Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RA Al Hidayah 1 yang beralamat di Sari
Pringanom, Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.
Alasan yang dipertimbangkan dalam pemilihan RA tersebut sebagai
tempat penelitian adalah:
a. Kemampuan pemahaman konsep bilangan anak kelompok B RA Al
Hidayah 1 yang masih kurang rendah
b. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran mengenai konsep
bilangan kurang menarik sehingga hasil belajar anak kurang optimal

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019 semester dua
selama 6 bulan, yaitu bulan Januari 2019 sampai bulan Juli 2019. Dengan rincian
pengajuan judul, penyusunan dan pengajuan proposal, seminar proposal,
perizinan dan persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, penyusunan laporan,
ujian, dan revisi.

B. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom


action research) serta menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Pendekatan kualitatif bertujuan memaparkan kegiatan pembelajaran selama
penelitian berlangsung agar memperoleh gambaran dan penjabaran yang lengkap
saat pelaksanaan penelitian. Sedangkan pendekatan kuantitatif bertujuan untuk
menganalisis data hasil proses pembelajaran atau membandingkan nilai anak pada
saat pratindakan dan sesudah tindakan.
Sedangkan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dari
Kemmis Mc Taggart, yang meliputi empat tahap yaitu perencanaan (planning),

21
22

tindakan (action), pengamatan (observation), refleksi (reflection) (Kusumah,


Dwitagama, 2010: 19-20).

C. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok B RA Al Hidayah 1


Sari, Pringanom tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari
12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.

D. Data dan Sumber Data

1. Jenis Data
Jenis data menunjuk pada data apa saja yang menjadi fokus penelitian.
Data pada penelitian ini berupa daftar nama anak, hasil observasi selama proses
penelitian, hasil wawancara dengan guru kelas, hasil tes dengan menggunakan
LKA pada anak kelompok B RA Al Hidayah 1 Sari, Pringanom, Masaran tahun
ajaran 2018/2019.
2. Sumber Data
Sumber data menunjuk dari mana saja data tersebut diperoleh. Data yang
dikumpulkan serta dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber
yang berkaitan yaitu:
a. Sumber data primer:
Informan yang diperoleh dari anak dan guru kelas B RA Al Hidayah 1
Sari, Pringanom, Masaran untuk memperoleh informasi sejauh mana
kemampuan pemahaman konsep bilangan anak setelah diterapkan
penggunaan permainan mancala.
b. Sumber data sekunder
1) Dokumen pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian kelompok B
RA Al Hidayah 1 Sari, Pringanom, Masaran
2) Lembar hasil belajar/daftar nilai setiap akhir siklus untuk
membandingkan kemampuan anak sebelum dan sesudah tindakan.
3) Dokumentasi selama proses pembelajaran
23

4) Lembar observasi kinerja guru dan aktivitas anak kelompok B RA Al


Hidayah 1 Sari, Pringanom, Masaran

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,


wawancara, tes, dan dokumentasi. Penjelasan beberapa teknik tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Pengertian observasi menurut Hadi dalam Sugiyono (2014: 203)
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.
Peneliti melakukan observasi yang difokuskan untuk meninjau anak ketika
proses pembelajaran tentang konsep bilangan untuk mengamati keaktifan anak
saat pembelajaran, mengerjakan tugas, serta kinerja guru dalam menerapkan
permainan mancala.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan
oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan narasumber (Moloeng, 2010:
186). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas
B karena guru kelas yang paling mengerti dan memahami anak kelompok B.
Wawancara dilakukan peneliti untuk mengetahui bagaimana proses
pembelajaran berlangsung sehingga peneliti memperoleh informasi tentang
kemampuan pemahaman konsep bilangan pada kelompok B sebelum dan
sesudah diterapkan permainan mancala. Sebelum melakukan wawancara,
peneliti terlebih dahulu menyiapkan pedoman wawancara agar wawancara yang
dilakukan lebih terarah.
3. Tes
Tes dilakukan guna mengetahui peningkatan hasil belajar anak dengan
melihat nilai yang diperoleh anak melalui tes tersebut. Tes dalam penelitian ini
diberikan pada saat sebelum tindakan dan sesudah tindakan dengan penerapan
24

permainan mancala. Tes dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan


lembar kerja anak yang telah disediakan sebelum dan unjuk kerja anak. Tes
dalam penelitian ini dilaksanakan ketika bermain mancala dan setiap pertemuan
setiap siklusnya menggunakan LKA dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan anak kelompok B RA Al Hidayah 1 Sari dalam memahami konsep
bilangan.
4. Dokumentasi
Sugiyono (2013: 240) menyatakan bahwa catatan peristiwa yang sudah
berlalu disebut sebagai dokumentasi. Dokumentasi dapat berupa tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik dokumentasi berupa
tulisan dan gambar. Dokumentasi berupa tulisan dalam penelitian ini meliputi
program semester, rencana kegiatan harian, hasil belajar anak, dan data anak.
Sedangkan dokumentasi berupa gambar meliputi foto dan rekaman video anak
ketika pembelajaran berlangsung.

