ABSTRAK
Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya permukaannya
berupa cekungan, dan berupa bagian dalam dari sebuah bola. Tujuan dari percobaan kami yaitu
menentukan jarak fokus cermin cekung dan mengidentifikasi pengaruh perubahan jarak benda
terhadap jarak bayangan dan jarak fokus pada cermin cekung. Adapun metode yang kami
gunakan adalah meletakkan lilin pada suatu jarak tertentu di depan cermin cekung ( fokus 50 dan
10), mengatur layar sehingga bayangan lilin terlihat fokus pada layar, kemudian mengukur jarak
lilin ke cermin (s) dan jarak layar ke cermin (s’) pada papan penggaris. Kemudian menentukan
jarak fokusnya. Variabel manipulasinya yaitu jarak benda dan besar fokus cermin, variabel
respon yaitu jarak bayangan dan jarak fokus, serta variabel kontrol yaitu jenis cermin (cermin
cekung). Berdasarkan hasil percobaan dengan menggunakan fokus cermin 50 dan 10 masing-
masing dengan pengulangan sebanyak 5 kali dengan jarak benda yang berbeda didapatkan jarak
bayangan serta jarak fokus yang berbeda pula. Percobaan cermin cekung dengan fokus lensa 50
dihasilkan jarak bayangan berturut-turut 23,0 cm, 17,0 cm, 15,0 cm, 13,0 cm dan 12,0 cm dan
jarak fokus berturut-turut 4,8 cm, 5,0 cm, 5,2 cm, 5,3 cm, dan 5,4 cm sehingga didapatkan jarak
fokus rata-rata 4,74 cm dengan taraf ketelitian sebasar 99,91% dan ketidakpastian sebesar 0,09
%. Sedangkan percobaan cermin cekung dengan fokus lensa 10 menghasilkan jarak bayangan
berturut-turut 21,0 cm, 20,0 cm, 18,0 cm, 15 cm, dan 13 cm serta jarak fokus 5,2 cm, 5,7 cm, 60
cm, 6,0 cm, dan 6,0, sehingga didapat jarak fokus rata-rata 5,78 cm dengan taraf ketelitian
sebasar 99,95% dan ketidakpastian sebesar 0,05 %, jadi hasil percobaan tersebut bisa dikatakan
valid.
Kata Kunci: Cermin cekung, jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat kita atau benda-benda lain berada di depan permukaan yang memantulkan
cahaya, kita dapat mengamati bayangan yang dihasilkan oleh permukaan yang memantulkan
cahaya tersebut. Benda yang permukaannya dapat memantulkan cahaya disebut cermin. Suatu
benda dapat memantulkan cahaya, jika kita dapat melihat bayangan kita atau benda lain pada
permukaan benda tersebut. Pemantulan pada suatu permukaan benda memiliki dua jenis sinar,
yaitu sinar datang dan sinar pantul. Kedua sinar tersebut membentuk sudut pantul dengan besar
tertentu. (Feed, 2014)
Ada tiga jenis cermin, salah satu dari ketiga jenis cermin tersebut adalah cermin cekung.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya cekung berbentuk irisan bola yang bagian
dalamnya memantulkan keseluruhan cahaya yang diterimanya. Cermin cekung bersifat
konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar-sinar pantul. Titik berkumpulnya sinar-sinar
pantul dinamakan titik fokus atau titik api. Cermin cekung biasanya digunakan untuk
mengarahkan cahaya agar berkas sinar pantulnya sejajar. Contohnya pada reflektor proyektor,
lampu kendaraan dan lampu senter. (Sopena, 2013)
Ketika kita meletakkan sebuah benda dengan jarak yang lebih besar dari titik fokus
cermin cekung, bayangan benda yang terjadi selalu nyata karena merupakan perpotongan
langsung sinar-sinar pantulnya (di depan cermin cekung). Akan tetapi, ketika benda kita letakkan
pada jarak di antara titik fokus dan cermin, kita tidak akan mendapatkan bayangan di depan
cermin. Bayangan benda akan kelihatan di belakang cermin cekung (maya), diperbesar, dan
tegak (Risal, 2013).
Ketika sebuah benda diletakkan didepan cermin cekung maka akan dihasilkan suatu
bayangan dari benda tersebut. Jarak benda dengan cermin dapat mempengaruhi jarak bayangan
yang dihasilkan serta jara fokusnya. Untuk membuktikannya dilakukan percobaan cermin
cekung untuk menentukan jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung dengan memanipulasi
jarak bendanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusum rumusan masalah sebagagai berikut:
“Bagaimanakah pengaruh perubahan jarak benda terhadap jarak bayangan dan jarak titik api
pada cermin cekung?”
C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah:
1. Menentukan jarak fokus cermin cekung.
2. Mengidentifikasi pengaruh perubahan jarak benda terhadap jarak bayangan dan jarak titik
api/fokus pada cermin cekung.
D. Hipotesis
Semakin besar jarak benda maka jarak bayangan semakin kecil, dan jarak titik api atau
jarak fokus semakin besar.
