Anda di halaman 1dari 17

PRALABORATORIUM

PRAKTIKUM GELOMBANG DAN OPTIK


(AKBK3311)
PERCOBAAN IV
“PEMANTULAN PADA CERMIN CEKUNG”

Dosen Pembimbing:
Yasmine Khairunnisa S. Pd., M. A.

Asisten Praktikum:
Akmalia Nur Rahmah
Laila Munazad

Oleh:
Muhammad Kevin Al Rahman
(2110129110001)
Kelompok II

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
DESEMBER
2022
2
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LABORATORIUM IPA TERPADU

Nama : Tanggal Percobaan :


NIM : Kelompok :

Judul Percobaan

Pemantulan Pada Cermin Cekung

ABSTRAK
Percobaan yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 29 desember 2022 yang
berjudul “Pemantulan Pada Cermin Cekung” di Laboratorium IPA Terpadu FKIP
ULM Banjarmasin bertujuan untuk Menentukan jarak fokus cermin cekung dan
Menentukan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung. Metode yang digunakan
adalah meletakkan cermin cekung dengan penumpu di ujung papan lintasan dan
meletakkan lilin di depan cermin cekung dengan jarak tertentu. Kemudian
menangkap bayangan pada kertas HVS serta mengukur jarak bayangannya.
Setelah itu menghitung jarak fokusnya dan mengulangi percobaan sebanyak tiga
kali dengan jarak benda/lilin yang berbeda. Hasil percobaan kami menunjukkan
jarak benda terhadap cermin cekung berpengaruh pada jarak bayangan yang
dihasilkan. Sesuai dengan hipotesis kami, bahwa semakin besar jarak benda maka
semakin kecil jarak bayangan dan jarak fokus akan tetap.

Kata Kunci: cermin cekung, jarak benda, jarak bayangan, jarak focus.

3
I. PENDAHULUAN
Pada saat kita atau benda-benda lain  berada di depan permukaan yang
memantulkan cahaya, kita dapat mengamati bayangan yang dihasilkan
oleh permukaan yang memantulkan cahaya tersebut. Benda yang
permukaannya dapat memantulkan cahaya disebut cermin. Pemantulan
pada suatu permukaan benda memiliki dua jenis sinar, yaitu sinar datang
dan sinar pantul.  Ada tiga jenis cermin,  salah satu dari ketiga jenis cermin
tersebut adalah cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang
permukaannya cekung berbentuk irisan bola yang bagian dalamnya
memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya.
Ketika kita meletakkan sebuah benda dengan jarak yang lebih besar
dari titik fokus cermin cekung, bayangan benda yang terjadi selalu nyata
karena merupakan perpotongan langsung sinar-sinar pantulnya (di depan
cermin cekung). Akan tetapi, ketika benda kita letakkan pada jarak di
antara titik fokus dan cermin, kita akan mendapatkan bayangan di
belakang cermin cekung (maya), diperbesar, dan tegak.
Ketika sebuah benda diletakkan didepan cermin cekung maka akan
dihasilkan suatu bayangan dari benda tersebut. Jarak benda dengan cermin
dapat mempengaruhi jarak bayangan yang dihasilkan serta jarak fokusnya.
Untuk membuktikannya dilakukan percobaan “Cermin Cekung” untuk
menentukan jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung dengan
memanipulasi jarak bendanya.
Dalam kehidupan kita, cermin sangat berguna bagi kita. Saat kita akan
berpergian, kita membutuhkan cermin untuk melihat seberapa baik
penampilan kita. Apakah sudah sesuai dengan keinginan kita atau belum.
Cermin adalah suatu benda yang mampu memantulkan cahaya, oeh sebab
itu kita dapat melihat diri kita saat bercermin. Cermin terbagi dalam dua
bagian, yaitu cermin datar dan cermin lengkung.cermin lengkung terdiri
dari cermin cekung dan cermin cembung. Ciri dari cermin cekung adalah
bagian tengahnya lebih tipis dari bagian tepinya, sedangkan cermin
cembung, bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya.
Berdasarkan pernyataan diatas, meskipun telah ada beberapa teori
yang menyangkut tentang cermin, selain sebagai tuntutan perkuliahan,
untuk menambah wawasan pengetahuan dan untuk mendalami
pengetahuan tentang cermin melalui teori atau praktek, maka perlu kiranya
melakukan praktikum ini yang bertujuan untuk menentukan jarak fokus
cermin cekung dan menentukan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung.

4
II. KAJIAN TEORI
Cahaya dan alat optik merupakan salah satu materi fisika yang terdapat
pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Materi fisika ini membahas jenis - jenis
cermin seperti cermin datar, cermin cembung, cermin cekung yang perlu
dijelaskan secara detail, karena setiap cermin memiliki cara pemantulan sinar
yang berbeda dan hasil bayangan yang berbeda (Hardiyanti, 2018).Pemantulan
cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur.
Pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti cermin, atau permukaan air
yang tenang, termasuk pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan cahaya pada
permukaan kasar seperti pakaian, kertas dan aspal jalan, termasuk dalam
pemantulan baur (Syukri, 2020). Cermin merupakan benda yang menggunakan
prinsip kerja pemantulan cahaya. Cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung merupakan tiga jenis cermin yang mudah ditemui dalam kehidupan
sehari-hari. Cermin juga bisa diartikan sebagai suatu benda yang memiliki
permukaan licin yang mana mampu menciptakan suatu pantulan bayangan objek
dengan sempurna. Pantulan bayangan tersebut dapat tercipta oleh cahaya yang
memantulkan penglihatan (Thressia, 2019).
Cermin merupakan benda yang menggunakan prinsip kerja pemantulan
cahaya. Cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung merupakan tiga jenis
cermin yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan dapat
memprediksi, mengobservasi, dan menjelaskan sifat dan pembentukan bayangan
pada cermin cekung dan cembung (Muhfida,2019). Cermin cekung adalah cermin
yang permukaannya melengkung ke dalam. Cermin cekung bersifat konvergen.
Sifat bayangan pada cermin cekung tergantung dari letak dan jarak benda terhadap
cermin. Pemantulan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai
berikut :

(a) (b) (c)

Gambar 1: Pembentukan bayangan pada cermin cekung


a. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus
b. Sinar datang yang datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama.

5
b. Sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui
titik pusat kelengkungan cermin tersebut (Khotimah, 2017).
Tabel 1 Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung
Letak Benda Letak Bayangan Sifat Bayangan
Maya, tegak, diperbesar
- Tidak terbentuk bayangan
Nyata,terbalik, diperbesar
Titik P Nyata, terbalik, sama besar
) Nyata, terbalik, diperkecil
(Mursida, 2021).
Cermin lengkung terbagi dua, yakni cermin cembung dan cermin cekung.
Jika sinar cahaya didatangkan pada permukaan cermin lengkung akan terjadi
refleksi sinar dalam bentuk seperti Gambar 3.5. Dari sekian banyak sinar yang
direfleksikan di permukaan cermin lengkung, ada empat sinar yang dapat
direfleksikan dengan sifat tetap dalam membentuk bayangan.

(a) (b)
Gambar 2. (a) Prinsip sinar-sinar untuk cermin cekung dan (b) prinsip sinar-sinar
untuk cermin cembung
Karakteristik sinar paraksial pada cermin cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama direfleksikan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus direfleksikan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin direfleksikan kembali
sepanjang lintasan semula.
4. Sinar datang menuju verteks direfleksikan secara simetris terhadap sumbu
utama
Karakteristik sinar paraksial pada cermin cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama direfleksikan seolah-olah dari titik fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus direfleksikan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin direfleksikan kembali
sepanjang lintasan semula.
4. Sinar datang menuju verteks direfleksikan secara simetris terhadap sumbu
utama

6
Pembentukan bayangan pada cermin lengkung (cermin cekung dan cembung)
dibuat perjanjian tanda:
a) p adalah positif bila benda di depan cermin (benda nyata)
b) p adalah negatif bila benda di belakang cermin (benda maya) q adalah positif
bila bayangan di depan cermin (bayangan nyata)
c) q adalah negatif bila bayangan di belakang cermin (bayangan maya).
d) f dan R bertanda positif jika pusat kelengkungan di depan cermin
(cermin cekung)
e) f dan R bertanda negatif jika pusat kelengkungan di belakang cermin
(cermin cembung)
f) jika m positif, bayangan dalam posisi tegak.
g) Jika m negatif, bayangan dalam posisi terbalik (lepiyanto,2017).
Perbesaran lateral. Perbesaran lateral m pada beberapa situasi refleksi dan
refraksi didefinisikan sebagai rasio antara tinggi bayangan hi dan tinggi benda ho.
Bila m positif, bayangan adalah tegak, bila m negatif, bayangan terbalik,
Titik fokus dan panjang fokus. Titik fokus sebuah cermin adalah titik dimana
sinar paralel mengumpul setelah refleksi dari sebuah cermin cekung, atau titik
dimana sinar itu kelihatan disebarkan setelah refleksi dari sebuah cermin
cembung. Sinar-sinar menyebar dari titik fokus cermin cekung akan paralel
setelah refleksi; sinar-sinar mengumpul menuju titik fokus cermin cembung akan
paralel setelah refleksi. Jarak dari titik fokus ke titik verteks disebut panjang
fokus (f).
Hubungan antar variabel radius cermin (R), fokus cermin (f), jarak benda
(p), jarak bayangan (q) adalah

(1)

persamaan ini dapat diturunkan. Begitu pula perbesaran lateral bayangan


(m) dapat dibuktikan dengan

(2)
Gambar sinar pembentukan bayangan oleh cermin cekung dan cembung
tampak seperti berikut.

7
Gambar 3. Diagram sinar pembentukan bayangan pada cermin cekung dan
cembung (Nurwahidah, 2022).
Cara menentukan jarak bayangan q dari cermin jika benda terletak pada
jarak p dari cermin adalah melakukan percobaan dan perhitungan seperti:

Gambar 4. Bayangan dibentuk oleh cermin cekung jika benda O berada di luar
pusat kelengkungan cermin C. Konstruksi geometri ini digunakan untuk
menurunkan persamaan (Zulkarnain,2019).
Berikut gambar bayangan untuk benda berbagai posisi di depan cermin cekung.

8
Gambar 5. (a) benda di luar titik pusat kelengkungan cermin, (b) benda berada di
pusat kelengkungan cermin, (c) benda berada di titik fokus, dan (d) benda berada
lebih dekat dari titik fokus cermin.(Haryanto, 2019).
Hubungan jarak benda, jarak fokus cermin, dan jarak bayangan yang
terbentuk dinyatakan oleh rumus berikut:

(3)
Keterangan: 
f : jarak fokus cermin 
s : jarak benda ke cermin 
s’ : jarak bayangan ke cermin 
Antara jarak fokus f dan jari-jari kelengkungan cermin R terdapat
hubungan sebagai berikut. 
R = 2f
·       Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai
berikut: sama besar, tegak, berkebalikan, maya dan jarak benda ke
cermin sama dengan jarak bayangan kecermin. Bagaimana jumlah
bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar?
Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α, maka
banyaknya bayangan yang dibentuk dirumuskan oleh persamaan sebagai
berikut.

(4)
Keterangan:
n = banyaknya bayangan yang dibentuk
α = sudut antara dua cermin (Chen, 2021).

Bayangan yang dibentuk cermin cekung terdiri dari empat macam:


(1) Jika benda berada di ruang II dan III (lebih besar dari jarak fokus), bayangan
yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
(2) Jika benda berada di ruang I (jaraknya lebih kecil dari jarak fokus), bayangan
yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
(3) Bila benda berada di tempat jauh tak terhingga, bayangan terletak pada titik
fokus, dengan sifat nyata, terbalik, dan diperkecil.

9
(4) Bayangan nyata terletak di depan cermin, dan bayangan maya terletak di
belakang cermin (Li, 2021).
Bahan yang dibutuhkan dalam alat kit praktikum sederhana ini menggunakan
barang yang mudah ditemukan dan terjangkau. Selanjutnya dilakukan tahap
desain berupa draf alat kit praktikum sederhana pembentukan bayangan pada
cermin cekung dengan menggunakan aplikasi desain (khotimah 2017).

Gambar 6. Desain kit praktikum sederhana pembentukan bayangan cermin


cekung (ramadhani, 2022).

III. METODE PERCOBAAN


A. Alat dan Bahan
1. Lilin + benda : 1 buah
2. Bangku optik bermistar : 1 batang
3. Cermin cekung : 1 buah
4. Layar/kertas HVS : 1 buah

B. Hipotesis
1. Kegiatan I
Jika jarak benda terhadap cermin cekung berubah maka jarak fokus
benda tidak berubah. Semakin besar jarak benda maka akan semakin
kecil jarak bayangan yang terbentuk. Jika jarak antara benda dan cermin
diperbesar, maka ukuran bayangan berkurang dan bayangan nyata.
2. Kegiatan II
Jika benda berada di ruang I maka akan memunculkan bayangan di
ruang IV, sehingga sifat bayangannya yaitu maya, tegak, diperbesar,
dan jaraknya tak terhingga. Jika benda di ruang II maka akan
memunculkan bayangan di ruang III, sehingga sifat bayangannya yaitu
nyata, terbalik, dan diperbesar dan jika benda di ruang III maka akan
memunculkan bayangan di ruang II, sehingga sifat bayangannya yaitu
nyata, terbalik, dan diperkecil.