F. Teknik Uji Validitas Data

Validitas berarti instrumen dalam penelitian dapat digunakan untuk


mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas menunjukkan derajat ketepatan
antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat
dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2014: 172-173). Uji validitas data pada
penelitian ini menggunakan validitas kuantitatif dan kualitatif. Validitas kuantitatif
menggunakan validasi konstruk, yaitu dengan expert judgement, sedangkan
validitas kualitatif menggunakan triangulasi. Hopkins merekomendasikan teknik
triangulasi digunakan untuk melakukan uji validitas data yang dipopulerkan oleh
John Elliot dan Clem Adelman (2011: 228).
Berdasarkan hal tersebut, maka triangulasi sumber dan triangulasi teknik
digunakan oleh peneliti untuk mengetahui validitas data pada penelitian ini.
25

1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber digunakan untuk mendapatkan data dari sumber
yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono. 2014: 330). Sumber
data yang digunakan peneliti diperoleh dari:
a. Guru
Informasi yang diperoleh dari guru kelas B RA Al Hidayah 1 Sari,
Pringanom, Masaran adalah berupa informasi tentang kemampuan
pemahaman konsep bilangan anak dan kinerja guru dalam penyusunan
rencana pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran.
b. Anak
Data yang peneliti peroleh dari anak adalah hasil observasi aktivitas
pembelajaran dan hasil belajar anak dalam kegiatan pemahaman konsep
bilangan
c. Dokumen
Data yang diperoleh peneliti dari dokumen adalah tentang Program
Semester, rencana Kegiatan harian, foto dan video anak ketika pembelajaran
berhitung berlangsung.
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik digunakan untuk mendapatkan data dari sumber yang
sama tetapi dengan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda (Sugiyono,
2014: 330). Teknik yang digunakan peneliti adalah:
a. Observasi
Observasi yang dilakukan peneliti berupa observasi tentang kinerja
guru dan aktivitas pembelajaran pemahaman konsep bilangan melalui
permainan mancala.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas B RA Al
Hidayah 1 Sari, Pringanom sebelum tindakan dan sesudah tindakan untuk
mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep bilangan anak.
26

c. Tes
Tes dilakukan dengan memberikan kegiatan yang berkaitan dengan
kemampuan pemahaman konsep bilangan anak dan diukur dengan penilaian
hasil belajar anak.
d. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar ketika proses
pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2014: 335) adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
pengamatan ketika proses pembelajaran dan tes kepada anak dengan
membandingkan hasil antar siklus.
Penelitian ini menggunakan model analisis data berupa model analisis
interaktif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2014: 338). Model Miles
dan Huberman dapat ditunjukkan pada gambar 3.3.
27

Pengumpulan Data

Penyajian data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan
atau Verifikasi
Gambar 3. 1 Komponen dalam analisis data (Interactive model) Miles dan
huberman
(sumber: Sugiyono, 2014: 338)
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing alur kegiatan analisis:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian dengan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber yang
bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan (Sugiyono, 2014: 308).
Dalam penelitian ini data yang terkumpul berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif bersumber dari hasil observasi terhadap kemampuan anak dalam
pemahaman konsep bilangan dan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari penilaian hasil
belajar tentang kemampuan pemahaman konsep bilangan anak.
2. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang inti,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu. Dengan begitu data yang direduksi akan
memberikan paparan yang lebih jelas, serta mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan
(Sugiyono, 2014: 338). Dalam penelitian ini peneliti mereduksi data dengan
mengambil data yang berkaitan dengan kemampuan pemahaman konsep
28

bilangan anak dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan kemampuan pemahaman
konsep bilangan anak peneliti abaikan.
3. Penyajian Data
Penyajian data bertujuan agar data terorganisasikan dan tersusun dalam
pola hubungan sehingga akan lebih mudah untuk dipahami. Penyajian data
dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam bahasa penelitian
(Sugiyono, 2014: 341). Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, dan teks yang bersifat naratif. Data yang peneliti sajikan dalam
penelitian ini adalah tentang hasil tes pemahaman konsep bilangan.
4. Penarikan Kesimpulan
Data-data yang dihasilkan dari laporan penelitian kemudian
digabungkan serta disimpulkan dan diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan
berupa pengambilan keputusan yang didukung dengan adanya bukti yang valid
terkait dengan peningkatan kemajuan pemahaman konsep bilangan melalui
permainan mancala pada anak kelompok B RA Al Hidayah 1 Sari, Pringanom,
Masaran tahun ajaran 2018/2019.
H. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja penelitian merupakan rumusan yang digunakan sebagai


