Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DASAR FISIKA SD

KONSEP & JENIS-JENIS CERMIN

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hj. Risda Amini, M.P

Disusun Oleh:

Kelompok 9
8. Septi Nurul Azmi NIM: 23129081
22. Mutiara Salsabila NIM: 23129347
23 BB 11

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULKTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Atas karunia-Nya pula penulis telah membuahkan hasil
penulisan makalah yang berjudul “KONSEP & JENIS-JENIS CERMIN” ini
sebagai bahan pembelajaran dengan harapan dapat diterima dan di pahami secara
bersama.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu adanya masukan, pendapat, maupun kritik dan saran
yang membangun sangat diperlukan. Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho Allah SWT Amin.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Padang, 7 Oktober 2023

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Pengertian Cermin ........................................................................................ 2

B. Jenis-Jenis Cermin ....................................................................................... 2

C. Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin ................................................................ 4

D. Aplikasi/Pemanfaatan Cermin pada Kehidupan Sehari-hari...................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

B. Saran ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap harinya manusia tidak terlepas dari
benda- benda yang dapat memantulkan cahaya atau yang lebih dikenal sebagi
cermin. Cermin merupakan benda bening/mengkilap yang dapat memantulkan
cahaya sehingga terbentuk bayangan. Cermin memanfaatkan salah satu sifat
cahaya yakni cahaya dapat dipantulkan.
Di sekitar kita terdapat beberapa jenis cermin yang memiliki karakteristik
dan fungsi yang berbeda-beda. Makalah ini disusun atas dasar pentinnya
pengetahuan tentang cermin dengan jenisnya yang berbeda-beda tersebut
sehingga keberadaan cermin dapat dimanfaatkan dengan seefektif dan seefisien
mungkin.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu yang dimaksud dengan cermin?
2. Bagaimana konsep dari jenis-jenis cermin?
3. Apa saja penerapan sinar-sinar istimewa pada cermin dalam kehidupan
sehari-hari?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa aitu cermin.
2. Untuk memahami bagaimana konsep dari jenis-jenis cermin.
3. Untuk mengetahui penerapan sinar-sinar istimewa pada cermin dalam
kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cermin
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Definisi cermin adalah benda mengkilap pemantul
cahaya dalam bahasa inggrisnya adalah Mirror. Cermin memiliki
permukaan memantul yang cukup licin untuk membentuk gambar.
Cermin dikenal banyak sebagai sejenis benda yang bisa memantulkan
cahaya ataupun bayang-bayang. Cermin merupakan permukaan reflektif
yang cukup halus dan dapat menangkap cahaya yang dipantulkan
berdasarkan hukum refleksi yang pada dasarnya mempertahankan
paralelisme dan dapat mengembangkan gambar. Kekasaran permukaan
cermin harus kurang dari sekitar setengah panjang gelombang cahaya.

B. Jenis-Jenis Cermin
Pada umumnya, cermin dibedakan menjadi tiga jenis, yakni cermin datar,
cermin cekung, dan cermin cembung.
1. Cermin Datar
Sejalan dengan namanya, cermin datar adalah cermin yang
berbentuk rata (tidak lengkung). Cermin datar banyak digunakan untuk
berhias maupun dijadikan komponen alat-alat tertentu seperti periskop dan
peralatan yang lainnya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
adalah maya, tegak, dan sama besar.
Pembentukan bayangan pada cermin datar, yaitu:
• Ketika kita bercermin, bayangan kita tidak pernah dapat dipegang atau
ditangkap dengan layar. Bayangan seperti itu disebut bayangan maya
atau bayangan semu.
• Bayangan maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini
terbentuk karena sinar-sinar pantul yang teratur pada cermin.

2
3

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai


berikut: a. Bayangannya maya. b. Bayangannya sama tegak dengan
bendanya. c. Bayangannya sama besar dengan bendanya. d.
Bayangannya sama tinggi dengan bendanya.

2. Cermin Cekung
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya
melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung
adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F.
Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga. Cermin
cekung atau dalam bahasa inggrisnya Concave mirror adalah cermin yang
permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian
dalamnya. Cermin ini disebut juga cermin positif, karena mempunyai jari-
jari yang nyata.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen.
Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya
akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan
titik api atau titik fokus (F).
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung, yaitu:
Jika kita bercermin pada cermin cekung, kita tidak akan mendapatkan
bayanganmu selalu di belakang cermin. Ketika kita meletakkan sebuah
benda dengan jarak lebih besar daripada titik fokus cermin cekung,
bayangan benda yang terjadi selalu nyata karena merupakan perpotongan
langsung sinar-sinar pantulnya (di depan cermin cekung). Akan tetapi,
ketika benda kita letakkan pada jarak di antara titik fokus dan cermin, kita
tidak akan mendapatkan bayangan di depan cermin. Bayangan benda akan
kelihatan di belakang cermin cekung, diperbesar, dan tegak.

3. Cermin Cembung
Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola,
tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar. Titik fokus
4

cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan


bernilai negatif. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar
(divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung diperpanjang
pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang
cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena
bersifat semu. Bayangan yang telihat maya, tegak, diperkecil.
Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung, yaitu:
Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya dan berada di
belakang cermin. Mengapa demikian? Secara grafis, kita cukup
menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan
pada cermin cembung.

C. Sinar-Sinar Istimewa Pada Cermin


Proses pemnentukan bayangan pada cermin berbeda-beda tergantung dari
sinar istimewa dari jenis cermin yang digunakan.
1. Sinar Istimewa dan Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin
Datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh
perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul. Hukum pemantulan
Cahaya menurut Snellius adalah sebagai berikut:
2) Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar
3) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Gambar 1.1 Hukum Pemantulan


Sumber : cerdika.com
5

Gambar 1.2
Sumber: blogspot.com
Sinar istimewa pada cermin datar mengikuti kaidah-kaidah sebagai
berikut:
4) Benda di depan cermin datar.
5) Berlaku hukum pemantulan
6) Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai
cerminakan dipantulkan oleh cermin sinar pantul diperpanjang putus-
putus (biru muda)
7) Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai
cermin, akan dipantulkan oleh cerminsinar pantul diperpanjang putus-
putus (merah)
8) Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda
dan merah putus-putus) berpotongandan itu merupakan bayangan
ujung benda.
9) Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin
akan dipantulkan oleh cerminsinar pantul diperpanjang putus-putus
(kuning)merupakan bayangan pangkal benda
10) Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar

2. Sinar Istimewa dan Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin


Cekung
a) Sinar Istimewa pada Cermin Cekung
Sinar cahaya (sinar istimewa) yang dipantulkan cermin cekung adalah
sebagai berikut:
6

1) Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan


melalui fokus.

Gambar: 2.1
Sumber: rumushitung.com
2) Sinar datang yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama.

Gambar: 2.2
Sumber: rumushitung.com
3) Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan melalui
titik pusat kelengkungan pula.

Gambar: 2.3
Sumber: rumushitung.com

b) Pembentukan bayangan pada cermin cekung


1) Jika benda berada pada jarak lebih dari R, maka bayangan yang
terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil

Gambar: 2.4 Pembentukan bayangan cermin cekung


Sumber: youtube.guru.ipa
7

2) Jika benda di titik fokus F, maka tidak terbentuk bayangan atau


bayangan terletak di tempat yang jauh tak hingga.

Gambar: 2.4 Pembentukan bayangan cermin cekung


Sumber: youtube.guru.ipa

3) Jika benda di antara cermin F, maka bayangan yang terbentuk


bersifat maya, tegak dan diperbesar

Gambar: 2.4 Pembentukan bayangan cermin cekung


Sumber: youtube.guru.ipa

4) Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu = 5.


Misalnya, benda diletakkan pada jarak lebih dari M (ruang III),
bayangan yang terbentuk akan berada pada jarak antara F dan M
(ruang II). Hal ini disebabkan menurut dalil Esbach jumlah ruang
benda dengan ruang bayangan adalah sama dengan 5 (Rbenda +
Rbayangan = 5).

Gambar: 2.4 Pembagian nomor ruang


Sumber: youtube.guru.ipa
8

c) Persamaan Cermin Cekung


1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
Dengan:
o f = Jarak fokus(cm)
o s = Jarak benda ke cermin (cm)
o s’ = Jarak bayangan (layar) ke cermin (cm)
• Perbesaran bayangan pada cermin cekung
ℎ′ 𝑠′
𝑀= =| |
ℎ 𝑠
Dengan:
o M= Perbesaran
o s =Jarak benda ke cermin
o h = Tinggi benda
o s’= Jarak bayangan (layar) ke cermin
o h’= Tinggi bayangan
Catatan:
o h’(+) menyatakan bayangan tegak dan maya
o h’ (-) menyatakan banyangn adalah terbalik dan maya

3. Sinar Istimewa dan Pembentukan Bayangan Pada Cermin


Cembung
a) Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-
olah dari fokus (F)

Gambar: 3.1
Sumber: rumushitung.com
9

2. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan R akan dipantulkan


embali dari R

Gambar: 3.2
Sumber: rumushitung.com
3. Sinar datang yang menuju titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar
sumbu utama.

Gambar: 3.3
Sumber: rumushitung.com

b) Pembentukan Bayangan Oleh Cermin Cembung


Jika benda diletakkan di depan cermin cembung, maka bayangan
yang terbentuk akan bersifat maya, tegak, dan diperkecil.

Gambar: 3.4 Pembentukan bayangan cermin cembung


Sumber: youtube.guru.ipa
10

c) Persamaan Cermin Cembung

D. Aplikasi/Pemanfaatan Cermin pada Kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari, cermin banyak dimanfaatkan manusia
diantaranya adaah sebagai berikut:
a. Penggunaan cermin datar
• Cermin yang biasanya dipasang dirumah-rumah

Gambar 4.1. Cermin Datar


Sumber: uniksharianja.com

b. Penggunaan cermin cekung


• Kaca rias
Cermin cekung dengan fokus yang besar
dapat dijadikan kaca rias karena
menghasilkan bayangan yang diperbesar
Gambar: 3.2
Sumber: Kompas.com
11

• Piringan satelit
Cermin cekung banyak digunakan
sebagai piringan satelit karena sifatnya
yang mengumpulkan gelombang

Gambar: 3.3
Sumber: Kompas.com

• Senter
Senter menggunakan cermin cekung sebagai
reflektor karena cermin cekung juga dapat
menyebar cahaya secara divergen. Dengan
demikian, cahaya dari senter dapat tersebar
Gambar: 3.4 secara merata dan lebih terang. Oleh karena
Sumber: Kompas.com itu, senter termasuk contoh benda yang
menggunakan cermin cekung sebagai
reflektor.

• Bagian dalam sendok makan


Bagian dalam sendok makan memiliki
permukaan yang melengkung ke dalam.
Ketika cahaya mengenai permukaan
sendok, akan terjadi pemantulan cahaya
Gambar: 3.5 atau refleksi, dan permukaan sendok
Sumber: pakguru.co.id berperilaku sebagai cermin cekung.
12

• Lampu kendaraan
Cermin cekung pada lampu kendaraan
berfungsi untuk mengarahkan cahaya
agar lebih fokus

Gambar: 3.6
Sumber: fisikaonline.com

c. Cermin Cembung
• Kaca spion pada kendaraan
Hasilnya kaca spion bisa menangkap atau
memantulkan objek yang masih jauh
dengan lebih jelas, sehingga pengendara
bisa melihat lebih luas pada bagian
Gambar: 3.7
Sumber: Gramedia belakang.

Cermin cembung menghasilkan bentuk gambar yang diperluas antara


titik fokus dan cerminnya sehingga dapat menghasilkan bayangan
objek yang lebih kecil dan luas bagi para pengendara

• Kaca spion pada tikungan jalan (convex mirror)


Convex mirror termasuk ke dalam contoh
cermin cembung karena convex mirror
memiliki bentuk permukaan yang melengkung
ke luar dan dapat menampilkan bayangan
Gambar: 3.8
Sumber: Kompas.com untuk area luas ke dalam satu buah cermin.
13

• Kaca Pembesar (Lup)


Lup termasuk cermin cembung karena
menggunakan lensa cembung sebagai
bagian dari alat optiknya.

Gambar: 3.9
Sumber: Fisikaonline.com

• Kacamata Hitam
Kacamata hitam termasuk contoh cermin
cembung karena permukaan kacamata
hitam cembung memantulkan sebagian
besar sinar matahari.
Gambar: 3.10
Sumber: fisikaonline.com
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya kesimpulannya adalah sebagai
berikut:
1) Cermin adalah permukaan bening/mengkilap yang dapat memantulkan
cahaya sehingga terbentuk bayangan. Terdapat tiga jenis cermin, yaitu
cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
2) Proses pembentukan bayangan pada cermin berbeda-beda sesuai dengan
sinar-sinar istimewa yang mengenai masing-masing jenis cermin letak benda
(di depan atau dibelakang cermin) serta tinggi benda.
3) Aplikasi/pemanfaatan cermin dalam kehidupan sehari-hari diantaranya
cermin datar biasa dipasang dirumah-rumah sebagai kaca rias, cermin
cekung digunakan sebagai piringan satelit, serta cermin cembung yang
digunakan sebagai kaca spion.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis berikan adalah
memanfaatkan sifat-sifat yang dimiliki oleh cermin (datar/cekung/cembung)
seefektif dan seefisien mungkin sehingga semakin banyak aplikasi dari adanya
cermin. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penulisan maupun kesalahan kata-kata yang ada
didalam makalah ini. Kami berharap para pembaca dapat memahami dan
mengerti semua pembahasan yang kami paparkan dalam makalah ini. Selain itu
kritik dan saran kami perlukan untuk membangun dalam pembuatan makalah
kami untuk kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nova Okiria, Ismunandar, & Indrapraja, D. K. (1967). Cermin. Angewandte


Chemie International Edition, 6(11), 951–952., Mi, 5–24.

Searz dan Zemensky. (2003). Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga

Zemensky Sears. (1991). Fisika Untuk Universitas 3 Optik Fisika Moderen.


Jakarta: Trimitra Mandiri

Halliday. David .1997. Fisika. Jilid 2. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga

Searz dan Zemensky. 2003. Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2. Jakarta
:Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai