id/dedikasi
Jurnal DEDIKASI
Bukhari
Prodi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Abulyatama
Jl. Blang Bintang Lama Km 8,5 Lampoh Keude Aceh
Besar,email:bukharimsi1963@gmail.com
Abstract: Chemistry is one part of the Natural Sciences that explains the process
of taking a reaction. In understanding the process of such reactions is needed
knowledge of basic science of others such as Science Physics, Biology, and
Mathematics. One of the materials taught in Chemistry is the Reduction and
Oxidation reaction (redox). To facilitate an understanding of the concept of
redox reactions it is advisable to first understand the Basic Mathematics and
Physics Sciences, as most of the redox reactions are solved by mathematical
concepts and Physics concepts. The calculations that exist in redox reactions are
easily solved by the concept of Mathematical Sciences while the completion of
the load must be by the Science of Physics. There are three methods or ways to
complete the redox reactions, namely the method of capture and release of
oxygen, the method of electron change and the method of heating the oxidation
number.
Keywords : redox reaction, oxidation, reduction
Abstrak: llmu Kimia merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
yang menjelaskan tentang proses berlansungnya suatu reaksi. Dalam memahami
proses reaksi tersebut sangat dibutuhkan pengetahuan dasar dari ilmu yang lain
diantaranya Ilmu Fisika, Ilmu Biologi, dan Ilmu Matematika. Salah satu materi
yang diajarkan dalam ilmu Kimia adalah reaksi Reduksi dan Oksidasi (redoks).
Untuk memudahkan pemahaman tentang konsep reaksi redoks sangat dianjurkan
terlebih dahulu memahami Ilmu Dasar Matematika dan Ilmu Fisika, karena
sebagian besar dari reaksi redoks tersebut diselesaikan dengan konsep
matematika dan konsep Fisika. Perhitungan yang ada dalam reaksi redoks dengan
mudah diselesaikan dengan konsep Ilmu Matematika sedangkan penyelesaian
muatan harus dengan Ilmu Fisika. Ada tiga metode atau cara untuk
menyelesaikan reaksi redoks, yaitu metode penangkapan dan pelepasan oksigen,
metode perubahan elektron dan metode perebuhan bilangan oksidasi.
Persamaan reaksi redoks dapat disetarakan redoks melibatkan transfer elektron dari zat
metode perubahan bilangan oksidasi dan menggunakan bagian- bagian yang terpisah,
pelepasan atau pengikatan oksigen. Reaksi reaksi redoks dapat digunakan untuk
yang nonspontan tidak terjadi. Hubungan kualitatif yang dalam reaksi dapat dijelaskan sebagai
antara arus yang dipasok dan produk yang berikut :Fe2O3(s) + 3CO(g)2Fe(s) + 3CO2(g)
terbentuk dirumuskan oleh Faraday. Elektrolisis Reaksi diatas melibatkan gas karbon
merupakan cara utama untuk memproduksi logam monoksida (CO) menjadi gas karbon dioksida
aktif serta dan banyak lagi bahan kimia yang (CO2). Oksigen tersebut diambil dari oksida
penting di industri. (Fe2O3) oleh gas karbon monoksida sehingga
Elektrokimiaadalah cabang ilmu kimia yang terbentuk logam besi (Fe)
berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan
energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi Metode Ion Elektron
energi yang dilepas oleh reaksi oleh reaksi elektron oleh suatu zat atau senyawa, sedangkan
spontandiubah menjadi listrik atau di mana energi reduksi adalah proses penangkapan elektron oleh
listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa suatu zat atau senyawa.
Ada tiga cara untuk menyelesaikan dibahas suatu contoh reaksi antara ion Fe2+ yang
diubah menjadi Fe3+ oleh ion dikromat (Cr2O7 2- )
persemaan reaksi redoks yaitu Metode Pengikatan
dalam kondisi asam. Dalam reaksi tersebut terjadi
dan Pelepasan Oksigen, metode pemindahan perubahan (Cr O 2- ) tereduksi menjadi ion Cr3+.
27
elektron dan metode perubahan bilangan oksidasi.
Untuk memudahkan penyelesaian reaksinya akan
Ketiga persamaan tersebut dengan mudah
dilakukan beberapa tahap reaksi. Ion Fe2+menjadi
diselesaikan dengan menggunakan cara Ilmu Ion Fe3+ oleh iondikromat (Cr2O 2-
) dalam medium
7
Fisika dan cara Ilmu Matematika
asam. Sebagai hasilnya, ion ( Cr O 2- ) tereduksi
27
Tahap 4. Untuk reaksi dalam medium asam, Kedua setengah-reaksi dijumlahkan sehingga
tambahkan H2O untuk menyetarakan atom O dan diperoleh
14H+ + Cr O 2- + 6Fe2+ + 6e-
tambahkan H+ untuk menyetarakan atom H. 27
asam, kita tambahkan tujuh molekul H2O di Elektron pada kedua sisi saling meniadakan,
sebelah kanan setengah-reaksi reduksi untuk dan kita mendapatkan persamaan ionik bersihyang
menyetarakan atom Oksigen : sudah setara :
Cr O 2- 2Cr3+ + 7HO 14H+ + Cr O 2- + 6Fe2+
2 7 2 27
3+ 3+
Untuk menyetarakan atom H, kita tambahkan 2Cr + 6Fe + 7H2O
14 ion H+ di sebelah kiri: Tahap 7. Periksa kembali apakah persamaan
14H+ + Cr O 2- 2Cr3+ + 7H O ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama
2 7 2
Tahap 5. Tambahkan elektron pada salahsatu serta periksa juga apakah muatan pada kedua sisi
sisi dari setiap setengah-reaksi untuk persamaan sudah sama.
menyetarakan muatan. Jika perlu, samakan Pengecekan terakhir menunjukan bahwa
jumlah elektron di kedua setengah-reaksi dengan persamaan yang dihasilkan sudah setara “secara
cara mengalihkan satu atau kedua setengah-reaksi atom” dan “secara muatan” .
dengan koefisien yang sesuai.
METODE PENELITIAN
Untuk setengah-reaksi oksidasi kita tuliskan
Penelitian ini dilakukan dengan cara
Fe2+ Fe3+ + e-
menelaah beberapa literatur buku teks Kimia yang
Kita tambahkan satu elektron di sisi kanan
didalamnya ada dibahas tentang reaksi redoks. Ada
sehingga terdapat satu muatan 2+ pada setiap sisi
tiga cara yang harus dipahami dalam
dari setengah-reaksi.
memudahkan memahami konsep redoks yaitu
Dalam setengah-reaksi reduksi terdapat
proses penangkapan oksigen oleh suatu senyawa
total 12 muatan positif pada sisi kiri dan hanya
atau suatu zat. Proses pelepasan atau pengikatan
enam muatan positif di sisi kanan. Jadi, kita
elektron dalam suatu senyawa. Proses perubahan
tambahkan enam elektron di sebelah kiri.
14H+ + Cr O 2- + 6e- 2Cr3++ 7H O bilangan oksidasi yaitu kenaikan dan penurunan
2 7 2
bilangan oksidasi.
Untuk menyamakan banyaknya elektron pada
kedua setengah-reaksi, kita kalikan setengah-reaksi
oksidasi 6:
256
Volume 1, No. 2, Juli 2017
EduChemia Vol.1, No.1, Januari 2016
E-mail: indahlangitasari@untirta.ac.id
Abstract: Analysis of students’ initial ability before teaching the chemistry concept are very
important to determine the correct techniques in learning concept. The objectives of this
study was to identify the first year students’ initial ability to describe and explain redox
reactions concept using macroscopic, submicroscopic and symbolic representation. This
study applies pre-experimental research design involving a group of subjects. The diagnostic
instrument consists of 15 items two-tier multiple choice and 2 items essay. Data were
analyzed descriptively by tabulating students’ answers of each question. The results showed
that the first year students’ initial understanding to the redox reactions concept was very low.
Students have not been able to describe and explain the observed redox reactions
(macroscopic) in terms of the atoms, molecules and ions that were involved in the reactions.
