm 16 dioptri
5 30 7,5 6 cm 17 dioptri

3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban :
Jarak fokus cermin cekung
No Jarak benda ( cm ) Jarak bayangan ( cm ) Jarak fokus (f)
1 5 8 0,225 cm
2 8 5 0,225 cm
3 10 4 0,35 cm
4 20 2 0,55 cm

H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan didapat bahwa pada lensa cekung,
perlakuan yang dilakukan sebanyak lima kali percobaan dengan variasi jarak benda
ke lensa (s) dimulai dari 8 cm, 11 cm, 14 cm, 16 cm dan 22 cm. Hasil pengamatan
yang diperoleh bahwa semakin jauh jarak benda, maka sifat bayangan yang
dibentuk semakin jauh. Sehingga sifat bayangan lensa cembung yakni nyata,
terbalik dan diperbesar. Pada jarak tertentu dari lensa, akan dapat ditemukan satu
titik Dimana cahaya itu difokuskan, selanjutnya titik tersebut dinamakan titik fokus.
Pada cermin cekung perlakuan yang dilakukan sebanyak lima kali percobaan
dengan variasi jarak benda ke cermin (s) dimulai dari 6 cm, 12 cm, 18 cm, 24 cm
dan 30 cm. Sifat bayangan pada cermin cekung bergantung pada ruang atau jarak
benda. Sebab, dari hasil perobaan terlihat bahwa hasil bayangan cermin cekung
adalah nyata, terbalik, dan diperkecil atau diperbesar.
I. KESIMPULAN
Dari percobaan menggunakan lensa cembung dan cermin cekung ini, dapat
ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Lensa cembung adalah lensa dengan sifat konvergen, yaitu mampu


mengumpulkan cahaya.
2. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan adanya variasi bayangan
benda pada jarak yang berbeda.
3. Sifat bayangan pada cermin cekung bergantung pada ruang atau jarak
benda. Sebab, dari hasil perobaan terlihat bahwa hasil bayangan cermin
cekung adalah nyata, terbalik,
4.
J. KESULITAN YANG DIALAMI
Mengumpulka alat dan bahan serta dalam melaksanakan praktek ruang masih ada
cahaya

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman DKK (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Foto/Video Praktikum
Percobaan Lensa Cembung

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan
Tahap Akhir

Percobaan Cermin Cekung

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M8.KP1: KELISTRIKAN

(RAMADHAN)
(856740372)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M8.KP1: KELISTRIKAN

NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740372

UPBJJ : PALEMABANG

A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Percobaan Muatan Listrik.
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Percobaan Muatan Listrik
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Percobaan Muatan Listrik
1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastik.
5) Isolasi.
6) Sisir plastik.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


1) Baterai 1,5 volt 3 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3) Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.
D. LANDASAN TEORI
1. Muatan Listrik
adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Ada dua jenis
muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh
proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling
tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling tarik menarik.

2. a. Arus Listrik
Adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik
yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikro Ampere seperti didalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-
200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Di dalam itu kebanyakan sirkuit
arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit dapat bergantung pada voltase dan resistansi
sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere diartikan sebagai arus konstan yang nama apabila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.
Selain itu, arus listrik mengalir dari potensial listrik yang lebih tinggi ke potensial
listrik yang lebih rendah. Pada DC muatan listrik mengalir dalam satu arah. Namun pada
AC arah muatan listrik berubah secara sporadis. Arus DC dimungkinkan dari sel atau
baterai. Arus AC dimungkinkan dari generator AC dan listrik.

b. Tegangan Listrik
Adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau komponen dari satu
terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat menggerakkan muatan listrik.
Secara matematis, kerja yang dilakukan untuk menggerakkan suatu muatan sebesar
satu coulomb dapat didefinisikan sebagai perubahan energi yang dapat dikeluarkan
(dalam Joule) terhadap perubahan muatan listrik(dalam Coulomb) dengan ini
satuannya Volt. Kemungkinan yang bisa terjadi pada tegangan listrik adalah tegangan
jatuh atau tegangan naik.Tegangan jatuh terjadi apabila potensial dipandang dari
terminal lebih rendah ke tinggi, dan tegangan naik terjadi apabila potensial dipandang
dari terminal lebih tinggi ke terminal lebih rendah.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Muatan Listrik
1) Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang
terjadi!
2) Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi!
3) Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan.
4) Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan
ke bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah
kedua bola (jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5) Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
6) Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah
hasilnya "tolak-menolak" atau "tarik-menarik".

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


Percobaan 1 : Arus Listrik
1) Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya.
2) Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran anus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika
belum menyala periksalah sebabnya.
4) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.
5) Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.

Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1) a) Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini
Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa
demikian?
b) Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut.
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,
menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
c) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,
menyala lebih terang, menyala terang). Mengapa demikian?
d) lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan menggunakan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!

