I.Tujuan
1.Untuk menentukan adanya ikatan rangkap pada
suatu senyawa
2.Diharapkan Mahasiswa paham akan sifat fisika alkohol
dan fenol
3.Dapat memahami reaksi-reaksi alkohol dan fenol
4.Reaksi-reaksi yang membedakan alkohol dan fenol
II.Landasan Teori
1. Alkana (alkane)
Ikatan rangkap satu mempunyai rumus;
CnH2n+2
Dengan n= 1,2..... ciri terpenting dari molekul ini adalahikatan kovalen tunggal
(alkana). Alkana sendiri dikenal sebagai hidrokarbon jenuh (Saturated
Hydrokarbon) karna mengandung jumlah maksimum atom hidrogen serta dapat
berkaitan dengan sejumlah karbon yang sudah ada. Alkana yang palaing
sederhana (yaitu dengan n=1) CH4
2. Alkena (olefin)
Merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua
sSikap-sikap dari alkena sendiri yaitu, Hidrokarbon tak jenuh rangkap dua
disebut juga sebagai olefin (Pembentuk Minyak). Sifat siologis dari alkena lebih
aktif, sifat sama dengan alkana tetapi lebih reaktif dengan rumus umum
sebagaiberikut;
CnH2n
3.Alkuna
Merupakan senyawa karbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga
Sifatnya sama dengan alkena tetapi jauh lebih reaktif dengan rumus umum
yaitu;
CnH2n
Tata nama senyawa diberi Akhiran “una” kegunaan dari alkuna sendiri ialah
sebagai berikut, etuna (asitilena) digunakan untuk mengikis besi dan juga
mengelas baja sebagai penerangan dan untuk sintesis senyawa-senyawa lainnya
(Oxtoby et al.,2001).
Menurut Sastrohamidjojo(2018), menyatakan bahwa salah satu gugus
fungsi yang paling sederhana terdiri atas satu atom halogen ,dalam hal ini
klorinlah yang diambil sebagai contoh. Alkil halida terbentuk bila ada campuran
alkana dan halogen (kecuali iodin) dipanaskan atau dipaparkan pada suatu
cahaya.
3.2 Bahan
-Bromine dalam CCL4 (air brom 2%)
- KMnO4
- Alkana dan Alkena
- Etanol, 2-butanol, tersier butil alkohol dan fenol
- H2SO4 Pekat
- Pereaksi Lucas (ZnCl2 dalam HCl)
- Kertas pH
- Asam asetat glasial
- FeCl3 1%
IV.Prosedur Kerja
4.1 Alkena
a. Tes Bromine
Senyawa X
Dimasukkan sebanyak 1 ml larutan kedalam tabung reaksi
Dikocok
Diamati hilangnya atau tidak warna air
Hasil
Dikocok
Dites positif jika warna ungu dari reagen hilang dan terbentuk
endapan coklat
Hasil
reaksi
Hasil
4.2 Alkohol
a. Kelarutan dan keasaman
Etanol, 2-butano, dan fenol
Dikocok
Diamati
Hasil
b. Pengujian Lucas
Pereaksi Lucas
Hasil
Hasil
d. Reaksi esterifikasi
Alkohol
Hasil
V. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh praktikan yaitu
praktikum yang berjudul Analisa Kuantitatif Gugus Fungsi (I) Didalam
Laboratorium Lingkungan dan Geokimia I .
Penggolongan senyawa organik dapat dibedakan menurut gugus fungsi
yang dikandungnya. Gugus fungsi (Functional Group) adalah sekelompok atom
yang mengandung gugus atau gugus-gugus fungsi yang sama mengalami reaksi
yang serupa jadi, dengan memperoleh atau mempelajari sifat sifat khas
beberapa gugus fungsi dapat memahami sifat sifat dari banyak senyawa
organik. Contoh macam-macam gugu fungsional yaitu
alkohol,eter,aldehida,asam karboksilat,dan lain-lain (chang,2005).
5.1.1 Alkena
Tabel 1.1
No Senyawa Bromine KMnO4 H2SO4 Keterangan
1 Alkana - Terbentuk Tidak ada (Pentana)
warna cokelat perubahan
2 Alkena - - - -
Dari data diatas dapat diketahui bahwa percobaan pada alkena ini
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan rangkap pada suatu
senyawa. Dalam percobaan ini seharusnya dilakukan tiga kali percobaan, yaitu
Tes Bromine,Tes Bayer (KMnO4) dan reaksi dengan H2SO4. Pada Tes Bromine
tidak dilakukan karena tidak adanya bahan yang tersedia didalam
laboratorium. Menurut literatur pada uji bromine dilakukan di loker
laboratorium yang tidak tercahayai sinar lampu maupun matahari secara
langsung. Hal ini dilakukan karena sifat dari bromine sendiri yang sangat
reaktif bila terkena cahaya dan gas yang dihasikannya pun beracun bila
terhirup. Tes bromine ini digunakan untuk mengidentifikasi hirokarbon yang
jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Penambahan bromine pada senyawa
hidrokarbon tidak jenuh akan memudar warna awal dari bromine itu sendiri
(orange) dengan menghilangnya warna dari bromine tersebut maka tes dikatakn
positif. Pada uji didapatkan reaksi sebagai berikut :
CH3(CH2)4CH3(Aq) +Br2(s)
OH OH
3CH3-CH-CH-CH3(Aq)+2KMnO4(Aq)+4H2O 3CH3-CH-CH-CH3(Aq)+2MnO4(Aq)+2KOH
Hasil tes positif ini menandakan bahawa sampel memiliki ikatan rangkap
satu.
Pada percobaan dengan H2SO4 pekat dilakukan dengan cara yaitu
mereaksikan 1ml asam sulfat pekat dengan 2ml zat yang dianalisa yang dimana
dalam percobaan zat yang digunakan pentana, dari reaksi ini tidak terjadi suatu
perubahan baik perubahan warna maupun perubahan temperatur (timbul
panas). Hal ini telah sesuai dengan literatur yang ada bahwa alkana tidak dapat
bereaksi dengan H2SO4, namun jika suatu larutan dapat bereaksi dengan H2SO4
yang ditandai dengan larutnya zat dalam H2SO4, terjadi timbulnya warna atau
perubahan temperatur maka senyawa yang dianalisis tidak jenuh.
Tes asam sulfat dilakukan dengan mereaksikan asam sulfat dengan senyawa
hidrokarbon. Percobaan ini dapat menunjukkan senyawa kimia dari
hidrokarbon yang dapat bereaksi ataupun tidak dapat bereaksi. Dari percobaan
antra reaksi alkana (pentana) dengan H2SO4, maka tidak ada reaksi yang
terjadi. Persamaanya adalah sebagai berikut :
C5H12(Aq) + H2SO4(Aq)
5.2 Alkohol
Alkohol ialah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi hidroksi
(-OH). Beberapa alkohol yang umum ialah etil alkohol,etanol ataupun methanol
(chang, 2005).
5.2.1 Kelarutan/pH
Tabel 2.1
NO Nama Zat Pengamatan Keterangan
Pada reaksi 2-Butanol dengan lucas ialah terjadi kekeruhan hal ini
menunjukkan bahwa 2-butanol bereaksi dengan pereaksi lucas. Namun lambat
hal ini terjadi karena gugus OH terikat pada atom C sekunder yang mengikat 2
atom C lainnya sehingga energi ikatannya lebih lemah dan lebih mudah
bereaksi dengan pereaksi lucas. Sehingga harus dibantu dengan pemanasan
agar reaksi berjalan lebih cepat. Dengan persamaan sebagai berikut
Pada reaksi t-butil alkohol dengan pereaksi lucas ialah terjadi kekeruhan
hal ini menunjukkan bahwa t-butil alkohol dapat menghasilkan tes positif yaitu
dapat bereaksi dengan pereaksi lucas. Hal ini terjadi karena gugus OH terikat
pada gugus C tersier yang mengikat tiga atom C lainnya. Sehingga energi
ikatannya sangat lemah dan sangat mudah bereaksi dengan pereaksi lucas
sehingga tidak harus dengan pemanasan. Adapun persamaannya sebagai
berikut.
Tes positif apabila terbentuk cincin biru sampai ungu. Etanol tidak
dapat bereaksi dengan FeCl3 karena rantai alkali pada etanol sangat sederhana
sehingga penampakannya sangat kecil, selain itu etanol merupakan alkohol
yang kurang reaktif terhadap FeCl 3 ion Fe tidak mampu mensubstitusi gugus
OH atau mematahkan gugus OH pada etanol dan berkaitan dengan atom C
sedangkan fenol mampu mematahkan gugus –OH yang dimilikinya dengan
FeCl3 dan atom H yang berikatan dengan Cl membentuk produk baru HCl.
5.2.4 Reaksi Esterifikasi
Tabel 2.4
NO Nama Zat Pengamatan Keterangan
1 Etanol Bau spidol Warna tetap bening tapi
larutan habis
2 2-butanol Bau spidol menyengat Warna menjadi kuning
keruh
3 t-butil alkohol Bau cempedak busuk Warna menjadi cokelat
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi
langsung antara asam karboksilat dengan suatu alkohol dengan asam sebagai
katalis. Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat.
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi reversible yang sangat lambat. Tetapi bila
menggunakan katalis kesetimbangan reaksi akan tercapai lebih cepat dan
proses pemanasan dalam percobaan ini adalah untuk mempercepat reaksi.
Dimana kenaikan suhu sejalan dengan meningkatnya kecepatan reaski. Dalam
percobaan ini didapatkan pada etanol yang baunya seperti spidol dengan warna
bening dan larutan habis, kehabisan larutan etanol adalah hidrolisis. Adapun
persamaan reaksinya
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa Alkena dan berikan 3 buah contohnya
Jawab :
Alkena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon alifatik yang bersifat tidak
jenuh, tetapi cukup bersifat reaktif. Istilah yang digunakan adalah tidak jenuh
yang menandakan bahwa alkena mengandung atom hidrogen yang kurang dari
jumlah semestinya. Jika dihubungkan dengan jumlah atom karbonnya. Gugus
fungsi alkena yang utama adalah adanya ikatan rangkap dua antara karbon (C=C)
gugus fungsi ini sangat mempengaruhi reaksi pada golongan alkena. Secara
umum, reaksi yang dapat terjadi pada alkena dapat dikategorikan menjadi dua
jenis, yaitu reaksi pada ikatan rangkap dan reaksi diluar ikatan rangkap. Reaksi
alkena yang terjadi pada ikatan rangkap dinamakan reaksi adisi, sedangkan
diluar ikatan rangkap dinamakan reaksi subtitusi.
Contoh :
CH2=CH-CH2-CH3 = 1-Butena
CH2=CH2 = Etena
CH3-CH=CH = 2-Butena
2. Jelaskan beberapa uji yang dapat dilakukan untuk uji senyawa alkana ?
Jawab:
uji bayer meurpakan suatu uji yang dapat dilakukan untuk menunjukkan
kereaktifan Heksana, benzene dan sikloheksana terhadap oksidator KMnO4
sebagai katalis. Pada uji bayer ini dilakukan dengan mencampurkan alkohol
absolute dan larutan KmnO4 mengoksidasi senyawa tak jenuh. Alkena dan
senyawa aromatik umunya tidak reaktif dengan KmnO4 hilang dan berubah
menjadi endapan KmnO4 coklat. Warna ungu dari ion permanganat
digantungkan oleh endapan coklat dan mangan oksida. Reaksi ini digunakan
untuk membedakan alkena dan alkana yang umumnya tidak bereaksi.
b. Alkohol
Gambar1.Endapan coklat
F. Reaksi Esterifikasi