Anda di halaman 1dari 18

HANDOUT

MATERI : OPTIK
Kelas : XI
Standar Kompetensi Dasar Indikator
Kompetensi
12. Menerapkan 12.1 Membedakan 1. Menjelaskan konsep cermin
konsep optik konsep cermin dan lensa
dan lensa 2. Menjelaskan hukum
12.2 Menggunakan pemantulan dan pembiasan
hukum cahaya
pemantulan 3. Mengaplikasikan cermin dan
dan pembiasan lensa pada alat-alat optik
cahaya
12.3 Menggunakan
cermin dan
lensa

A. Pengertian Cermin
Cermin merupakan suatu benda yang sangat halus dan mampu memantulkan cahaya.
Cermin adalah benda yang dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang datang.
Cermin dibagi menjadi tiga bagian:
1. Cermin datar, adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar.
Permukaancermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada
bagian pemantulannya,biasanya terbuat dari kaca. Di belakang kaca dilapisi logam
tipis mengilap sehingga tidak tembus cahaya.
2. Cermin cembung, merupakan cermin konveks atau cermin negative. Pada cermin
cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin
cembung melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin
sehingga bersifat maya dan bernilai negatif. Cermin cembung memiliki sifat
menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu
perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang
cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat
semu.
3. Cermin cekung, merupakan cermin konkaf atau cermin positif. Cermin cekung
memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk
cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat
kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan
ke titik itu juga. Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen.
Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan
berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik
fokus (F). Ketika sinar-sinar datang yang melalui titik focus mengenai permukaan
cermin cekung, ternyata semua sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama. Akan tetapi, jika sinar datang dilewatkan melalui titik M (2F), sinar pantulnya
akan dipantulkan ke titik itu juga.
Lensa adalah benda tembus cahaya yag terdiri atas dua bidang lengkung atau satu
bidangdatar dan satu bidang lengkung.Lensa cembung ( positif ) = konves, macam-
macamnya:
1. Cembung cembung (bikonveks )
2. Cembung datar ( plankonveks )
3. Cembung cekung ( konkaf - konveks )
Lensa cekung ( negative ) = konkaf, macam-macamnya
1. Cekung cekung ( bikonkaf )
2. Cekung datar ( plankonkaf )
3. Cekung cembung ( konveks-konkaf )

Perbedaan Cemin dan Lensa


Perbedaan antara lensa dan cermin adalah dari segi sifatnya terhadap cahaya
ataupun bayangan. Yaitu, cermin bersifat memantulkan cahaya(reflector) sedangkan
lensa bersifat membiaskan atau meneruskan cahaya(refactor).
Sinar istimewa pada cermin cekung adalah:
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan melalui titik fokus
cermin.
2. Sinar yang datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan
melaluititik pusat kelengkungan juga.
Sifat bayangan dari cermin cekung:
1. Jika benda berada di ruang I, maka bayangan berada di ruang IV. Sifat bayangannnya
adalah maya, tegak, dan diperbesar.
2. Jika benda berada di ruang II, maka bayangan berada di ruang III. Sifat bayangannnya
adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
3. Jika benda benda berada di ruang III, maka bayangan berada di ruang II. Sifat
bayangannya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Sinar-sinar istemewa pada cermin cembung:
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama lensa akan dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar yang datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama lensa
3. Sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
melaui pusat kelengkungan cermin juga.

B. Pengertian Lensa
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi dua buah bidang lengkung, biasanya
dibatasi oleh permukaan silindris maupun permukaan bola. Lensa silindris bersifat
konvergenyaitu menyatukan cahaya , sedangkan lensa yang berbentuk bola yang
melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu
titik.
Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembumg dan lensa cekung.
1. Lensa Cembung
Sinar-sinar istimewa lensa cembung:
- Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus
- Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
- Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan dipantulkan seolah-olah dari
titik pusat kelengkungan itu.
2. Lensa Cekung
Sinar-sinar istimewa lensa cekung:
- Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).
- Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu utama
- Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan (P) dipantulkan kembali ke
titik pusat kelengkungan itu.
Persamaan Cermin dan Lensa

Pemantulan sempurna terjadi jika;


1. sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat;
2. sudut datang lebih besar dibandingkan dengan sudut batas.
Rumus Indeks Bias Cahaya
Untuk mengukur besarnya pembelokan arah cahaya jika sinar berpindah dari satu
media ke media lain digunakan indeks bias (angka bias = penunjuk bias). Indeks bias
mutlak suatu zat adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan
kecepatan cahaya dalam zat itu.
Nz = C : Cn
Keterangan:
Nz = indeks bias mutlak zat itu
C = kecepatan cahaya dalam hampa (3 x 108 m/s)
Cn = kecepatan cahaya dalam zat itu

Indeks bias suatu medium dapat ditentukan jika kecepatan cahaya pada
masing-masing medium diketahui.

CA = cepat rambat cahaya di medium A


CB = cepat rambat cahaya di medium B
Karena cahaya adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang memiliki
frekuensi dan panjang gelombang maka rumus gelombang juga berlaku pada cahaya.

Bunyi Hukum Pembiasan Cahaya (Hukum Snellius)


Pembiasan cahaya diselidiki oleh Willebrod Snellius dan Willebrod van
Roijen yang hasilnya dinyatakan dengan hukum Snellius sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar.
2. Perbandingan proyeksi antara sinar datang dan sinar bias yang sama panjangnya
pada bidang batas antara dua zat bening selalu merupakan bilangan tetap.
Perbandingan tetap ini disebut indeks bias antara kedua zat itu.

Peristiwa Pembiasan Cahaya

Zat optik atau medium yang memiliki indeks bias lebih besar dikatakan lebih rapat,
sedangkan medium yang mempunyai indeks bias lebih kecil dikatakan lebih renggang
atau kurang rapat. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada peristiwa pembiasan, yaitu
1. sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat dibiaskan mendekati
garis normal
2. sinar datang dari zat optik lebih rapat ke zat optik kurang rapat dibiaskan menjauhi
garis normal
3. sinar yang datang tegak lurus bidang batas akan diteruskan tanpa dibiaskan.

C. Alat Optik
Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi
pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat
yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat
optik.
1. Mata
salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang
Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari
bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi
mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini
dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh
pupil.
Bagian-bagian mata
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata
yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah
direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang
sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata
dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata)
terbentuk tepat di retina.
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan
dengan objek yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat
di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat.
Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat
dinamakan daya akomodasi mata.

Daya akomodasi mata


Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih
cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat
melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk
memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata
(punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya,
mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan
jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman
digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau
titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.

Cacat mata:
1. Miopi

2. Hipermetropi

3. Astigmatisme
Rumus pada lensa cekung
Untuk membantu mata rabun jauh, jarak fokus dan kuat lensa yang dapat digunakan
untuk memperbaiki mata adalah:
1 1 1
= +

1
=

Keterangan:
s = titik terjauh mata normal = ~
s' = titik jauh penderita, bernilai () karena bayangan yang terlihat maya (dalam
satuan m)
f = fokus lensa
P = kuat lensa (dioptri)

Rumus pada lensa cembung


Bagi penderita rabun dekat, maka untuk membantunya penglihatannya diperlukan
jarak fokus dan kuat lensa sebesar:
1 1 1
= +

1
=

Keterangan:
s = titik dekat mata normal (25 cm)
s' = titik dekat penderita, bernilai () karena bayangan yang terbentuk maya
f = fokus lensa
P = kuat lensa (dioptri)

2. Lup
Lup adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang digunakan
untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas.
Bayangan yang dihasilkan oleh lup adalah maya, tegak, dan diperbesar.
3. Mikroskop
Latihan Soal

1. Amatilah diagram pembentukan bayangan oleh mikroskop berikut ini!

Jika berkas sinar yang keluar dari lensa okuler merupakan berkas sejajar, dan mata
yang mengamati berpenglihatan normal, maka perbesaran mikroskop adalah .... (Sn =
25 cm) .....
a. 10 kali
b. 18 kali
c. 22 kali
d. 30 kali
e. 50 kali
2. Bayangan yang terbentuk oleh cedan sebuah benda yang tinggditempatkan di depan
cermin bersifat
a. nyata, tegak, diperbesar
b. maya, tegak, diperbesar
c. nyata, tegak, diperkecil
d. nyata, terbalik, diperbesar
e. maya,tegak, diperkecil
3. Seseorang bermata hipermetropi supaya dapat melihat dengan normal harus
menggunakan kaca mata yang kuat lensanya +2 dioptri. Maka jarak terdekat yang dapat
dilihat orang tersebut tanpa kaca mata adalah ....
a. 2,5 cm
b. 15 cm
c. 50 cm
d. 60 cm
e. 100 cm
4.

Seorang siswa ( S = 25 cm) melakukan percobaan menggunakan mikroskop, dengan


data seperti gambar di atas, Perbesaran mikroskop adalah ....
a. 30 kali
b. 36 kali
c. 40 kali
d. 46 kali
e. 50 kali
5. Sebuah benda diletakkan 20 cm di depan cermin cembung yang jarak fokusnya 30cm.
Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin tersebut adalah ....
a. 60 cm di depan cermin, maya, tegak
b. 60 cm di belakang cermin, nyata, tegak
c. 60 cm di depan cermin, nyata, terbalik
d. 12 cm di belakang cermin, maya, tegak
e. 12 cm, di depan cermin, nyata, tegak
6. Seseorang bermata normal (titik dekatnya 25 cm) mengamati benda dengan mata
berakomodasi maksimum. Diameter pupil matanya 2 mm dan mata peka terhadap
cahaya 550.10-6 mm. Batas daya urai mata
orang itu adalah ....
a. 0,01 mm
b. 0,08 mm
c. 0,18 mm
d. 0,8 mm
e. 1,8 mm
7. Alat optik di bawah ini yang selalu menghasilkan bayangan maya, tegak dan
diperkecil dari suatu benda nyata, adalah ....
a. cermin datar
b. cermin cekung
c. cermin cembung
d. lensa positif
e. lensa negatif
8. Letak bayangan yang dibentuk lensa bikonveks 20 cm di belakang lensa. Apabila
kekuatan lensa 10 dioptri, maka jarak benda terhadap lensa adalah ....
a. 5 cm
b. 10 cm
c. 15 cm
d. 20 cm
e. 40 cm
9. Seorang dengan mata normal menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi
maksimum itu berarti ....
a. Bayangan lensa obyektif 25 cm di belakang lensa
b. Bayangan lensa obyektif tak hingga
c. Bayangan lensa okuler tak hingga
d. Bayangan lensa okuler 25 cm di depan
e. Bayangan lensa okuler 25 cm di belakang
10. Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm, jika titik dekat mata normal = 25 cm, maka
perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum adalah.
a. 3 kali
b. 4 kali
c. 5 kali
d. 6 kali
e. 7 kali
Essai!

1. Bayangan dari sebuah benda yang di bentuk oleh cermin cembung adalah .
2. Seorang tukang servis jam memiliki titik dekat 20 cm, menggunakan lup yang jarak
fokusnya 10 cm. Besar perbesaran bayangan dengan
tanda berakomodasi adalah ....
3. Sebuah lensa berjarak fokus 5 cm, digunakan sebagai lup. Mata normal menggunakan
lup tersebut dengan berakomodasi maksimum, maka perbesaran anguler lup adalah ....
4. Sebuah objek ditempatkan pada jarak 1,5 cm dari lensa objektif sebuah mikroskop,
jika mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif dan okuler berturut-turut 10 mm
dan 6 cm dan pengamatan dilakukan dengan akomodasi maksimum dengan titik dekat
30 cm, maka perbesaran mikroskop adalah ... kali
5. Seorang teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 25 kali.
Jika jarak fokus objektif 150 cm, maka jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
teropong tersebut ......
LEMBAR KEGIATAN SISWA

LENSA CEMBUNG
A. TUJUAN
1. Menentukan panjang fokus lensa cembung dengan benda di jauh tak hingga.
2. Menentukan jarak benda, jarak bayangan, panjang fokus lensa cembung dengan
meletakkan benda di Ruang II dan III dan sifat bayangan.

B. ALAT ALAT
1. Lensa cembung 4. Penggaris
2. Layar 5. Korek api
3. Sumber cahaya/lilin 6. Bangku optik

C. DASAR TEORI
Lensa cembung adalah lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke luar, bagian
tengahnya lebih tebal dari pada bagian tepi. Bersifat mengumpulkan sinar (konvergen),
artinyaa sinar-sinar yang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju titik fokus lensa.
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung, antara lain:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik fokus aktif (F1) di
belakang lensa.
2) Sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) di depan lensa, dibiaskan sejajar sumbu
utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat optik (O), diteruskan tanpa dibiaskan.
Rumus untuk mencari panjang fokus lensa cembung adalah:
D. PELAKSANAAN

1. susunlah alat seperti pada Gambar 1 dengan benda/sumber cahaya berada di jauh tak
hingga (gunakan matahari/jendela ruangan sebagai sumber cahaya).
2. Tentukan titik fokus dengan menggeser-geser layar hingga didapat bayangan yang
paling jelas, kemudian ukur panjang fokusnya (s = f ).
Data: f = cm
3. Susun alat seperti pada Gambar 2, ukur jarak benda ke lensa cembung (s).
4. Geser-geserlah layar hingga diperoleh bayangan yang paling jelas, kemudian ukur
jarak bayangan ke lensa cembung (s).
5. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai tiga kali.
6. Susun alat seperti pada Gambar 3, ukur jarak benda ke lensa cembung (s).
7. Geser-geserlah layar hingga diperoleh bayangan yang paling jelas, kemudian ukur
jarak bayangan ke lensa cembung (s).
8. Ulangi langkah 6 dan 8 sampai tiga kali.
9. Masukkan data dari Gambar 1 dan 2 pada tabel.
E. HASIL PRAKTIKUM
Tabel Gambar 2 dan 3
Benda di Ruang II Benda di Ruang III
No s (cm) s (cm) f (cm) s (cm) s(cm) f (cm)

1
2
3
4
5

F. PERTANYAAN
1. Bandingkan panjang fokus lensa cembung dari percobaan pada Gambar 1, 2 dan 3
2. Hitunglah perbesaran (M) dari percobaan pada Gambar 2 dan 3.
3. Bagaimanakah sifat bayangan benda yang diletakkan di Ruang II (Gambar 2).
4. Bagaimanakah sifat bayangan benda yang diletakkan di Ruang III (Gambar 3).

G. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai