Disusun Oleh
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2019
A. Pengertian sistem periodik
Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik.
Dalam tabel periodik, unsur-unsurdiatur dalam serangkaian baris (atau periode)
sehingga mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom.
Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama;
dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki
satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini
mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan
kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan
(golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan
kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi
elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.
Kaidah pengurutan energi Madelung menjelaskan urutan orbital yang
disusun berdasarkan kenaikan energi sesuai kaidah Madelung. Masing-masing
diagonal merujuk pada nilai n + l yang berbeda.
Dalam blok-s dan blok-p tabel periodik, unsur-unsur dalam periode yang
sama umumnya tidak menunjukkan tren dan kesamaan sifat (lebih signifikan tren
vertikal ke bawah dalam golongan). Namun dalam blok-d, tren sepanjang periode
menjadi signifikan, dan dalam blok-f, unsur-unsur menunjukkan tingkat
kesamaan yang tinggi di sepanjang periode.
Berwujud padat pada suhu kamar (250), Ada yang berupa zat padat, cair,
kecuali raksa (Hg) atau gas pada suhu kamar
Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap jika digosok,
kecuali intan (karbon)
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur
yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama
mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip
dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan
sebagai Hukum Oktaf Newland.
Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne,
Ar, Kr, Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan
Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas
argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa
atom yang rendah.
Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem
periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari
Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan
menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev
menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869,
dan tabel periodic Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.
Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia
dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai
sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan
kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali
diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.
1. Sifat Unsur
2. Jari-jari Atom
Jari-jari atom ialah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang
stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur
dalam satuan pikometer atau angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah,
jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan pertambahan dapa kulit
elektron.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal
ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu
periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak,
sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan
inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
3. Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama ialah energi yang diserap untuk melepas satu
elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua ialah energi yang
diserap untuk meleas elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.Dalam
suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron
terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya, elektron sukar lepas
sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini berarti energi
ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil
(jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar
relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.Unsur-unsur yang segolongan : energi
ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti
(gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin
besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada
golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI
A.
4. Afinitas Elektron
Afinitas eletron ialah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron
ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negative. Sifat
non logam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam.
Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.
5. Kelektronegatifan
Dalam sistem periodik unsur logam terletak di sebelah kiri dan unsur
nonlogam terletak di sebelah kanan. Dalam suatu perioda dari kiri ke kanan, sifat
kelogaman berkurang sedangkan dalan dari satu golongan dari atas kebawah sfat
kelogaman semakin besar
8. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik,
makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-
unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif,
karena makin sukar menangkap electron.