Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD

DISUSUN OLEH
NAMA : ILA NURPI
NIM : 856813965
JURUSAN : PGSD-S1

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : ILA NURPI


NIM/ID Lainnya : 856813965
Program Studi : PGSD-S1
Nama Sekolah :

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : OGA PUSPITASARI. GMN, M.Pd. Si


Nip/Id Lainnya : 199210052023212055
Instansi Asal : Dikbud Mukomuko
Nomor Hp :
Alamat Email : puspitasarioga@gmail.com

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : ILA NURPI


NIM : 856813965
Program Studi : PGSD-S1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Mukomuko, November 2023


Yang membuat pernyataan

ILA NURPI
LAPORAN PRAKTIKUM IPA TERBIMBING
MODUL 7
OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : SIFAT CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN: SIFAT- SIIFAT CAHAYA


B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:
a. Menjelaskan sifat- sifat cahaya
b. MenjelaskaN sifat- sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat- sifat bayangan yang dihasilkan ileh lensa;
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung
C. ALAT DAN BAHAN
a. Cermin datar (3x 6 cm2)
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya
D. LANDASAN TEORI
Berikut ini adalah sifat-sifat cahaya :
a) Cahaya Merambat Lurus
Sifat cahaya yang pertama yaitu cahaya merambat lurus itu artinya berkas cahaya
lurus tidak bengkok. Contohnya yaitu senter yang dinyalakan ditempat gelap, maka
akan terlihat melihat cahaya senter yang memancar lurus dan tidak berbelok ke arah
lain.
b) Cahaya dapat Dipantulkan
Cahaya yang merambat akan memantul jika mengenai semua permukaan benda
didepannya tanpa terkecuali. Contohnya yaitu ketika lampu senter yang menyala
diarahkan ke cermin maka akan memantul ke arah yang berlawanan.
c) Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Peristiwa menembusnya cahaya pada bening dapat dilihat pada saat menerawang
plastik bening, gelas kaca, atau benda-benda bening lainnya ke arah sinar lampu. Sinar
tersebut dapat terlihat karena cahaya dapat menembus benda bening. Jika
cahaya mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil,
maka akan membentuk bayangan.
d) Cahaya Dapat Diuraikan
Penguraian cahaya (dispersi) merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya
yang memiliki bermacam-macam warna.Contohnya pelangi, yang terjadi akibat dari
cahaya matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan.
e) Cahaya dapat menembus benda bening
Cahaya dapat menembus benda bening seperti kaca, botol plastik, air jernih, plastik
putih dan lain sebagainnya. Contohnya ketika menghidupkan senter yang diarahkan ke
gelas maka cahaya tersebut akan menembus hingga kebelakang gelas.
f) Cahaya Dapat Dibiaskan
Terdapat peristiwa dispersi dalam macam-macam sifat cahaya.Dispresi merupakan
peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan. Contohnya yaitu ketika ada pelangi di langit saat hujan
reda.(https://jogja.suara.comsifat-sifat-cahaya-lurus-dipantulkan-polarisasi-hingga-
punya-energi)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Percobaan pemantula cahaya pada cermin datar
1) Susunlaah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar
2) Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cernin datar
3) Gambarlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya
4) Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r)
5) Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan amati
bayangannya selam benda itu anda geser- geserkan di depan cermin datar
6) Catatlah agaimana sifat- sifat bayngan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Susunlah alat alat
2) Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4) Catatlah bagaimana sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1) Susunlah alat dan bahan
2) Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung
3) Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk
4) Catalah bagaimana sifat- sifat bayangan yang dibentuk pleh cermin cekung
terssebut
5) Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
6) Jika benda di depan cermin cekung terus digeser manjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak
benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
F. HASIL PENGAMATAN
Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

sinar datang normal sinar pantul

Cermin
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya sinar pada cermin datar
2) Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)
No i (derajat) r (derajat)
1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60
5 65 65

3) Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


 Sama/ maya/ idak nyata
 Sama besar
 Sama tegak
 Jarak benda bercermin : jarak bayangan ke cermin (s=s’)
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
3). Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung
Sinar pantul

Sinar datang 0 F sumbu utama

Cermin cembung
4). Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
 Maya atau tidak nyata
 Sama tegak
 Diperkecil
c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
3). Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
4). Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
 Maya,
 tegak,
 diperbesar
5).
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
6).
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan di atas dapat dilihat bahwa jarak benda ke cermin datar sama
dengan jarak bayangannya dan sudut datang sama dengan sudut pantul.
Contohnya: jika sudut datang 45 0 maka sudut pentulnya juga akan sama yaitu 45 0 .
 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:Sama/ maya/ idak
nyata,Sama besar,Sama tegak dan Jarak benda bercermin : jarak bayangan ke
cermin (s=s’)
 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung yaitu: maya atau tidak
nyata, sama tegak dan diperkecil.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung yaitu: maya, tegak dan
diperbesar.

H. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa sifat cermin datar, cermin cembung,
dan cembung cekung berbeda- beda.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman,ddk.Praktikum IPA di SD.2001.Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
https://www.google.com/search?q=sifat+sifat+cahaya&oq=sifat+si&aq

J. SARAN DAN KESULITAN YANG DIHADAPI


Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap
K. FOTO /VIDEO PRAKTIKUM

Tahap awal

Proses

Hasil

LINK VIDEO https://youtu.be/paHetLAPgtc


A. JUDUL PERCOBAAN:PEMBIASAN CAHAYA
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui pembiasan cahaya.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Lampu senter
b. Celah cahaya
c. Balok kaca
d. Kertas putih
e. Busur derajat
f. Lensa cembung
g. Lensa cekung
h. Layar (tabir kertas)
i. Lilin
j. Penggaris panjang (100 cm)

D. LANDASAN TEORI
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena
melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
 Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara
ke dalam air.

 Menjauhi garis normal


Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air ke
udara.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca.
b. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar pada saat
sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
c. Gambarlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut dating dan
sudut biasnya. Kemudian ukur besar sudut dating dan sudut bias tersebut.
d. Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuh huruf pada buku dengan
jarak yang relative dekat antara lensa dan huruf. Kemudian geserkan lensa
perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat
besar dan kabur atau tidak tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut
dan catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
tersebut.
e. Susunlah lensa cembung, lilin dan penggaris panjang.
f. Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
pada tabir. Ukur jarak benda (s) pada jarak bayangan (s’) dan catat sifat-sifat
bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
g. Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mangamati huruf pada buku anda,
dengan jarak yang relative dekat. Kemudian geserlah lensa secara perlahan lahan
menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa cekung tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN
a) Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

M F O

No Sudut Datang (i) Sudut Bias (r)


1 30˚ 19, 47
2 53˚ 30
3 60 ˚ 35, 26
4 77,1 ˚ 40, 53
b) Sifat bayangan dibentuk oleh lensa cekung
 Nyata
 Tegak
 Diperkecil
c)
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

d) Sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung


 Nyata
 Tegak
 Diperbesar
e) Sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
 Nyata
 Terbalik
 Diperbesar

G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa sinar datang akan dibelokkan menjadi
sinar bias karena perbedaan medium
a. Sifat bayangan dibentuk oleh lensa cekung
 Nyata
 Tegak
 Diperkecil
b. Sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
 Nyata
 Tegak
 Diperbesar
c. Sifat- sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
 Nyata
 Terbalik
 Diperbesar

H. KESIMPULAN
Dari percobaaan yang telah dilakukan dapat di peroleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1) Sinar datang mengalami pergeseran sehingga sudut datang berbeda dari sudut
biasnya.
2) Pergeseran yang terjadi mendekati garis normal karena sinar datang dari medium
yang renggang ke medium yang lebih rapat.
3) Semakin besar nilai sin i maka semakin semakin besar nilai sin r nya.
4) Besar nilai indeks rata-rata yang diperoleh dari hasil percobaan sesuai dengan nilai
indeks kaca plan paralel pada umumnya, yaitu 1,5.
5) Umumnya, besar sudut datang akan selalu lebih besar dari sudut biasnya.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman,ddk.Praktikum IPA di SD.2001.Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
https://www.ruangguru.com/blog/peristiwa-pembiasan-cahaya

I. SARAN DAN KESULITAN YANG DIHADAPI


Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum Masukan:
agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap

J. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

Tahap awal
Proses

Hasil

A. JUDUL PERCOBAAN: DIFRAKSI, INTERFERENSI, DAN DISPERSI


B. TUJUAN
Untuk mengetahui difraksi, interferensi dan disperse.
C. ALAT DAN BAHAN
a. Lampu TL
b. Kisi difraksi
D. LANDASAN TEORIPORAN PRAKTIKUM KDI
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di
samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di
sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi, terangnya semakin
merosot. jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan
atau didifraksikan kea rah menyamping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah
interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian
medangelombang sebagai sumber gelombang cahaya (Sumanta.2021)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Susun Lampu TL, penggaris panjang dan kisi.
b. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan menggunakan kisi
3000 celah/cm atau d=1/300 cm. jika yang dipilih warna ungu, ukurlah jarak warna
unguyang anda lihat ke lampu TL, catat orde atau warna ungu ke berapa dari
lampu TL yang anda amati tersebut (k). ukur jarak waktu kisi ke lampu TL.
F. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa:
a. Lampu warna yang ungu kedua,memiliki jark 3 cm. Jarak kisi dengan lampu
TL adalah 5 cm.
b. Hasil dari percobaan yang di lakukan terjadi peristiwa penguraian cahaya
polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik.

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
a. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak berhingga (s = ⁓).
Dengan menggunakan pesramaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak focus
cermin cekung tersebut!
Jawaban :
Jarak fokus = jarak benda dari cermin cekung tersebut, atau s = f, sehingga
1/s’ = 0, dan s’ =ꝏ
b. Agar cermin cekung yang memiliki jarak focus 10 cm dapat membentuk bayangan
pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin
cekung tersebut?
Jawaban
Jadi, benda tersebut harus diletakkan 15 cm dari cemin cekung.Atau bisa
dikatakkan pada ruang II.
Diket: F = 10 cm
S’ = 2 kali s
Dit: s=……… ?
Penyelesaian
1 1 1
= +
f s s'

1 1 1
= + g
10 s 2 s

1 2+ 1
=
10 2 s

1 3
=
10 2 s

2s = 30
S = 15 cm
c. Dengan menggunakan persamaan (7.2) dan (7.3) pada landasan teori, tentukan
indeks bias kaca dan kecepatan rambat cahaya dalam balok kaca dari hasil
kegiatan II.
Jawaban
Indek bias dapat dipandang sebagai suatu kemampuan medium
membiaskan (membelokkan) arah rambat cahaya. Jika cahaya bergerak dari
vakum atau udara ke medium lain, indeks biasnya disebut indeks bias
mutlak medium tersebut. Pada eksperimen Snellius, nilai indeks bias yang
didapat (n = 1,5) merupakaan nilai indeks bias mutlak kaca karena cahaya
bergerak dari udara ke kaca.

d. Agar lensa cembung yang memiliki jarak focus 20 cm dapat membentuk bayangan
nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan
terhadap lensa cembung tersebut?
Jawaban
F= 20 cm
1
S’ = S
2
Ditanya : S = ………?
f .S'
S=
S '−f
1
20 X S
2
S=
1
S−20
2
1
S - 20 = 10
2
S = 60 cm
e. Sebutkan warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL pada percobaan
kegiatan 3!
Jawaban
Merah , jingga, biru, kuning, nila ,ungu
f. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peristiwa difraksi, interferensi dan disperse.
Jawaban
1. Difraksi adalah pembiasan cahaya putih ( cahaya polikromatik)menjadi
komponennya yaitu cahaya monokromatik. Dispersi akan terjadi saat cahaya
putih melewati medan pembias.
2. Interperensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah.
Interperensi dapat bersifat membangun dan merusak.
3. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi
cahaya-cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat
pembiasan atau pembelokan.
H. PEMBAHASAN

Dengan rumus λ =∆y.

Pada percobaan Orde 1, dengan menggunakan kisi 100 celah/mm dengan jarak 1 m
menghasilkan bayangan warna merah 7 cm dan biru 4,5 cm dengan panjang
gelombang 7×10–7 m dan 4,5×10–7 m. Pada percobaan Orde 2, dengan menggunakan
kisi 100 celah/mm dengan jarak 1 m menghasilkan bayangan warna merah
13,8 cm dan biru 8,8 cm dengan panjang gelombang 6,9 x10–7 m dan 4,4 x10–7 m.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetikyang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat matamaupun yang tidak.
Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.Kedua definisi di atas adalah sifat
yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-
partikel".Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual
oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan
sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.

Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:


• Intensitas
• Frekuensi atau panjang gelombang
• Polarisasi
• Fasa
dan sifat optik fisis:
• Interferensi
• Difraksi
• Dispersi
• Polarisasi
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan.Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan
berbeda-beda panjang gelombang.Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu
daerah.Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak.

I. KESIMPULAN

 panjang gelombang spektrum warna merah lebih besar dari pada spektrum warnabiru
 Pada setiap orde panjang gelombang lebih kecil karena orde berbanding terbalik
denganpanjang gelombang.
 Difraksi kisi terjadi ketika cahaya mengenai celah sempit pada kisi,cahaya
monokromatis dilewatkan pada kisi akan terjadi difraksi yang menghasilkan bagian
gelap dan terang tapi jika cahaya polikromatis dilewatkan pada kisi maka akan
timbul spectrum warna.
 Warna merah pada spektrum difraksi kisi terletak pada posisi terjauh karena panjang
gelombangnyapaling besar.
 Warna biru pada spektrum difraksi kisi terletak pada posisi terjauh sebelum ungu
karena panjang gelombang mendekati paling kecil.
Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan.Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi adalah
peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya monokromatik
(me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya warna dengan
berbeda-beda panjang gelombang.Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam
suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun
jika beda fase kedua gelombang sama, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah
penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada
bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata maupun yang tidak.Cahaya adalah paket partikel yang disebut
foton.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman,ddk.Praktikum IPA di SD.2001.Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
https://www.google.com/search?q=difraksi&oq=difra&aqs

K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap

L. FOTO PRAKTIKUM

Tahap awal
Proses

Hasil
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 :LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. JUDUL PERCOBAAN: LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG


B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)
D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling
sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum
keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan
disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan
benda untuk permukaan kedua.Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir.
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung.Pada lensa
cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa
cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).
Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:
a. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus
b. Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.
c. Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan )
(https://www.google.com/search?
q=lensa+cembung&oq=lensa+cembung&aqs=chrome )

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 2
2 2 2
3 2 3
4 1 2

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5,5 5
2 4,5 5
3 4 5,5
4 1,5 3

G. PERTANYAAN -PERTANYAAN
1. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan!
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan!
3. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan.
Jawab pertanyaan
1. Jarak fokus lensa cembung
Jawab: 1,5
2. Kekuatan Lensa (p
1 1 2
P= = =
f 1,5 3
3. Jarak fokus cermin cekung
2, 5

H. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilakukan di atas, terdapat pengamatan sifat-sifat dan jarak
titik fokus pada lensa cembung.Percobaan pengukurannya dilakukan hingga 5
kali.Dalam 5 kali percobaan tersebut dapat diketahui adanya perbedaan jarak
yang berbeda.Percobaan di atas juga dapat menggambarkan bahwa lensa
cembung memiliki sifat mengumpulkan sinar atau cahaya.Berkas cahaya yang sejajar
dengan sumbu utama bisa mengenai permukaan lensa. Saat hal ini terjadi, maka
berkas cahaya akan dibiaskan melewati satu titik.

I. KESIMPULAN

Jarak benda yang semakin dekat akan menghasilkan jarak bayangan benda yang
semakin jauh dengan cermin. Sebaliknya, jarak benda yang semakin jauh akan
menghasilkan jarak bayangan benda yang semakin dekat. Jarang benda yang diubah
dalam ukuran berapapun, tidak akan mengubah fokus atau titik api itu sendiri.
Sedangkan sifat yang terbentuk dari bayangan yang ada tersebut bergantung pada
jarak bayangan dan jara benda itu sendiri. Sebagaimana penjelasan di atas, semakin
dekat jarak benda akan menghasilkan jarak bayangan yang semakin jauh. Dari sini
diperoleh bahwa sifat bayangan yang dibentuk adalah diperbesar.Sedangkan saat jarak
benda semakin jauh, maka jarak bayangan semakin dekat.Artinya, sifat bayangan yang
dibentuk adalah diperkecil.Setiap percobaan hendaknya dilakukan dengan penuh
kehati-hatian.Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan fokus pengamatan bayangan
menjadi lebih baik.Percobaan juga bisa dilakukan dalam waktu berkali-kali agar hasil
yang didapat semakin tepat.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman,ddk.Praktikum IPA di SD.2001.Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
https://www.google.com/search?q=lensa+cembung&oq=lensa+cembung&aqs
K. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap

L. FOTO/VIDIO PRAKTIKUM

Tahap awal

Proses
Hasil

LAPORAN PRAKTIKUM IPA TERBIMBING


MODUL 8
LISTRIK DAN MAGNET

KEGIATAN PRAKTIKUM 1 :KELISTRIKAN


A. JUDUL PERCOBAAN : MUATAN LISTRIK
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang ditimbul dari sifat
muatan.
Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika duah buah benda bermuatan
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastik
5. Isolasi
6. Sisir plastic
7. Poyongan kertas yang kecil-kecil
D. LANDASAN TEORI

Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan tambahan
elektron dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami
pengurangan elektron. ( Rumanta, 2021 )
a. Sifat Muatan Listrik
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C,
sedangkan muatan elektron -1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan
selalu konstan. Bila suatu benda diubah menjadi energi, sejumlah muatan positif dan
negatif yang sama akan hilang.Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat.
Dekatkan batang plastik pada potongan kertas kecil. Yang terjadi potongan kertas
kecil akan menempel ke batang plastik gambar diabawah.
b. Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang
plastik bermuatan positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua
benda yang muatannya berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.Batang
plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan
bulu binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabawah. Yang
terjadi kedua batang benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik
memiliki muatan yang sama dan saling tolak menolak.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastic pada baju anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi
2. Gosoklah sisir pada rambut anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kartas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pingir meja ( tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola ( jangan sampai
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati apa
yang terjadi!
6. Lengkapilah table di bawah ini dengan hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya
“tolak –menolak” atau ” tarik menarik”.

F. HASIL PENGAMATAN

Bola pingpong kiri digosok Bola pingpong kanan digosok dengan


dengan Wool plastik Nilon
Wool Tolak-menolak Tarik - Tarik –
menarik menarik
Plastic Tarik - menarik Tolak - Tarik - menarik
menolak
Nilon Tarik - menarik Tarik - Tolak -
menarik menolak

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah ( 6 ) antara 2 bola tidak ada interaksi?
2. Apakah bola pingpong pada langka ( 6 ) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C, dan D. Bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. bila A bermuatan negative,
tentukanlah jenis muatan benda B,C, dan D!
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan.

JAWABAN:
1. Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak
3. Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik
D. Diketahui A bermuatan negative maka:
 B bermuatan positif
 C bermuatan negatif
 D bermuatan positif
4. Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik
menarik.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas dapat dilihat bahwa :
 Bola kiri digosok wool dan kanan digosok dengan wool maka terjadi
tolak menolak.
 Bola kiri digosok wool dan kanan digosok dengan plastik maka terjadi
tarik menarik.
 Bola kiri digosok wool dan kanan digosok dengan nilon maka terjadi
tarik menarik.
 Bola kiri digosok plastik dan kanan digosok dengan wol maka terjadi
tarik menarik.
 Bola kiri digosok plastik dan kanan digosok denga n plastikmaka
terjadi tolak menolak.
 Bola kiri digosok plastik dan kanan digosok dengan nilon maka terjadi
tarik menarik.
 Bola kiri digosok nilon dan kanan digosok dengan wol maka terjadi
tarik menarik.
 Bola kiri digosok nilon dan kanan digosok dengan plastic maka terjadi
tarik menarik.
 Bola kiri digosok nilon dan kanan digosok dengan nilon maka terjadi
tarik menarik.

I. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada kedua bola
pingpong yang digosokkan dengan bahan yang sejenis maka akan tolak-menolak, hal
ini karena mempunyai muatan listrik yang sama. Apabila kedua bola pingpong yang
digosokkan dengan bahan yang berbeda jenis maka akan tarik menarik, karena
mempunyai muatan listrik yang berbeda.
Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa:
1. Terjadi gaya tarik – menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2. Adanya muatan listrik
3. Potongan kertas sudah tertarik oleh sisir karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman, dkk.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan: Universitas
Tebuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap
L. FOTO/ VIDIO PRAKTIKUM

Percobaan Muatan Listrik Lampiran


Tahap awal

Proses

Hasil
A. JUDUL PERCOBAAN : ARUS LISTRIK
B. TUJAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bantrai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya ( merah dan hitam )
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007 A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah
D. DASAR TEORI
Pada listrik dinamik terdapat arus listrik yang dihasilkan oleh adanya muatan listrik
yang berubah terhadap waktu. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila
kawat penghatar tersebut merupakan penghantar listrik yang baik ( bersifat konduktor ).
Sebaliknya arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila
kawatnya bersifat isolator.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.( Rumanta. 2021 )
Menurut hokum ohm, besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian selalu berbanding
lurus dengan besarnya hambatan, yang secara sistematis dapat dirumuskan:

V= IR

Dimana:
V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (Ohm)

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1: Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah batrai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya
2. Hubungkanlah kabel merah pada kutup ( + ) dan kabel hitam pada kutup ( - ).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu ( dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt ) jika lampu menyala menandakan
adanya aliran listrik anus dari kutup ( + ) menuju kutub ( - ). Tetapi jika belum
menyala periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidaktersedia AVO
meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Susunlah rangkaian.

F. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan

No Bahan Lampu Konduktor


Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafik ( mata pensil ) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Dari hasil pengamatan anda , jelaskan pengertian arus listrik dan tengangan listrik
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik
4. Tentukanlah nama yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:
a. Arus listrik
b. Tengangan listrik
JAWABAN:
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Tengangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2. Pada percobaan 1, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Hubungan arus listrik dngan tengangan listrik ayitu :
I = V / R
R = V / I
V = I . R
 I = arus listrik (ampere)
 R = hambatan listrik (ohm)
 V = tegangan listrik (volt)
4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup
5. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan diatas, dapat dilihat bahwa:
 Pada percobaan kawat besi lampu menyala, berarti bahan konduktor.
 Pada percobaan kawat tembaga lampu menyala, berarti bahan konduktor.
 Pada percobaan sendok perak lampu menyala, berarti bahan konduktor.
 Pada percobaan air garam lampu menyala, berarti bahan konduktor.
 Pada percobaan air kran lampu tidak menyala, berarti bukan bahan konduktor.
 Pada percobaan kayu lampu tidak menyala, berarti bukan bahan konduktor.
 Pada percobaan karet penghapus lampu tidak menyala, berarti bukan bahan
konduktor.
 Pada percobaan mata pensil lampu tidak menyala, berarti bukan bahan
konduktor.
 Pada percobaan kertas lampu tidak menyala, berarti bukan bahan konduktor.
 Pada percobaan tas plastik lampu tidak menyala, berarti bukan bahan
konduktor.

I. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan diatas, dapat dilihat bahwa pada percobaan kawat besi, kawat
tembaga, sendok perak dan air garam lampu menyala, yang berarti bahan-bahan tersebut
merupakan konduktor.
Sedangkan pada percobaan menggunakan bahan kayu, karet penghapus, mata pensil,
kertas, tas plastik dan air keran lampu tidak menyala, yang berarti bukan bahan
konduktor.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman, dkk.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan: Universitas Tebuka

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap

L. FOTO/ VIDIO PRAKTIKUM


Tahap awal

Proses

Hasil
A. JUDUL PERCOBAAN : TEGANGAN LISTRIK
B. TUJAN PERCOBAAN
Menjelaskan pengaruh tengangan terhadap suatu rangkaian
C. ALAT DAN BAHAN
1. Bantrai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya ( merah dan hitam )
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007 A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah
D. LANDASAN TEORI
Tegangan listrik atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat
menggerakkan muatan listrik.
Tegangan disimbolkan dengan "V" dan satuannya adalah Volt.
V=IxR. Hambatan Elektron-elektron yang mengalir di penghantar cenderung mengalami
gesekan dan perlawanan.Perlawanan ini lah yang disebut dengan "Resistansi atau
Hambatan". Sesuai dengan namanya, hambatan bersifat menghambat arus listrik (laju
elektron yang mengalir) dan efek dari penghambatan ini bisa menimbulkan energi lain
seperti panas, cahaya. Hambatan disimbolkan dengan huruf "R" dan memiliki satuan
"Ohm".
R=V/I .
Hukum Ohm Arus listrik akan mengalir dalam pengahantar jika memenuhi dua syarat
yaitu adanya tegangan dan rangkaiannya tertutup. Jumlah arus listrik yang mengalir dalam
rangkaian dipengaruhi oleh besarnya tegangan yang diberikan dan juga besarnya
hambatan. Jika tegangan dinaikkan, maka arus listrik akan meningkat. Namun, jika
hambatannya juga dinaikkan maka arus akan melemah.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrikyang disebabkan dari
pergerakanelektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listriktiap satuan
waktu.(http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik)Tegangan listrik (kadang disebut sebagai
Voltase) adalah perbedaan potensiallistrikantara dua titik dalam rangkaianlistrik, dan
dinyatakan dalamsatuanvolt. Besaran ini mengukur energi potensialdari sebuah medan
listrikyang mengakibatkanadanya aliranlistrik dalam sebuah konduktorlistrik.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik)

E. PROSEDUR KERJA
1) Buatlah rangkaian seperti rangkaian gambar rangkaian di bawah ini :

Tutuplah saklar S, kemudian amati apakah lampu menyala? mengapa demikian?


2) Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut ini:
Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang).Mengapa demikian?
3) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut :

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih
terang, menyala sangat terang).Mengapa demikian?
4) Lakukan hal yang sama pada langkah pada 1, 2, 3 nyala lampu berbeda ?
F. HASIL PENGAMATAN
a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan
listrik.
b. Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.
c. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.
d. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai bamyak,
sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.
G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
a) Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
b) Mengapa pada percobaan satu batrai disusun seri?
c) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
d) Tentukan mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah batrai yang
disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
e) Dari hasil percobaan satu dan dua, buatlah kesimpulan anda tentang:
1) Arus listrik
2) Tegangan listrik
H. PEMBAHASAN
Rangkaian listrik seperti ganbar dibawah ini:Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala.
Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik.Membuat rangkaian listrik. Saklar (s)
ditutup ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih
besar.Membuat rangkaian listrik. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih
terang karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan karena
jumlah baterai lebih banyak.Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:Setelah saklar
ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai banyak, sehingga muatan
listrik yang mengalir juga besar.
I. KESIMPULAN
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi potensial dari
sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor
listrik.
Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat
dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.Secara definisi tegangan
listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan
rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.Sehingga arah arus listrik
konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju
tegangan rendah.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman, dkk.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan: Universitas
Tebuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap

L. FOTO/ VIDIO PRAKTIKUM


Tahap awal
Proses

Hasil
A. JUDUL PERCOBAAN: ENERGI LISTRIK
B. TUJAN PERCOBAAN
2. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
C. ALAT DAN BAHAN
1) Bantrai 1,5 volt 3 buah
2) Kabel penjepit secukupnya ( merah dan hitam )
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007 A 3 buah.
4) AVO meter 1 buah
5) Dudukan baterai 3 buah
D. LANDASAN TEORI
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau kerja.
Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan.Ini berarti bahwa energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk
energi yang lain. Contoh energi listrik berubah ke energi panas, cahaya, gerak, dan bunyi.
Tentu tidak ada hal yang ideal dari perubahan satu bentuk energi ke bentuk energi yang
lain, hal ini disebabkan dalam satu perubahan tidak hanya satu wujud perubahan namun diikuti
oleh perubahan yang lain, misal saat energi listrik berubah ke energi cahaya, juga akan diikuti
oleh perubahan energi panas. Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi
peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan
tegangan listrik
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan 185
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 batrai dirangkai secara seri).

2) Tutuplah saklar S, kemudian biarkan bebrapa saat


a) Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b) Setelah lebih kurang 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3) Bukalah saklar S, letakkan ujung thermometer pada lilitan kawat. Catat skala yang
ditunjukkan thermometer (…..℃ )
4) Tutuplah saklar S, kemudian setelah dua menit catatlah skala yang skala yang ditunjukkan
thermometer (…..℃ )
5) Apakah ada kenaikan suhu pada skala thermometer setelah saklar ditutup? Mengapa
demikian?
F. HASIL PENGAMATAN

1. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.


a. Lilitan menjadi panas.
b. Korek api akan terbakar.
2. Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan kawat. Catat skala yang
ditunjukkan termometer 36℃ 187
3. Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang
ditunjukkan termometer 74℃
4. Ada kenaikan karena perubahan energi listrik menjadi energi panas .
G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika menggunakan setrika listrik
2. Dua buah baterai masing - masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai mempunyai tahanan 2
Ohm. Hitunglah:
a) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b) Daya listriknya
c) Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
3. Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik.
JAWABAN PERTANYAAN:

1. Perubahan energi listrik menjadi panas

2. V1 = 1,5 Volt, rl = 0,5 Ohm

V2 = 1,5 Volt, r2 = 0,5 Ohm

Vtot = V1 + V2 = 1,5 + 1,5 = 3 Volt

R = 2 O hm

a. 1 = V/R

= 3/2 = 1,5 A

b. P = V 1

= 3.1,5

= 4,5 W

c. W = V 1 t

= P.t

= 4,5.60

= 180 J

3. Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.

H. PEMBAHASAN
Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang, menyebabkan medan listrik
statis atau gerakan elektron dalam konduktor. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk
energi yang lain.
I. KESIMPULAN
Energi listrik dapat diubah menjadi panas.Hal tersebut ditunjukkan oleh perbedaan suhu
ketika saklar dibuka dan di tutup. Ketika saklar ditutup, terdapat peningkatan suhu dari 36 0C
menjadi 74 0C hal tersebut terbukti dengan terbakarnya korek api ketika saklar ditutup.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman, dkk.2019.Praktikum IPA di SD.Tangerang Selatan: Universitas
Tebuka
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami: kurangnya waktu dalam melaksanakan praktikum
Masukan: agar alat dan bahan tersedia dengan lengkap
L. FOTO/ VIDIO PRAKTIKUM

Tahap awal

Proses

Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM IPA MANDIRI
MODUL 9
BUMI DAN ALAM SEMESTA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : ALAM SEMESTA

A. PANAS MATAHARI
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan matahari sebagai sumber matahari

C. ALAT DAN BAHAN


1) 2 buah tempat air yang sama ukurannya (panci, baskom. Atau ember)
2) Termometer 0-100℃
3) Stopwatch
4) Luksmeter (bila ada)

D. LANDASAN TEORI
Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara
yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi.Contoh : bentuk perpindahan panas secara
radiasi adalah perpindahan panas dari dari matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa. Dalam proses radiasi energi yang dibawa adalah gelombang
elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar / radiasi. Pada
peristiwa radiasi, panas memancar tanpa zat antara atau menembus zat
antara.Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda.Makin tinggi
suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan.Makin panas air maka
rambatannya makin tinggi.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya
2) Ukur dengan termometer suhu air dengan (Ti) tersebut, catatlah dalam lembar
pengamatan
3) Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari
4) Tempatkan lempeng plastik transparan di atas salah satu tempat air dengan jarak
sekitar 10 cm dari permukaan air dalam tempat air. Susunan alat dan bahan
percobaan seperti gambar berikut

5) Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadapi sinar matahari
6) Amati temperatur air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit, selama
10 kali pengukuran. Catatlah dalam lembar pengamatan!
7) Bila ada luks meter, amati dan ukurlah kuat penerangan cahaya matahari tepat
diatas permukaan air disetiap 30 menit. Catat dalam lembar pengamatan!

F. HASIL PENGAMATAN
To =. . . .℃
Waktu (menit) Pengukuran Temperatur (℃ ¿ Pengukuran Penerangan
(Luks/A)
Panci tanpa Panci dengan Panci tanpa Panci dengan
lempeng lempeng lempeng lempeng
10 menit Tinggi air 4,5 Tinggi air 4,5 Masih dingin Masih dingin
pertama cm dengan cm dengan
suhu 32,8°C suhu 32,8°C
25 menit Tinggi air 4,4 Tinggi air 4,5 Hangat Hangat
kedua cm dengan cm dengan
suhu 34,0°C suhu 33,1°C
40 menit Tinggi air 4,4 Tinggi air 4,5 Air mulai panas Hangat
ketiga cm dengan cm dengan
suhu 34,0°C suhu 33,0°C
65 menit Tinggi air 4,4 Tinggi air 4,5Air menjadi panas Mulai panas
keempat cm dengan cm dengan
suhu 33,4°C suhu 32,3°C
70 menit Tinggi air 4,3 Tinggi air 4,5 Sangat panas panas
kelima cm dengan cm dengan
suhu 33,4°C suhu 32,4°C

G. PERTANYAAN-JAWABAN
1) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan cahaya matahari
sampai dipermukaan bumi!
Jawab:
 Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka panas matahari
akan berkurang karena diterima dulu oleh tumbuhan, sehingga tidak langsung
menuju bumi.
 Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari juga akan terasa tidak
terlalu panas.
 Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya maka penerimaan
panas matahari di bumi akan terasa sangat panas.
 Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara, banyaknya
tumbuhan hidup, dan keadaan daerah (pegunungan atau pantai).

2) Dapatkah matahari tersebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!


Jawab: Dapat, karena Matahari dapat di sebut sebagai sumber utama panas di bumi
sebab panas matahari di butuhkan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi,
misalnya tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk membantu proses
fotosentesis, sedangkan manusia dan hewan memerlukan cahaya matahari salah
satunya sebagai penghangat atau penerang waktu di siang hari.

3) Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan


panas?
Jawab: Pengaruh plastik tersebut terhadap penerima panas adalah sebagai
penghambat atau penghalang cahaya matahari yang jatuh ke permukaan air.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan diatas diketahui bahwa air dalam baskom yang tanpa
penghalang memiliki peningkatan yang cukup signifikan terhadap temperatur
dalam air tersebut, sedangkan air dalam baskom yang terhalang oleh plastik
transparan juga memiliki perubahan temperatur pada air hanya saja tidak terlalu
signifikan perubahan yang dialami.Adapun tinggi air yang berubah disebabkan
oleh memuainya air tersebut karena disebabkan oleh panas sinar matahari.
Pada percobaan keempat hingga keenam terjadi penurunan pada suhu air di dalam
baskom disebabkan oleh keadaan sinar matahari yang tertutup oleh awan sehingga
terlihat mendung seperti halnya ingin turun hujan.Percobaan ketujuh hingga
kesepuluh dilakukan pada waktu siang hari ketika matahari sudah condong kearah
barat, oleh sebab itu lah baskom yang berisi air dipindahkan berkali-kali agar
selalu terkena sinar matahari.Selain tertutup awan sinar matahari juga terhalang
oleh pepohonan atau bayangan rumah sehingga baskom yang berisi air mesti
dipindahkan ke sisi yang lainnya.

I. KESIMPULAN
Dari penelitian dan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa suhu pada suatu
permukaan air akan mendapatkan dampaknya ketika terkena sinar matahari secara
langsung, namun justru sebaliknya apabila ada suatu benda yang menghalangi
sinar matahari maka dampak yang ditimbulkan oleh permukaan air tersebut tidak
terasa secara signifikan. Jadi adanya suatu benda akan sangat berpengaruh
terhadap terpaan sinar matahari pada permukaan bumi ini.

J. DAFTAR PUSAKA
Abel, G.O. (1982). Exploration of the universe (fourth edition). New York: Saunders
College Publishinng.
Chiras, D.D (1988). Environmental Science (second edition). Menlo Park, California:
The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.
Danielson, E.W., Denecke Jr., E.J. (1986). Earth Science (third edition). New York:
Macmillan Publishing Company.
Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA 1 petunjuk praktikum. Jakarta:
Universitas Terbuka.
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-bumi-dan-alam-semesta.html
https://www.wahyudiansyah.com/2020/10/praktikum-ipa-di-sd-matahari-sebagai-sumber-
panas.html?m=1

K. KESULITAN YANG DIALAMI (SARAN DAN MASUKAN)


Kesulitan yang dialami terjadi karena kurangnya persiapan sehingga pada saat
proses percobaan, waktunya menjadi terlalu singkat. Untuk pembaca yang ingin
melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih teliti dalam melakukan percobaan,
agar hasil pratikum yang di inginkan dapat tercapai denganmaksimal.

L. FOTO DAN LINK VIDEO PRAKTIKUM


M. https://youtu.be/k5B8ipTrF6o VIONITA ARIYANI_TUGAS MANDIRI
PRAKTIKUM IPA DI SD_MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA_KP 2
PANAS MATAHARI

Foto-roto berseri hasil praktikum Panas Matahari


Tahap awal/Pembukaan Persiapan alat dan bahan untuk
melakukan praktikum panas matahari
1) 2 buah tempat air yang sama
ukurannya (panci, baskom.
Atau ember)
2) Termometer 0-100℃
3) Stopwatch
4) Luksmeter (bila ada)
Proses Kegiatan Pada foto proses kegiatan disamping saya
mengamati proses panas matahari

Tahap Akhir Pada tahap akhir disamping adalah hasil


dari pengamatan tentang proses panas
matahari
A. GERHANA
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana

C. LANDASAN TEORI
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda
angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini
umumnya digunakan untuk gerhana.Matahari ketika posisi Bulan terletak di
antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan
penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada
fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya
pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.

Macam Macam Gerhana:


a) Gerhana Bulan
Kita mengetahui bahwa Bumi beredar mengelilingi Matahari dalam waktu satu
tahun.Bersamaan dengan itu Bulan mengelilingi Bumi selama 29 hari.Hal ini
mengakibatkan kedudukan Bumi dan Bulan terhadap Matahari berubah setiap
saat.Gerhana Bulan terjadi saat Bulan lewat di belakang Bumi sehingga Bumi
menghalangi sinar Matahari yang mencolok ke Bulan.Hal ini dapat terjadi
ketika Matahari, Bumi, dan Bulan diselaraskan persis, yaitu posisi Bumi
berada di tengah antara Bulan dan Matahari.Oleh karena itu, gerhana Bulan
hanya dapat terjadi pada malam Bulan purnama.Jenis dan panjang gerhana
tergantung pada lokasi Bulan terhadap simpul orbitnya.
b) Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan lewat di antara Matahari dan Bumi,
sedangkan semua atau sebagian Bulan menutupi piringan Matahari, sehingga
sebagian tempat di Bumi tidak memperoleh cahaya Matahari.Hal ini dapat
terjadi hanya saat Bulan baru, ketika Matahari dan Bulan adalah sejarar seperti
yang terlihat dari Bumi. Jika Bulan berada cukup dekat ke Bumi dan dalam
bidang orbit yang sama, maka akan ada gerhana Matahari total setiap Bulan.
Namun, orbit Bulan dan ekliptika tidak berimpit, melainkan membuat sudut
siku l 5˚8’.

D. ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong
2) Statis berkawat runcing 3 buah
3) Bola plastik dengan diameter 10 cm
4) Lampu senter/proyektor film
5) Spidol

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola
plastik sebagai globe (bumi)
2) Tusuk bola pingpong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga dapat
berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastik
3) Ikatlah lampu senter pada statis berkawat runcing
4) Susun di atas meja dalam ruangan gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut
seperti gambar berikut.

5) Nyalakan lampu senter, Amati dan gambar jalannya sinar lampu yang
mengenai globe. Catatlah dalam lembar pengamatan
6) Susunlah percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong
dengan bola plastik (globe). Disain percobaan seperti gambar berikut

7) Nyalakan lampu dan Amatilah dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa
bola pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalm lembar pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Gambar 9.7
Susunan alat dan bahan percobaan Gerhana bulan

Globe/bola lampu
Lampu senter/pryektor film Bola ping pong

Gambar 9.8
Susunan Alat dan bahan Percobaan Gerhana Matahari

Bola ping pong Globe/bola plastik Lampu senter/pryektor film


G. PERTANYAAN-JAWABAN
1) Apa yang disebut dengan gerhana ?
Jawab: Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda
angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini
umumnya digunakan untuk gerhana.Matahari ketika posisi Bulan terletak di
antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan
penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi
pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan,
misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.

2) Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!


Jawab:
 Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan lewat di antara Matahari dan
Bumi, sedangkan semua atau sebagian Bulan menutupi piringan
Matahari, sehingga sebagian tempat di Bumi tidak memperoleh cahaya
Matahari
 Gerhana Bulan terjadi saat Bulan lewat di belakang Bumi sehingga
Bumi menghalangi sinar Matahari yang mencolok ke Bulan. Hal ini
dapat terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan diselaraskan persis,
yaitu posisi Bumi berada di tengah antara Bulan dan Matahari

3) Apakah yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!


Jawab: Umbra adalah wilayah paling gelap dari sebuah bayangan, di mana
sumber cahaya sepenuhnya terhalang.
Penumbra adalah wilayah di mana hanya sebagian sumber cahaya terhalang, yang
menghasilkan bayangan kabur namun tidak segelap umbra.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan pratikum di atas bahwa suatu gerhana berarti penggelapan cahaya
dari suatu benda langit, oleh benda lainnya gerhana terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
Gerhana bulan dan Gerhana matahari.
Gerhana bulan terjadi bila mana bulan berada pada atau dekat pada purnama dan
berada pada dekat bidang Eliptika gerhana selalu tidak terjadi setiap bulan nya
karena bidang Edar bulan mengelilingi bumi membentuk sudut kira-kira 5’
Terdapat bidang Eliptika Gerhana bulan atau Gerhana Matahari hanya dapat
terjadi pada dekat titik – titik simpul Karena bumi bulan dan matahari hampir
terletak pada garis lurus.

Dari hasil pengamatan, sinar lampu senter terhalang oleh globe, yang menunjuk
bola pimpong hal ini yang menyebabkan terjadi nya Gerhana bulan. Gerhana
matahari terjadi bilamana bulan berada pada dekat pada bidang eliptika jika dua
peristiwa ini terjadi jika bersama-sama maka matahari, bulan dan bumi hampir
berada pada suatu garis lurus.gerhana total terjadi dalam daerah umbra dan
gerhana sebagian terjadi dalam daerah penumra. Dari hasi pengamatan sinar lampu
senter terhadap bola pimpong menuju globe menyebabkan globe menjadi gelap
terjadilah (gerhana matahari).

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pratikum di atas dapat di simpulkan bahwa, Kata gerhana
berarti pengelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda lainnya Gerhana
terjadi dari gerhana Bulan dan Gerhana Matahari. Gerhana Matahari terjadi bila
bulan berada pada dekat dengan bidang eliptika.

J. DAFTAR PUSAKA
Abel, G.O. (1982). Exploration of the universe (fourth edition). New York:
Saunders College Publishinng.
BChiras, D.D (1988). Environmental Science (second edition). Menlo Park,
California: The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc.
Danielson, E.W., Denecke Jr., E.J. (1986). Earth Science (third edition). New
York: Macmillan Publishing Company.
Sumardi Yosafat, (2004). Konsep Dasar IPA 1 petunjuk praktikum. Jakarta:
Universitas Terbuka.

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana#:~:text=Gerhana%20adalah%20fenomena
%20astronomi%20yang,bayangan%20sebuah%20benda%20angkasa
%20lain.&text=Namun%2C%20gerhana%20juga%20terjadi%20pada,satelit%20yang
%20dimiliki%20planet%20lain.
http://eprints.walisongo.ac.id/540/3/082111064_Bab2.pdf

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami terjadi karena kurangnya persiapan sehingga pada saat
proses percobaan, waktunya menjadi terlalu singkat. Untuk pembaca yang ingin
melaksanakan pratikum serupa hendaknya lebih teliti dalam melakukan percobaan,
agar hasil pratikum yang di inginkan dapat tercapai denganmaksimal.

L. FOTO DAN LINK VIDEO PRAKTIKUM


https://youtu.be/WtMtZqkJqSw VIONITA ARIYANI_PRAKTIKUM IPA DI
SD_MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA_KP 2 ALAM
SEMESTA_GERHANA MATAHARI DAN BULAN

Foto-roto berseri hasil praktikum Gerhana


Tahap awal/Pembukaan Persiapan alat dan bahan untuk
melakukan praktikum gerhana yaitu:
1) Bola pingpong
2) Statis berkawat runcing 3
buah
3) Bola plastik dengan
diameter 10 cm
4) Lampu senter/proyektor
film
5) Spidol
Proses Kegiatan Pada foto proses kegiatan disamping
saya mengamati proses terjadinya
gerhana

Tahap Akhir
Pada tahap akhir disamping adalah hasil
dari pengamatan tentang proses gerhana
yaitu terjadi apabila sebuah benda
angkasa bergerak ke
dalam bayangan sebuah benda angkasa
lain.

Anda mungkin juga menyukai