Anda di halaman 1dari 22

PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2

O.1
LENSA

Disusun Oleh :
Jurusan : MIPA
Prodi : Kimia
Asisten Laboratorium : Eka K. Tampubolon (F1C316016)

LABORATORIUM ENERGI REKAYASA DAN MATERIAL II


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Lensa adalah benda bening untuk mengumpulkan atau menyebarkan
cahaya. Terdapat 2 jenis Lensa, yaitu lensa cekung dan lensa cembung. Pada
lensa cembung sinar dapat mengumpulkan dan pada lensa cekung sinar dapat
menyebar. Dalam lensa dikenal dengan pembiasan cahaya yaitu fenomena
pembengkokan cahaya. Lensa juga sering di sebut dengan kanta yaitu merupakan
sebuah alat untuk mengumpulkan cahaya bias yang di bentuk dari sepotong gelas
yang di bentuk.
Lensa di pelajari karena sangat dekat dengan kehidupan sehari hari. Lensa
dapat membantu beraktivitas maupun dengan pekerjaan yang terutama
berhubungan dengan optik. Oleh karena nya jika berbicara mengenai lensa, maka
yang berlaku disini adalah hukum pembiasan bukan pemantulan. Mengingat pada
lensa sinar melalui 2 benda yang kerapatan objek berbeda beda, maka sinar akan
di biaskan. Hukum ini berlaku untuk lensa cekung dan lensa cembung.
Lensa cembung ialah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal di
bandingkan sisi tepi nya. Sedangkan lensa cekung ialah lensa yang bagian
tengahnya lebih tipis di bandingkan sisi tepi nya. Prinsip lensa tidak berbeda
dengan cermin. Dimana lensa juga membentuk bayangan seperti cermin.
Jenis alat-alat optik beraneka ragam menurut bentuk dan kegunaannya.
Salah satunya ialah lensa yang digunakan untuk membantu orang-orang yang
menderita cacat mata atau penglihatannya terganggu. Contohnya: miopi,
hipermetropi, presbiopi dan astigmatisme.
Adapun contoh sederhana dari aplikasi lensa ialah pada kaca mata. Selain
kaca mata, alat optik lain yang tak luput dari penetapan lensa yaitu kamera,
mikroskop, teropong, lup dan banyak lagi yang lain.
Kamera merupakan salah satu alat optik yang besar manfaatnya. Dengan
adanya kamera, kita dapat mengabadikan kejadian-kejadian penting dan
bersejarah. Kamera terdiri atas tiga bagian utama, yaitu lensa, diafragma, dan
film.
Lup adalah alat optik yang menggunakan lensa cembung untuk melihat
benda-benda kecil. Lup biasa digunakan untuk melihat nama-nama jalan di peta
yang tercetak sangat kecil, melihat gambar di perangko, dan melihat komponen-
komponen jam tangan yang kecil.
Teropong merupakan alat optik yang digunakan sebagai alat untuk melihat
benda yang letaknya jauh. Teropong dibedakan menjadi dua yaitu teropong bias
(tersusun atas beberapa lensa) dan teropong pantul (tersusun atas beberapa cermin
dan lensa).
Pada percobaan menggunakan lensa kali ini, diantara benda dan layar
ditempatkan sebuah lensa cembung. Bila benda tersebut digeser-geserkan
sepanjang garis pisah benda dengan layar, maka akan terdapat dua kedudukan
lensa yang memberikan bayangan yang jelas pada layar.
Bayangan yang satu diperbesar, sedangkan yang lain diperkecil. Pada
lensa cembung, layar digeser-geser sehingga didapatkan bayangan dari benda
setelah melewati lensa cembung. Bila kemudian ditempatkan sebuah lensa cekung
diantara lensa cembung dan layar, maka bayangan lensa cembung akan menjadi
benda lagi bagi lensa cekung. Bayangan oleh lensa cekung dapat ditangkap lagi
pada layar dengan menggeser-geser kedudukan layar tersebut.
Dalam hal ini, lensa dipelajari karena sangat dekat dengan kehidupan
sehari-hari. Lensa dapat membantu kita beraktifitas maupun dengan pekerjaan
yang terutama berhubungan dengan optik. Sangat banyak bentuk penerapan dari
lensa itu sendiri. Oleh karena itu, hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya
percobaan mengenai lensa. Dimana dalam percobaan ini, akan dipelajari berbagai
macam sifat lensa, cara menentukan panjang fokus dan mengukur jarak bayangan
suatu benda.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini antara lain :
1. Mempelajari sifat lensa
2. Menentukan panjang fokus dan perbedaan lensa cembung dengan
mengukur jarak bayangan objek
3. Menentukan panjang fokus lensa cembung dan kombinasi dari lensa
cekung dengan menggunakan metode Bessel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehinggan terjadi dua kali pembiasan
sebelum keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua
permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama
merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat
bayangan akhir.
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada
lensa cembung (lensa positif) sinar dapat mengumpul (kovergen) dan pada lensa
cekung (lensa negatif) sinar dapat menyebar (divergen). Pada lensa terdapat sinar-
sinar istimewa. Tentunya, sinar-sinar istimewa pada lensa cembung berbeda
dengan lensa cekung.Lensa dapat membentuk bayangan yang diperkecil atau
diperbesar, sehingga lensa banyak digunakan dalam alat-alat optik seperti kaca
mata, mikroskop,lup, kamera dan teropong. Kaca mata digunakan untuk
membantu penglihatan bagi penderita miopi, hipermetropi, presbiopi dan
astigmatisme. Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang ukurannya sangat
kecil. Lup atau sering disebut kaca pembesar digunakan untuk melihat benda kecil
sehingga terlihat lebih besar. Kamera digunakan untuk mengambil gambar dengan
menggunakan fokus lensa. Teropong digunakan untuk melihat benda jauh agar
tampak dekat (Young, 2004 : 257-258).
Lensa adalah suatu medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan
melengkung(biasanya sferis), meskipun satu dari permukaan lensa itu dapat
merupakan bidang datar. Karena itu suatu gelombang datang mengalami dua
pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Untuk menyederhanakan anggaplah
bahwa medium kedua sisi lensa tersebut adalah sama dan mempunyai indeks bias
satu (seperti udara) dan indeks bias lensa adalah n.
Lensa dibagi menjadi dua jenis yaitu cembung (+) dan lensa cekung (-).
Lensa-lensa ini mempunyai perbedaan. Lensa cembung merupakan lensa
konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar, sedangkan lensa cekung
merupakan lensa divergen yang sifatnya menyebarkan sinar.
Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan berupa suatu
busur lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang berupa suatu busur
lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan memiliki radius
kelengkungan (R).
Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius
kelengkungan yang besarnya tak terhingga, lensa juga memiliki pusat
kelengkungan dan titik fokus. Pusat optik adalah titik dimana lensa dimana
berkas sinar yang melalui titik akan diteruskan tanpa dibiaskan, fokus utama (F)
adalah dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan. Jarak fokus pada lensa
merupakan jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa (Bueche, 2006 : 234).
Menurut Salim (2018 : 114-118), Jika berkas-berkas yang paralel dengan
sumbu lensa (garis lurus yang melewati pusat lensa dan tegak lurus terhadap
kedua permukaannya) jatuh pada lensa tipis, maka akan difokuskan pada satu titik
yang disebut titik fokus f. Titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada
jarak tak terhingga dari sumbu utama. Kaidah-kaidah pembentukan bayangan oleh
lensa, yaitu sebagai berikut :
1. Sinar sejajar sumbu utama dari sebelah kiri bidang utama pertama akan
dibiaskan ke titik fokus pertama setelah sampai di bidang utama kedua,
sebaliknya sinar sejajar sumbu utama dari sebelah kanan bidang utama
kedua akan dibiaskan ke titik fokus pertama setelah sampai di bidang
utama pertama.
2. Sinar yang melewati titik fokus pertama akan dibiaskan sejajar sumbu
utama setelah sampai di bidang utama pertama, sebaliknya yang melewati
titik fokus kedua akan dibiaskan sejajar sumbu utama setelah sampai
bidang utama kedua.
3. Sinar menuju titik utama pertama akan dibiaskan sejajar dari titik utama
kedua, sebaliknya sinar yang menuju titik utama kedua akan dibiaskan
sejajar dari titik utama pertama.
Lensa adalah benda yang dibuat dari bahan optik transparan (biasanya kaca)
yang membentuk permukaan-permukaan cembung atau cekung. Berdasarkan
bentuk lensa ini maka sebuah sinar setelah melalui lensa akan dikumpulkan di
suatu titik atau di sebar. Semua efek-efek yang diperlihatkan lensa adalah karena
bentuk permukaan dan juga karena indeks bias yang dimilikinya. Kita dapat
menganalisis lensa menurut rumus pembiasan pada bidang melengkung
sebelumnya. Lensa tipis adalah sebueh lensa yang ketebalannya dapat diabaikan
jika dibandingkan jarak fokus lensa ke objek atau bayangan yang terjadi.
Setiap berkas dibelokkan menuju sumbu pada kedua permukaan lensa. Jika
berkas-berkas yang paralel dengan sumbu jatuh pada lensa tipis, mereka akan
difokuskan pada satu titik yang disebut titik fokus, f. Berkas-berkas dari satu titik
pada benda yang jauh pada dasarnya paralel. Sehingga dapat dikatakan bahwa
titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada jarak tak terhingga pada
sumbu utama. Artinya, titik fokus lensa bisa ditemukan dengan menentukan titik
dimana berkas-berkas cahaya dibentuk menjadi bayangan yang tajam. Jarak titik
fokus dari pusat lensa adalah jarak fokus. Karena lensa memiliki 2 permukaan,
maka lensa memiliki 2 jari-jari kelengkungan lensa (R) dan 2 titik fokus.
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus dapat ditunjukkan
dalam persamaan:
1/s + 1/s’ = 1/f