BAB II
KAJIAN TEORI
Salah satu jenis cermin yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah cermin
cekung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya permukaannya
berupa cekungan, dan berupa bagian dalam dari sebuah bola. Cermin cekung biasa digunakan
sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya) misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu
mobil dan alat kerja dokter. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya.
Penggunaan cermin cekung salah satu contohnya lagi adalah bila hendak mengamati kulit wajah
anda lebih jelas dan detail, dekatkan wajah anda pada permukaan cermin cekung yang
memantulkan cahaya hingga bayangan wajah anda tampak lebih besar dan pori kulit wajah dapat
dilihat dengan jelas. Bayangan wajah anda tampak lebih besar daripada wajah anda karena
cermin cekung memperbesar bayangan wajah, di mana hal ini terjadi ketika jarak wajah anda
dari cermin cekung lebih kecil daripada panjang fokus cermin cekung.
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul (konvergen). Ketika sinar-sinar
sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik, yang
dinamakan titik api atau titik fokus (F). Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
: Maya, sama tegak dan diperbesar.
1. Bagian-Bagian Cermin Cekung
Keterangan:
M : Titik pusat kelengkungan cermin.
F : Titik fokus.
O : Titik pusat permukaan cermin.
OF : Jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan cermin (f).
OM: Sumbu utama
R1, R2, dan R3 : Ruang di depan cermin.
R4 : Ruang di belakang cermin.
2. Rumus Cermin Cekung
Keterangan:
f = fokus
R = jari-jari kelengkungan
S = jarak benda
S’ = jarak bayangan
M = perbesaran
h = tinggi benda
h’= tinggi bayangan
3. Ciri-Ciri Cermin Cekung
a. Melengkung ke dalam
b. Bagian pinggirnya tebal,sedangkan bagian tengahnya tipis
c. Dapat mengumpulkan berkas sinar
d. Titik kumpulnya disebut titik focus yang bernilai positif
e. Memiliki sinar istimewa
4. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cekung
Garis PA yang melewati pusat bola dan tegak lurus terhadap permukaan adalah sumbu
utama cermin. Jika cahaya dipantulkan dari sisi dalam bola, maka cermin tersebut disebut cermin
cekung. Sebaliknya jika cahaya dipantulkan dari sisi luar bola, maka cermin tersebut disebut
cermin cembung. Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas
sinar sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus.
Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
Pada gambar di atas di lukiskan cermin cekung. Titik M di sebut titik pusat kelengkungan
cermin dan titik O di sebut vertex. Garis yang melalui titik O dan M di sebut sumbu utama
cermin. Jika sinar datang tidak terlalu jauh dari sumbu utama sehingga titik A dekat dengan titik
B, maka FA dan MF mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka :
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Rancangan Percobaan
A. Data
Tabel 4.1 Hasil Percobaan dengan Fokus Cermin 50
Percobaan Ke- (s±0,1) cm (s’± 0,1) cm f (cm)
1 6,0 23,0 4,8
2 7,0 17,0 5,0
3 8,0 15,0 5,2
4 9,0 13,0 5,3
5 10,0 12,0 5,4
B. Analisis
Pada percobaan cermin cekung ini dilakukan dengan menggunakan 2 fokus cermin yang
berbeda yaitu 50 dan 10 yang masing-masing dilakukan sebanyak 5 kali dengan memanipulasi
jarak benda dalam setiap percobaan. Berdasarkan percobaan dengan menggunakan cermin
cekung dengan fokus 50 pada percobaan pertama dengan jarak benda 6,0 cm dihasilkan jarak
bayangan sejauh 23,0 cm sehingga dari perhitungan dengan rumus 1/f = 1/S+1/S’ diperoleh
jarak fokus sebesar 4,8 cm. Percobaan kedua dengan jarak benda 7,0 cm dihasilkan jarak
bayangan 17,0 cm sehingga dengan perhitungan rumus yang sama didapatkan jarak fokus 5,0.
Percobaan ketiga dengan jarak benda 8,0 cm dihasilkan jarak bayangan 15,0 cm dan jarak fokus
5,2 cm. Percobaan keempat dengan jarak benda 9,0 cm dihasilkan jarak bayangan 13,0 cm dan
jarak fokus 5,3 cm. Sedangkan percobaan kelima dengan jarak benda 10,0 cm dihasilkan jarak
bayangan 12,0 cm serta jarak fokus sebesar 5,4 cm.
Sedangkan untuk percobaan menggunakan cermin cekung dengan fokus cermin 10, pada
percobaan pertama dengan jarak benda 7,0 cm menghasilkan jarak bayangan 21,0 cm. Percobaan
kedua dengan jarak benda 8,0 cm menghasilkan jarak bayangan 20,0 cm. Pada percobaan ketiga
dengan jarak benda 9,0 cm menghasilkan jarak bayangan 18,0 cm dan, percobaan keempat
dengan jarak benda 10,0 cm menghasilkan jarak bayangan sejauh 15,0 cm. Sedangkan untuk
percobaan kelima dengan jarak benda 11,0 cm menghasilkan jarak bayangan sejauh 13,0 cm.
Dengan menggunakan rumus yang sama yaitu 1/f = 1/S+1/S’, dari percobaan kesatu hingga lima
didapatkan jarak fokus berturut-turut 5,2 cm, 5,7 cm, 60 cm, 6,0 cm, dan 6,0 cm.
C. Diskusi
Berdasarkan hasil percobaan cermin cekung dengan fokus lensa 50 didapatkan jarak
bayangan serta jarak fokus yang berbeda-beda. Dari kelima percobaan yang dimanipulasi jarak
bendanya berturut- turut 6 cm, 7 cm, 8 cm, 9 cm, dan 10 cm, dihasilkan jarak bayangan berturut-
turut 23,0 cm, 17,0 cm, 15,0 cm, 13,0 cm dan 12,0 cm. Jarak bayangan yang terbentuk
berbanding terbalik dengan jarak benda, semakin besar jarak benda dari cermin cekung semakin
kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Untuk sifat bayangan yang terbentuk dari
percobaan cermin cekung dengan fokus 50 yaitu nyata, terbalik dan diperkecil. Bayangan lilin
yang terbentuk bisa terlihat jelas di layar dengan bentuk yang terbalik dan diperkecil, hasil ini
sudah sesuai dengan teori bahwa bayangan nyata tidak dapat dilihat langsung oleh mata kita,
tetapi dapat ditangkap oleh layar dengan jelas.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus 1/f = 1/s+1/s’ diperoleh jarak fokus berturut-
turut 4,8 cm, 5,0 cm, 5,2 cm, 5,3 cm, dan 5,4 cm.
Dari data dan grafik diatas menunjukkan bahwa semakin besar jarak benda maka jarak
fokusnya semakin besar namun selisih jarak fokus tersebut tidak signifikan. Dari hasil percobaan
tersebut didapat jarak fokus rata-rata 4,74 cm dengan taraf ketelitian sebasar 99,91% dan
ketidakpastian sebesar 0,09 %, jadi hasil percobaan tersebut bisa dikatakan valid.
Sedangkan untuk percobaan menggunakan cermin cekung dengan fokus cermin 10 juga
didapatkan jarak bayangan dan jarak fokus yang berbeda. Dari kelima percobaan yang
dimanipulasi jarak bendanya berturut- turut 7,0 cm, 8,0 cm, 9,0 cm, 10,0 cm dan 11,0 cm
menghasilkan jarak bayangan berturut-turut 21,0 cm, 20,0 cm, 18,0 cm, 15 cm, dan 13 cm.
Jarak bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan jarak benda, semakin besar jarak
benda dari cermin cekung semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk pada layar. Untuk sifat
bayangan yang terbentuk dari percobaan cermin cekung dengan fokus 10 yaitu maya, tegak dan
diperbesar. Bayangan lilin yang terbentuk tidak terlihat jelas di layar dan tidak fokus, bentuknya
tegak dan diperbesar, hasil ini sudah sesuai dengan teori bahwa bayangan maya tidak dapat
ditangkap layar, namun dapat langsung dilihat oleh mata seperti bayangan pada cermin datar.
Dengan menggunakan rumus yang sama dari kelima percobaan didapatkan jarak fokus
berturut-turut 5,2 cm, 5,7 cm, 60 cm, 6,0 cm, dan 6,0 cm.
Data data dan grafik diatas menunjukkan adanya perbedaan hasil dengan percobaan
pertama. Pada data hasil jarak percobaan ketiga, keempat dan kelima didapatkan jarak fokus
yang sama yaitu 6,0 cm. Adanya sedikit perbedaan pada hasil percobaan tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu kurang telitinya kami dalam melihat hasil pengukuran
pada skala penggaris dan kurang telitinya kami dalam mengamati fokus bayangan benda pada
layar sehingga mempengaruhi jarak bayangan yang dihasilkan karena jarak fokus dipengaruhi
oleh jarak benda dan jarak bayangan benda. Dari hasil percobaan tersebut didapat jarak fokus
rata-rata 5,78 cm dengan taraf ketelitian sebasar 99,95% dan ketidakpastian sebesar 0,05 %, jadi
hasil percobaan tersebut bisa dikatakan valid.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan Cermin Cekung yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa dari kedua
percobaan dengan cermin cekung fokus 50 dan 10 dengan memanipulasi jarak bendanya
diperoleh jarak fokus rata-rata 4,74 cm dengan taraf ketelitian sebasar 99,91% dan ketidakpastian
sebesar 0,09 %, serta jarak fokus rata-rata 5,78 cm dengan taraf ketelitian sebasar 99,95% dan
ketidakpastian sebesar 0,05 %.
Adanya perubahan jarak benda memengaruhi jarak bayangan yang dihasilka serta jarak
fokus pada cermin cekung. Semakin besar jarak benda maka semakin kecilt jarak bayangan yang
terbentuk dan jarak fokusnya semakin besar namun nilainya tidak berbeda secara signifikan.
B. Saran
Sebaiknya mahasiswa lebih teliti dalam melakukan pengamatan/ percobaan agar data
yang diperoleh valid.
DAFTAR PUSTAKA