Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

“PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA”

Disusun Oleh: Arniati Syarif


Xii ipa 2
Man 1 polewali mandar

Tahun Ajaran 2020/2021

KATA PENGANTAR
Ucapan rasa syukur dan puji tidak bosan-bosan selalu kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena setiap curahan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga kami mampu
merampungkan laporan percobaan dengan judul “Percobaan Pemantulan Dan Pembiasan
Cahaya”

Adapun penyusunan laporan percobaan ini adalah dengan maksud supaya dapat
mengetahui hubungan antara jarak fokus lensa cembung dan cekung dan jarak bayangan
yang terjadi untuk mencapai titik fokus nya.

Lewat pencatatan percobaan ini, beragam tantangan telah penulis rasakan, oleh sebab
itu, selesainya laporan percobaan ini tentu saja bukan hanya sekedar kerja keras dari saya
semata. Tetapi karena bantuan dan dukungan yang diberikan oleh segenap pihak yang
terlibat.

Berkaitan dengan perihal ini, saya disertai keikhlasan hati menghaturkan ucapan
terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Bapak dan ibu guru mata pelajaran fisika.

Saya sekaligus pula menghaturkan terima kasih bagi segenap orang yang tak bisa
kami sebutkan satu-persatu, yang sudah mendukung untuk merampungkan laporan percobaan
ini.

Terkait membuat laporan percobaan ini, penulis benar benar menyadari ditemukan
banyak keterbatasan yang ada pada laporan ini. Dengan sebab itu, saya sungguh-sungguh
meminta saran beserta kritik yang membangun dari segenap pihak supaya laporan percobaan
ini tambah baik lagi dan dapat berguna bagi khalayak umum.

Mungkin hanya sekian pengantar ini kami buat, besar harapan bahwa laporan kami ini
dapat di terima, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

luyo, April 2020

Kokobop

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif bagi kehidupan manusia,
berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan berbagai fungsi organ
atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh manusia, seperti pada alat optic.

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda
optik, seperti: cermin, lensa, serat optik atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah
dengan memanfaatkan prinsip pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya
adalah peristiwa pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor.

Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya
melalui bidang batas antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya.
Peristiwa pembiasan cahaya tidak hanya terjadi pada lensa konvergen atau lensa divergen
saja, tetapi bisa terjadi pada kedua lensa yang digabungkan, sehingga bayangan yang di
bentuk pada lensa pertama akan menjadi benda untuk lensa kedua.

Permukaan-permukaan yang memantulkan tidak harus datar. Cermin lengkung yang


umum berbentuk sferis, yang berarti cermintersebut akan membentuk sabagian dari bola.
Cermin sferis disebut cembung jika pemantulan terjadi pada permukaan luar bentuk sferis
sehingga pusat permukaan cermin menggembung ke luar menuju orang yang melihat. Cermin
dikatakan cekung jika permukaan pemantulnya ada pada permukaan dalam bola sehingga
pusat cermin melengkung menjauhi orang yang melihat. Cermin cekung digunakan untuk
bercukur atau cermin rias dan cermin cembung kadang-kadang digunakan pada kaca spion
mobil dan cermin untuk di toko-toko buat mengawasi pencuri, karena cermin ini
memperlihatkan medan pandang yang luas.

Adanya biasan cahaya bayangan bisa terlihat atau nampak. Untuk mengetahui
penentuan fokus lensa baik pada lensa cembung (+) maupun lensa cekung (-). Penentuan
jarak fokus lensa cembung dengan menentukan terlebih dahulu letak fokus lensa, kemudian
meletakkan benda dengan jarak tertentu dengan fokus lensa dan mengamati pula bayangan
yang terbentuk. Pada lensa cekung dengan menyusun alat-alat pada landasan optis kemudian
mengamati dan mencatat bayangan yang terbentuk dengan jelas. Untuk melihat bagaimana
cermin cembung membentuk bayangan, pertama sebuah benda yang sangat jauh dari cermin
cekung. Untuk benda-benda yang jauh, berkas cahaya dari setiap titik benda yang mencapai
cermin akan nyaris paralel. Pada percobaan ini, akan melihat bagaimana jarak fokus lensa
pada cermin cembung dan cermin cekung.
Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya dengan bentuk permukaannnya
merupakan garis sferis. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua permukaan disebut
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Lensa dibedakan
menjadi dua macam, lensa tebal dan lensa tipis.
Lensa dipelajari karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Lensa dapat
membantu kita beraktifitas maupun dengan pekerjaan yang terutama berhubunngan dengan
optik. Contoh sederhana dan mudah dari aplikasi lensa ialah pada kaca mata. Selain kaca
mata, alat optik lain yang tak luput dari penerapan lensa yaitu mikroskop, teropong, lup, dan
banyak lagi yang lain.
Pada percobaan menggunakan lensa kali ini, diantara benda dan layar ditempatkan
sebuah lensa cembung. Bila benda tersebut digeser-geserkan sepanjang garis pisah benda
dengan layar, maka akan terdapat dua kedudukan lensa yang memberikan bayangan yang
jelas pada layar. Bayangan yang satu diperbesar, sedangkan yang lain diperkecil. Pada lensa
cembung, layar digeser-geser sehingga didapatkan bayangan dari benda setelah melewati
lensa cembung. Bila kemudian ditempatkan sebuah lensa cekung diantara lensa cembung dan
layar, maka bayangan lensa cembung akan menjadi benda lagi bagi lensa cekung. Bayangan
oleh lensa cekung dapat ditangkap lagi pada layar dengan menggeser-geser keduduka layar
tersebut.

Saat ini masih banyak permasalahan yang menyangkut mengenai pembiasan cahaya
seperti dalam hal pembentukan bayangan . terutama pembentukan bayangan dalam
pembiasan lensa gabungan, karena pembiasan pada lensa gabungan ini tidak hanya
menggunakan satu lensa saja, melainkan dua atau lebih dari itu, selain itu pembentukan
bayangan yang terjadi berbeda-bada sifatnya, tergantung posisi benda terletak di titik mana,
hal tersebut yang membuat bingung untuk menentukan sifat bayangan yang terjadi

 Oleh sebab itu praktikum pembiasan cahaya pada lensa gabungan ini di lakukan untuk
memahami lebih lanjut mengenai sifat bayangan yang dibentuk maupun dalam penentuan
titik fokusnya.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuktikan hukum tentang pembiasan cahaya?


2. Bagaimana menentukan jarak fokus lensa cembung dengan cara meletakkan benda di
jauh tak hingga?
3. Bagaimana menentukan jarak fokus lensa cembung melalui pengukuran jarak benda
dan jarak bayangan?
4. Bagaimana menentukan jarak fokus lensa cekung melalui pengukuran jarak benda dan
jarak bayangan?

LANDASAN TEORI

Optik adalah cabang fisika yang menggambarkankan perilak dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi.
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit
satu diantaranya lengkung sehinggan terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa.
Garis hubung antara pusat lengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan
yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan
kedua akan membuat bayangan akhir (Sarojo, 2011).

Terdapat dus jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung
(lensa positif) sinar dapat mengumpul atau kovergen. Pada lensa cekung (lensa negatif) sinar
dapat menyebar atau divergen. Pada lensa terdapat sinar-sinar istimewa. Tentunya, sinar-sinar
istimewa pada lensa cembung berbeda dengan lensa cekung (Purwoko, 2007).

Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan berupa suatu busur
lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu busur lingkaran tentu
saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki radius kelengkungan (R) (Zemansky,
1994).
Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius kelengkungan yang
besarnya tak terhingga, lensa juga memiliki pusat kelengkungan dan titik fokus. Pusat optik
adalah  titik dimana lensa dimana berkas sinar yang melalui titik akan diteruskan tanpa
dibiaskan, fokus utama (F) adalah dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan.  Jarak
fokus pada lensa merupakan jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa (Sutrisno, 1979).

Hukum pemantulan berlaku untuk setiap berkas pada titik jatuhnya pada cermin.
Sebagaimana bisa dilihat, berkas-berkas tersebut tidak seluruhnya membentuk satu titik.
Untuk membentuk bayangan yang tajam, berkas-berkas itu harus datang ke satu titik. Dengan
demikian cermin sferis tidak akan membentuk bayangan setajam cermin datar. Bagaimana
pun, jika cermin tersebut kecil dibandingkan dengan radius lengkungannya, sehingga berkas
yang terpantul hanya membentuk sudut kecil pada saat terpantul, maka berkas-berkas tersebut
akan saling menyilang pada titik yang hampir sama atau focus (F). Cara lain untuk
mendefinisikan titik fokus adalah dengan mengatakan bahwa titik ini merupakan titik
bayangan dari suatu benda yang jauh takhingga sepanjang sumbu utama (Giancoli, 1999).

Gambar bayangan lensa cembung


Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
2.   Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah berasal
dari titik itu juga.
Gambar bayangan Lensa Cekung
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik itu juga.

Pembiasan adalah gejala arah pembelokan arah rambatan cahaya ketika cahayab melewati
batas 2 medium yang berbeda indek biasannya.

Tujuan Praktikum

1. Menentukan jarak fokus lensa cembung dengan cara meletakkan benda di jauh tak
hingga
2. Menentukan jarak fokus lensa cembung melalui pengukuran jarak benda dan jarak
bayangan
3. Menentukan jarak fokus lensa cekung melalui pengukuran jarak benda dan jarak
bayangan

Hipotesis Percobaan

1. Semakin besar jarak benda ke lensa , maka semakin kecil jarak lensa ke bayangannya
pada lensa cembung.
2. Semakin besar jarak benda ke lensa , maka semakin kecil jarak lensa ke bayangannya
pada lensa cekung

Manfaat

Adapun manfaat praktikum menentukan fokus lensa ini dalam kehidupan sehari-hari yakni
dalam pembuatan alat optik. Alat optik yang sering digunakan disekitar seperti kaca mata,
mikroskop, lup, maupun teropong merupakan aplikasi dari penerapan lensa. Tanpa adanya
komponen lensa, alat-alat optic tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana semestinya.

Pembahasan

1. Bandingkanlah hasil LT.04 dan 05 ! bahaslah sejauh mana kesesuaiannya !


2. Cermatilah hasil TL.06 ! bahaslah sejauhmana besar ralat relatifnya !
3. Bahaslah sumber-sumber kesalahan penggukuran yang mungkin terjadi selama
percobaan !

A. ALAT ATAU BAHAN


- LAMPU
- PENGGARIS
- LENSA LENGKUNG
- LAYAR ATAU KACA HITAM
- TRIPOT LENSA
- PENYAMBUNGGAN RELL
- MEJA
- KABEL
- SETOP KONTAK
- LISTRIK
- ALAT TULIS
- BUKU

BAB II
PRINSIP ATAU LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Pengukuran

 Lensa cembung
1. Meletakkan layar, lensa cembung, dan lampu secara berurutan
2. Mengatur jarak benda (tanpa menggunakan bantuan layar)
3. Mengamati bayangan yang dihasilkan, dan mengukur jarak bayangan yang
dihasilkan
4. Mencatat hasil pengamatan
5. Mengukur titik fokus pada masing-masing kegiatan

 Lensa cembung dan cekung (gabungan)


1. Persiapkan semua alat yang dibutuhkan
2. Susun rangkaian alat dan bahan sesuai instruksi
3. Hidupkan lampu
4. Tentukan jarak antara benda ke lensa cembung (L1)
5. Geser-geser lensa cekung (L2) dan layar untuk mendapatkan bayangan pada layar
6. Ukur jarak lensa L1 ke L2
7. Ukur jarak lensa L2 ke layar
8. Hasil dan pembahasan

ANALISIS DATA

 Lensa cembung
Tp 04 berdasarkan data yang telah di catat, hitung jarak fokus rata-rata, ralat
mutlak dan ralat relatifnya ! sajikan sesuai dengan teori
Tp 05 berdasarkan dari data yang telah di catat, hitung jarak fokus rata-rata,
ralat mutlak dan ralat relatifnya ! sajikan sesuai dengan teori
 Lensa cekung
Tp 06 berdasarkan dari data yang telah di catat, hitung jarak fokus rata-rata,
ralat mutlak dan ralat relatifnya ! sajikan sesuai dengan teori

 Lensa cembung
Pada percobaan ini kami memposisikan lampu pada angka 0 dan layar pada angka
100 (satuan cm), maka kami peroleh data sebagai berikut:

Jarak lampu – lensa Jarak lensa – layar (bayangan)


88 11
73 12
52 13
36 14

 Lensa cembung dan cekung (gabungan)

Percobaan Jarak lampu - Jarak cembung Jarak cekung - Jarak lampu -


cembung - cekung layar layar
1 85 5 10 100
2 64 6 10 80
3 43 6 11 60
4 21 15 4 40

A. Analisa Percobaan
1. Jarak benda 88cm dan jarak bayangan 11cm
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
f 88 11
1 1 8
= +
f 88 88
9f = 88
88
f = = 9,78cm
9

2. Jarak benda 73cm dan jarak bayangan 12 cm


1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
f 73 12
1 12 73
= +
f 876 876
85f = 876
876
f = = 10,30cm
85
3. Jarak benda 52cm dan jarak bayangan 13 cm
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
f 52 13
1 1 4
= +
f 52 52
5f = 52
52
f = = 10,40cm
5
4. Jarak benda 36cm dan jarak bayangan 14 cm
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
f 36 14
1 14 36
= +
f 504 504
50f = 504
504
f = = 10,08cm
50

Pembahasan

Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
pinggirnya.Lensa cekung memiliki 3 macam bentuk yaitu lensa bikonkaf (cekung rangkap),
lensa plankonfaf (cekung datar) dan lensa konvekskonkaf (cekung cembung). Lensa cekung
disebut juga lensa negatif.Lensa cekung memiliki sifat dapat menyebarkan cahaya (divergen).
Apabila seberkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa cekung, maka
berkas cahaya tersebut akan dibiaskan menyebar seolah-olah berasal dari satu titik.
Dalam lensa cekung, ada tiga sinar istimewa, yaitu :
 Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah datangnya dari titik
fokus (F)
 Sinar dating menuju focus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
 Sinar yang menuju titik pusat kelengkungan (P) diteruskan.
Lensa cembung adalah lensa yang memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada
bagian tepinya.Lensa cembung terdir atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung
rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) dan lensa konkafkonveks (cembung cekung).

Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung memiliki sifat dapat
mengumpulkan cahaya/konvergen.Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai
permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satutitik.Lensa
cembung memiliki tiga sinar istimewa, yaitu :
 Sina sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik focus F.
 Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama
 Sinar melalui pusat optic tidak dibiaskan.

Percobaan kali ini yaitu menentukan fokus lensa pada lensa cembung dan lensa cekung.
Pada percobaan ini dilakukan beda perlakuan mengenai jarak benda terhadap lensa. Dengan
perlakuan tersebut maka akan didapatkan hasil bayangan yang berbeda pada tiap perlakuan.
Pada percobaan menggunakan lensa cembung, saat benda diletakkan antara F dengan lensa
hasil bayangan yang terbentuk ialah nyata, terbalik, diperkecil. Saat benda pada jarak antara
T, hasil bayangan yang terbentuk menjadi nyata, terbalik, diperbesar. Begitupun hasil yang
diperoleh pada saat jarak benda dibuat 2 kali F. Namun, saat posisi benda diletakkan lebih
jauh dari 2 kali F, hasil bayangan yang terbentuk menjadi maya,terbalik,diperbesar, karena
hasil bayangannya tidak terlihat pada layar.

Pada pecobaan menggunakan lensa cekung, perlakuan yang dilakukan ialah dengan
merubah posisi layar pada landasan statis. Semakin jauh jarak antara lensa cembung dan
layar, jarak fokus lensa semakin kecil. Hasil ini sebanding dengan semakin jauhnya jarak
antara lensa cekung dan layar. Hasil bayangan yang diperoleh pada percobaan tersebut yaitu
nyata, terbalik dan diperbesar. Sehingga diperoleh bahwa nilai jarak antara lensa cembung
dan layar sejajar dengan nilai jarak lensa cekung terhadap layar. Namun, nilai tersebut
berkebalikan dengan nilai fokus lensa cekung yang semakin kecil. Bahkan jika nilai jarak
lensa dan layar semakin kecil dan diperkecil lagi, jarak fokus lensa dapat tak terhingga.
Sehingga hasil bayangan yang diperoleh pun tidak dapat diketahui dan menjadi maya.

Dari data dan juga analisis di atas jika di hubungkan dengan teori, terdapat ketidak
sesuaian pada beberapa hasil diantaranya adalah harga fokus yang dihasilkan pada percobaan
lensa positif dengan manipulasi jarak benda terhadap lensa yang seharusnya sama ternyata
melalui perhitungan diperoleh harga fokus yang berbeda-beda. Selain itu harga fokus dari
rata-rata perhituganpun nilainya cukup jauh jika dibandingkan dengan ketetapan fokus yang
sudah tertera pada lensa.

Setelah kami lakukan perhitungan berulang kali ternyata hasil yang didapat tetap sama,
kami menyimpulkan bahwa ketidak sesuaian hasil percobaan ini dimungkinkan karena dari
dari percobaan lensa positif fokus hitung lebih besar dari fokus yang tertera pada lensa
sehingga dapat mempengaruhi hasil dari percobaan menggunakan lensa negatif dengan
bantuan lensa positif untuk menangkap atau lebih tepatnya menfokuskan bayangan.
BAB III

KESIMPULAN &SARAN

Kesimpulan

 Lensa adalah salah satu sistem optik berupa medium yang dibatasi oleh dua atau lebih
permukaan bias yang memiliki sumbu utama bersama
 Dan secara garis besar, lensa terbagi menjadi dua, lensa cembung (positif) dan lensa
cekung (negatif)
1 1 1
 Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan titik fokus adalah f = s + '
s
 Bayangan yang terbentuk dari lensa positif bersifat nyata, tegak, diperbesar
Sedangkan pada lensa negatif bersifat maya, terbalik, diperkecil
 Pada lensa cembung semakin jauh jarak benda semakin dekat jarak bayangan, maka
fokus semakin besar
 Pada lensa cekung semakin jauh jarak benda semakin dekat jarak bayangan, dan titik
fokus semakin rendah
 Dalampraktikumlensacembunginijikabenda yang beradajauhdarilensa,
akanterbentukbayangannyata, diperkecil, terbalik, di sisi lain daribenda.
Sedangkanuntukbenda yang beradapadajarak yang
cdukupdekatdenganlensatetapimasih di luarjaraktitikapilensa,
akanterbentukbayangannyata, diperbesar, terbalik, juga di sisi lain daribenda. Dan
padabenda yang beradakurangdarititikapilensa, akanterbentukbayanganmaya yang
diperbesar, samategakpadasisi yang samadaribendanya. Ini berarti bahwa semakin
dekat benda (lilin), maka semakin besar bentuk bayangan yang dihasilkan pada layar
penangkap bayangan
 Kesimpulan dari praktik atau percobaan ini berhubungan antara jarak benda, jarak
bayangan, dan jarak titik lampu. Semakin jauh jarak benda, maka jarak bayangan
semakin dekat terhadap lensa.
 Dalam menggunakan fokus 50 maupun fokus 100, dari percobaan pertama sampai
terakhir (1/S + 1/S) menghasilkan nilai yang relatif sama besar walaupun dengan jarak
yg berbeda. Berarti, besar 1/f tidak di tentukan oleh jarak benda maupun bayangan
Saran

Diharapkan keseriusannya dalam melakukan percobaan agar tidah terjadi ke salahan pada
saat melakukan percobaan atu praktiknya.

Sebaiknya pada saat praktikum praktikan harus memahami dan mengusai materi yang
akan diujikan serta langkah kerja yang akan dilakukan, sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pengamatan atau praktikum.

Perlu kerja sama yang baik antara peraktikan dengan guru pembimbing agar memperoleh
hasil yang maksimal pada percobaan atau praktik yang di lakukan oleh praktikan.

Dalam percobaan ini, sebaiknya pengukuran jarak antara sumber cahaya (benda) ke lensa
dengan jarak antara lensa ke bayangan diukur dengan tepat dan teliti. Selain itu, penetapan
titik fokus benda di layar harus tepat dengan memperhatikan gambar bayangan (yang
membentuk sama persis dengan benda). Perlakuan ini jelas menentukan penetapan jarak
antara lensa ke bayangan sehingga akan mempengaruhi juga pada perhitungan fokus lensa
cekung mapun lensa cembung.

DAFTAR PUSTAKA
http://rahdy-blogger.blogspot.com/2012/06/jarak-bayangan.html

http://mafia.mafiaol.com/2012/12/hubungan-titik-fokus-jarak-benda-dan.html

http://asepgart,wprdpress.com/2012/11/19/petunjuk-praktikum-fisika.html

Pramono, Hadi. 2011. PanduanPraktikumFisikaDasar 2. Cirebon : PUSLAB IAIN SNJ


Cirebon

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika.Jakarta :Erlangga

http://aqudanfisika.blogspot.com/2011/05/27/pengertian-lensa-cembung-lensa-adalah.html

http://aboutdewiandherfriends.blogspot.com/2010/08/lensa-cembung.html/2011/05/27
http://www.scribd.com/doc/34140966/lensa-cembung/2011/05/27
http://rizkyagung.com/info/definisi-lensa-cembung/2011/05/27
Giancoli. 1999. FISIKA Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Purwoko.2007. Fisika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sarojo,G. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta: Salemba Teknika.
Soedojo,P. 1992. Azas-Azas Fisika Jilid Tiga Optika. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang dan Optik. Bandung: ITB.
TIM Gelombang Optik. 2015. Modul Praktikum Gelombang Optik. Surabaya: Universitas
Press.
Zemansky,S. 1994. Fisika Untuk Universitas Mekanika Panas,Bunyi. Jakarta: Binacipta.

Anda mungkin juga menyukai