OLEH :
DAHLIA SITOMPUL ( 4121121004 )
FISIKA DIK C 2012
Dosen Pengampu:
Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, M.Si
A. Standar Kompetensi
3. . Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis ala-talat optik secara kualitatif dan kuantitatif
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Mengidentifikasi perambatan cahaya
2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya
3. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan pada cermin datar,cembung dan
cekung
4. Mendeskripsakn proses pembentukan bayangan pada cermin
datar,cembung dan cekung
5. Mendeskripsikan persamaan matematis pada cermin datar,cembung dan
cekung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi perambatan cahaya
2. Siswa mampu menjelaskan hukum pemantulan cahaya
3. Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat bayangan pada cermin
datar,cembung dan cekung
4. siswa mampu Mendeskripsakn proses pembentukan bayangan pada
cermin datar,cembung dan cekung
5. Siswa mampu mendeskripsikan persamaan matematis pada cermin
datar,cembung dan cekung
E. Materi Pembelajaran
A. Perambatan cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat merambat dalam ruang
hampa udara dengan kecepatan rambat cahaya 3 x 108 m/s. Beberapa contoh
peristiwa sehari-hari yang menunjukkan adanya cahaya merambat antara lain
sebagai berikut :
1. Pada malam hari yang gelap, cahaya dari lampu senter merambat lurus.
2. Sinar matahari merambat lurus ke dalam rumah melalui genting kaca atau
celah sempit.
3. Berkas sinar pada proyektor film merambat lurus.
4. Benda gelap terdiri atas beberapa jenis sebagai berikut :
5. Benda gelap yang dapat meneruskan seluruh cahaya.
6. Benda gelap yang dapat meneruskan sebagian cahaya.
7. Benda gelap yang sama sekali tidak meneruskan cahaya.
Sifat-sifat cahaya :
1. dapat dilihat oleh mata.
2. merambat menurut garis lurus.
3. memiliki energi.
4. dapat dipancarkan dalam bentuk radiasi.
5. dapat dipantulkan.
6. dapat dibiaskan.
7. dapat melentur.
8. dapat berinterferensi.
B. Pemantulan cahaya
Perambatan cahaya apabila mengenai dinding penghalang maka arah rambat
cahaya akan dipantulkan. Pemantulan cahaya terjadi menurut hukum pemantulan
cahaya.
1. Hukum pemantulan cahaya
Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam satu bidang
datar.
Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul.
Keterangan:
A : sinar datang B : sinar pantul
N : garis normal i : sudut datang
r : sudut pantul
Keterangan:
(1)= Sinar datang pertama
(2)= Sinar datang kedua
(3)= Sinar pantul pertama
(4)= Sinar pantul kedua
Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi
dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan periskop
sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda
dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya digunakan pada tank
dan kapal selam).
Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskop
sederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.
Cermin Cekung
Cermin cekung merupakan cermin yang permukaan mengkilapnya melengkung ke
dalam. Cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar yang
dipantulkan. Terdapat sinar istimewa pada cermin cekung yaitu sinar datang
sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus F. Sinar datang
melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama dan Sinar datang
melalui titik pusat kelengkungan cermin P akan dipantulkan kembali melalui titik
pusat kelengkungan tersebut.
Gambar 2.7 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokus, (b) sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
dan (c) sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
kembali melalui titik pusat kelengkungan.
Keterangan:
(1) = Sinar datang sejajar sumbu utama cermin.
(2) = Sinar pantul menuju ke titik fokus cermin.
(3) = Sinar datang menuju titik fokus cermin.
(4) = Sinar pantul sejajar sumbu utama cermin.
(5) = Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan dan dipantulkan kembali
menuju titik tersebut.
Pembentukan bayangan pada cermin cekung jika benda di depan P maka
sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Jika bendanya diantara P
dan F maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Jika benda
terletak diantara F dan O maka sifat bayangannya adalah maya, tegak dan
diperbesar. Sedangkan jika bendanya maya maka sifat bayangannya adalah nyata,
tegak dan diperkecil.
Gambar 2.8 (a) Benda berada di depan P, (b) benda berada diantara P dan F, (c)
benda berada diantara F dan O dan (d) benda maya di belakang cermin cekung.
Cermin cekung sebagai pemantul pada lampu senter dan pengumpul sinar
matahari pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Gambar 2.9 Cermin cekung (a) sebagai pemantul pada lampu senter, (b) sebagai
pengumpul sinar matahari pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Gambar 2.10 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah
berasal dari titik fokus,(b) Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan
seolah-olah sejajar sumbu utama dan (c) sinar datang menuju titik pusat
kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali seakan-akan datang dari pusat
kelengkungan tersebut.
Keterangan:
(1) = Sinar datang sejajar sumbu utama cermin.
(2) = Sinar pantul seolah-olah datang dari titik fokus cermin.
(3) = Sinar datang menuju titik fokus cermin.
(4) = Sinar pantul seolah-olah sejajar sumbu utama.
(5) = Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan
kembali seolah-olah datang dari pusat kelengkungan tersebut.. Bayangan benda
yang berada didepan cermin cembung selalu menghasilkan bayangan yang
memiliki sifat yang sama, yaitu maya, tegak, dan diperkecil.
G. Sumber Pembelajaran
Jalaludin,Dudung.2007. Pelajaran Fisika Untuk SMA/MA Kelas X.
Ciamis : Arya Duta
Kamajaya. 2013. Fisika Untuk kelas X Sekolah Menengah Atas. Bandung :
Gravindo Media Pratama
3. Mengucapkan salam
penutup
Skor yang akan diperoleh sesuai hasil pengamatan peserta didik selama kegiatan
Jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan = skor 1
Jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan = skor 2
Jika sering berperilaku dalam kegiatan = skor 3
Jika selalu berperilaku dalam kegiatan = skor 4
Penilaian Kognitif
Kriteria dalam penilaian kognitif dilihat dari tingkat penguasaan materi siswa
terhadap materi yang di ajarkan.
Kategori ketuntasan
Skor Kategori Ketuntasan
90 – 100 Sangat tuntas
75 – 85 Tuntas
61 – 70 Cukup tuntas
51 – 60 Kurang tuntas
0 – 50 Sangat kurang tuntas
Rubrik :
No Indikator Deskriptor Penilaian
1. Kerja sama a. Ada kerja sama yang baik a. Satu descriptor
kelompok antar kelompok dilakukan
b. Setiap anggota berperan aktif b. Dua descriptor
dalam kelompok dilakukan
c. Memiliki tanggung jawab c. Tiga descriptor
terhadap kelompok dilakukan
d. Menyelesaikan tugas d. Empat descriptor
kelompok dengan baik dan dilakukan
benar
2. Mengajukan a. Pertanyaan singkat a. Satu descriptor
pertanyaan b. Ada hubungan dengan materi dilakukan
yang sedang dipelajari b. Dua descriptor
c. Menggunakan bahasa dilakukan
Indonesia yang baik dan c. Tiga descriptor
benar dilakukan
d. Menggunakan gerakan tubuh d. Empat
untuk menjelaskan sesuatu descriptor
dilakukan
3. Memberikan a. Jawaban singkat a. Satu descriptor
jawaban b. Sesuai dengan materi yang di dilakukan
pelajari b. Dua descriptor
c. Menggunakan gerakan tubuh dilakukan
dalam menyampaikan c. Tiga descriptor
jawaban / ide dilakukan
d. Menggunakan bahasa d. Empat
Indonesia yang baik dan descriptor
benar dilakukan
4. Menyampaikan a. Menyajikan hasil diskusi a. Satu descriptor
hasil diskusi dengan jelas dilakukan
b. Sesuai materi yang di bahas b. Dua descriptor
c. Ada kerja sama yang baik dilakukan
antar kelompok c. Tiga descriptor
d. Memberikan penjelasan ( dilakukan
jawaban ) terhadap suatu d. Empat descriptor
pertanyaan dengan jelas dilakukan
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓
Nilai = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝟐𝟎
Dahlia Sitompul
4121121004