Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PROYEK

“PENENTUAN JARAK FOKUS LENSA CEMBUNG”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3
SYAFIQATUL FUADY 200104500002
NURRAHMA PRATAMA 200104501009
YOSUA ARUNG BONE 200104501015

PROGRAM STUDI FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Jarak fokus lensa cembung, yang sering disebut sebagai panjang fokus
lensa, adalah jarak antara pusat lensa dan titik fokus di mana sinar sejajar yang
datang secara paralel diarahkan setelah melewati lensa. Panjang fokus ini
bergantung pada geometri lensa dan perbedaan indeks bias antara lensa dan
medium sekitarnya.
Dalam penentuan jarak fokus lensa cembung, ada dua metode yang
umum digunakan. Pertama, metode cembung-cembung, di mana lensa cembung
digunakan bersama dengan lensa cembung lainnya untuk memperoleh jarak fokus
yang diinginkan. Metode kedua adalah metode pembentukan bayangan, di mana
lensa cembung digunakan untuk membentuk bayangan objek pada permukaan
layar.
Selain itu, jarak fokus lensa cembung juga dapat ditentukan
menggunakan persamaan lensa yang dikenal sebagai persamaan lensa yang
mencerminkan hubungan antara jarak fokus, jarak objek, dan jarak bayangan.
Pemahaman yang baik tentang penentuan jarak fokus lensa cembung
sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk fotografi, ilmu fisika,
pengembangan lensa kacamata, dan banyak lagi. Dengan memahami konsep ini,
kita dapat mengoptimalkan penggunaan lensa cembung dan memperoleh gambar
yang jelas dan fokus pada perangkat optik yang kita gunakan.
Dalam penjelasan ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai prinsip-
prinsip dasar penentuan jarak fokus lensa cembung, metode yang digunakan, serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami penentuan jarak
fokus lensa cembung, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang optik dan
memanfaatkannya secara lebih efektif dalam berbagai konteks.

Makassar, Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lensa merupakan benda bening yang mempunyai batasan dua permukaan
melengkung yang dapat tembus cahaya. Lensa terdiri dari dua macam, yaitu
lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung yaitu lensa yang bagian
tengahnya lebih tebal daripada bagian ujungnya. Terdapat tiga jenis dari lensa
cembung, yaitu bikonveks (cembung-cembung), plankonveks (datar-
cembung), dan konveks-konkaf (cembung-cekung). Sedangkan lensa cekung
yaitu lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian ujungnya. Jenis
dari lensa cekung ini terdapat tiga, yaitu bikonkaf (cekung-cekung),
plankonkaf (datar-cekung), dan konkaf-koveks (cekung-cembung) (Purwoko,
2007).
Percobaan menentukan jarak fokus lensa ini ditempatkan lensa diantara
benda dan layar. Pada penggunaan lensa cembung, lensa digeser-geserkan
sepanjang garis pisah hingga diperoleh bayangan yang jelas pada layar.
Menentukan jarak fokus menggunakan lensa cembung dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu menggeser objek dan menggeser lensa. Bila menggunakan
lensa cekung, lensa diletakkan diantara lensa cembung dan layar. Bayangan
lensa cembung akan menjadi benda bagi lensa cekung, sehingga banyangan
oleh lensa cekung dapat ditangkap lagi pada layar dengan menggeser-geserkan
kedudukan layar tersebut.
Kehidupan sehari-hari lensa dapat diaplikasikan dan sangat mudah untuk
ditemui. Contoh alat yang menggunakan prinsip lensa yaitu kamera. Selain itu
alat-alat optik dan kacamaata juga menggunakan prinsip lensa. Tidak hanya
sebatas itu, dunia pendidikan juga menggunkan prinsip lensa pada mikroskop,
teleskop, maupun spelitrofotometer. Oleh karena itu sangat penting dilakukan
praktikum menentukan jarak fokus lensa.
Pembiasan yang terjadi pada lensa mengikuti hukum pembiasan.
Kelengkungan lensa cembung yang seperti itu menyebabkan cahaya yang
keluar dari lensa akan selalu mendekati sumbu. Lensa cembung bersifat
mengumpulkan cahaya, atau bersifat konvergen. Pada jarak tertentu dari lensa
akan dapat ditemukan satu titik di mana cahaya itu terkumpul, selanjutnya titik
tersebut dinamakan titik api lensa atau fokus lensa. Karena tempat cahaya
terkumpul ini dapat ditangkap dengan layar, maka dikatakan lensa cembung
mempunyai titik api sejati. Titik api lensa cembung tergantung dari
kelengkungan lensa tersebut. Lensa yang mempunyai jari-jari kelengkungan
kecil akan mempunyai jarak titik api yang kecil pula. Sebaliknya yang
mempunyai jari-jari kelengkungannya besar mempunyai jarak titik api yang
besar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang Maka diperoleh Rumusan Masalah yaitu
Bagaimana pengaruh jarak benda terhadap fokus lensa positif(cembung)?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Proyek ini adalah untuk mengetahui Bagaimana pengaruh
jarak benda terhadap fokus lensa positif(cembung)

1.4 Metodologi
Metodologi adalah cara atau teknik yang digunakan seseorang dalam
mencapai tujuan. Adapun dalam penyusunan laporan akhir ini, kami
menggunakan beberapa metode, metode tersebut antara lain:
a) Metodologi Langsung
Metode langsung yang kami lakukan yaitu dengan melakukan praktikum
langsung di laboratorium fisika dasar dengan menggunakan alat dan bahan
yang telah disediakan, untuk mendapatkan data-data untuk menghitung
langsung pembesaran yang dibentuk oleh lensa cembung dengan benar.
b) Metodologi Tak Langsung
Kami menggunakan buku sebagai refrensi dalam menulis laporan akhir
ini. Dan kami juga mengambil beberapa contoh data untuk menyesuaikan
lagi dalam perhitungan hasil Akhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

a) Konsep Alat Optik

Alat optik sederhana yang paling penting adalah lensa tipis.


Perkembangan alat-alat optik dengan menggunakan lensa berawal dari abad
ke-16 dan ke-17. Walaupun catatan mengenai kacamata yang paling tua
berasal dari akhir abad ke- 13. Sekarang kira menemukan lensa pada kaca
maata, kamera, kaca pembesar, teleskop, teropong, mikroskop dan peralatan
kedokteran. Lensa tipis biasanya berbentuk lingkaran dan kedua
permukaannya melengkung. Keutamaan lensa ialah karena ia membentuk
bayangan benda (Giancoli, 2001).
Lensa adalah benda transparan yang mampu membiaskan berkas-
berkas cahaya yang melewatinyam sehingga jika suatu benda berada di
depan lensa,maka bayangan dari benda akan terbentuk. Pembentukan
bayangan oleh lensa terjadi melalui pembiasan ganda pada bidang batas
yang satu dan bidang batas yang lain. Berdasarkan bentuk lensa, maka sinar
setelah melalui lensa akan dikumpulkan di suatu titik atau disebar(Syukri,
1999).
Lensa memiliki dua permukaan dimaka bentuk permukaannya ada
yang cembung, cekung, atau datar. Lensa cembung memiliki bantuk
permukaan melengkung keluar. Lensa cekung permukaannya melengkung
ke dalam. Dan lensa datar memiliki permukaan yang datar (Purwoko, 2007).
Sebuah lensa memiliki bagian-bagian yang disebut titik fokus pertama
dan kedua, pusat kelengkungan pertama dan kedua, serta pusat lensa. Nilai
jari-jari atau radius kelengkungan suatu lensa dapat bernilai positif, negatif,
dan tidak berhingga. Berikut adalah aturan untuk menunjukkan jari-jari
kelengkungan(diasumsikan bahwa sinar datang dari arah kiri):
a. Permukaan yang memiliki titik pusat ada di sebelah kanan pusat
lensa, jari-jari (R) bernilai positif
b. Permukaan yang titik pusatnya ada di sebelah kiri pusat lensa, jari-
jari (R)bernilai negatif
c. Untuk lensa yang permukaannya datar, memiliki jari-jari (R) tak
berhingga
Berdasarkan aturan tersebut, maka lensa cembung-tembung memiliki
R1 positif dan R2 negatif. Lensa cembung datar memiliki RI positif
dan R2 tak berhingga. Dan lensa cekung-cekung RI negatif dan R2
positif (Syukri, 1999).
b). Lensa Cembung
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian pinggirnya (Umar, 2008). Lensa cembung terdiri dari
beberapa bentuk, yaitu :
1. Bikonveks atau cembung–cembung.
2. Plankonveks atau cembung-datar.
3. Konkaf-konveks atau cembung - cekung.
Lensa cembung disebut juga lensa konvergen karena lensa cembung
mengumpulkan berkas sinar. Lensa cembung mempunyai harga fokus positif
(+), sehingga juga disebut sebagai lensa positif.
Gambar 2.1 Gambar pengumpulan sinar pada Lensa Cembung
Pada lensa cembung (positif) dikenal tiga berkas sinar istimewa. tiga
sinar istimewa tersebut adalah:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui fokus
utama.
2. Sinar datang melalui fokus utama dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.

Gambar 2.2 Lensa cembung Gambar 2.4 Berkas Gambar 2.3 Lensa cembung
mengumpulkan berkas sinar sinar istimewa pada bernilai positif (+)
lensa cembung

Lensa cembung memiliki kesamaan pada cermin cekung. Namun


pembentukan pada lensa cembung ini dipengaruhi oleh ruang lensa. Jika benda
di depan lensa positif, bayangannya dapat diterima layar, maka bayangan
tersebut disebut dengan bayangan nyata. Untuk mendapatkan bayangan yang
tajam (fokus) di layar, maka lensa dan atau layar dapat digeser-geser
sedemikian hingga bayangan tampak jelas di layar. Nilai jarak fokus untuk
lensa cembung dalah sebesar 100 mm = 1 cm
Untuk menentukan f pada lensa cembung, maka benda harus
diletakkan sedemikian rupa, seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.5 Pembentukan
bayangan pada lensa cembung

Sehingga untuk untuk menentukan f pada lensa cembung, berlaku


rumus :
1 1 1
+ =
( s ’ (-)+d ) s ’ (+) f (+)
Lensa cembung (cover) atau lensa positif merupakan lensa yang
bagian tengahnya lebih tebal dibanding bagian tepinya. Terdapat tiga jenis
lensa yaitu lensa bikonvek (combung rangkap), lensa plankonvek
(cembung-datar), dan lensa konvek-konkaf (cembung-cekung). Lensa
cembung memiliki sifat yang dapat mengumpulkan cahaya sehingga
disebut sebagai lensa konvergen (Soedojo,1992).

c). Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung


Lensa cembung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya
menghadap ke luar. Lensa cembung memiliki sifat konvergen
(mengumpulkan sinar). Sinar sejajar sumbu utama lensa dibiaskan menuju
fokus lensa.
Bagian-bagian pada lensa cembung.
Pada gambar tersebut, titik F disebut titik fokus.
Untuk menggambarkan pembentukan bayangan pada lensa cembung
diperlukan sinar-sinar istimewa. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung.

Sehingga didapat bayangan seperti gambar.

Persamaan antara jarak benda dan jarak bayangan terhadap lensa


cembung.
Berbeda dengan cermin cembung, titik fokus pada lensa ada dua,
yaitu fokus di depan cermin (F2) dan fokus di belakang cermin (F1). Titik
fokus F1 disebut fokus utama atau fokus aktif. Sedangkan F2 disebut
fokus pasif. Fokus aktif dan fokus pasif simetri tehadap lensa. Ketika
kalian menghadapkan lensa cembung ke arah matahari, maka di belakang
lensa (di atas tanah) akan tampak sebuah titik terang. Dengan menggeser
lensa naik turun, kalian akan mendapatkan titik yang paling terang dan
tampak silau. Titik tersebut merupakan titik fokus lensa. Jika titik tersebut
jatuh di atas kertas (benda yang mudah terbakar), maka kertas dapat
terbakar. Sementara titik R pada gambar disebut titik kelengkungan lensa
dan jarak OR disebut jejari kelengkungan lensa. Seperti halnya pada
cermin, pada lensa juga berlaku R = 2f. Titik O disebut sebagai titik pusat
lensa.
BAB III
METODE

A. Jenis Percobaan
Jenis Penelitian pada proyek Jarak Fokus Lensa yaitu dilakukan dengan
metode eksperimen karena menggunakan variabel-variabel percobaan.
B. Waktu dan Tempat
Pembuatan proyek dilaksanakan pada 22-23 Mei 2023 di jalan
muhajirin 2 lorong 2, Makassar.
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan perlengkapan yang digunakan dalam proyek ini adalah:
1. Lampu senter berlaku sebagai benda
2. Bolam Lampu pijar yang diisi sebagai lensa cembung
3. Layar untuk menangkap bayangan
4. Meteran
5. Papan kayu
6. Paku

D. Variabel Percobaan
1. Fokus Lensa Positif
a. Variabel kontrol : letak lensa
Definisi Operasional : Lensa diletakkan ditempat yang sama dan
tidak dipindah-pindah (tetap)
b. Variabel manipulasi : jarak sumber cahaya ke lensa positif (s(+))
Definisi Operasional :Jarak sumber cahaya ke lensa positif
Dimanipulasi dengan beberapa jarak tertentu
c. Variabel respon : jarak bayangan yang dihasilkan (s’(+)),
Definisi Operasional :Jarak bayangan yang dihasilkan oleh
sumber cahaya yang melewati lensa positif
E. Rancangan Percobaan
1. Jarak Fokus Lensa Positif

Sumber Lensa
Cahaya Cembung Layar

Penggaris

S(+) S’(+)

F. Langkah Percobaan
1. Jarak fokus lensa positif
a. Meletakan benda,lensa positif dan layar.
a. Mengukur jarak (s(+)) antara benda dengan lensa positif.
b. Mengeser-geser layar untuk mendapatkan gambar bayangan yang
paling jelas.
c. Mengukur jarak bayangan (s’(+)) pada layar terhadap lensa positif.
d. Mengulangi langkah diatas dengan mengubah jarak benda
G. Alur Percobaan
1. Jarak fokus lensa positif

Benda Lensapositif Layar

- Disusun sesuai rancangan percobaan


- Diukur jarak s(+)
- Lensa digeser untuk mendapatkan
bayangan yang paling jelas

Bayangan

- Diukur s’(+)
- Dicatat
- Diulangi dengan mengubah jarak benda
(s(+)) sebanyak 5 kali
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data
Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 1. Jarak fokus lensa positif
Percobaan S(+) S’(+) f(+)
ke- (S(+) ± 0,05) cm (S’(+) ± 0,05) cm cm
1 7,5 20 5,45
2 6,5 40 5,59
3 6,3 60 5,70
4 6,2 80 5,75

B. Analisis Data
Pada percobaan ini yaitu menentukan jarak fokus lensa positif. Percobaan
ini memanipulasi jarak bayangan terhadap lensa positif (s’(+)) berturut-turut 20
cm, 40 cm, 60 cm, dan 80 cm diperoleh jarak benda lensa positif (s (+)) 6,5 cm
1
untuk semua jarak bayangan. Dengan menggunakan persamaan
f ¿¿
maka diperoleh jarak fokus lensa positif (f(+)) berturut-turut 5,45 cm; 5,59 cm;
5,70 cm; dan 5,75 cm.

C. Pembahasan
Lensa yang digunakan pada percobaan ini adalah lensa cembung (+) dan
bersifat kovergen (mengumpulkan cahaya ) Pada percobaan ini yaitu
menentukan jarak fokus lensa positif digunakan lensa cembung di depan
sumber cahaya berupa lampu led, dengan tujuan untuk memusatkan cahaya
yang diperoleh dari sumber cahaya sehingga cahaya tidak menyebar dan
bayangan dapat terlihat dengan jelas. Percobaan dilakukan sebanyak 4 kali
dengan memanipulasi jarak bayangan terhadap lensa positif (s’(+)) yaitu 20 cm,
40 cm, 60 cm, dan 80 cm.
Dari hasil analisis di atas, semakin besar jarak benda dari lensa positif
semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Rata-rata jarak fokus
lensa positif sebesar 5,62 cm dengan sifat bayangan yaitu nyata dan terbalik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak fokus lensa dari bohlam lampu yang
berisi air ±5 cm. Perbedaan jarak fokus untuk setiap percobaan dapat
dikarenakan kurang telitinya pengamat saat mengukur jarak antara bayangan
dengan fokus terbaik dengan letak lensa positif.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa semakin besar jarak benda (s(+)) terhadap lensa positif maka jarak
bayangan yang dihasilan pada lensa positif (s’(+)) semakin kecil dan jarak
fokus lensa positif (f(+)) yang dihasilkan relatif sama yaitu +5,62 cm, dengan
sifat bayangan yaitu nyata dan terbalik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
jarak fokus lensa dari bohlam lampu yang berisi air ±5 cm.
DAFTAR PUSTAKA

Arkundata, A. 2007. Fisika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka


Giancoli, DC 2001. Fisika. Jakarta: Erlangga
Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta: Ghalia Indonesia
Soedojo, P. 1992. Ilmu Fisika. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Sutrisno. 1984. Seri Fisika Dasar. Bandung: ITB
Syukri, S. 1999. Fisika Dasar I. Bandung: ITB
Tim Penyusun. 2017. Petunjuk Prkaktikum Fisika Dasar Jember: Univers Jember
Umar, Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika, (Online), (books.google.co.id). Jakarta :
Media Pusindo.
LAMPIRAN

Gambar 1. Kerjasama kelompok dalam pembuatan alat pembuktian jarak fokus


lensa cembung
Gambar 2. Pengambilan data Gambar 3. Pengambilan data
percobaan dengan jarak bayangan 20 percobaan dengan jarak bayangan 40
cm cm

Gambar 4. Pengambilan data Gambar 5. Pengambilan data


percobaan dengan jarak bayangan 60 percobaan dengan jarak bayangan 80
cm cm

Anda mungkin juga menyukai