Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penulisan makalah ini, khususnya Ibu Popi Purwanti, M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Telaah Kurikulum Fisika. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Optik Geometri”.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Jakarta, 16 September 2019

Tim Penulis

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Optik Geometri ........................................................................................................2


2.2 Pantulan Cahaya.......................................................................................................3
2.2.1 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar.......................................................4
2.2.2 Pemantulan Cahaya pada Cermin Bola ........................................................4
2.3 Biasan Cahaya ..........................................................................................................8
2.4 Contoh Soal Optik Geometri ..................................................................................10

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

ii | P a g e
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kita ketahui bahwa optika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari,


baik dalam dunia kesehatan (ilmu biologi) maupun dalam ilmu fisika. Optika yang
merupakan ilmu yang mempelajari tentang cahaya terdapat dua golongan, yaitu
optika geometris dan optika fisis. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang
dapat merambat dalam ruang hampa. Dalam berbagai hal cahaya lebih mudah
ditinjau berdasarkan garis perambatannya, yaitu garis yang tegak lurus muka
gelombang. Garis rambatan gelombang cahaya disebut sinar cahaya atau secara
singkat disebut sinar.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud Optik Geometri?
2. Bagaimana hukum Pantulan Cahaya?
3. Bagaimana Pantulan Cahaya pada Cermin Datar?
4. Bagaimana Pantulan Cahaya pada Cermin Bola?
5. Apa yang dimaksud Pembiasan Cahaya?

1.3. TUJUAN
1. Agar dapat memahami Optik Geometri.
2. Agar dapat mengetahui Pantulan Cahaya .
3. Agar dapat memahami Pantulan Cahaya pada Cermin Datar.
4. Agar dapat memahami Pantulan Cahaya pada Cermin Bola.
5. Agar dapat mengetahui Pembiasan Cahaya.

iii | P a g e
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 OPTIK GEOMETRI

Optik merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang konsep cahaya, terutama
mengkaji sifat-sifat cahaya, hakikat, dan pemanfaatannya. Optika terbagi ke dalam dua
bagian yaitu Optika Geometris dan Optika Fisis. Optika Geometris merupakan optika
yang membahas tentang pemantulan dan pembiasan cahaya.. Sifat cahaya sama dengan
sifat gelombang elektromagnetik. Cahaya dan gelombang elektromagnetik dapat
merambat dalam ruang vakum (ruang hampa).

2.2 Pantulan Cahaya

Hukum Pantulan :

Sudut masuk adalah sudut antara sinar masuk dan garis normal pada permukaan yang
memantul.

Sudut pantul ialah sudut antara sinar pantul dan garis normal pada permukaan. Sehingga
hukum pemantulan dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut:

i=r

Keterangan :

Sinar datang adalah sinar yang datang ke cermin. Sinar pantul adalah sinar yang
dipantulkan ke cermin. Garis normal adalah garis yang tegak lurus permukaan cermin.
Sudut pantul adalah sudut antara sinar pantul dan garis normal.

Jenis-jenis Pemantulan Cahaya

Ada dua jenis pemantulan cahaya, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Pemantulan teratur terjadi ketika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan
yang halus atau rata seperti permukaan cermin datar atau permukaan air yang tenang.
Sedangkan pemantulan baur terjadi ketika suatu berkas cahaya sejajar datang pada
permukaan yang kasar atau tidak rata sehingga dipantulkan keberbagai arah yang tidak
tertentu.

3|Page
2.2.1. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentuk bidang
datar dan salah satu permukaannya dilapisi logam (biasanya perak). Dalam
kehidupan sehari-hari, contoh cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan
untuk berhias. Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar ialah tegak, sama besar
dengan obyek, jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak obyek dari cermin.
Bayangan ini maya, artinya bayangan tidak dapat di tangkap pada layar, karena
cahaya berkonvergensi pada posisi bayangan..

Pada pemantulan oleh cermin datar (pantulan spekular) berlaku :


1. Sudut masuk sama besar degan sudut pantul.
2. Sinar masuk, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang.

2.2.2. Pemantulan Cahaya pada Cermin Bola

Titik fokus utama cermin bola adalah titik F, pada titik ini sinar-sinar yang sejajar
dan dekat pada sumbu utama XX cermin, terfokuskan. Titik fokus ini bersifat
nyata untuk cermin konkaf (cekung), dan bersifat maya untuk cermin konveks
(cembung). Titik ini terletak pada sumbu utama XX di tengah-tengah antara pusat
bola C dan cermin.

 Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pemantulnya melengkung
kedalam.
Tiga sinar istimewa pada cermin cekung, yaitu :

a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus (f).

4|Page
b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan (M) akan dipantulkan


kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Bayangan benda yang terbentuk oleh cermin cekung memiliki sifat yang
berbeda-beda tergantung letak benda terhadap cermin cekung.

Sifat-sifat bayangan cermin cekung


A. Bayangan apabila jarak benda lebih kecil daripada panjang fokus
cermin ( s < f )
- Maya (bekas cahaya tidak melalui bayangan)
- Tidak terbalik atau tegak
- Semakin jauh benda dari cermin cekung, bayangan
semakin besar dan semakin jauh

B. Bayangan apabila benda terletak di titik fokus cermin ( s = f )


- Maya (bekas cahaya tidak melalui bayangan)
- Tegak atau tidak terbalik
- Bayangan berada di jarak berhingga

5|Page
C. Bayangan apabila benda berada di antara titik fokus dan titik pusat
kelengkungan cermin ( f < s < R )
- Nyata (bekas cahaya melalui bayangan)
- Terbalik
- Semakin jauh benda dari cermin cekung, ukuran
bayangan akan semakin kecil dan semakin dekat
bayangan dari cermin
D. Bayangan apabila benda terletak di titik pusat kelengkungan
cermin cekung ( s = R)
- Nyata (bekas cahaya melalui bayangan)
- Terbalik
- Ukuran benda = ukuran bayangan
- Jarak benda = jarak bayangan
E. Bayangan apabila jarak benda lebih besar daripada jari-jari
kelengkungan cermin ( s > R )
- Nyata
- Terbalik
- Semakin jauh benda dari cermin, ukuran bayangan
semakin kecil dan dekat
Singkat dari sifat lensa cekung adalah maya, tegak, diperkecil
Rumus cermin cekung
1 1 1
= + 𝑠ˈ
𝑓 𝑠

Keterangan:
s = jarak benda dari cermin(cm

𝑠ˈ = jarak bayangan (cm)


Rumus perbesaran bayangan
𝑠ˈ ℎˈ
M= =
𝑠 ℎ

Keterangan:
s = jarak benda dari cermin

𝑠ˈ = jarak bayangan
hˈ = tinggi bayangan
h = tinggi beda

6|Page
 Cermin Cembung

Cermin cembung merupakan jenis cermin lengkung yang permukaan


pemantulnya melengkung keluar. Cermin cembung disebut juga cermin
divergen, karena cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya yang
mengenainya.

Tiga sinar istimewa pada cermin cembung, yaitu :

a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari


titik fokus cermin (f).
b. Sinar datang menuju titik fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan
kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.

Sifat – sifat bayangan cermin cembung:

A. Apabila jarak benda setara dengan panjang titik fokus cermin ( s = f)


- Maya
- Tegak
- Diperkecil
- Jarak bayangan lebih kecil daripada jarak benda
B. Apabila jarak benda lebih besar ketimbang panjang fokus dan lebih kecil
daripada jari-jari kelengkungan ( f < s < R )
- Maya
- Tidak terbalik/tegak
- Diperkecil
- Semakin jauh benda, semakin jauh bayangan
C. Apabila jarak benda setara dengan jari-jari kelengkungan ( s= R )
- Maya
- Tegak
- Diperkecil
- Jarak bayangan lebih kecil daripada jarak benda
D. Apabila jarak benda lebih besar ketimbang jari-jari kelengkungan (s>R)
- Maya
- Tegak
- Diperkecil

7|Page
- Jarak bayangan lebih kecil daripada jarak benda

Rumus cermin cembung:


1 1 1
-𝑓 = +
𝑠 𝑠ˈ

Keterangan:

f = fokus cermin

s = jarak benda

sˈ = jarak bayangan

Rumus perbesaran bayangan:

𝑠ˈ ℎˈ
M= =
𝑠 ℎ

Keterangan:

s = jarak benda

sˈ = jarak bayangan

h = tinggi benda

hˈ = tinggi bayangan

2.3 Pembiasan Cahaya


Pembiasan adalah pembelokan cahaya sehubungan dengan perubahan kecepatan rambat
dari suatu medium ke medium lain. Penyebab terjadinya pembiasaan cahaya dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih
rapat maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contoh ketika
sinar datang melalui medium udara menuju air.
2. Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang
rapat maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contoh ketika
sinar datang melalui medium air menuju medium udara.
Macam-macam indeks bias:
1. Indeks bias mutlak
Perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa (c) dengan cepat rambat
cahaya di dalam medium.

8|Page
𝑐
n=𝑣
Keterangan:
n = indeks bias mutlak medium
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3x108 m/s)
v = cepat rambat cahaya di dalam medium

2. Pembiasan cahaya dijelaskan menggunakan Hukum Snellius:


Bunyi hukum Snellius:
 Sinar datang, garis normal dan sinar terletak dalam satu bidang datar
 Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias pada dua
medium yang berbeda merupakan bilangan tetap yang disebut indeks bias
ni sin θi = nr sin θr
Keterangan:
ni = indeks bias medium tempat sinar dating
nr = indeks bias medium menuju yang dituju sinar
θi = sudut sinar datang
θr = sudut sinar bias

Kemudian dari definisi indeks bias yang merupakan perbandungan antara laju cahaya
di dalam vakum dan laju cahaya di dalam medium, kemudian besar frekuensi cahaya di
medium apapun besarnya tetap. Maka hukum Snellius bisa dikembangkan menjadi:
𝑛₂ sin 𝑖 𝑣1 𝜆1
𝑛1
= sin 𝑟
= 𝑣2
= 𝜆2

2.4 Contoh soal Optik Geometri

1. Seorang gadis berdiri di depan cermin bola cekung berjari-jari 120 cm, agar dapat
lihat bayangan wajahnya yang tegak dan empat kali lebih besar dari ukuran
sebenarnya dimana posisi gadis tersebut?
Diketahui :
R = 120 cm
s’ = -4 p (maya)
Ditanya : s ?
Jawab :
1 1 2
+ ′=
s s R
1 1 2
− =
s 4s 120
4−1 1
=
4s 60
3 1
=
4s 60

9|Page
4s = 180
s = 45 cm

Jadi, posisi gadis seharusnya berada di 45 cm di depan cermin.

2. Laju rambat cahaya di dalam air adalah ¾ c. Hitunglah indeks bias air!
Diketahui:
v=¾c
c = 2,998 x 108 m/s
Ditanya : n?
Jawab :
c c 4
n= = = = 1,33
v 3⁄ c 3
4

Jadi, indeks bias air ialah 1,33

3. Benda berada di depan cermin cekung yang memiliki jarak fokus 20 cm.
Terbentuk bayangan nyata dan diperbesar 5 kali semula. Jarak benda ke cermin
sejauh … cm.
Diketahui:

Ditanyakan: s
Jawab:
Hubungan antara jarak benda dan jarak bayangan dapat dituliskan dalam
persamaan:

Berdasarkan persamaan di atas, jarak benda yang dihasilkan:

10 | P a g e
Jadi, jarak benda ke cermin sebesar 24 cm.

4. Cahaya merambat dari udara ke air. Bila cepat rambat cahaya di udara adalah
3x108 m/s dan indeks bias air 4/3. Maka tentukanlah cepat rambat cahaya air!
Diketahui:
c = 3x108 m/s
n air = 4/3
Ditanya:
v air
Jawab:
𝑐
n air = 𝑣 𝑎𝑖𝑟
𝑐
v air = 𝑛 𝑎𝑖𝑟
3x108 m/s
v air = 4/3
v air = 2,25x108 m/s
Jadi, cepat rambat cahaya di dalam air adalah 2,25x108 m/s

5. Perhatikan gambar berikut!


Jika sudut datang sinar adalah 53° dan sudut bias sebesar 37°. Tentukanlah nilai
indeks bias medium yang kedua jika medium yang pertama adalah udara!
Diketahui:
n₁ = 1 (indeks bias udara)
i = 53°
r = 37°
Ditanya:
n₂
Jawab:
n1 sin θi = n2 sin θr
1 x sin 53° = n2 x sin 37°

11 | P a g e
sin 53°
= 𝑛2
sin 37°
4/5
= 𝑛2
3/5
4 5
𝑥 = 𝑛2
5 3
4
= 𝑛2
3

12 | P a g e
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Optika Geometris merupakan optika yang membahas tentang pemantulan dan
pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi
medium asalnya. Pemantulan cahaya terdapat dua jenis, yaitu pemantulan teratur yang
umumnya terjadi pada permukaan yang rata sedangkan pemantulan baur yang umumnya
terjadi pada permukaan yang tidak rata.

Pemantulan cahaya pada cermin datar adalah cermin yang mempunyai permukaan
pantul berbentuk bidang datar dan salah satu permukaannya dilapisi logam (biasanya
perak). Dalam kehidupan sehari-hari, contoh cermin datar adalah cermin yang biasa kita
gunakan untuk berhias. Sedangkan pemantulan cahaya pada cermin bola yaitu:

1. Cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pemantulnya melengkung kedalam.
Cermin ini memiliki 3 sinar istimewa.
Rumus cermin cekung:
1 1 1
= + 𝑠ˈ
𝑓 𝑠

2. Cermin cembung
Cermin cembung merupakan jenis cermin lengkung yang permukaan pemantulnya
melengkung keluar. Cermin ini juga memiliki 3 sinar istimewa.
Rumus cermin cembung:
1 1 1
-𝑓= +
𝑠 𝑠ˈ

Pembiasan adalah pembelokan cahaya sehubungan dengan perubahan kecepatan rambat


dari suatu medium ke medium lain. Penyebab terjadinya pembiasaan cahaya dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat
maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contoh ketika sinar datang
melalui medium udara menuju air.
2. Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat
maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contoh ketika sinar datang
melalui medium air menuju medium udara.

13 | P a g e
Macam-macam indeks bias:
a) Indeks bias mutlak
Perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa (c) dengan cepat rambat cahaya di
dalam medium.
𝑐
n=𝑣
b) Pembiasan cahaya dijelaskan menggunakan Hukum Snellius:
ni sin θi = nr sin θr

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Angung, Rangga. 2017. Optika Geometrik. https://physicsranggaagung.wordpress.com. Diakses


pada 14 September 2019.

Bueche, Frederick J. 2010. Fisika Edisi Kedelapan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai