Anda di halaman 1dari 33

CERMIN DAN

LENSA
KELOMPOK VIII

Muh Farhan Has Dinda Ayu Lestari Putri S Marhum


(A24121080) (A24121020) (A24121017)

Asisten : Akbar Birrkahfi


(A2412016)
TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
1. Memahami persamaan Snellius tentang pemantulan dan
pembiasan.
2. Memahami dan mengamati sifat pemantulan dan pembiasan
pada bidang bola (sferis).

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Menggambarkan jalannya sinar-sinar pada cermin dan lensa
2. Pemantulan cermin cekung (sferis)
3. Menentukan jarak titik api cermin dan lensa.
4. Menentukan perbesaran bayangan.
5. Menjelaskan sifat–sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung dan lensa.
ALAT DAN BAHAN
1) Sumber cahaya (laser)
2) Cermin cekung dan cembung
3) Lensa cekung dan cembung
4) Bangku optik
5) Pemegang lensa
6) Obyek berbentuk panah
7) Layar
DASAR TEORI
Perbedaan dari pembiasan dan pemantulan adalah pemantulan cahaya yaitu suatu peristiwa cahaya
yang datang dengan besar sudut sinar datang tertentu, mengenai suatu benda cahaya di pantulkan
lagi dengan sudut sinar pantul sebesar sudut sinar datang (jika pemantulan sempurna). Sedangkan
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan rambat arah cahaya saat melewati bidang
batas dua medium bening yg berbeda indeks biasnya atau tergantung dari kerapatannya, sehingga
cahaya diteruskan/dibiaskan menembus medium kedua. Singkatnya, cahaya pembiasan di teruskan
sedangkan pemantulan cahaya-cahaya hanya memantul.
• Cermin
Cermin lengkung ada dua jenis yaitu cermin cembung dan cermin cekung. Cermin
cembung mempunyai titik fokus (titik api) negatif , dimana sebuah sinar yang sejajar
menjadi tersebar (divergen), dengan sinar tersebar dari sebuah titik perpotongan "di
belakang" cermin. Ada tiga sinar istimewa pada cermin cekung. Tiga sinar istimewa ini
berguna untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung.

Cermin cembung mempunyai titik fokus (titik api) positif, dimana seberkas cahaya
sejajar menjadi seberkas cahaya yang konvergen, yang sinarnya berpotongan dalam fokus
(titik imaginer) cermin. Ada tiga sinar istimewa pada cermin cembung. Tiga sinar
istimewa ini berguna untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin cembung.
2. Lensa
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu
diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung
antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat
bayangan akhir. Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal. daripada bagian tepinya.
Lensa ini bersifat mengumpulkan sinar sehingga disebut juga lensa konvergen, seperti yang tampak
pada. Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya.
Karena lensa ini bersifat memencarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen.
PROSEDUR KERJA
Perlakuan 1:
1. Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda dan cermin cekung dan benda.
2. Meletakkan layar di samping bangku optik pada posisi di antara cermin cekung dan benda.
3. Menghadapkan layar ke arah cermin cekung dan geserlah/atur sedemikian rupa sehingga tampak
bayangan pada layar.
4. Mengukur jarak antara cermin cekung denga benda, sebagai jarak benda. Mengukur jarak antara cermin
cekung dengan layar, sebagai jarak bayangan.
5. Mengukur tinggi benda dan bayangannya.
6. Mengulangi langkah 2–5 sampai 5 (lima) kali.
7. Menghitung titik api cermin cekung dengan rumus.
8. Membuat grafik antara 1/S dan 1/S’ dari data yang diperoleh.
9. Menghitung jarak titik api cermin cekung berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan rumus.
Perlakuan 2:
1. Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda lensa positif dan layar di atas bangku optik.
2. Mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga diperoleh bayangan yang jelas.
3. Meletakkan cermin cembung di antara lensa (+) dengan layar. Pada keadaan ini ukur jarak antara layar dengan cermin
cembung sebagai jarak benda.
4. Memindahkan layak ke samping bangku optik menghadap cermin cembung.
5. Mengatur posisi layar sedemikian, sehingga diperoleh bayangan yang jelas. Pada kedudukan ini ukur jarak bayangan.
6. Mengukur tinggi benda dengan bayangannya.
7. Mengulangi langkah 2-5 sampai 5 (lima) kali.
8. Menghitung jarak titip api cermin cembung dengan rumus.
9. Membuat grafik angara 1/S dan 1/S’ dari data yang diperoleh.
10. Menghitung jarak titik api cermin cembung berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus.
11. Menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta sifat-sifat
bayangan.
Perlakuan 3:
1. Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda, lensa positif dari layar di atas bangku optik.
2. Mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga diperoleh bayangan yang jelas.
3. Mengukur jarak antara benda dengan lensa (+) sebagai jarak benda.
4. Mengukur jarak antara benda dengan lensa (+) sebagai jarak bayangan.
5. Mengukur tinggi benda dan tinggi bayangannya.
6. Mengulangi langkah 2 – 3 sampai 5 (lima) kali.
7. Menghitung jarak titik api lensa cembung dengan rumus.
8. Membuat grafik antara 1/S dan 1/S’ dari data yang diperoleh.
9. Menghitung arak titik api lensa cembung berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan rumus.
Perlakuan 4:
1. Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda, lensa positif dan layar di atas bangku optik.
2. Mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga diperoleh bayangan yang jelas.
3. Meletakkan lensa negatif diantara lensa (+) dengan layar. Pada posisi ini jarak antara layar dengan lensa (-) sebagai jarak benda.
4. Menggeser layar sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada layar.
5. Mengukur jarak antara layar dengan lensa (-) sebagai jarak bayangan.
6. Mengukur tinggi benda dengan bayangannya.
7. Mengulangi langkah 2 – 6 sampai 5 (lima) kali. Hitung jarak
titik api lensa (-) dengan rumus.
8. Membuat grafik antara 1/S dan 1/S’ dari data yang diperoleh.
9. Menghitung jarak titik api lensa negatif berdasarkan dari grafik
tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus.
10. Menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta sifat-sifat
bayangan.
HASIL PENGAMATAN
• Cermin Cekung
2. Cermin Cembung
3. Lensa Cembung

4. Lensa Cekung
ANALISA DATA
• Gambar Grafik

1.1 Cermin Cekung


1.2. Cermin Cembung
1.3. Lensa Cembung
1.4. Lensa Cembung
2. Perhitungan Umum
2.1. Menghitung fokus
2.2 Menghitung perbesaran bayangan
3. Perhitungan Ralat
3.1 Ralat terhadap jarak fokus
3.2. Ralat terhadap perbesaran
bayangan
PEMBAHASAN
Pembiasan cahaya merupakan peristiwa pembelokan rambat arah cahaya saat melewati bidang batas dua
medium bening yg berbeda indeks biasnya atau tergantung dari kerapatannya, sehingga cahaya
diteruskan/dibiaskan menembus medium kedua. Sedangkan pemantulan adalah perubahan arah rambat
cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antar muka dua medium. Perbedaan dari
pembiasan dan pemantulan adalah pemantulan cahaya yaitu suatu peristiwa cahaya yang datang dengan
besar sudut sinar datang tertentu, mengenai suatu benda cahaya di pantulkan lagi dengan sudut sinar pantul
sebesar sudut sinar datang (jika pemantulan sempurna). Singkatnya, cahaya pembiasan di teruskan
sedangkan pemantulan cahaya-cahaya hanya memantul.
Tujuan percobaan ini yaitu, Memahami persamaan Snellius tentang pemantulan dan pembiasan,
Memahami dan mengamati sifat pemantulan dan pembiasan pada bidang bola (sferis), Menggambarkan
jalannya sinar- sinar pada cermin dan lensa, Pemantulan cermin cekung (sferis), Menentukan jarak titik api
cermin dan lensa, Menentukan perbesaran bayangan, Menjelaskan sifat–sifat bayangan yang terbentuk
pada cermin cekung dan lensa.
Alat dan bahan yang digunakan pada percoaan ini adalah Sumber cahaya berfungsi sebagai pemancar cahaya atau objek,
Cermin cembung dan cekung berfungsi sebagai objek atau meemantulan cahaya, Lensa cembung dan cekung berfungsi sebagai
objek atau memantulkan cahaya, Bangku optik berfungsi sebagai penyangga objek, rel berfungsi sebagai tempat berdirinya
objek yang akan diamati, Objek berbentuk panah
berfungsi sebagai objek utama yang digunakan dalam percobaan ini, dan Layar berfungsi sebagai tempat memantulnya cahaya.
Prosedur kerja pada percobaan cermin dan lensa yaitu, Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda dan cermin cekung
dan benda. Meletakkan layar di samping bangku optik pada posisi di antara cermin cekung dan benda. Menghadapkan layar ke
arah cermin cekung dan menggeser/mengatur sedemikian rupa sehingga tampak bayangan pada layar. Mengukur jarak antara
cermin cekung denga benda, sebagai jarak benda. Mengukur jarak antara cermin cekung dengan layar, sebagai jarak bayangan.
Mengukur tinggi benda dan bayangannya. Mengulangi langkah 2 – 6 sampai 5 (lima) kali. Menghitung titik api cermin cekung
dengan rumus. Membuat grafik antara 1/S dan 1/S’ dari data yang diperoleh. Menghitung jarak titik api cermin cekung
berdasarkan dari grafik tersebut.
Membandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan rumus. Mengulangi langkah-langkah tersebut dengan mengganti
objek yang akan di amati pada setiap perlakuan.
Kesalahan-kesalaha yang terjadi dalm praktikum yaitu: Ketidak telitian praktikan dalam
mengunakan dan mengamati alat yang digunakan dalam percobaan. Alat dan bahan yang
kurang berfungsi dengan baik sehingga mungkin terjadi kesalahan dalam pengambilan data.
Kesalahan praktikan karena kurang teliti dalam melakukan perhitungan sehingga
memungkinkan terjadi kesalahan kesalahan yang terdapat dalam perhitungan.
Saran agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan praktikum dan pengambilan data,
sebaiknya untuk kedepanya praktikan lebih teliti lagi dalam menggunakan dan mengamati
alat yang digunakan dalam percobaan yang dilakukan.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Cermin cembung
mempunyai titik fokus negatif, dimana sebuah sinar yang sejajar menjadi tersebar (divergen), dengan
sinar tersebar dari sebuah titik perpotongan "di belakang" cermin. Sedangkan Cermin cembung
mempunyai titik fokus positif, dimana seberkas cahaya sejajar menjadi seberkas cahaya yang
konvergen, yang sinarnya berpotongan dalam fokus (titik imaginer) cermin. Adapun Lensa yang
digunakan yaitu Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar sehingga disebut juga lensa
konvergen.Sedangkan lensa cekung memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya.
Karena lensa ini bersifat memencarkan sinar, maka dinamakan lensa divergen.
Hukum yang berlaku pada percobaan ini, yaitu hokum snellius. Hukum ini menyatakan bahwa
cahaya datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal (udara ke air). sebaliknya, jika cahaya datang dari medium yang lebih
rapat menuju medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal (kaca ke air).
Kesalahan-kesalaha yang terjadi dalam praktikum yaitu:
1. Ketidak telitian praktikan dalam mengunakan dan mengamati
alat yang digunakan dalam percobaan
2. Alat dan bahan yang kurang berfungsi dengan baik sehingga mungkin terjadi
kesalahan dalam pengambilan data.
3. Kesalahan praktikan karena kurang teliti dalam melakukan perhitungan sehingga
memungkinkan terjadi kesalahan kesalahan yang terdapat dalam perhitungan

Anda mungkin juga menyukai