This results also indicated the first year students’ symbolic and microscopic understanding
very limited and only 2.9 % of students were able to make the connection between
macroscopic observations, symbolic and submicroscopic representation .
Keywords: Initial ability, Redox reaction, Multiple levels of representation
Abstrak: Analisis tingkat pemahaman awal mahasiswa sebelum mengajarkan konsep kimia
sangat penting agar dapat menentukan teknik yang tepat dalam pembelajaran konsep.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan awal mahasiswa tingkat I dalam
mendeskripsikan dan menjelaskan konsep reaksi redoks menggunakan representasi
makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-
eksperimental dengan melibatkan satu kelompok subjek. Instrumen tes terdiri dari 15 soal two
tier dan 2 soal essay. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dengan mentabulasikan
jawaban mahasiswa untuk masing-masing item soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemahaman awal mahasiswa tingkat I terhadap konsep reaksi redoks masih tergolong sangat
rendah. Mahasiswa belum mampu mendeskripsikan dan menjelaskan hasil pengamatan reaksi
redoks (makroskopik) dalam bentuk atom, molekul, dan ion yang terlibat dalam reaksi. Hal ini
mengindikasikan bahwa pemahaman simbolik dan submikroskopik mahasiswa tingkat I masih
sangat terbatas dan hanya 2,9% mahasiswa yang mampu membuat hubungan antara
pengamatan makroskopik, representasi simbolik dan gambaran submikroskopik
14
Analisis Kemapuan Awal Multi Level representasi 17
memori mahasiswa dan untuk mendeteksi kuliah Kimia Dasar I di semester ganjil
adanya kesalahan konsep. Dengan tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 34
mengetahui kemampuan awal mahasiswa, mahasiswa. Instrumen tes pemahaman
maka dapat dirancang suatu strategi awal reaksi redoks terdiri dari 15 soal two
pembelajaran yang tepat untuk tier dan 2 soal essay. Soal essay berupa
mengajarkan konsep, memperbaiki penulisan persamaan reaksi redoks.
kesalahan konsep ataupun untuk Instrumen tes yang digunakan mengadopsi
memperkuat konsep yang sudah ada. instrumen penelitian yang sudah pernah
Penelitian ini bertujuan untuk digunakan oleh Langitasari (2014) yang
mengetahui kemampuan awal mahasiswa sudah teruji dan valid.
dalam menjelaskan konsep reaksi redoks
Tabel 1. Distribusi Konsep pada Instrumen Tes
menggunakan tiga level representasi.
Reaksi Redoks
Melalui analisis pemahaman awal ini akan
Konsep Reaksi No Representasi
dapat diketahui bagaimana kemampuan Redoks Soal
Reaksi redoks netral 1 Makroskopik;
representasi mahasiswa pada konsep reaksi (Reaksi Zn dan Submikroskopik;
larutan CuSO4) Simbolik
redoks, seberapa dalam pemahaman
Reaksi redoks 6 Makroskopik;
mahasiswa terhadap reaksi redoks dan suasana asam Submikroskopik;
(reaksi larutan H2O2 Simbolik
kemamapuan mahasiswa menghubungkan dengan larutan KI
satu bentuk representasi ke bentuk suasana asam)
Reaksi redoks 12 Makroskopik;
representasi lainnya dalam menjelaskan suasana basa (reaksi Submikroskopik;
larutan KmnO4 Simbolik
konsep-konsep reaksi redoks. Hasil dari
dengan larutan KI
penelitian ini nantinya dapat dijadikan suasana basa)
Bilangan oksidasi 2, 8, Submikroskopik;
sebagai dasar untuk menentukan strategi 14 Simbolik
pembelajaran dalam mengajarkan konsep Persamaan reaksi 7, 13 Submikroskopik;
redoks (Essay) Simbolik
reaksi redoks di perguruan tinggi.
Identifikasi agen 3, 9, Submikroskopik;
pereduksi dan 15 Simbolik
METODE pengoksidasi
Proses transfer 4, 10, Submikroskopik;
Penelitian ini menggunakan desain electron 16 Simbolik
e-ISSN 2502-4787
18 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016 Langitasari
e-ISSN 2502-478