Anda di halaman 1dari 14

lOMoARcPSD|32976983

Modul 7 kp 1 - laporan praktikum ipa

ilmu pengetahuan alam (Universitas Muhammadiyah Gombong)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI
SD MODUL 7
OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : SIFAT CAHAYA

Oleh :
Nama : Putri Sifa Uswatun CB
Nim 837535693
Kelas : 7C

UPBJJ-UT MALANG POKJAR KOTA KEDIRI


PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

189

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


Laporan Praktikum IPA SD PDGK4107
Modul 7
OPTIK
KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : SIFAT CAHAYA

Kegiatan Praktikum 1
Percobaan 1 : Percobaan Pemantulan Cahaya
1. Tujuan
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya;
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin;
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa;
d. Menentukan focus cermin cekung;
e. Menentukan focus lensa cembung.
2. Landasan Teori
Cahaya merupakan salah satu contoh dari gelombang elektromagnetik, yaitu
gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium (zat perantara).
Pengertian cahaya menurut James Maxwell, cahaya merupakan sebuah peristiwa
adanya sebuah gelombang yang berjenis elektromagnetik, hingga dalam
kecepatan rambat cahaya tersebut yakni sama dengan kecepatan rambat
gelombang elektromagnetik, yaitu 3,10 hingga 8 m/s. Cahaya adalah sinar
elektromagnetik yang terlihat dengan mata telanjang manusia. Dalam fisika,
cahaya ialah radiasi dalam elektromagnetik, baik dalam jangka panjang
gelombang yang telah terlihat maupun yang tidak terlihat. Selain itu, cahaya
ialah paket partikel yang disebut sebagai foton. Dua definisi ini adalah sifat-sifat
yang dimiliki cahaya pada saat yang bersamaan, hingga mereka dapat disebut
sebagai “dualisme gelombang partikel”.
Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya.
Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang. Cahaya
memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat dipantulkan.
1. Cahaya Merambat Lurus, sebagai contoh ketika sinar matahari melewati
celah-celah jendela dan memasuki ruangan, cahaya yang idhasilkan akan
merambat lurus.
Hubungan antara kecepatan cahaya (c), frekuensi (f) dan panjang gelombang

190

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


(ꭓ) adalah c = fꭓ
2. Cahaya menembus benda bening. Ketika jendela rumah yang terbuat dari
kaca ditutup dengan kain hitam atau benda yang berwarna gelap cahaya
matahari hanya bisa menembus kaca tersebut. Karena benda yang menutupi
jendela tersebut tidak dapat ditembus oleh cahaya.
3. Cahaya dapat dibiaskan merupakan peristiwa pembelokan arah
rambat cahaya karena melewati dua medium dengan kerapatan optik yang
berbeda. Suatu contoh pada dasar kolam yang airnya jernih terlihat dangkal
dari yang sebernarnya. Pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang
berisi air, pensil tersebut terlihat bengkok dari luar gelas, hal ini
membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan. Apabila cahaya merambat
melalui dua medium yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan
mengalami pembelokan atau pembiasan.
4. Sifat cahaya apabila mengenai cermin datar, cermin cekung dan cermin
cembung.
Sifat-sifat cahaya yang dihasilkan oleh cermin tentunya berbeda-beda sesuai
dengan bentuk permukaan cermin tersebut. Berdasarkan permukaannya, cermin
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung.
Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya datar. Contohnya
cermin yang ada di meja rias. Cermin cekung adalah cermin yang pemukaan
pantulnya berupa cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam dari bola.
Contohnya bagian dalam lampu senter dan lampu mobil. Cermin cembung
adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa cembungan. Cembungan ini
seperti bagian luar suatu bola. Contohnya spion pada mobil dan motor.
a. Sifat cahaya yang mengenai cermin datar adalah:
1) Bayangan benda tegak dan semu. Bayangan semu adalah bayangan
yang dapat kita lihat dalam cermin, tetapi di tempat bayangan
tersebut tidak terdapat cahaya pantul.
2) Besar dan tinggi bayangan sama dengan besar dan tinggi
benda sebenarnya.
3) Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangannya.
4) Bagian kiri pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan

191

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


sebaliknya.
b. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak
benda.
Jika letak benda dekat dengan cermin cekung maka akan terbentuk
bayangan yang memilki sifat semu, lebih besar, dan tegak. Ketika benda
dijauhkan dari cermin cekung maka akan diperoleh bayangan yang
bersifat nyata dan terbalik.
c. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari
bendanya.
Sifat cahaya jika mengenai lensa cembung dan lensa cekung.
Lensa adalah suatu benda transparan yang memiliki dua sisi lengkungan
berupa cembung ataupun cekung. Lensa berfungsi untuk membiaskan atau
meneruskan cahaya (refaktor). Lensa biasanya terbuat dari kaca ataupun
plastik.
a. Lensa cembung berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang datang.
Lensa cembung (konveks) biasa disebut lensa positif. Disebut positif
karena dapat memfokuskan cahaya (konvergen). Terdapat tiga macam
lensa cembung berdasarkan geometri di kedua sisinya, yaitu: cembung
cembung (bikonveks), cembung datar (planokonveks), dan cembung
cekung (konkaf-konveks).
b. Lensa cekung berfungsi untuk menyebarkan cahaya yang datang. Lensa
cekung (konkaf) juga disebut sebagai lensa negatif. Disebut negatif
karena dapat menyebarkan cahaya (divergen). Terdapat tiga macam lensa
cekung berdasarkan geometri di kedua sisinya, yaitu: cekung cekung
(bikonkaf), cekung datar (planokonkaf), dan cekung cembung (konveks-
konkaf).
Hubungan antara jarak focus (f), jarak benda (s) dan jarak bayangan (sʹ) yang
dibentuk oleh cermin atau lensa adalah sebagai berikut:

3. Alat dan Bahan


a. Cermin datar
b. Cermin cembung

192

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tebir kertas)
i. Celah cahaya
4. Prosedur Percobaan
a. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Menyusun lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar.
2) Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas
cahaya pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
ttampak sudut datang dan sudut pantulnya.
4) Mengukur besar sudut datang (i) dan besar udut pantul tersebut (r).
5) Meletakkan sebuah benda (dalam hal lilin) di depan cermin datar dan
mengamati bayangannya selama benda itu digeser-geserkan di depan
cermin datar.
6) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
tersebut.
b. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
1) Menyusun alat yang akan digunakan, yaitu layar yang berada di depan
lilin, dan cermin cembung berada di depan lilin.
2) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
3) Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
c. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
1) Menyusun alat yang akan digunakan, yaitu layar berada di depan lilin,
dan cermin cekung berada di depan lilin.
2) Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya

193

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
3) Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
4) Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung tersebut.
5) Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang yang jelas dan tajam. Selanjutnya mengukur jarak benda dan jarak
bayangan.
6) Jika di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak).
Mengukur jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
Percobaan 2 : Pembiasan Cahaya
1. Landasan Teori
Pembiasan merupakan peristiwa pembelokan arah rambat cahaya peristiwa
pembelokan arah rambat cahaya karena melewati dua medium dengan kerapatan
optik yang berbeda. Pembiasan terjadi apabila sinar datang membentuk sudut
tertentu cahaya datang tidak tegaklurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih
kecil dari 90O) terhadap bidang batas. Cahaya adalah gelombang
elektromagnetik yang merambat lurus ke segala arah dengan kecepatan 3 x
108 m/s dan mempunyai panjang gelombang sekitar 380–750 nm.
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Mendekati garis normal
Cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari
medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya
merambat dari udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat
dari dalam air ke udara atau dari kaca ke udara.
Menurut Christian Huygens (1629-1695) : “Perbandingan laju cahaya dalam
ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.”

Secara matematis dapat dirumuskan :

194

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


dengan:
n = indeks bias

c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3 x 108 m/s)

v = laju cahaya dalam zat

Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 (artinya, n ³1), dan nilainya untuk
beberapa zat ditampilkan pada tabel di bawah ini.

2. Alat dan Bahan


a. Lampu senter.
b. Celah cahaya.
c. Balok kaca.
d. Kertas putih.
e. Busur derajat.
f. Lensa cembung.
g. Lensa cekung.
h. Layar (tabir kertas).
i. Lilin.
j. Penggaris panjang (100 cm).
3. Prosedur Percobaan
a. Menyusun lampu senter, celah balok dan kaca secara berurutan.
b. Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas sinar

195

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


pada saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca.
c. Menggambarkan jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut
datang dan sudut biasnya. Kemudian mengukur besar sudut datang dan sudut
bias tersebut.
d. Mempergunakan lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf. Kemudian
menggeserkan lensa perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut sampai bayangan
huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak tampak. Mengukur jarak
huruf ke lensa pada saat itu dan mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang
dibentuk oleh lensa cembung tersebut.
e. Menyusun layar, lensa cembung, dan lilin secara berurutan dan diberi
penggaris panjang.
f. Mengatur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin
paling tajam pada tabir. Mengukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s'),
dan mencatat sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
g. Mempergunakan sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada buku
dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian menggeserkan lensa secara
perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut. Mencatat bagaimana sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
5. Hasil pengamatan

Cermin datar

Cermin cembung Cermin cekung

Lensa cembung
196

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


Lensa cekung
6. Pembahasan
Tahap awal pada kegiatan praktikum ini adalah menyiapkan dan menyusun
alat yang akan di gunakan,yang meliputi lampu senter, celah cahaya, balok kaca,
kertas putih, busur derajat, lensa cembung, lensa cekung, layar (tabir kertas),
lilin, dan penggaris panjang (100 cm). Setelah alat yang akan digunakan sudah
siap digunakan, kegiatan praktikum dimulai. Diawali menggunakan cermin datar,
kemudian dilanjutkan dengan cermin cekung, dilanjutkan lagi mengunakan lensa
cembung, dan yang terakhir adalah menggunakan lensa cekung.
Berdasarkan pengamatan yng telah dilakukan dapat diketahui bahwa
bayangan yang terjadi pada cermin datar ketika jarak benda dengan cermin sama
dengan jarak bayangan pada cermin, tinggi benda sama dengan tinggi bayangan
pada cermin, bersifat tegak, tegak, maya, dan sama besar. Sedangkan bayangan
yang terjadi pada cermin cekung adalah Jika benda berada di ruang I bayangan
maya tegak dan diperbesar, jika benda di ruang II maka bayangannya nyata,
terbalik dan diperbesar, jika benda berada di ruang III maka bayangan nyata,
terbalik dan diperkecil, jika benda di M bayangan nyata, terbalik, diperkecil, jika
benda di F tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul, merupakan sinar
sejajar atau bayang berada jauh tak terhingga. Bayangan yang terjadi pada lensa
cembung adalah selalu tegak terhadap bendanya dan semua bayangan nyata yang
dibentuk lensa cembung terbalik terhadap bendanya. Sifat bayangan yang
dibentuk lensa cekung adalah maya, tegak, dan diperkecil.
7. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kegiatan praktikum ini adalah dapat
mengetahui berbagai bayangan yang terjadi pada beberapa jenis cermin dan
lensa. Bayangan yang muncul tentu berbeda-beda tergantung pada alat yang
digunakan. Ketika memakai cahaya pada lilin bayangan yang terbentuk tidak
begitu jelas, dan sulit untuk ditemukan, ketika memakai cahaya senter, bayangan
yang terbentuk sedikit jelas tetapi agak sulit juga menemukan bayangan tersebut.

197

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1) Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2) Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)


Tabel pengamatan
No. i (derajat) r (derajat)
1. 40◦ 40◦
2. 45◦ 45◦
3. 50◦ 50◦
4. 55◦ 55◦
5. 60◦ 60◦

3) Sifat cahaya yang dibentuk oleh cermin datar


a) Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangan pada
cermin.
b) Tinggi benda sama dengan tinggi bayangan pada cermin.
c) Tegak.
d) Maya.
e) Sama besar.
b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung

No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan


1. 4 cm (cm)
-2,4 cm

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


2. 6 cm -6 cm
3. 8 cm -3,4 cm
4. 12 cm -4 cm
• Dengan focus cermin 6 cm
2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
a. Maya.
b. Sama tegak.
c. Bayangan lebih kecil dari bendanya.
c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
a. Benda di ruang I

b. Benda di ruang II

c. Benda di ruang III

d. Benda di ruang M

e. Benda di ruang F

No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1. 3 cm 6 cm
2. 5 cm 3 cm

199

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


3. 7 cm 3,6 cm
4. 20 cm 4,5 cm
• Dengan focus cermin 2 cm
2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
a. Jika benda berada di ruang I bayangan maya tegak dan diperbesar.

b. Benda di ruang II maka bayangannya nyata, terbalik dan diperbesar.

c. Benda berada di ruang III maka bayangan nyata, terbalik


dan diperkecil.

d. Benda di M bayangan nyata, terbalik, diperkecil

e. Benda di F tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul


merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak
terhingga.

2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No. Sudut pandang (i) Sudut bias (r)


1. 30o 19,47 o
2. 53 o 30 o
3. 60 o 35,26 o
4. 77,1 o 40,53 o

b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung


a. Maya
b. Tegak
c. Selebihnya bersifat nyata dan terbalik
No. Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)

200

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


1. 5 cm 3 cm
2. 8 cm 3,7 cm
3. 15 cm 4,3 cm
4. 20 cm 4,5 cm

8. Pertanyaan
1. Pada saat bayangan benda menghilang (tidak tampak) dalam cermin cekung,
berarti bayangan yang dibentuk cermin cekung ada di jauh tak terhingga (s’ = ~).
Dengan menggunakan persamaan (7.5) pada landasan teori, tentukan jarak focus
cermin cekung tersebut!
2. Agar cermin cekung yang memiliki jarak focus 10 cm dapat membentuk
bayangan pada jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan
dari cermin cekung tersebut?
3. Agar lensa cembung yang memiliki jarak focus 20 cm dapat membentuk
bayangan nyata pada jarak setengah kali jarak bendanya, dimanakah benda harus
di letakkan terhadap lensa cembung tersebut?
9. Jawaban Pertanyaan
1. Jarak focus = jarak benda dari cermin cekung, atau s = f, sehingga

3.
2.

201

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai