Anda di halaman 1dari 9

makalah aplikasi redoks

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari
suatu atom, ion, atau molekul ke atom, ion,atau molekul lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas
dua reaksi yang berbeda , yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh
elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama
dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron,
pengikatan oksigen dan mengalami penaikan bilangan oksidasi.Reduksi adalah reaksi
pengikatan elektron, pelepasan oksigen dan mengalami penurunan bilangan oksidasi.
Oksidasi : a. Melepas Elektron
b. Mengikat Oksigen
c. Penaikan Bilangan Oksidasi
Reduksi
: a. Mengikat Elektron
b. Melepas Oksigen
c. Penurunan Bilangan Oksidasi
Tanpa kita sadari Reaksi redoks memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik
yang merugikan maupun menguntungkan. Reaksi redoks yang menguntungkan misalnya saja
reaksi yang berlangsung dalam proses respirasi pada tumbuhan. Dalam proses ini, karbohidrat
dioksidasi menjadi karbondioksida dan uap air dengan melepas energi, adapun contoh redoks
yang merugikan, yaitu korosi besi(besi berkarat ). Korosi ini sangat merugikan karena merusak
banyak bangunan dan benda-benda yang terbuat dari besi. Reaksi redoks juga dapat kita amati
secara langsung dengan media buah apel. buah apel yang dikupas dan didiamkan beberapa saat
maka buah tersebut akan berubah warna menjadi kecoklatan. Pencoklatan pada apel setelah
dikupas terjadi karena senyawa polifenol teroksidasi, bentuk polifenol teroksidasi ini nantinya
dapat bergabung satu sama lain membentuk senyawa makromolekul berwarna coklat.
RUMUSAN MASALAH
Apakah pengertian reaksi reduksi dan oksidasi?
Apa saja pemanfaatan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari?
TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian dari reaksi reduksi dan oksidasi.
Untuk mengetahui apa saja pemanfaatan reaksi redoks dalam kehidupan sehar-hari.
MANFAAT
Dapat mengartikan reaksi reduksi dan oksidasi.
Dapat mengetahui pemanfaatan reaksi redoks.

BAB II
LANDASAN TEORI
Reaksi oksidasi-reduksi banyak berperan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pembakaran
bahan bakar minyak bumi sampai dengan kerja cairan pemutih yang digunakan dalam rumah
tangga. Selain itu, unsur logam dan nonlogam diperoleh dari bijihnya dari proses oksidasi atau

reduksi.
Dari sejarahnya, istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses di mana oksigen diambil oleh
suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses di mana oksigen diambil dari dalam suatu zat.
Kemudian penangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen disebut
oksidasi. Sekali lagi reaksi-reaksi lain di mana baik oksigen maupun hidrogen tidak ambil bagian
belum dapat dikelompokkan sebagai oksidasi atau reduksi, sebelum definisi oksidasi reduksi
yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan pengambilan elektron, disusun orang.
Pengetahuan manusia mengenai reaksi redoks senantiasa berkembang. Perkembangan konsep
reaksi redoks menghasilkan dua konsep, klasik dan modern. Awalnya, reaksi redoks dipandang
sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Seiring dilakukannya berbagai
percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan. Muncullah teori yang lebih modern
yang hingga saat ini masih dipakai. Dalam teori ini disebutkan bahwa:
a. Oksidasi adalah proses yang menyebabkan hilangnya satu atau lebih elektron dari dalam zat.
Zat yang mengalami oksidasi menjadi lebih positif.
b. Reduksi adalah proses yang menyebabkan diperolehnya satu atau lebih elektron oleh suatu zat.
Zat yang mengalami reduksi akan menjadi lebih negatif.
Teori ini masih dipakai hingga saat ini. Jadi proses oksidasi dan reduksi tidak hanya dilihat dari
penangkapan oksigen dan hidrogen, melainkan dipandang sebagai proses perpindahan elektron
dari zat yang satu ke zat yang lain.
Konsep reaksi redoks mengalami perkembangan dari konsep yang sederhana, tepat, hingga lebih
luas lagi yang digunakan sampai sekarang.
Konsep reaksi redoks ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen. a. Reaksi oksidasi
adalah reaksi penggabungan zat dengan oksigen.
Contoh : reaksi perkaratan besi: 4Fe + 3O ( 2FeO3(besi mengalami oksidasi)
b. Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu zat.
Contoh : reaksi pengolahan timah dari biji timah
2SnO + C ( 2Sn + CO (SnO mengalami reduksi)

Konsep reaksi redoks ditinjau dari penerimaan dan pelepasan elektron


Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron
Na ( Na+ + e (oksidasi)
Reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron
Cl2 + 2e ( Cl- (reduksi)
Bila kedua reaksi diatas dijumlahkan akan menjadi reaksi redoks. Jadi, reaksi redoks merupakan
penggabungan dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Na
( Na+ + e (oksidasi)
Cl2 + 2e ( Cl(reduksi)
Na + Cl2 ( Na+ + Cl- (redoks)
NaCl
Konsep reaksi redoks ditinjau dari peningkatan dan penurunan biloks
Untuk menentukan biloks, ada beberapa aturan :
Unsur bebas memiliki biloks = 0
Ion monoatom memiliki biloks sama dengan muatannya
Atom H umumnya memiliki biloks = +1

Atom O umumnya memiliki bilok = -2


Atom logam memiliki biloks positif sesuai dengan muatannya (gol A sesuai dengan nomor
golongannya)
Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa = 0
Jumlah biloks seluruh atom dalam ion = muatan ion
Contoh :
Na + Cl2 ( Na+ + Cl- (redoks)
0
0
+1
-1
Oksidasi
Reduksi
Dengan contoh tersebut disimpulkan bahwa :
Reaksi oksidasi adalah reaksi peningkatan biloks.
Reaksi reduksi adalah reaksi penurunan biloks.

BAB III
PEMBAHASAN
Reaksi redoks memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari baik dalam industri
maupun biologi. Berikut ini beberapa contoh penerapan reaksi redoks dalam kehidupan seharihari.
1. Pembakaran
Reaksi pembakaran pada dasarnya merupakan reaksi suatu zat dengan oksidator, biasanya
oksigen. Reaksi pembakaran banyak digunakan untuk berbagai keperluan baik rumah
tangga,industri,dan, transfortasi.
Contoh: reaksi pembakaran gas metana yang terkandung dalam LPG.
CH(g) + 2O(g) CO(g) + 2HO(g)
2. Pengolahan logam dari bijihnya
Sebagian besar logam diperoleh dengan cara mereduksi bijihnya. Contoh: pengolahan bijih besi.
FeO(s) + 3CO(g) 2 Fe(s) + 3CO(g)
3. Proses pemutihan
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda, seperti
pada tekstil, rambut, dan kertas. Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator
yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (HO).
Reaksinya : OCl- + 2e + HOH Cl-+ 2OHPemutihan pakaian adalah proses kerja reaksi kimia dimana molekul kotoran akan di pecah
pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk diangkat oleh surfaktan.
Peran surfaktan adalah pengangkat noda. Kerja pemutih ini adalah reaksi kimia dimana molekul
kotoran akan di pecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk di
angkat oleh surfaktan (tetap peran surfaktan adalah yang mengangkat noda). Selain itu, secara
bersamaan juga membuat kotoran atau noda menjadi invisible (tak terlihat).
4. Pelapisan logam dengan logam lain

Pelapisan logam menggunakan listrik dikenal dengan istilah electroplating. Electroplating


biasanya dilakukan terhadap logam-logam yang reaktif supaya tahan lama, terhindar dari korosi,
dan memiliki penampilan menarik. Misalnya sendok dan garpu makan dilapisi oleh logam nikel
atau bemper mobil dilapisi dengan logam kromium.
5. Pengawetan bahan makanan
Bahan makanan bisa rusak karena proses oksidasi. Misalnya mentega dan minyak sayur jika
dibiarkan lama akan berbau tengik. Untuk menghindari proses oksidasi pada bahan makanan
dapat ditambahkan zat antioksidan, misalnya BHA dan BHT.
6. Pembuatan biogas
Pada saat bakteri aerob bekerja terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada saat bakteri anaerob
bekerja terjadi reaksi reduksi. Bakteri anaerob bisa digunakan untuk mereduksi senyawasenyawa organik untuk dimanfaatkan pada proses pembuatan biogas. Pembuatan biogas yang
menghasilkan gas metana (CH) dilakukan dalam tempat tertutup dengan bahan baku kotoran
hewan.
7. Sel Volta komersial
Sel Volta adalah sumber energi listrik siap pakai yang dikemas dalam bentuk dan ukuran sesuai
kegunaan. Sel Volta terdiri atas elektrodaanoda dan katodatempat terjadinya reaksi redoks.
Kedua elektroda ini dicelupkan ke dalam zat kimia yang berperan sebagai medium aliran listrik
dan sebagai oksidator atau reduktor. Umumnya, sel Volta komersial berupa sel kering baterai dan
accumulator (accu). Jenis baterai bermacam-macam diantaranya baterai seng-karbon, baterai
litium, dan baterai nikel-kadmium (nicad). Sel ini bisa dibuat dengan komponen komponen
sederhana asalkan memiliki beberapa alat penunjamh seperti :
katode. Katode ialah elektrode positif loka terjadinya reaksi reduksi pada reaksi redoks. Pada sel
volta Cu/Zn yang bertindak sebagai katode ialah logam Cu. Reaksi reduksi yang terjadi pada
katode sebagai berikut :
Cu2+ + 2e (Cu
Anode. Anode ialah elektrode negatif loka terjadinya reaksi oksidasi. Pada sel volta Cu/Zn yang
bertindak sebagai katode ialah logam Zn. Reaksi oksidasi yang terjadi pada anode sebagai
berikut : Zn ( Zn2+ + 2e
Jembatan garam. Jembatan garam berfungsi sebagai penyalur genre listrik dan juga menjaga
kestabilan muatan listrik yang ada di masing masing larutan elektrolit.
Voltmeter. Untuk memastikan adanya beda potensial dibutuhkan voldmeter. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa sistem sel volta yang dirancanng berjalan dengan baik.

8. Pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif


Proses pengolahan limbah cair dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengolahan secara fisik,
kimiawi, dan biologis. Proses pengolahan secara biologis dilakukan dengan memanfaatkan
mikroorganisme sebagai agen pengurai limbah. Mikroorganisme tersebut diperoleh dengan
memanfaatkan kerja lumpur aktif. Lumpur aktif mengandung bakteri-bakteri aerob yang
berfungsi sebagai oksidator bahan organik tanpa menggunakan oksigen terlarut dalam air
sehingga harga BOD dapat dikurangi. Zat-zat organik dioksidasi menjadi CO2,H2O, NH4+ dan
sel biomassa baru. Proses lumpur aktif berlangsung di tangki aerasi. Dikolam tersebut
berlangsung proses oksidasi limbah organik (karbohidrat, protein, minyak). Hasil oksidasi
senyawa-senyawa organic adalah CO2, H2O,sulfat, nitrat, dan fosfat. Oksigen yang diperoleh

untuk olsidasi diperoleh dari proses fotosintesa alga yang hidup ditangki aerasi. Tahapan-tahapan
pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Tahap awal
Pada tahap ini dilakukan pemisahan benda-benda asing seperti kayu, bangkai binatang, pasir, dan
kerikil. Sisa-sisa partikel digiling agar tidak merusak alat dalam sistem dan limbah dicampur
agar laju aliran dan konsentrasi partikel konsisten.
b. Tahap primer
Tahap ini disebut juga tahap pengendapan. Partikel-partikel berukuran suspensi dan partikelpartikel ringan dipisahkan, partikel-partikel berukuran koloid digumpalkan dengan penambahan
elektrolit seperti FeCl3, FeCl2, Al2(SO4)3, dan CaO.
c. Tahap sekunder
Tahap sekunder meliputi 2 tahap yaitu tahap aerasi (metode lumpur aktif) dan pengendapan.
Pada tahap aerasi oksigen ditambahkan ke dalam air limbah yang sudah dicampur lumpur aktif
untuk pertumbuhan dan berkembang biak mikroorganisme dalam lumpur. Dengan agitasi yang
baik, mikroorganisme dapat melakukan kontak dengan materi organik dan anorganik kemudian
diuraikan menjadi senyawa yang mudah menguap seperti H2S dan NH3sehingga mengurangi
bau air limbah. Tahap selanjutnya dilakukan pengendapan. Lumpur aktif akan mengendap
kemudian dimasukkan ke tangki aerasi, sisanya dibuang. Lumpur yang mengendap inilah yang
disebut lumpur bulki.
d. Tahap tersier
Tahap ini disebut tahap pilihan. Tahap ini biasanya untuk memisahkan kandungan zat-zat yang
tidak ramah lingkungan seperti senyawa nitrat, fosfat, materi organik yang sukar terurai, dan
padatan anorganik. Contoh-contoh perlakuan pada tahap ini sebagai berikut:
a. Nitrifikasi/denitrifikasi
Nitrifikasi adalah pengubahan amonia (NH3 dalam air atau NH4+) menjadi nitrat
(NO3-)
dengan bantuan bakteri aerobik.
Reaksi:
2 NH4+(aq) + 3 O2(g) -> 2 NO2-(aq) + 2 H2O(l) + 4 H+(aq)
2 NO2- (aq) +O2(g)2 NO3- (aq)
Denitrifikasi adalah reduksi nitrat menjadi gas nitrogen bebas seperti N2, NO, dan NO2.
Senyawa NO3 gas nitrogen bebas
b. Pemisahan fosfor
Fosfor dapat dipisahkan dengan cara koagulasi/ penggumpalan dengan garam Al dan Ca,
kemudian disaring.
Al2(SO4)3+14H2O(s) + 2 PO43-(aq)2 AIPO4(s) + 3 SO42-(aq) + 14 H2O(l)
5 Ca(OH)2(s) + 3 HPO42-(aq) Ca5OH(PO4)3(s) + 6 OH-(aq) + 3 H2O(l)
c. Adsorbsi oleh karbon aktif untuk menyerap zat pencemar, pewarna, dan bau tak sedap.
d. Penyaringan mikro untuk memisahkan partikel kecil seperti bakteri dan virus.
e. Rawa buatan untuk mengurai materi organik dan anorganik yang masih tersisa dalam air
limbah.
9. Dalam sistem biosensor
Sistem biosensor berupa alat pengukur kadar gula dan kolesterol berbasis enzim di dalam tanah
untuk keperluan medis yang menggunakan teknologi film tebal (thick film). Alat Pengukur kadar
gula dan kolesterol dalam darah bekerja menggunakan prinsip elektro kimia amperometrik.
Prinsip kerja deteksi dari alatini didasari pada reaksi yang terjadi antara enzim glucose oxidase
dan cholesterol oxidase dengan sample darah yang diukur. Proses reaksi kimiawi ini

menghasilkan aliran arus listrik yang kemudian diproses oleh signal conditioning dan data
akusisi. Hasil proses ini merupakan besar kadar gula dan kolesterol di dalam darah. Peralatan ini
bersifat portable, kompak dan berdaya rendah. 10. Pengolahan Alumunium
Zaman dahulu kala, Alumunium termasuk logam yang harganya mahal di pasaran. Hal ini
dikarenakan jumlahnya yang sedikit di alam dan cara mendapatkannya yang cukup sulit. Cara
memperolehnya dengan cara elektrolisis tidak berhasil karena apabila larutan garam alumunium
dihidrolisis, air lebih mudah direduksi daripada Ion Alumunium. Hal ini menyebabkan gas
Hidrogen yang terbentuk di anoda dan bukannya Alumunium. Elektrolisis leburan Alumunium
juga tidak berhasil karena 2 hal : Larutan tidak berbentuk ion dan senyawanya mudah menguap
apabila bersuhu tinggi.
Elektrolisis oksidanya juga tidak praktis karena titik lelehnya yang tinggi yang mencapai 2000
derajat celsius. Pada tahun 1886, Charles Hall dari Oberlin College menemukan cara yang dapat
digunakan untuk mengelektrolisis Alumunium Oksida dengan menggunakan Al2O3 dengan
Kriolit Na3AlF3.
Penambahan Kriolit ke dalam Al2O3 menurunkan temperatur campuran hingga 1000 derajat
celcius, sehingga elektrolisi dapat dilaksanakan. Bejana yang menampung campuran alumunium
terbuat dari besi yang dilapisi beton yang bertindak sebagai katoda dan batang karbon yang
berfungsi sebagai Anoda.
11. Pengolahan Magnesium
Magnesium merupakan logam yang penting karena sangat ringan. Magnesium dijumpai
berlimpah dalam air laut. Ion magnesium diendapkan dari air laut sebagai hodroksida, kemudian
Mg(OH)2 diubah menjadi kloridanya dengan cara mereduksinya dengan asam klorida. Setelah
airnya menguap, MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis. Magnesium dihasilkan di katoda dan Klor
di Anoda.
12. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi secara alami. Fotosintesis
merupakan proses yang kompleks dan melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri
tertentu. Organisme ini mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet)
melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula.
Fotosintesis adalah proses yang digunakan oleh tanaman dan organisme lain untuk mengubah
energi cahaya, biasanya dari Matahari, menjadi energi kimia yang dapat kemudian dibebaskan
untuk bahan bakar aktivitas organisme. Energi kimia ini disimpan dalam molekul karbohidrat,
seperti gula, yang disintesis dari karbon dioksida dan air. Dalam kebanyakan kasus, oksigen juga
dihasilkan sebagai produk limbahnya. Kebanyakan tanaman, sebagian besar ganggang, dan
cyanobacteria melakukan fotosintesis, dan organisme tersebut disebut photoautotrophs.
Fotosintesis mempertahankan kadar oksigen atmosfer dan memasok semua senyawa organik dan
sebagian besar energi yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi.
13. Ekstraksi Logam
Secara singkat, tanaman menggunakan reaksi kimia yang disebut fotosintesis untuk mengubah
karbon dioksida dan air menjadi makanan (glukosa) dan oksigen. Ini adalah salah satu reaksi
kimia sehari-hari yang paling umum dan juga salah satu yang paling penting, karena ini adalah
bagaimana tanaman memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan hewan dan mengubah
karbon dioksida menjadi oksigen.
Sebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk mineral atau bijih. Proses metalurgi melalui
tiga tahap, yaitu pemekatan bijih, peleburan,dan pemurnian. Proses peleburan disebut juga proses
ekstraksi logam karena pada proses tersebut logam diekstraksi dari bijhnya. Logam dapat

diekstraksi dari bijhnya dengan cara meroduksi bijih logam dengan menggunakan reduktor.
Fe2O3 + 2Al 2Fe + Al2O3
Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer oksigen
Dalam hal transfer oksigen, Oksidasi berarti mendapat oksigen, sedang Reduksi adalah
kehilangan oksigen.
Sebagai contoh, reaksi dalam ekstraksi besi dari biji besi:
Karat
Karat adalah besi oksida, biasanya oksida merah yang dibentuk oleh reaksi redoks besi dan
oksigen dengan adanya air atau kelembaban udara.Beberapa bentuk karat dibedakan baik secara
visual maupun dengan spektroskopi, dan bentuk dalam keadaan yang berbeda. Karat terdiri dari
besi terhidrasi (III) oksida Fe2O3 nH2O dan besi(III) oksida-hidroksida (FeO (OH), Fe (OH )
3).
Dalam waktu yang cukup, oksigen, dan air, setiap massa besi akhirnya akan mengkonversi
seluruhnya karat dan hancur. Permukaan karat terkelupas dan rapuh, dan tidak memberikan
perlindungan kepada besi dasar, seperti pembentukan patina pada permukaan tembaga.Karat
adalah istilah umum untuk korosi besi dan paduannya, seperti baja.Banyak logam lainnya
mengalami korosi yang setara, tetapi oksida yang dihasilkan tidak biasa disebut karat. Berikut
adalah persamaan kimia untuk karat besi: Fe + O2 + H2O Fe2O3. XH2O
Penyetruman pada akumulator
Akumulator merupakan bagian terpenting dlam kendaraan bermotor. Akumulator tersebut
berfungsi sebagai sumber listrik sehingga mesin kendaraan dapat menjalankan kendaraannya.
Jika kendaraan mogok, salah satu bagian yang diperiksa adalah akumulator. Jika ternyata
akumulator rusak, biasanya akumulator tersebut diisi kembali dengan cara penyetruman. Dalam
proses kerja akumuluator menghasilkan lirstrik dan penyetruman melibatkan rx redoks.
Suatu akumulator mengandung larutan elektrolit asam sulfat. Akumulator tersusun atas kutub
positif dan negative. Kutub positif terbuat dari timbale (IV) oksida (PbO2), sedangkan kutub
negative terbuat dari logam timbale (Pb)
2PbSO4 + 2H2O Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+
Ketika akumulator digunakan, terjadi reaksi antara larutan elektrolit dengan timbal dioksida dan
timbal murni sehingga menghasilkan elektron dan air. Reaksi kimia pada akumulator yang
dikosongkan adalah sebagai berikut.
Pada elektrolit : H2SO4 2H+ + SO4 2
Pada anode: PbO2 + 2H+ + 2e + H2SO4 PbSO4+2H2O
Pada katode : Pb + SO 42 PbSO4
Pada saat akumulator digunakan, baik anode maupun katode perlahan-lahan akan berubah
menjadi timbal sulfat (PbSO4).
Reaksi redoks dalam biologi
Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan
karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua
fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna
dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan
disebut antioksidan.

Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi COHYPERLINK


"../../../../../wiki/Karbon_dioksida"2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari
pernapasan sel adalah:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
Proses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NADHYPERLINK
"../../../../../w/index.php?title=NAD%2B&action=edit&redlink=1"+ menjadi NADH dan reaksi
baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan
dari reaksi redoks pada pernapasan sel:
6 CO2 + 6 H2O + light energy C6H12O6 + 6 O2
Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis
melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi
baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai
langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida
adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton,
yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada
sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran.
Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara
NADHYPERLINK "../../../../../wiki/Nikotinamida_adenina_dinukleotida"+HYPERLINK
"../../../../../wiki/Nikotinamida_adenina_dinukleotida"/NADH dengan NADPHYPERLINK
"../../../../../w/index.php?
title=Nicotinamida_adenina_dinukleotida_fosfat&action=edit&redlink=1"+HYPERLINK
"../../../../../w/index.php?
title=Nicotinamida_adenina_dinukleotida_fosfat&action=edit&redlink=1"/NADPH dalam
sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan
beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang
antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan
berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan (shock), dan sepsis
BAB IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Reaksi redoks selalu terjadi serentak artinya peristiwa oksidasi akan diikuti peristiwa reduksi.
Spesi yang menyebabkan terjadinya oksidasi disebut oksidator. Spesi yang menyebabkan
terjadinya reduksi adalah reduktor. Konsep redoks mengalami perkembangan yaitu konsep
menurut penggabungan dan pelepasan okigen, konsep menurut pelepaan dan penerimaan
elektron, dan konsep menurut peningkatan dan penurunan biloks. Ternyata konsep redoks dapat
diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan sehari hari. Beberapa contoh
penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari adalah pembakaran, pengolahan logam dari
bijihnya, proses pemutihan, pelapisan logam dengan logam lain, pengawetan bahan makanan,
pembuatan biogas, Sel Volta komersial, pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif, pengolahan
alumunium, pengolahan magnesium, fotosintesis, ekstraksi logam, karat, penyetruman
akumulator dan reaksi pada biologi.
4.2 Saran
Reaksi redoks tidak hanya dipelajari namun juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Karena disekeliling kita itu banyak sekali materi materi kimia yang tidak kita ketahui, baik itu
yang berbahaya maupun tidak. Reaksi redoks sangat membantu dalam pengolahan limbah, maka

dari itu kita harus memahami dan mempelajari, tidak hanya itu kita juga harus menerapkannya
agar lebih bisa bermanfaat lagi bagi lingkungan. Apabila makalah ini kurang berkenan silahkan
memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki makalah yang saya buat.

DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/download/link/aplikasi-reaksi-redoks-dalam-kehidupan-sehari55954985ed4c0
http://fauzansetiawan04.blogspot.co.id/2014/09/penerapan-konsep-reaksi-redoks-dalam.html
https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2/2-reaksi-redox/7-aplikasiredoks-dalam-kehidupan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Redoks
https://kimia149.wordpress.com/2013/03/02/model-molekul/
http://rumus-kimia.com/penerapan-reaksi-redoks-dalam-kehidupan-sehari-hari/
http://bisakimia.com/2014/11/28/10-contoh-reaksi-kimia-dalam-kehidupan-sehari-hari/3/
http://www.binasyifa.com/209/58/27/aplikasi-reaksi-redoks-dalam-kehidupan.htm
Pangajuanto, teguh.2014. Modul Kimia. Jakarta:Tuntas.
Susilowati,Endang dan Harjani Tarti. 2013. Kimia 1 Kurikulum 2013. Solo:PT Wangsa Jatra
Lestari.

Anda mungkin juga menyukai