Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH CERMIN

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika dasar II)

DOSEN PENGAMPU:

NAIMAH HASANAH M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. HAJJAH SARIFAH (23180002)


2. LISNI KHAIRANI (23180012)
3. ZULFIA YASIRUN (23180006)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


MANDAILING NATAL
T.A 2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. dzat yang Maha Sempurna, Maha Pencipta dan Maha
Penguasa segalanya, karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini berjudul “CERMIN”. Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah “FISIKA DASAR II”.
Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas ini, karena penulis sadar sebagai makhluk
sosial penulis tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa
adanya bimbingan, serta rahmat dan karunia dari-Nya.
Penulis berharap agar mahasiswa khususnya, dan umumnya dari para pembaca dapat
memberikan kritik yang positif dan saran untuk kesempurnaan Makalah ini.

Panyabungan, Maret 2024

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 1
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
A. Pengertian Cermin .......................................................................................... 2
B. Jenis Jenis Cermin ........................................................................................... 2
C. Proses pembentukan Bayangan Pada Cermin .................................................... 3
D. Pembiasan Cahaya........................................................................................ 11
PENUTUP............................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia sangatlah.


membutuhkan cermin, Baik itu cermin datar, cermin cekung maupun cermin cembung.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya alat-alat yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yang menggukan cermin khususnya cermin cekung dan cermin
cembung. Cermin cekung dan cembung memiliki sifat yang khas dimana. keduanya
memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga dapat membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan sehari-hari contohnya mengemudi.
Di sekitar kita terdapat beberapa jenis cermin yang memiliki karakteristik dan
fungsi yang berbeda-beda. Makalah ini disusun atas dasar pentinnya pengetahuan
tentang cermin dengan jenisnya yang berbeda-beda tersebut sehingga keberadaan
cermin dapat dimanfaatkan dengan seefektif dan seefisien mungkin.

B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan cermin?


b. Apa saja jenis jenis cermin?
c. Apa itu sinar istimewa cermin?
d. Bagai mana proses pembentukan bayang pada cermin?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memengenalkan kembali.


pengenrtian tentang cermin. Dalam makalah ini juga membahas tentang jenis-jenis
cermin dan sinar istimewa cermin.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Cermin

Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang
gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri, hal ini digunakan dalam kerja optik
untuk menghasilkan cermin sejukdan panas. Cermin sejuk dihasilkan dengan
menggunakan substrat transparan dan bahan pelapisan yang memantulkan lebih banyak
cahaya nampak dan merambatkan kurang cahayainframerah. Cermin panas adalah
kebalikannya, lebih memantulkan cahaya inframerah.

B. Jenis Jenis Cermin

1. Cermin Datar
Sejalan dengan namanya, cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata (tidak
lengkung). Cermin datar banyak digunakan untuk berhias maupun dijadikan komponen
alat-alat tertentu seperti periskop dan peralatan yang lainnya. Sifat bayangan yang
dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar.
2. Cermin Cekung
Cermin cekung atau dalam bahasa inggrisnya Concave mirror adalah cermin yang
permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian dalamnya. Cermin
ini disebut juga cermin positif, karena mempunyai jari-jari yang nyata. Cermin cekung
ini bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Sinar-sinar istimewa cermin cekung
yaitu:
a. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui focus
b. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan
3. Cermin Cembung
Cermin cembung atau dalam bahasa Inggrisnya adalah convex mirror adalah
cermin yang permukaan lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian luarnya.
Cermin ini juga disebut cermin negative karena mempunyai jari-jari maya (di belakang
cermin). Cermin cembung itu bersifat divergen (menyebarkan sinar).

2
Seperti halnya cermin cekung, sinar-sinar istimewa ini dapat digunakan untuk
melukiskan serta menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah maya, tegak, diperkecil.
Penggunaan cermin cembung misalnya pada kaca spion kendaraan. Sinar-sinar istimewa
cermin cembung yaitu:
a. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah-olah dari titik focus
b. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan.

C. Proses pembentukan Bayangan Pada Cermin

Proses pemnentukan bayangan pada cermin berbeda-beda tergantung dari jenis


cermin yang digunakan.
1. Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul. Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius
adalah sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar
b. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Proses pembentukan Bayangan pada cermin datar mengikuti kaidah- kaidah sebagai
berikut:

3
1. Benda di depan cermin datar.
2. Berlaku hukum pemantulan
3. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus- putus (biru muda).
4. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
5. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah
putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
6. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin. akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan
bayangan pangkal benda.
7. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah:
1. Jarak bayangan ke cermin (s')= jarak benda ke cermin (s).
2. Tinggi bayangan (h') = tinggi benda (h)
3. Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4. Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus

menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.


L=panjang minimal cermin (m)
h= tinggi benda (m)

Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai
setinggi: H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin h tinggi orang/benda (m)
x= jarak mata ke ujung kepala

4
Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut a, maka jumlah bayangan

yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah:
n=jumlah bayangan a sudut apit kedua cermin datar
Apabila sebuah benda berada di depan dua buah cermin yang membentuk sudut 0
satu sama lain, maka akan terbentuk sejumlah bayangan. Jumlah bayangan yang
dibentuk oleh dua buah cermin datar yang membentuk sudut 0 dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut.


Keterangan:
n = jumlah bayangan
0 = sudut apit kedua cermin
Contoh Soal:
1. Seorang anak meminki tinggi 160 cm. Berapakah ketinggian cermin datar yang
diperlukan agar anak tersebut dapat melihat bayangan seluruh tubuhnya?
Penyelesaian:
Diketahui: h=160 cm
Ditanya: L .....?
L=½h
L= ½ 160
L= 80 m
2. Dua buah cermin disusun hingga membentuk sudut 60°. Tentukan jumlah bayangan
benda yang terbentuk oleh susunan cermin tersebut!

5
2. Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tergantung dari posisi bendanya.
Berikut rangkuman singkat untuk menentukan bayangan pada cermin cekung:
1. Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu = 5
2. Jika ruang bayangan diperbesar. ruang benda maka sifat bayangannya
3. Jika ruang bayangan ruang benda maka sifat bayangannya diperkecil
4. Hanya bayangan di ruang 4 yang bersifat maya dan tegak selebihnya bersifat nyata
dan terbalik.
Sifat cahaya (sinar istimewa) yg dipantulkan cermin cekung adalah sebagai berikut:
1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus.

2. Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu utama.

3. Sinar datang melalui titik lengkung(r) akan dipantulkan kembali ke arah yang sama.

6
Rumus-rumus pada cermin cekung

Cermin Cekung berfokus positif. Jika sobat mempunyai benda dengan jarak S dari

cermin maka untuk mencari jarak bayangannya menggunakan rumus:

Sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus

Contoh soal

1. Benda setinggi 6 cm berada di depan cermin cekung yang berjari-jari 30 cm. Bila
jarak benda ke cermin 20 cm, maka tentukanlah jarak bayangan, perbesaran
bayangan, tinggi bayangan dan sifat bayangan.

Penyelesaian

h = 6 cm
R = 30 cm
s = 20 cm
1
f = 2 R = 15 cm

7
3. Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung
Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung dimulai dari mengidentifikasi
sinar-sinar istimewa yang mengenai benda sebagai berikut:

8
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah- olah dari
fokus.
2. Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R

3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan
sumbuutama
Ketentuan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan selalu sama dengan lima.
2. Benda yang terletak di ruang I dan II selalu menghasilkan bayangan yang terbalik
terhadap bendanya. Sedangkan benda-benda yang berada di ruang I dan IV akan
selalu menghasilkan bayangan yang sama tegak dengan bendanya.
3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda, bayangan selalu
lebih besar daripada bendanya (diperbesar).

9
4. Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang bendanya, maka
bayangan selalu lebih kecil dari bendanya (diperkecil).

Rumus-rumus pada cermin cembung


Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya saja nilai

fokusnya (F) negatif.

Untuk rumus perbesaran (M) cermin cembung seperti cermin cekung, yakni:

Contoh soal

10
D. Pembiasan Cahaya

Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang terjadi ketika
cahaya melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda. Pembiasan terjadi
apabila sinar datang membentuk sudut tertentu cahaya datang tidak tegaklurus terhadap
bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 90°) terhadap bidang batas.
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat lurus ke segala arah
dengan kecepatan 3 x 10 m/s dan mempunyai panjang gelombang sekitar 380-750 nm.
Pada bidang fisika, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.Arah pembiasan
cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Mendekati garis normal
Cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari
udara

b. Menjauh dari garis normal


Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik
lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam
air ke udara atau dari kaca ke udara. Pembiasan cahayanya tampak seperti gambar di
bawah ini.

11
Indeks Bias Cahaya

Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan perbedaan laju cahaya pada kedua
medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil dibandingkan dengan laju
cahaya pada medium yang kurang rapat. Menurut Christian Huygens (1629-1695):
'Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat
dinamakan indeks bias."
Hukum Pembiasan Cahaya
Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan
eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil
eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi:
Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.Hasil
bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap (disebut

indeks bias). Secara matematis, hasil bagi sudut datang dan sudut bias dinyatakan
sebagai :

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulannya adalah sebagai berikut:


1. Cahaya merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang salah
satunya memiliki sifat dapat dipantulkan (diaplikasikan pada cermin)
2. Cermin adalah permukaan bening/mengkilap yang dapat memantulkan cahaya
sehingga terbentuk bayangan. Terdapat tiga jenis cermin, yaitu cermin datar, cermin
cekung, dan cermin cembung.
3. Proses pembentukan bayangan pada cermin berbeda-beda sesuai dengan sinar-sinar
istimewa yang mengenai masing-masing jenis cermin, letak benda (di depan atau
dibelakang cermin), serta tinggi benda.
4. Aplikasi/pemanfaatan cermin dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cermin datar
biasa dipasang dirumah-rumahsebagai kaca rias, cermin cekung digunakan sebagai
parabola, serta cermin cembung yang digunakan sebagi kaca spion.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis berikan adalah


memanfaatkan sifat-sifat yang dimiliki oleh cermin (datar/cekung/cembung) seefektif
dan seefisien mungkin sehingga semakin banyak aplikasi dari adanya cermin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Frederick J.2006. Fisika Universitas. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga

Douglas C Giancoli 2001, Fisika Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Gamjanti, Aby Sarojo. 2011. Gelombang dan Optik. Jakarta: Salemba Teknika

Halliday, David.1997. Fisika. Jilid 2. Edisi ketiga, Jakarta: Erlangga

Searz dan Zemensky. 2003. Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2. Jakarta:
Erlangga

Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang & Optik. Bandung: ITB

Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga jild 2. Jakarta: Erlangga

Zemensky Sears.1991. Fisiku untuk Universitas 3 Optik Fisika Moderen, Jakarta:


Trimitra Mandiri

14

Anda mungkin juga menyukai