Anda di halaman 1dari 23

Tema : Aplikasi Matematika pada

materi Fisika
PENERAPAN TRIGONOMETRI PADA
GERAK PARABOLA
TUGAS MATA KULIAH : KURIKULUM MIPA
DOSEN PENGAMPU : Dr. H. Virgana, M.A.
1. ANA NAHJIATUL UMAINI NPM 20197270070

2. NURMALIA NPM 20197270073


3. SAWAL NPM 20197270097
4. DEANTI SUNDARI NPM 20197270132
5. MUCHAMAD GUNAWAN NPM 20197270138
RUANG LINGKUP

LATAR
BELAKANG
MATERI
APLIKASI
ANALISIS
KD

SARAN
LATAR BELAKANG
Berdasarkan ilmunya, matematika merupakan tool untuk
dapat memecahkan persoalan-persoalan fisika, karena pada
kenyataannya memang fisika tidak terlepas dari perhitungan
matematis seperti menjumlah, mengurangi, mengalikan,
mendeferensialkan, mengintegralkan dan lain-lain.

Salah satu materi fisika yang dalam pemahaman konsepnya


memerlukan prasyarat penguasaan dasar metematika adalah
Gerak Parabola.
Pada materi ini diperlukan penguasaan dasar Vektor (Fismat),
GLBB (fisika) dan Trigonometri (matematika)
PEMBAHASAN MATERI
 Dalam pembelajaran fisika, masalah yang sering dialami siswa
untuk memahami konsep fisika adalah pemodelan matematis
suatu fenomena fisika yang terkadang cukup kompleks
sehingga sulit dipahami siswa
 Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi yang
membutuhkan analisis yang akurat dalam memahaminya.
 Gambar disamping adalah contoh
gerak parabola, jika kita amati titik A
adalah merupakan titik awal benda
dengan kecepatan awal Vo dan titik
B adalah titik akhir benda
Di titik C adalah titik tertinggi
Gambar Analisa matematisnya adalah :
).

Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda


memiliki kecepatan awal V0 yang terurai menjadi komponen
kecepatan di sumbu y (V0y) dan di sumbu x (V0X)
Besarnya komponen Kecepatan di sumbu X dan Y dapat
 
ditentukan dengan aturan trigonometri
 Perbandingan Trigonometri Pada Segitiga Siku – Siku
 Untuk definisi perbandingan trigonometri
sudut siku-siku pertama adalah:
Dengan  aturan perbandingan trigonometri
sudut siku-siku pertama  maka analisis
gerak dapat dibuat persamaannya :
V0x = Vo cos Ѳ
Voy = Vo sin Ѳ

Sudut Ѳ dikenal sebagai sudut elevasi


 Dengan pendekatan trigonometri dan konsep GLBB , persamaan dalam gerak
parabola yang lain dapat dibuat :
a. Waktu untuk mencapai titik tertinggi : (th)

Persamaan GLLB vertikal : Vy = Vo sin Ѳ – gt


di titik tertinggi Vy = O, sehingga diperoleh :
b. Tinggi Maksimum (Jarak C di ukur vertikal dari bidang datar)

Dengan subtitusi persamaan (a) atau menggunakan persamaan ke 3 GLBB

maka tinggi maksimum dapat dibuat persamaannya :


 c. Jarak terjauh (XAB)
Konsep GLBB- komponen kecepatan horisontal adalah tetap, sehingga
Vx = Vox = Vo cos Ѳ

waktu untuk mencapai titik B adalah 2 kali waktu untuk mencapai titik C
(tinggi maksimum) 
Sehingga diperoleh :
 

 Sampai di sini maka diperlukan kembali pemahaman perkalian


trigonometri matematika,

 Jadi jarak terjauh dapat dituliskan:


APLIKASI / CONTOH SOAL
type Literasi Teks Informasi
Tendangan penalti adalah metode menendang dalam pertandingan sepak bola, yang dilakukan
dari titik penalti berjarak 11 meter menuju gawang. Tendangan penalti dilakukan selama permainan
berlangsung. Hal ini diberikan ketika pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas terjadi
dalam area penalti. Tendangan yang sama yang dibuat dalam adu penalti di beberapa sistem
kompetisi untuk menentukan tim pemenang setelah pertandingan berakhir imbang; meskipun
sama dalam penerapan, adu penalti memiliki batasan-batasan yang sedikit berbeda.
Dalam praktiknya, hukuman lebih sering menjadi gol daripada tidak, bahkan terhadap kiper kelas
dunia, yang berarti bahwa pemberian tendangan penalti sering menentukan, terutama dalam
permainan yang sedikit menghasilkan gol. Tendangan penalti yang berhasil sering mematahkan
semangat pada pemain lawan karena dianggap dimudahkan untuk mencetak gol.
Tendangan ini diperkenalkan pertama kali di wilayah Britania Raya pada akhir abad ke-19.
Tendangan penalti pertama pada sebuah laga resmi di dunia diberikan kepada tim
Skotlandia, Airdrieonians pada tahun 1891 di Broomfield Park. tendangan penalti pertama di liga
diberikan kepada Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan mereka melawan Accrington di
Stadion Molineux pada tanggal 14 September 1891. Hukuman itu diambil dan dicetak gol oleh Billy
Heath ketika Wolves memenangkan pertandingan dengan skor 5-0.[Terdapat beberapa teknik
dalam tendangan penalti yang langka diterapkan seperti menendang bola pelan untuk kemudian
ditendang oleh pemain lain ke arah gawang, seperti percobaan tendangan penalti yang
dilakukan Robert Pires yang menendang bola secara pelan untuk ditendang Thierry Henry dalam
pertandingan di Liga Primer Inggris antara Arsenal dan Manchester City di Highbury, meskipun
tendangan ini tak berhasil menghasilkan gol.
Pada suatu pertandingan Thierry Henry
berdiri sejajar dengan Robert Tires akan
melakukan tendangan Penalty, lalu ia
mendapat umpan dari Robert Tires dan
menendang bola ke arah gawang dengan
kecepatan awal 15 m/s dengan sudut
elevasi 300

Apakah Bola bisa masuk Gawang lawan?


Penyelesaian :
Di ketahui : Vo = 15 m/s; Ѳ = 300 ; g = 10 m/s2
untuk menjawab pertanyaan perlu di analisa jarak terjauh
bola dan tinggi bola saat di posisi gawang

jarak terjauh
= = 19,49

dengan kecepatan dan sudut dari data maka bola akan jatuh
pada jarak 19,49 meter sedang gawang saat penalti berjarak
11 meter dari pemain.
Bisa jadi bola melenceng diatas gawang atau melewati
gawang dan goal

 maka perlu di analisa tinggi bola saat berada di posisi gawang


 Menentukan tinggi saat x sejauh 11 meter

 t

Jadi saat bola berjarak 11 meter dari pemain ketinggian bola 2,765, maka
dapat dipastikan bola melambung diatas gawang karena tinggi gawang
adalah 2,44 meter
ANALISIS KD
Analisis KI KD dan Materi Pembelajaran

KI (Kompetensi Inti)
 
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD Pengetahuan

Kompetensi Materi
Dasar IPK Tujuan Pembelajaran Pembelajaran
7. Menentukan 1. Memahami  Setelah berdiskusi dan  Perbandingan
perbandingan perbandingan menggali informasi peserta trigonometri
trigonometri trigonometri didik mampu : pada segitiga
pada segitiga pada segitiga Memahami perbandingan siku-siku
siku-siku siku – siku. trigonometri pada segitiga
2. Menentukan siku – siku.
perbandingan 1. Menentukan
trigonometri perbandingan
pada segitiga trigonometri pada
siku – siku. segitiga siku – siku.
2. Menentukan
perbandingan
trigonometri pada
segitiga siku – siku
KD Keterampilan
Materi
KompetensiDas
IPK Tujuan Pembelajaran Pembelajara
ar
n
8. Menyajikan 1. Menyelesaikan Setelah berdiskusi dan Perbandinga
penyelesaian masalah yang menggali informasi, peserta n
masalah berkaitan dengan didik akan mampu: trigonometri
yang perbandingan 1. Menyelesaikan masalah pada
berkaitan trigonometri pada yang berkaitan dengan segitiga
dengan segitiga siku – perbandingan siku-siku
perbandinga siku. trigonometri pada segitiga
n 2. Menyajikan siku – siku.
trigonometri penyelesaian 2. Menyajikan penyelesaian
pada segitiga masalah yang masalah yang berkaitan
siku-siku berkaitan dengan dengan perbandingan
perbandingan trigonometri pada segitiga
trigonometri pada siku – siku
segitiga siku – siku
ANALISIS KD
Analisis KI KD dan Materi Pembelajaran

KI (Kompetensi Inti)
 
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
KD Pengetahuan
Kompetensi Materi
Dasar IPK Tujuan Pembelajaran Pembelajaran
3.5. Menganalisis 1. Mengamati simulasi  Setelah berdiskusi dan Gerak parabola:
ilustrasi/demonstrasi/ menggali informasi
gerak video gerak parabola  Gerak
parabola peserta didik mampu : Parabola
yang aktual dijumpai di 1. Memahami gerak
dengan parabola yang aktual  Pemanfaatan
kehidupan sehari-hari
menggunaka 2. Mendiskusikan vektor dan dijumpai di Gerak
posisi, kecepatan gerak
n vektor, dua dimensi pada gerak kehidupan sehari-hari Parabola
berikut parabola, hubungan 2. Menganalisis dan dalam
posisi dengan memprediksi posisi
makna dan kecepatan pada Kehidupan
kecepatan pada gerak
fisisnya dan parabola titik tertentu Sehari-hari
penerapanny 3. Menganalisis besaran berdasarkan  
a dalam perpindahan, pengolahan data  
kecepatan, dan percobaan gerak
kehidupan parabola
percepatan pada gerak
sehari-hari lurus dengan
menggunakan vektor.
KD Keterampilan
Kompetensi Tujuan Materi
IPK
Dasar Pembelajaran Pembelajaran
4.5.  Menyajikan hasil Setelah berdiskusi Perbandingan
Mempresenta pengolahan dan anlisan dan menggali trigonometri
sikan data data hasil percobaan informasi, peserta pada segitiga
hasil tentang besaran didik akan mampu: siku-siku
percobaan perpindahan dan 1. Menyelesaikan
gerak kecepatan pada gerak masalah yang
parabola dan parabola dengan berkaitan dengan
makna
menggunakan vektor besaran
fisisnya
tangensial dan percepatan perpindahan dan
sentripetal pada gerak kecepatan pada
melingkar gerak parabola
 Mempresentasikan hasil 2. Menyajikan
kegiatan diskusi kelompok penyelesaian
tentang penyelesaian masalah yang
masalah gerak parabola berkaitan dengan
gerak parabola
 Materi Trigonometri diajarkan di kelas X pada
awal semester 2 yaitu pada KD 3.8

 Materi Gerak Parabola diajarkan di kelas X awal


semester 2 pada KD 3.5 dan 4.5
KESIMPULAN

Trigonometri sebagai cabang ilmu matematika merupakan alat


utama ilmu ukur segitiga. Tigonometri memiliki banyak
aplikasi pada kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pemecahan
masalah fisika, tidak terlepas dari trigonometri.
Oleh sebab itu penting kiranya ketika pemetaan kompetensi
dasar Fisika perlu mengkaji dan berkolaborasi dengan
matematika sehingga dalam pengajaran Fisika siswa
sudahmendapat dasar matematisnya.
Pulang sekolah jalan kaki
Jalan kaki sampai rumah
Kututup presentasi ini
Salam hormat terima kasih

Anda mungkin juga menyukai