Anda di halaman 1dari 8

KIMIA ANORGANIK

PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK

Disusun Oleh

Kelompok : III (Tiga)


Anggota Kelompok : 1. Kevin Naoki Davidson (F1C116002)

2. Nur Hadawiah Afrita (F1C118005)

3. Gessy Tri Priyanti (F1C118014)

4. Datia Imawati (F1C118021)

5. Levi Febiola Aulia P (F1C118030)

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2019
A. Pengertian sistem periodik

Periode tabel periodik adalah satu baris horizontal pada tabel periodik.
Dalam tabel periodik, unsur-unsurdiatur dalam serangkaian baris (atau periode)
sehingga mereka yang memiliki sifat-sifat serupa muncul dalam satu kolom.
Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama;
dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki
satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini
mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan
kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan
(golongan 1) dan berbagi sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan
kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi
elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.
Kaidah pengurutan energi Madelung menjelaskan urutan orbital yang
disusun berdasarkan kenaikan energi sesuai kaidah Madelung. Masing-masing
diagonal merujuk pada nilai n + l yang berbeda.

Mekanika kuantum modern menjelaskan tren periodik sifat-sifat dalam


hal kulit elektron. Seiring dengan kenaikan nomor atom, kulit elektron terisi
dengan elektron dengan urutan seperti ditunjukkan di sebelah kanan. Mengisi
setiap kulit sesuai dengan baris dalam tabel.

Dalam blok-s dan blok-p tabel periodik, unsur-unsur dalam periode yang
sama umumnya tidak menunjukkan tren dan kesamaan sifat (lebih signifikan tren
vertikal ke bawah dalam golongan). Namun dalam blok-d, tren sepanjang periode
menjadi signifikan, dan dalam blok-f, unsur-unsur menunjukkan tingkat
kesamaan yang tinggi di sepanjang periode.

B. Perkembangan Sistem Periodik

Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang


dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan
sifat-sifat unsurnya. Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang
definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi
dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa
unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat
unsur itu.

Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada


tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-
unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang
lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana ,
dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur –
unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.

Perbedaan Logam dan Non Logam

Logam Non Logam

Berwujud padat pada suhu kamar (250), Ada yang berupa zat padat, cair,
kecuali raksa (Hg) atau gas pada suhu kamar
Mengkilap jika digosok Tidak mengkilap jika digosok,
kecuali intan (karbon)

Merupakan konduktor yang baik Bukan konduktor yang baik

Dapat ditempa atau direnggangkan Umumnya rapuh, terutama yang


berwujud padat

Penghantar panas yang baik Bukan penghantar panas yang


baik

Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat


beberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya
kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur
tersebut menurut kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri dari tiga
unsur sehingga disebut triade. Apabila unsur-unsur dalam satu triade disusun
berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur kedua
merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari unsur pertama dan ketiga.

Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur
yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama
mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip
dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan
sebagai Hukum Oktaf Newland.

Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne,
Ar, Kr, Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan
Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas
argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa
atom yang rendah.

Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem
periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari
Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan
menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev
menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869,
dan tabel periodic Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.
Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia
dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai
sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan
kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali
diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.

Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur


dalam tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Moseley berhasil
menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang
terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan
kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom.
Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53. Sistem
periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik
Mendeleev.

C. Sifat-sifat pada Sistem Periodik Unsur

Dalam sistem periodik unsur, terdapat beberapa sifat, di antaranya ialah


sifat logam, jari-jari atom dan juga energi ionisasi. Dan berikut pemahaman
mengenai sifat sistem periodik unsur :

1. Sifat Unsur

Berdasarkan sifat unsur-unsur bisa dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu logam,


non logam dan juga metalloid. Pada logam memiliki sifat yang cenderung
melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk ion positif. Sedangkan
untuk non logam, mereka cenderung menerima elektron dari logam. Lain halnya
dengan unsur-unsur metalloid dimana unsur metalloid memiliki kedua sifat seperti
logam dan non logam.

2. Jari-jari Atom

Jari-jari atom ialah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang
stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur
dalam satuan pikometer atau angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah,
jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan pertambahan dapa kulit
elektron.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal
ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu
periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak,
sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan
inti terhadap elektron terluar semakin kuat.

3. Energi Ionisasi

Energi ionisasi pertama ialah energi yang diserap untuk melepas satu
elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua ialah energi yang
diserap untuk meleas elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.Dalam
suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron
terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya, elektron sukar lepas
sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini berarti energi
ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil
(jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar
relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.Unsur-unsur yang segolongan : energi
ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti
(gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.

Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin
besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.

Kekecualian :

unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada
golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI
A.

4. Afinitas Elektron

Afinitas eletron ialah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron
ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negative. Sifat
non logam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam.
Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.
5. Kelektronegatifan

Kelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom


untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.Unsur-
unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil,
karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam
sistem periodik cenderung melepaskan elektron.

Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin


besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A
(unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F)
yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.

Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi ( biloks )


unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati unsur yang
bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi
negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron
dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung
pada elektron valensinya.

6. Sifat Logam dan Nonlogam

Dalam sistem periodik unsur logam terletak di sebelah kiri dan unsur
nonlogam terletak di sebelah kanan. Dalam suatu perioda dari kiri ke kanan, sifat
kelogaman berkurang sedangkan dalan dari satu golongan dari atas kebawah sfat
kelogaman semakin besar

7. Titik leleh dan titik didih


Titik leleh dan titk didih termasuk sifat fisis. Unsur logam dalam suatu
golongan dari atas ke bawa, titik leleh dan titik didihnya cenderung makin rendah,
sedangkan unsur non golongan cenderung makin tinggi. dalam suatu periode dari
kiri kekanan , titik lelehnya naik sampai maksimum golongan IVA kemudian turun
secara teratur, sedangkan titik didih naik sampai maksimum golongan IIIA,
kemudian turun secara teratur.

8. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik,
makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-
unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif,
karena makin sukar menangkap electron.

Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau


menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA
(halogen).Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun
kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif.

Anda mungkin juga menyukai