keterangan:
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = jarak fokus
Pada lensa cembung (positif) terdapat tiga sinar istimewa sebagai berikut:
1. Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh
lensa cembung melewati titik fokus
2. Sinarsinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama
3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan tanpa mengalami pembiasan.
Jika benda di depan lensa positif, bayangannya dapat diterima layar, maka
bayangan tersebut disebut dengan bayangan nyata. Untuk mendapatkan bayangan
yang tejam (fokus) di layar, maka lensa dan atau layar dapat digeser-geser
sedemikian hingga bayangan tampak jelas di layar.
Pada lensa cekung (negatif) juga terdapat tiga sinar istimewa, yakni :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah olah sinar bias
itu berasal dari fokus utama F1.
2. Sinar datang menuju fokus utama F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dbiaskan

Lensa negatif tidak memberikan gambar pada layar karena memberikn


gambar secara tidak ril untuk sebuah benda sejati, untuk mengatasinya kita
letakkan lensa positif pada lensa negatif yang jarak fokusnya sudah diketahui.
Lensa negatif hanya dapat membentuk bayangan nyata dari benda maya. Untuk
itu dipergunakan lensa positif untuk membentuk bayangan nyata . Bayangan nyata
pada layar yang dibentuk oleh lensa positif dipakai sebagai benda nyata terhadap
lensa negatif. Jarak lensa negatif kelayar mula-mula ini merupakan jarak benda S.
Jika kemudian layar digeser maka akan terbentuk bayangan nyata pada layar.
Jarak layar terakhir ini kelensa negatif merupakan jarak bayangan S’. Distorsi,
gejala terbentuknya bayangan palsu, terjadi bayangan palsu ini oleh karena di
depan atau di belakang lensa diletakan diafragma (Priyanto, 2013 : 106 – 107).
Permukaan lensa dapat berupa lingkaran atau bidang yang datar, bagian-
bagian lensa cekung seperti cembung tetapi kedudukanya tidak fokus terbalik titik
fokusnya adalah maya. Akibatnya, jarak fokus selalu diberi tanda negatif yang
dimana 𝑚1 dan 𝑚2 adalah titik pusat kelengkungan dan 𝑓1 dan 𝑓2 adalah titik
fokus, 𝑅1 dan 𝑅2 adalah jari-jari , 𝑓1 0 dan , 𝑓2 0 adalah jarak fokus.
Kaca mata merupakan sebuah alat bantu penglihatan bagi seseoranag yang
memiliki gangguan panca indra penglihatan. Semakin pesatnya perkembangan
teknologi khususnya benda – benda elektronik yang menggunka layar monitor,
setiap orangdituntut untuk mampu mengikuti perkembangan tersebut, seringnya
melihat layar monitor, terkena paparan radiasi dari layar monitor baik komputer,
teleponseluler, maupun benda elektronik lainnya maka semakin lama akan
berpengaruh terhadap daya penglihatan seseorang.
Untuk kriteria kegunaan lensa merupakan kriteria yang paling strategis atau
yang paling penting karena nyaman tidaknya lensa yang digunakan sesuai dengan
pemakaian promethee yang merupakan salah satu dari beberapa metode penentuan
urutan. Melihat hal tersebut, lensa cembung dapat digunakan untuk meningkatkan
intesitas berkas cahaya (Novida, 2018 : 71 – 72).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat
Alat yang di gunakan pada percobaan ini adalah :
1. Lensa positif dan lensa negatif: berfungsi sebagai tempat
mengumpulkan dan menyerap cahaya yang melewatinya
2. Bangku optik : berfungsi sebagai tempat semua alat – alat optik
3. Layar penangkap bayangan : berfungsi sebagai penangkap layar
4. Cermin : berfungsi sebagai tempat memantulkan cahaya
5. Sumber tegangan lampu filamen : berfungsi sebagai sumber
tegangan dan sumber cahaya
3.1.2 Bahan
Bahan yang di gunakan pada percobaan ini adalah :
1. Benda berupa celah, berfungsi sebagai tempat cahaya masuk

3.2 Cara kerja


3.2.1 Menentukan fokus lensa positif
1. Disusunlah sistem optik
2. Diambil jarak dari benda ke layar (100 cm) di catat posisi benda
dan bayangan layar
3. Digesekan lensa sehingga di dapatkan bayangan yang di perbesar
yang jelas pada layar. Catat posisi lensa
4. Ditentukan jarak antara layar dengan benda (a) dan jarak antara
lensa dan bayangan atau layar (b)
5. Ditentukan jarak fokus dengan menggunakan persamaan I
6. Ditentukan bayangan dengan menggunakan percobaan I

3.2.2 Menentukan fokus lensa positif dengan metode bassel


1. Di besarkan percobaan A, tambahkan lensa negativ antara
2. lensa cembung dengan bayangan, geserkan kedudukan lensa
negativ dengan di dapatkan bayangan lainnya yang di perkecil dan
jelas
3. Di catat posisi bayangan terkecil
4. Di tentukan jarak antara benda dengan layar (d) dan jarak antara
posisi lensa di perbesar dengan posisi lensa di perkecil
5. Di tentukan jarak fokus lensa dengan menggunakan persamaan II
3.3 Gambar Alat
1. Lensa positif

1 2 3

Keterangan :
1. Lensa Bikonveks
2. Lensa Plakonfeks
3. Lensa Konfeks – konkaf
2. Lensa Negatif

1 2 3

Keterangan :
1. Lensa cekung ganda
2. Lensa cekung – datar
3. Lensa cekung – cembung
. 3. Bangku Optik

1 2 3 4 5
Keterangan :
1. Sumber cahaya
2. Benda
3. Lensa cekung
4. Lensa cekung
5. Penangkap layar
4. Lampu filamen

3
4

Keterangan :
1. Bola kaca
2. Filamen
3. Kawat konduktor
4. Penyangga
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan laboratorium Sebelum percobaan Sesudah percobaan


Suhu 270C 280C
Kelembapan relatif 67 % Rh 65 % Rh

4.1. Hasil
4.1.1 Fokus lensa positif
Posisi benda(cm) Posisi Posisi g b f B
layar lensa (cm) (cm) (cm) (Cembun
(cm) (cm) g)
8 53 28,5 17,5 22 9,746 0,85
7 53 27 17,2 23,2 9,877 1,75
6 53 25 16,11 25,4 9,855 1,5
5 53 22 14,5 28,3 9,578 1,3
4.2 Perhitungan

4.2.1 Menentukan jarak fokus lensa positif

b.g 21 cm . 11 cm 231 cm2


1. f =
b+g
= 21 cm + 11 cm = = 7,218 cm
32 cm

b.g 10 cm . 22 cm 220 cm2


2. f = = = = 6,875 cm
b+g 10 cm + 22 cm 32 cm

b.g 8 cm . 21 cm 168 cm2


3. f = = = = 5,793 cm
b+g 8 cm + 21 cm 29 cm

b.g 6 cm . 20 cm 120 cm2


4. f = = = = 4,615 cm
b+g 6 cm + 20 cm 26 cm

4.2.2 Menentukan posisi benda bebas

1. Posisi benda 8 cm

b.g 22 cm . 17,5 cm 385 cm2


f= = = = 9,746 cm
b+g 22 cm + 17,5 cm 39,5 cm

2. Posisi benda 7 cm
b.g 23,2 cm . 17,2 cm 399,04 cm2
f= = = = 9,877 cm
b+g 23,2 cm + 17,2 cm 40,4 cm

3. Posisi benda 6 cm

b.g 25,4 cm . 16,1 cm 408,94 cm2


f= = = = 9,853 cm
b+g 25,4 cm + 16,1 cm 41,5 cm

4. Posisi benda 5 cm

b.g 28,3 cm . 14,5 cm 410,35 cm2


f= = = = 9,578 cm
b+g 28,3 cm + 14,5 cm 42,8 cm
4.3 Ralat

Pengukuran X (X − ̅
X) ∑(X − X̅)2
X1 9,746 -0,0175 3,0625 x10-4
X2 9,877 -0,1135 0,01288225
X3 9,853 0,0895 8,01025 x10-3
X4 9,578 -0,1855 0,03441025
̅
X 9,7635 ∑(X − X̅)2 0,055609

∑ (𝐱−𝒙̅ )² RM
RM = √ n−1 RN =
̅
x 100%
𝒙
0,055609 0,13614
=√ 4−1
= 9,7635
x 100%

0,055609
=√ 3
= 1, 39 %
= √0,0185363
= 0,13614
4.4 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu dilakukan percobaan mengenai lensa. Yang
mana pada percobaan ini dilakukan penentuan fokus lensa pada lensa cembung.
Lensa itu sendiri merupakan material transparan yang umumnya terbuat dari kaca
atau plastik yang memiliki dua permukaan, dimana salah satu dari
permukaannya melengkung, sehingga dapat membelokkan sinar yang datang
kearah yang melewatinya.
Berdasarkan bentuknya, lensa dibagi menjadi dua yaitu lensa cembung
(positif) dan lensa cekung (negatif). Kedua jenis ini memiliki perbedaan. Dimana
lensa cembung merupakan lensa yang pada bagian tengahnya berukuran lebih
tebal dibandingkan bagian pinggirnya. Lensa cembung disebut juga lensa
konvergen karena bersifat mengumpulkan sinar bias. Sedangkan lensa cekung
merupakan lensa yang pada bagian tengahnya berukuran lebih tipis
dibandingkan bagian pinggirnya. Lensa cekung disebut juga lensa divergen karena
bersifat menyebarkan sinar.
Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa cembung dan juga lensa cekung
yaitu pada lensa cembung, dimana sinar yang datang sejajar sumbu utama lensa
akan dibiaskan melalui titik fokus. Kemudian sinar yang datang melalui titik
fokus lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama dan sinar yang datang melewati
titik pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan. Sedangkan pada lensa cekung,
dimana sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah berasal dari
titik fokus pertama. Kemudian sinar datang menuju titik fokus kedua akan
dibiaskan sejajar sumbu utama dan sinar datang yang melalui titik pusat optik
akan diteruskan tanpa dibiskan.
Pada percobaan penentuan fokus lensa positif, dimana dilakukan dua
perlakuan yang berbeda dengan masing-masing dilakukan empat kali
pengulangan. Pada perlakuan pertama, posisi benda telah ditentukan yaitu 20 cm,
22 cm, 25 cm dan 27 cm. Sedangkan pada perlakuan kedua yaitu posisi benda
tidak ditentukan (bebas). Pada percobaan ini, digunakan jarak posisi layar yaitu
53 cm untuk masing-masing perlakuan.
Pada percobaan perbedaan perlakuan mengenai jarak benda terhadap lensa,
sehingga didapatkan hasil bayangan yang berbeda pada tiap masing-masing
perlakuan. Pada percobaan menggunakan lensa cembung, saat benda diletakkan
antara F dengan lensa hasil bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil. Saat benda pada jarak antara T, hasil bayangan yang diperoleh pada
dua kali F hasil bayangan yang terbentuk menjadi nyata terbalik dan diperbesar.
Jika dibandingkan dengan literatur, apabila jarak benda lebih besar dari
pusat kelengkungan lensa, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung
diperoleh bayangan yang bersifat nyata terbalik dan diperkecil. Serta letak
bayangannya diantara titik fokus pertama dan pusat kelengkungan lensa pertama.
Pada benda yang diletakkan diantara P2 dan F2 diperoleh bayangan yang bersifat
nyata terbalik dan diperbesar serta letak bayangan diluar P1. Terjadi sifat yang
berbeda pada bayangan dikarnakan peletakkan jarak benda dan lensa. Pada
praktikum berarti benda diletakkan diantara P2 dan F2 sehingga bayangan bersifat
nyata, terbalik dan diperbesar.
Pada percobaan ini, dapat diketahui bahwa jarak fokus yang diperoleh
sangat mempengaruhi besar kecilnya kekuatan lensa, dimana untuk lensa positif
yaitu semakin kecil jarak fokus, maka semakin kuat pula kemampuan lensa itu
untuk mengumpulkan berkas sinar. Sedangkan untuk lensa negatif yaitu semakin
kecil jarak fokus, maka akan semakin kuat kemampuan lensa itu untuk
menyebarkan berkas sinar. Dalam penentuan jarak fokus lensa positif, benda
diletakkan didepan cahaya, sedangkan lensa positif berada diantara benda dengan
layar. Sehingga muncul bayangan pada layar, dimana bayangan tersebut lebih
besar dari benda aslinya, posisinya terbalik dan nyata.
Pada praktikum menentukan titik fokus lensa cembung didapatkan
kesimpulan hasil yang sama terhadap hasil praktikum dengan literatur yang
menunjukkan bahwa bayangan yang ditimbulkan oleh lensa positif (lensa
cembung) yaitu bersifat bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Untuk penentuan
jarak fokus lensa negatif (lensa cekung) dalam praktikum ini tidak dilakukan.
Namun menurut teori dapat diketahui bahwa untuk menentukan jarak fokus lensa
negatif, dimana benda diletakkan didepan cahaya dan lensa negatif
diletakkan diantara benda dengan layar. Sehingga diperoleh bayangan yang
muncul pada layar yang lebih kecil, namun tegak.
Berdasarkan perbandingan data yang diperoleh, juga dapat disimpulkan
bahwa semakin jauh jarak lensa terhadap benda, maka hasil bayangan yang
terbentuk akan semakin besar. Namun jika terlalu jauh, maka hasil bayangannya
menjadi maya. Dan semakin jauh jarak antara lensa dengan layar, maka hasil
bayangannya akan semakin besar. Namun gambar bayangan akan semakin pudar.
Dari percobaan ini juga dapat diketahui bahwa semakin jauh posisi benda dari
sumber cahaya, maka semakin kecil nilai fokusnya. Pada percobaan ini, dapat
diperoleh berbagai bentuk dari lensa cembung itu sendiri. Adapun bentuknya
antara lain yaitu lensa cembung ganda (bikonveks), lensa cembung datar (plan-
bikonveks) dan lensa cembung cekung (konveks-konkaf).
Pada percobaan yang dilakukan terjadi ketidakpastian nilai fokus dari lensa
yang terlihat pada teori ralat, sehingga diperoleh data yang kurang akurat. Ini
dapat disebabkan karena kesalahan praktikan dalam membaca skala jarak, kurang
maksimalnya kerja alat yang digunakan ataupun karena kesalahan praktikan
dalam memfokuskan bayangan benda atau saat menggeser atau mencari posisi
yang tepat untuk meletakkan lensa-lensanya.
Ketidakpastian ini juga dapat disebabkan karena alat yang digunakan sudah
banyak yang rusak, alat ukur kurang teliti , alat tidak sesuai dengan standarisasi
penggunaan. Dan juga dikarenakan kesalahan praktikan yang kurang teliti
dalam melihat ukuran mistar, tidak cermat dalam mencatat data dan kurang teliti
dalam mengolah data yang didapat dari praktikum. Serta kesalahan lainnya yang
dapat disebabkan oleh kondisi ruangan laboratorium dengan pencahayaan yang
terlalu banyak, walaupun dalam hal ini dilakukan percobaan didalam ruang yang
tertutup.
Adapun aplikasi lensa dalam kehidupan sehari-hari yakni dalam pembuatan
alat optik. Alat optik yang sering digunakan disekitar seperti kaca mata,
mikroskop, lup maupun teropong merupakan aplikasi dari penerapan lensa. Tanpa
adanya lensa, alat-alat optik tersebut tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Misalnya saja, pada kamera. Dimana lensa cembung berfungsi untuk membentuk
bayangan benda yang akan difoto dan setiap benda difoto tersebut diletakkan
dijarak yang dua kali lebih besar dari jarak fokus didepan kamera sehingga
memiliki sifat nyata, diperkecil dan berada pada posisi terbalik.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Sifat pada lensa cembung adalah konvergen, sehingga bayangan yang
dihasilkan diperbesar, nyata dan terbalik. Sedangkan pada lensa cekung
bersifat divergen, sehingga bayangan yang diberikan bersifat diperkecil,
maya dan tegak.
2. Penentuan panjang fokus dan perbesaran lensa cembung dapat ditentukan
melalui persamaan :
𝑏. 𝑔
𝐹=
𝑏+𝑔

