DISUSUN OLEH :
Nama : JUWITA KEMALA DEWI
NIM : 857503534
UPBJJ BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2022 - 2023
KEGIATAN PRAKTIKUM : PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya adalah sebagian dari gelombang elektromagnetik yang karena sifat-sifat tertentu
menyebabkan kita dapat melihat berbagai benda serta keindahan alama yang beraneka warna. Bahkan
dengan bantuan berbagai optic, kita dapat membentuk bayangan suatu benda dengan kualitas yang
semakin baik, sehingga objek benda tersebut dapat dipelajari dengan cara seksama.
JUDUL PERCOBAAN
Pemantulan Cahaya
TUJUAN PERCOBAAN
LANDASAN TEORI
Cahaya adalah gelombang merambat. Panjang gelombang cahaya adalah berkisar 400 nm
hingga 600 nm. Sebagai sebuah jenis gelombang , cahaya juga diketahui memiliki beberapa
sifat.
Ada 10 sifat cahaya yang diketahui, yaitu merambat secara lurus, dapat dibiaskan, dapat
dipantu;lkan, dapat diuraikan, mampu menembus zat bening, dapat melentur, mempunyai
energi, dapat merambat tanpa medium atau perantara, memiliki sifat dualisme,dan memancar
berbentuk radiasi.
Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik yang memiliki sifat
mendua. Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan
pemantulan baur (pemantulan difus). Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh
pada permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah,
sedangkan pemantulan baur (difus) terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar
sehingga sinar tersebut akan dipantulkan ke segala arah.
Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada keadaan permukaan
benda tersebut. Pada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang pada permukaan cermin
dipantulkan sebagai sinar-sinar sejajar pula. Akibatnya cermin dapat membentuk bayangan
benda. Pemantulan semacam ini disebut pemantulan teratur. Sedangkan pada saat cahaya
mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinar-sinar sejajar yang datang pada
permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai sinar-sinar sejajar. Pemantulan seperti ini disebut
pemantulan baur. Akibat pemantulan baur ini manusia dapat melihat benda dari berbagai arah.
Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh seorang ilmuan Belanda yang
bernama Willebrord Snellius. Berdasarkan bentuk permukaannya, ada dua jenis cermin, yaitu
cermin datar dan cermin lengkung.
PROSEDUR PERCOBAAN
2. Menyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (r) tersebut.
5. Lilin diletakkan di depan cermin datar dan amati bayangannya selama benda itu
tersebut.
1. Menyusun alat.
2. Menyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga nampak sudut
cembung tersebut.
1. Menyusun alat
2. Menalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cekung
3. Membuat gambar jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut datang
dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
5. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang jelas dan
tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan
6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang. Ukur jarak benda dari cermn cekung pada
keadaan tersebut (s).
HASIL PENGAMATAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
- Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Tidak ada kesulitan karena kami di bimbing langsung oleh dosen / tutor secara baik.
FOTO PRAKTIKUM
Disusun Oleh :
NIM : 857503534
UPBJJ BANDUNG
Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)
untuk menggambarkan bayangan pada lensa cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga
sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus f,
perhatikan gambar berikut:
Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
E. Prosedur Percobaan
Percobaan Lensa Cembung
Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya
Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan yang paling tajam
Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
F. Hasil Pengamatan
G. Pertanyaan - pertanyaan
Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jawaban
Jarak fokus lensa cembung :
No Jarak Benda (s) Jarak Bayangan (s’) Jarak Fokus (f)
1 10 cm 10 cm 5 cm
2 15 cm 10 cm 6 cm
3 20 cm 8 cm 5,7 cm
4 30 cm 8 cm 6,1 cm
5 35 cm 7,5 cm 6 cm
1 10 cm 10 cm 5 cm 20 cm
2 15 cm 10 cm 6 cm 17 cm
3 20 cm 8 cm 5,7 cm 18 cm
4 30 cm 8 cm 6,1 cm 16 cm
5 35 cm 7,5 cm 6 cm 17 cm
Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan!
Jarak fokus cermin cekung :
No Jarak Benda (s) Jarak bayangan (s’) Jarak fokus (f)
1 5 cm 8 cm 0,20 cm
2 8 cm 5 cm 0,25 cm
3 10 cm 4 cm 0,35 cm
4 20 cm 2 cm 0,55 cm
H. Pembahasan
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus lensa adalah semakin jauh jarak benda maka
jarak bayangannya semakin dekat dan jarak fokusnya relative sama tetap
sedangkan sifat bayangan cermin cekung tergantung pada letak benda, jika benda berada di
dekat depan cermin cekung maka bayangannya maya, tegak diperbesar. jika lilin dijauhkan maka
bayangannya nyata, terbalik diperbesar. sedangkan kalau berada diruangan atau jauh dari lilin
maka bayangannya nyata, terbalik, diperkecil.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
L. Foto/Video praktikum
Proses pengukuran jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cekung
Proses pengukuran jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
Judul Percobaan : Muatan Listrik
DISUSUN OLEH :
Nama : JUWITA KEMALA DEWI
NIM : 857503534
UPBJJ BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA
2022 - 2023
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
A. Judul Percobaan
B. Tujuan Percobaan
1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul
dari
sifat muatan.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
D. Landasan Teori
Satuan Q adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah
sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun
elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif,
jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan
bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan
elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q
dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron
yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan.
E. Prosedur Percobaan
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu
mendekatkan keduanya dan mengamati yang terjadi?
G. Pertanyaan-Pertanyaan
Jawab :
Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab :
Jawab :
- B bermuatan positif
- C bermuatan negatif
- D bermuatan positif
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan
yang berlawanan?
Jawab :
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.
H. Pembahasan
I.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang memiliki
muatan listrik sejenis apabila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan benda yang
memiliki muatan berlawanan apabila didekatkan maka akan tarik-menarik. Muatan
listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Setelah proses
penggosokan terjadi pengurangan electron sehingga bermuatan positif, sedangkan
benda yang lain mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negative.
J. Daftar Pustaka
L. Foto Praktikum
Bola pimpong di gosok
dengan kain wol
A. Landasan Teori
Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada
dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila
beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-
muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa ini terjadi
karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan
negatif. Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif
ditarik mendekati benda bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada
sisi yang berdekatan dengan pemberi muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan
polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis dengan polaritas muatan
induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik sehinga
isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.
B. Tujuan Percobaan
Membuktikan adanya gaya listrik statis pada benda penggaris plastik/balon/sisir
1. Sisir
D. Cara Kerja :
E. Hasil Pengamatan
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa bermuatan negatif maupun
positif. Semua benda terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom
H. Daftar Pustaka
NIM : 857503534
UPBJJ BANDUNG
A. JUDUL PERCOBAAN . 1
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis dengan menggunakan rambut kering.
C. ALAT DAN BAHAN
Rambut kering
Sisir plastik
D. LANDASAN TEORI
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yangditimbulkan oleh benda-benda yang bermuatan listrik.
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negative. Kekekalan muatan
listrik menyatakan bahwa jika sejumlah muatan listrik dengan jenis tertentu dihasilkan dalam suatu
proses, maka sejumlah listrik bermuatan lawan jenisnya dihasilkan, sehingga jumlah muatan neto dalam
suatu system terisolasi adalah nol.
Listrik dibagi menjadi dua yaitu, listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis adalah listrik yang
tidak mengalir atau listrik yang muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis
merupakan bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain. Sedangkan
listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan menghasilkan arus listrik. Peristiwa
ini terjadi karena proses pemberian muatan secara induksi (digosokkan) kepada isolator.
Kebanyakan atom atau molekul netral pusat muatan positif berimpit dengan muatan negatif.
Ketika isolator didekati oleh benda bermuatan positif, pusat muatan negatif ditarik mendekati benda
bermuatan positif. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang berdekatan dengan pemberi
muatan. Gejala ini dikenal dengan sebutan polarisasi. Pada keadaan ini muatan benda berlawanan jenis
dengan polaritas muatan induksi isolator. Muatan yang berbeda jenis menghasilkan gaya tarik menarik
sehinga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. HASIL PENGAMATAN
G. PERTANYAAN
PERTANYAAN
H. JAWABAN
Gaya tersebut adalah gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok gosok ke
rambut yang kering.
I. PEMBAHASAN
J. KESIMPULAN
Muatan listrik yang dimiliki benda-benda itu bisa bermuatan negatif maupun positif. Semua benda
terbentuk dari atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik
negatif. Ketika dua benda seperti sisir dan rambut saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang
mempunyai daya tarik yang lemah (potongan gambar kertas) dan menempel pada material yang
mempunyai daya tarik yang kuat.
K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
A. JUDUL
PERCOBAAN. 2
Gaya Magnet
a. kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu 5 x 5 x 10
C. LANDASAN TEORI
Magnet tergolong magnet alam, Magnet mempunyai dua kutupyaitu kutup utara dan kutup selatan.
Magnet bisa menarik benda benda yang terbuat dari besi, nikel dan kobal.
D. PROSODUR PERCOBAAN
E. HASIL PENGAMATAN
KEMAGNETAN
NIM : 857503534
UPBJJ BANDUNG
B. Tujuan
Menunjukkan bentuk Medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk - serbuk besi.
D. LANDASAN TEORI
E. CARA KERJA
3. Taburlah serbuk serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah
4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk - serbuk besi itu.
F. HASIL PENGAMATAN
G. Kesimpulan
Sifat-sifat kedua magnet adalah kutub senama akan tolak menolak sedangkan kutub tak senama
Tarik menarik.
Bila disekitarnya ada magnet, maka sekitar itu timbul medan magnet.
Untuk menentukan arah garis gaya magnet yang ditimbulkan oleh aliran arus dalam penghantar
dengan menggunakan kaydah tangan kanan.
Daerah disekitar magnet akan terbentuk garis-garis lengkap yang menghubungakan kutub
magnet.
H. Jawaban pertanyaan
1. Yang dimaksud medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh
gaya magnet.
2. magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan karena ujung-ujung mgnet tersebut
merupakan kutub magnet yang satu sebagai kutub utara, yang lain sebagai kutub selatan. Gaya
antara ujung-ujung kutub magnet dapat berupa gaya tolak-menolak atau gaya Tarik menarik
terhadap ujung-ujung magnet yang lain.
4.