C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel


1. Kegiatan I
Variabel kontrol : Jenis cermin

10
DOV kontrol : Dalam percobaan ini yang dibuat sama
yaitu jenis cermin. Cermin yang digunakan
adalah cermin cekung. Cermin cekung
adalah cermin yang bentuknya lengkung, di
mana permukaan cermin yang memantulkan
cahaya, melengkung ke belakang.
Variabel manipulasi : Jarak benda
DOV manipulasi : Jarak benda ini merupakan jarak antara
benda dengan cermin cekung. Dalam
percobaan ini, jarak benda dimanipulasi
sebanyak 5 kali yaitu sebesar 15 cm, 20 cm,
25 cm, 30 cm dan 35 cm.
Variabel respon : Jarak bayangan dan jarak titik fokus
DOV respon : Setelah melakukan percobaan ini maka
akan diperoleh jarak bayangan dan jarak
fokus. Jarak bayangan diketahui dengan
mengukur jarak antara cermin dengan
bayangan.
Jarak titik fokus ke cermin adalah setengah
jarak pusat kelengkungan cermin. Jarak
fokus diketahui dengan menghitung melalui
persamaan 1/F = 1/s + 1/s’.
2. Kegiatan II
Variabel kontrol : Jenis cermin
DOV kontrol : Dalam percobaan ini yang dibuat sama
yaitu jenis cermin. Cermin yang digunakan
adalah cermin cekung. Cermin cekung
adalah cermin yang bentuknya lengkung, di
mana permukaan cermin yang memantulkan
cahaya, melengkung ke belakang.
Variabel manipulasi : Jarak benda
DOV manipulasi : Jarak benda ini merupakan jarak antara
benda dengan cermin cekung. Dalam
percobaan ini, jarak benda dimanipulasi
sebanyak 3 kali yaitu: (s<f benda di ruang I),
(f<s<2f benda di ruang II), dan (s>2f benda
diruang III).
Variabel respon : Jarak bayangan, jarak titik fokus, dan sifat
bayangan
DOV respon : Setelah melakukan percobaan ini maka
akan diperoleh jarak bayangan dan jarak
fokus. Jarak bayangan diketahui dengan
mengukur jarak antara cermin dengan
bayangan. Jarak titik fokus ke cermin adalah

11
setengah jarak pusat kelengkungan cermin.
Jarak fokus diketahui dengan menghitung
melalui persamaan 1/F = 1/s + 1/s’.
Bayangan adalah gambar yang dibentuk oleh
pantulan cahaya cermin atau pembiasan
pada suatu lensa. Sifat bayangan cermin
cekung benda di dekat cermin cekung, sifat
bayangannya yaitu tegak, semu, lebih besar
dari bentuk aslinya. Benda jauh dari cermin
cekung, sifat bayangannya yaitu nyata
(terbentuk di depan cermin) dan terbalik.
D. Prosedur Percobaan

 Kegiatan I
Menyusun peralatan seperti pada gambar rangkaian, lalu membuat
jarak benda (S) sebesar 15 cm terhadap cermin dan atur kedudukan
layar sehingga terbentuk bayangan tajam, selanjutnya mencatat jarak
layar ke cermin pada posisi tersebut sebagai jarak bayangan (s’),
kemudian mengulangi kegiatan 2 dengan mengubah jarak (s) berturut-
turut dari 20 cm, 25 cm, 30 cm, dan 35 cm, setelah itu mencatat jarak
bayangan masing-masing pada tabel data, dan menentukan jarak fokus
cermin.
 Kegiatan II
Menyusun peralatan sebagaimana gambar sebelumnya, lalu
meletakkan objek pada posisi lebih kecil dari pada panjang fokus
cermin yang diperoleh dari kegiatan 1 (s<f atau benda di ruang I),
selanjutnya mencatat sifat-sifat bayangan yang terbentuk, kemudian
meletakkan objek pada posisi lebih besar dari pada panjang fokus
cermin namun tidak lebih dari 2 kali panjang fokusnya (f<s<2f atau
benda di ruang II), setelah itu mencatat sifat-sifat bayangan yang
terbentuk, kemudian meletakkan objek pada posisi lebih besar dari 2
kali panjang fokus cermin (s>2f atau benda di ruang III), dan mencatat
sifat-sifat bayangan yang terbentuk.
E. Rangkaian Percobaan

