Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

Judul Percobaan : PEMANTULAN CAHAYA

Dosen : DIAN NURDIANSYAH, S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH :
Nama : JUWITA KEMALA DEWI

NIM : 857503534

Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar / Kelas : Garut / A

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2022 - 2023
KEGIATAN PRAKTIKUM : PEMANTULAN CAHAYA

Cahaya adalah sebagian dari gelombang elektromagnetik yang karena sifat-sifat tertentu
menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta keindahan alama yang beraneka warna. Bahkan
dengan bantuan berbagai optic, kita dapat membentuk bayangan suatu benda dengan kualitas yang
semakin baik, sehingga objek benda tersebut dapat dipelajari dengan cara seksama.

JUDUL PERCOBAAN

Pemantulan Cahaya

TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat:

 menjelaskan sifat-sifat cahaya


 menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
 menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
 menentukan fokus cermin cekung
 menentukan fokus lensa cembung

ALAT DAN BAHAN

 Cermin datar (3 x 6).


 Cermin cembung.
 Cermin cekung.
 Lampu senter.
 Busur derajat.
 Kertas putih.
 Lilin.
 Layar (tabir kertas).
 Celah cahaya.

LANDASAN TEORI
Cahaya adalah gelombang merambat. Panjang gelombang cahaya adalah berkisar 400 nm
hingga 600 nm. Sebagai sebuah jenis gelombang , cahaya juga diketahui memiliki beberapa
sifat.
Ada 10 sifat cahaya yang diketahui, yaitu merambat secara lurus, dapat dibiaskan, dapat
dipantu;lkan, dapat diuraikan, mampu menembus zat bening, dapat melentur, mempunyai
energi, dapat merambat tanpa medium atau perantara, memiliki sifat dualisme,dan memancar
berbentuk radiasi.

Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang memiliki sifat
mendua. Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan
pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh
pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah,
sedangkan pemantulan baur (difus) terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar
sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.

Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada keadaan permukaan
benda tersebut. Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin
dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan
benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan teratur. Sedangkan pada saat cahaya
mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Pemantulan seperti ini disebut
pemantulan baur. Akibat pemantulan baur ini manusia dapat melihat benda dari berbagai arah.
Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh seorang ilmuan Belanda yang
bernama Willebrord Snellius. Berdasarkan bentuk permukaannya, ada dua jenis cermin, yaitu
cermin datar dan cermin lengkung.
PROSEDUR PERCOBAAN

Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar

1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar.

2. Menyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada

saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.

3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut

datang dan susut pantulnya.

4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r) tersebut.

5. Lilin diletakkan di depan cermin datar dan amati bayangannya selama benda itu

digeser-geserkan di depan cermin datar.

6.Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar

tersebut.

Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung

1. Menyusun alat.

2. Menyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.

3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga nampak sudut

datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.

4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan-bayangan yang dibentuk oleh cermin

cembung tersebut.

Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

1. Menyusun alat

2. Menalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cekung

3. Membuat gambar jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk

4. Mencatat bagaiaman sifat-sifat bayangan yang dibentukoleh cermin cekung tersebut

5. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang jelas dan
tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan

6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang. Ukur jarak benda dari cermn cekung pada
keadaan tersebut (s).

HASIL PENGAMATAN

1. Pemantulan cahaya pada cermin datar

Gambaran jalannya berkas sinar pada cermin datar.


PEMBAHASAN

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

- Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKKAN

Tidak ada kesulitan karena kami di bimbing langsung oleh dosen / tutor secara baik.

FOTO PRAKTIKUM

Percobaan dengan cermin cembung

Percobaan dengan cermin datar


Percobaan dengan cermin cekung
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

Nama Percobaan : LENSA CEMBUNG DAN CEKUNG

Disusun Oleh :

Nama : JUWITA KEMALA DEWI

NIM : 857503534

Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar / Kelas : Garut / A

Masa Registrasi : 2022 - 2023

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA 2020


KEGIATAN PRAKTIKUM MODUL 7
LENSA CEMBUNG

A. Percobaan Lensa Cembung


B. Tujuan Percobaan
1. Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan diharapkan dapat :
2. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
3. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
4. Menentukan jarak titik api (f)
C. Alat dan Bahan
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D. Landasan Teori
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis
hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua
akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.
Pada lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung
(lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f. Perhatikan gambar
berikut!
Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

untuk menggambarkan bayangan pada lensa cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga
sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus f,
perhatikan gambar berikut:

Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

E. Prosedur Percobaan
Percobaan Lensa Cembung
Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

Percobaan Cermin Cekung


Susunlah alat seperti gambar di bawah
Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam
Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda

F. Hasil Pengamatan

G. Pertanyaan - pertanyaan
Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban
Jarak fokus lensa cembung :
No Jarak Benda (s) Jarak Bayangan (s’) Jarak Fokus (f)

1 10 cm 10 cm 5 cm

2 15 cm 10 cm 6 cm

3 20 cm 8 cm 5,7 cm

4 30 cm 8 cm 6,1 cm

5 35 cm 7,5 cm 6 cm

Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan!


Jawaban :

Jarak bayangan Kekuatan Lensa


No Jarak Benda (s) Jarak Fokus (f)
(s’) (p)

1 10 cm 10 cm 5 cm 20 cm

2 15 cm 10 cm 6 cm 17 cm

3 20 cm 8 cm 5,7 cm 18 cm

4 30 cm 8 cm 6,1 cm 16 cm

5 35 cm 7,5 cm 6 cm 17 cm

Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jarak fokus cermin cekung :
No Jarak Benda (s) Jarak bayangan (s’) Jarak fokus (f)

1 5 cm 8 cm 0,20 cm

2 8 cm 5 cm 0,25 cm

3 10 cm 4 cm 0,35 cm

4 20 cm 2 cm 0,55 cm

H. Pembahasan

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus lensa adalah semakin jauh jarak benda maka
jarak bayangannya semakin dekat dan jarak fokusnya relative sama tetap
sedangkan sifat bayangan cermin cekung tergantung pada letak benda, jika benda berada di
dekat depan cermin cekung maka bayangannya maya, tegak diperbesar. jika lilin dijauhkan maka
bayangannya nyata, terbalik diperbesar. sedangkan kalau berada diruangan atau jauh dari lilin
maka bayangannya nyata, terbalik, diperkecil.

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. Kesulitan yang terjadi, saran dan masukan


Tidak ada kesulitan dalam pelaksanaan praktikum

L. Foto/Video praktikum

Proses pengukuran jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cekung
Proses pengukuran jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
Judul Percobaan : Muatan Listrik

Dosen : DIAN NURDIANSYAH, S.Pd. M.Pd

DISUSUN OLEH :
Nama : JUWITA KEMALA DEWI

NIM : 857503534

Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar / Kelas : Garut / A

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2022 - 2023
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD

A. Judul Percobaan

Percobaan muatan listrik

B. Tujuan Percobaan

1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul
dari

sifat muatan.

2. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. Alat dan Bahan

1. Bola pingpong 2 buah.

2. Benang jahit secukupnya.

3. Lembaran wool dan nilon.

4. Tas plastik.

5. Isolasi.

6. Sisir plastik.

7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. Landasan Teori

Muatan listrik, Q, adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

Satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah
sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun
elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif,
jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q
dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron
yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.

E. Prosedur Percobaan

1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan


menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan
mengamati apa yang terjadi?

2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian


mendekatkannya pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja
dan mengamati apa yang terjadi?

3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan


mmengamati apa yang terjadi?

4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian


menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan
sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?

5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?

6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja


F. Hasil
P engamatan

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?

Jawab :

Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.

2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau

berlawanan?

Jawab :

Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak


3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !

Jawab :

Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D.

Diketahui A bermuatan negative maka:

- B bermuatan positif

- C bermuatan negatif

- D bermuatan positif

4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan

yang berlawanan?

Jawab :

Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

H. Pembahasan

I.

Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang memiliki
muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan benda yang
memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan maka akan tarik-menarik. Muatan
listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan
benda yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.

J. Daftar Pustaka

Rumanta, Maman.dkk 2022. Praktikum IPA di SD. Penerbit : Universitas Terbuka

K. Kesulitan yang dialami

Secara umum tidak memiliki kesulitan dalam melaksanakan percobaan ini.


Pengamatan dapat dilakukan dengan baik.

L. Foto Praktikum
Bola pimpong di gosok
dengan kain wol

Plastik di gosokkan ke baju sendiri

Bola pimpong di dekatkan dengan tas /


kantong plastik
Bola pimpong di gosok
dengan kain wol

Plastik di gosokkan ke baju sendiri


Bola pimpong di gosok
dengan kain wol

Plastik di gosokkan ke baju sendiri

Bola pimpong yang yg kiri di gosok


Bola pimpong yang kiri di gosok kain
dengan kain wol yang kanan dengan kain wol
PRAKTIKUM GAYA LISTRIK STATIS

A. Landasan Teori

Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada
dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-
muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi
karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan
negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif
ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada
sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan
induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

B. Tujuan Percobaan
Membuktikan adanya gaya listrik statis pada benda penggaris plastik/balon/sisir

C. Alat dan Bahan

1. Sisir

2. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering

3. Potongan-potongan kertas kecil.

D. Cara Kerja :

1. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!

2. Gosokkan sisir pada rambut yang tebal dan kering

3. Kemudian dekatkan sisir tersebut ke potongan-potongan kertas kecil

4. Amati apa yang terjadi?

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan
G. Kesimpulan

Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa bermuatan negatif maupun

positif. Semua benda terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom

yang terdiri dari proton dan elektron yang

mengelilinginya. Proton mempunyai muatan

listrik positif, dan elektron mempunyai muatan

listrik negatif. Ketika dua benda seperti sisir dan

rambut saling digosokkan, elektron ditarik

dari material yang mempunyai daya tarik


yang lemah (potongan gambar kertas) dan menempel pada material yang

mempunyai daya tarik yang kuat.

H. Daftar Pustaka

Rumanta, Maman.dkk 2022. Praktikum IPA di SD. Penerbit : Universitas Terbuka

I. Kesulitan yang dialami

Secara umum tidak memiliki kesulitan dalam melaksanakan percobaan ini.


Pengamatan dapat dilakukan dengan
baik.

Foto- foto Praktikum

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA


MEKANIKA
Judul Percobaan : Gaya Listrik Statis dan Gaya
Magnet

Dosen : DIAN NURDIANSYAH, S.Pd.


M.Pd
DISUSUN OLEH :
Nama : JUWITA KEMALA DEWI

NIM : 857503534

Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar / Kelas : Garut / A

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA 2022 - 2023

A. JUDUL PERCOBAAN . 1

Gaya Listrik Statis

B. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis

Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut kering.
C. ALAT DAN BAHAN

Rambut kering

Sisir plastik

Potongan – potongan kertas kecil

D. LANDASAN TEORI

Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negative. Kekekalan muatan
listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu
proses, maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto dalam
suatu system terisolasi adalah nol.

Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang
tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis
merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan
listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa
ini terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.

Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif.
Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati benda
bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi
muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis
dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik
sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastic

Kemudian dekatkan sisir plastic ke potongan kertas kecil

Amati yang terjadi

F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN –
PERTANYAAN

Gaya apakah yang


menyebabkan
potongan kertas
tertarik oleh sisir
plastik yang
digosokkan dengan
rambut kering?

H. JAWABAN

Gaya tersebut adalah gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok gosok ke
rambut yang kering.

I. PEMBAHASAN
J. KESIMPULAN

Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa bermuatan negatif maupun positif. Semua benda
terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik
negatif. Ketika dua benda seperti sisir dan rambut saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang
mempunyai daya tarik yang lemah (potongan gambar kertas) dan menempel pada material yang
mempunyai daya tarik yang kuat.

K. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

L. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKKAN

Tidak ada kesulitan


M. FOTO PRAKTIKUM

A. JUDUL
PERCOBAAN. 2

Gaya Magnet

B. ALAT DAN BAHAN

a. kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu 5 x 5 x 10

C. LANDASAN TEORI

Magnet tergolong magnet alam, Magnet mempunyai dua kutupyaitu kutup utara dan kutup selatan.
Magnet bisa menarik benda – benda yang terbuat dari besi, nikel dan kobal.

D. PROSODUR PERCOBAAN

Isilah lembar kerja sesuai petunjuk


Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
Amati apa yang terjadi
Masukkan data pada tabel

E. HASIL PENGAMATAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

KEMAGNETAN

Nama Percobaan : BENTUK MEDAN MAGNET


Disusun Oleh :

Nama : JUWITA KEMALA DEWI

NIM : 857503534

Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar / Kelas : Garut / A

Masa Registrasi : 2022 - 2023

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA 2020

A. Percobaan : Bentuk Medan Magnet

B. Tujuan

Menunjukkan bentuk Medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk - serbuk besi.

C. ALAT dan BAHAN


1. Karton putih 1 lembar

2. Magnet batang 1 buah

3. Serbuk serbuk besi


secukupnya

D. LANDASAN TEORI

Magnet adalah suatu obyek


yang mempunyai suatu medan
magnet. Kata magnetberasal dari
bahasa Yunani magnitis lithos
yang berarti batu Magnesian. 
Magnet adalah suatu materi yang
mempunyai suatu medan magnet.
Materi tersebut bisa dalam
berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ada hampir semuanya adalah
magnet buatan. Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara,dan kutub selatan. Meskipun magnet
dipotong potong menajdi kecil, tetap potongan magnet kecil tersebutakan tetap memiliki dua kutub. 
Salah satu contoh benda yang bisa tertarik oleh magnet adalah bahan logam. Namun tidak semua logam
mempunyai daya Tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang
mempunyai dayabtarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah materi yang mempunyai
daya Tarik yang rendah oleh magnet.

E. CARA KERJA

1. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.

2. Peganglah selembar karton diatas magnet tersebut.

3. Taburlah serbuk serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah

karton itu secara perlahan beberapa kali.

4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk - serbuk besi itu.

5. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang Medan magnet.

F. HASIL PENGAMATAN
G. Kesimpulan

Magnet memiliki dua kutub (kutub utara dan kutub selatan)

Sifat-sifat kedua magnet adalah kutub senama akan tolak menolak sedangkan kutub tak senama
Tarik menarik.

Sifat magnet adalah menarik benda-benda logam disekitarnya.

Bila disekitarnya ada magnet, maka sekitar itu timbul medan magnet.

Medan magne dapat digambarkan dengan garis gaya magnet

Untuk menentukan arah garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh aliran arus dalam penghantar
dengan menggunakan kaydah tangan kanan.

Daerah disekitar magnet akan terbentuk garis-garis lengkap yang menghubungakan kutub
magnet.

H. Jawaban pertanyaan

1. Yang dimaksud medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh
gaya magnet.

2. magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan karena ujung-ujung mgnet tersebut
merupakan kutub magnet yang satu sebagai kutub utara, yang lain sebagai kutub selatan. Gaya
antara ujung-ujung kutub magnet dapat berupa gaya tolak-menolak atau gaya Tarik menarik
terhadap ujung-ujung magnet yang lain.

3. Tiga macam aturan aturan untuk melukis garis medan magnet:


Berupa garis-garis putus

Arahnya menuju kekutub lainnya

Berada disekitar ujung-ujung magnet.

4.

Anda mungkin juga menyukai