2) Mengapa pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda?


F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan Muatan Listrik

1. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2. Ada muatan listrik.
3. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir
sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan
6. Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan wool plastik nilon
Plastik tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak
wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

Percobaan 2 : Arus Listrik


1.

2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada
kutub (-)

3. Ternyata lampu menyala adanya aliran listrik

4. Nyata lampu menunjukkan adanya arus listrik yang mengalir

5. Tabel 8.1.

Lampu Konduktor
No Bahan Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi
✓ ✓
2 Kawat tembaga
✓ ✓
3 Sendok perak
✓ ✓
4 Kayu
✓ ✓
5 Karet penghapus
✓ ✓
6 Grafit ( mata pensil)
✓ ✓
7 Kertas
✓ ✓
8 Tas plastik
✓ ✓
9 Air keran
✓ ✓
10 Air garam
✓ ✓

Percobaan 3 : Tegangan Listrik


1. a. Lampu tidak menyala karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan
listrik.

b. Lampu menyala terang karena muatan listrik yang mengalir lebih


besar.

Lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir besar
c. lagi.

d. Lampu menyala saat terang karena jumlah baterai lebih banyak


sehingga muatan listrik lebih besar lagi.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
PERTANYAAN :
1. Percobaan Muatan Listrik
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawaban :
Karena kedua bola pingpong tersebut tidak ada reaksi dan juga tidak
mengandung muatan listrik.

2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawaban :
Kedua bola pingpong tersebut bermuatan sejenis, sehingga saling tolak
menolak.

3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui


benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan
negatif, tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawaban :
Terdapat 4 buah suatu benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B
menarik C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka dijelaskan
bahwa:
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4) Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawaban :
Jadi dapat diartikan bahwa Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan
muatan berlawanan adalah tarik menarik.

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


PERTANYAAN :
1) Dari hasil pengamatan Anda jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik.
Jawaban :
- Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial yang tinggi ke
potensial yang rendah.
- Tegangan listrik akan selalu berbanding lurus diantara arus listrik dengan
hambatan listrik.

2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?


Jawaban :
Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.

3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!


Jawaban :
Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik, yaitu :
-I=V/R
-R=V/I
-V=I.R

Keterangan :
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)

4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawaban :
Paralel baterainya akan lebih tahan lama dikarenakan muatan listrik yang
mengalir lebih sedikit sehingga bisa menyebabkan nyala lampu redup.

5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan Anda tentang:


a. Arus listrik.
b. Tegangan listrik.
Jawaban :
a. Arus Listrik yaitu aliran elektron dari atom ke atom yang terjadi pada
sebuah penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu. timbulnya arus
listrik yang disebabkan oleh adanya beda potensial pada kedua ujung
penghantar. Kondisi itu terjadi karena akan mendapatkan suatu tenaga
untuk mendorong elektron-elektron tersebut agar berpindah-pindah tempat.
b. Tegangan Listrik yaitu beda potensial antara dua kutub penghantar yang
dapat mampu menggerakkan suatu muatan listrik. Seperti yang kamu
ketahui bahwa muatan listrik seperti elektron dapat bergerak jika ada beda
potensial atau tegangan.

H. PEMBAHASAN
1. Percobaan Muatan Listrik
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas.
Setelah kita gosokkan atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik,
kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi
adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal
itu disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung /bermuatan gaya
kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastik dapat
menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya.Akan tetapi,
tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena
benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik


 Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan
lampu tetap menyala.

 Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan
lampu tetap menyala.

 Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu
tetap menyala.

 Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.

 Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.

 Mata pensil (Grafit)


Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan
lampu tidak menyala.

 Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.

 Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak
menyala.

 Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan
lampu tidak menyala.

 Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu
dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam
dan lampu tetap menyala.

I. KESIMPULAN
1. Percobaan Muatan Listrik
Benda-benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas. Semua itu disebabkan
karena benda plastik muatan gaya listrik statis, jika benda tersebut kita gosok-gosokkan
atau kita sisirkan ke rambut yang tebal dan kering. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa
gaya listrik statis tidak dapat kita raba atau rasakan tetapi bisa kita lihat.
2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
1. tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan bahan
yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai konduktor adalah :
lempeng besi, tembaga, seng, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri
listrik (isolator) adalah : kayu, karet penghapus, mata pensil (grafit), kertas, tas
plastik, dan air kran.

2. Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu akan semakin terang.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Mengumpulkan alat dan bahan

K. DAFTAR PUSTAKA
.Rumanta, Maman dkk. (2019). Pratikum IPA di SD. Tangerang Selatan.
PT.Gramedia

L. Foto/Video Praktikum
Point Contoh:
1. Percobaan Muatan Listrik

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

2. Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

Tahap Awal / Pembukaan


Proses Kegiatan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai