Anda di halaman 1dari 42

MODUL 7 OPTIK

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
SIFAT CAHAYA

Anggota :
1. Anggi anggraini
2. Annas nur hidayah
3. Mike azizah
4. Siti hidayati
5. Umi kulsum
1. Percobaan Pemantulan cahaya
• Tujuan
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini
diharapkan anda dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh
cermin
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh
lensa
4. Menentukan fokus cermin cekung
5. Menentukan fokus lensa cembung
Alat dan Bahan
Pemantulan cahaya Pembiasan cahaya

1.Cermin datar (3 x 6 cm2)


2.Cermin cembung
3.Cermin cekung
4.Lampu senter
5.Busur derajat
6.Kertas putih
7.Lilin
8.Layar (tabir kertas)
9.Celah cahaya
LANDASAN TEORI
• Sifat-sifat Cahaya
• Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena
cahaya dapat merambat tanpa zat perantara atau
medium (Rumanta, 2014). Cahaya memiliki beberapa
sifat yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut.
1. Cahaya dapat merambat lurus
2. Cahaya dapat dipantulkan
3. Cahaya dapat menembus benda bening
4. Cahaya dapat dibiaskan
5. Cahaya dapat diuraikan
PEMANTULAN CAHAYA
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan. Pemantulan
cahaya pada dasarnya adalah proses terpancarnya kembali cahaya
apabila mengenai permukaan benda yang terkena cahaya tersebut.
Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua material mengalami
pemantulan dengan sudut pantul yang sama persis dengan sudut dating
(Adistiana, 2018).
Hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut.
1. Sinar datang dan sinar pantul serta garis normal berada pada satu
bidang datar
2. Sudut datang sama persis dengan sudut pantul
Sifat pemantulan cahaya yang memenuhi sudut datang sama dengan
sudut pantul memunculkan peristiwa pemantulan yang berbeda ketika
permukaan pembiasnya rata atau tidak rata. Cahaya yang dipantulkan
sejajar ketika berkas cahaya sejajar yang jatuh pada bidang pembatas
yang permukaannya rata. Peristiwa ini biasa disebut pemantulan teratur.
Cahaya yang dipantulkan memiliki arah yang tidak teratur ketika bekas
cahaya sejajar jatuh pada bidang pembatas yang permukaannya tidak
rata. Peristiwa ini biasa disebut pemantulan baur (Adistiana, 2018).
• Pemantulan pada Cermin Datar
• Pada saat sinar datang mengenai permukaan
cermin datar, sinar tersebut akan dipantulkan.
Jika sinar yang datang secara tegak lurus ke
permukaan cermin, maka cahaya yang
dipantulkan juga akan tegak lurus. Misalnya
saja ketika kita bercermin, bayangan kita
seolah-olah berada dibelakang cermin.
Padahal faktanya bayangan kita tidaklah
berada di belakang cermin (Heryansyah,
2018).
• Pemantulan pada Cermin Cekung
• Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupa cekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai
reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada
senter, lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokter. Cermin
cekung memiliki sifat konvergen yaitu mengumpulkan cahaya.
• Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut
(Harry, 2015).
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
focus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan
kembali
• Pemantulan pada Cermin Cembung
• Cermin cembung adalah cermin yang memiliki
bagian pemantul cahaya yang berbentuk
cembung, biasa digunakan untuk kaca spion
kendaraan. Cermin cembung memiliki sifat
divergen (dapat menyebarkan cahaya yang
masuk). Dengan kata lain, jika ada berkas
cahaya yang sejajar mengenai bagian
permukaan cermin cembung, hal ini akan
menyebabkan terjadinya pemantulan cahaya
yang tersebar di satu titik (Abdullah, 2006).
PROSEDUR
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.
2. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya
berkas cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin
datar.
3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantul.
4. Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t)
tersebut.
5. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin
datar dan mengamati bayangan selama benda itu digeser-
geserkan didepan cermin datar.
6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar tersebut.
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin
cembung
a) Menyusun alat-alat yang diperlukan.
b) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik
jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin cembung.
c) Menggambar jalannya berkas sinar pada
langkah (b), sehingga nampak sudut datang
dan sudut pantul serta bayangan yang
terbentuk.
d) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut
Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
 Menyusun alat dan bahan.
 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung tersebut.
 Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk
bayangan yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan
jarak bayangan.
 Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin,
maka pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak
tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung pada keadaan
tersebut (s).
Hasil Pengamatan Percobaan pemantulan cahaya
pada cermin datar

CERMIN DATAR

CELAH CAHAYA

SENTER
Hasil Pengamatan Percobaan pemantulan
cahaya pada cermin cembung
Hasil Pengamatan Percobaan pemantulan
cahaya pada cermin cekung
2. Percobaan Pembiasan Cahaya
• Alat dan bahan
• 1.Lampu senter
• 2.Celah cahaya
• 3.Balok kaca
• 4.Kertas putih
• 5.Busur derajat
• 6.Lensa cembung
• 7.Lensa cekung
• 8.Layar (tabir kertas)
• 9.Lilin
• 10.Penggaris panjang (100 cm)
Prosedur percobaan pembiasan cahaya
• Menyususn lampu senter, celah, dan balok kaca seperti pada gambar di buku
praktikum.
• Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas sinar pada
saat sebeum dan sesudah menembus balok kaca.
• Menggambar jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut datang dan
sudut biasnya. Kemudian mengukur besar sudut datang dan sudut bias tersebut.
• Mempergunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian menggeser lensa
perlahan lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan huruf menjadi sangat
besar dan kabur atau tidak tampak. Mengukur jarak huruf ke lensa pada saat
tersebut dan mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung tersebut.
• Menyususn lensa cembung, layar, lilin, dan penggaris panjang seperti gambar di
buku praktikum.
• Mengatur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin paling
tajam pada tabir. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s`), dan mencatat
sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
• Mengamati huruf pada buku dengan menggunakan lensa cekung dengan jarak
yang relatf dekat. Kemudian menggeserkan lensa secara perlahan lahan menjauhi
huruf tersebut. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
Hasil pengamatan pembiasan cahaya
Pembahasan

1. Pemantulan cahaya pada Cermin Datar


Pada percobaan yang telah dilakukan, sinar datang yang
mengenai permukaan cermin datar akan dipantulkan. Jika
sinar yang datang secara tegak lurus ke permukaan cermin,
maka cahaya yang dipantulkan juga akan tegak lurus.
Besarnya sudut dating yang terbentuk sama dengan sudut
pantul. Hal tersebut sesuai dengan hukum pemantulan
cahaya yang dikemukakan oleh Snellius.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah
maya, tegak, dan sama besar serta jarak benda pada
cermin memiliki jarak yang sama dengan jarak bayangan
pada cermin.
2. Pemantulan cahaya pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya yang berbentuk cembung. Cermin cembung
memiliki sifat divergen (dapat menyebarkan cahaya yang
masuk). Dengan kata lain, jika ada berkas cahaya yang sejajar
mengenai bagian permukaan cermin cembung, hal ini akan
menyebabkan terjadinya pemantulan cahaya yang tersebar di
satu titik.
Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung dapat
digambarkan dengan menggunakan 2 sinar istimewa yang
dimiliki oleh cermin cembung. Perpotongan dari kedua sinar
tersebut akan membentuk bayangan benda. Dimanapun
letak benda, bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
adalah maya, tegak, dan diperkecil.
3. Pemantulan cahaya pada Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul
cahaya berupa cekungan. Cermin cekung memiliki sifat konvergen
yaitu mengumpulkan cahaya. Pada pemantulan cahaya cermin
cekung, jarak antara benda dan cermin sangat mempengaruhi
hasil dari bayangan benda tersebut. Bayangan yang dihasilkan
merupakan hasil perpotongan antara sinar pantul. Seperti halnya
cermin cembung, untuk menggambarkan bayangan pada cermin
cekung juga menggunakan sinar-sinar istimewa cermin tersebut.
Sifat banyangan yang dibentuk oleh cermin cekung adalah sebagai
berikut.
- Jika benda berada di ruang I: maya, tegak, diperkecil
- Jika benda berada di ruang II: nyata, terbalik, diperbesar
- Jika benda berada di ruang III: nyata terbalik diperkecil
- Jika benda berada di titik fokus: tak terhingga
b. Pembiasan cahaya pada Lensa Cekung
Lensa cekung (disebut juga lensa divergen atau
lensa negatif) adalah lensa yang memiliki bagian
tengan lebih tipis daripada bagian ujungnya. Lensa
cekung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya.
Pembentukan bayangan pada Lensa cekung
mempunyai titik api (fokus) yang dinyatakan dengan
negatif.
Lensa cekung hanya dapat membentuk satu macam
bayangan, yaitu bayangan maya dari benda yang
terletak di depan lensa dengan sembarang
penempatan. Sifat bayangan yang terjadi adalah
maya, tegak, dan diperkecil.
c. Pembiasan cahaya pada Lensa Cembung
Lensa cembung disebut juga lensa konvergen atau lensa
positif merupakan lensa yang memiliki bagian tengah lebih
tebal daripada bagian ujungnya. Lensa cembung
mempunyai sifat yang seperti cermin cekung yaitu
mengumpulkan cahaya. Oleh karena itu bayangan yang
dibentukpun hampir sama. Bayangan yang terbentuk pada
lensa cembung adalah sebagai berikut.
• Jika benda terletak di ruang I: maya, tegak, diperbesar
• Jika benda terletak di ruang II: nyata, terbalik, diperbesar
• Jika benda terletak di ruang III: nyata, terbalik, diperkecil
• Jika benda terletak di titik fokus: tak terhingga
• Jika benda terletak di titik pusat kelengkungan cermin:
nyata, terbalik, sama besar
KEGIATAN PRAKTIKUM 2

LENSA CEMBUNG & CERMIN CEKUNG


A. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda
dapat
1) Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2) Menentukan kekuatan lensa cembung (p)
3) Menentukan jarak titik apai (f) cermin cekung

B. KAJIAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan
bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali
pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat
kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan
kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua
jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung
(lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa
cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar atau konvergen (Sarojo,
2011).
C. ALAT DAN BAHAN

1. Meja optik lengkap


2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin dan lampu)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
6. Percobaan Lensa Cembung
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber
cahaya
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar
pada layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan cermin cekung

a. Susunlah alat
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
Layar terbentuk bayangan paling tajam
c. Ukurlah jarak (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda
E. HASIL PERCOBAAN
1. LENSA CEMBUNG
Laporan Praktikum Lensa Cembung
2. CERMIN CEKUNG
Laporan Praktikum Cermin Cekung
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang anda gunakan dalam percobaan !
jawab : jarak fokus lensa cembung = 1,5 cm
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang anda pergunakan dalam percobaan !
jawab : P = 1
f
= 1 = 2
1,5 3

3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang anda gunakan dalam percobaan !
jawab : jarak fokus cermin cekung 2,5 cm
KEGIATAN PRAKTIKUM 3

PERCOBAAN BINTIK BUTA


A. TUJUAN PENELITIAN
a. Mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik buta
b. Menentukan jarak benda yang anda lihat yang membayangkan tepat mengenai
bintik buta

B. KAJIAN TEORI
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina.
Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang
dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap
rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke
otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi
asosiasi berupa kesan melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan
membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning
pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel
batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik
meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan
suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut
jatuh di bagian bintik buta pada retina
C. ALAT DAN BAHAN
1) Alat Tulis dan meteran
2) Gambar bintik buta bagian A & B
3) Tabel pengamatan
4) Meteran

D. Cara kerja Percobaan ke 1


1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian A untuk percobaan ke-1
3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan
4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata
lalu perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus
pada tanda positif (+)
5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam (.) mulai tidak nampak
6) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul
 
Cara kerja Percobaan ke 2
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian B untuk percobaan ke-2
3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan
4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan
mata lalu perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap
berfokus pada tanda positif (+)
5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda garis pendek tampak menghilang dari
pandangan mata
6) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda garis pendek tampak menghilang dari
pandangan mata garis pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang terjadi pada
garis panjang dengan garis pendek?
7) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul
HASIL PENGAMATAN
ALAT DAN BAHAN
KEGIATAN PRAKTIKUM
Pertanyaan
Pada percobaan bintik buta ke-1, mengapa tanda (.) menghilang pada pandangan
pada jarak tertentu?

Jawaban
Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+),
semakin dekat jarak focus maka tanda (.) akan hilang

Kesimpulan: Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan


semakin buram bahkan tidak tampak 
Pertanyaan
Pada percobaan bintik buta ke-2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari pandangan mata? Jelakan mengapa itu terjadi!

Jawaban
Pada percobaaan ke-2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena
fokus benda sangat dekat dengan mata kita, pada jarak 36 cm kedua garis tersebut
terlihat nampak menyatu.  

Kesimpulan: Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan


semakin buram bahkan tidak tampak 

Anda mungkin juga menyukai