Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA)

(RUDI WAHYU UTOMO)


(856996419)

UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA

A. Judul percobaan : Pemantulan cahaya


B. Tujuan Percobaan

1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.


2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.

C. Alat dan Bahan


a. Cermin datar (3x6 cm2)
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya

D. Landasan Teori

Cahaya menurut Newton (1642-1727) terdiri dari partikel-partilkel ringan


berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut Huygens (1629-1695), cahaya
adalah gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi
dan panjang gelombang saja. Pada permukaan yang datar, sinar yang dipantulkan
akan membentuk pola yang teratur. Sinar-sinar sejajar yang datang akan dipantulkan
dalam bentuk yang sejajar juga(Giancoli,2001).
Apabila seberkas cahaya atau sinar mengenai suatu medium atau berpindah
dari medium satu ke medium yang lain, maka akan mengalami dua gejala yaitu,
pemantulan dan pembiasan. Namun, karena sifat medium dua gejala tersebut salah
satu lebih dominan daripada yang lain. Jika berkas cahaya mengenai cahaya, maka
gejala yang lebih dominan adalah pemantulan dibandingkan dengan pembiasan.
(Sutrisno,1979).
Cermin cekung bersifat konvergen(mengumpulkan sinar). Berkas sinar sejajar
sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus.
Cermin cekung disebut juga cermin konkaf atau cermin positif. Cermin cembung,
bagian mukanya melengkung ke luar, titik fokusnya berada di belakang cermin. Sifat
cermin cembung adalah menyebarkan sinar (divergen). Sifat bayangan pada cermin
cembung adalah maya dibelakang cermin, sama tegak dan diperkecil (Serway,2004).
Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya
apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan
berlaku aturan-aturan sebagai berikut :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut sinar datang selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r).

E. Prosedur Percobaan
   Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti
gambar pada modul halaman 7.5.
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datag dan sudut pantul.
d. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pntul (t) tersebut.
e. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan
mengamati bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin
datar.
f. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.

 Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


a. Menyusun semua alat seperti gambar pada modul halaman 7.6.
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga Nampak sudut
datang dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.

 Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Menyusun alat seperti Gambar pada modul halaman 7.7
b. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada iangkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oieh cermin cekung
tersebut.
e.   Mengatur jarak benda atau letak iayar agar pada Iayar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak benda dan cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

F. Hasil Pengamatan
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pantul (r)

NO i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 55 55
3 60 60
4 65 65

c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


1. Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan .
2. Jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
3. Tegak.
4. Maya.
5. Sama besar.

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


1. Maya.
2. Sama tegak.
3. Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya

c. Tabel pengamatan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm -8 cm
2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung


a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

b. Sifat bayangan yang dibentuk.


1. Maya
2. Sama banyak
3. Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

c. Tabel pengamatan.
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

G. Pembahasan
1) Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pada hasil percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar, besar sudut sinar
datang sama dengan sudut sinar pantul. Kemudian sifat bayangan yang dihasilkan,
yaitu tegak, maya, dan sama besar.
2) Pemantulan cahaya pada cermin cembung
Pada hasil percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung ditemukan hasil
bahwa bayangan akan lebih kecil daripada bendanya. Kemudian sifat bayangan
yang dihasilkan, yaitu maya, sama tegak, dan bayangan lebih kecil dari benda.
3) Pemantulan cahaya pada cermin cekung
Jika pada cermin cembung bayangan lebih kecil dari pada bendanya lain halnya
dengan cermin cekung. Pantulan cahaya yang dihasilkan dari cermin cekung adalah
bayangan lebih besar daripada bendanya. Sifat cahaya yang dihasilkan dari cermin
cekung, yaitu maya, sama banyak, dan bayangan lebih besar dari benda.

H. Kesimpulan
Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan mulai dari pantulan cahaya melalui
cermin datar, cembung dan cekung kita dapat mengetahui apa saja sifat-sifat
bayangan yang dihasilkan. Sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin datar yaitu
maya, tegak, sama besar. Kemudian pada cermin datar, tinggi benda sama dengan
tinggi bayangan, jarak benda kecermin sama dengan jarak bayangan kecermin. Sifat
cahaya yang dihasilkan dari cermin cembung adalah maya, sama tegak, dan bayangan
lebih kecil daripada bendanya. Sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cekung
adalah maya, sama banyak, dan bayangan lebih besar daripada bendanya.

I. Daftar Pustaka
Giancoli, D.2001. Fisika Jilid II. Jakarta : Erlangga.
Serway, R.2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 6. Jakarta : Erlangga.
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Seri Gelombang dan Optik. Bandung : ITB.

J. Kesulitan yang dialami


Tempat melakukan praktikum terlalu terang, sehingga praktikum harus dilakukan
ditempat tertutup atau pada malam hari.

K. Foto/Video Praktikum

gambar tersebut adalah alat dan bahan yang


diperlukan selama percobaan.

Gambar tersebut merupakan hasil dari


pemantulan cahaya pada cermin datar.

Gambar tersebut merupakan hasil dari Gambar tersebut merupakan hasil dari
pemantulan cahaya pada cermin cembung. pemantulan cahaya pada cermin cekung.
Kegiatan Praktikum 2

A. Judul percobaan : Pembiasan cahaya


B. Alat dan Bahan
1. Lampu senter
2. Celah cahaya
3. Balok kaca
4. Kertas putih
5. Busur derajat
6. Lensa cembung
7. Lensa cekung
8. Layar
9. Lilin
10. Penggaris panjang

C. Landasan Teori

Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya


karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan
cahaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu mendekati garis normal dan menjauhi
garis normal. Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat
dari dalam air ke udara. (amelia10401.blogspot.com/2017/08/)
Syarat-syarat terjadinya pembiasan : 1) Cahaya melalui dua medium yang
berbeda kerapatan optiknya; 2) Cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas
(sudut datang lebih kecil dari 900 ). (amelia10401.blogspot.com/2017/08/).
Hukum Snellius tentang pembiasan menyatakan bahwa:
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium kurang rapat ke menuju medium yang lebih rapat akan
dibiaskan mendekati garis normal.
3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat akan
dibiaskan menjauhi garis normal.
Snellius juga menyatakan hubungan antara sudut datang dan sudut bias yaitu:
“Dalam peristiwa pembiasan cahaya, perbandingan sinus sudut datang dan sinus
sudut bias adalan konstan.” (www.academia.edu/18141421/pembiasan_cahaya)
D. Prosedur Percobaan

1. Susunlah lampu senter, celah, balok kaca seperti pada gambar 7.4
2. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3. Gambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Ukur besar sudut datang dan sudut bias.

F. Hasil Pengamatan.

a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca.

b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pantul (r)

NO i (derajat) r (derajat)
1 30 50
2 45 70
3 55 110
4 60 120

G. Pembahasan
Berdasrakan hasil pengamatan besar sudut datang tidak sama dengan sudut
bias. Sudut datang dan sudut bias ditentukan oleh sudut datang pengamat. Jika
pengamat melihat dari arah kanan, maka sudut datangnya akan mengarah ke arah
kanan bawah. Sinar ini datang dari medium udara (kurang rapat) kemedium yang
lebih rapat. Dalam hal ini medium yang digunakan adalah balok kaca dan sinar
datang berasal dari lampu senter.
Lampu senter yang melewati celah dan balok kaca menembus balok kaca
maka dapat dilihat cahaya mengalami pembelokan ( pembiasan cahaya) yaitu dengan
sudut datang 30 menghasilkan sudut bias 50, selanjutnya sudut 45 sudut biasnya 70,
sudut 55 sudut biasnya 110, dan 60 sudut biasnya 120. Hal ini sesuai dengan syarat-
syarat terjadinya pembiasan yang dikutip dari ameliablogspot, bahwa cahaya melalui
dua medium yang berbeda kerapatan optiknya dan cahaya datang tidak tegak lurus
terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecildari 90 derajat.

H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pembiasan yakni sinar datang
mengalami pembelokan sehingga sudut datang berbeda dari sudut biasnya,
pembelokan yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari medium
yang renggang ke medium yang lebih rapat.

I. Daftar Pustaka
www.academia.edu/18141421/pembiasan_cahaya)
http://amelia10401.blogspot.com/2017/08/laporan-praktikum-fisika-pembiasan.

J. Kesulitan yang dialami


Kurangnya pengetahuan tentang materi pembiasaan sehingga sedikit kesulitan dalam
menemukan sudut pada saat praktikum.

K. Foto/Video Praktikum

gambar tersebut adalah alat


dan bahan yang diperlukan
selama percobaan.

Gambar tersebut merupakan hasil dari pembiasan cahaya


pada balok kaca

Anda mungkin juga menyukai