Anda di halaman 1dari 4

“PemanfaatanKulit Pisang (Musa Paradisiace) dalam

Pembuatan Semir Sepatu”

Muhamad Reza Prasetio


F1C118013
Kimia

Fakultas Sains Dan Teknologi


Universitas Jambi
2019
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun lebar memanjang dari suku Musaceae. Tamaman pisang
termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon
tersusun atas batang pohon semu. Berdasarkan cara konsumsi buahnya,
pisang dikelompokkan dalam dua golongan yaitu pisang meja (dessert
banana) dan pisang olah (plantain cooking banana). Pisang meja
dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang seperti buah ambon,
susu, raja, seribu, dan sunripa. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng,
direbus, dibakar atau dikolak seperti pisang kapok, siam, kapas, tanduk,
dan uli.
Pisang mempunyai kandungan gizi yang sangat baik antara lain
menyediakan energy cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan
lainnya. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan
kalsium. Pisang juga mengandung vitamin yaitu, vitamin C, B kompleks,
B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran
fungsi otak. Pisang juga digunakan bagi ibu hamil untuk penyakit usus dan
perut. Selain itu, bagi luka bakar dan kecantikan, diabetes Mellitus,
pendarahan Rahim, merapatkan vagina, ambein, cacar air, tenggorokan
bengkan dan sakit kuning atau lever.
Masyarakat umumnya hanya mengkonsumsi buahnya saja, sedangkan
kulitnya dibuang yang akan mengakibatkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Apabila limbah kulit pisang tersebut dibiarkan begitu saja maka
tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya penumpukan sampah atau
limbah kulit pisang. Oleh karena itu pengolahan limbah kulit pisang
merupakan salah satu alternatif masalah tersebut.Potensi pisang di
indonesia sangat banyak apalagi di provinsi jambi, hampir seluruh wilayah
indonesia memiliki pohon pisang karena pohon pisang dapat tumbuh di
daerah yang tropis, bukan hanya di indonesia saja tapi di asia tenggara
seperti malaysia,vietnam,filipina,dst.
Semua bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan bukan hanya
buahnya saja, namun daun dan akarnya pun dapat bermanfaat. Namun
masih ada yang belum dimanfaatkan yaitu kulitnya, ketika seseorang
memakan pisang dan membuang kulitnya sembarangan maka akan
menyebabkan orang lain tergelincir dan jatuh.
Dengan menggunakan kulit pisang kita dapat mengurangi
pemakaian semir sepatu yang bahannya tidak alami yang lama kelamaan
akan mengurangi kualitas dari sepatu itu dan selain itu dengan
mengguanakan kulit pisang kita bisa mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan untuk membeli semir sepatu.

metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan


tiga kali ulangan. Apabila uji varian (F hitung) menunjukan beda nyata, maka
dilakukan dengan uji lanjutan menggunakan Duncan’s New Multiple Test
(DNMRT) pada tahap 5%.Kreteria pisang yang digunakan adalah kulit pisang
yang sudah dimakan daging pisangnya dan berwarna kuning cerah.
perendaman kulit pisang dengan menggunakan asam cuka sesuai yang
diinginkan selama satu minggu dalam kondisi tertutup.Tujuan agar mudah
mengentalkan hasil semir kulit pisang. Setelah dilakukan perendaman
selama satu minggu, bahan dimasukkan kedalam periuk. Setelah itu,
dimasukkan larutan alkohol 95% sesuai keinginan dan dihidupkan api
kopor. Diaduk perlahan-lahan dan api jangan terlalu besar agar tidak terjadi
kegosongan pada bahan. Setelah kental dipindahkan ketempat luas dan
hindari dari jangkauan anak-anak.
Sumber

Akrinisia,M.2010. Keragaman Genetik Plasma Nutfah Sagu Metroxylon sp.)


Berdasarkan Karakter Morfologis dan Molekuler RAPD (Random
amplifiedpolymorphiDNA) di Sumatera Barat.Tesis. Program Pasca Sarjana
Universitas Andalas. Padang.
Ismanto, H. 2015. Pengolahan Tanpa LimbahTanaman Pisang. Laboratorium
Pengolahan Hasil Pertanian. Balai Besar Pelatihan Pertanian.
Batangkaluku. Komaryati dan Adi,S. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Pisang Kepok (Musa
paradisiaca) di Desa Sungai Kunyit Laut Kecamatan Sungai Kunyit
Kabupaten Pontianak. J.Iprekas:53-61.
Radiya, M. 2013. Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang (Musa paradisiacaL.) di
Kabupaten Agam. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian
Universitas Taman Siswa Padang.
Rusdiansyah, D.2013. Potensi dan Peluang Investasi serta Permasalahan
Komoditi Pisang di Kalimantan Timur. Badan Perizinan Penanaman Modal
Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Sukartini, 2006. Pengelompokan Aksesi Pisang Menggunakan Karakter Morfologi
IPGRI. J. Hort 17(1) : 26-33.
Wijayanto,T., Dirvamena,B dan Ente,L. 2013. Hubungan Kekerabatan Aksesi
Pisang Kepok (Musa paradisiacaFormatypica) di Kabupaten Muna
Berdasarkan Karakter Morfologi dan Penanda RAPD. J. Agroteknos Vol.3
No.3 Hal 163-170.

Anda mungkin juga menyukai