Anda di halaman 1dari 22

Laporan Lengkap

PERCOBAAN III
CERMIN DAN LENSA

NAMA : LYDIA ASTIKA SAKARIA


NIM : A 241 18 049
KELAS : A
KELOMPOK: IV (EMPAT)
ASISTEN : RISKY MBAYOWO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.1. Tujuan Pembelajaran Umum
 Memahami persamaan Snellius tentang pemantulan dan
pembiasan
 Memahami dan sifat pemantulan dan pembiasaan pada bidang
bola.
1.2. Tujuan Pembelajaran Khusus
 Menggambarkan jalannya sinar-sinar pada cermin dan lensa.
 Pemantulan cermin cekung (sferis).
 Menentukan jarak titik api cermin dan lensa.
 Menentukan perbesaran bayangan
 Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin
cekung dan lensa.

II. ALAT DAN BAHAN


2.1. Bangku optik
2.2. Cermin cekung dan cembung
2.3. Lensa cembung dan cekung
2.4. Obyek berbentuk panah
2.5. Pemegang lensa
2.6. Layar
2.7. Lampu
2.8. Mistar
2.9. Kabel penghubung
III. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini yaitu:
3.1. Cermin Cekung
 Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda dan cermin
cekung dan benda.
 Meletakkan layar disamping bangku optik pada posisi di antara
cermin cekung dan benda.
 Menghadapkan layar kearah cermin cekung dan
menggeser/mengatur sedemikian rupa sehingga tampak
bayangan pada layar.
 Mengukur jarak antara cermin cekung dengan benda, sebagai
jarak benda.
 Mengukur jarak antar cermin cekung dengan layar, sebagai
jarak bayangan.
 Mengukur tinggi benda dan bayangannya.
 Mengulangi langkah 2-5.
 Menghitung jarak titik api cermin cekung berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh.
 Membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh.

3.2. Lensa Cembung dan Cermin Cekung


 Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda lensa positif,
dan cermin cekung.
 Mengatur layar atau lensa(+) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas.
 Meletakkan cermin cekung di antara (+) dengan layar. Pada
keadaan ini ukur jarak antara layar dengan cermin cekung
sebagai jarak benda.
 Memindahkan layar kesamping bangku optik menghadap
cermin cembung.
 Mengatur layar kesedemikian, sehingga diperoleh bayangan
yang jelas. Pada kedudukan ini ukur jarak bayangan.
 Mengukur tinggi benda dengan bayangannya.
 Mengulangi 2-5.
 Menghitung jarak titik api cermin cekung berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus.
 Menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta sifat-sifat
bayangan.
 Membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh.

3.3. Lensa Cembung


 Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda, lensa positif
dan layar diatas bangku optik.
 Mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas.
 Mengkur jarak antara benda dengan lensa (+) sebagai jarak
benda.
 Mengukur jarak antara benda dengan lensa (+) sebagai jarak
bayangan.
 Mengukur tinggi benda dan tinggi bayangannya.
 Mengulangi langka 2-3.
 Menghitung jarak titik api lensa cembung berdasarkan grafik
tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus.
 Membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh.
3.4. Lensa Cembung dan Lensa Cekung
 Meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda, lensa positif,
lensa negative dan layar diatas bangku optik.
 Mengatur layar atau lensa (−) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas.
 Mengukur lensa negative di antara lensa posistif dengan layar.
Pada posisi ini jarak antara layar dengan lensa negatif sebagai
jarak benda.
 Menggeser layar sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada
layar.
 Mengukur jarak antara layar dengan lensa negatif sebagai jarak
bayangan.
 Mengukur tinggi benda dengan bayangannya.
 Mengulangi 2-5.
 Menghitung jarak titik api lensa negative berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus.
 Menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta sifat-sifat
bayangan.
 Membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh.
IV. DASAR TEORI

Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapat


memantulkan bayangan benda dengan sempurna. Terdapat tiga jenis cermin
yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung (Bahtiar,2010).
Cermin datar adalah cermin yang bentuk permukaannya datar
bayangan hasil pemantulan pada cermin datar adalah maya, sama tegak
dengan benda aslinya dan sama besar dengan benda aslinya. Cermin
cembung adalah cermin yang permukaannya cembung dan bersifat
mnyebarkan sinar. Cermin cembung hanya dapat membentuk bayangan
maya dari sebuah benda. Cermin cembung banyak dijumpai di spion
kendaraan dan cermin pengawas di toko swalayan. Cermin cembung
mempunyai sifat memperkecil bayangan benda. Oleh karena itu bayangan
yang tampak pada spion terlihat lebih gratis. Cermin cekung adalah cermin
yang permukaannya cekung dan bersifat mengumpulkan sinar. Cermin
cekung dapat membentuk bayangan nyata dari sebuah benda. Bayangan
nyata terbentuk kalau benda jauh dari cermin. Bayangan semu terbentuk
kalau benda dekat dari cermin. Bayangan semu biasanya lebih besar dari
bendanya. Bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap pada
layar. Bayangan semu adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap pada
layar. Cermin cekung banyak dijumpai pada lampu senter atau lampu sorot
mobil sebagai reflektor. Reflektor membuat sinar yang dikeluarkan lampu
senter dan lampu mobil menyebar, meskipun lampu mobil dan senter kecil.
(Suatarna, 2015).
Pada cermin cekung terdapat tiga sinar – sinar istimewa yaitu, Sinar
datang sejajar suatu sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus, sinar
datang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu utama, dan sinar
datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan melalui titik itu
juga.Pada cermin cembung terdapat tiga sinar – sinar istimewa yaitu, sinar
datang sejajar suatu sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus, sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbuh utama,
dan sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah
- olah berasal dari titik itu juga (Alonso,2002).
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan
bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali
pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan
kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh
permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan
kedua akan membuat bayangan akhir (Sarojo,2011).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada
lens cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar (divergen). Pada lensa
terdapat sinar-sinar istimewa. Tentunya, sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung berbeda dengan lensa cekung (Arkundato,2007).
Pada lensa cekung terdapat sinar – sinar istimewa yaitu, sinar datang
sejajar pada sumbuh utama dibiaskan melalui titik fokus, sinar datang
melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbuh utama, dan sinar datang melalui
titik pusat di teruskan tanpa membias.Pada lensa cembung terdapat sinar –
sinar istimewa yaitu, sinar datang sejajar sumbuh utama di biaskan seolah –
olah berasal dari titik fokus, sinar datang seolah – olah menuju ke titik fokus
di biaskan sejajar sumbuh utama, dan sinar datang melalui pusat diteruskan
tanpa membias (Saroo,2011).
Lensa dapat membentuk bayangan yang diperkecil atau
diperbesar.sehingga lensa banyak digunakan dalam alat-alat optik, seperti
kacamata, mikroskop, loop dan teropong. Kacamata digunakan untuk
membantu penglihatan bagi penderita miopi, hipermetropi, presbiopi dan
astigmatisme. Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang ukurannya
sangat kecil. Lup atau sering disebut dengan kaca pembesar digunakan
untuk mengambil gambar dengan menggunakan fokus lensa. Teropong
digunakan untuk melihat benda jauh agar tampak dekat (purwoko,2007).
BAB II

PEMBAHASAN

V. HASIL PENGAMATAN
5.1. Cermin Cekung

NO s (m) s’ (m) h (m) h’ (m) Sifat Bayangan


- Nyata
1. 3,5 x 10-1 2,8 x 10-1 1 x 10-2 8 x 10-3 - Tegak
- di perkecil
- Nyata
2. 3,8 x 10-1 3 x 10-1 1 x 10-2 2 x 10-3 - Tegak
- di perkecil
5.2. Lensa Cembung dan Cermin Cekung

NO s (m) s’ (m) h (m) h’ (m) Sifat Bayangan


- Nyata
1. 3,6 x 10-1 1,2 x 10-1 1 x 10-2 2,5 x 10-1 - Tegak
- di perbesar
- Nyata
2. 4 x 10-1 1,4 x 10-1 1 x 10-2 2,7 x 10-1 - Tegak
- di perbesar

5.3. Lensa Cembung

NO s (m) s’ (m) h (m) h’ (m) SifatBayangan


- Nyata
1. 3,8 x 10-1 2 x 10-1 1 x 10-2 1,4 x 10-1 - Tegak
- di perbesar
- Nyata
2. 4,1 x 10-1 2,4 x 10-1 1 x 10-2 1,3 x 10-1 - Tegak
- di perbesar

5.4. Lensa Cembung dan Lensa Cekung

NO s (m) s’ (m) h (m) h’ (m) SifatBayangan


- Nyata
1. 4,6x 10-1 1,7 x 10-1 1 x 10-2 1 x 10-2 - Tegak
- di perbesar
- Nyata
2. 4,6 x 10-1 1,2 x 10-1 1 x 10-2 1,3 x 10-2 - Tegak
- di perbesar
VI. ANALISIS DATA
6.1. Menghitung fokus

𝑠 𝑥 𝑠′
f= 𝑠+𝑠′

 Cermin Cekung :
𝑠 𝑥 𝑠′
 f= 𝑠+𝑠′
3,5 𝑥 10−1 𝑥 2,8 𝑥 10−1
= 3,5 𝑥 10−1 + 2,8 𝑥 10−1
0,098
= 0,63

= 1,6 x 10-1 m

𝑠 𝑥 𝑠′
 f= 𝑠+𝑠′
3,8 𝑥 10−1 𝑥 3 𝑥 10−1
= 3,8 𝑥 10−1 + 3 𝑥 10−1
0,114
= 0,68

= 1,7 x 10-1 m
 Cermin Cekung dan Lensa Cembung :
𝑠 𝑥 𝑠′
 f = 𝑠+𝑠′
3,6 𝑥 10−1 𝑥 1,2 𝑥 10−1
= 3,6 𝑥 10−1 + 1,2 𝑥 10−1
0,0432
= 0,48

= 9 x 10-2 m

𝑠 𝑥 𝑠′
 f = 𝑠+𝑠′
4 𝑥 10−1 𝑥 1,4 𝑥 10−1
= 4 𝑥 10−1 + 1,4 𝑥 10−1
0,056
= 0,54

= 1 x 10-1 m
 Lensa Cembung :
𝑠 𝑥 𝑠′
 f = 𝑠+𝑠′
3,8 𝑥 10−1 𝑥 2 𝑥 10−1
= 3,8 𝑥 10−1 + 2 𝑥 10−1
0,076
= 0,58

= 1,3 x 10-1 m

𝑠 𝑥 𝑠′
 f = 𝑠+𝑠′
4,1 𝑥 10−1 𝑥 2,4 𝑥 10−1
= 4,1 𝑥 10−1 + 2,4 𝑥 10−1
0,0984
= 0,65

= 1,5 x 10-1 m
 Lensa Cembung dan Lensa cekung :
𝑠 𝑥 𝑠′
 f= .
𝑠+𝑠′
4,6 𝑥 10−1 𝑥 1,7 𝑥 10−1
= 4,6 𝑥 10−1 + 1,7 𝑥 10−1
0,0782
= 0,63

= 1,2 x 10-1 m

𝑠 𝑥 𝑠′
 f = 𝑠+𝑠′
4,6 𝑥 10−1 𝑥 1,2 𝑥 10−1
= 4,6 𝑥 10−1 + 1,2 𝑥 10−1
0,0552
= 0,58

= 9,5 x 10-1 m

6.2. Menghitung Perbesaran Bayangan


 Cermin Cekung :
ℎ′
 M = |ℎ |
8𝑥10−3
= |1𝑥10−2|

= 0,8 kali
ℎ′
 M = |ℎ |
2𝑥10−2
= |1𝑥10−2|

= 2 kali
 Cermin Cekung dan Lensa Cembung :
ℎ′
 M = |ℎ |
2,5𝑥10−2
=| |
1𝑥10−2

= 2,5 kali
ℎ′
 M = |ℎ |
2,7𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |

= 2,7 kali

 Lensa cembung :
ℎ′
 M = |ℎ |
1,4𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |

= 1,4 kali
ℎ′
 M = |ℎ |
1,3𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |

= 1,3 kali
 Lensa cembung dan lensa cekung :
ℎ′
 M = |ℎ |
2,1𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |

= 2,1 kali
ℎ′
 M = |ℎ |
2,4𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |

= 2,4 kali
VII. PEMBAHASAN
Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapat
memantulkan bayangan benda dengan sangat sempurna. Cermin terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata (tidak lengkung). Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya,tegak dan sama
besar. Cermin cekung adalah cermin yang dapat memantulkan dan
memfokuskan cahaya yang datang. Sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung tergantung dari posisi bendanya. Cermin cembung adalah
cermin yang dapat memantulkan dan kemudian menyebarkan cahaya yang
datang.
Lensa adalah suatu benda transparan yang memiliki dua sisi
lengkungan berupa cembung ataupun cekung. Lensa berfungsi untuk
membiaskan atau meneruskan cahaya. Lensa terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung adalah lensa yang dapat
memfokuskan cahaya yang datang. Lensa cekung adalah lensa yang dapat
menyebarkan cahaya yang datang.
Bunyi hukum I Snellius : “Sinar datang, sinar bias, dan garis normal
terletak pada satu bidang datar, dan ketiganya saling berpotongan”.
Bunyi hukum II Snellius : “Sinar datang dari medium yang kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya, sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium
yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal”.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami persamaan
Snellius tentang pemantulan dan pembiasan, memahami sifat pemantulan
dan pembiasaan pada bidang bola, menggambarkan jalannya sinar-sinar
pada cermin dan lensa, menggambarkan pemantulan cermin cekung (sferis),
menentukan jarak titik api cermin dan lensa, menentukan perbesaran
bayangan, menjelaskan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin
cekung dan lensa.
Fungsi alat dan bahan dari percobaan ini adalah, cermin cembung,
cermin cekung, lensa cembung dan lensa cekung berfungsi sebagai media
atau objek perlakuan. Layar berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan
objek atau sebagai penampil hasil bayangan, mistar berfungsi untuk
mengukur jarak. Lampu berfungsi sebagai alat penerang. Pemegang lensa
(bangku optik) berfungsi sebagai tempat dudukan lensa. Kabel penghubung
berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik. Power supply berfungsi
sebagai sumber energi atau listrik objek berbentuk panah berfungsi untuk
menghasilkan atau membentuk bayangan benda.
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu, untuk cermin cekung pertama
– tama meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda dan cermin cekung
dengan benda, kemudian meletakkan layar disamping bangku optik pada
posisi di antara cermin cekung dan benda, menghadapkan layar kearah
cermin cekung dan menggeser/mengatur sedemikian rupa sehingga tampak
bayangan pada layar, setelah itu mengukur jarak antara cermin cekung
dengan benda, sebagai jarak benda, mengukur jarak antar cermin cekung
dengan layar, sebagai jarak bayangan, mengukur tinggi benda dan
bayangannya, mengulangi langkah meletakkan layar disamping bangku
optik pada posisi di antara cermin cekung dan benda sampai langkah
mengukur tinggi benda dan bayangannya, kemudian menghitung jarak titik
api cermin cekung berdasarkan dari grafik tersebut. Bandingkan hasil yang
diperoleh dan membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh. Untuk Lensa Cembung dan Cermin Cekung pertama – tama
meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda lensa positif, dan cermin
cekung, kemudian mengatur layar atau lensa(+) sedemikian sehingga
diperoleh bayangan yang jelas, meletakkan cermin cekung di antara (+)
dengan layar, pada keadaan ini ukur jarak antara layar dengan cermin
cekung sebagai jarak benda. Setelah itu memindahkan layar kesamping
bangku optik menghadap cermin cembung, mengatur layar kesedemikian,
sehingga diperoleh bayangan yang jelas. Pada kedudukan ini ukur jarak
bayangan, mengukur tinggi benda dengan bayangannya. Kemudian
mengulangi langkah mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga
diperoleh bayangan yang jelas sampai mengukur tinggi benda dengan
bayangannya. Setelah itu menghitung jarak titik api cermin cekung
berdasarkan dari grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus, menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta
sifat-sifat bayangan dan membuat grafik pembentukan bayangan dari data
yang diperoleh. Untuk Lensa Cembung pertama – tama meletakkan sumber
cahaya segaris dengan benda, lensa positif dan layar diatas bangku optik.
Kemudian mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas, setelah itu mengukur jarak antara benda dengan lensa
(+) sebagai jarak benda. mengukur jarak antara benda dengan lensa (+)
sebagai jarak bayangan. mengukur tinggi benda dan tinggi bayangannya.
Kemudian mengulangi langkah mengatur layar atau lensa (+) sedemikian
sehingga diperoleh bayangan yang jelas sampai mengukur jarak antara
benda dengan lensa (+) sebagai jarak benda. Setelah itu menghitung jarak
titik api lensa cembung berdasarkan grafik tersebut. Bandingkan hasil yang
diperoleh dengan menggunakan rumus dan membuat grafik pembentukan
bayangan dari data yang diperoleh. Untuk Lensa Cembung dan Lensa
Cekung pertama – tama meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda,
lensa positif, lensa negative dan layar diatas bangku optik, kemudian
mengatur layar atau lensa (−) sedemikian sehingga diperoleh bayangan
yang jelas. mengukur lensa negative di antara lensa posistif dengan layar.
Pada posisi ini jarak antara layar dengan lensa negatif sebagai jarak benda.
menggeser layar sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada layar.
mengukur jarak antara layar dengan lensa negatif sebagai jarak bayangan.
mengukur tinggi benda dengan bayangannya. Kemudian mengulangi
langkah mengatur layar atau lensa (−) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas sampai mengukur tinggi benda dengan bayangannya.
Setelaah itu menghitung jarak titik api lensa negative berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan
rumus, menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta sifat-sifat
bayangan, membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh.

Perbedaan cermin cembung dan cermin cekung. Cermin cembung


memiliki muka cermin berbentuk cembung keluar seperti setengah bola.
Cermin cembung berfungsi untuk memantulkan dan kemudian menyebarkan
cahaya yang datang. Titik fokus cermin cembung berada dibelakang cermin
sehingga bersifat maya dan negatif. Sedangkan cermin cekung memiliki
muka cermin berbentuk cekung kedalam seperti wajan penggorengan.
Cermin cekung berfungsi untuk memantulkan dan kemudian memfokuskan
cahaya yang datang. Titik fokus cermin cekung berada di depan cermin
sehingga bersifat real dan bernilai positif.

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, diperoleh jarak titik


fokus pada cermin cekung untuk perlakuan pertama sebesar 1,6 x10−1 m
dan perlakuan kedua sebesar 1,7 x10−1 m. Pada cermin cekung dan lensa
cembung untuk perlakuan pertama sebesar 9 x10−2 m dan perlakuan kedua
sebesar 1 x10−1 m. Pada lensa cembung untuk perlakuan pertama 1,3 x10−1
m dan untuk perlakuan kedua 1,5 x10−1m. Pada lensa cembung dan lensa
cekung untuk perlakuan pertama sebesar 1,2 x10−1 m dan untuk perlakuan
kedua sebesar 9,5 x10−2 m. Diperoleh pula perbesaran bayangan pada
cermin cekung untuk perlakuan pertama sebesar 0,8 kali dan perlakuan
kedua sebesar 0,2 kali. Pada cermin cekung dan lensa cembung untuk
perlakuan pertama sebesar 2,5 kali dan perlakuan kedua sebesar 2,7 kali.
Pada lensa cembung untuk perlakuan pertama 1,4 kali dan untuk perlakuan
kedua 1,3 kali. Pada lensa cembung dan lensa cekung untuk perlakuan
pertama sebesar 2,1 kali dan untuk perlakuan kedua sebesar 2,4 kali. Sifat
bayangan yang terbentuk dari percobaan ini untuk cermin cekung yaitu
nyata, tegak, dan diperkecil. Untuk cermin cekung dan lensa cembung yaitu
nyata, tegak, diperbesar. Untuk lensa cembung yaitu nyata, tegak,
diperkecil. Untuk lensa cembung dan lensa cekung yaitu nyata, tegak,
diperbesar. Adapun jalannya sinar pada hasil percobaan yang dilakukan
didapatkan lensa cembung yaitu sinar datang sejajar sumbu utama akan
dibiaskan melalui titik fokus, sinar datang melalui titik fokus dibiaskan
sejajar sumbu utama, sinar yang datang melewati titik pusat diteruskan,
tidak dibiaskan. Untuk lensa cekung sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus, sinar datang seolah-olah
menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama, sinar datang melalui
pusat diteruskan tanpa membias. Pada cermin cekung sinar datang sejajar
sumbu utama akan dipantulan melalui titik fokus, sinar datang melalui titik
fokus dipantulkan sejajar sumbu utama, sinar datang melalui titik pusat
kelengkungan dipantulkan melalui ketitik itu juga.

Kesalahan - kesalahan yang terjadi saat melakukan percobaan yaitu


kesalahan paralaks, kesalahan acak, dan kesalahan sistematik. Kesalahan
paralaks merupakan kesalahan dari praktikan. Kesalahan acak merupakan
kesalahan yang tanpa di sengaja. Kesalahan sistematika merupakan
kesalahan karena ketidakpastian alat ukur.
BAB III
PENUTUP

VIII. KESIMPULAN
 Hukum snellius
Hukum snellius 1 : Sinar datang, sinar bias, dan garis normal dan garis
normal terletak pada satu bidang datang dan ketiganya saling
berpotongan.
Hukum snellius II : sinar datang dari medium yang kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju
medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
 Sinar-sinar istimewa pada cermin dan lensa :
 Cermin cekung :
1. Sinar datang sejajar suatu sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu
utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan
melalui titik itu juga.
 Cermin cembung :
1. Sinar datang sejajar suatu sumbu utama dipantulkan seolah-
olah berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbuh
utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin
dipantulkan seolah - olah berasal dari titik itu juga .
 Lensa cembung :
1. Sinar datang sejajar pada sumbuh utama dibiaskan melalui titik
fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbuh
utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat di teruskan tanpa membias.

 Lensa cekung :
1. Sinar datang sejajar sumbuh utama di biaskan seolah – olah
berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang seolah – olah menuju ke titik fokus di biaskan
sejajar sumbuh utama.
3. Sinar datang melalui pusat diteruskan tanpa membias.
 Menentukan jarak titik fokus cermin dan lensa melalui
persamaan:

𝑠 𝑥 𝑠′
f= 𝑠+𝑠′

Melalui persamaan tersebut diperoleh besar jarak titik fokus :


 Cermin Cekung :
 1,6 x 10-1m
 1,7 x 10-1m
 Cermin Cekung dan Lensa Cembung :
 9 x 10-2m
 1 x 10-1m
 Lensa Cembung :
 1,3 x 10-1m
 1,5 x 10-1m
 Lensa Cembung dan Lensa cekung :
 1,2 x 10-1m
 9,5 x 10-1m
 Menentukan perbesaran bayangan melalui persamaan:
ℎ′
M=[ ]

Melalui persamaan tersebut diperoleh perbesaran bayangan :


 Cermin Cekung :
 0,8 kali
 2 kali

 Cermin Cekung dan Lensa Cembung :


 2,5 kali
 2,7 kali
 Lensa cembung :
 1,4 kali
 1,3 kali
 Lensa cembung dan lensa cekung :
 2,1 kali
 2,4 kali
 Sifat – sifat bayangan yang terbentuk pada cermin & lensa :
1. Cermin cekung : nyata, tegak, diperkecil
2. Lensa cembung dan cermin cekung : nyata, tegak, diperbesar
3. Lensa cembung : nyata, tegak, diperbesar
4. Lensa cembung dan lensa cek ung : nyata, tegak, diperbesar

X. SARAN
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu agar kedepannya lebih
memperhatikan prosedur- prosedur kerja yang di jeaskan oleh asisten
praktikum agar praktikum berjalan lebih efektif, dan juga harus hati – hati saat
melakukan percobaan, usahakan teliti dalam mengamati bayangan agar
mendapat hasil yang fokus dan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alonso.2002. Sinar-sinar Istimewa cermin.Surabaya:Teknik Geofisika


Arkundata.2007. Cermin Dan Lensa.Jember:Universitas Jember
Bachtiar.2010. Fisika Dasar I.Jakarta:Wahyumedia
Purwoko.2007.Fisika.Jakarta:Ghalia Indonesia
Saroo.2011.Sinar – sinar Istimewa Lensa.Jakarta:Universitas Indonesia
Sarojo,G.2011.Gelombang dan Optika.Jakarta: Salemba Teknika.
Suatrna.2015.Super Tips Dan Trik Fisika.Jakarta:Wahyumedia
PESAN :
Pesan saya pertahankan system kuisnya kak karena menarik dan memacu kita
untuk lebih memahami percobaan yang akan kita praktikumkan. Jangan terlalu
cepat dalam menjelasakan, dan juga kak tolong waktu pengumpulan lkmnya kalau
bisa ditambah. Semangat kak, semoga kakak sehat selalu dan selalu dalam
lindungan Tuhan Yang Maha Esa. AMIN..
KESAN :
Dalam menjelaskan kepada praktikan kakak sangat baik hanya saja agak
sedikit cepat dan yang paling istimewa kakak orangnya ramah. Terima kasih
kepada ilmu – ilmu yang diberikan kepada kami kak. See you next time kaka

Anda mungkin juga menyukai