Pada reaksi ini asam kuat tepat habis bereaksi dengan basa kuat
sehingga larutan yang terbentuk adalah garam dan air yang besifat
netral. Pada percobaan ini didapatkan kalor netralisasinua sebesar -
135,98 J dan Hrks sebesar 3.399,5 J/mol.
Selain menggunakan larutan NaOH dan HCl, praktikan juga
melakukan percobaan dengan 4 pasang larutan asam basa lain
menggunakan prosedur kerja yang asam.
A. Asam Asetat dan NaOH
Ulangan 1 Ulangan 2 Rerata
Suhu larutan
32 32 32
CH3COOH, ºC
Suhu larutan basa
30 30 30
NaOH, ºC
Suhu Campuran, ºC 35,5 35,5 35,5
Pada percobaan ini larutan CH3COOH dan larutan NaOH
berperan sebagai sistem, kalorimeter berperan sebagai lingkungan.
Reaksi ini merupakan reaksi endoterm karena hasil dari reaksi ini yaitu
adanya kalor yang diserap oleh sistem dari lingkungan. Hal ini
ditunjukkan dengan menaiknya nilai rata-rata suhu campuran.
Pada reaksi ini terjadi reaksi antara asam lemah dengan basa
kuat yang menghasilkan larutan basa dan air dengan reaksi sebagai
berikut :
Dari semua data yang diperoleh dalam percobaan ini maka dapat
diketahui bahwa kekuatan asam dan basa yang digunakan akan
mempengaruhi harga H-nya. Semakin kuat asam yang digunakan
maka semakin kecil harga Hrks yang diperoleh dan keadaan ini juga
sama dengan keadaan dimana
Berikut ini data-data hasil percobaan lain yang menghubungkan
harga Hrks dengan larutan asam dan basa yang digunakan :
1. Asam Asetat dan NaOH
Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat menghasilkan
harga Hrks sebesar -11.898,25 J/mol.
2. Natrium Asetat dan HCl
Reaksi antara basa lemah dengan asam kuat menghasilkan
harga Hrks sebesar -1.699,75 J/mol.
3. NaOH dan Asam Nitrat
Reaksi antara basa kuat dengan asam kuat menghasilkan
harga Hrks sebesar -11.898,25 J/mol.
4. HCl dan Ammonia
Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah menghasilkan
Hrks sebesar -3.399,5 J/mol.
Semua reaksi di atas terjadi dengan melepas kalor ke
lingkungan atau biasanya disebut dengan reaksi eksoterm.