PERCOBAAN III
CERMIN DAN LENSA
PEMBAHASAN
V. HASIL PENGAMATAN
5.1. Cermin Cekung
𝑠 𝑥 𝑠′
f= 𝑠+𝑠′
Cermin Cekung :
𝑠 𝑥 𝑠′
f= 𝑠+𝑠′
3,5 𝑥 10−1 𝑥 2,8 𝑥 10−1
= 3,5 𝑥 10−1 + 2,8 𝑥 10−1
0,098
= 0,63
= 1,6 x 10-1 m
𝑠 𝑥 𝑠′
f= 𝑠+𝑠′
3,8 𝑥 10−1 𝑥 3 𝑥 10−1
= 3,8 𝑥 10−1 + 3 𝑥 10−1
0,114
= 0,68
= 1,7 x 10-1 m
Cermin Cekung dan Lensa Cembung :
𝑠 𝑥 𝑠′
f = 𝑠+𝑠′
3,6 𝑥 10−1 𝑥 1,2 𝑥 10−1
= 3,6 𝑥 10−1 + 1,2 𝑥 10−1
0,0432
= 0,48
= 9 x 10-2 m
𝑠 𝑥 𝑠′
f = 𝑠+𝑠′
4 𝑥 10−1 𝑥 1,4 𝑥 10−1
= 4 𝑥 10−1 + 1,4 𝑥 10−1
0,056
= 0,54
= 1 x 10-1 m
Lensa Cembung :
𝑠 𝑥 𝑠′
f = 𝑠+𝑠′
3,8 𝑥 10−1 𝑥 2 𝑥 10−1
= 3,8 𝑥 10−1 + 2 𝑥 10−1
0,076
= 0,58
= 1,3 x 10-1 m
𝑠 𝑥 𝑠′
f = 𝑠+𝑠′
4,1 𝑥 10−1 𝑥 2,4 𝑥 10−1
= 4,1 𝑥 10−1 + 2,4 𝑥 10−1
0,0984
= 0,65
= 1,5 x 10-1 m
Lensa Cembung dan Lensa cekung :
𝑠 𝑥 𝑠′
f= .
𝑠+𝑠′
4,6 𝑥 10−1 𝑥 1,7 𝑥 10−1
= 4,6 𝑥 10−1 + 1,7 𝑥 10−1
0,0782
= 0,63
= 1,2 x 10-1 m
𝑠 𝑥 𝑠′
f = 𝑠+𝑠′
4,6 𝑥 10−1 𝑥 1,2 𝑥 10−1
= 4,6 𝑥 10−1 + 1,2 𝑥 10−1
0,0552
= 0,58
= 9,5 x 10-1 m
= 0,8 kali
ℎ′
M = |ℎ |
2𝑥10−2
= |1𝑥10−2|
= 2 kali
Cermin Cekung dan Lensa Cembung :
ℎ′
M = |ℎ |
2,5𝑥10−2
=| |
1𝑥10−2
= 2,5 kali
ℎ′
M = |ℎ |
2,7𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |
= 2,7 kali
Lensa cembung :
ℎ′
M = |ℎ |
1,4𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |
= 1,4 kali
ℎ′
M = |ℎ |
1,3𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |
= 1,3 kali
Lensa cembung dan lensa cekung :
ℎ′
M = |ℎ |
2,1𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |
= 2,1 kali
ℎ′
M = |ℎ |
2,4𝑥10−2
= | 1𝑥10−2 |
= 2,4 kali
VII. PEMBAHASAN
Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapat
memantulkan bayangan benda dengan sangat sempurna. Cermin terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung.
Cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata (tidak lengkung). Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya,tegak dan sama
besar. Cermin cekung adalah cermin yang dapat memantulkan dan
memfokuskan cahaya yang datang. Sifat bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung tergantung dari posisi bendanya. Cermin cembung adalah
cermin yang dapat memantulkan dan kemudian menyebarkan cahaya yang
datang.
Lensa adalah suatu benda transparan yang memiliki dua sisi
lengkungan berupa cembung ataupun cekung. Lensa berfungsi untuk
membiaskan atau meneruskan cahaya. Lensa terbagi menjadi 2 jenis, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung adalah lensa yang dapat
memfokuskan cahaya yang datang. Lensa cekung adalah lensa yang dapat
menyebarkan cahaya yang datang.
Bunyi hukum I Snellius : “Sinar datang, sinar bias, dan garis normal
terletak pada satu bidang datar, dan ketiganya saling berpotongan”.
Bunyi hukum II Snellius : “Sinar datang dari medium yang kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya, sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium
yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal”.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami persamaan
Snellius tentang pemantulan dan pembiasan, memahami sifat pemantulan
dan pembiasaan pada bidang bola, menggambarkan jalannya sinar-sinar
pada cermin dan lensa, menggambarkan pemantulan cermin cekung (sferis),
menentukan jarak titik api cermin dan lensa, menentukan perbesaran
bayangan, menjelaskan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin
cekung dan lensa.
Fungsi alat dan bahan dari percobaan ini adalah, cermin cembung,
cermin cekung, lensa cembung dan lensa cekung berfungsi sebagai media
atau objek perlakuan. Layar berfungsi sebagai tempat untuk menampilkan
objek atau sebagai penampil hasil bayangan, mistar berfungsi untuk
mengukur jarak. Lampu berfungsi sebagai alat penerang. Pemegang lensa
(bangku optik) berfungsi sebagai tempat dudukan lensa. Kabel penghubung
berfungsi untuk menghubungkan sumber listrik. Power supply berfungsi
sebagai sumber energi atau listrik objek berbentuk panah berfungsi untuk
menghasilkan atau membentuk bayangan benda.
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu, untuk cermin cekung pertama
– tama meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda dan cermin cekung
dengan benda, kemudian meletakkan layar disamping bangku optik pada
posisi di antara cermin cekung dan benda, menghadapkan layar kearah
cermin cekung dan menggeser/mengatur sedemikian rupa sehingga tampak
bayangan pada layar, setelah itu mengukur jarak antara cermin cekung
dengan benda, sebagai jarak benda, mengukur jarak antar cermin cekung
dengan layar, sebagai jarak bayangan, mengukur tinggi benda dan
bayangannya, mengulangi langkah meletakkan layar disamping bangku
optik pada posisi di antara cermin cekung dan benda sampai langkah
mengukur tinggi benda dan bayangannya, kemudian menghitung jarak titik
api cermin cekung berdasarkan dari grafik tersebut. Bandingkan hasil yang
diperoleh dan membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh. Untuk Lensa Cembung dan Cermin Cekung pertama – tama
meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda lensa positif, dan cermin
cekung, kemudian mengatur layar atau lensa(+) sedemikian sehingga
diperoleh bayangan yang jelas, meletakkan cermin cekung di antara (+)
dengan layar, pada keadaan ini ukur jarak antara layar dengan cermin
cekung sebagai jarak benda. Setelah itu memindahkan layar kesamping
bangku optik menghadap cermin cembung, mengatur layar kesedemikian,
sehingga diperoleh bayangan yang jelas. Pada kedudukan ini ukur jarak
bayangan, mengukur tinggi benda dengan bayangannya. Kemudian
mengulangi langkah mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga
diperoleh bayangan yang jelas sampai mengukur tinggi benda dengan
bayangannya. Setelah itu menghitung jarak titik api cermin cekung
berdasarkan dari grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan
menggunakan rumus, menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta
sifat-sifat bayangan dan membuat grafik pembentukan bayangan dari data
yang diperoleh. Untuk Lensa Cembung pertama – tama meletakkan sumber
cahaya segaris dengan benda, lensa positif dan layar diatas bangku optik.
Kemudian mengatur layar atau lensa (+) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas, setelah itu mengukur jarak antara benda dengan lensa
(+) sebagai jarak benda. mengukur jarak antara benda dengan lensa (+)
sebagai jarak bayangan. mengukur tinggi benda dan tinggi bayangannya.
Kemudian mengulangi langkah mengatur layar atau lensa (+) sedemikian
sehingga diperoleh bayangan yang jelas sampai mengukur jarak antara
benda dengan lensa (+) sebagai jarak benda. Setelah itu menghitung jarak
titik api lensa cembung berdasarkan grafik tersebut. Bandingkan hasil yang
diperoleh dengan menggunakan rumus dan membuat grafik pembentukan
bayangan dari data yang diperoleh. Untuk Lensa Cembung dan Lensa
Cekung pertama – tama meletakkan sumber cahaya segaris dengan benda,
lensa positif, lensa negative dan layar diatas bangku optik, kemudian
mengatur layar atau lensa (−) sedemikian sehingga diperoleh bayangan
yang jelas. mengukur lensa negative di antara lensa posistif dengan layar.
Pada posisi ini jarak antara layar dengan lensa negatif sebagai jarak benda.
menggeser layar sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada layar.
mengukur jarak antara layar dengan lensa negatif sebagai jarak bayangan.
mengukur tinggi benda dengan bayangannya. Kemudian mengulangi
langkah mengatur layar atau lensa (−) sedemikian sehingga diperoleh
bayangan yang jelas sampai mengukur tinggi benda dengan bayangannya.
Setelaah itu menghitung jarak titik api lensa negative berdasarkan dari
grafik tersebut. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan
rumus, menghitung perbesaran bayangan yang terjadi serta sifat-sifat
bayangan, membuat grafik pembentukan bayangan dari data yang
diperoleh.
VIII. KESIMPULAN
Hukum snellius
Hukum snellius 1 : Sinar datang, sinar bias, dan garis normal dan garis
normal terletak pada satu bidang datang dan ketiganya saling
berpotongan.
Hukum snellius II : sinar datang dari medium yang kurang rapat
menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
Sebaliknya sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju
medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
Sinar-sinar istimewa pada cermin dan lensa :
Cermin cekung :
1. Sinar datang sejajar suatu sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus, dipantulkan sejajar sumbu
utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan
melalui titik itu juga.
Cermin cembung :
1. Sinar datang sejajar suatu sumbu utama dipantulkan seolah-
olah berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbuh
utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin
dipantulkan seolah - olah berasal dari titik itu juga .
Lensa cembung :
1. Sinar datang sejajar pada sumbuh utama dibiaskan melalui titik
fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbuh
utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat di teruskan tanpa membias.
Lensa cekung :
1. Sinar datang sejajar sumbuh utama di biaskan seolah – olah
berasal dari titik fokus.
2. Sinar datang seolah – olah menuju ke titik fokus di biaskan
sejajar sumbuh utama.
3. Sinar datang melalui pusat diteruskan tanpa membias.
Menentukan jarak titik fokus cermin dan lensa melalui
persamaan:
𝑠 𝑥 𝑠′
f= 𝑠+𝑠′
X. SARAN
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu agar kedepannya lebih
memperhatikan prosedur- prosedur kerja yang di jeaskan oleh asisten
praktikum agar praktikum berjalan lebih efektif, dan juga harus hati – hati saat
melakukan percobaan, usahakan teliti dalam mengamati bayangan agar
mendapat hasil yang fokus dan baik.
DAFTAR PUSTAKA