Anda di halaman 1dari 20

Tema : Aplikasi Matematika pada materi Fisika

APLIKASI PECAHAN PADA MATERI


OPTIKA GEOMETRI
TUGAS MATA KULIAH : KURIKULUM PENDIDIKAN MIPA
DOSEN PENGAMPU : Dr. H. Virgana, M.A

KELOMPOK 4:
1. Fatrika Ari .G (Ketua) NPM 20197270091
2. Siti Nurul Ismi .H (Moderator) NPM 20197270083
3. Dwi Mulya Widianti (Pemapar) NPM 20197270124
4. Maimunah (Pemapar) NPM 20197270 116
APLIKASI PECAHAN PADA MATERI OPTIKA
GEOMETRI
POKOK BAHASAN :

Latar Belakang

Pembahasan Materi

Contoh

Pembahasan Kurikulum

Simpulan dan Saran


Latar Belakang
 Optik sudah dikenal sekitar tahun 300 SM. Dengan bukti ditemukannya sebuah kanta optik
yang berumur sekitar 2.200 tahun yang lalu di Baghdad, Irak yang berukuran kira-kira satu
ibu jari tersebut ditemukan dengan sedikit retak di bagian kacanya.
 Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah
Al-Kindi (801 M – 873 M). Selanjutnya ilmuwan muslim yang popular mengkaji ilmu
optik adalah Ibnu Haitsam.
 Kata optik berasal dari bahasa latin, yang artinya tampilan. Optika adalah cabang fisika
yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi.
Bidang optik terbagi menjadi dua, yaitu optik geometri dan optik fisis.
 Optik geometri mempelajari mengenai, pemantulan, pembiasan, dan disfersi cahaya. Optik
geometri menyatakan cahaya yakni garis-garis lurus yang dibelokan pada permukaan yang
merefleksikan cahaya. Pada perhitungan optik geometri menggunakan aplikasi matematika
yaitu operasi hitung pecahan. Operasi hitung pecahan terdapat pada rumus-rumus cermin,
lensa, dan alat - alat optik untuk memperoleh perbesaran, titik fokus benda, fokus
bayangan, dan lain sebagainya. Gambar Kanta optik
Pembahasan Materi
Pecahan
 Pecahan dapat dijelaskan dengan menggunakan tiga konsep, yaitu konsep
(1) Pecahan sebagai   sebagian dari keseluruhan.
Pecahan dinyatakan sebagai konsep sebagian dari keseluruhan artinya pecahan digunakan untuk
menytakan hubungan antara bagian-bagian dari sesuatu yang utuh. Pada pecahan,bilangan b menunjukkan
banyaknya bagian yang sama dalam keseluruhan, sedangkan bilangan yang di atas, a, menunjukkan
banyaknya bagian yang diperhatikan. Gambar berikut ini menggambarkan pecahan .
2) Pecahan sebagai konsep pembagian

Konsep ini menyatakan pecahan sebagai hasil bagi suatu bilangan dengan bilangan yang lain.
(3) Pecahan sebagai  konsep perbandingan.
Pecahan juga dapat digunakan sebagai perbandingan. Misalkan banyaknya siswa laki-laki adalah sepertiga
dari banyaknya siswa perempuan

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Penjumlahan Pecahan. Untuk sembarang dua pecahan dan ,


Pengurangan Pecahan. Pengurangan pecahan dapat dilakukan seperti dalam penjumlahan pecahan.
Pertama, jika perlu, samakan penyebut pecahan-pecahan yang diberikan, kemudian kurangi pembilang-
pembilang pecahan dan biarkan penyebutnya tetap.
Operasi Perkalian dan Pembagian Pecahan

Perkalian Pecahan. Perkalian pecahan dapat diperoleh dengan mengalikan pembilang


kedua pecahan, per hasil kali dari penyebut.

Pembagian Pecahan. Pembagian pecahan dapat dimaknai serupa dengan pembagian


bilangan cacah. Salah satu makna dalam pembagian bilangan cacah dapat
direpresentasikan dengan pengurangan berulang. Hal ini akan kita gunakan untuk
memaknai pembagian pecahan. 
Optik Geometri
 Optika geometri adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena perambatan cahaya seperti
pemantulan dan pembiasan
Optika Geometri

mempelajari

Pemantulan Cahaya Pembiasan Cahaya


( Reflection ) ( Refraction )

contohnya pada contohnya pada

Cermin Lensa Prisma

dapat dibuat menjadi dapat dibuat menjadi

Alat-Alat Optik

contohnya

Kamera Lup Mikroskop Teropong


1. Pemantulan Cahaya
Cahaya adalah kelompok sinar yang kita lihat. Cahaya selalu dipantulkan oleh benda. Kita dapat
melihat suatu benda akibat adanya pantulan cahaya dari benda tersebut yang tertangkap oleh indra
penglihatan kita. Apabila seberkas cahaya mengenai suatu benda atau dinding penghalang, cahaya itu
akan dipantulkan.

 Pemantulan pada Cermin Datar


Cermin datar adalah cermin dengan permukaan pantul berupa bidang datar.
Sifat-sifat Cermin Datar:
Jarak benda (s) = jarak bayangan (𝑠′)
Bayangan bersifat maya (𝑠′ : negatif )
Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (ℎ′)
Bayangan tegak, ukuran bayangan sama dengan ukuran benda asli
 Pemantulan pada Cermin Cembung
Cermin cembung memiliki titik fokus dan titik pusat kelengkungan di belakang cermin. Sifat bayangan cermin cembung
selalu maya, tegak dan diperkecil.

= + 𝑅 M=
𝑓=
2

Keterangan :
f = jarak fokus cermin (f pada cermin cembung bernilai negative)
R = jari-jari cermin
s = jarak benda
𝑠′ = jarak bayangan (bila maya bernilai negatif, bila nyata bernilai positif)
h = tinggi benda
ℎ′ = tinggi bayangan
M = perbesaran bayangan benda
 Pemantulan pada Cermin Cekung

Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar, artinya sinar-sinar sejajar yang jatuh pada permukaan cermin
dipantulkan ke satu titik yang disebut titik fokus. Bayangannya maya, tegak, diperbesar dan untuk benda tepat di
titik fokus bayangannya terletak pada jarak tak terhingga.
Persamaan yang dipakai adalah sesuai dengan persamaan umum, yaitu:
2. Pembiasan Cahaya

Pembiasan cahaya adalah peristiwa perubahan kelajuan cahaya karena mengalami perubahan
medium. Pembiasan pada lensa terjadi baik pada lensa cembung (lensa positif) dan lensa cekung
(lensa negatif)
Perhitungan, Jarak Benda, Jarak Bayangan, dan Perbesaran pada Lensa Cembung dan
Lensa Cekung

+ m= +

 Keterangan:
f : jarak fokus lensa , jika lensa cembung f bernilai ( + ), jika lensa cekung f bernilai ( - )
S : jarak benda
s’ : jarak bayangan, jika bayangan nyata, s’bernilai ( + ), jika bayangan maya, s’ bernilai ( - )
m : perbesaran bayangan
Contoh 1
Sebuah benda yang tingginya 4 cm berada 8 cm di depan sebuah cermin cekung. Jika panjang jari-jari kelengkungan cermin
cekung 12, tentukan :
a. Jarak bayangan
b. Perbesaran bayangan
c. Tinggi bayangan
Pembahasan
jarak titik focus adalah setengah dari jari-jarinya.
Diketahui : f = ½ x 12 = 6 cm
s = 8 cm
h = 4 cm
Ditanya :
d. Jarak bayangan
e. Perbesaran bayangan
f. Tinggi bayangan
Jawab

b. m = , perbesaran bayangan 3 kali


c. m =
3=
x 3 = 12 cm, tinggi bayangan 12 cm
Contoh 2
Cermin cekung berjari-jari 100 cm di depannya diletakkan benda berjarak 80 cm. Tentukan jarak bayangan yang terbentuk!
Pembahasan
jarak titik focus adalah setengah dari jari-jarinya.
Diketahui : f = ½ x 100 = 50 cm
s = 80 cm
Ditanya : Jarak bayangan?
Jawab :
Pembahasan Kurikulum
Materi Optik Geometri diajarkan di kelas 8 semester 2 yaitu pada KD 3.12 dan 4.12
Materi Operasi Pecahan diajarkan di kelas 7 semester 1 yaitu pada KD 3.1, 3.2, 4.1 dan 4.2
Simpulan dan Saran
SIMPULAN
 Jika siswa tidak dapat mengoperasikan pecahan, maka ia tidak bisa menghitung optika geometri. Oleh
karena itu siswa dituntut menguasai operasi pecahan sebagai prasyarat, untuk menghitung optika
geometri pada Fisika.

SARAN
 Sebelum KBM dimulai, Guru hendaknya menyampaikan tujuan pembelajaran terutama yang ada
aplikasinya dengan pelajaran lain.
 Sekolah perlu mengadakan kajian silabus mata pelajaran untuk membahas posisi letak materi agar
yang menjadi materi prasyarat suatu mata pelajaran dapat diterima siswa sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai