DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
SYAFIQATUL FUADY 200104500002
NURRAHMA PRATAMA 200104501009
YOSUA ARUNG BONE 200104501015
Jarak fokus lensa cembung, yang sering disebut sebagai panjang fokus
lensa, adalah jarak antara pusat lensa dan titik fokus di mana sinar sejajar yang
datang secara paralel diarahkan setelah melewati lensa. Panjang fokus ini
bergantung pada geometri lensa dan perbedaan indeks bias antara lensa dan
medium sekitarnya.
Dalam penentuan jarak fokus lensa cembung, ada dua metode yang
umum digunakan. Pertama, metode cembung-cembung, di mana lensa cembung
digunakan bersama dengan lensa cembung lainnya untuk memperoleh jarak fokus
yang diinginkan. Metode kedua adalah metode pembentukan bayangan, di mana
lensa cembung digunakan untuk membentuk bayangan objek pada permukaan
layar.
Selain itu, jarak fokus lensa cembung juga dapat ditentukan
menggunakan persamaan lensa yang dikenal sebagai persamaan lensa yang
mencerminkan hubungan antara jarak fokus, jarak objek, dan jarak bayangan.
Pemahaman yang baik tentang penentuan jarak fokus lensa cembung
sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk fotografi, ilmu fisika,
pengembangan lensa kacamata, dan banyak lagi. Dengan memahami konsep ini,
kita dapat mengoptimalkan penggunaan lensa cembung dan memperoleh gambar
yang jelas dan fokus pada perangkat optik yang kita gunakan.
Dalam penjelasan ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai prinsip-
prinsip dasar penentuan jarak fokus lensa cembung, metode yang digunakan, serta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami penentuan jarak
fokus lensa cembung, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang optik dan
memanfaatkannya secara lebih efektif dalam berbagai konteks.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Proyek ini adalah untuk mengetahui Bagaimana pengaruh
jarak benda terhadap fokus lensa positif(cembung)
1.4 Metodologi
Metodologi adalah cara atau teknik yang digunakan seseorang dalam
mencapai tujuan. Adapun dalam penyusunan laporan akhir ini, kami
menggunakan beberapa metode, metode tersebut antara lain:
a) Metodologi Langsung
Metode langsung yang kami lakukan yaitu dengan melakukan praktikum
langsung di laboratorium fisika dasar dengan menggunakan alat dan bahan
yang telah disediakan, untuk mendapatkan data-data untuk menghitung
langsung pembesaran yang dibentuk oleh lensa cembung dengan benar.
b) Metodologi Tak Langsung
Kami menggunakan buku sebagai refrensi dalam menulis laporan akhir
ini. Dan kami juga mengambil beberapa contoh data untuk menyesuaikan
lagi dalam perhitungan hasil Akhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.2 Lensa cembung Gambar 2.4 Berkas Gambar 2.3 Lensa cembung
mengumpulkan berkas sinar sinar istimewa pada bernilai positif (+)
lensa cembung
A. Jenis Percobaan
Jenis Penelitian pada proyek Jarak Fokus Lensa yaitu dilakukan dengan
metode eksperimen karena menggunakan variabel-variabel percobaan.
B. Waktu dan Tempat
Pembuatan proyek dilaksanakan pada 22-23 Mei 2023 di jalan
muhajirin 2 lorong 2, Makassar.
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan perlengkapan yang digunakan dalam proyek ini adalah:
1. Lampu senter berlaku sebagai benda
2. Bolam Lampu pijar yang diisi sebagai lensa cembung
3. Layar untuk menangkap bayangan
4. Meteran
5. Papan kayu
6. Paku
D. Variabel Percobaan
1. Fokus Lensa Positif
a. Variabel kontrol : letak lensa
Definisi Operasional : Lensa diletakkan ditempat yang sama dan
tidak dipindah-pindah (tetap)
b. Variabel manipulasi : jarak sumber cahaya ke lensa positif (s(+))
Definisi Operasional :Jarak sumber cahaya ke lensa positif
Dimanipulasi dengan beberapa jarak tertentu
c. Variabel respon : jarak bayangan yang dihasilkan (s’(+)),
Definisi Operasional :Jarak bayangan yang dihasilkan oleh
sumber cahaya yang melewati lensa positif
E. Rancangan Percobaan
1. Jarak Fokus Lensa Positif
Sumber Lensa
Cahaya Cembung Layar
Penggaris
S(+) S’(+)
F. Langkah Percobaan
1. Jarak fokus lensa positif
a. Meletakan benda,lensa positif dan layar.
a. Mengukur jarak (s(+)) antara benda dengan lensa positif.
b. Mengeser-geser layar untuk mendapatkan gambar bayangan yang
paling jelas.
c. Mengukur jarak bayangan (s’(+)) pada layar terhadap lensa positif.
d. Mengulangi langkah diatas dengan mengubah jarak benda
G. Alur Percobaan
1. Jarak fokus lensa positif
Bayangan
- Diukur s’(+)
- Dicatat
- Diulangi dengan mengubah jarak benda
(s(+)) sebanyak 5 kali
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data
Dari percobaan yang telah kami lakukan, maka diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 1. Jarak fokus lensa positif
Percobaan S(+) S’(+) f(+)
ke- (S(+) ± 0,05) cm (S’(+) ± 0,05) cm cm
1 7,5 20 5,45
2 6,5 40 5,59
3 6,3 60 5,70
4 6,2 80 5,75
B. Analisis Data
Pada percobaan ini yaitu menentukan jarak fokus lensa positif. Percobaan
ini memanipulasi jarak bayangan terhadap lensa positif (s’(+)) berturut-turut 20
cm, 40 cm, 60 cm, dan 80 cm diperoleh jarak benda lensa positif (s (+)) 6,5 cm
1
untuk semua jarak bayangan. Dengan menggunakan persamaan
f ¿¿
maka diperoleh jarak fokus lensa positif (f(+)) berturut-turut 5,45 cm; 5,59 cm;
5,70 cm; dan 5,75 cm.
C. Pembahasan
Lensa yang digunakan pada percobaan ini adalah lensa cembung (+) dan
bersifat kovergen (mengumpulkan cahaya ) Pada percobaan ini yaitu
menentukan jarak fokus lensa positif digunakan lensa cembung di depan
sumber cahaya berupa lampu led, dengan tujuan untuk memusatkan cahaya
yang diperoleh dari sumber cahaya sehingga cahaya tidak menyebar dan
bayangan dapat terlihat dengan jelas. Percobaan dilakukan sebanyak 4 kali
dengan memanipulasi jarak bayangan terhadap lensa positif (s’(+)) yaitu 20 cm,
40 cm, 60 cm, dan 80 cm.
Dari hasil analisis di atas, semakin besar jarak benda dari lensa positif
semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Rata-rata jarak fokus
lensa positif sebesar 5,62 cm dengan sifat bayangan yaitu nyata dan terbalik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak fokus lensa dari bohlam lampu yang
berisi air ±5 cm. Perbedaan jarak fokus untuk setiap percobaan dapat
dikarenakan kurang telitinya pengamat saat mengukur jarak antara bayangan
dengan fokus terbaik dengan letak lensa positif.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa semakin besar jarak benda (s(+)) terhadap lensa positif maka jarak
bayangan yang dihasilan pada lensa positif (s’(+)) semakin kecil dan jarak
fokus lensa positif (f(+)) yang dihasilkan relatif sama yaitu +5,62 cm, dengan
sifat bayangan yaitu nyata dan terbalik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
jarak fokus lensa dari bohlam lampu yang berisi air ±5 cm.
DAFTAR PUSTAKA