Disusun oleh:
DWI RATNA WATI
857708108
UPJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
DATA TUTOR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR DATA .................................................................................................... ii
DATA MAHASISWA ............................................................................................ ii
DATA TUTOR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
iii
Kegiatan Praktikum 2: Pencemaran Lingkungan .................................................. 33
1. Pengaruh Detergen Terhadap Perkecambahan ................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
DOKUMENTASI ................................................................................................. 40
4
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
5
c. Cara kerja
1) Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
(1) Seismonusti dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kera, alat-alt tulisan dan
penggaris.
(2) Pot putrimalu, sebaiknya anda siapkan bebera hari
sebelumnya, sehingga ketika akan dilakukan percobaan, pot
tersebut dalam kedaan segar. Carilah tanaman putri malu
ukuran sedang selanjutnya anda ambil tanaman tersebut
dengan menyodoknya dengan skop atau alat lainnya.
Sehingga tanaman tersebut dapat anda pindahkan kedalam
pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
(3) Letakkan pot putrimalu yang telah anda siapkan di atas
meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan
paling kasar terhadap daun. Daun putri malu tersebut
dengan menggunakan penggaris.
(4) Catatlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
b) Niktinasti
(1) Sediakan 2 pot putri malu
(2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada kedua
(3) Letakkan pot A di tempat tentang dan terbuka
(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutplah dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya
dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
(5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
(6) Setelah di tutup lebih kurang setengah jam, bukanlah
dengan hati-hati (tidak menyentuh tanamannya)
(7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan
bandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
6
(8) Catatlah hasil pengamatan anda dan tuangkan hasilnya pada
lembar kerja di bagian akhir modul ini.
7
d. Pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti !
jelaskan alas an anda memilihnya!
2) Apa perbedaan antara niktinasti dengan seimonasti pada percobaan
yang telah anda lakukan ? jelaskan !
3) Pada percobaan geotropis yng telah anda lakukan sebnarnya. Anda
juga sekaligus telah membuktikan adanya gerak fotoprisme.
Mengapa ? jenis fototroprisme apakah yang terjadi jelaskan!
e. Hasil pengamatan
1) Hasil Pengamatan Seismonasti
Jenis sentuhan
Reaksi daun Putri
No. pada daun putri Keterangan
Malu
malu
1. Halus Bergerak tapi pelan Tidak menguncup
Bergerak sedikit Menguncup sedikit
2. Sedang
cepat & tidak rapat
Langsung
3. Kasar Bergerak Cepat
menguncup semua
8
3) Geotropisme negative (Gerak tropis)
Pengamatan hari ke
Jenis Pot Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Tanaman
Berdiri/ Vertikal
tetap tegak
Horizontal / Mendatar Tanaman
melengkung
atau
condong
kearah
datangnya
cahaya
f. Pembahasan
1) Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Pada tanaman putri
malu jika dibeikan sentuhan halus maka proses menutupnya lambat,
jika diberi sentuhan sedang reaksinya agak cepat menutup, dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2) Niktinasti
Niktinasti (nyktos malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap sehingga disebut gerak tidur. Selain itu gerak ini
juga disebabkan akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian
daun. Dengan menyimpan tanaman putrimalu ditempat terang atau
perbuka dan membandingkannya dengan putri malu ditempat tertutup
atau kedap cahaya, maka putrimalu pada tempat tertutup, daun-daunnya
9
mulai mengatup, disbanding pada putri malu tempat terbuka hal ini
karena tekanan turgor yang berubah.
3) Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah gerakannya menuju rangsang disebut gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menjauhnya rangsa disebut getropisme
negative, misalnya gerak tumbuh batang menjauh tanah. Pada
pengamatan percobaan , Pot A mengalami pertumbuhan batang secara
normal ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan
batang membelok dan horizontal menuju arah vertical secara bertahap
selama 7 hari. Hal ini akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
g. Kesimpulan
1) Pada gerak seismonasti, semakin kasar rangsang yang diberikan
maka respon yang diberikan maka respon yang diberikan pun akan
cepat begitu juga sebaliknya jika respon yang diberikan halus maka
respon yang diberikan lambat.
2) Pada gerak niktinasti, pengaruh cahay sangat mempengaruhi
tanaman putri malu, karena ketika ditempat gelap. Tanaman putri
malu membelok batangnya menuju arah cahaya matahari serta pada
tempat gelap daun akan mengatup.
3) Pada gerak geotropism negative, gerak menjauhi arah rangsang
seperti pada kacang tanah, batang akan membengkok keatas
walaupun sudah diletakkan secara horizontal.
h. Jawaban Pertanyaan
1) Leguminose atau polong-polongan dapat melakukan gerak niktinasi.
Daun –daun tersebu akan menutup pada malam hari dan akan
membuka kembali jika matahari terbit.
2) Perbedaan Nitinasi dan seismonasti
a) Nitinasti : gerak daun putri malu di pengaruhi rangsangan
cahaya.
10
b) Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsangan
sentuhan.
3) Pada percobaan getropisme diatas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju kearah cahay
matahari. Fototropisme yang terjadi adalah footropisme positif
karena respon menuju sumber rangsang yaitu cahaya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, m., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
12
DOKUMENTASI
13
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
14
4) Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10-nya)
5) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar
matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang
(kertas saring mengering) tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6) Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai
berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh.
Dan gambarlah hasilnya pada lembar kerja
d. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut.
Adakah yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
e. Hasil pengamatan
Gambar pertumbuhan Panjang (mm)
Hari
kecambah kacang Keterangan
ke Akar batang
merah
0 0 0 Akar belum keluar
1 2 0 Akar mulai keluar
3 2 Akar mulai memanjang
2
dan batang mulai terlihat
3 4 3 Kulit biji mulai terbuka
Akar terus memanjang
4 6 4,3 dan batang bertambah
tinggi
Daun kecil mulai tumbuh
5 6,6 12 dan kulit biji mulai
terlepas
6,6 20 Biji mulai terbuka dan
6
batang bertambah tinggi
6,6 22 Batang bertambah tinggi
7
dan terlihat tegak
6,6 25 Akar mulai bertambah
8
banyak
7,9 229 Daun mulai bertambah
9
lebar dan banyak
15
10 7,9 31 Daun bertambah banyak
7,9 35 Daun bertambah banyak,
11
batang bertambah tinggi
8 37 Akar bertambah panjang
12
dan batang lebih tinggi
8 39 Akar tetap tapi batang
13
bertambah tinggi
14 8,2 40 Batang bertambah tinggi
f. Pembahasan
Setelah kacang direndam maka mulai di masukan ke dalam botol
yang telah disiapkan, Pada hari pertama akar mulai terlihat tumbuh, hari
berikutnya akar mulai memanjang dan batang mulai tumbuh. Setelah
beberapa hari batang mulai meninggi dan daunpun mulai terlihat. Pada
hari ke 12 batang akan terlihat tinggi namun tidak terlalu kokoh dan
daun mulai bertambah banyak. Pada hari ke 14 batang mulai tinggi dan
daun bertambah lebar.
g. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
kacang yang telah direndam selama semalam kemudian kacang
disisipkan ke dalam botol yang telah di beri kertas saring dan air
secukupnya akan mulai tumbuh dan lama-kelamaan air akan mulai
kering karena terhisap oleh kecambah yang mulai tumbuh, kecambah
tumbuh normal akan tetapi tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan
kekurangan cahaya matahari dan nutrisi yang terdapat pada media
tanam kurang seimbang.
h. Jawaban pertanyaan
1) Kecambah kacang merah mulai tumbuh pada hari ke-1
2) Tidak, arah pertumbuhannya tidak ada yang ke atas. Karena akar
akan melingkar di dalam botol
16
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, m., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
17
DOKUMENTASI
18
B. Kegiatan praktikum 3: Pertumbuhan, Perkembangan, dan
Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Percobaan 2
1. Judul percobaan : Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
a. Tujuan :
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila
sp) dari telur sampai imago (dewasa)
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah
Catatan:
Siklus hidup drosophia sp.
Adapun siklus hidup Drosophila sp adalah sebagai berikut. Telur
drosophia sp, berbentuk lonjong dengan panjang kurang lebih 0,5 mm.
setelah telur menetas akan berbentuk larva. Larva tumbuh membesar
dengan bebrapa kali pergantian kulit. Larva besar kemudian akan
bergerak menuju botol dan lama-lam pergerakan nya melamban dan
setiap menjadi pupa.pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca
dekat menjadi pupa.pupa biasanya akan menempel pada dinding kaca
dekat sumbat botol dan pada kertas saring. Mula-mula pupa berwarna
kuning, kemudian menjadi coklat tua dan akhirnya menetas menjadi
imago (lalat dewasa).
b. Alat dan bahan
1) Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2) Botol jam (selai) 3 buah
3) Pisang ambon secukupnya
4) Tape ketela pohon secukupnya
5) Sendok makan 1 buah
6) Kertas saring secukupnya
7) Lalat buah (Drosophila sp.) ± 20 ekor
19
c. Cara kerja
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan kurang lebih 2 sendok makan
penuh medium. Jadi untuk percobaan ini diperlukan kurang lebih 6
sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat
memperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara
membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat
tersbut dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela
pohon dengan perbandingan 6 pisang: tape menggunakan
penumbuk atau blender.
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah.
d) Masukan kertas saring steril atau kertas tisu yang sudah anda
lipat ke dalam setiap botol kultur (botol selai).
2) Menangkap lalat buah
Lalat buah merupakan sejenis lalat yang ukurannya jauh lebih kecil
dari lalat rumah. Lalat buah biasnaya banyak ditemukan di tempat
sampah. Mereka bisa berkerumun pada buah-buahan yang
membusuk di tong sampah, mungkin karena itulah disebut lalat
buah. Untuk menagkapnya lakukan langkah-langkah berikut.
a) persiaplah botol selai dan tutupnya serta kantong plastic besar.
b) pergilah ke tempat di mana terdapat tong sampah/tumpukan
sampah.
c) Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong
plastic besar dengan mulut plastic terbuka lebar dan anda pegang
pada pangkalnya kemudian arahkan mulut plastic kemulut tong
sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncang tong sampah.
20
d) biasanya lalat buah akan beterbangan dan akan terperangkap ke
dalam kantong plastic yang anda pegang. Setelah terlihat ada
sehingga beberapaekor lalat buah sekarang terperangkap dalam
kantong plastik.
21
d. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
e. Hasil pengamatan
22
Menyerupai bentuk drospila /
10 7 Mei 2021 seperti induknya dahulu. Tetapi
ukurannya kecil dan sayapnya
belum terbentang.
Sudah menjadi drospilla dewasa
11 8 Mei 2021 dan siap untuk terbang dan
dilepaskan.
f. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 26
maret dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup
lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan
dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore.
Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan.
Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu
adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah
menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan
belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai
hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan
tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan
merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6
bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek,
berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d
8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat
jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila
/ seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang
siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
23
g. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur → larva → pupa
→ lalat muda → lalat dewasa/ imago.
h. Jawaban pertanyaan
1) Lalat buah mulai meletakkan telur-telurnya ppada hari kedua
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d hari ke-8, namun pada hari ke-6 sudah
hampir menyerupai pupa, dan lalat dewasa terbentuk pada hari ke-11.
24
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
25
DOKUMENTASI
26
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
27
5) Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem
tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika
dapat lengkapi dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di
ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah
(hewan terbang)
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan
kaca pembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada tabel.
10) Sebagai pembanding, tentukan ekosistem darat buatan yang ada
disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti
di atas. Kemudian semua data dicatat.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.
d. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
e. Hasil Pengamatan
Komponen Abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Ranting Patah Tidak bergerak
2. Batu Tidak bergerak
3. Bata Tidak bergerak
4. Air Mengalir dan Keruh
5. Pasir Tidak bergerak
28
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Pohon Jambu Burung Bakteri
2. Pohon Rambutan Semut Bakteri
3. Rumput Teki Belalang Cacing Tanah
4. Rumput Ilalang Kupu-Kupu Jamur
5. Pohon Sengon Kelelawar Rayap
f. Pembahasan
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan
abiotik, dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan
hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebagai makanan,
maka tumbuhan disebut produsen. Interaksi suatu individu dengan
lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya. Perpindahan
energi yang berbentuk makanan dari makhluk hidup yang satu ke
29
makhluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan
dimakan disebut rantai makanan.
Peristiwa makan dan dimakan antar individu dalam suatu ekosistem
membentuk struktur trofik, yaitu:
1) Tingkat Trofik I : Produsen
2) Tingkat Trofik II : Konsumen
g. Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan bahwa
didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang
lain. Tujuan interaksi ini untuk mempertahankan kelangsungan individu
tersebut.
h. Jawaban Pertanyaan
Dalam eksositem mempunyai jenis komponen yang bermacam-
macam, namun ekosisitem yang mempunyai komponen biotik dengan
jumlah yang banyak adalah ekosistem darat alami. Ditinjau dari data yang
diperoleh, pada ekosistem darat jenis hewan dan tumbuhan lebih banyak
karena lebih bersifat tidak dikendalikan manusia.
30
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
31
DOKUMENTASI
32
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 2
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
35
e. Hasil pengamatan
Konsentrasi Larutan Deterjen
Hari ke-1 (24 jam)
No
6,25
100% 50% 25% 12,5% 3,1% Kontrol
%
1. 0,1 0,6 1,5 1,2 2,3 4,1 5
2. 0,3 0,2 1 1,1 3 4 4,9
3. 0 0,4 1,5 1,4 3,2 4,3 4,5
4. 0,1 0,2 1,2 1,8 3,1 4,1 5,1
5. 0 0,5 1 1,5 3 3,8 5,1
6. 0 0,4 1,4 1,8 2,6 3,6 4,9
7. 0,2 0,3 1,1 1,7 3,2 3,1 5,1
8. 0 0,4 1,3 2,1 3 3,2 4,6
9. 0 0,2 1 2 3,2 3,5 4,4
10. 0 0,5 1,2 1,8 3 3,1 5,2
Jumlah 0,7 3,7 12,2 16,4 29,6 36,8 48,8
Rata-rata 0,07 0,37 1,22 1,64 2,96 3,68 4,88
Konsentrasi Larutan Deterjen
Hari ke-2 (48 jam)
No
6,25
100% 50% 25% 12,5% 3,1% Kontrol
%
1. 0,2 0,8 1,8 1,5 3,7 4,6 5,5
2. 0,5 0,4 1,3 1,5 3,1 4,4 5,3
3. 0,3 0,6 1,7 1,9 3,5 4,1 5
4. 0,4 0,6 1,5 2,1 3,3 4,4 5,5
5. 0 0,7 1,3 1,9 3,2 4,3 5,7
6. 0 0,7 1,8 2 2,7 4 5,7
7. 0,4 0,8 1,5 2,1 3,5 4 5,3
8. 0 0,7 1,7 2,5 3,1 3,4 4,8
9. 0,2 0,4 1,2 2,2 3,6 3,9 5,1
10. 0 0,8 1,6 2,1 3,2 3,5 5,7
Jumlah 2 6,5 15,4 19,8 32,9 40,6 53,6
Rata-rata 0,2 0,65 1,54 1,98 3,29 4,06 5,36
36
Grafik Rata-Rata Pertumbuhan Kecambah Per Konsentrasi Pada 24 Jam
Chart Title
f. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada hari pertama (24
jam) di larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah adalah 0,07 cm dan terdapat 6 biji kacang hijau yang tidak
mengalami perkecambahan. Pada larutan 50% rata-rata panjangnya
adalah 0,37 cm, larutan 25% rata-rata panjangnya adalah 1,22 cm,
larutan 12,5% rata-rata panjangnya adalah 1,64 cm, larutan 6,25% rata-
rata panjangnya adalah 2,96 cm, dan larutan 3,1% rata-rata panjangnya
adalah 3,68 cm. Sementara pada larutan kontrol, dengan menggunakan
air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 4,88 cm.
Pada hari kedua, setelah 48 jam terdapat 4 kacang hijau yang tidak
mengalami perkecambahan di larutan 100%. Tetapi semua kacang hijau
mengalami pertambahan panjang pada akarnya di semua jenis larutan.
Dimulai dari larutan 100% yang pada hari pertama 0,07 cm menjadi 0,2
cm, larutan 50% dari 0,37 cm menjadi 0,65 cm, dan larutan 25% dari
1,22 cm menjadi 1,54 cm. Larutan 12,5% yang semula 1,64 cm menjadi
1,98 cm dan larutan 6,25% semula 2,96 cm menjadi 3,29 cm.
Sedangkan larutan 3,1% panjang hari kedua menjadi 4,06 cm dari 3,68
cm. Kemudian untuk larutan kontrol mengalami pertambahan sebanyak
0,48 cm menjadi 5,36 cm.
37
g. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa semakin rendah persentase deterjen dalam air, maka
perkecambahan kacang hijau akan tumbuh dengan baik. Namun
sebaliknya, apabila persentase deterjen semakin tinggi maka
perkecambahan kacang hijau akan terhambat.
h. Jawaban pertanyaan
1) Fungsi larutan kontrol adalah sebagai pembanding dengan
konsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol
merupakan larutan yang paling baik untuk pertumbuhan karena
tidak mengandung deterjen.
2) Jika pada larutan kontrol ada kacang hijau yang mati, menandakan
bahawa biji kacang hijau tersebut bukan merupakan bibit yang
unggul (mandul).
3) Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah adalah untuk mengurangi intensitas cahaya.
Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup,
ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak
mendapat cahaya.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
DOKUMENTASI
40
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 3
MAKANAN
41
2) Susun semua makana dan beri nama bagian-bagian makanan yang
akan diuji diatas piring plastik sperti gambar barikut
3) Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga Larutan
Yudium dalam KL/ Lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna
pada bagian makanan yang ditetesi Larutan Yudium. Catatlah bahan
yang diuji manakala menunjukan warna ungu-biru setelah ditetesi
Larutan Yudium
4) Catat semuaa hasil pengamatan kedalam lembar kerja dan buat
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.
d. Pertanyaan
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung, terigu, kentang dan gula
pasir. Setelah diberi larutan, yudium, apakah semuanya menunjukan
warna biru-ungu? Jika tidak, mngapa? Bukankan semua bahan
makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan
mengapa?
2) Mengapa ada makanan berwarna ungu-biru dan adapula yang tidak
setelah ditetesi Larutan Yudium
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat
4) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
42
e. Hasil Pengamatan
Warna
No Bahan Sebelum diberi Setelah diberi Keterangan
Makanan Yudium Yudium
1 Pisang Putih Kekunangan Ungu, Biru
2 Apel Putih Kekuningan Biru
3 Nasi Putih Ungu, Biru
Telur
4 Putih Orange
Rebus
Orange
5 Tahu Putih Putih
Kecoklatan
6 Margarine Kuning Muda Orang
7 Biskuit Kuning Biru ungu
Tepung
8 Putih Ungu biru
terigu
Coklat
9 Gula pasir Putih
kekuningan
10 Kentang Putih Biru ungu
Keterangan : : Mengandung amilum
: Tidak mengandung amilum
f. Pembahasan
Pada kegiatan Praktikum kali ini menggunakan larutan yudium?
Lugolyang digunakan untuk mengetahui kangdungan makanan. Lugol
digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi Lugol
menghitam/biru ungu maka makanan tersebyt mengandung
Karbohidrat. Dan pada uji makanan yang tlah dilakukan yag
mengandung karbohidrat adalah Nasi, Pisang, Biskuit, Tepung terigu
dan Kentang. Sedangkan jika yang ditetesi Lugol berwarna tetap atau
orange berarti tidang mengandung karbohidrat, seperti apel, telur rebus,
tahu putih, margarine dan gula pasir.
43
g. Kesimpulan
Setelah dilakukan uji karbohidrat dari 10 bahan ternyata hanya ada
lima yang mengandung karbohidrat : Nasi, Pisang, Biskuit, Tepung
terigu, dan Kentang. Sedangkan Apel, telur rebus, tahu putih, margarine
dan gula pasir tidak mengandung karbohidrat.
h. Jawaban Pertanyaan
1) Pada bahan makanan nasi, tepung, kentang dan gula pasir, tidak
semuanya mengandung warna biru ungu, Karena meskipun semua
bahan mengandung karbohidrat, Nasi, kentang, tepung terigu setelah
ditetesi lugol berwarna biru ungu. Itu menandakan mengandung
karbohidrat/amilum tinggi, sedangkan gula pasir ketika ditetesi
lugol berubah menjadi coklat kekuningan yang artinya tidak
mengandung karbohidrat/kandungan Krabohidratnya sangat rendah.
2) Karean apabila setelah ditetesi yudium makanan tersebut menjadi
warna biru ungu bearti banyak mengandung amilum atau
karbohidrat sedangkan warna yang tidak biru ungu atau kehitaman
bearti kandungan karbohidrat sedikit.
3) Nasi, Kentang, Pisang, Biskuit dan Tepung terigu
4) Makanan yang ditetesi lugol berubah warna kehitaman bearti
mengandung karbohidrat dan jika tidak bearti tidak/sedikit
kandungan karbohidrat.
44
DAFTAR PUSAKA
Hanum, Lativah, E., & dkk. (2009). Biologi 2 kelas XI SMA dan SMA Jakarta.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
45
DOKUMENTASI
46
A. Kegiatan Praktikum 2: Uji Makanan
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : Uji Lemak
a. Tujuan Pembelajaran: mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang
mengandung lemak
b. Alat dan bahan :
1) Piring plastic 1 buah
2) Pipet 2 buah
3) Kertas coklat sampul buku ukuran 10x10 cm 12 lembar
4) Lampu senter 1 buah
5) Lilin 1 buah
6) Sendok 1 buah
7) Kemiri 2 buah
8) Margarin 1 sendok kecil
9) Wortel 1 buah
10) Seledri 1 tangkai
11) Biji jagung kering 1 genggam
12) Singkong kering 1 iris
13) Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
14) Pepaya 1 potong kecil
15) Santan 1-3 sendok teh
16) Minyak goreng 5 ml
17) Susu 1-3 sendok teh
18) Air 5 ml
c. Cara Kerja
1) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-
potong dengan ukuran 10x10 cm2
2) Ambil air, isap air dengan pipet dan teteskan diatas salah satu kertas
coklat
3) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan diatas
kertas coklat yang lainnya
47
4) Biarkan kedau kertas tersebut selama kurang lebih 10 menit. Setelah
itu periksa keduanya dengan mengadap cahaya amati dan catat
keadaan permukaan kertas tersebut, manakah yang masih
meninggalkan bekas? Catatan : gunakan hasil ini sebagai
pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak
5) Ambillah 10 kertas coklat yang sama seperti 1) Berilah nomor dan
nama, jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji
(1) kemiri, (2) margarine, (3) seledri, (4) wortel, (5) biji jagung
kering, (6) singkong kering, (7) kacang tanah kering, (8) pepaya, (9)
santan, (10) susu
6) Haluskanlah kemiri, usap-usap diatas kertas coklat kira-kira
sepuluh kali dan bersihkan sisi kemiri. Biarkan sekitar lima sepuluh
menit.
7) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan
bahan makanan lain. Cairkan margarine di atas sendok dengan
menggunakan panas dari nyala lilin. Teteaskan margarine di atas
kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
8) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali.
Potonglah wortel dan usap-usapkan di atas kertas coklat berulang
kali. Usap-usap biji jagung kering di atas kertas coklat berulang-
ulang atau sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk
singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong papaya
dan usapkan di atas kertas coklat sebanyak 10x.teteskan air santan
pada coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir.
Biarkan kesepuluh kertas coklat ini selama 10 menit.
9) Setelah 10 menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakanlah
lampu atau senter kearah bekas usapan dari bahan-bahan makanan
yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda
minyak? Catatlah hasil pengamatan pada table di lembar kerja.
48
e. Pertanyaan
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan
bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan di tangan anda.
2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan
lampu/senter, abagimana terlihatnya ?
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan menakah bahan makanan sumber
lemak
f. Hasil penelitian
Meninggalkan bekas noda
Bahan yang Keterangan
No minyak
diuji
ya tidak
1 Kemiri -
2 Margarine -
3 Seledri -
4 Wortel -
Biji jagung
5 -
kering
Singkong
6 -
kering
7 Kacang tanah -
8 Pepaya -
9 Santan -
10 susu -
g. Pembahasan
Dari 10 makanan yang diuji untuk uji lemak yaitu jagung, papaya,
singkong, kemiri, wortel, seledri, santan, margarine, kacang tanah kering,
susu, hanya ada 5 bahan makanan yang mengandung lemak
49
1) Kemiri, setelah dihaluskan dan dileatakan diatas kertas coklat kemudian
di biarkan kurag lebih 10 menit, pada saat diamati dengan mengarahkan
senter ke bbekas usapan kemiri, terlihat bekas noda minyak, begitu juga
pada margarine, kacang tanah kering, dantan dan susu
2) Seledri,setelah dihaluskan dan diletakan diatas kertas coklat kemudian
dibiarkan kurang lebih 10 menit, pada saat diamati dengan mengarahkan
sentr ke bekasusapan seledri, tidak terlihat bekas noda minyak ini berarti
tidak mengandung lemak, hal ini juga terjadi pada bahan makanan
wortel, biji jagung kering, pepaya, dan singkong kering
h. Kesimpulan
Suatu bahan makanan yang dihaluskan dan diletakan diatas kertas
coklat kemudian dibiarkan kurang lebih 10 menit, dan jika diamati terlihat
bekas noda minyak maka makanan tersebut mengandung lemak. Pada
percobaan yang mengandung minyak ialah kemiri, susu, margarine, kacang
tanah kering, dan santan sedangkan seledri, wortel, biji jagung kering,
pepaya dan singkong kering.
i. Jawaban pertanyaan
1) Saat diraba kertas bekas irisan halus kemiri, terasa licin dan berminyak,
sedangkan pada kertas yang diusap seledri dan wortel tidak terasa licin
dan berminyak sama seperti bagian kertas yang diusap dengan wortel dan
seledri
2) Bekas usapan ketika diterangi lampu senter :
a) Kemiri, keadaannya membekas seperti ada noda minyak, licin, dan
tidak bisa kering, begitu juga pada margarine
b) Wortel dan seledri keadaannya kering dan tidak ada bekas noda
minyak
3) Berdasarkan percobaan bahan makanan yang mengandung lemak adalah
susu, santan, kemiri, margarine dan kacang tanah.
50
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Teguh, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
51
DOKUMENTASI
52
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 4
MEKANIKA
53
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila
M1 turun dan M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi
dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m+M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke A
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda
(tinggi A tetap,B tetap,C berubah)
7) Catat datanya pada tabel
d. Hasil pengamatan
No Jarak BC s (cm) Waktu t ( sek)
1 14 cm 0,30
2 16cm 0,40
3 18 cm 0,50
4 20 cm 0.60
5 22cm 0,70
e. Pembahasan
Setelah melakukan percobaan dan dilihat dari data pengamatan
tersebut dapat diketahui bahwa pada gerak lurus beraturan (GLB) suatu
benda semakin jauh jaraknya maka semakin lama waktu yang
dibutuhkan untuk bergerak.
f. Kesimpulan
Perbandingan antara jarak danwaktu suatu benda untuk bergerak
lurus beraturan (GLB) adalah berbanding lurus. Sedangkan kecepatan
yang digunakan adalah konstan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
55
DOKUMENTASI
56
B. Kegiatan Praktikum 2: Gerak
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : Gerak lurus berubah Beraturan (GLBB)
a. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang
dibutuhkan benda bergerak lurus beubah beraturan dan untuk
mengetahui kecepatannya
b. Alat dan Bahan
1) Katrol gantung tunggal
2) Stopwatch
3) Penggari
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang Kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan
c. Cara kerja
1) Susunlah alat seperti gambar
57
5) Lakukan percobaab sampai 5 x dengan jarak Ab (titik A tetap, C
tetap B berubah) dan catat datanya pada table
d. Pertanyaan
1) Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t),
berdasarkan data percobaan GLB (S Sumbu Vertikal dan t Sumbu
Horizontal)
2) Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas
3) Buatlah kesimpulannya
4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) dan waktu (KAB) pada
percobaan GLBB
5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas !
6) Buatlah kesimpulannya
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( S
fungsi t)
e. Hasil Penelitian
No Beban (gr) SAB (cm) TAB (sekon) SBC (cm) tBC (sekon)
1 100 45 2,05 40 1,12
2 100 50 2,12 35 0,98
3 100 55 2,32 30 0,79
4 100 60 2,43 25 0,69
5 100 65 2,50 20 0,44
f. Pembahasan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu
obyek, dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya
percepatan sumur jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan
kuadratik seperti yang telah dirumuskan
vt= v0 + a.t
vt = kecepatan sesaat benda (m/s)
v0 = kecepatan awal benda (m/s)
a: Percepatan (m/s2)
58
t: waktu (s)
s: jarak tempuh/perpindahan (m)
g. Kesimpulan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
keepatan aawal akan berubah kecepatannya karena adannya percepatan.
Pada GLBB semakin ke bawah gerak benda semakin cepat
percepatannya yang dialami oleh setiap benda berbeda-beda.
h. Jawaban pertanyaan
1) Grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t)
berdasarkan percobaan GLB (sumbu vertical dan t sumbu horizontal)
V : Kecepatan
s : Jarak
t :waktu
a) Percobaan I
𝑠
V=
𝑡
0,14
=
0,30
= 0,47 𝑚⁄𝑠
b) Percobaan II
𝑠
V=
𝑡
59
0,16
=
0,40
= 0,4 𝑚⁄𝑠
c) Percobaan III
𝑠
V=
𝑡
0,18
=
0,50
= 0,36 𝑚⁄𝑠
d) Percobaan IV
𝑠
V=
𝑡
0,20
=
0,60
= 0,33 𝑚⁄𝑠
e) Percobaan V
𝑠
V=
𝑡
0,22
=
0,70
= 0,31 𝑚⁄𝑠
3) Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda
yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap atau
konstan dengan beban yang sama beratnya makin dekat jaraknya
makin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)
pada percobaan GLBB
60
5) Hasil percobaan
a) Percobaan I
𝑠 0,45
V= =
𝑡 2,05
= 0,22 𝑚⁄𝑠
Vt = Vo + at
0,22 = 0 + a. 2,05
0,22
a=
2,05
a = 0, 107 𝑚⁄𝑠 2
b) Percobaan II
𝑠 0,50
V= =
𝑡 2,12
= 0,23 𝑚⁄𝑠
Vt = Vo + at
0,23 = 0 + a. 2,12
0,23
a=
2,12
a = 0, 108 𝑚⁄𝑠 2
c) Percobaan III
𝑠 0,55
V= =
𝑡 2,32
= 0,24 𝑚⁄𝑠
Vt = Vo + at
0,24 = 0 + a. 2,32
0,24
a = 2,32
a = 0, 103 𝑚⁄𝑠 2
d) Percobaan IV
𝑠 0,60
V= =
𝑡 2,43
61
= 0,24 𝑚⁄𝑠
Vt = Vo + at
0,25 = 0 + a. 2,43
0,25
a=
2,43
a = 0,102 𝑚⁄𝑠 2
e) Percobaan V
𝑠 0,65
V= =
𝑡 2,50
= 0,26 𝑚⁄𝑠
Vt = Vo + at
0,26 = 0 + a. 2,50
0,26
a=
2,50
a = 0,104 𝑚⁄𝑠 2
f) Kesimpulan: Gerak lurus brubah braturan (GLBB) adalah gerak lurus
pada arah mendatar dengan kecepatan berubah setiap saat karena
adanya percepatan yang tepat. Dengan kata lain benda yang melakukan
gerak dari kadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan (a = t) atau perlambatan
(a - t). Jadi ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat/lambat.
Sehingga gerak benda dari waktu ke waktu mengalami percepatan atau
perlambatan untuk nilai percepatan (+) maka dikatakan gerak
mengalami percepatan.
g) Perbedaan gerak GLB dengan GLBB
Gerak GLB berupa garis lurus karena kecepatan suatu benda yang
bergerak lurus adalah tetap apabila dalam selang waktu jarak tempuh
dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi
berubah-ubah, karena mengalami percepatan yang tetap/konstan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Rohima, I., & Puspita, D. (2009). Alam Sekitar IPA terpadu. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional.
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
63
DOKUMENTASI
64
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 6
GELOMBANG
65
Amati gelombang yang terjadi pada slinki.Apa yang terjadi pada
ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang
itu?
c) Usik lagi slinki pada ujungnya berulang-ulang seperti langkah b.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal.
Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
transversal itu?
d) Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki, lalu usik lagi ujung
slinki yang ada pegang berulang-ulang. Amati karet gelang
tersebut, ketika gelombang berjalan,ikut berpindahkan karet
gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas?
Jika ada, darimanakah asalnya?
e) Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi.
Kali ini slinki diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan
menggunakan slinki, Jika ada perbedaannya, sebutkan.
f) Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin ikat salah satu
ujungnya pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang anda.
Ujung yang lain dipegang sendiri.Usikkan ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kebelakang lain kedepan.
66
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terajadi disebut gelombang longitudinal.
Baagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal tersebut?
g) Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
d. Hasil pengamatan
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerakkan ujung slinki,
terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
e. Pembahasan
a. Slinki diletakkan diatas lantai yang licin, salah satu ujungnya
yang lain dipegang teman lalu slinki diusik ujungnya dengan
cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu
kekanan, sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan
dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya ternyata arah
usikan tegak lurus dengan arah rambatannya. (gelombang
transversal).
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu,
ujung slinki yang dipegang diusik secara berulang-
ulang,ternyata karet gelang berpindah karena adanya energi
yang merambat melalui energi slinki.
d. Percobaan ketiga slinki diganti dengan kabel listrik dengan
langkah kerja yang sama, Namun pada kabel listrik tidak muncul
gelombang.
e. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai dengan
langkah kearah yang sama, terdapat rambatan atau gelombang
dan arah rambatannya searah dengan arah rambatannya yang
disebut gelombang longitudinal.
67
f. Perbedaan gelombang transversal dan longitudinal
a) Gelombang longitudinal arah rambatannya searah dengan
arah rambatannya.
b) Gelombang tranversal arah rambatannya tegak lurus.
f. Kesimpulan
Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah rambatnya
tegak lurus dengan rambatannya. Sedangkan gelombang
longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya searah
dengan rambatannya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S., & Damari, A. (2009). Fisika untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Suharyanto, & dkk. (2009). Fisika untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
69
DOKUMENTASI
70
B. Kegiatan Praktikum 2: jenis dan Bentuk Gelombang
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : Sifat Pemantulan Gelombang
a. Tujuan: mengamati sifat pemantulan gelombang
b. Alat dan bahan
1) Slinki
2) Benang kasar
3) Kerikil
c. Langkah kerja
1) Lakukan percobaan tersebut dalam kolom, di bak air/dibejana yang
berisi air, jatuhkan kerikil keatas permukaan air. Kemudian amati
gelombang yang terjadi didalam air. Bagaimana bentuk
gelombangnya? Perhatikan sisi-sisi kolam. Bak atau bejana yang
dikenal gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan?
2) Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikatlah salah satu ujungnya pada
tiang yang kokoh atau dipegang teman anda, Ujung yang satu ini
harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (ujung terikat)
3) Ujung slinki lainnya anda pegang. Getarkan satu kali sehingga
membentuk setengah panjang gelombang.
72
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S., & Damari, A. (2009). Fisika untuk SMA dan MA kelas XII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Suharyanto, & dkk. (2009). Fisika untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
73
DOKUMENTASI
74
C. Kegiatan praktikum 2: Jenis dan Bentuk gelombang
Percobaan 3
1. Judul percobaan: Gelombang Stasioner
a. Tujuan:
1) Mengamati gelombang stasioner
2) Menjelaskan pengertian gelombang stasioner
3) Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner
4) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang
b. Alat dan bahan:
1) Catu daya
2) Pewaktu ketik atau bel listrik
3) Benang kasur, panjang 1,5 m
4) Bebas gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram
c. Langkah kerja
1) Rangkai alat dan bahan seperti gambar
Keterangan:
1. Catu daya
2. Pewaktu detik
3. Tali
4. Katrol meja
5. Beban gantung
Catu daya dipasang pada tegangan 6 volt Ac, massa beban gantung
yang digunakan 75 gram, hitung tegangan tali
2) Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik arah katrol meja perlahan-
lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati
gelombang stasioner tersebut
3) Ukur panjang gelombang (λ1) pada tali tetrsebut
4) Matikan catu daya. Ganti atau yambahkan beban sehingga menjadi
100 gram. Hitung tegangan tali (T) dengan beban 100 gram
5) Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang
gelombang (λ2) pada tali tersebut
75
6) Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban (T3) sehingga
menjadi 125 gram. Hitung tegangan tali dengan beba 125 gram
7) Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang
gelombang (λ3) pada tali tersebut
8) Bandingkan panjang gelombang stasioner λ1, λ2, dan λ3.
Bandinngkan hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali
d. Pertanyaan
1) Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, anda akan melihat
gelombang berjalan di permukaan air. Apakah yang berjalan di
permukaan air seprti yanng anda lihat? Jelaskan!
2) Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang
elektromagnet. Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang
dirambatkan oleh cahaya?
3) Perhatikan gambar berikut.
76
7) Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu
ketik) dari hasil percobaan Melde yang telah anda lakukan!
e. Hasil percobaan
Pada saat rangkaian diuji cobakann/dinyalakan maka akan terjadi
gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.
f. Pembahasan
1) Catu daya dipasang pada tegangan 6 volt, masa yang digunakan 75
gram. Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali
𝑀 75
yaitu T= 𝑙 = 1,5 = 50
2) Pada saat catu daya dihidupkan pewaktu ketik digeser kearah katrol
meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali
ternyatamuncul gelombang stasioner berjalan, karena ada energi
dari catu daya dan terjadi perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner
3) Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:
2𝑙
λ1= dengan n = 1,2,3
𝑛
2𝑙 2.1,5 𝑚 3
λ2= = = =3
𝑛1 1 1
4) Catu daya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka
tegangan talinya adalah:
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
T= = 66,7
1,5 𝑚
77
g. Jawaban pertanyaan
1) Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya
gelombang dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang
transfersal karena arah getarannya tegak lurus terhadap arah
rambatnya
2) Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik maka cahaya
merambatkan partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif
dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombnagnya bergerak
lurus kesemua arah
3) Gambar bentuk gelombang yang terjadi pada tali
𝑙 𝑇
F= √
𝑇 𝑚
F= m.g
= 0,03 x 10 = 0,3 N
𝐹.𝑙 0,3
v=√ =√ = 23,09 𝑚⁄𝑠
𝑚 0,001125
v = λ.F
𝑣 23,09
F= = = 0,3466 Hz
𝜆 66,7
7) Kesimpulan
1) Pada tali yang digetarkan terjadi gelombang stasioner
2) Gelombang stasioner pada tali terdiri atas bukit dan lembah yang
disebut planen n dan simpul u
78
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, S., & Damari, A. (2009). Fisika untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rumanta, M., & dkk. (2007). praktikuum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Suharyanto, & dkk. (2009). Fisika Untuk SMA/MA kelas XII . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departmen Pendidikan Nasional.
79
DOKUMENTASI
80
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 7
OPTIK
82
3) Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a) Susunlah alat percobaan
Cermin cekung
83
b) Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)
No Derajat (i) r (Derajat)
1 30o 30o
2 45o 45o
3 55o 55o
4 60o 60o
5 70o 70o
b) Sifat bayangan
(1) Maya
(2) Sama tegak
(3) Diperkecil
3) Pemantulan cahaya pada cermin cekung
a) Gambar jalannya cahaya pada cemin cekung
(1) Benda di ruang I
84
(2) Benda di ruang II
b) Sifat Bayangan
(1) Benda di ruang 1 : Maya, Tegak, diperbesar
(2) Benda di ruang 2 : Nyata,terbalik, diperbesar
(3) Benda di ruang 3 : Nyata , terbalik, diperkecil
(4) Benda di ruang M : Nyata, terbalik, sama besar
(5) Benda si ruang F : tidak terjadi bayangan karena berkas
pantul merupakan sinar sejajar atau berada jauh tak
terhingga.
85
c) Jarak benda atau jarak bayangan
No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)
1 5,5 5
2 5 5
3 4 5,5
4 1,5 3
86
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
87
DOKUMENTASI
88
B. Kegiatan praktikum 1: Sifat cahaya
Percobaan 2
1. Judul percobaan: Pembiasan Cahaya
a. Tujuan : membuktikan pembiasan Cahaya
b. Alat dan Bahan
1) Lampu senter
2) Celah Cahaya
3) Balok kaca
4) Kertas
5) Busur Derajat
6) Lensa Cembung
7) Lensa Cekung
8) Layar (tabir kertas)
9) Lilin
10) Penggaris ppanjanng (100 cm)
c. Prosedur Percobaan
1) Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca.
2) Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar
pada saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
3) Gambarlah jalnnya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut
datang dan sudut biasnya. Kemudian ukur sudut datang bias
tersebut.
4) Pergunakanlah lensa cembung untuk mngamati sebuah huruf pada
buku dengan jarak yang relative dekat antara lensa dan huruf.
89
Kemudian geserkan lensa perlahan – lahan menjauhi huruf tersebut
sampai menjadi sangat besar dan kabur atau tampak ukur jarak huruf
ke lensa pada saat besar dan kabur atau tampak. Ukuran jarak huruf
ke lensa pada saat tersebut dan catat bagaimana bagaimana sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
5) Susunlah lensa cembung, layar, lilin dan penggaris panjang.
6) Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala
lilin paling, tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak
bayangan (s) dn catat sifat –sifat bayangan yang dibentuk lensa
cembung tersebut.
7) Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengatasi huruf pada
buku anda, dengan jarak relative darat. Kemudian geserkan lensa
secara perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana
sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
d. Hasil pengamatan
1) Gambar jalannya berkas pada balok kaca
90
2. 53℃ 30℃
3. 60 ℃ 35,26℃
4. 77,1℃ 40,53 ℃
4) Sifat bayangan:
a) Nyata
b) Terbalik
c) Sama besar.
5) Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung : nyata, tergak,
diperbesar.
91
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
92
DOKUMENTASI
93
C. Kegiatan Praktikum 1: Sifat cahaya
Percobaan 3
1. Judul Percobaan : Difraksi, Inteferensi, dan Dispersi
a. Tujuan : Untuk menetukan fokus lensa cembung dan cekung serta
menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Alat dan Bahan
1) Lampu TL
2) Kisi disfraksi
c. Prosedur Percobaan
1) Susun lampu TL, Penggaris panjang dan Kisi disfraksi
94
3) Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan
teori: tentukan indeks btap kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam
balok kaca dari hasil kegiatan II.
4) Agar lensa cembung yang memiliki jarak fokus 20 cm dapat
membentuk bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak
bendanya, dimanakah benda harus diletakkan terhadap lensa
cembung tersebut?
5) Sebutkan warna-warana cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL
pada percobaan kegiatan 3 !
6) Jelaskan apa yang dimaksut dengan peristiwa difraksi, interferensi
dan dispersi !
e. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang
kasat mata dengan gelombang sekitar 380-750nm. Pada bidang fisika
cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua difinis diatas adalah sifat yang ditunujukan cahaya secara
bersamaan sehingga disebut “dualisme gelombang partikel”. Paket
cahaya yang disebut spektrum kemudian diperepsikan secara visual
oleh indra penglihatan. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika
klasik, yaitu
1) Itensitas
2) Frekuensi atau panjang gelombang
3) Polarisasi
4) Fasa
e. Jawaban Pertanyaan
1)
Jarak
Jarak benda
No bayangan Jarak Fokus (cm)
(cm)
(cm)
1 5 8 4,4
2 8 5 4,4
3 10 4 2,5
4 20 2 1,5
2) Agar cermin cekung membentuk bayangan pada jarak 2kali jarak
bedanya, maka benda harus diletakkan didepan cermin cekung
tersebut.
3)
Indeks bras Kecepatan rambat
1,4 0,92
1,54 1,81
1,53 2,77
0,53 2,71
4) f : 20 cm
1
s’= s
2
𝑓.𝑠′
s=
𝑠′ −𝑓
96
1
20 𝑥 2𝑠
= 1
2
𝑠−20
1
𝑠 − 20 = 10
2
s = 60
97
DAFTAR PUSAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
98
DOKUMENTASI
99
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 7
OPTIK
100
b) Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan
lensa agar pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam
c) Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d) Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang
berbeda
2) Percobaan cermin cekung
a) Susunlah alat seperti gambar
Cermin cekung
101
3 30 36,5
4 35 30,5
5 40 29
2) Cermin cekung
No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s’ (cm)
1 5 15
2 10 21
3 15 28
4 20 31
5 25 38
f. Jawaban pertanyaan
1) Jarak fokus (f) lensa cembung pada percobaan adalah 20 cm
2) Kekuatan lensa (P)
1 1
P1 = 𝑓 = = 0,05 𝐷
20
1 1
P2 = 𝑓 = = 0,2 𝐷
5
102
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
103
DOKUMENTASI
104
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 8
LISTRIK DAN MAGNET
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
108
DOKUMENTASI
109
B. Kegiatan Praktikum 1: Kelistrikan
Percobaan 2
1. Judul Percobaan: Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
a. Tujuan:
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
b. Alat dan Bahan:
1) Baterai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya (merah atau hitam)
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah
4) Avo meter 1 buah
5) Dudukan Baterai 3 buah
c. Cara Kerja
1) Percobaan 1: Arus Listrik
a) Susunlah 3 buah baterai secara seri ! buatlah gambar-gambar
rangkaiannya.
b) Hubungkanlah kabel merah pada kutub ( + ) dan kabel hitam
pada kutub ( - )
c) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang
bola lampu (dipilih salah satu dari bola lampu (dipilih salah satu
dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-)
Tetapi jika belum menyala periksalah sebabnya.
d) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, catat
besarnya. Tetapi jika tidak tersedia Avo meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
110
e) Susunlah rangkaian seperti gambar!
111
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala
redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang ) mengapa
demikian?
d) Lakukanlah hal yang sama pada a,b dan c dengan menggunakan
3 buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan
penjelasan.
Mengapa pada percobaan langkah b, c dan d nyala lampu berbeda?
d. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1) Arus listrik
a) Gambar rangkaian 3 buah baterai secara seri
112
2) Tegangan Listrik
a) Pada rangkaian a, setelah saklar ditutup ternyata lampu tidak
menyala. Hal ini disebabkan karena tidak ada arus yang
mengalir dari baterai (sumber tegangan) karena ujung kutub
negatif (-) tidak dihubungkan dengan kabel.
b) Pada rangkaian b, setelah saklar ditutup ternyata lampu
menyala redup karena tegangan baterai hanya 1,5 Volt
sedangkan tegangan yang dibutuhkan 1,5 Volt.
c) Pada rangkaian listrik c, setelah saklar ditutup ternyata lampu
menyala lebih terang karena tegangan baterai melebihi
tegangan yang dibutuhkan yaitu 3 Volt untuk menyalakan
lampu dengan tegangan 2,5 Volt.
d) Pada rangkaian d, setelah saklar ditutup ternyata lampu
menyala sangat terang, hal ini dikarenakan tegangan baterai 4,5
Volt.
e) Pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda karena besar
sumber tegangannya berbeda dimana:
(1) Percobaan b dengan satu baterai (1,5 Volt)
(2) Percobaan c dengan dua baterai (3 Volt)
(3) Percobaan d dengan tiga baterai (4,5 Volt)
e. Kesimpulan
1) Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor) dari
bahan-bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat
dijadikan konduktor adalah besi, tembaga, perak, air keran dan air
garam. Sedangkan yang dapat dijadikan bahan isolator adalah kayu,
karet penghapus, grafik (mata pensil), kertas dan tas palstik.
2) Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu semakin terang.
f. Pertanyaan dan jawaban pertanyaan.
1) Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan
tegangan listrik!
113
Jawaban:
a) Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang mengalir dan
potensi tinggi ke potensi rendah (adanya beda potensial)
b) Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik dan dinyatakan dalam satuan Volt.
2) Mengapa pada percobaan I, baterai disusun secara seri?
Jawaban:
Karena tegangan listrik yang mengalir bertambah besar yaitu 4,5
Volt.
3) jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawaban:
Arus listrik terjadi karena adanya tegangan listrik yang mengaliri.
Jadi apabila tidak ada tegangan listrik, maka tidak ada arus listrik
yang mengalir.
4) Tentukan mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan tiga
buah baterai yang disusun secara seri dan paralel? Mengapa
demikian?
Jawaban:
Daya baterai atau lampu akan lebih tahan lama pada rangkaian yang
disusun paralel karena tegangan yang dikeluarkan lebih kecil
dibandingkan dengan dengan rangkaian seri. Nyala lampu pada
rangkaian paralel juga akan sama terang jika lampu lebih dari satu .
namun jika pada rangkaian seri nyala lampu tidak akan sama terang.
5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:
a) Arus listrik
b) Tegangan listrik
Jawaban:
a) Pada percobaan I, arus yang mengalir berbeda-beda tergantung
dengan arus yang dialirkan dari sumber tegangan.
b) Pada percobaan II tegangan listrik yang ada tergantung dengan
tegangan yang berasal dari sumber tegangan.
114
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Sumardi, Y., & dkk. (2009). Konsep Dasar IPA Di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
115
DOKUMENTASI
116
C. Kegiatan Praktikum 1: Kelistrikan
Percobaan 3
1. Judul Percobaan : Energi Listrik
a. Tujuan : Menjelaskan adanya energi Listrik
b. Alat dan Bahan :
1) Dudukan baterai 3 buah
2) Kawat Tipis
3) Bola Lampu
4) Kabel
c. Cara Kerja:
1) Rangkailah alat seperti gambar dibawah ini (3 baterai dirangkai
secara seri)
117
2) Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 volt, 0,5 ohm
dirangkai secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu
yang mempunyai tahanan 2 ohm. Hitunglah:
a) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b) Daya Listriknya
c) Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi
listrik?
e. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Dari hasil percobaan, ternyata setelah saklar S dibuka, lilitan kawat
dicek termometer suhu menjadi 20 ºC dan setelah saklar ditutup 2 menit
kemudian menjadi suhu 65 ºC. Setelah saklar ditutup dan dicek
menggunakan termoeter ternyata terdapat tekanan suhu yang
disebabkan adanya energi yang pindah kelilitan kawat. Energi listrik
merupakan hasil dari gerakan muatan listrik. Muatan listrik yang
bergerak ini merupakan suatu bentuk enegri kinetik, dimana semakin
cepat muatan listrik bergerak maka mereka akan membawa energi
listrik yang lebih banyak.
f. Kesimpulan
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere
(A) dan tegangan listrik dengan satuan Volt (V). Dengan ketentuan
kebutuhan konsusmsi daya listrik dengan satuan Watt (W).
g. Jawaban Pertanyaan
1) Jika menggunakan setrika listrik energi yang terjadi adalah energi
listik berubah menjadi energi panas (kalor).
2) Jika dua buah baterai masing-masing 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tekanan 2 Ohm.
𝑛.𝐸 2.1,5 3
a) Besar arus listrik : l = = = =1A
𝑅+ 𝑛.𝑟 2+2.0,5 3
118
b) P = v.l
= 2 . 1,5 . 1A = 3 watt
c) W = p.t
= 3 . 100 = 300 watt
3) Arus listrik mengalir jika ada sumber listrik, Energi listrik dapat
diubah menjadi energy lain seperti energy panas, cahaya, bunyi,
gerak, magnet, dan kimia. Arus listrik mengalir kuat jika tegangan
besar/tinggi. Aliran Arus listrik dipengaruhi oleh jenis penghantar,
panjang pendek penghantar.
119
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Sumardi, Y., & dkk. (2009). Konsep Dasar IPA Di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
120
DOKUMENTASI
121
LAPORAN PRAKTIKUM IPA MANDIRI
1. Simbiosis
a. Simbiosis parasitisme
b. Simbiosis komensalisme
c. Simbiosis mutualisme
2. Perpindahan dan pertukaran panas pada suhu zat
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Konveksi dalam air
d. radiasi
3. Getaran dan bunyi
a. Getaran benda oleh pegas
b. Getaran benda pada ayunan
c. Benda bergetar sebagai sumber bunyi
d. Resonansi bunyi
4. Mata
a. Bintik buta
b. Iris (pupil) mata
122
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
124
dengan nutrisinya tumbuhan
tetehan sehingga yang
pertumbuhan ditempeli.
the-tehan
menjadi
terhambat.
f. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat dilihat adanya hubungan
parasitisme antara dua makhluk hidup. Hubungan timbal balik
antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan
pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat
diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme didalam
suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu
memperoleh keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan
dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan
manusia rugi manusia merasa dirugikan karena gara-gara dihisap
darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu karena
menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon
mangga juga termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme.
Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan proses
fotosintesis secara mandiri. Namun ia mengambil alih air dan unsur
hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Hal ini mengingat
benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan
inang seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil
penyerapan akar digunakan untuk perkembangan tanaman benalu.
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme
yang terjadi antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat
dalam kasus ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti yang akan
menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut terkadang
tidak manusia sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama
dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga
125
terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat
merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan
memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit
serta berkembang biak.
Antara pohon pisang dan ulat merupakan simbiosis
parasitisme dimana ulat yang diuntungkan karena mendapat
makanan dari daun pisang sedangkan pohon pisang dirugikan karena
daun habis dimakan ulat.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan
pada pola interaksi tumbuhan mie-mienan dengan tethan. Saat awal-
awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh -
tehan , tumbuhan mie-miean hanya membelit, melilit, dan kemudian
hanya sedikit mengisap sari makanan dari tumbuhan teh – tehan .
Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan
kehidupannya diambil dari tumbuhan inang. Semakin lama
tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari
inangnya. Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu
memperebutkan area dan pembagian cahaya matahari dengan
inangnya. Hal tersebut sangat menganggu tumbuhan inang yaitu teh
tehan dalam fotosintesis.
g. Kesimpulan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk
hidup yang berbeda dimana pihak yang satu mendapat untung dan
merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh
buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak
akan membunuh tumbuhan inanngya (tumbuhan yang
ditumpanginya) karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga
akan mati karena kekurangan makanan.
h. Jawaban pertanyaan
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara
126
menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematian misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia.
Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian, nyamuk cikungunya dapat
mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian pada manusia.
127
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
128
DOKUMENTASI
129
B. Kegiatan Praktikum 2: simbiosis
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : simbiosis komensalisme
a. Tujuan : Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah
ke kebun atau hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja yang ada di
bagian eakhir modul
6) Cobalah analisis makhluk hiduup mana yang dirugikan dan mana
yang tidak diuntungkan atau diuntungkan
7) Jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosi tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.8
d. Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan
contohnya!
130
e. Hasil pengamatan
Pihak yang diuntungkan Jenis
makhluk
Jenis
Jenis hidup yang
No hubungan Jenis
makhluk tidak
simbiosis keuntungan
hidup untung dan
tidak rugi
1 Anggrek Anggrek Mendapat Pohon
dengan tempat tinggi kelengkeng
Pohon untuk
kelengkeng memperoleh
cahaya
matahari
2 Sirih dan Sirih Mendapat Tumbuhan
tumbuhan tempat tinggi inang
inangnya untuk
memperoleh
cahaya
matahar
3 Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Pohon
paku dan paku paku bisa nangka
pohon mendapatkan
nangka sinar
matahari
untuk
melaksanakan
fotosintesis.
f. Pembahasan
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara
tanaman anggrek dengan pohon. Dalam hal ini, tanaman anggrek akan
melekat atau merambat pada pohon dengan tujuan untuk mendapatkan
air, sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk
melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air
adalah dengan menyerap air dan juga mineral yang terdapat pada kulit
pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari batang
yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman anggrek,
akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon.
Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang
kerap ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan
131
salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan
sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan
tanaman yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan
sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari
yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan.
Hal ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman
sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman
inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada pohon nangka ini serupa
halnya dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan
melekat pada pohon nangka. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa
mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi
kelangsungan hidupnya. Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai
tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa dari tumbuhan
paku.
g. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana
yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau
dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk
bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena
dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas
tumbuhan inangnya.
h. Jawaban pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat
merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau
lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan
pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena
intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang.
132
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
133
DOKUMENTASI
134
C. Kegiatan Praktikum 2: simbiosis
Percobaan 3
1. Judul Percobaan : simbiosis mutualisme
a. Tujuan : Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah
ke kebun atau hutan terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja yang ada di
bagian eakhir modul
6) Cobalah analisis makhluk hiduup mana yang dirugikan dan mana
yang diuntungkan
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota
simbiosis tersebut? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.9
d. Pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda
sebutkan beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita!
Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita.
135
e. Hasil pengamatan
Pihak I yang Pihak II yang diuntungkan
Jenis diuntungkan
No hubungan Jenis Jenis Jenis
Jenis
simbiosis makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
1 Kupu- Kupu- Mendapat Tanaman Membantu
kupu kupu nektar dari bunga penyerbukan
dengan bunga
tanaman
berbunga
2 Lebah Lebah Mendapat Bunga Membantu
dengan nektar dari penyerbukan
bunga bunga
3 Semut Semut Dapat tumbuhan Melindungi
rang-rang rang- membuang tumbuhan dari
dan rang sarang pada serangan hama.
tumbuhan tumbuhan
4 Manusia Manusia Mendapatkan Tumbuhan Mendapatkan
dengan oksigen karbondioksida
tumbuhan untuk untuk
bernapas fotosintesis
138
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Seputro, D. (1994). Ekologi, Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga.
Susanto, P., & dkk. (2004). Sains untuk SD dan MI kelas 4. Klaten: CV Sahabat.
139
DOKUMENTASI
140
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA
SUATU ZAT
141
d. Hasil pengamatan
Lilin Lilin Lilin Lilin
Jenis
No mencair mencair mencair mencair
bahan
pertama kedua ketiga keempat
1 Besi
2 Tembaga
3 Kuningan
4 Alumunium
e. Pembahasan
Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang
sama dari api lilin tetapi daya hantar kalor ketiganya
berbeda. Pemanasan pada ujung zat menyebabkan partikel-partikel
pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi
kinetiknya bertambah. Partike-partikel yang energi kinetiknya lebih
besar ini memberikan sebagian energi kinetic kepada partikel
tetangganya melalui tumbukan sehingga partikel-partikel ini memiliki
energi kinetic lebih besar. Demikian pemberian energi kinetik ke
tetangganya terus sampai mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi).
Proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk
memindahkan lebih banyak kalor dibutuhkan beda suhu yang tinggi di
antara kedua ujung.
Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron- elektron bebas
yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang dipanaskan,
energi elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron bebas
mudah berpindah, pertambahan energi ini dengan cepat dapat diberikan
ke elektron-elektron lain yang letaknya berjauhan melalui tumbukan.
Dengan cara ini kalor berpindah lebih cepat. Semua kawat yang dipakai
dalam praktikum ini memindahkan kalor dengan cara ini.
Tembaga dapat melelehkan lilin pertama kali kemudian disusul oleh
alumunium, kuningan dan besi. Hal ini sesuai dengan nilai
konduktivitas logam, dimana logam yang mempunyai nilai
konduktivitas yang lebih tinggi dapat berperan sebagai konduktor yang
baik.
f. Kesimpulan
1) Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang
sama dari api lilin tetapi daya hantar kalor ketiganya berbeda.
142
2) Berdasarkan percobaan ini maka kawat tembaga, besi, dan
alumunium merupakan konduktor karena dapat dengan mudah
menghantarkan kalor.
3) Konduktor terbaik dari logam yang diuji cobakan adalah tembaga,
dan konduktor yang buruk adalah besi
g. Pertanyaan
1) Sebutkan di antara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik
menghantar panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
2) Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan
kayu? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
3) Mengapa logam-logam tersebut di atas dapat menghantar panas?
Beri penjelasan yang singkta, padat, dan jelas!
h. Jawaban pertanyaan
1) Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik
menghantarkan panas adalah tembaga, sebab tembaga yang paling
cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga yang mudah
terurai bila dipanaskan.
2) Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah
tembaga, sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan
sehingga lebih cepat pula menghantarkanpanas, sedangkan kayu
sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada
konduktor.
3) Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas
karena sifatnya yabg mudah terurai bila terkena panas dan menyerap
panas yang mengenainya, sehingga logam lebih mudah
menghantarkan kalor/panas
143
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
144
DOKUMENTASI
145
B. Kegiatan Praktikum 2: perpindahan dan pertukaran panas pada suhu zat
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : konveksi
a. Tujuan:
1) Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas
2) Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair
b. Alat dan bahan
1) Kotak konveksi 1 buah
2) Lilin 2 buah
3) Kertas karton 2 lembar
c. Tahapan kegiatan
1) Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran
panjang 20 cm, lebar 6 cm, tinggi 15 cm
2) Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah
3) Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal
4) Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini
5) Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian
dimatikan sehingga keluar asap
6) Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1
7) Perhatikan gambar di bawah ini
d. Lembar kerja
1) Amati saat lilin belum dinyalakan apa yang terjadi?
2) Setelah lilin dinyalakan apa yang terjadi pada asap?
3) Simpulkan dan bahaslah hasil pengamatan percobaan!
146
e. Pembahasan
1) Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak
konveksi tetapi tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir
balik keluar lewat cerobong 1.
2) Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong
2. Hal ini terjadi karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak
konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang mendorong
asap mengalir melalui cerobong 2
f. Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara
namun hanya karena perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan
zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat tersebut.
g. Pertanyaan
1) Peristiwa apa yang terjadi pada cerobong pabrik dan cerobong pada
tungku? Beri penjelasan secara singkat serta gambarkan proses alur
aliran asap kertas!
2) Apa fungsi lilin pada kotak konduksi?
h. Jawaban pertanyaan
1) Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa
konveksi karena proses pembakaran yang terjadi didalam ruangan
menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga mendorong asap
keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan
yang yang telah dilakukan yakni ketika asap dimasukkan melalui
cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi panas
karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan
mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2.
2) Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber
kalor/panas yang berguna untuk meningkatkan suhu udara sehingga
udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu mendorong keluar
udara yang bertekanan rendah.
147
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
148
DOKUMENTASI
149
C. Kegiatan Praktikum 2: perpindahan dan pertukaran panas pada suhu zat
Percobaan 3
1. Judul Percobaan : konveksi dalam air
a. Tujuan:
1) Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air)
b. Alat dan bahan
1) Bejana kaca 1 buah
2) Serbuk gergaji secukupnya
3) Tripot 1 buah
4) Busen/lampu spiritus 1 buah
c. Tahapan kegiatan
1) Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh
2) Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah
sampai merata
3) Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada
dalam air
4) Perhatikan gambar di bawah ini
d. Lembar kerja
1) Amati serbuk-serbuk dalam bejana sebelum dipanaskan. Beri
penjelasan secara singkat!
2) Amati serbuk-serbuk dalam bejana saat mulai dipanasi dan
seterusnya. Catatlah perubahan apa saja dan pergerakan apa saja
yang terjadi di dalam bejana. Beri penjelasan secara singkat dan
gambarkan pergerakannya?
3) Beri kesimpulan dan bahasan pada kegiatan ini!
150
e. Pembahasan
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan
sedikit serbuk gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan
diamati pergerakan serbuk gergajinya:
1) Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula
yang berada dipermukaan air.
2) Saat bejana mulai memnas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-
serbuk gergaji tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air,
yang semula berada diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya
secara acak.
f. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang
mendidih terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena
perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas bagian zat yang
dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas
begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.
g. Pertanyaan
1) Tak lama setelah bejana dipanasi, apa yang terjadi dengan serbuk-
serbuk tersebut?
2) Mengapa serbuk pada posisi di atas bergerak turun dan sebaliknya?
Beri penjelasan dengan menggunakan hubungan volume, massa,
massa jenis, dab kaitannya dengan suhu T
h. Jawaban pertanyaan
1) Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka
serbuk-serbuk gergaji didalamnya akan bergerak naik turun
mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas berputar terus.
2) Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa
jenis.Dapat digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis
dan suhu, yaitu:
∅
=hxAxT
𝑡
151
Keterangan :
h = Koefisien konveksi
t = waktu
A = luas penampang
T = suhu
Φ = Massa
152
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
153
DOKUMENTASI
154
D. Kegiatan Praktikum 2: perpindahan dan pertukaran panas pada suhu zat
Percobaan 4
1. Judul Percobaan : radiasi
a. Tujuan:
1) Membuktikan bahwa pancaran radiasi tterjadi tanpa memerlukan zat
perantara dengan melakukan percobaan termoskop
b. Alat dan bahan
1) Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah
2) Papan triplek ukuran 15x30 cm 1 buah
3) Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah
4) Cat warna hitam dan cat putih secukupnya
5) Selang plastik kecil diameter ± 1⁄2 𝑐𝑚 20-25 cm
6) Zat pewarna merah/biru secukupnya
7) Statis/dudukan 1 buah
c. Tahapan kerja
1) Catlah dan buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun
terlebih dulu lubangi bagian bawah lampu untuk memasukkan
selang plastik
2) Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa
3) Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop
4) Perhatikan gambar di bawah ini
d. Lembar kerja
1) Amati pergerakan cairan warna dalam selang plastik ke kanan atau
ke kiri
155
2) Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? Berikan
pembahasan secara singkat dan jelas!
e. Pembahasan
Kedua lampu berwarna hitam dan putih dihubungkan dengan selang
yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan triplek. Setelah
ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena
pancaran /radiasi sinar matahari.
Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalam selang
bergerak kearah lampu berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu
berwarna hitam menyerap pamas lebih banyak dari pada lampu
berwarna putih sehingga tekanan udaranya meningkat dan mendorong
cairan dalam selang bergerak kearah lampu berwarna putih.
f. Kesimpulan
Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan
melewati gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor/panas
g. Pertanyaan
1) Kemanakah pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik
matahari? Mengapa demikian? Berikan penjelasan secara singkat!
2) Apa yang anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop
tersebut?
h. Jawaban pertanyaan
1) Pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari
adalah kearah lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam
suhu dan tekanan udaranya lebih tinggi dari pada lampu putih
2) Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk
menambah atau meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu
putih memantulkan panas sehingga udara didalamnya tidak
mengalami pemuaian.Hal ini dibuat sedemikian rupa agar dapat
membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor.
156
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
157
DOKUMENTASI
158
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 6
GELOMBANG
159
b) Tarik benda ke bawah sejauh ± 5 cm, lalu lepaskan. Ukur waktu
pegas tersebut bergetar selama 20 getaran dengan menggunakan
stopwatch. Catat hasil pengukkuran dalam tabel 6.1 di lembar
kerja. Ulangi pengukuran sampai 5 kali. Carilah nilai rata-rata
untuk periode dan frekuensi.
2) Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi
a) Lakukan percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram.
Lakukan sebanyak 5 kali, catat hasilnya pada tabel 6.2 di
lembbar kerja. Ulangi percobaan dengan benda 200 gram, 250
gram, 300 gram
b) Bandingkan nilai dari percobaan dengan massa 100 gram sampai
dengan 300 gram. Berpengaruhkah massa terhadap frekuensi.
Jelaskan! Bergantung apa sajakah frekuensi tersebut?
d. Hasil pengamatan
1) Mengukur getaran benda pada pegas
Waktu 20
Periode Frekuuensi
Percobaan ke getaran
(sekon) (hertz)
(sekon)
1 12,88 0,644 1,56
2 12,96 0,648 1,55
3 13,03 0,651 1,54
4 13,08 0,654 1,53
5 13,17 0,658 1,52
2) Pengaruh massa terhadap frekuensi
Waktu
Massa
Percobaan 20 Periode Frekuensi
benda Hertz
ke getaran (sekon) (hertz)
(gram)
(sekon)
150 1 14,55 0,73 1,37 1,37
2 14,65 0,73 1,37 1,37
3 14,68 0,74 1,37 1,37
4 14,67 0,73 1,37 1,37
5 14,63 0,73 1,37 1,37
200 1 12,86 0,64 1,55 1,55
160
2 12,40 0,62 1,61 1,61
3 12,73 0,64 1,55 1,55
4 12,89 0,64 1,55 1,55
5 13,08 0,65 1,52 1,52
250 1 12,25 0,61 1,64 1,64
2 12,04 0,60 1,67 1,67
3 11,94 0,60 1,67 1,67
4 11,10 0,56 1,79 1,79
5 10,87 0,4 1,85 1,85
300 1 10,68 0,53 1,89 1,89
2 10,06 0,56 1,79 1,79
3 9,58 0,48 2,09 2,09
4 9,38 0,46 2,17 2,17
5 8,17 0,40 2,50 2,50
e. Pembahasan
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui
getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama
meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun dianggap
sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang
berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda
pula.
f. Kesimpulan
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh
massa benda.
161
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
162
DOKUMENTASI
163
B. Kegiatan Praktikum 2: getaran dan bunyi
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : percobaan getaran benda pada ayunan (bandul
sederhana)
a. Tujuan : menghitung besarnya periode dan frekuensi pada bandul
sederhana
b. Alat dan bahan
1) Bandul besi
2) Tiang gantungan
3) Benang
4) Stopwatch
c. Cara kerja
1) Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya
kira-kira 1,5 m
164
d. Hasil pengamatan
Panjang tali (f) = 100 cm (tetap)
F frekuensi
Beban (gram) 10 T (S) T periode (S)
(Hz)
20 20,71 2,07 0,48
30 20,16 2,02 0,50
40 19,57 1,96 0,51
50 19,03 1,90 0,53
60 19,49 1,95 0,51
70 20,58 2,06 0,49
80 20,69 2,07 0,48
90 21,46 2,15 0,47
100 20,79 2,08 0,48
Massa beban (m) = 60 gram (tetap)
Beban (gram) 10 T (S) T periode (S) T2
100 19,61 1,96 0,51
90 18,18 1,82 0,55
80 17,76 1,78 0,56
70 16,17 1,62 0,62
60 15,19 1,52 0,66
50 14,10 1,41 0,71
40 12,45 1,25 0,80
30 10,17 1,02 0,98
20 7,98 0,78 1,28
e. Pembahasan
Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5
m.kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan
kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan
dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat
waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti
beban. Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60
gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.
f. Kesimpulan
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban sedangkan
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.
165
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
166
DOKUMENTASI
167
168
C. Kegiatan Praktikum 2: getaran dan bunyi
Percobaan 3
1. Judul Percobaan : percobaan benda bergetar sebagai sumber bunyi
a. Tujuan :
1) Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi
2) Menjelaskan cara perambatan bunyi
b. Alat dan bahan
1) Balon karet (1 buah)
2) Karet gelang (1 buah)
3) Kaleng bekas/kaleng susu (1 buah)
4) Serbuk besi
5) Mistar plastik 30 cm (1 buah)
c. Cara kerja
1) Letakkan mistar plastik di atas meja, dengan salah satu tepinya
menonjol 15 cm. Getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas,
kemudian dilepas. Appakah bagian mistar yang bergetar
mengeluarkan bunyi
169
d. Hasil pengamatan
Panjang Menimbulkan bunyi
mistar yang
No Keterangan
menonjol Ya Tidak
(cm)
1 25 - Bunyi terdengar keras
2 20 - Bunyi agak keras
3 15 - Bunyi lemah
4 10 - Bunyi sangat lemah
5 5 - Hampir tak terdengar
e. Pembahasan
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya
ditonjolkan melebihi bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dan
dilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda.
Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya,
sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi
bunyi yang dihasilkan.
f. Kesimpulan
1) Getaran dapat menimbulkan bunyi.
2) Bunyi merambat melalui udara.
170
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, m., & dkk. (2017). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka.
171
DOKUMENTASI
172
D. Kegiatan Praktikum 2: getaran dan bunyi
Percobaan 4
1. Judul Percobaan : percobaan resonansi bunyi
a. Tujuan :
1) Mengamati resonansi pada ayunan bandul
2) Menjelaskan syarat terjadinya resonansi
3) Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi
4) Menghitung cepat rambat bunyi di udara
b. Alat dan bahan
1) Tali (benang kasur atau sejenisnya)
2) Batang kayu/batang bambu/batang logam lentur dan lemah dengan
panjang ±50 cm
3) Beban 3 buah masing-masing 300 gram
4) Termometer
5) Bejana berisi air/ember
6) Tabung kaca setinggi bejana atau pipa atau lampu neon bekas
7) Garputala atau sendok
8) Mistar
c. Cara kerja
1) Percobaan resonansi ayunan bandul
a) Rangkaikan alat-alat seperti pada gambar
173
b) Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A ke samping
sejauh 5 cm tegak lurus batang D seperti pada gambar. Setelah
ditarik ke sampiing kemudian lepaskan, biarkan bandul berayun-
ayun
c) Amati bandul B dan bandul C dalam waktu yang agak lama.
Apakah bandul tersebut beresonansi (ikut berayun). Jika ada,
bandul manakah yang ikut beresonansi?
d) Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran
banndul yang beresonansi dan bandul yang anda getarkan
(bandul A). makin lama gerak bandul , makin cepat atau makin
lambat? Gerak bandul yang beresonansi makin cepat atau makin
lambatkah? Bendingkan kecepatan getaran kedua bandul
tersebut.
e) Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah d di atas,
bagaimanakah hubungan energi getar bandul A dengan bandul
yang beresonansi tersebut?
174
b) Getarkan sebuah garputala di atas tabung kaca, kemudian tarik
tabung kaca perlahan-lahan sampai anda mendengar bunyi
dengungan. Bunyi dengungan yang pertama kali anda dengar
menyatakan bahwa kolom udara dalam tabung kaca beresonansi
dengan garputala. Di sini frekuensi kolom udara adalah
frekuensi nada dasarnya. Catat panjang kolom udara sebagai ℓ1
c) Tariklah tabung kaca agar panjang kolom udara kira-kira 3 kali
semula. Dengan menggerakkan garputala yang sama, ukurlah
ℓ2, ketika terjadi dengungan yang kedua
d) Ukurlah suhu udara t,pada waktu melakukan eksperimen,
kemudian ubah dalam derajat Kelvin T
e) Hitunglah cepat rambat bunyi di udara dengan cara
𝑇
v = 331√273
1
panjang kolom udara pada resonansi f, adalah –x = 4 𝜆
3
panjang kolom udara pada resonansi II adalah ℓ2 + x = 4 λ
3 1 2 1
ℓ2 - ℓ1 = 4 − 𝜆 = 4𝜆 = 𝜆
4 2
λ = 2 ℓ2 - ℓ1
selanjutnya hitunglah cepat rambat bunyi di udara
dengan persamaan: v = fgλ
d. Pertanyaan
1) Jelaskan pengertian dari periode dan frekuensi
2) Bagaimana hubungan antara periode dan frekuensi
3) Faktor apa saja yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada:
a) Pegas
b) Bandul ayunan
4) Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya)
masing-maisng digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-
masing pegas digetarkan akan samakah frekuensinya? Jelaskan
175
5)
Sebuah bandul seperti gambar di atas diayunkan sehingga
berayun dari A-B-C kembali lagi ke A dan seterusnya.
a) Dapatkah ayunan bandul di atas disebut getaran? Jelaskan
b) Jika anda harus mengukur waktu ayunan bandul seperti di
atas, bagaimanakah cara yang baik dalam mengukur waktu
ayunan tersebut?
6) Perhatiakn gambar berikut
301
= 331 √273
= 331. √1,102
= 331 . 1,05
= 347,55
b) Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = λ
3
Panjang kolom udara pada resonansi II adalah ℓ2 + x = λ
4
3 1 1
ℓ2 - ℓ1 = 4 - λ= λ
4 2
λ = 2 ℓ2 - ℓ1
= 2 (5-3)
=2x2
=4m
g. Kesimpulan
1) Resonansi ayunan bandul
a) Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh
pengaruh getaran benda yang lain.
b) Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar
keras dibandingkan dengan bunyi asalnya.
2) Resonansi bunyi
Panjang gelombang bunyi diudara diperoleh dari pengurangan
panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang
gelombang bunyi diudara pada resonansi pertama.
h. Jawaban pertanyaan
1) Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh
untuk melewati suatu titik tertentu.
178
Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap
satuan waktu (biasanya per sekon).
2) frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu
getaran.
3) a) Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas
adalah massa benda (m).
b) Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul
ayunan adalah panjang tali dan massa benda.
4) Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya)
masing-masing digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-
masing pegas tersebut digantungkan benda yang massanya sama.
Jika semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda
karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu gatar dan
panjang gelombang.
5) a) Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang
satu akan menggerakan bandul yang lainnya.
b) Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri
memegang stopwatch sementara tangan kanan mengayunkan
bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan
tangan kanan mengayunkan bandul.
6) frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian
percobaannya juga berbeda.
7) Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda.
8) Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar
adalah melalui perambatan udara.
9) a) Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena
pengaruh getaran benda lain.
b) Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar
lebih keras dari bunyi aslinya
10) Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.
179
11) Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu
adalah 70C. Maka cepat rambat bunyi pada tempat tersebut adalah
𝑇
V = 331√273
280,15
= 331 √ 273
= 331. √1,026
= 331 . 1,013
= 338,34
180
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
181
DOKUMENTASI
182
183
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 7
OPTIK
2) Tabel pengamatan
3) Alat tulis dan penggaris
c. Cara kerja
1) Bintik buta (1)
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu gambar A, tabel
pengamatan dan alat tulis
184
b) Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan
c) Peganglah gambar A dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata
anda
d) Pusatkan pandangan mata kanan anda pada tanda positif (+),
selanjutnya secara perlahan-lahan dekatkan gambar tersebut ke
bagian muka anda dengan pandangan mata kanan anda tetap
terfokus pada tanda (+) tersebut
e) Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam (●) pada
gambar tersebut tidak tampak dalam pandangan mata anda?
f) Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan, tabel
pengamatan di bagian akhir modul
2) Bintik buta (2)
a) Perhatikan gambar B
b) Tutup mata kiri dengan jari tangan anda, dan dengan mata kanan
anda, pandanglah tanda (+) secara tajam, jarak gambar mulai
dengan 60 cm dari mata anda
c) Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambar tersebut ke arah
muka anda, sementara pandangan aanda tetap tertuju pada tanda
(+)
d) Pada jarak berapa dari mata, garis pendek tampak menghilang
dari pandangan anda?
e) Lanjutkan gerakan gambar B tersebut, selanjutnya pada jarak
berapa garis pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang anda
lihat antara garis panjang dengan garis pendek?
f) Catat hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan.
d. Pertanyaan
1) Pada percobaan bintik buta (1), mengapa tanda (●) menghilang dari
pandangan anda pada jarak tertentu?
2) Pada percobaan bintik buta (2) mengapa kedua garis (pendek dan
panjang) tampak menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda?
Jelaskan mengapa hal itu terjadi!
185
e. Hasil pengamatan
1) Bintik buta (1)
Dengan fokus pada tanda
Jarak gambar A Ket
No positif (+) maka tanda
dari mata anda
bundaran hitam
1 60 cm Tampak jelas
2 59 cm Tampak jelas
3 58 cm Tampak jelas
4 57 cm Tampak jelas
5 56 cm Tampak jelas
6 55 cm Tampak jelas
7 54 cm Tampak menghilang
1 60 cm Tampak jelas
2 59 cm Tampak jelas
3 58 cm Tampak jelas
4 57 cm Tampak jelas
5 56 cm Tampak jelas
6 55 cm Tampak jelas
186
7 54 cm Tampak jelas
8 51 cm Tampak
menghilang
9 42 cm Terlihat kembali
10 37 cm Buram
11 36 cm Tampak menyatu
dengan garis
panjang
f. Pembahasan
Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-1 atau bagian A dari
jarak 60 cm hingga 55 cm tanda tanda bundaran hitam (.) masih
nampak, namun pada jarak 54 cm (.) sudah tidak tampak terlihat karena
padangan fokus kita lebih dekat dengan tanda positif (+), dan inilah yang
dimaksud dengan bintik buta pada indera penglihatan kita sebagai
manusia.
Pada percobaan bintik buta ke-2 untuk mengetahui apa yang terjadi
pada garis pendek ketika fokus kita pada tanda positif (+) semakin dekat
dengan wajah. Pada jarak 60 cm hingga 55 cm garis panjang dan
pendek masih tampak jelas, sedangkan pada jarak 51 cm garis pendek
mulai tampak menghilang, setelah itu pada jarak 42 cm garis pendek
terlihat tampak kembali dan pada jarak 36 cm garis pendek dengan garis
panjang terlihat menyatu. Dan pada percobaan kali ini tetap dibantu oleh
teman untuk mengukur jarak yang di dapatkan ketika melakukan
percobaan.
g. Kesimpulan
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan
semakin buram bahkan tidak tampak.
187
h. Jawaban pertanyaan
1) Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke
tanda (+), semakin dekat jarak focus maka tanda (.) akan hilang
2) Pada percobaan ke-2 antara garis panjang dan garis pendek tampak
menyatu karena fokus benda sangat dekat dengan mata kita, pada
jarak 36 cm kedua garis tersebut terlihat nampak menyatu.
188
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
189
DOKUMENTASI
190
B. Kegiatan Praktikum 3: mata
Percobaan 2
1. Judul Percobaan : percobaan iris (pupil) mata
a. Tujuan :
1) Untuk mengetahui reaksi pupil mata manusia pada cahaya redup dan
terang
2) Mengetahui reaksi pupil mata kucing pada cahaya redup dan terang
b. Alat dan bahan
1) lilin
2) korek api
3) senter
4) kucing
5) tabel pengamatan
6) alat tulis
c. cara kerja
1) iris (pupil) mata pada manusia
a) mintalah teman anda untuk bekerja berpasangan
b) masuklah ke dalam suatu ruangan yang teduh (cahaya redup)
c) mintalah teman anda untuk duduk berhadapan, kemudian
suruhlah menutup mata dengan kedua tangannya, ambil dan
nyalakan lilin lebih kurang 10 cm dari mata kawan anda tersebut.
Selanjutnya mintalah kawan anda untuk membuka mata kiri.
Selanjutnya amati pupil matanya dengan cermat dan gambarkan
hasilnya
d) matikan lilin dan dsuruhlah kawan anda membuka mata kanan,
kemudian perhatikan pula bagaimana bentuk dan keadaan pupil
mata teman anda tersebut dengan cermat dan gambarkan
hasilnya. Tuangkan hasil pengamatan anda pada lembar kerja
2) iris (pupil) mata pada kucing
a) ambilah seekor kucing, dan bawalah ke ruangan yang teduh
b) amati pupil mata kucing tersebut, selanjutnya gambarkan hasil
pengamatan anda
c) ambilah sebuah senter, kemudian sorotkan senter tersebut ke
mata kucing! Coba anda perhatikan pupil mata kucing tersebut,
baik bentuk maupun ukurannya. Selanjutnya gambarlah hasil
pengamatan anda. Tuangkan setiap hasil pengamatan anda
dalam tabel pada lembar kerja
d. pertanyaan
1) iris (pupil) mata pada manusia
a) dari hasil pengamatan anda tersebut, mana yang lebih besar,
apakah pupil mata ketika lilin dinyalakan ataukah ketika lilin
dipadamkan? Jelaskan!
191
b) Apa fungsi pupil mata tersebut baggi penglihatan? Jelaskan!
2) iris (pupil) mata pada kucing
a) dari hasil pengamatan anda tersebut, bagaimana bentuk pupil
mata kucing ketika di dalam ruangan yang agak gelap? Mengapa
demikian? Jelaskan!
b) Bagaimana bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan
senter? Jelaskan mengapa hal itu terjadi!
e. Hasil pengamatan
1) Iris (pupil) mata manusia
Objek yang Keadaan Bentuk pupil
diamati cahaya membesar mengecil
Manusia Terang -
Redup -
a) Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan
192
a) Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup
f. Pembahasan
1) Iris (pupil) mata manusia
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih)
dan setelah lilin dipadamkan, pupil menjadi membesar
(mencembung)
2) Iris (pupil) mata pada kucing
Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan
pada keadaan gelap akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan
pada cahaya terang (disorot center) bentuknya akan mengecil dan
pipih.
g. Kesimpulan
1) Iris (pupil) mata manusia
Mata kita mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu
kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih dalam
melihat benda pada jarak tertentu
193
2) Iris (pupil) mata pada kucing
Bentuk pupil mata kucing mempunyai daya akomodasi sama seperti
pupil mata manusia. Hanya bentuk dan kekuatan akomodasinya saja
yang berbeda
h. Jawaban pertanyaan
1) Iris (pupil) mata manusia
a) iris akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil,
melebur sehingga cahaya yang masuk lebih banyak.
b) Fungsi pupil mata adalah mengatur cahaya yang masuk ke mata
3) Iris (pupil) mata pada kucing
a) Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup.
Keadaan ruangan tidak begitu gelap, sehingga pupil mata
kucing masih terlihat normal
b) Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat
mengecil (memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke
mata terlalu banyak, sehingga untuk menguranginya
dengan cara memipihkan (menciutkan) pupilnya
194
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M., & dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
195
DOKUMENTASI
196