3. panjang fokus lensa cembung dengan kombinasi dari lensa cekung dapat
ditentukan dengan menggunakan metode Bessel dengan persamaan :

𝑑2 𝑒 2
𝐹=
4𝑑

5.2 Saran
Pada praktikum ini, sebaiknya menggunakan alat yang sesuai dengan
standarisasi penggunaan dan menggunakan alat ukur dengan ketelitian yang
tinggi. Sehingga data yang diperoleh lebih akurat. Serta disarankan praktikan
untuk memahami dan menguasai materi yang akan diujikan serta langkah kerja
yang akan dilakukan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, F. dan E. Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.

Novita, E. dan N. Sunandar. 2018. "Sistem pendukung keputusan pemilihan


menggunakan metode promethee II". Jurnal Pelita Informatika. Vol.17(1):
71-78.

Priyanto, B. 2013. "Peningkatan daya keluaran sel surya sengan penambahan


intensitas berkas cahaya matahari ". Jurnal Neutrino . Vol.5(2 ) : 105-115.

Salim, A. dan S. Taib. 2018. Fisika Dasa. Yokyakarta: Deepublish.

Young, H. D. 2004. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.


PERTANYAAN

1. Lukiskan jalannya sinar istimewa pada lensa cembung dan lensa cekung
Jawab :
Lensa cembung

Lensa cekung
2. Jelaskan apa itu titik fokus lensa pertama dan titik fokus kedua pada lensa!
Jawab : Titik fokus lensa pertama adalah titik benda pada sumbu utama yang
bayangannya berada ditempat yang sangat jauh (tak hingga). Sedangkan titik
fokus lensa kedua adalah titik bayangan pada sumbu utama dari benda yang
letaknya sangat jauh (tak hingga).
3. Apa ukuran kekuatan lensa?
Jawab : Ukuran kekuatan lensa adalah titik bayangan pada sumbu atau ukuran
yang terdapat didalam kacamata dimana untuk mencari ukurannya didalam
satuan optik adalah :
I
P=
f

4. Jelaskan sifat lensa cembung dan lensa cekung dalam pembentukan bayangan
Jawab : Sifat lensa cembung dalam bayangan yang selalu berbentuk bayangan
maya, tegak dan dipekecil. Sifat lensa cekung adalah bayangan berbentuk
maya, tegak dan diperbesar atau nyata berbentuk, bisa besar atau kecil.
EVALUASI AKHIR

1. Jelaskan macam-macam aberasi pada lensa dan adakah pengaruhnya dalam


menentukan jarak fokus lensa?
Jawab :
1. Aberasi spens, kesalahan terbentuknya bayangan yang diakibatkan
pengarus kecekungan lensa
2. Aberasi sferis aksial, menimbulkan ketidak pastian letak bayangan
sepanjang
3. arah oprik.
4. Aberasi sfens lateral, menyebabkan kekaburan bayangan , titik sumber
sinar
5. berupa bunderan kekaburan pada arah tegak lurus sumber sinar berupa
6. bundelan kekaburan pada arah tegak lurus sumber optik.
7. Koma, kegagalan lensa membentuk gambar dan sinar pusat
8. Astigmatisme, penyebaran gambaran dari satu titik pada suatu bidang
tegak lurus.
2. Bagaimana hubungan antara perbesaran lensa bayangan dengan jarak fokus
lensa dan jarak benda ?
Jawab : Semakin besar jarak fokus maka perbesaran akan semakin besar dan
semakin jauh jarak benda bayangan akan semakin besar
3. Tentukan fokus lensa dari masing-masing metode dan kekuatan lensa?
Jawab : Berdasarkan percobaan fokus lensa yang didapatkan pada percobaan
adalah sebesar 7,28 cm, 6,375 cm, 5,793 cm, dan 4,615 cm. Bayangan
dibentuk pada lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar karena
lensa positif bersifat konvergen.

Anda mungkin juga menyukai