12
IV. DATA DAN ANALISIS
A. Tabel Hasil Pengamatan

No S S` Keterangan
1  Nyata
6 53  Terbalik
 Diperbesar
2  Nyata
10 21  Terbalik
 Diperkecil
3  Nyata
12 18  Terbalik
 Diperkecil

B. Analisis
Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya.
Cermin merupakan suatu benda yang tidak tembus cahaya. Permukaan
cermin sangat halus dan rata sehingga hampir semua cahaya yang datang
dapat dipantulkan. Pemantulan cahaya juga dapat terjadi pada cermin
lengkung, yaitu cermin cekung. Cermin cekung bersifat mengumpulkan

13
cahaya/sinar pantul/konvergen. Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada
cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik
perpotongan tersebut dinmakan titik fokus (F). Ketika sinar-sinar datang
yang melalui titik fokus mengenai permukaan cekung maka sinar tersebut
akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah mengukur jarak benda
ke layar, jarak bayangan ke layar, dan sifat bayangan bayangan pada
cermin cekung. Setelah kita menentukan s, s’, sifat bayangan pada
cermin cekung, maka perlakuan selanjutnya adalah menentukan titik
fokus dan perbesaran bayangan untuk cermin tersebut.
Sifat bayangan yang diperoleh pada cermin cekung adalah nyata,
terbalik, dan diperbesar atau diperkecil. Dari data tersebut, untuk cermin
cekung dapat disimpulkan bahwa cermin cekung memiliki sifat bayangan
yang tergantung dari ruang dimana objek berada. Hal ini sesuai dengan
“pembentukan bayangan cermin cekung bergantung pada letak objek
dimana objek tersebut berada. Bila benda diruang I, maka bayangan
berada di ruang IV (dibelakang cermin), bersifat maya, tegak, dan
diperbesar. Bila benda diruang II, maka bayangan di ruang III (di depan
cermin), bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bila benda di
ruang III, maka bayangan di ruang II (di depan cermin), bersifat nyata,
terbalik dan diperkecil“. Semakin besar jarak benda, maka semakin kecil
jarak bayangan.
Pada table menunjukan tiga hasil pengamatan yang mana pada
percobaan pertama untuk S nya 6 cm dan S` nya 53 cm dengan sifatnya
nyata, terbalik dan diperbesar yang artinya benda diruang II, maka
bayangan di ruang III (di depan cermin), lalu pada percobaan kedua
untuk S nya 10 cm dan S` nya 21 cm dengan sifatnya nyata, terbalik,
diperkecil yang artinya benda di ruang III, maka bayangan di ruang II (di
depan cermin), dan pada percobaan ketiga untuk S nya 12 dan S` 18
dengan sifatnya nyata, terbalik, diperkecil yang artinya benda di ruang
III, maka bayangan di ruang II (di depan cermin).
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan maka jarak
bayangan yang kami peroleh yaitu semakin kecil ketika jarak benda yang
kita tentukan semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis kami
yaitu, ketika jarak benda yang telah kita tentukan semakin besar atau
semakin jauh maka jarak bayangan yang diperolah semakin kecil.

Cermin cekung adalah cermin yang berbentuk irisan bola yang


bagian dalamnya memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya.
Sifat dari cermin cekung adalah mengumpulkan sinar-sinar pantul. Titik

14
berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut dengan titik fokus atau titik api.
Hal tersebut sesuai dengan percobaan yang telah kami lakukan yaitu
ketika lilin diletakkan didepan cermin cekung dengan jarak yang telah
ditentukan maka cermin tersebut dapat memantulkan keseluruhan cahaya
yang diterima oleh cermin cekung. Dari pemantulan lilin yang diterima
oleh cermin cekung maka terbentuklah bayangan pada layar.

Saat lilin berada dekat dengan cermin cekung, bayangan  cahaya


lilin yang terbentuk ialah cahaya lilin terlihat semu, ukurannya lebih
besar dan posisinya tegak. Saat lilin dijauhkan dari cermin cekung,
bayangan cahaya lilin yang terbentuk ialah nyata dan posisinya terbalik,
sedangkan ukurannya dapat diperbesar dan diperkecil sesuai dengan
jarak cermin dengan lilin. Sehingga ketika jarak benda semakin jauh
maka jarak bayangan yang terbentuk semakin kecil.
Fokus yang diperoleh pada saat percobaan dengan menggunakan
perhitungan  rumus 1/F = 1/s + 1/s’  dengan fokus teori perbedaannya
tidak terlalu signifikan hanya berbeda 0,1 cm dengan fokus rata-rata.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa jarak benda terhadap cermin cekung berpengaruh pada jarak
bayangan yang dihasilkan. Sesuai dengan hipotesis kami, bahwa semakin
besar jarak benda maka semakin kecil jarak bayangan dan jarak fokus akan
tetap.

15
DAFTAR PUSTAKA
Mursida, A. S., Jannah, M., & Wahid, M. A. (2021). Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Contextual Teaching and Learning dan Nilai Islami Pada Materi
Cahaya dan Alat Optik di SMP/MTs. Jurnal Phi; Jurnal Pendidikan
Fisika dan Terapan, 2(1), 19-25. http://dx.doi.org/10.22373/p-
jpft.v2i1.8773
Haryanto, Z., Syam, M., Letak, P., & Qadar, R. (2019). OPTIKA. Samarinda:
Mulawarman University PRESS
Ramadhani, H. N., Handayani, P. P. T., & Setiaji, B. (2022). Desain
Pengembangan Kit Praktikum Sederhana Pembentukan Bayangan pada
Cermin Cekung. SILAMPARI JURNAL PENDIDIKAN ILMU
FISIKA, 4(1), 59-67. https://doi.org/10.31540/sjpif.v4i1.1567
Muhfida, Z. L. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Cermin
Cekung dan Cermin Cembung dengan Strategi Predict-Observe-Explain
(POE). PENSA E-JURNAL: PENDIDIKAN SAINS, 7(2).
HARDIYANTI, F., & Arianto, F. (2018). Pengembangan Media Simulasi Digital
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Bayangan pada
Cermin Kelas VIII di SMP Negeri 33 Surabaya. Jurnal Mahasiswa
Teknologi Pendidikan, 9(2).
Khotimah, T., & Hilyana, F. S. (2017). Aplikasi Kalkulator Fisika Pencerminan
Berbasis Android. Prosiding SNATIF, 15-24. Basri, T. B., Akob, B.
(2018). Pelaksanaan Praktikum Mata Kuliah Fisika Dasar I pada Program
Studi Pendidikan Fisika FKIP UNSAM Semester Ganjil Tahun Akademik
2017/2018. GRAVITASI: Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains. 1(1), 1-4.
Chen, D., Fitriani, R, Maryani, S., Rini, F.S., Putri, W.A., Ramadhanti, A. (2021).
Deskripsi Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa Kelas VIII Pada Materi
Cermin Cekung. PENDIPA Journal of Science Education 5 (1), 50-55.
Lepiyanto, A. (2017). Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran
Berbasis Praktikum. BIOEDUKASI Jurnal Pendidik. Biol, vol.5 (2), 156.
doi: 10.24127/bioedukasi.v5i2.795.
Nurwahidah, I. Sari, D.S., (2022). Analisis Keterampilan Mahasiswa Pendidikan
IPA Dalam Melakukan Praktikum dan Berkolaborasi. EduTeach: Jurnal
Edukasi dan Teknologi Pembelajaran. 3 (2), 1-10.
https://doi.org/10.37859/eduteach.v3i2.3795
Zulkarnain., Raharjo, I., Istanto, K. (2019). Rancang Alat Pemurni Air Laut
Tenaga Surya Dengan Kolektor Panas Cermin Cekung. Jukung (Jurnal
Teknik Lingkungan), 4 (2).
Syukri, M. (2020). Buku Pengantar Geofisika. Bands Aceh, Aceh : Syiah Kuala
Univercity Press.
Thressia. (2019). Buku OPTIKA (Merry Thressia). Padang : T. Sipil Unes.

16
Li, Z., Liu , X., Chang, C., Shi , Y., & Gao, N. (2021). Clear Imaging Specular
Surface and Fringe Patterns by Using A Concave Mirror In Phase
Measuring Deflectometry. Optical Metrology and Inspection for Industrial
Applications VIII, 11, 25-33

17

Anda mungkin juga menyukai