patokan dalam menentukan suatu kesuksesan dalam penelitian. Indikator yang
digunakan peneliti untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran yaitu
dengan mengamati anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Penelitian ini
dikatakan berhasil jika kemampuan pemahaman konsep bilangan pada anak dengan
persentase mencapai target 80% dan anak mendapat nilai tuntas. Target
keberhasilan tersebut diperoleh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (SKM) yang
ditentukan oleh pihak sekolah.
29

Rumusan indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini dikemukakan


dalam tabel 3.1 berikut:
Tabel 3. 1 indikator pencapaian keberhasilan
(Diadaptasi dari Permendikbud no. 146 tahun 2014)

Aspek yang diukur Persentase anak Cara mengukur


tuntas yang
ditargetkan
Melakukan kegiatan 80% Diamati dan Diukur proses dan
yang menunjukkan anak hasilnya saat pembelajaran
mampu mengenal konsep melalui penugasan atau unjuk
banyak-sedikit kerja ketika anak menyelesaikan
permasalahan (membedakan
perbandingan banyak-sedikit)
Menyebutkan angka bila 80% Diamati dan Diukur proses dan
diperlihatkan lambang hasilnya saat pembelajaran
bilangan melalui penugasan atau unjuk
kerja ketika anak mengungkapkan
(menyebutkan bilangan) sesuai
dengan lambang bilangan yang
ditunjuk oleh guru
Menyebutkan jumlah 80% Diamati dan diukur proses dan
benda dengan cara hasilnya saat pembelajaran
menghitung melalui penugasan ketika anak
menyelesaikan permasalahan
(menghitung jumlah benda)

I. Prosedur Penelitian

Proses penelitian terdiri dari prosedur empat komponen yang mengadopsi


model PTK dari Kemmis & Mc Taggart yaitu 1) Perencanaan (planning), 2)
Tindakan (acting) dan Pengamatan (observating), 3) Refleksi (reflecting).
Penelitian ini dilakukan dua kali pertemuan di setiap siklus. Pelaksanaan penelitian
ini dapat dibuat tahapan yang dibagi dalam beberapa siklus seperti bagan berikut:
30

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3. 2 Tahapan Penelitian


Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas diatas dijabarkan sebagai
berikut :
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Megumpulkan data yang diperlukan.
2) Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH).
3) Menyiapkan media bermain konstruktif siklus I
4) Membuat skenario pembelajaran pemahaman konsep bilangan melalui
bermain konstruktif.
5) Menyiapkan Lembar Kerja Anak (LKA)
6) Menyiapkan lembar observasi keseluruhan pelaksanaan pembelajaran
7) Menyiapkan instrumen penilaian pemahaman konsep bilangan siklus I
31

b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan yang sudah dibuat dalam
RKH. Rincian kegiatan pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan awal
Kegiatan awal yaitu berdoa, mengucap salam, memmbaca surat
pendek, absensi, bernyanyi dan memberikan apersepsi dengan tujuan
agara memberikan motivasi kepada anak dan menyiapkan fisik dan
mental anak dalam menerima pelajaran pada hari ini.
2) Kegiatan inti
Sebelum anak-anak memulai pembelajaran guru menyiapkan
permainan mancala dan kemudian memberikan contoh cara bermain
mancala. Selanjutnya guru membagi tiap kelompok terdiri dari 2 anak.
Setelah masing-masing anak mendapat pasangan/kelompok guru
membagikan papan permainan mancala beserta biji mancala. Kemudian
anak diminta menghitung biji mancala serta mengisi lubang dengan
jumlah yang sama. Setelah itu, anak diminta suit untuk menentukan siapa
yang bermain terlebih dahulu. Ketika bermain anak diminta sambil
menghitung biji yang ada di dalam lubang kemudian ditambah dengan
biji yang dimasukkan ke lubang tersebut. Saat permainan sudah berakhir
anak diminta menghitung hasil yang didapatkan dan membandingkan
dengan hasil yang didapatkan teman. Hal tersebut mengacu pada
indikator pada penelitian ini yaitu mengenal banyak-sedikit,
menyebutkan lambang bilangan, dan menyebutkan jumlah benda.
Selanjutnya ketika sudah selesai bermain, anak diajak kembali ke tempat
duduk masing-masing untuk mengerjakan LKA. sebelum mengerjakan
LKA terlebih dahulu guru memberikan intruksi kepada anak-anak
mengenai cara mengerjakan. Hal tersebut bertujuan agar anak dapat
mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
3) Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama anak-anak mereview kegiatan
pembelajaran dalam sehari yang telah dilakukan. Setelah mereview guru
32

menanyakan perasaan anak setelah bermain mancala kemudian guru


bersama anak-anak berdo’a salam dan pulang.
Di setiap pertemuan dilakukan tes untuk mengetahui pencapaian
perkembangan konsep bilangan pada anak kelompok B RA Al Hidayah
1 Sari, Pringanom, Masaran tahun ajaran 2018/2019.
4) Tahap observasi
Pada tahap ini peneliti mengamati, mencatat dan menilai hal-hal
yang terjadi saat tindakan di terapkan dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disusun dengan tujuan untuk mengetahui
perkembangan pamahaman konsep bilangan melalui permainan
mancala.
5) Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti mengkaji keberjalanan selama proses
penelitian dan melihat sejauh mana keberhasilan penelitian tindakan
dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung pada anak. Tahap
refleksi dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan permainan mancala.
Dari penerapan permainan mancala apabila belum mencapai indikator
pencapaian penelitian maka dilanjutkan pada siklus II dengan
menggunakan hasil refleksi pada siklus I yang di jadikan bahan acuan
dan perbaikan pada siklus II tersebut.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
2) Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH).
3) Membuat skenario pembelajaran.
4) Menyiapkan Lembar Kerja Anak (LKA) siklus II.
5) Menyiapkan lembar penilaian dan observasi anak mengenai
pemahaman konsep bilangan.
33

b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus ke II dengan memperhatikan refleksi
pada siklus I yang telah disempurnakan sebelumnya dengan melalui 3
kegiatan yaitu :
1) Kegiatan awal
Kegiatan awal yaitu berdoa, mengucap salam, memmbaca surat
pendek, absensi, bernyanyi dan memberikan apersepsi dengan tujuan
agara memberikan motivasi kepada anak dan menyiapkan fisik dan
mental anak dalam menerima pelajaran pada hari ini.
2) Kegiatan inti
Sebelum anak-anak memulai pembelajaran guru menyiapkan
permainan mancala dan kemudian memberikan contoh cara bermain
mancala. Selanjutnya guru membagi tiap kelompok terdiri dari 2 anak.
Setelah masing-masing anak mendapat pasangan/kelompok guru
membagikan papan permainan mancala beserta biji mancala. Kemudian
anak diminta menghitung biji mancala serta mengisi lubang dengan
jumlah yang sama. Setelah itu, anak diminta suit untuk menentukan
siapa yang bermain terlebih dahulu. Ketika bermain anak diminta sambil
menghitung biji yang ada di dalam lubang kemudian ditambah dengan
biji yang dimasukkan ke lubang tersebut. Saat permainan sudah berakhir
anak diminta menghitung hasil yang didapatkan dan membandingkan
dengan hasil yang didapatkan teman. Hal tersebut mengacu pada
indikator pada penelitian ini yaitu mengenal banyak-sedikit,
menyebutkan lambang bilangan, dan menyebutkan jumlah benda.
Selanjutnya ketika sudah selesai bermain, anak diajak kembali ke
tempat duduk masing-masing untuk mengerjakan LKA. sebelum
mengerjakan LKA terlebih dahulu guru memberikan intruksi kepada
anak-anak mengenai cara mengerjakan. Hal tersebut bertujuan agar anak
dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik.
34

3) Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama anak-anak mereview kegiatan
pembelajaran dalam sehari yang telah dilakukan. Setelah mereview guru
menyakan perasaan anak setelah bermain mancala kemudian guru
bersama anak-anak berdo’a salam dan pulang.
Di setiap pertemuan dilakukan tes untuk mengetahui pencapaian
perkembangan konsep bilangan pada anak kelompok B RA Al Hidayah
1 Sari, Pringanom, Masaran tahun ajaran 2018/2019
c. Observasi Tindakan
Pada tahap ini peneliti mengamati, mencatat dan menilai hal-hal yang
terjadi saat tindakan di terapkan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan
pamahaman konsep bilangan melalui permainan mancala.
d. Tahap refleksi
Pada tahap ini peneliti mengkaji keberjalanan selama proses penelitian
dan melihat sejauh mana keberhasilan penelitian tindakan dalam upaya
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak. Dari penerapan permainan
mancala pada siklus II setelah mencapai indikator pencapaian penelitian
maka penelitian dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai