Anda di halaman 1dari 34

PROFESI DAN PROFESIONAL

DAN

PENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN


AMANAT KONSTITUSI
tentang hakekat & tujuan pendidikan

PEMBUKAAN UUD 1945:


melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial”.

Pasal 28 ayat (1) UUD’45:


Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat
manusia.

Pasal 31 UUD’45: Pendidikan bukan hanya merupakan


Setiap warga negara berhak mendapat pilar terpenting dalam upaya
pendidikan
mencerdaskan bangsa, tetapi juga
merupakan syarat mutlak bagi
peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang berkeadilan
Untuk dapat melaksanakan proses
pendidikan sebagaimana diamanatkan
oleh UUD 1945, maka diperlukan:

Berbagai
regulasi
pendidikan
?

Guru profesional
PROFESIONAL
 Pengertian profesionalisme adalah suatu paham yang
menciptakan berbagai kegiatan kerja kehidupan masyarakat
dengan berbekal keahlian yang tinggi sbgi panggilan jiwa
dengan semangat pengabdian memberikan bantuan
layanan pada sesama manusia.
 Untuk mencapai derajat profesionalisme yang tinggi, maka
dibutuhkan proses profesionalisasi. 
 Profesionalisasi suatu proses untuk menjadikan suatu
pekerjaan memperoleh status profesional.
 Sudarwan Danim (2002:23) : “profesionalisasi proses
peningkatan kualifikasi atau kemampuan penyandang suatu
profesi, sehingga dicapai standar ideal dari penampilan atau
perbuatan yang diinginkan“
PROFESIONALISASI
 Profesionalisasi mengandung makna dua dimensi utama,
yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan
praktis.
 Aktualisasi dari profesionalisasi itu antara lain dengan
melakukan penelitian, diskusi antar anggota profesi,
penelitian dan pengembangan, melakukan uji coba,
mengikuti forum-forum ilmiah, studi mandiri dari
berbagai sumber media, studi lanjutan, studi banding,
observasi praktikal, dan langkah-langkah lain yang
dituntut oleh persyaratan profesi masing-masing.
GURU SEBAGAI PROFESI
Seorang guru juga harus memiliki kemampuan dalam
memberikan bimbingan kepada siswa, dan melaksanakan
tugas administrative lainnya.
 Tampubolon (2001:174); peran guru bersifat multi
dimensional, dimana guru menduduki peran sebagai:
 (a) orang tua,
 (b) pendidik atau pengajar,
 (c) pemimpin atau manajer,
 (d) produsen atau pelayanan,
 (e) pembimbing atau fasilitator,
 (f) motivator atau stimulator, dan
 (g) peneliti atau nara sumber
GURU SEBAGAI PROFESI
 Guru, sejalan dengan menguatnya tuntutan derajat
keprofesionalan dituntut peningkatan kemampuan
mereka pada masing-masing bidang profesi.
 Guru selaku tenaga professional memiliki citra yang baik
di masyarakat. Dia harus menjadi panutan atau teladan
masyarakat sekelilingnya.
 Guru harus meningkatkan pelayanannya, meningkatkan
pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan kepada
siswanya, dan
 Cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul
baik dengan siswa, teman-temannya serta anggota
masyarakat, sering menjadi perhatian masyarakat luas
GURU SEBAGAI PROFESI
 Dalam Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
 Jabatan ini dituntut pendidikan yang khusus, dalam
jangka waktu yang lama, dan memiliki kualifikasi tertentu.
 Memiliki sifat-sifat profesionalisme yang tinggi,
sebagaimana telah diatur dalam undang-undang
 Sanusi Uwes (2003:149); ada tiga (3) bidang seorang guru
yang professional
 (1) ahli dalam bidang pengajaran,
 (2) terampil dalam bidang penelitian, dan
 (3) memiliki kompetensi dalam pengabdian kepada
masyarakat.
PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI GURU
Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama
untuk pengembangan SDM, bararti tenaga
kependidikan terutama guru memiliki tanggung
jawab untuk mengemban tugas itu.
 Menurut RD. Lansbury yang dikutip Sudarwan
(2010:12) dalam konteks profesionalisasi 3
pendekatan A.Karakteristik, B. Institusional dan C.
Legelitas
 A. PENDEKATAN KARAKTERISTIK (THE TRAIT
APPROACH)
 profesi guru mempunyai seperengkat elemen inti
yang membedakan dengan pekerjaan-pekerjaan
lainnya.
PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI GURU
 ELEMEN / KARAKTERISTIKNYA
 1. Kemampuan intelektual
 2.Memiliki pengetahuan spesialisasi –guru harus
menguasai metodologi pembelajaran
 3.Memiliki pengetahuan praktis - mengajar
 4.Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan.
 5.Memiliki kapasitas mengalokasikan kerja secara mandiri
atau self organization.
 6.Mementingkan kepentingan orang lain (altruism).
 7.Mimiliki kode etik
 8. Memiliki sanksi atau tanggung jawab
 9. Mempunyai sistem remuneration
 10. Budaya profesi
PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI GURU
B. PENDEKATAN INSTITUSIONAL :
 Memandang profesi dari segi proses institusi atau assosiasional
 1.Memunculkan suatu pekerjaan full time, merupakan pekerjaan
utama, bukan pekerjaan sambilan
 2. Tempat menjalani proses pendidikan atau pelatihan dengan
profesinya
 3.Adanya assosiasi profesi : Guru, Dokter, pengacara dll
 4.Adanya agitasi politik (PGRI) untuk perjuangan perlindungan
hukum
 5.Menetapkan kode etik yang diberlakukan
 6. Mengubah dan menetapkan pekerjaan sebagai kebutuhan
 7. Mengembangkan kode etik dan
 8. Adanya fasilitas pelatihan
PENDEKATAN PELEMBAGAAN PROFESI GURU
 C. PENDEKATAN LEGELITAS ;
 Adanya pengakuan atas suatu profesi oleh pemerintah
atau negara
 Pekerjaan disebut profesi dilindungi oleh UU atau
produk hukum yang ditetapkan oleh pemerintah
 Menurut M Friedman yang dikutip Sudarwan (2010:15)
suatu profesi agar legel diperlukan tiga tahap
 1.Registrasi oleh negara
 2. Sertifikasi, pengakuan atas kemampuan dan
ketrampilan yang dimilikinya
 3. Lisensi, atau izin untuk mempraktekkan pengetahuan
dan ketrampilannya
 Tentu pengetahuan dan ketrampilan guru untuk
mentransfer pengetahuannya sangat berperan penting
GURU PROFESIONAL
Adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak
hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi
mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri
karena zaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan
kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang.

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

Siswa baru, Pembelajaran Lulusan, hasil 1) Kerja profesional,


dana, fasilitas, dan evaluasi, 2) Mandiri
guru, pendidikan, pengembangan masyarakat maju,
operasi & institusi
SDM lain 3) melanjutkan
pemeliharaan

SISTEM PENDIDIKAN
KOMPETENSI GURU
Adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai oleh guru
dalam melak-sanakan tugas keprofesionalannya.
Kompetensi guru meliputi:
1. kompetensi pedagogic,2. kompetensi kepribadian
3. kompetensi sosial 4. kompetensi profesional

GURU YANG MANA

Guru Biasa:
Guru yang baik: Guru yang hebat:
Menceritakan
Membelajarkan Menginspirasi
Menjelaskan
GURU YANG HEBAT
1. Selalu ingin membelajarkan anak/siswa;
2. Selalu memperbaiki metode yang telah diterapkan;
3. Kreatif untuk selalu melakukan refleksi dan revisi dalam
melaksanakan pembelajaran;
4. Selalu memanfaatkan waktu yang sedikit di sekolah
dengan sebaik-baiknya sehingga mampu merefleksikan
pembelajaran yang telah dilaksanakannya;
5. Mampu menempatkan siswa sebagai anak sendiri;
6. Diperlukan 10 s.d. 15 menit pembelajaran digunakan oleh
guru untuk berbicara, selebihnya untuk
MENGINSPIRASI
10 CIRI GURU PROFESIONAL

1. Selalu punya energi untuk siswanya


Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di
setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang
baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas
untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan
tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang profesional memiliki keterampilan
disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan
perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen
kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa
yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara
efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada
seluruh komponen di dalam kelas.
5. Dapat berkomunikasi dengan Baik dengan Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan
orang tua dan membuat mereka selalu update informasi
tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal
kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri
mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat,
email, twitter dsb.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari
siswanya dan mendorong semua siswa di kelasnya untuk
selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Memiliki pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam
tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya.
Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran
mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Memiliki pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa
dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan.
Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan
bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama
dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang
kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan
proses Pembelajaran
Seorang guru yang baik bergairah membelajarkan dan
bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa
mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan
memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki
dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika
siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang
kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan
membangun hubungan yang dapat dipercaya.
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
KINERJA GURU

PENGETAHUAN
PENGUASAAN
STRATEGI
MATERI
BELAJAR
PELAJARAN
MENGAJAR
KINERJA:
Proses
Belajar
Mengajar
MINAT, SIKAP, PENGETAHUAN
KEYAKINAN, TENTANG
PERSEPSI, KARAKTERISTIK
MOTIVASI GURU SISWA

20
TO HELP STUDENT BECOME SMART AND GOOD

ATTITUDE Kompetensi
Kompetensi MOTVATION Kepribadian
Intelektual
BEHAVIOR  learning
 learning
to be
to know

Commit Chara
ment c ter

Success INTELLECTUAL
ACTIVITY
Imitation,
Innovation,
KNOWLEDGE Initiative Adaptation,
Kompetensi SKILL Role
Kompetensi
Sosial  Profesional
learning to  learning
live together to do
21
Learning How to Learn

discussion, study group,


experiment,
role play, games,
field trip, presentation,
discipline,
moral/character,
ethic
HINDARI 11 PENYAKIT YANG RENTAN DIDERITA GURU
1. Tipes: Tidak punya selera
2. Mual : Mutunya amat lemah
3. Kudis: Kurang disiplin
4. Asma: Asal masuk kelas
5. Kusta: Kurang strategis
6. TBC : Tidak bisa komputer
7. Kram: Kurang Terampil
8. Asam Urat: Asal sampaikan materi, urutan tidak akurat
9. Lesu : Lemah sumber
10. Diare : Di kelas anak-anak meremehkan
11. Ginjal: Gajinya nihil, jarang masuk kelas
Guru berkualitas, yang menjadikan profesinya tidak hanya
profesi penopang kehidupan di dunia tapi juga sebagai
tabungan untuk kehidupan di akhirat.
4-24
Profesionalisasi
Profesionalisasiberbasis
berbasis Profesionalisasi
Profesionalisasiberbasis
berbasis
Institusi
Institusi Indivisu
Indivisu
RANAH
RANAHPENGEMBANGAN
PENGEMBANGANGURU
GURU
Induksi
Induksiberbasis
berbasisSekolah
Sekolah Penyediaan
Penyediaanberbasis
berbasisPT
PT
PENGEMBANGAN SDM PENDIDIKAN
RANAH PENGEMBANGAN GURU
 A. PENYEDIAAN GURU BERBASIS PT
 Landasan utama adalah ; 1.UU no 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen dan 2. PP no. 74 tahun 2008 tentang
Guru
 Perguruan Tinggi (PT) diberi tugas oleh pemerintah
untuk menyelenggarakan program pengadaan guru mulai
dari PAUD sampai kejenjang menengah
 Guru dimaksud sekrang-kurangnya S1/D-IV dan
bersertifikat pendidik yang dianggap memenuhi syarat
sebagai guru.
 Jumlah kuota ditentukan oleh Kemendiknas dengan
beberapa kualifikasi secara hukum al:
RANAH PENGEMBANGAN GURU
 1.S1 atau D-IV
 2.Bersertifikat pendidikan
 3.Sertifikatnya diperoleh secara objektif, transparan dan
akuntable
 4.Sesuai formasi yang ada (kepmen)
 5.Adanya ujian kompetensi
 6.Ujian kompetensi dilakukan secara tertulis dan juga
adanya ujian kinerja
 7.Menguasai materi dan berwawasan kependidikan,
mengerti dan menguasai materi pelajaran serta memiliki
konsep disiplin ilmu
 8.Ujian dilaksanakan secara holistik
 Bila lolos dari seleksi bisa ditetapkan sebagai tenaga
RANAH PENGEMBANGAN GURU
 B. DENGAN INDUKSI
 1.Landasannya sama yaitu ; 1.UU no 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan 2. PP no. 74 tahun 2008
tentang Guru
 2. Sekurang-kurangnya S1 atau D-IV
 3.Direkruit sebagai guru bantu atau honorer
 4.Dalam proses BM dianggap sebagai pelatihan
 Bila dirasa sudah cukup memadai maka dapat diusulkan
menjadi PNS
RANAH PENGEMBANGAN GURU

 C. PROFESIONALISME BERNASIS LEMBAGA


 1.Bila jalus induksi telah ditempuh dan berhasil,tentu sebagai
tenaga profesi guru, tidak berhenti sampai disitu
 2.Diupayakan terus menerus agar guru memiliki pengetahuan
dan ketrampilan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan pembinaan dan pengambangan Binbang)
 3.Kegiatan binbang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan
sistematis
 4.Dilakukan pada saat sedang menjalakan tugas kedinasan
RANAH PENGEMBANGAN GURU
 D. BERBASIS INDIVIDU
 1. Sebagai seorang yang menekunin profesinya sebagai
guru, harus mau dan bisa mengembangkan dirinya
secara profesional
 2.Mempunyai ciri-ciri untuk mengembangkan dirinya :
Memotivasi diri, disiplin diri, kesadaran diri, melakukan
pengembangan diri, hubungan yang efektif, nerempati
tinggi taat pada asas kode etik profesi
 3.menjalankan tugas dengan kesungguhan seperti
 3.1 Siap diuji kemampuannya
 3.2 ber-integrasi tinggi sesama guru
 3.3. memilikan rencana kerja J endek dan panjang
 3.4 Bekerja jujur dan menjujung tinggi kode etik guru
ETOS KERJA PRODUKTIF
Seorang Guru, Eksekutif, atau Pemimpin sebuah organisasi, harus
memiliki SDM yang dicirikan oleh perilaku kerja berikut ini:
.(1) Bekerja dengan penuh kemampuan atau cerdas.
(2) Tekun, Serius dan kerja keras .
(3) Mampu bekerja tulus penuh rasa syukur dan ikhlas.
(4) Sanggup bekerja dengan penuh kejujuran atau integritas
(5) Mau bekerja benar penuh tanggung jawab atau akuntabilitas.
(6) Bisa bekerja penuh semangat atau antusias.
(7) Selalu mencari keunggulan atau kualitas
(8) Disertai dengan penuh kecintaan dan mengabdi. 
(9) Kreatif penuh sukacita dan inovasi.  
(10) Senatiasa bekerja dengan Tolerensi dan kerendahan hati. (7as
dan 3i)
Roadmap KAPASITAS DAN KAPABILITAS Guru

PENGEMBANGA PARADIGMA MENGUASAI


N DIRI TOOLS
GURU
(INDIVIDUAL PENGEMBANGA
TENTANG N
DAN KOMUNAL)
KEPROFESIAN PROFESI

PENGUASAAN
PENGUASAAN
MATERI/KEILMUAN
MATERI/KEILMUAN
KOMP.
KOMP. SOSIAL KEPRIBADIAN
PEDAGOGI

didukung oleh penguasaan sumber dan IT/ICT


1. Kecukupan Sumber belajar dan Kapasitas Menguasai Sumber (Buku Teks,
1.Hasil
Kecukupan Sumber
Penelitian, belajar dan Kapasitas Menguasai Sumber (Buku Teks,
dan Jurnal)
Hasil Penelitian,
2. Ketersediaan dan Jurnal) terhadap IT/ICT
dan Penguasaan
2. Ketersediaan dan Penguasaan terhadap IT/ICT
SKEMA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
1 2 3 4
STANDAR DAN POLA 1. KUALIFIKASI
REKRUTMEN REKONSTRUKSI 2. KOMPETENSI
MAHASISWA CALON PENDIDIKAN REKRUITMEN, 3. KINERJA
GURU 4. KENAIKAN
AKADEMIK, DISTRIBUSI
(DEMAND DRIVEN) PANGKAT
INTELEKTUAL, PROFESI GURU dan KUANTITAS 5. KARIR
MINAT, BAKAT, PENATAAN LPTK DAN KUALITAS 6. PKBG
SIKAP, dan 7. HARLINDUNG
PHISIK 8. TUNJANGAN
STANDARISASI STANDARISASI
GURU KURANG KINERJA GURU
INPUT DAN KUOTA LULUSAN
NASIONAL LPTK MASIH TETAPI LEBIH ?? PROFESONAL
BELUM ADA ?? TERKENDALA ? BELUM OPTIMAL

DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DOMAIN
PEMKAB/PEMKO
(Diperlukan Standar
Minimal Yang Berlaku
Untuk Semua Kab /Kota)
MASTER PLAN
PEMBINAAN SDM PENDIDIKAN
(GURU PROFESIONAL, BERMARTABAT ,
DAN SEJAHTERA)

11 2I 3 4
PERENCANAAN
I
I
1. KUALIFIKASI KEBUTUHAN
PENATAAN
2. KOMPETENSI GURU DAN
LEMBAGA
3. KINERJA DISTRIBUSI CALON GURU
PENDIDIKAN
4. PKBG JUMLAH DAN (DEMAND
GURU(AKADEMIK
5. KARIR KUALITAS DRIVEN)
PROFESI GURU)
6. HARLINDUNG INTELEKTUAL,
7. TUNJANGAN MINAT BAKAT
DAN SIKAP

PENJAMINAN MUTU
VISI INDONESIA EMAS 2045

100 tahun
“Mengangkat Indonesia menjadi negara kemerdekaan
maju dan merupakan kekuatan 12 besar
dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia
pada tahun 2045 melalui pertumbuhan
ekonomi tinggi yang inklusif dan 2045
berkelanjutan” PDB ~US$ 16.6 Trilyun
Prediksi Pendapatan/kapita ~US$
46,900
2025 Diprediksi menjadi terbesar ke-7
PDB: 3,8 – 4,5 Trilyun US$ atau ke-8 dunia*)
Pendapatan/kap:
13.000 – 16.100 US$ (Sumber: Master Plan
Percepatan dan
Terbesar ke-12 dunia Perluasan Pembangunan
Proyeksi KEN Pendapatan/kapita ~US$ Ekonomi Indonesia 2011
2010 14,900 (high income country) – 2025 )

PDB ~ US$ 700 Milyar


Pendapatan/kap US$ 3,000 (2010)
Terbesar ke-17 besar dunia
Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang
mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. Dan harus dimulai
sekarang dan generasi sekarang (PAUD) 34

Anda mungkin juga menyukai